Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Filsafat Pendidikan Islam PAI


“PERAN KELUARGA DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM”

Dosen Pengampu: Drs. Asro’ie Thohir, M.Pd.I

Oleh:

Sufa Nadya Luthfia (20106011204)

Mustaufiq

UNIVERSITAS WAHID HASYIM


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEMARANG
2022

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam semoga selalu dilimpahkan kepada
Rasulullah SAW. dan kepada seluruh keluarganya serta para sahabat-sahabatnya. Karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Dalam rangka memenuhi tugas tengah semester pada mata kuliah “Perencanaan Sistem Pembelajaran
PAI” dengan judul “Desain Pengajaran PAI”.Dalam pengerjaan dan penyusunan tulisan ini, penulis
mengambil sumber dari berbagai buku dan internet.

Tentunya makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari gaya bahasanya,
penulisanya ataupun pembahasanya. Oleh karna itu kami meminta maaf sebesar-besarnya kepada
pembaca jika terdapat banyak sekali kekurangan dalam penulisan makalah ini.

Pada akhirnya, kelak kami harapkan makalah yang kami selesaikan ini dapat memberi manfaat
utamanya bagi penyusun/penulis maupun pembaca dan bagi umat Nabi Muhammad SAW.pada
umumnya.

Penulis

DAFTAR ISI

ii
COVER
Kata Pengantar...........................................................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................1
BAB II : PEMBAHASAN.........................................................................................................2
A. Pengertian Keluarga.......................................................................................................2
B. Keluarga Menurut Islam................................................................................................3
C. Dasar Pendidikan Islam..................................................................................................4
D. Peran Keluarga dalam pendidikan Islam........................................................................4
BAB III : PENUTUP.................................................................................................................8
A. Kesimpulan....................................................................................................................8
B. Saran...............................................................................................................................8
Daftar Pustaka............................................................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan, adalah alat atau sarana bagi manusia untuk mengembangkankeilmuan dan
pengetahuan, oleh karena itu pendidikan diharapkan memilikistandard dan dasar-dasar yang
tertata, dikurikulumkan, dan jelas teori-teori dankonsep-konsep pendidikan yang diharapkan
adalah konsep dan teori yang relepandengan keadaan yang berlakuIslam telah datang dengan
teori dengan konsep yang memiliki syarat,tertata, dan dikurikulumkan. Adapun teori dan
konsep yang baik dari Islam antaralain Al-Qur’an, Al-Hadits atau As-Sunnah, dan ra’yu. Al-
Quran dan Al-Hadits merupakan pondasi dan tiang yang sangat kokoh dalam pendidikan, dan
ra’yu.
sebagai pelengkap dan memperindah dunia pendidikan Islam.Berbicara tentang
pendidikan dan Islam yang kemudian digabungkanmenjadi Pendidikan Islam pasti memiliki
tujuan tertentu. Oleh karena itu, makalahini akan memaparkan beberapa poin tentang tujuan
pendidikan karena hal ini penting untuk diketahui oleh pendidik maupun peserta didik guna
mencapaitujuan tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Keluarga?
2. Apa penjelasan keluarga menurut Islam?
3. Apa penjelasan dari Dasar Pendidikan Islam?
4. Bagaimana peran keluarga dalam pendidikan islam?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Keluarga

Keluarga adalah wadah pertama dan utama bagi pertumbuhan dan pengembangan
anak. Jika suasana dalam keluarga itu baik dan menyenangkan, maka anak akan tumbuh
dengan baik pula, dan juga sebaliknya. Keluarga adalah lingkungan pertama dalam
pendidikan karena dalam keluarga inilah anak pertama kalinya mendapatkan pendidikan dan
bimbingan. Dan orangtua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka.
Dengan demikian pendidikan terdapat dalam kehidupan keluarga memegang peranan penting
dalam menentukan kehidupan anak. Fungsi orang tua ada dua macam; 1) orangtua berfungsi
sebagai pendidik keluarga, 2) orang tua berfungsi sebagai pemelihara dan pelindung
keluarga. Peran orang tua yang paling mendasar adalah mendidik anak-anak mereka bidang
pendidikan agama dan umum.

Pada setiap anak terdapat suatu dorongan dan suatu daya untuk meniru. Dengan
dorongan ini anak dapat mengerjakan sesuatu yang dikerjakan oleh orang tuanya. Oleh
karena itu orang tua harus menjadi teladan bagi anak-anaknya. Apa saja yang didengarnya
dan dilihat selalu ditirunya tanpa mempertimbangkan baik dan buruknya. Dalam hal ini
sangat diharapkan kewaspadaan serta perhatian yang besar dari orang tua. Karena masa
meniru ini secara tidak langsung turut membentuk watak anak di kemudian hari.

Pendidikan agama yang di berikan sejak dini menuntut peran serta keluarga, karena
telah diketahui sebelumnya bahwa keluarga merupakan institusi pendidikan yang pertama
dan utama yang dapat memberikan pengaruh kepada anak. Pelaksanaan pendidikan agama
pada anak dalam keluarga di pengaruhi oleh adanya dorongan dari anak itu sendiri dan juga
adanya dorongan keluarga. Setiap orang mengharapkan rumah tangga yang aman, tentram
dan sejahtera. Dalam kehidupan keluarga, setiap keluarga mendambakan anak-anaknya
menjadi anak-anak yang sholeh dan sholehah. Anak merupakan amanat Allah SWT kepada
orang tuanya untuk diasuh, dipelihara, dan dididik dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian
orang tua dalam pandangan agama Islam mempunyai peran serta tugas utama dan pertama
dalam kelangsungan pendidikan anakanaknya. Tugas orang tua untuk mendidik keluarga
khusus anak-anaknya, secara umum Alla h SWT tegaskan dalam alQur.an surat At Tahrim
(66) ayat 6:

2
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar,
keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan
selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”

Dengan demikian pendidikan dalam lingkungan keluarga sangat memberikan pengaruh


dalam pembentukan keagamaan, watak serta kepribadiaan anak. Berdasarkan latar belakang
masalah di atas, maka penulis akan membahas tentang hal yang berkaitan dengan “Peranan
Keluarga dalam Pendidikan Islam”

B. Pengertian Kelarga Meurut Islam

Keluarga adalah satuan kerabat yang mendasar terdiri dari suami, isteri dan anak-anak 1.
Keluarga dalam pandangan Islam memiliki nilai yang tidak kecil. Bahkan Islam menaruh
perhatian besar terhadap kehidupan keluarga degan meletakkan kaidah-kaidah yang arif guna
memelihara kehidupan keluarga dari ketidak harmonisan dan kehancuran. Kenapa demikian
besar perhatian Islam? Karena tidak dapat dipungkiri bahwa keluarga adalah batu bata
pertama untuk membangun istana masyarakat muslim dan merupakan madrasah iman yang
diharapkan dapat mencetak generasi-generasi muslim yang mampu meninggikan kalimat
Allah di muka bumi. Bila pondasi ini kuat lurus agama dan akhlak anggota maka akan kuat
pula masyarakat dan akan terwujud keamanan yang didambakan. Sebaliknya bila tercerai
berai ikatan keluarga dan kerusakan meracuni anggota-anggota maka dampak terlihat pada
masyarakat bagaimana kegoncangan melanda dan rapuh kekuatan sehingga tidak diperoleh
rasa aman. Kemudian setiap adanya keluarga ataupun sekumpulan atau sekelompok manusia
yang terdiri atas dua individu atau lebih, tidak bisa tidak, pasti dibutuhkan keberadaan
seorang pemimpin atau seseorang yang mempunyai wewenang mengatur dan sekaligus
membawahi individu lainnya (tetapi bukan berarti seperti keberadaan atasan dan bawahan).

1
Ahmad Tafsir, Pendidikan Agama dalam Keluarga, op. cit., hlm. 89.

3
Demikian juga dengan sebuah keluarga, karena yang dinamakan keluarga adalah
minimal terdiri atas seorang suami dan seorang istri yang selanjutnya muncul adanya anak
atau anak-anak dan seterusnya. Maka, sudah semestinya di dalam sebuah keluarga juga
dibutuhkan adanya seorang pemimpin keluarga yang tugasnya membimbing dan
mengarahkan sekaligus mencukupi kebutuhan baik itu kebutuhan yang sifatnya dhohir
maupun yang sifatnya batiniyah di dalam rumah tangga tersebut supaya terbentuk keluarga
yang sakinah, mawaddah wa rahmah . Di dalam alQur’ān disebutkan bahwa suami atau
ayahlah yang mempuyai tugas memimipin keluarganya karena laki-laki adalah seorang
pemimpin bagi perempuan.

C. Dasar Pendidikakan Islam

Yang dimaksud dengan dasar pendidikan adalah pandangan hidup yang mendasari
seluruh aktifitas pendidikan. Karena dasar menyangkut masalah ideal dan fundamental, maka
diperlukan landasan dan pandangan hidup yang kokoh dan kmprehensif, serta tidak berubah.
Hal ini karenatelah diyakini kebenarannya yang telah teruji oleh sejarah. Kalau nilai-nilai
sebagai pandangan hidup yang dijadikakn dasar pendidikanitu bersifat relatif da temporal,
maka pendidikan akan mudah terombang ambing oleh kepentingan dan tuntutan sesaat yang
bersifat teknis dan pragmatis2 Sebagai aktifitas yang bergerak dalam proses pembinaan
kepribadian muslim, maka pendidikan Islam memerlukan asas atau dasar yang dijadikan
landasan kerja. Dengan daar ini akan memberi arah bagi pelaksanaan pendidikan yang telah
diprogramkan. Dalam konteks ini,dasar yang menjadi acuan pendidikan Islam hhendaknya
meruoakan sumber nilai kebenaran dan kekuatan yang dapat mengantarkan peserta didik
kearah pencapaian pendidikan. Oleh karena itu, dasar yang terpenting dari pendidikan Islam
adalah al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah (hadis).

D. Peran keluarga terhadap pendidikan Islam


a. Fungsi Keluarga
Suatu keluarga merupakan institusi sosial yang bersifat universal dan multi
fungsional, fungsi pengawasan, sosial, keagamaan, pendidikan, perlindungan, dan
reaksi dilakukan oleh keluarga terhadap para anggotanya. Akibat proses
industrialisasi, urbanisasi dan sekularisasi maka keluarga dalam masyarakan modern
kehilangan sebagai fungsi fungsi diatas. Pada kebanyakan keluaga, ibulah yang
memegang fungsi yang terpenting terhadap anaknya, sejak anaknya dilahirkan,

2
Achmadi, Ideologi pendidikan Islam Paadigma humnaisme teosentris, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2005), cet I, ha.81

4
ibulah yang selalu mendampingi, ibulah yang memberi makan dan minum,
memelihara dan selalu bercampur gaul dengan anak-anak. Itulah sebabnya banyak
anak yang lebih mencintai ibunya daripada bapaknya. Pendidikan seorang ibu
terhadap anak merupakan pendidikan dasar yang tidak dapat diabaikan sama sekali.
Maka dari itu, seorang ibu hendaklah seorang yang bijaksana dan pandai mendidik
anaknya. Sebagian orang mengatakan kaum ibu adalah pendidik bangsa sesuai
dengan fungsi dan tugas ibu sebagai anggota keluarga dalam pendidikan anak-
anaknya yaitu sebagai berikut3: Sumber dan pemberi rasa kasih sayang, Pengasuh
dan pemelihara, Tempat mencurahkan isi hati, Pangatur kehidupan dalam rumah
tangga, Pembimbing hubunagan pribadi dan Pendidik dalam segi ekonomi
Disamping seorang ibu, ayahpun memegang fungsi yang penting pula. Anak
memandang ayahnya sebagai orang tertinggi gensinya atau prestisnya. Kegiatan ayah
terhadap pekerjaan sehari-hari sungguh besar pengaruhnya kepada anak-anaknya,
apalagi bagi anak yang sudah remaja atau dewasa. Ditinjau dari fungsi dan tugasnya
sebagai ayah dapat dikemukakan bahwa ayah dalam pendidikan anakanaknya yang
lebih dominan adalah sebagai berikut : Sumber kekuasaan didalam keluarga,
Penghubung intern keluarga dengan masyarakat atau dunia luar, Pemberi perasaan
aman dalam keluarga, Pelindung terhadap ancaman dari luar, Hakim atau yang
mengadili jika terjadi perselisihan, dan Pendidik dalam segi rasional Dari uraian
diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi keluarga adalah memelihara, merawat,
melindungai anak-anak dalam proses sosialisasinya agar mereka mampu
mengendalikan diri dan berjiwa sosial. Hubungan antara anggota keluarga dijiwai
suasana kasih sayang dan rasa tanggung jawab.

b. Pentingnya keluarga dalam pendidikan anak


Hakikat anak dilahirkan ke dunia ini adalah dalam keadaan fitrah, suci
bagaikan kertas putih yang bisa ditulis dengan sesuatu yang baik dan bisa ditulis
dengan sesuatu yang buruk.4 Maksudnya adalah bisa dijadikan anak yang sholeh dan
bisa dijadikan anak yang nakal (tidak sholeh) sesuai dengan sabda Nabi Muhammad
“Setiap anak yang lahir itu, dilahirkan atas dasar Islam, hanya yang menjadikan
Yahudi, Nasrani atau Majusi adalah kedua orang tuanya.” (HR Bukhori Muslim )

3
Khatib Ahmad Santhut, Menumbuhkan Sikap Sosial, Moral dan Spiritual Anak, dalam Keluarga Muslim, (Yogyakarta:
Mitra Pustaka, 1998), hlm. 17.
4

5
Lembaga keluarga merupakan pendidikan yang pertama yang didapat oleh anak.
Lingkungan pendidikan yang pertama membawa pengaruh terhadap anak untuk
melanjutkan pendidikan yang akan dialaminya di sekolah dan di masyarakat, dengan
kata lain bahwa peran keluarga adalah suatu kewajiban harus diberikan kepada
anaknya untuk membentuk kepribadian masalah bagi anaknya baik lingkungan
sekolah maupun diluar lingkungan sekolah. Motivasi pendidikan keluarga semata-
mata demi cinta kasih sayang, dimana di dalamnya terdapat suasana cinta inilah
proses pendidikan berlangsung seumur anak-anak itu dalam tanggung jawab orang
tua/keluarga. Mereka tidak hanya berkewajiban mendidik atau menyekolahkan
anaknya ke sebuah lembaga pendidikan. Akan tetapi mereka juga diamati Allah SWT
untuk menjadikan anak-anaknya bertaqwa serta taat beribadah sesuai dengan
ketentuan yang telah diatur dalam Al-Qur’an dan Hadits. Jadi, orang tua seharusnya
tidak hanya menyerahkan sepenuhnya pendidikan anak mereka kepada pihak
lembaga pendidika atau sekolah, akan tetapi mereka harus lebih memperhatikan
pendidikan anak-anak mereka di lingkungan keluarga mereka, karena keluarga
merupakan faktor yang utama di dalam proses pembentukan kepribadian sang anak.
Orang tua merupakan pribadi yang sering ditiru anak-anaknya, kalau prilaku
orang tua baik. Dengan demikian keteladanan yang baik merupakan salah satu kiat
yang harus diterapkan dalam mendidik anak. Dari sini jelas bahwa perkembangan
kepribadian anak bermula dari keluarga, dengan cara anak mengambil nilai-nilai
yang ditanamkan orang tua baik secara sadar maupun tidak sadar. bekitupun dengan
pemakaian jilbab bagi sang anak kalau tidak ada dorongan dari orang tua anak
tersebut akan sedih, maka peran keluargalah yang harus memberikan masukan,
motivasi dan bimbingan kepada anak. Orang tua memberikan masukan kepada anak
–anaknya agar kalau keluar rumah harus memakai jilbab, karena Islam menganjurkan
sebaiknya bagi perempuan harus memakai jilbab.
Menurut Quraish Shihab “Keluarga adalah tiang Negara, jiwa masyarakat dan
tulang punggungnya kesejahteraan lahir dan batin yang dinikmati oleh suatu bangsa,
atau sebaliknya kebodohan dan keterbelakangannya adalah cerminan dari keluarga
yang hidup pada masyarakat/lingkungan”.20 Agama Islam memberikan perhatian
yang sangat besar terhadap pembinaan keluarga. Allah SWT menganjurkan agar
kehidupan keluarga menjadi bahan pemikiran setiap insan. Kehidupan kelurga
disamping menjadi salah satu tanda-tanda kebesaran Illahi dan memberikan nikmat

6
yang dapat disyukuri. Kehidupan keluarga yang banyak memberikan pengaruh atas
pertumbuhan anak tidak boleh bersifat kaku terhadap kehidupan anak. Dengan
demikaian walaupun anak telah dewasa harus berdiri sendiri dan bertanggung jawab,
akan tetapi mereka masih tetap berhubungan erat dengan keluarga sepanjang
hidupnya. Pendidikan merupakan proses di mana seseorang diberi kesempatan
menyesuaikan diri terhadap aspek kehidupan. Lingkungan yang berkaitan dengan
kehidupan seorang anak dalam menentukan kepribadiannya yang baik. Al-Ghazali
berpendapat: “Orang tua sebagai pendidik adalah melatih anak-anak sebagai amanat
bagi orang tua. Hati anak suci bagaikan mutiara cemerlang, bersih dari segala yang
diukirkan atasnya dan juga condong”.Kewajiban keluarga mendidik anak dan
menyerahkan kepada guru, maka timbullah pada semua anggotanya terutama pada
lisannya. Demikian pula halnya dengan orang tua mengharapkan agar anakanaknya
kelak menjadi orang yang bertaqwa kepada Allah, berakhlak mulia dan menjadi
anak-anak yang sholeha. Hak kuasa dalam keluarga adalah memimpin anak-anaknya
kejalan yang benar dan mencegah hal-hal yang tidak sesuai dengan syari’at Islam
karena segala sesuatu perbuatan dan tingkah laku anak adalah warisan tabi’at orang
tua. Sedangkan anak adalah sebagai penerus artinya akan menggantikan dan
memegang kekuasaan pada keluarganya. Sedangkan kewajiban orang tua dalam
keluarga terhadap anak adalah orang tua wajib mendidik dan membimbing anak-
anaknya serta memelihara dan melindungi dari gangguan baik diluar lingkungan dan
didalam lingkungan. Dari itulah kita sebagai orang tua harus benarbenar mendidik
anaknya, agar mereka menjadi anak-anak yang diharapkan oleh keluarga. Tanpa
dukungan keluarga / orang tua mereka tidak akan menjadi anak yang sholeha,
berakhlak mulia dan santun.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan agama yang di berikan sejak dini menuntut peran serta keluarga, karena telah
diketahui sebelumnya bahwa keluarga merupakan institusi pendidikan yang pertama dan
utama yang dapat memberikan pengaruh kepada anak. Pelaksanaan pendidikan agama pada
anak dalam keluarga di pengaruhi oleh adanya dorongan dari anak itu sendiri dan juga adanya
dorongan keluarga. Setiap orang mengharapkan rumah tangga yang aman, tentram dan
sejahtera. Dalam kehidupan keluarga, setiap keluarga mendambakan anak-anaknya menjadi
anak-anak yang sholeh dan sholehah. Anak merupakan amanat Allah SWT kepada orang
tuanya untuk diasuh, dipelihara, dan dididik dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian orang
tua dalam pandangan agama Islam mempunyai peran serta tugas utama dan pertama dalam
kelangsungan pendidikan anak-anaknya.

B. Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas masih
banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.
Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan
menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para
pembaca.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Tafsir, Pendidikan Agama dalam Keluarga


Achmadi, Ideologi pendidikan Islam Paadigma humnaisme teosentris, (Yogyakarta : Pustaka
Pelajar, 2005)

Anda mungkin juga menyukai