Disusun Oleh :
Nur Putri Ramadhani
0101.21.0024
Dosen Pengampu :
Eka Sukmawati, M.Pd
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah
ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tercurah
limpah atas Nabi Muhammad SAW, yang atas kehadirannya telah membawakan
cahaya islam kepada kita semua.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pendidikan Agama dan Keluarga dengan judul “Tanggung Jawab Orang
Tua dalam Pendidikan Anak di Keluarga“. Terima kasih saya ucapkan kepadaIbu
Eka Sukmawati, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Agama
dan Keluarga.
i
DAFTAR ISI
BAB I .................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
BAB II ................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN .................................................................................................. 3
BAB III.............................................................................................................. 12
PENUTUP ......................................................................................................... 12
KESIMPULAN .............................................................................................. 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam wahana keluarga, orang tua terutama ayah sebagai kepala keluarga
dengan bantuan anggotanya harus mampu mempersiapkan segala sesuatu yang
dibutuhkan sebuah keluarga. Seperti bimbingan, ajakan, pemberian contoh,
kadang sanksi yang khas dalam sebuah keluarga, baik dalam wujud pekerjaan
kerumahtanggaan, keagamaan maupun kemasyarakatan lainnya, yang dipikul atas
seluruh anggota keluarga, atau secara individual, termasuk interaksi dalam
pendidikan keluarga. Menurut Ki Hajar Dewantara, keluarga adalah kumpulan
individu yang memiliki rasa pengabdian tanpa pamrih, demi kepentingan seluruh
individu yang bernaung di dalamnya. Begitu pentingnya keluarga dari kehidupan
manusia bagi individu maupun sekelompok orang. 2
Selain itu, keluarga menjadi tempat untuk mendidik anak agar pandai,
berpengalaman, berpengetahuan, dan berperilaku dengan baik. Kedua orang tua
1
Selo Soemarjan, Sosiologi Suatu Pengantar, (Yogyakarta: Gajah Mada Press, 1962),
hlm. 127.
2
Ki Hajar Dewantara, Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta: Taman Siswa, 1961), hlm. 250.
1
harus memahami dengan baik kewajiban dan tanggung jawab sebagai orang tua.
Orang tua (ayah dan ibu) tidak hanya sekedar membangun silaturahmi dan
melakukan berbagai tujuan berkeluarga, seperti reproduksi, meneruskan
keturunan, menjalin kasih sayang dan lain sebagainya. Tugas keluarga sangat
urgen, yakni menciptakan suasana dalam keluarga proses pendidikan yang
berkelanjutan (continues progress) guna melahirkan generasi penerus (keturunan)
yang cerdas dan berakhlak (berbudi pekerti yang baik). Baik di mata orang tua,
dan masyarakat.3
A. Rumusan Masalah
a. Apa itu Tanggung Jawab Orang Tua dalam Pendidikan Anak di Keluarga?
b. Apa saja Tugas dan Tanggung Jawab Ayah dan Ibu dalam Pendidikan
Anak di Keluarga?
C. Tujuan Penulisan
a. Agar mengetahui penjelasan mengenai Tanggung Jawab Orang Tua dalam
Pendidikan Anak di Keluarga.
b. Agar mengetahui Tugas dan Tanggung Jawab Ayah dan Ibu dalam
Pendidikan Anak di Keluarga.
D. Manfaat Penulisan
a. Memperluas ilmu pengetahuan terkait Tanggung Jawab Orang Tua dalam
Pendidikan Anak di Keluarga.
3
A. Soenarjo, Al-Qur’an dan Terjemahan Departemen Agama RI, (Jakarta: Teraju,
1989).
2
BAB II
PEMBAHASAN
4
Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005),
hlm. 319.
5
Abdullah, Pendidikan Keluarga ..., hlm. 232
6
Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan, (Jakarta: Pustaka alHusna, 1986), hlm.
19.
7
Dewantara, Ilmu Pendidikan, ..., hlm. 255.
3
pendidikan anak-anak. Pada hakikatnya, fungsi keluarga adalah sebagai
pendidikan budi pekerti, sosial, kewarganegaraan, pembentukan kebiasaan dan
pendidikan intelektual anak. Mollehnhaur dalam Abdullah membagi tiga fungsi
keluarga dalam pendidikan anak, yaitu:
8
Abdullah, Pendidikan Keluarga Bagi Anak, ..., hlm. 237.
9
Berns, Child, family ..., hlm. 89-90.
4
B. Tugas dan Tanggung Jawab Ayah dan Ibu di Keluarga
5
d. Memberikan Dasar Pendidikan Sosial
Keluarga merupakan basis yang sangat penting dalam peletakan dasar-
dasar pendidikan sosial anak, sebab pada dasarnya keluarga merupakan
lembaga sosial resmi yang minimal terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak,
perkembangan banih-benih kesadaran sosial pada anak-anak dapat
dipupuk sedini mungkin terutama lewat kehidupan keluarga yang penuh
rasa tolong-menolong, gotong-royong secara kekeluargaan, menolong
saudara atau tetangga sakit, bersama-sama menjaga ketertiban, kedamaian,
kebersihan dan keserasian dalam menjaga hal.
e. Peletakan Dasar-Dasar Keagamaan
Keluarga sebagai lembaga pendidikan pertama dan utama, disamping
sangat menentukan dalam menanamkan dasar- dasar moral yang tidak
kalah pentingnya adalah berperan dasar dalam proses internalisasi dan
transformasi nilai-nilai keagamaan kedalam pribadi anak. Masa kanak-
kanak adalah masa yang paling baik untuk meresapkan dasar-dasar hidup
yang beragama, dalam hal ini tentu saja terjadi dalam keluarga, misalnya
dengan mengajak anak ikut serta kemasjid untuk menjalankan ibadah,
mendengarkan khutbah atau ceramah keagamaan, kegiatan seperti ini
besar sekali pengaruhnya terhadap kepribadian anak, jadi kehidupan dalam
keluarga hendaknya memberikan kondisi kepada anak untuk mengalami
suasana hidup keagamaan. 10
Orang tua merupakan produsen dan konsumen sekaligus harus
mempersiapkan dan memberikan segala kebutuhan sehari-hari, seperti sandang
dan pangan, dengan fungsinya yang ganda orang tua mempunyai peranan yang
besar dalam mensejahterakan keluarga, oleh karena itu orang tua bertanggung
jawab atas keluarganya baik dalam bidang ekonomi maupun bidang pendidikan.
Adapun dalam bidang ekonomi yaitu semakin hari kebutuhan yang dibutuhkan
semakin bertambah dan seiring dengan bertambahnya kebutuhan manusia untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari, maka orangtua harus berusaha guna mencapai
kesejahteraan, karena kesejahteraan keluarga sangat dibutuhkan agar terbina suatu
10
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001.
6
keluarga yang bahagia, kesejahteraan keluarga tidak bisa tercapai apabila orang
tua tidak memenuhi kewajiban-kewajibannya, dalam bidang ekonomi ialah
meliputi segala keperluan anak seperti sandang pangan, tempat tinggal yang baik
dan biaya pendidikan, dalam keluarga harus ada kesadaran dan kerja sama yang
baik antara ayah dan ibu, yaitu ayah selalu sadar akan kewajibannya untuk
mencari dan memberi nafkah kepada keluarganya, dan seorang ibu atau istri yang
selalu membantu suaminya, kesejahteraan ekonomi keluarga harus dijaga dengan
baik.
C. Tugas dan Tanggung Jawab Ayah di Keluarga
a. Kewajiban Ayah sebagai Kepala Keluarga
Dalam Islam dijelaskan bahwa salah satu kewajiban ayah adalah sebagai
kepala keluarga. Artinya, sebagai kepala keluarga, ayah bertanggung jawab dalam
membimbing, melindungi, dan menjaga kesejahteraan keluarganya. Sebagai
pemimpin keluarga, ayah diharapkan untuk memberikan arahan moral dan
spiritual kepada anggota keluarganya. Ini mencakup mengajarkan ajaran Islam,
nilai-nilai moral, etika, dan perilaku yang baik kepada anak-anak dan anggota
keluarga lainnya.
Ayah juga harus menjadi teladan dalam beribadah, menunjukkan
keteladanan dalam berperilaku, dan menjalankan ajaran Islam secara konsisten.
Kewajiban ayah sebagai pemimpin keluarga adalah berperan penting dalam
pengambilan keputusan dalam kehidupan keluarga. Namun, keputusan yang
diambil haruslah bijaksana dan mempertimbangkan pendapat anggota keluarga
lainnya. Selain itu, ayah diharapkan dapat melibatkan semua anggota keluarga
dalam proses pengambilan keputusan, sehingga keputusan yang diambil adalah
hasil musyawarah dan bisa menjadi solusi terbaik untuk keluarga. Kewajiban ayah
sebagai pemimpin keluarga ini djelaskan dalam dalam surat An-Nisa ayat 34:
ُ ٌص ِّلحٰ ت ُٰقنِّ ٰتتٌ ُحٰ ف ِّٰظت ْ ُو ِّب َمآُا َ ْنفَق ْو
اُمِّنُا َ ْم َوا ِّل ِّه ْمُُۗفَال ه ٍ ع ٰلىُبَ ْع
َّ ض َ ُضه ْم
َ ُّٰللاُبَ ْع
ض َل هَّ َس ۤاءِّ ُ ِّب َماُف
َ ِّعلَىُالن
َ ُ َا َ ِّلر َجالُُقَ َّوام ْون
ُط ْعنَك ْمُفَ ََل َ َ ُواض ِّْرب ْوه َّنُُۚفَا ِّْنُا َ اج ِّع ِّ ض ْ ُوا ْهجر ْوه َّنُف
َ ِّىُال َم َ ُّٰللاُ َۗوالهتِّ ْيُتَخَاف ْونَ ُنش ْوزَ ه َّنُفَعِّظ ْوه َّن
ظ ه ِّ ل ِّْلغَ ْي
َ بُ ِّب َماُ َح ِّف
ع ِّليًّاُ َكبِّي اْرا سبِّي اَْلُۗا َِّّن ه
َ ُ َُّٰللاَُ َكان َ ُعلَ ْي ِّه َّنَ ُتَبْغ ْوا
7
Artinya: "Laki-laki (suami) adalah penanggung jawab) atas para perempuan (istri)
karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain
(perempuan) dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari
hartanya. Perempuan-perempuan saleh adalah mereka yang taat (kepada Allah)
dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada karena Allah telah menjaga
(mereka). Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan akan nusyuz,) berilah
mereka nasihat, tinggalkanlah mereka di tempat tidur (pisah ranjang), dan (kalau
perlu,) pukullah mereka (dengan cara yang tidak menyakitkan). Akan tetapi, jika
mereka menaatimu, janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkan
mereka. Sesungguhnya Allah Mahatinggi lagi Mahabesar." 11
11
Q.s. An-Nisa : 34
8
ُنُ َو ِّكس َْوته َّن
َُّ ُر ْزقه ْ َعل
ِّ ٗىُال َم ْول ُْودُِّلَه َ َُضا َعة
َ ُۗو ِّ َو ْال ٰو ِّل ٰدتُي ْر
َّ ضعْنَ ُا َ ْو ََلدَه َّنُ َح ْولَي ِّْنُكَا ِّملَي ِّْنُ ِّل َم ْنُا َ َرادَُا َ ْنُيُّتِّ َّم
َ ُالر
ٰ ىُال َو ِّارثُِّمِّثْل
ُُذلِّكَ ُُۚفَا ِّْن ْ َعل َ ض ۤا َّرُ َوا ِّلدَةٌُۢبِّ َولَ ِّده
َ َاُو ََلُ َم ْول ْود ٌُلَّهٗ ُبِّ َولَد ِّٖه
َ ُو ٌ بِّ ْال َم ْعر ْو ۗفِّ ََُلُت َكلَّفُنَ ْف
َ سُا ََِّّلُو ْسعَ َهاُ ََُۚلُت
ُعلَيْكُ ْم ِّ علَ ْي ِّه َماُ َۗوا ِّْنُا َ َردْت ُّ ْمُا َ ْنُُت َ ْست َْر
َ ُضع ْٓواُا َ ْو ََلدَك ْمُفَ ََلُجنَا َح َ ُم ْنه َم
َ ُاُوتَشَاو ٍرُفَ ََلُجنَا َح َ ُص ااَل
ٍ ع ْنُت ََر
ِّ اض َ ا َ َرادَاُ ِّف
َ ُوا ْعلَم ْٓواُا َ َّن ه
ِّ َُّٰللاُبِّ َماُت َ ْع َمل ْونَ ُب
ُصي ٌْر َ واُّٰللا َ ِّسلَّ ْمت ْمُ َّما ٓ ُٰاتَيْت ْمُبِّ ْال َم ْعر ْو ۗف
َ ُواتَّق ه َ ُاِّذَا
12
Q.s Al-Baqarah : 233
9
memberikan contoh yang baik bagi anak-anaknya. Dengan melihat ayah sebagai
sosok yang taat beragama, anak-anak akan terinspirasi untuk mengikuti jejaknya.
Selain itu, kewajiban ayah juga meliputi peran aktif dalam mencegah anggota
keluarganya dari perbuatan dosa. Ini bisa melibatkan membimbing anak-anak
untuk menjauhi hal-hal yang dilarang dalam Islam, seperti alkohol, judi, dan
pergaulan bebas. Allah SWT berfirman:
ٓ
ُعلَ ْي َهاُ َم ٰلَئِّ َكةٌُغ ََِّلظٌُ ِّشدَاد ٌََُّل َ اُوقودهَاُٱلنَّاس ُ َو ْٱل ِّح َج
َ ُارة ُوأ َ ْهلِّيك ْم ُن ا
َ َار َ وا ُق ٓو ۟ا ُأَنف
َ سك ْم ۟ ََ ََٰٓ أَيُّ َهاُٱلَّذِّينَ ُ َءا َمن
األمُمدرسةُاألولىُإذاُأعددتهاُأعددتُشعباُطيبُاألعراق
Artinya: Ibu adalah madrasah (sekolah) pertama bagi anaknya jika engkau
persiapkan ia dengan baik, maka sama halnya engkau persiapkan bangsa yang
baik pokok pangkalnya. Sejak anak dalam kandungan sikap ibu, amal perbuatan
ibu akan dapat mempengaruhi anak yang dikandungnya. Kemudian kewajiban ibu
setelah anak lahir adalah menyusui anaknya, dalam fase ini anak mulai meniru
perilaku ibunya Jadi, tarbiyah yang berlangsung pada fase ini bersifat spontanitas.
Seorang ibu juga mempunyai peranan yang penting, baik perannya bagi
suami maupun anaknya. Seorang ibu juga berkewajiban untuk melayani suami
13
Q.s At –Tahrim : 6
10
dan anaknya dalam semua aspek yang ada dalam keluarga. ibu mempunyai peran
yang lebih dominan dalam keluarga dibandingkan dengan peran ayah. Istri
sebagai ibu rumah tangga mempunyai kewajiban membantu suami dalam
mempertahankan rumah tangga, mengatur segala keperluan rumah tangga,
mengatur keuangan, serta yang terpenting memperhatikan pendidikan anaknya.
Untuk mendidik anak, ibu memegang peran yang sangat dominan dibandingkan
ayah. Ibu yang paling dekat dengan anak, sebab ibu yang telah mengandung
selama ±9 bulan, menyusui, mengasuh, serta membesarkan anak sehingga
mempunyai kedekatan intim dengan anaknya. Ibu juga mengetahui hampir semua
perkembangan perilaku, emosi, dan intelegensi mereka selama masa kanak-kanak
ُ ّٰللا
ّٰ ظ ِ صل ِٰحتُ ٰق ِن ٰتتٌ ٰحف ِٰظتٌ ِل ْلغَ ْي
َ ب بِ َما َح ِف ّٰ فَال
11
Artinya: Perempuan-perempuan saleh adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan
menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada karena Allah telah menjaga (mereka).
(QS. An Nisa Ayat 34).14
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Keluarga adalah lembaga yang utama dan pertama bagi proses awal
pendidikan anak-anak untuk mengembangkan potensi yang dimiliki seorang anak
ke arah pengembangan kepribadian diri yang positif dan baik. Orang tua (ayah
dan ibu) memiliki tanggung jawab yang besar dalam mendidik anak-anak dalam
keluarga. Fungsi-fungsi dan peran orang tua tidak hanya sekedar memenuhi
kebutuhan fisik anak berupa kebutuhan makan dan minum, pakaian, tempat
tinggal tapi juga tanggung jawab orang tua jauh lebih penting dari itu adalah
memberi perhatian, bimbingan, arahan, motivasi, dan pendidikan, serta
penanaman nilai.
14
QS. An Nisa : 34
12
DAFTAR PUSTAKA
13