Anda di halaman 1dari 15

PERAN DAN KEDUDUKAN TRIPUSAT PENDIDIKAN

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Ilmu Pendidikan

Dosen Pengampu:
Ahmad Kusaini, M.Pd.

Penyusun Kelompok 5:
1. Muhammad Iqbal Al Qodri (207190032)
2. Nur Dheanty Nalita Dewi (207190037)

JURUSAN TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT., karena atas limpahan
rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Imu
Pendidikan. Sholawat serta salam semoga tetap kami curahkan kepada junjungan
kita Nabi Muhammad Saw., kepada keluarga, dan para sahabatnya serta seluruh
kaum muslimin yang tetap berpegang teguh pada ajaran beliau.
Makalah ini merupakan makalah yang dibuat sebagai bagian dalam
memenuhi kriteria tugas matakuliah Ilmu Pendidikan. Penulisan makalah ini
terdapat para pihak yang ikut serta memberikan bantuan baik moril maupun
material, kami hanturkan terimakasih kepada:
1. Bapak Ahmad Kusaini, M.Pd. selaku dosen pembimbing matakuliah
Imu Pendidikan.
2. Seluruh teman yang telah memberikan bantuan serta motivasi
sehingga makalah ini dapat selesai dengan tepat waktu.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih terdapat
kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, segala bantuan, dorongan, dan saran
serta bimbingan yang telah diberikan kepada kami semoga menjadi nilai ibadah di
sisi Allah SWT., untuk segala masukan, kritik, dan saran yang membangun sangat
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat.

Ponorogo, 1 September 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian, Peran, Kedudukan Tripusat Pendidikan
B. Pengertian dan Fungsi Lingkungan Pendidikan
C. Pendidikan Formal, Informal dan Nonformal
D. Peran dan Kedudukan Tripusat Pendidikan Dalam Pembelajaran Jarak
Jauh
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan usaha sadar yang membentuk manusia
paripurna, memberikan bekal untuk manusia yang akan digunakan dalam
beraktifitas sehari-hari, dan pesan moral yang baik bagi pengembangan
hidup dan kehidupannya dimasa kini dan masa yang akan datang.
Pendidikan juga merupakan satu usaha mengatur pengetahuan
untuk menambahkan lagi pengetahuan yang semula tidak tahu menjadi
tahu. Dalam proses tidak tahu menjadi tahu tersebut manusia mengalami
sebuah rangkaian proses pembelajaran. Dimulai dari pembelajaran
pertama yang dating dari lingkungan mikro yaitu lingkungan keluarga,
kemudian beralih di sekolah dan pada akhirnya mereka akan
mengaplikasikan ilmunya di lingkungan masyarakat. Tiga hal tersebut
merupakan salah satu unsur pendidikan yang dikenal dengan lingkungan
pendidikan (Tri pusat pendidikan). Setiap lingkungan tersebut mempunyai
tugas dan fungsinya masing-masing, unsur-unsur lingkungan tersebut
memiliki hubungan yang sangat erat dalam menentukan keberhasilan
peserta didik.
Oleh karena itu, peran Tri pusat sangat penting untuk mengubah
seluruh tatanan dunia menjadi lebih baik, meliputi : keluarga, sekolah dan
masyarakat. Untuk itu, makalah ini akan membahas mengenai peran,
kedudukan, dan fungsi Tri pusat pendidikan.

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian, Peran, Kedudukan Tripusat Pendidikan
1. Pengertian tripusat pendidikan
Tripusat pendidikan adalah konsep pendidikan yang dikemukakan oleh
Ki Hajar Dewantara pendiri Taman Siswa yang diakui sebagai Bapak
Pendidikan Nasional. Tripusat pendidikan yang dimaksudkan disini adalah
lingkungan pendidikan ini meliputi “pendidikan di lingkungan keluarga,
pendidikan di lingkungan perguruan/sekolah, dan pendidikan di
lingkungan masyarakat”.1 Ada beberapa hal yang menarik dalam
keterangan Ki Hajar Dewantara tentang Tripusat Pendidikan, diantaranya:
a. Keinsyafan Ki Hajar Dewantara bahwa tujuan Pendidikan tidak
mungkin tercapai hanya melalui satu jalur
b. Ketiga pusat pendidikan tersebut harus berhubungan akrab serta
harmonis.
c. Alam keluarga tetap merupakan pusat pendidikan yang terpenting dan
memberikan pendidikan budi pekerti, agama, dan laku sosial.
d. Perguruan sebagai balai wiyata yang memberikan ilmu pengetahuan
dan pendidikan ketampilan.
e. Alam pemuda (yang sekarang diperluas menjadi lingkungan/alam
kemasyarakatan) sebagai tempat sang anak berlatih membentuk watak
atau karakter dan kepribadiannya.
f. Dasar pemikiran Ki Hajar Dewantara ialah usaha untuk
menghidupkan, menambah da memberikan perasaan kesosialan sang
anak.2
Ketiga pusat pendidikan sama-sama memegang peran penting
dalam keberhasilan pendidikan dan pada dasarnya semua saling
berkaitan dan saling kerjasama satu sama lain. Ketiganya secara tidak

1
Fudyartanta, Buku Ketaman Siswaan, (Yogyakarta: tp. 1990), hal.39
2
Rulam Ahmadi, Pengantar Pendidikan: Asas dan Filsafat Pendidikan, (Yokyakarta: ArRum
Media, 2014), hal. 171

5
langsung telah mengadakan pembinaan yang erat dalam praktik
pendidikan. Kaitan ketiganya dapat dilihat dari :
a. Orang tua melaksanakan kewajibannya mendidik anak di dalam
keluarga.
b. Karena keterbatasan orangtua dalam mendidik anak di rumah, dan
akhirnya proses pendidikan diserahkan di sekolah.
c. Masyarakat akan menjadi fasilitator bagi peserta didik untuk
mengaktualisasikan ketrampilannya.3
2. Peran dan kedudukan tripusat pendidikan
a. Lingkungan keluarga
Keluarga merupakan peranan terpenting dan utama dalam hal
pendidikan, karena dalam keluarga kita menghabiskan waktu dari kecil
hingga dewasa. Fungsi dan peran keluarga disamping pemerintahan dan
masyarakat, dalam sisdknas Indonesia tidak terbats hanya pada pendidikan
keluarga saja tetapi keluarga ikut juga bertanggung jawab terhadap
pendidikan lainnya. Pendidikan dalam keluarga merupakan salah satu
upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pengalaman seumur hidup.
Dan juga memberikan keyakinan agama, nilai budaya yang mencakup nilai
moral dan aturan-aturan pergaulan serta pandangan, keterampilan dan
sikap hidup yang mendukung kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara kepada anggota keluarga yang bersangkutan.4
Pendidikan keluarga berfungsi sebagai pengalaman pertama masa
kanak-kanak, menjamin kehidupan emosional anak, menanamkan dasar
pendidikan moral, memberikan dasar pendidikan soisal, meletakkan dasar-
dasar pendidikan agama bagi anak-anak.5
Dari hasil penelitian bahwa bila orang tua berperan dalam pendidikan,
anak akan menunjukan peningkatan prestasi belajar, diikuti dengan
perbaikan sikap, stabilitas sosio-emosional, kedisiplinan, serta aspirasi

3
Novan Ardy Wiyani & Barnawi, Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012),
hal. 90
4
Umar tirtarahardja,pengantar pendidikan, (jakarta : PT RINEKA CIPTA, 2000), hal. 169
5
Hamid darmadi,pengantar pendidikan, (Bandung : ALFABETA cv. 2018). Hal 99.

6
anak untuk belajar sampai ke jenjang paling tinggi, bahkan akan
membantu anak ketika ia telah bekerja dan berkeluarga.6
Keberhasilan keluarga dalam menanamkan nilai- nilai kebijakan
pada anak sangat tergantung pada jenis pola asuh yang diterapkan
orang tua pada anaknya. Dampak salah asuh di atas akan
menimbulkan anak yang mempunyai kepribadian yang bermasalah
atau kecedasan emosi yang rendah, seperti:
1) anak menjadi tak acuh, tidak menerima persahabatan, rasa
tidak percaya pada orang lain dll,
2) secara emosionil tidak responsive,
3) berperilaku agresif
4) menjadi minder
5) selalu berpandangan negative
6) emosi tidak stabil,
7) emosional dan intelektual tidak seimbang dan lain-lain.7
b. Lingkungan sekolah
Diantara tiga pusat pendidikan, sekolah merupakan sarana yang
secara sengaja di rancang untuk melaksanakan pendidikan. Seperti telah di
kemukakan bahwa karena kemajuan zaman, keluarga tidak mungkin lagi
memenuhi seluruh kebutuhan dan aspirasi generasi muda terhadap iptek.
Semakin maju suatu masyarakat semakin penting peranan sekolah dalam
mempersiapkan generasi muda sebelum masuk dalam proses
pembangunan masyarakat itu. Dari sisi lain, sekolah juga menerima
banyak kritik atas berbagai kelemahan dan kekurangannya, yang mencapai
puncaknya dengan gagasan Ivan illich untuk membebaskan masyarakat
dari wajib sekolah dengan buku yang terkenal bebas dari sekolah.8
Di sekolah, di bawah asuhan guru-guru, anak-anak memperoleh
pengajaran dan pendidikan. Anak-anak belajar berbagai macam
pengetahuan dan keterampilan, yang akan dijadikan bekal untuk
6
Henni Sukmawati, TRIPUSAT PENDIDIKAN. Jurnal PILAR, 2013 Vol. 2, No. 2, Juli-Des. hal 188.
7
Ibid hal 189.
8
hamid harmadi, pengantar pendidikan.(Bandung: ALFABETA cv,2018). Hal.43

7
kehidupannya nanti di masyarakat. Memberikan bekal ilmu pengetahuan
dan keterampilan kepada anak untuk kehidupannya nanti. Inilah
sebenarnya tugas utama dari sekolah. Sekolah bertanggung jawab atas
pendidikan anak-anak selama mereka diserahkan kepadanya. Karena itu
sebagai sumbangan sekolah sebagai lembaga terhadap pendidikan,
diantaranya sebagai berikut:
1. Sekolah membantu orang tua mengerjakan kebiasaan-kebiasaan
yang baik serta menanamkan budi pekerti yang baik.
2. Sekolah memberikan pendidikan untuk kehidupan di dalam
masyarakat yang sukar atau tidak dapat diberikan di rumah.
3. Sekolah melatih anak-anak memperoleh kecakapan-kecakapan
seperti membaca, menulis, berhitung, menggambar serta ilmu-
ilmu lain sifatnya mengembangkan kecerdasan dan pengetahuan.
4. Di sekolah diberikan pelajaran etika, keagamaan, estetika,
membenarkan benar atau salah, dan sebagainnya.9

c. Lingkungan masyarakat
Dalam konteks pendidikan masyarakat merupakan lembaga atau
lingkungan ketiga setelah keluarga dan sekolah. Pendidikan yang telah
dialami masyarakat ini, telah mulai ketika anak-anak beberapa waktu
setelah lepas dari asuhan keluarga yang berada diluar pendidikan sekolah.
Corak dan ragam pendidikan yang dialami dalam masyarakat meliputi
segala bidang baik pembentukan kebiasaankebiasaan, pembentukan
pengetahuan, sikap, dan minat, maupun pembentukan kesusilaan dan
keagamaan.10
Masyarakat adalah salah satu lembaga pendidikan pengaruhnya sangat
besar terhadap perkembangan pribadi peserta didik. Masyarakat
mempunyai peran yang penting dalam mencapai tujuan pendidikan
nasional yakni ikut membantu menyelenggarakan pendidikan, pengadaan
9
Umar tirtarahardja,pengantar pendidikan, (jakarta : PT RINEKA CIPTA, 2000), hal. 173.
M.Ngalim Purwanto,Ilmu Pendidikan teoritis dan praktis, (Cet. XVIII; Bandung: Remaja
10

Rosdakarya,2005),h. 55.

8
tenaga dan biaya.11 Lembaga pendidikan masyarakat dalam hal ini dikenal
dengan pendidikan kemasyarakatan berperan dalam upaya mencapai
tujuan pendidikan nasional antara lain:
1. Pendidikan manusia sebagai makhluk individu membantu dalam
pembentukan manusia yang cerdas, sesuai dengan kondisi dan fungsi
dari masing-masing pendidikan swasta, baik yang menyiapkan
keterampilan kerja.
2. Pendidikan manusia sebagai makhluk susila, pendidikan swasta yang
bernafaskan akademik maupun yang menyiapkan keterampilan kerja
dibekali pula dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila
sebagai dasar negara.
3. Pendidikan manusia sebagai makhluk sosial pendidikan
kemasyarakatan baik secara langsung dan tidak langsung, ditumbuh
kembangkan sebagai makhluk susila yang mampu menciptakan
kehidupan bersama secara bertanggung jawab untuk mencapai
kesejahteraan sosial yang dinamis.
4. Pendidikan manusia sebagai makhluk religius, maka pendidikan
kemasyarakatan baik yang dilakukan keluarga, kursus-kursus atau
lembaga swasta lainnya khusunya yang bernafaskan keagamaan dapat
memberikan pembekalan yang berhubungan dengan masalah
keagamaan.12
Pendidikan kemasyarakatan merupakan suatu hal yang turut berperan
dalam memperluas dan mempercepat tujuan pendidikan yakni
mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga harkat dan martabat manusia
dapat terangkat.Peran masyarakat selain menciptakan suasana yang dapat
menunjang pendidikan nasional, ikut menyelenggarakan pendidikan
nonpemerintah (swasta), membantu pengadaan tenaga, biaya, sarana dan
prasarana, juga mampu menyediakan lapangan kerja, agar pendidikan
kemasyarakatan dapat mengembangkan fungsi dan peranannya dengan

11
Fuad Ihsan, Dasar-Dasar Kependidikan (Cet.III; Jakarta: Rineka Cipta,2003), h.32.
12
ibid., hal. 33

9
maksimal, maka bantuan pemerintah dibutuhkan dalam mengaplikasikan
tujuan yang hendak dicapai.
B. Pengertian dan Fungsi Lingkungan Pendidikan
Menurut sartain (ahli psikologi Amerika), yang dimaksud lingkungan
meliputi kondisi dan alam dunia ini yang dengan cara-cara tertentu
mempengaruhi tingkah laku, pertumbuhan, perkembangan atau life processes.
Meskipun lingkungan tidak bertanggung jawab terhadap kedewasaan anak
didik, namun merupakan faktor yang sangat menentukan yaitu pengaruhnya
yang sangat besar terhadap anak didik, sebab sebagaimanapun anak tinggal
dalam satu lingkungan yang disadari atau tidak pasti akan mempunyai anak.
pada dasarnya lingkungan mencakup lingkungan fisik, lingkungan budaya, dan
lingkungan sosial.13
Manusia memiliki sejumlah kemampuan yang dapat di kembangkan
melalui pengalaman. Pengalaman itu terjadi karena interaksi manusia dengan
lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial manusia
secara efisien dan efektif itulah yang disebut pendidikan. Dan latar tempat
berlangsunya pendidikan itu disebu lingkungan pendidikan, khususnya pada
lingkungan utama pendidikan yakni keluarga, sekolah, dan masyarakat.14
Secara umum fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta
didik dalam interaksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya, utamanya
berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia,agar dapat mencapai tujuan
pendidikan yang optimal. Pendidikan juga berfungsi untuk mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (UUD RI No.20
Tahun 2003). Oleh karena itu, dibutuhkan berbagai usaha sadar untuk
mengatur dan mengendalikan lingkingan itu sedemikian rupa agar diperoleh
tujuan yang optimal.15
C. Pendidikan Formal, Informal dan Nonformal

1. Pendidikan Formal
13
Hamid darmadi,pengantar pendidikan, (Bandung : ALFABETA cv. 2018). Hal 103.
14
Umar tirtarahardja,pengantar pendidikan, (jakarta : PT RINEKA CIPTA, 2000), hal. 163
15
Ibid. Hal 164.

10
Adalah kegiatan yang sistematis, berstruktur, bertingkat dan berjenjang.
Seperti halnya yang dimulai dari sekolah dasar sampai dengan perguruan
tinggi atau yang setara dengannya.16 Dengan kata lain pendidikan formal
berpusat di lingkungan sekolah.
a. Tujuan Pendidikan Formal
1. Melatih kemampuan akademis anak
2. Memperkuat mental, fisik dan disiplin
3. Memperkenalkan tanggungjawab
4. Membangun jiwa sosial dan jaringan pertemanan
5. Sebagai identitas diri
6. Sarana mengembangkan diri dan berkreativitas
2. Pendidikan Informal
Adalah proses yang berlangsung sepanjang usia sehingga setiap orang
memperoleh nilai, sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang bersumber
dari pengalaman hidup sehari-hari. Seperti halnya mendapat pengaruh dari
lingkungan termasuk lingkungan keluarga, hubungan tetangga, lingkungan
permainan dan media massa. Dengan kata lain pendidikan informal
berpusat di lingkungan keluarga.
a. Tujuan Pendidikan Informal
1. Mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada
penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional
2. Pengembangan sikap dan kepribadian profesional
b. Jenis Pendidikan Informal
1. Agama
2. Budi pekerti
3. Etika
4. Sopan santun
5. Moral
6. Sosialisasi

16
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan Bagian 2, (Jakarta:
PT. Imtima Grasindo, 2007). Hal. 30

11
3. Pendidikan Nonformal
Adalah setiap kegiatan terorganisasi dan sistematis, diluar sistem
persekolahan yang mapan, dilakukan secara mandiri atau merupakan
bagian penting dari kegiatan yang lebih luas, yang sengaja dilakukan
untuk melayani peserta didik tertentu di dalam mencapai tujuan
belajarnya. Dengan kata lain pendidikan nonformal berpusat di lingkungan
masyarakat atau lembaga.
a. Tujuan Pendidikan Nonformal
1. Melayan peserta didik supaya dapat tumbuh dan berkembang guna
meningkatkan martabat dan mutu kehidupannya
2. Membelajarkan kepada peserta didik agar memiliki pengetahuan
3. Menyediakan layanan pendidikan sesuai dengan kebutuhan peserta
didik dan potensi lingkungan yang tidak dapat dipenuhi oleh
pendidikan formal
4. Memberikan kesempatan belajar bagi peserta didik yang karena
sesuatu hal tidak dapat mengikuti pembdidikan formal17
b. Jenis Pendidikan Nonformal
1. Pendidikan anak usia dini
Berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak
(TPA), dan bentuk lain yang sederajat.
2. Pendidikan Keaksaraan
Berbentuk satuan kelompok belajar bagi warga masyarakat yang
buta aksara, bahasan, pengetahuan dasar dan keterampilan
fungsional.
3. Pendidikan Kesetaraan
Berbentuk kelompok belajar (kejar) paket A setara SD, kejar paket
B setara SLTP, dan kejar paket C setara SLTA.
4. Pendidikan Kecakapan Hidup
Berbentuk pelatihan, kursus-kursus, kelompok belajar usaha,
magang dan sebagainya.

17
Syafril Zelhendri Zen, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Depok: Kencana, 2017). Hal. 125

12
5. Pendidikan Pemberdayaan Perempuan
Adalah pendidikan yang bertujuan mengangkat harkat dan martabat
perempuan. Berbentuk penyuluhan, pelatihan dan majelis ta’lim
6. Pendidikan Kepemudaan
Berbentuk kepramukaan, paskibra, palang merah, keolahragaan,
pendidikan kepemimpinan, kelompok pecinta alam, kewirausahaan
dan sebagainya.
7. Pendidikan dan Pelatihan Kerja
Adalah pelayanan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik
pada penguasaan fungsional yang sesuai dengan kebutuhan dunia
kerja.
D. Peran dan Kedudukan Tripusat Pendidikan Dalam Pembelajaran Jarak
Jauh
Tripusat pendidikan menjadi pilar tegaknya pendidikan. Tripusat
pendidikan menyatakan bahwa keberhasilan pendidikan tidak bisa terlepas dari
peran serta keluarga, sekolah dan masyarakat. Pembelajaran jarak jauh sebagai
layanan pendidikan kepada peserta didik yang tidak dapat mengikuti
pendidikan secara tatap muka atau regular. Pendidikan ini diselenggarakan
dalam berbagai bentuk, modul dan cakupan yang didukung oleh sarana dan
layanan belajar melalui teknologi komunikasi, informasi dan media lain, serta
penilaian yang menjamin lulusan sesuai dengan standar nasional. 18
Masing-masing pusat pendidikan memiliki peran penting tersendiri.
Seperti sekolah lebih bertanggung jawab pada penyampaian pengetahuan dari
sumber belajar peserta didik. Keluarga tugasnya menanamkan nilai luhur
seperti kebersamaan dan kejujuran serta mendampingi peserta didik dalam
melakukan pembelajaran jarak jauh. Sedangkan masyarakat merupakan tempat
peserta didik mengaplikasikan pengetahuan nilai-nilai yang diterima peserta
didik disekolah dan keluarga. Dengan keterlibatan tripusat pendidikan ini,
maka pendidikan tidak diserahkan seluruhnya kepada pihak sekolah.

18
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan Bagian 2, (Jakarta:
PT. Imtima Grasindo, 2007). Hal. 11

13
14
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Rulam 2014. Pengantar Pendidikan: Asas dan Filsafat Pendidikan,
Yokyakarta: ArRum Media.
darmadi, Hamid. 2018.pengantar pendidikan, (Bandung : ALFABETA cv.
Fudyartanta.1990. Buku Ketaman Siswaan, Yogyakarta: tp.
Ihsan,Fuad. 2003.Dasar-Dasar Kependidikan. Cet.III; Jakarta: Rineka Cipta
Purwanto, M.Ngalim. 2005.Ilmu Pendidikan teoritis dan praktis.Cet. XVIII;
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sukmawati, Henni.2013. TRIPUSAT PENDIDIKAN. Jurnal PILAR, Vol. 2, No.
2, Juli-Des.
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, 2007. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan
Bagian 2. Jakarta: PT. Imtima Grasindo
Tirtarahardja,Umar. 2000. pengantar pendidikan. Jakarta : PT RINEKA CIPTA.
Wiyani, Novan Ardy & Barnawi.2012 Ilmu Pendidikan Islam, Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media.
Zen, Syafril Zelhendri. 2017. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Depok: Kencana
.

15

Anda mungkin juga menyukai