SEMESTER1
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangunkan kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
(Kelompok 11)
DAFTAR ISI
Cover..................................................................................................i
Kata Pengantar..................................................................................ii
Dafar Isi...........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................1
C. Tujuan Pembahasan......................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Penanggung Jawab Pendidikan Islam dalam Keluarga................2
B. Penanggung Jawab Pendidikan Islam dalam Lembaga Pendidikan...............5
C. Penanggung Jawab Pendidikan Islam dalam Media Massa.........7
D. Penanggung Jawab Pendidikan Islam dalam Pemerintahan.........9
E. Penanggung Jawab Pendidikan Islam dalam Diri Sendiri..........10
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Orang tua memegang peranan yang penting dan amat berpengaruh atas pendidikan
anak- anaknya. Sejak seorang anak lahir, ibunyalah yang selalu ada disampingnya. Ibu
merupakan orang yang mula-muladikenal anak, yang mula-mula menjadi temannya dan
yang mula- mula dipercayainya. Pengaruh ayah terhadapanaknyabesarpula. Caraayah
itumelakukan pekerjannya sehari-hari berpengaruh pada cara pekerjaan anaknya.
Ayah merupakan penolong utama, lebih-lebih bagi anak yang agak besar, baik laki-laki
maupun perempuan, bila ia mau mendekati dan dapat memahami hati anaknya.
Tanggung jawab pendidikan islam yang menjadi beban orang tua sekurang-kurangnya
harusdilaksanakan dalam rangka :
1. Memelihara dan membesarkan anak.
2. Melindungi dan menjamin kesamaan, baik jasmaniah maupun rohaniah
3. Memberi pengajaran
4. Membahagiakan anak
“Ibu adalah sekolah, bila dipersiapkan dapat membentuk bangsa yang baik dan kuat”
Dalam kesempatan yang lain ia pernah pula bersyair :
“ Ibu adalah suatu taman (berisi tanaman yang indah), bila dipelihara tanaman taman
itu maka berdaunlah dengan daun yang sebagaimana mestinya. Ibu adalah seorang guru
dari guru – guru yangutama yang memberikan bekas sepanjang masa “
Peranan seorang ibu sesuai dengan Fungsi dan tanggung jawabnya dalam pendidikan anak –
anaknya di simpulkan sebagai berikut :
a. Sumber dan pemberi rasa kasih sayang
Fungsi dan tanggung jawab seorang ayah terhadap pendidikan anak – anak sebagai berikut :
a. Sumber kekuasaan di dalam keluarga
b. Penghubung intern keluarga dengan masyarakat atau dunia luar
c. Pemberi rasa aman bagi seluruh anggaota keluarga
d. Pelindung terhadap ancaman dari luar
e. Hakim atau yang mengadili jika terjadi perselisihan
f. Pendidik dalam segi – segi rasional
Dalam tarikh Bukhari di sebutkan bahwa Nabi Muhammad saw pernah menerangkan :
Tidak ada pemberian yang lebih baik dari ayah kepada anaknya selain budi pekerti yang baik.
(HR. al- Turmudzi)
Ajaran islam memberikan tuntunan atau bimbingan dalam pendidikan keluarga muslim, yaitu
1. Sewaktu anak baru lahir hendaklah disuapi dengan sesuatu yang manis, karena Raslullah
saw pernah menyuapi anak yang baru lahir dengan kurma
2. Sewaktu lahir dibacakan adzan di dekat telinganya yang kanan dan iqamat di dekat
telinganya yang kiri
3. Memilih nama yang baik bagi anak
4. Menyembelih kambing untuk aqiqah pada hari yang ketujuh dari kelahiran bayi tersebut
5. Perlakuan yang baik dari orang tua terhadap anak-anaknya dengan sikap yang bijaksana
dalam mengasuh, menyuruh dan mendidik mereka sesuai dengan kemampuan
6. Perhatian, pemeliharaan dan pencurahan kasih sayang orang tua terhadap anak – anaknya
7. Perintah orang tua kepada anaknya – anaknya untuk mendirikan shalat ketika usia mereka
telah mencapai 7 tahun
8. Perhatian orang tua untuk mendidik dan mengajari anak – anak karena takut akan siksaan
api neraka
9. Membiasakan anak untuk minta izin kepada orang tua bila hendak masuk kamar dalam
waktu- waktu tertentu, sebelum shubuh, ketika membuka pakaian tengah hari, dan sesudah
shalat isya’, inilah tiga aurat bagimu ( Q.S. al-Nur : 58 )
10. Larangan bagi orang tua mengkutuki anak – anaknya
11. Menyebarkan rasa kasih sayang dan menciptakan, melaksanakan kerukunan antar
sesama saudara di dalam rumah
Penyair terkenal Ahmad Syauki melukiskan keutamaan seorang guru dalam syairnya :
Berdiri dan hormatilah guru serta berilah ia penghargaan, seorang guru itu hampir saja
merupakan seorang Rasul.
Jadi, tugas dan tanggung jawab sekolah yang dikendalikan oleh kepala sekolah dan guru
bukanlah hanya menidik kemampuan membaca, menulis, berhitung, dan lain sebagainya
tetapi lebih dari itu yakni menanamkan sikap yang sesuai dengan tuntutan masyarakat.
Guru adalah pendidik professional, karenanya secara implisit ia telah merelakan dirinya
menerima dan memikul sebagian tanggung jawab pendidikan yang terpikul dipundak para
orang tua. Dilihat dari ilmu pendidikan Islam, maka secara umum untuk menjadi guru yang
baik dan dan diperkirakan dapat
memenuhi tanggung jawab yang dibebankan dengan adanya hendaknya bertakwa kepada
Allah, berilmu, sehat jasmaniahnya, baik berakhlak, bertanggung jawab dan berjiwa
nasional.
Menurut Syahinan Zaini , tanggung jawab sekolah ini ada dua macam yaitu :
a. Tanggung jawab yang dibebankan oleh karena pelimpahan sebagian tanggung jawab
orang tua kepada sekolah.
b. Tanggung jawab yang dibebankan oleh karena tanggung jawab guru sebagai seorang
muslim terhadap muslim lainnya.
c. Pesantren
Pembangunan manusia, tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau masyarakat
semata- mata, tetapi menjadi tanggung jawab semua komponen, termasuk dunia pesantren.
Pesantren yang telah memiliki nilai historis dalam membina dan mengembangkan
masyarakat.
Proses pengembangan dunia pesantren yang selain menjadi tanggung jawab internal
pesantren, juga harus didukung oleh perhatian yang serius dari proses pembangunan
pemerintah. Meningkatkan dan mengembangkan peran serta pesantren dalam proses
pembangunan merupakan langkah strategis dalam membangun masyarakat, daerah, bangsa,
dan negara. Terlebih, dalam kondisi yang tengah mengalami krisis (degradasi) moral.
Pesantren sebagai lembaga pendidikan yang membentuk dan mengembangkan nilai-nilai
moral, harus menjadi pelopor sekaligus inspirator pembangkit moral bangsa. Pesantren pada
umumnya bersifat mandiri, tidak tergantung kepada pemerintah atau kekuasaan yang ada.
Pendidikan pondok pesantren yang merupakan bagian dari Sistem Pendidikan Nasional
memiliki 3 unsur utama yaitu: 1) Kyai sebagai pendidik sekaligus pemilik pondok dan para
santri.
Artinya : Sampaikanlah olehmu apa yang dari kamu walaupun hanya satu ayat saja.
(H.R. Bukhari)
Pendidikan dari masyarakat artinya pendidikan harus memberikan jawaban bagi kebutuhan
masyarakat itu sendiri. Pendidikan oleh masyarakat artinya bahwa masyarakat bukanlah
merupakan objek pendidikan, untuk melaksanakan kemauan negara atau suatu kelompok
semata-mata, tetapi partisipasi yang aktif dari masyarakat, dimana masyarakat mempunyai
peranan di dalam setiap langkah program pendidikannya. Hal ini berarti masyarakat bukan
sekedar penerima belas kasih dari pemerintah, tetapi suatu sistem yang percaya kepada
kemampuan masyarakat untuk bertanggung jawab atas pendidikan generasi mudanya.
Masyarakat Islam merupakan masyarakat yang menjunjung nilai-nilai di antaranya adalah
nilai Ketuhanan, Persaudaraan, Keadilan, Amar ma’ruf nahi munkar, dan Solidaritas.
Sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur’an:
Artinya:
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang
yang beruntung. (QS. Al- Imron:104)
Artinya:
Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara sebab itu damaikanlah (perbaikilah
hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat
rahmat. (Q.S. Al- Hujurat:10)
Dari ayat tersebut amat jelas bahwa Islam menjunjung nilai persaudaraan, dimana ada unsur
saling mengingatkan, memberi contoh, agar tercipta lingkungan madani. Oleh karena itu
jelaslah bahwa Islam juga memandang bahwa sebuah masyarakat yang dijiwai nilai-nilai
Islam harus berperan dan bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pendidikan.
Artinya : Sampaikanlah olehmu apa yang dari kamu walaupun hanya satu ayat saja. (H.R
Bukhari)
Di dalam Islam dikenal adanya sistem pemerintahan mulai dari cara memilih pemimpin.
Sebagaimana Firman Allah swt :
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika
kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an)
dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang
demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
Kadar manusia beriman diperoleh melalui pendidikan dan karena beriman mereka taat
kepada pemerintahan maka hal ini berarti tanggung jawab yang paling utama yang harus
ditangani oleh pemerintah ialah pendidikan Islam , sebab disinilah letak kunci hidup
makmur dan bahagia bagi seluruh rakyat.
E. Penanggung Jawab Pendidikan Islam dalam Diri Sendiri
Dengan menggunakan qa’idah fiqih orang islam dewasa dan berakal sehat disebut
mukalaf, ia dibebani syariat . Sehubungan dengan itu apabila manusia telah mencapai
tingkat mukallaf , maka ia bertanggung
jawab sendiri dalam mempelajari dan mengamalkan ajaran agama islam. Kalau
dikaitkan dengan pendidikan , maka orang mukalaf berarti orang yang sudah dewasa ,
sehingga sudah semestinya ia bertanggung jawab terhadap apa yang dikerjakan
termasuk apa yang harus ditinggalkan dan apa yang harus dikerjakan.
Petunjuk tentang itu banyak sekali dijumpai dalam AlQur’an yang berbunyi :
Artinya : Jagalah dirimu dan ahlimu dari api neraka
Artinya : Dan janganlah kamu turut apa apa yang tidak kamu ketahui, karena
sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan fu’ad masing-masing akan dimintai
pertanggung jawaban.
Artinya : Maka hendaklah kamu bertanya kepada orang-orang yang mengerti jika kamu
tidak tahu.
Dengan ditegaskan tanggung jawab diri sendiri ini tercegah adanya perlemparan
tanggung jawab kepada pihak – pihak lain lebih dari itu, penegasan itu juga mendorong
setiap individu untuk mengembangkan fitrah dan potensi atau sumber daya insaninya
menuju kesempurnaan.
http://lianalin.blogspot.com/2014/01/peran-dan-tanggungjawab-pendidikan-islam.html di
akses pada tanggal 01 November 2023 16.48
http://pp-alfatah.blogspot.com/2011/02/pesantren-dalam-sistem-pendidikan.html di
akses pada tanggal 01 November 2023 17.00
https://rusdy1.wordpress.com/2009/12/03/tanggung-jawab-pendidikan-dalam-islam/ di akses
pada tanggal 01 November 2023 17.30