DISUSUN OLEH:
Dosen Pengampu:
Dr. Amrullah, M. Pd.I
Puji dan syukur hanya bagi Allah Swt semesta alam tidak ada daya dan upaya selain
darinya semoga kita selalu di limapahkan rahmat dan karunianya dalam mengarungi
kehidupan ini. Shalawat dan salam selalu dilimpahkan kepada nabi muhammad Saw beserta
keluarga sahabat dan orang-orang mengikutinya sampai akhir zaman di manapun mereka
berada, Alhamdulillah dari izin dan kehendak darinyalah sehingga dapat terselesaikan tugas
“UAS FILSAFAT PENDIIKAN ISLAM”. Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen
pengampu yang telah memberikan gambaran tentang materi yang harus diselesaikan dalam
tugas ini. Terakhir saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk lebih
menyempurnakan makalah ini agar makalah ini lebih sempurna pada masa yang akan
datang.
Permasalahan dan tantangan yang ada dalam Pendidikan Agama Islam baik dalam
pembelajarannya maupun dalam penerapannya multidimensi. Segala sesuatu pasti memiliki
problematika yang menjadi permasalahan dan tantangan yang harus dihadapi dan dicari
solusinya, terutama dalam pendidikan. Banyak sekali problematika dalam pedidikan yang
harus diselesaikan. Permasalahan Pendidikan Agama Islam adalah permasalahan bagi
seluruh elemen masyarakat.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………. i
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………… 1
BAB II………………………………………………………………………………………2
PEMBAHASAN………………………………………………………………………….. 2
BAB III………………………………………………………………………………. 10
PENUTUP…………………………………………………………………………… 10
A. Kesimpulan …………………………………………………………………… 10
B. Saran…………………………………………………………………………. 10
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………. 11
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
1
Muhaimin, 1993: 289
2
Wahyu, 1986: 57
antara pria dengan wanita, dimana para anggota keluarga itu, suami-istri dan anak-
anak, terkadang kakek, nenek, cucu, paman, atau bibi hidup bersama berdasarkan
rasa saling mencintai, toleransi, menyayangi, menolong, dan bekerjasama. 3
Anak merupakan anugrah sekaligus amanat dari Allah kepada orang tua. Tiap
anak adalah anugrah karena tidak setiap orang dapat memilki anak. Setiap anak
adalah amanat karena anak dilahirkan ke dunia dan memilih orang tuanya sebagai
orang yang tepat untuk merawat, mengasuh, dan membesarkannya sebagai calon
pelanjut generasi. Dengan demikian, anak mempunyai kedudukan yang vital
ditengah keluarga, masyarakat, dan bangsa, karena ia tidak saja sebagai perhiasan
hidup bagi keluarga, tetapi lebih jauh dari itu ia merupakan estafet khalifah fil ardh.
Setiap orang tua pasti mendamakan anaknya menjadi manusia atau generasi
penerus yang shalih, berkepribadian baik, patuh pada orang tua, santun kepada
sesame, dan diredhoi oleh Allah SWT. Atau dengan kata lain, membawa kebahagiaan
didunia dan akhirat. Untuk menggapai harapan itu, maka pendidikan agama pada
usia dini merupakan satu upaya yang sangat penting untuk dilakukan oleh setiap
orang tua ditengah keluarga dimana anak iyutumbuh dan berkembang, sehingga
mereka mampu menjadi anak dambaan orang tua.
Penerapan pendidikan dirumah sangat tergantung kepada para pemegang
peran yang dominan yaitu orang tua yang didalam Al-Qur’an dikatakan sebagai
penegak hukum Allah dalam lingkungan keluarga, terutama ayah sebagai kepala
rumah tangga. Sebagai pemegang kepemimpinan dalam keluarga seorang ayah
haruslah dapat membentuk lingkungan keluarga dengan baik, terutama dalam
menerapkan nilai-nilai agama islam, inilah yang dikatakan sebagai penegak hukum
Allah. Apabila peran seorang ayah sudah maksimal dalam membentuk lingkungan
keluarga yang baik maka sudah dapat dipastikan bahwa problematika pendidikan
agama islam dalam ruang lingkup keluarga akan dapat terselesaikan. Apalagi ada
rekan yang membantunya yaitu ibu sebagai pendidik pertama bagi sang anak.
Semakin sempurna apabila kedua ayah dan ibu ini bekerja sama dalam membentuk
keluarga yang sakinah mawaddah warrrahmah.4
Tetapi dalam realitanya masih banyak orang tua yang yang kurang perduli
dengan penerapan pendidikan agama anaknya dirumah karena mereka lupa peran
mereka sebagai penegak hukum Allah. Masih ada orang tua yang lebih
mementingkan nilai kognitigf anak dibanding nilai-nilai agama. Padahal apabila
dibahas lebih dalam peran utama orang tua dirumah adalah pembentukan
kepribadian dan akhlak yang baik bagi anak. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits
berikut :
3
Ali Qaimi.Penerjemah Mj. Bafaqih. Op-Cit, H. 2
4
Abdurrahman An-nahlawi, op.cit.hal 122
Artinya : “Nabi SAW bersabda: “ tidak pemberian seorang ayah untuk anaknya yang
lebih utama daripada pendidikan tata krama yang baik”. ( HR At-Tirmidzi dan Al-
Hakim)
Pada hadits tersebut dijelaskan bahwa pendidikan akhlak yang paling utama
dirumah. Dan tidak ada akhlak tanpa pendidikan agama yang baik.
Artinya : “ Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua taun penuh,
bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah menanggung nafkah
dan pakaian mereka dengan cara yang patut . seseorang tidak dibebani lebih dari
kesanggupannya. Jangan pula seorang ayah (menderita ) karena anaknya. Ahli waris
pun (berkewajiban seperti itu pula. Apabila keduanya ingin menyapih dengan
persetujuan dan permusyawaratan antara keduanya, maka tidak ada dosa atas
keduanya. Dan jika kamu ingin menyusukan anakmu kepada orang lain, maka tidak
ada dosa bagimu memberikan pembayaran dengan cara yang patut. Bertawakalah
kepada Allah dan ketahuilah bahawa Allah maha melihat apa yang kamu kerjakan.”.
KESIMPULAN
Tempat belajar pertam seorang anak adalah rumah. Seorang anak paling banyak
menghabiskan waktu bersama orang tuanya dimana mereka belajar dari orang tua dan
lingkungan rumah. Orang tua memainkan peran penting dalam pendidikan agama anak
mereka, berapa pun usianya mauun tingkat pendidikannya. Jika orang tua memberikan
perhatian pada anak mereka, anak-anak akan memiliki kecenderungan untuk meraih
prestasi yang lebih baik dibandingkan dengan anak-anak yang diabaikan orang tua.
Orang tua dan keluarga secara keseluruhan adalah pengaruh yang paling penting
dalam kehidupan seorang anak. Dukungan mereka dapat memainkan peran vital dalam
ssetiap tahap pendidikan. Orang tua yang berperan mendukung dalam pembelajaran anak
mampu membuat perbedaan dalam meningkatnya prestasi dan tingkah laku.
Daftar Pustaka
Abdullah, Amin, 1998, Religiusitas iplek, Yogyakarta: Fak.Tarbiyah Suka dan Pustaka
Pelajar