Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Karena berkat beliaulah kita dapat meniggalkan alam yang gelap gulita menuju
alam yang terang benderang seperti saat ini.
Makalah berjudul Fungsi Keluarga Dalam Pendidikan Agama Islam ini
dibuat dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur Mata kuliah
Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga yang dibimbing oleh Prof. Uus
Ruswandi, M.Pd.
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang turut membantu, baik secara moral maupun material. Terutama ucapan
terima kasih penulis sampaikan kepada orang tua serta dosen pengampu Mata
Kuliah ini.
Kami mengakui bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, karena
pengetahuan, kemampuan dan pengalaman kami yang masih sangat terbatas. Oleh
karena itu, apabila ada saran atau kritik dari semua pihak akan kami terima
dengan tangan terbuka guna memperbaikinya. Kami berharap semoga makalah
tentang Fungsi Keluarga dalam Pendidikan Agama Islam ini bermanfaat bagi
kami khususnya serta bagi pembaca pada umumnya.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pendidikan agama Islam dalam keluarga ?
2. Bagaimana fungsi keluarga dalam pendidikan agama Islam ?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pendidikan agama
Islam dalam keluarga
2. Untuk mengetahui fungsi keluarga dalam pendidikan agama Islam
2
BAB II
3
Menurut Ki Hajar Dewantara , keluarga adalah kumpulan beberapa orang
dikarenakan ikatan satu turunan lalu berdiri sebagai satu gabungan yang
hakiki, esensial, dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan
itu untuk memuliakan masing-masing (Ahmadi, 1991).
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwasannya yang
dimaksud dengan pendidikan agama Islam dalam keluarga adalah usaha
yang dilakukan oleh orang tua, baik ayah, ibu maupun anggota keluarga
lainnya, dalam proses mendidik dan membimbing serta mengarahkan
potensi anak agar terbentuk kepribadian yang sesuai dengan ajaran Islam.
4
untuk menjalani dan mendalami serta mengamalkan ajaran-ajaran
dalam pelakunya sebagai manusia yang takwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Fungsi biologis, merupakan (Ahmadi, 1991).
2. Fungsi Pendidikan
Yakni seorang kepala keluarga hendaknya memberikan bmbingan
dan pendidikan bagi setiap anggota keluarganya, baik itu istri maupun
anak, dan berperan sebagai pendidik utama bagi anak-anaknya. Dalam
keluarga, anak pertama kali belajar mengenai berbagai macam hal
penting seperti keyakinan akhlak, belajar berbicara, mengenal huruf
dan bersosialisasi. Selain itu keluarga/ orang tua menurut hasil
penilitian psikologi berfungsi sebagai factor pemberi pengaruh utama
bagi motifasi belajar anak yang pengaruhnya begitu mendalam pada
setiap langka perkembangan anak yang dapat bertahan hingga ke
perguruan tinggi (Ahmadi, 1991). Sangat penting bagi kedua orang
tua untuk menyekolahkan anak mereka di sekolah yang memiliki visi
dan misi yang sama dengan nilai-nilai yang diajarkan dirumah karena
pada hakikatnya sekolah merupakan wakil orang tua dalam mendidik
anak.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan orang tua dalam hal
mendidik anak mereka;
a. Mendidik dengan ketauladanan
Cara yang baik dan benar dalam mendidik anak adalah dengan
menanamkan nilai dalam jiwa melalui cara praktis, yaitu
keteladanan (Aulia, 2007, hal. 45). Oleh karena itu, orang tua
hendaknya menjadi contoh yang ideal bagi anak-anaknya.
Seperti selalu melakukan shalat, berlaku sopan santun,
berbicara lemah lembut dan lain sebagainya.
b. Mendidik dengan adab pembiasaan dan latihan
Abdullah Nashin Ulwan mengemukakan bahwasannya
pendidikan melalui pembiasaan dan latihan menjadi salah satu
penunjang pokok pendidikan dan sebagai sarana dalam
5
menumbuhkan keimanan anak serta meluruskan moralnya
(Ulwan, Kaidah-Kaidah Dasar Pendidikan Anak Menurut
Islam, 1992, hal. 65). Orang tua hendaknya menyadari bahwa
pembiasaan sangat diperlukan dalam pembinaan kepribadian
anak agar sesuai dengan ajaran yang dianjurkan dalam Islam.
c. Mendidik dengan nasehat
Mendidik dengan nasehat menjadi salah satu cara yang efektif
dalam membentuk keimanan anak, memperkuat moral, psikis
dan sosial anak. Karena nasehat membantu anak agar terbuka
mengenai hakikat sesuatu, menghiasi dirinya dengan akhlak
mulia serta membekalinya dengan prinsip-prinsip Islam
(Ulwan, 1995, hal. 66). Orang tua hendaknya memberikan
nasehat dan bimbingan serta dukungan kepada anaknya, hal ini
dikarenakan nasehat dari orang tua jauh lebih baik dari orang
lain karena kasih sayang kepada anaknya.
d. Mendidik dengan pengawasan
Yakni mendampingi anak dalam membentuk aqidah dan moral,
mengasihi dan mempersiapkannya secara psikis dan sosial,
memantau terus keadaan anak. Orang tua akan tau tingkah laku
anak dalam kehidupan sehari-hari.
3. Fungsi Pemelihara dan Pelindung
Orang tua juga berperan dan bertugas melindungi keluarga dan
memelihara keselamatan keluarga, baik dari segi moril maupun
materiil. Dalam hal moril orang tua berkewajiban memerintahkan
anaknya untuk taat kepada segala perintah Allah Swt, seperti Sholat,
Puasa, dal lain sebagainya, sedangkan dalam segi materiil bertujuan
untuk kelangsungan kehidupan, salah satunya mencari nafkah (Arifin,
1995, hal. 80).
Allah Swt telah memerintahkan kita agar beriman dan menjaga
keluarga dari api neraka. Adapun caranya adalah dengan mengerjakan
6
perbuatan-perbuatan yang baik, mengingatkan keluarga untuk
mengerjakannya dan mendidik mereka agar taat kepada Allah Swt.
Adapun fungsi lainnya adalah sebagai berikut;
1. Fungsi pemenuhan kebutuhan jasmani
Yang termasuk kedalam kebutuhan biologis diantaranya adalah
kecukupan sandang, pangan dan papan, serta kebutuhanseksual untuk
regerenasi. Pasangan suami-istri masing-masing memiliki fungsinya
sendiri, seperti suami yang berkewajiban mencari nafkah dan seorang
istri yang berkewajiban mendampingi dan mengelola apa yang sudah
menjadi amanahnya. Keduanya saling melengkapi dan menutupi
kekurangan satu sama lain. Menurut Abu Ahmadi, yang termasuk
perlengkapan jasmaniah keluarga yang sifatnya umum misalnya:
meja, kursi, tempat tidur, lampu dan lain-lain. Sedangkan
perlengkapan jasmni yang bersifat individual misalnya: alat-alat
sekolah, pakaian, perhiasan dan lain-lain, serta permainan anak untuk
mrngembangkan daya cipta anak-anak (Ahmadi, 1991).
2. Fungsi ekonomi, berhubungan dengan pengaturan penghasilan dalam
memenuhi kebutuhan dalam rumah tangga dan menjadi tugas penting
dari seorang istri. Seorang suami juga dituntut untuk mempunyai
penghasilan memadai demi terpenuhinya kebutuhan utama dalam
keluarga (Helmawati, 2014)
3. Fungsi sosialisasi
Anak sebagai makhluk sosial, dirumahlah pertama kalinya anak
belajar untuk bersosialiasi. Ia belajar berkomunikasi melalui
pendengaran dan gerakan hingga akhirnya anak mampu untuk
berbicara. Hal yang penting diajarkan kepada anak berkaitan dengan
berkomunikasi adalah agar mampu mendengarkan, menghargai, dan
menghormati orang lain, termasuk untuk bersikap jujur, saling
membantu dan bertanggung jawab. Etika ini juga harus diterapkan
tidak hanya kepada manusia, tetapi juga terhada hewan dan tumbuhan.
Menurut Abu Ahmadi, Dengan fungsi ini keluaga berusaha untuk
7
mempersiapkan bekal kepada anaknya dengan memperkenalkan nilai-
nila dan sikapsikap yang di anut oleh masyarakat serta mempelajari
perananperanan yang diharakan akan mereka jalankan kelak bila
sudah dewasa (Ahmadi, 1991).
4. Fungsi kasih sayang, setiap anggota keluarga sudah seharusnya saling
menyayangi satu sama lain secara tepat. Kasih sayang dapat berupa
perhatian, kebersamaan dan saling memotivasi untuk kebaikan
bersama. Seorang anak membutuhkan kasing sayang berupa nasihat
dan bimbingan dari kedua orang tuanya.
8
BAB III
A. Simpulan
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, penulis mengharap saran serta
masukan mengenai pembahasan dalam kesimpulan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
9
DAFTAR PUSTAKA
iv
LAMPIRAN PLAGIARISM
v
vi