Oleh : Kelompok 6
Fakultas Teknik
2021
Kata Pengantar
Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta
karunia-Nya sehingga makalah dengan berjudul Implementasi konsep pendidikan
menurut Danah Zohar (pendidikan sebagai pengembangan kecerdasan spiritual).
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas Pengantar Pendidikan. Selain itu,
penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca tentang
Implementasi konsep pendidikan menurut Danah Zohar (pendidikan sebagai
pengembangan kecerdasan spiritual).
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Dr. Ir. Ridwan Daud M,
S.Pd., M.Pd., IPM. Selaku dosen mata kuliah Pengantar Pendidikan . Berkat tugas yang
diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang
diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua
pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan
ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga
mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan
dalam makalah ini.
Penulis
i
Daftar Isi
BAB I ............................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 4
C. Tujuan ................................................................................................................ 4
BAB II ........................................................................................................................... 5
A. Konsep Dasar Kecerdasan Spiritual ................................................................... 5
B. Pendidikan Islam ................................................................................................ 5
C. Relevansi Konsep Kecerdasan Spiritual Menurut Danah Zohar dan Ian
Marshall Dengan Tujuan Pendidikan Islam. ............................................................. 6
BAB III ......................................................................................................................... 8
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 8
Daftar Pustaka ............................................................................................................... 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Pertama-tama, pendidikan adalah usaha yang disengaja, terencana dan
berkesinambungan, yang berarti bahwa semua proses kegiatan yang dilakukan
oleh guru dan siswa harus ditujukan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan,
bukan proses acak.
Kedua, proses pendidikan yang direncanakan diarahkan untuk menciptakan
suasana belajar dan proses pembelajaran. Artinya pendidikan harus memperhatikan
proses belajar dan tidak hanya berpatokan pada hasil belajar, tetapi keduanya
haruslah berkesinambungan, yaitu bagaimana hasil belajar dicapai dengan
memperhatikan proses belajar pada peserta didik.
Ketiga, suasana belajar dan belajar dirancang agar peserta didik dapat
mengembangkan potensi dirinya. Artinya, proses pendidikan berkelanjutan harus
berpusat pada peserta didik, mengembangkan potensi siswa melalui pembelajaran
siswa yang aktif. Karena pendidikan juga merupakan usaha manusia dewasa untuk
mengembangkan potensi peserta didiknya, peserta didik harus dilihat sebagai
individu yang memiliki potensi untuk berkembang, serta haus akan pengetahuan
dan informasi.
Keempat, tujuan proses pendidikan adalah membekali peserta didik dengan
kekuatan spiritual nilai-nilai agama, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan bagi dirinya dan masyarakat.
Artinya proses pendidikan menitikberatkan pada pembangunan nilai dan sikap,
pengembangan kecerdasan atau intelektualitas, dan pengembangan kemampuan
anak sesuai dengan kebutuhannya. Ketiga aspek tersebut di atas (sikap, kecerdasan
dan keterampilan) merupakan arah dan tujuan pendidikan yang akan ditempuh.
(Wina Sanjaya, 2006: 3).
Pendidikan sebagai suatu sistem terdiri dari banyak komponen yang saling
berinteraksi, bekerja sama, dan saling bergantung untuk mencapai tujuan
pendidikan. Pada tingkat lebih rendah, proses pembelajaran sebagai suatu sistem
disebut sistem instruksional atau sistem pembelajaran.
Perhatian lebih harus diberikan kepada siswa sebagai salah satu komponen sistem
pembelajaran, karena sebagai generasi muda yang hidup di era globalisasi, secara
alami menghadapi masalah yang semakin kompleks.
Kedepannya para generasi muda ini akan menghadapi berbagai permasalahan.
Berbagai masalah moral merupakan krisis nilai-nilai moral yang merupakan akibat
dari krisis spiritual keagamaan yang mendarah daging dalam diri seseorang.
Sedangkan nilai moral adalah hasil dari agama. Secara logika, krisis moral berarti
adalah akibat dari krisis spiritual keagamaan dalam diri seseorang. Oleh karena itu,
selain kecerdasan emosional, mereka juga membutuhkan kecerdasan spiritual agar
dapat merespons secara positif permasalahan tersebut. Dalam artian, mereka akan
2
menganalisis permasalahan yang dihadapi dan memberikan solusi atas
permasalahan tersebut.
Sejak lahir manusia memiliki fitrah untuk berkembang sesuai dengan
keinginannya dan selaras dengan kecerdasan sejak manusia lahir, namun yang
mengikuti selanjutnya adalah lingkungan dan keluarga. Kecerdasan Spiritual
merupakan pondasi untuk pembentukan generasi muda. Kecerdasan spiritual
seseorang akan berdampak pada intelektual (IQ) dan emosional nya (EQ).
Selama periode waktu yang lama orang-orang lebih mengedepankan kapasitas
otak dan kemampuan berpikir (IQ). IQ adalah kecerdasan intelektual atau
kecerdasan otak, selama hampir seabad, dunia telah menganggap bahwa IQ adalah
penentu keberhasilan manusia, IQ adalah murni intelektual sedangkan kecerdasan
emosional mengacu pada kemampuan untuk mengekspresikan perasaan kita
sendiri, menganalisis dan perasaan orang lain, kemampuan untuk memotivasi diri
sendiri dan kemampuan untuk menangani dengan baik emosi dalam dirinya sendiri
dan dalam hubungan dengan orang lain. (Goleman, 2003: 512). Menurut beberapa
penelitian, IQ hanya berperan 5% dalam hal membuat seseorang sukses, termasuk
menurut American Carnegie Institute of Technology, dari setiap sepuluh ribu orang
yang sukses , 15% adalah karena kemampuan intelektual , menurut beberapa
penelitian, 85% karena faktor kepribadian atau kombinasi dari EQ dan SQ. Dengan
pola pikir dan cara pandang seperti itu telah melahirkan orang-orang terpelajar
dengan otak yang cerdas, namun sikap, perilaku, dan gaya hidup mereka sangat
bertolak belakang dengan kemampuan intelektual mereka. Banyak orang cerdas
secara akademis tetapi gagal dalam pekerjaan dan kehidupan sosialnya.
Fenomena ini menarik perhatian para ahli bahwa kesuksesan seseorang tidak
hanya ditentukan oleh kemampuan otak dan daya pikir semata, tetapi juga oleh
kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ).
Kecerdasan ini berada pada Titik Ilahi dan pertama kali diprakarsai oleh Danah
Zohar dari Oxford University pada pertengahan tahun 2000.
Kecerdasan spiritual berdasarkan pada sistem saraf otak ketiga, sistem ini
menyatukan beberapa informasi ke seluruh bagian otak. suatu proses untuk
mengintegrasikan beberapa kemampuan yang ada pada manusia. mengintegrasikan
antara pikiran dan tubuh, emosi dan akal dan SQ juga menyediakan pusat
pemberian makna pada manusia. Suatu pernyataan menarik yang diberikan oleh
Danah Zohar: God spot (titik Tuhan) adalah bagian lobus temporal yang berkaitan
dengan pengalaman religius atau spiritual. lobus temporal sendiri adalah bagian
otak manusia yang terletak di pelipis. (Danah Zohar, 2002:10).
Pernyataan ini menyiratkan bahwa manusia memiliki kecenderungan terhadap
agama dengan menciptakan potensi keagamaan dengan menyentuh titik ketuhanan
di otak. Pada hati manusia pada dasarnya bersifat universal dengan catatan manusia
3
telah mencapai titik fitrah (Titik Tuhan) dan terbebas dari segala paradigma dan
ikatan. Dalam situasi seperti itu, orang merasakan ketenangan pikiran yang
mendasari semua perilaku mereka dan menggunakan suara hati mereka sebagai
penuntun kebenaran.
Dari definisi tersebut dapat dipahami bahwa kecerdasan spiritual adalah
kecerdasan untuk memberi atau memahami makna tentang suatu masalah dengan
visi yang luas dan untuk memberikan makna tersebut pada suatu tindakan atau cara
hidup yang bernilai.Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa niat apapun yang
terpisah dari nilai kebenaran ilahi adalah kecerdasan duniawi dan fana (temporal),
sedangkan kecerdasan spiritual Qalbiyah adalah otentik, universal dan abadi.
Kecerdasan spiritual adalah inti dari kecerdasan manusia, SQ mampu mengenali
siapa kita sebenarnya dan bagaimana kita memberi makna bagi hidup kita dan bagi
seluruh dunia.
Melalui konsep kecerdasan spiritual Danah Zohar seperti pengembangan God
Spot (Titik Tuhan) yang berarti menangkap makna atas sebuah persoalan dengan
wawasan yang luas dan memberikan makna tersebut dalam suatu tindakan atau
jalan hidup yang bernilai untuk meningkatkan motivasi belajar, merelevansikan
kecerdasan spiritual sebagai dasar landasan ketiga kecerdasan antara IQ, EQ, dan
SQ, agar kecerdasan pada diri siswa selaras sesuai dengan apa yang diharapkan.
Oleh karena itu, penulis tertarik meneliti, Gagasan Danah Zohar Tentang
Implementasi konsep pendidikan menurut Danah Zohar (pendidikan sebagai
pengembangan kecerdasan spiritual).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep kecerdasan spiritual pandangan Danah Zohar ?
2. Bagaimana implementasi kecerdasan spiritual pandangan Danah Zohar ?
3. Bagaimana kecerdasan spiritual dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
menurut konsep Danah Zohar ?
C. Tujuan
Adapun maksud dan tujuan yang hendak di capai dalam penulisan dan penelitian
terhadap suatu masalah yang sedang dikaji adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui konsep Danah Zohar dalam realitas pendidikan terhadap
kecerdasan spiritual dalam upaya meningkatkan motivasi belajar.
2. Untuk mengetahui implementasi kecerdasan spiritual, pandangan Danah
Zohar
3. Untuk mengetahui kecerdasan spiritual pandangan Danah Zohar dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa.
4
BAB II
Kajian Teori
Selama dewasa ini, kehidupan sering "berkabut " demikian materialisme, sehingga
segala nilai dalam kehidupan diukur dengan materi. Kemenangan, kesenangan dan
kesuksesan atau bahkan kebahagiaan diukur dengan materi. Dalam pandangan
materialisme, "manusia yang hidup penuh limpahan materi akan menjadikan dirinya
damai dan terhindar dari masalah". Orang akan dikatakan sukses ketika materi
bertumpuk clan mengelilinginya. Dan saat itu pula, semua menyadari bahwa
kesuksesan manusia tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan intelektual ataupun
kecerdasan emosional, melainkan juga ditentukan oleh kecerdasan spiritual.
Kecerdasan Intelektual diperoleh melalui olah akal.
B. Pendidikan Islam
Bicara tentang pendidikan, bertolak dari paham tentang manusia adalah hal
yang sangat wajar, karena manusia merupakan pokok utama persoalan pendidikan.
Menurut Aristoteles, hanya manusia yang membutuhkan pendidikan. Para dewa,
sebagai makhluk rohani, sudah sempurna dan tidak membutuhkan pendidikan lagi,
sementara binatang merupakan makhluk yang nasibnya sudah ditentukan, maka
juga tidak membutuhkan pendidikan. Jadi, hanya manusia yang memerlukan
pendidikan. Dari hal di atas secaransingkat termuat banyak hal yang diasumsikan
oleh filsafat pendidikan sebagai prasyarat.
Pertama, manusia mempunyai kesadaran yang membuat dirinya mampu
mengambil jarak dan i yang lain clan dari dirinya sendiri. Dalam proses pendidikan
kesadaran berperan penting dalam mengetahui din sebagai subjek dan
5
keistimewaannya dibandingkan dengan makhluk lain. Kedua, manusia
mempunyai, atau setidaknya, merasakan adanya kebebasan. Hal mm erat berkaitan
dengan dengan konsep pendidikan sebagai dorongan dan kemampauan untuk
menentukan pilihannya. Ketiga, karena adanya kemampuan memilih, ia pun peka
dart akan peduli akan nilai-nilai dan dapat membandingkan yang baik dan yang
buruk. Dan keempat, pilihan ke arah yang baik berlangsung terus tiada henti.
6
kelebihan yang harus dikembangkan dan dengan segala kekurangan yang perlu
dimotivasi merupakan kajian itu psikologis.
2. Hubungan Filosofis.
Dalam tinjauan filosofis bahwa manusia sebagai makhluk yang ada dan
diletakkan di atas bumi merupakan satu dari sel dan makhluk lain yang paling
sempurna penciptaannya. Pada diri manusia terkandung berbagai kelebihan
yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan secara maksimal. Tuhan telah
memberikan berbagai potensi kepada manusia yang dapat membedakan dengan
makhluk lainnya. Penciptaan manusia inilah secara filosofis dalam konteks
pendidikan menjadi sangat penting. Kepentingan pendidikan secara filosofis
merupakan hubungan yang menclasar claim proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan secara maksimal. Tujuan pendidikan haruslah merupakan
tujuan hidup seseorang, artinya bahwa rumusan tujuan pembelajaran
merupakan tujuan hidup seseorang secara filosofis sebagai makhluk yang
mempunyai tanggung jawab terhadap Tuhannya.
Penyadaran pendidikan terhadap diri manusia sebagai makhluk yang
hidup bersama dengan yang lain secara menyeluruh merupakan hal urgen
dalam membangun kecerdasan spiritual seseorang. Orang memiliki kecerdasan
spiritual selalu aktif menumbuhkan kesadaran atas kebesaran di balik segala
makhluk hidup serta berapa luas jagat raya ini. Alam mempunyai caranya
sendiri untuk memberi imbalan kepada mereka yang dengan tekun
mempelajarinya, yakni dengan meningkatkan kemampuan penghayatan atas
segala sesuatu, dan karena itu meningkatkan kecerdasan spiritual mereka.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
8
Daftar Pustaka
http://eprints.ums.ac.id/26819/2/BAB_I.pdf
https://www.iaisyarifuddin.ac.id/ejournal/index.php/tarbiyatuna/article/view/56/62
http://repository.syekhnurjati.ac.id/2145/
https://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/madania/article/viewFile/38/38
http://digilib.uinsby.ac.id/32534/