Anda di halaman 1dari 10

TANGGUNG JAWAB PENDIDIKAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan

Dosen Pengampu :

Sigit Wahyudi, S.Pd, M..Pd

Disusun Oleh Kelompok 5 :


Mukaromah Siti Aisyah (K7619048)
Nita Widyaningsih (K7619055)
Regina Mulia Riska P (K7619065)
Rof`an Nasukha (K7619066)
Sri Kusuma Lestari (K7619071)
Yerikho Bagus Nugroho (K7619079)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, berkat, dan karunia-Nya
sehingga tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan mengenai “Tanggung Jawab Pendidikan” dapat
terselesaikan.

Makalah ini telah disusun secara maksimal dengan bantuan beberapa pihak sehingga
dapat memperlancar penyusunannya. Terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam penyusunan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, disadari sepenuhnya bahwa masih terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Kritik dan
saran dari pembaca akan diterima dengan tangan terbuka karena dapat memperbaiki segala
kesalahan makalah ini.

Semoga makalah tentang “Tanggung Jawab Pendidikan” dapat memberikan inspirasi


dan bermanfaat bagi kita semua.

Surakarta, 22 September 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………………….. i

Daftar Isi …………………………………………………………………………………..ii

Bab I : Pendahuluan

Latar belakang……………………………………………………………………...1

Rumusan masalah…………………………………………………………………..1

Tujuan Pembahasan………………………………………………………………...1

Bab II : Pembahasan

Bab III : Kesimpulan dan Saran…………………………………………………...........5

Daftar Pustaka……………………………………………………………………………...6

i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha manusia untuk meningkatkan ilmu pengetahuan yang
didapat baik dari lembaga formal maupun informal dalam membantu proses transformasi
sehingga dapat mencapai kualitas yang diharapkan juga tercapainya tujuan-tujuan
pendidikan. Agar tujuan pendidikan tercapai, maka semua pihak yang berperan dalam
meningkatkan ilmu pengetahuan hendaknya sadar akan tanggung jawab pendidikan.
Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Tanggung
jawab pendidikan pada hakikatnya, besar dan penting sebab pada tatanan operasionalnya,
pendidikan merupakan pemberian bimbingan, pertolongan, dan bantuan dari orang dewasa
atau orang yang bertanggung jawab atas pendidikan kepada anak yang belum dewasa secara
rohani dan jasmaniyahnya. Dapat diartikan, Tanggung jawab pendidikan sebagai keadaan
wajib menanggung terhadap pemberian, pertolongan, dan bantuan baik secara rohani maupun
jasmaniyahnya. Maka dari itu, Tanggung jawab tersebut harus dipenuhi oleh pihak pihak
yang terkait dengan peningkatan ilmu pengetahuan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian tanggung jawab pendidikan ?
2. Siapa saja yang bertanggung jawab dengan pendidikan ?
3. Bagaimana peran setiap pihak pihak tersebut?

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui
2. Untuk mengetahui indikator keberhasilan pendidikan

1
BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Tangung Jawab Pendidikan


Keadaan wajib menanggung terhadap pemberian, pertolongan, dan bantuan baik secara
rohani maupun jasmaniyahnya.

Penanggung jawab pendidikan dan perannya


Dalam melaksanakan pendidikan, terdapat berbagai pihak yang menjadi penanggung
jawab. Penanggung jawab tersebut antara lain:
1. Seluruh manusia : bertanggung jawab mendidik diri sendiri
2. Orang tua: bertanggung jawab terhadap pendidikan anak-anaknya dalam keluarga. Namun,
bukan hanya mendidik, melainkan membiayai pendidikan, mencalup literatur bagi anak-
anaknya, memberikan kebutuhan sekolahnya, dan mengajarinya di rumah sesuai dengan
kemasmpuan masing-masing
3. Pemerintah: bertanggung jawab dan berkewajiban meringankan biaya pendidikan agar
semua masyarakat dapat menjangkau pendidikan dengan biaya murah.
4. Guru : wajib memberikan pendidikan kepada siswa di sekolah
5. Masyarakat: wajib andil dalam pendidikan, salah satunya mendukung Wajib Belajar
Sembilan Tahun

Peran Masing-masing penanggung jawab pendidikan:

A. Keluarga
Tanggug jawab orang tua terhadap pendidikan anak menurut para ahli, sebegai berikut:
1. Al-Ghazali, dikutip oleh Muhaimin (1993: 169)
Orang tua memiliki tanggung jawab utama dalam mendidik anak, yaitu
membersihkan, menyucikan, dan membawa hati anak untuk bertakwa kepada Allah.
Tanggung jawab ini aebagai upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah sebagai pemberi
amanat.
2. Zakiyah Darajat (1994:10)
Orang tua perlu melakukan pendidikan akhlak kepada anaknya, antara lain:
- menumbuhkembangkan dorongan dari dalam diri anak yang bersumber pada iman dan
takwa sehingga diperlukan pendidikan agama
- meningkatkan pengetahuan anak tentang akhlak melalui ilmu pengetahuan, pengalaman,
dan latihan, agar ia dapat membedakan mana yang baik mana yang buruk
- melakukan pembiasaan perbuatan baik atau akhlak terpuji sehingga menjadi keharusan
moral yang tumbuh dan berkembang secara wajar dalam diri anak.

2
3. Kartono (1991: 63)
Orang tua merupakan orang pertama dan utama yang mampu, serta berhak menolong
keturunannya dan mendidik anaknya. Peranan orang tua dalam keluarga sangat penting
karena dapat menciptakan ikatan emosional dengan anak, menciptakan suasana aman di
rumah sehingga orang tua dan rumah merupakan tempat anak untuk kembali, menjadi model
bagi anaknya, memberikan disiplin, memperbaiki tingkah laku anak, dan menciptakan
jaringan komunikasi di antara anggota keluarga
4. A. R. Shaleh
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama, karena dalam
keluarga inilah anak memperoleh pendidikan dan bimbingan. Oleh karena itu lingkungan
keluarga bertanggung jawab terhadap pembentukan waktu dan pertumbuhan jasmani anak.
(A. R. Shaleh, 2005. 270).
Dalam lembaga keluarga peranan keluarga terdapat dalam undang-undang Sisdiknas,
adapun tugas dan tanggung jawab keluarga di Indonesia dalam pendidikan dapat di rumuskan
dengan (A. R. Shaleh, 2005. 17) menanamkan jiwa agama atau nilai-nilai ketaqwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, menananmkan nilai-nilai pancasila dan nilai budaya yang cocok
untuk pembangunan nasional.
Dari paparan di atas, maka keluarga merupakan cetak biru (blue print) akan menjadi
apa seorang anak kelak. Sebagian orang secara tidak sadar mengatakan bahwa sebenarnya
peran keluarga adalah sekunder, alias hanya menjadi pelengkap saja. Sebab pengetahuan
formal sudah mereka dapatkan di bangku sekolahan. Logika ini tidak saja keliru secara etis,
tapi juga patut dipertanyakan pula pandangan moralnya terhadap keluarga. Yang logis,
keluarga justru merupakan institusi pendidikan pertama dan utama, kemudian baru dilengkapi
dengan nilai-nilai pengetahuan yang didapatkan dari bangku sekolahan.

B. Sekolah
Tanggung jawab pendidikan oleh pihak sekolah lebih mengutamakan pada
pendidiknya karena mereka adalah seseorang yang setiap hari didengar perkataannya, dilihat,
dan ditiru perilakunya oleh peserta didik. Oleh karena itu, pendidik sepantasnya tidak hanya
memiliki ilmu pengetahuan, tetapi juga memiliki tanggung jawab yang besar dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pendidik.
Sebagai lembaga pendidika formal, tanggung jawab sekolah didasarkan atas tiga faktor, yaitu
1.Tanggung Jawab Formal
Tanggung jawab sekolah sebagai kelembagaan formal kependidikan sesuai dengan
fungsi, tugas, dan tujuan yang hendak dicapai. Misalnya, pendidikan dasar diselenggarakan
untuk mengembangkan sikap dan kemampuan serta memberikan pengetahuan keterampilan
dasar yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat serta mempersiapkan peserta didik
yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti pendidikan menengah. Demikian pula pada
pendidikan menengah, diselenggarakan untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar

3
serta menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan
mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya, dan alam sekitar serta
dapat mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja.
2.Tanggung jawab keilmuan,
Tanggung jawab yang berdasarkan bentuk, isi, dan tujuan, serta tingkat pendidikan
yang dipecayakan masyarakat kepadanya.
3.Tanggung jawab fungsional,
Bentuk tanggung jawab yang diterima sebagai pengelola fungsional dalam
melaksanakan pendidikan oleh para pendidik yang diserahi kepercayaan dan tanggung jawab
melaksanakannya berdasarkan ketentuan yang berlaku sebagai pelimpahan wewenang dan
kepercayaan serta tanggung jawab yang diberikan oleh orang tua peserta didik. Pelaksanaan
tugas tanggung jawab yang dilakukan oleh peserta didik profesional ini didasarkanatas
program yang telah terstruktur yang tertuan dalam kurikulum.

C. Pemerintah
Diantara para penanggungjawab pendidikan anak, yang mempunyai kewajiban lebih
berat dan lebih luas adalah pemerintah. Telah dijelaskan dalam UUD '45 pasal 31 ayat 1-5
yang mengatur hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Pemerintah berperan sangat
penting dalam hal kebijakan terkait masalah pendidikan.
Pemerintah berperan dalam penyusunan kurikulum, program-program pendidikan
yang diajarkan dan dilaksanakan program tersebut secara terkoordinasi melalui institusi-
institusi pendidikan seperti perguruan tinggi, pendidikan dasar dan menengah, para orang tua,
para penyiar, penulis, media surat kabar.
Pendidikan yang benar hanya dapat dilakukan melalui sebuah program pendidikan
yang terkoordinasikan dengan baik. Dalam pendidikan, seorang anak didik dipengaruhi oleh
karakter, potensi, dan kemampuan yang ada dalam dirinya. Jika faktor-faktor ini dibina oleh
para penanggungjawab pendidikan secara baik dan benar maka dapat dipastikan anak
memiliki pendidikan yang baik tentunya akan membawa dampak positif terhadap karakter,
kepribadian, dan pengetahuan bukan hanya untuk pribadi atau keluarga tetapi untuk
kemajuan negara dan bangsa ini.
Oleh karena itu, penanggungjawab pendidikan anak harus bekerja sama dengan satu
komando pemerintah melalui pelaksanaan program-program pendidikan dalam satu
koordinasi yang membutuhkan kerja sungguh-sungguh dari semua pihak penanggungjawab
pendidikan.

D. Masyarakat
Masyarakat juga memilki tanggung jawab pendidikan yang tercermin pada perannya.
Peran masyarakat di era sekarang adalah menjadi fasilitator dalam menunjang pelaksanaan
pendidikan nasional, ikut serta dalam menyelenggarakan pendidikan swasta, membantu
pengadaan tenaga, saran dan prasarana serta membantu mengembangkan profesi baik secara
langsung maupun tidak langsung. Ada 7 tingkatan peran serta masyarakat (dirinci dari
tingkat partisipasi terendah ke tinggi), yaitu:

4
1. Peran serta dengan menggunakan jasa pelayanan yang tersedia. Jenis PSM ini adalah jenis
yang paling umum (ironisnya dunia pendidikan kita!). Pada tingkatan ini masyarakat hanya
memanfaatkan jasa sekolah untuk mendidik anak-anak mereka.
2. Peran serta dengan memberikan kontribusi dana, bahan, dan tenaga. Pada PSM jenis ini
masyarakat berpartisipasi dalam perawatan dan pembangunan fisik sekolah dengan
menyumbangkan dana, barang, atau tenaga.
3. Peran serta secara pasif. Masyarakat dalam tingkatan ini menyetujui dan menerima apa
yang diputuskan pihak sekolah (komite sekolah), misalnya komite sekolah memutuskan agar
orang tua membayar iuran bagi anaknya yang bersekolah dan orang tua menerima keputusan
itu dengan mematuhinya.
4. Peran serta melalui adanya konsultasi. Pada tingkatan ini, orang tua datang ke sekolah
untuk berkonsultasi tentang masalah pembelajaran yang dialami anaknya.
5. Peran serta dalam pelayanan. Orang tua/masyakarat terlibat dalam kegiatan sekolah,
misalnya orang tua ikut membantu sekolah ketika ada studi tur, pramuka, kegiatan
keagamaan, dsb.
6. Peran serta sebagai pelaksana kegiatan. Misalnya sekolah meminta orang tua/masyarakat
untuk memberikan penyuluhan pentingnya pendidikan, masalah jender, gizi, dsb. Dapat pula
misalnya, berpartisipasi dalam mencatat anak usia sekolah di lingkungannya agar sekolah
dapat menampungnya, menjadi nara sumber, guru bantu, dsb.
7. Peran serta dalam pengambilan keputusan. Orang tua/masyarakat terlibat dalam
pembahasan masalah pendidikan baik akademis maupun non akademis, dan ikut dalam
proses pengambilan keputusan dalam Rencana Pengembangan Sekolah (RPS).

5
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan mengenai tujuan pendidikan, dapat disimpulkan bahwa
pendidikan bertujuan untuk proses transmisi kebudayaan dan pengetahuan, serta
menanamkan nilai-nilai sosial, moral ,dan spiritual kepada peserta didik. Dengan
memahami tujuan pendidikan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa indikator
tercapainya tujuan pendidikan adalah anak didik yang cerdas, memiliki kecerdasan
emosional, kecerdasan spiritual dan nasionalisme.

B. Saran
Berdasarkan pembahasan di atas maka kami dapat memberikan saran bahwasannya
Pendidik harus memperhatikan dan bisa menerapkan Tujuan Pendidikan yang benar dan
Indikator tercapainya tujuan pendidikan. Supaya Pendidik dapat mengarahkan peserta
didik agar tidak berorientasi hanya kepada kecerdasan intelektual tapi juga
memperhatikan aspek lain yaitu kecerdasan emosional dan juga kecerdasan spiritual dan
nasionalisme yang harusnya tidak di kesampingkan tapi harusnya berjalan beriringan.

6
DAFTAR PUSTAKA

Buku Ilmu Pendidikan karya Drs. Tatang S., M.Si.

Anda mungkin juga menyukai