Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

FUNGSI DAN PERAN LEMBAGA PENDIDIKAN

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4:

ADINDA APRILLIA CANDRA (2010013411211)

FARUD ARIF RAHMAN (2010013411213)

HAFIZIZ TRISMALIYATI (2010013411212)

RISYA AL-ISRA (2010013411214)

DOSEN PEMBIMBING :

Ira Rahmayuni Jusar S.Si, M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BUNG HATTA

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Allah SWT. Atas berkat dan rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Fungsi dan Peran Lembaga Pendidikan.” tepat pada
waktunya. Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan
berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Namun tidak lepas dari
semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan pada makalah ini baik
dari segi bahasa, penyusunan, atau aspek lainnya. Oleh karena itu diharapkan kepada pembaca
agar memberikan kritik dan saran yang membangun demi memperbaiki makalah ini

Padang 01 April 2021

       
Daftar Isi

KATA PENGANTAR 2

Daftar Isi 3

BAB I PENDAHULUAN 4

A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan 4

BAB II PEMBAHASAN 5

A. Pengertian dari lingkungan dan lembaga pendidikan 5


B. Bentuk-bentuk dari lingkungan pendidikan 5
C. Bentuk-bentuk lembaga pendidikan 5
D. Fungsi dan Peranan Lembaga Pendidikan 6

BAB III PENUTUP 10

A. Kesimpulan 10
B. Saran 10

Daftar Pustaka 11
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha manusia untuk menumbuh kembangkan potensi-potensi
bawaan, baik jasmani maupun rohani, agar sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam
masyarakat dan kebudayaan. Kegiatan pendidikan selalu berlangsung di dalam sebuah
lingkungan yang disebut dengan lingkungan pendidikan. Lingkungan pendidikan sangat
dibutuhkan sebagai proses pengajaran yang efektiv, Sebab dalam lingkungan pendidikan
terdapat sarana prasarana yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dalam pendidikan.
Tidak hanya lingkungan pendidikan yang berperan ada juga lembaga pendidikan sebagai
pengelolanya.
Pendidikan yang akan membentuk dan membina bentuk-bentuk dengan tingkah
laku tertentu dalam keadaan tertentu, maka lembaga-lembaga pendidikan menghendaki
perlakuan tertentu pula. Peranan lembaga-lembaga pendidikan itu berbeda-beda,
tergantung pada lingkungan mana lembaga itu berdiri, keluarga, sekolah maupun
masyarakat yang saling berhubungan satu sama lain.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari lingkungan dan lembaga pendidikan?
2. Apa saja bentuk-bentuk dari lingkungan pendidikan?
3. Apa saja bentuk-bentuk lembaga pendidikan?
4. Apa saja fungsi dan peran lembaga pendidikan?
C. Tujuan
Untuk mengetahui pengertian lingkungan dan lembaga pendidikan. Untuk
mengetahui bentuk-bentuk dari lingkungan pendidikan. Untuk mengetahui bentuk-bentuk
dari lembaga pendidikan. Dan untuk mengetahui fungsi dan peran lembaga pendidikan.
Serta mengetahui solusi dari permasalahan yang dihadapi lembaga pendidikan di
Indonesia saat ini.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN LINGKUNGAN DAN LEMBAGA PENDIDIKAN


Lingkungan pendidikan sebagai tempat berlangsungnya proses pendidikan,
merupakan bagian dari lingkungan sosial. Lingkungan pendidikan sangat dibutuhkan
dalam proses pendidikan sebab lingkungan pendidikan tersebut berfungsi menunjang
proses belajar mengajar secara nyaman, tertib, dan berkelanjutan. Dengan suasana seperti
itu, maka proses pendidikan dapat dilaksanakan.
Lembaga pendidikan adalah suatu badan yang berusaha mengelola dan
menyelengglarakan kegiatan-kegiatan sosial, kebudayaan, keagamaan, penelitian
keterampilan dan keahlian.  yaitu dalam hal pendidikan intelektual, spiritual, serta
keahlian atau keterampilan. Sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul,
bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan
terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-prasarana, data, dan lain
sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan pendidikan.
B. BENTUK-BENTUK LINGKUNGAN PENDIDIKAN
1. Lingkungan keluarga. Dalam UU nomor 20 tahun 2003 tentang sisdiknas disebutkan
bahwa keluarga merupakan bagian dari lingkungan pendidikan informal. Selain itu
keluarga juga disebut sebagai satuan pendidikan diluar sekolah. Oleh karena itu,
keluarga mesti menciptakan suasana yang edukatif sehingga anak didiknya tumbuh
dan berkembang menjadi manusia sebagaimana tujuan dalam pendidikan.
2. Lingkungan sekolah. Sekolah merupakan lingkungan pendidikan formal, sekaligus
membentuk kepribadian anak didik yang tujuannya untuk mencapai 3 faktor yaitu
aspek kognitif, afektif, psikomotorik.
3. Lingkungan Masyarakat. Pendidikan di lingkungan masyarakat adalah pendidikan
informal yang dibedakan dari pendidikan di keluarga dan di sekolah. Bertujuan
sebagai penambah atau pelengkap pendidikan formal dan informal dalam rangka
mendukung pendidikan sepanjang hayat.
C. BENTUK-BENTUK LEMBAGA PENDIDIKAN
1. Lembaga pendidikan keluarga. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang
pertama dan utama, karena dalam keluarga inilah anak-anak mendapatkan bimbingan
dan paling banyak memperoleh pendidikan.
2. Lembaga pendidikan sekolah. Yang dimaksud dengan pendidikan sekolah adalah
pendidikan yang diperoleh secara teratur, sisitematis, bertingkat dan dengan
mengikuti syaraf yang jelas.
3. Lembaga pendidikan di masyarakat. Masyarakat diartikan sebagai suatu bentuk tata
kehidupan sosial dengan tata kehidupan sosial dengan tata nilai dan tata budaya
sendiri.
D. FUNGSI DAN PERANAN LEMBAGA PENDIDIKAN
Secara umum fungsi dan perananlingkungan pendidikan adalah membantu peserta
didik dalam interaksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya.
1. Lembaga Pendidikan Keluarga
Merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama, karena dari keluarga
anak pertama-tama mendapat didikan dan bimbingan dan sebagian besar kehidupan anak
adalah di dalam keluarga.Tugas utama dari keluarga bagi pendidikan anak adalah
sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup.
Pendidikan keluarga memiliki peranan yang sangat penting terhadap pendidikan anak,
antara lain:
a. Pengalaman Pertama Masa Kanak-kanak
Lembaga pendidikan keluarga memberikan pengalaman pertama yang merupakan
faktor penting dalam perkembangan pribadi anak, sebab dari sinilah keseimbangan
jiwa di dalam perkembangan individu selanjutnya ditentukan.
b. Menjamin Kehidupan Emosional Anak, yaitu adanya kelainan-kelainan dalam
perkembangan pendidikan individu oleh kurang berkembangnya kehidupan
emosional secara wajar.
c.  Menanamkan Dasar Pendidikan Moral
Dalam sebuah keluarga perilaku orang tua menjadi teladan oleh seorang anak dan
anak suka meniru perbuatan orang tuanya. “Rasa cinta, rasa bersatu dan lain-lain
perasaan dan keadaan jiwa yang pada umumnya sangat berfaedah untuk
berlangsungnya pendidikan, teristimewa pendidikan budi pekerti, terdapatlah di
dalam hidup keluarga dalam sifat yang kuat dan murni, sehingga tak dapat pusat-
pusat pendidikan lainnya menyamainya”
d. Memberikan Dasar Pendidikan Sosial
Yaitu dengan menumbuhkan benih-benih kesadaran sosial lewat tolong-menolong
dalam kehidupan keluarga, gotong royong, menjaga ketertiban, kedamaian dan lain-
lain.

Tanggung Jawab Keluarga

- Adanya motivasi atau dorongan cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua dan anak
- Pemberian motivasi kewajiban moral sebagai konsekuensi kedudukan orang tua terhadap
keturunannya.
- Tanggung jawab sosial adalah bagian dari keluarga yang pada gilirannya akan menjadi
tanggung jawab masyarakat, bangsa dan Negara.
- Memelihara membesarkan anak.
- Memberikan pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang
berguna bagi kehidupan anak kelak, sehingga bila ia telah dewasa akan mampu mandiri.

Dengan demikian peranan lembaga pendidikan keluarga merupakan pendidikan dasar untuk
membentuk pribadi anak.

2. Lembaga Pendidikan Sekolah


Pendidikan sekolah pada dasarnya merupakan lanjutan dari pendidikan keluarga
hanya saja pendidikan di sekolah diperoleh secara teratur, sistematis, bertingkat, dan
dengan mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat. Sehingga pendidikan sekolah
sangat penting sekali fungsi dan peranannya terhadap keberhasilan pendidikan anak.
Fungsi :
a. Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan anak didik.
b. Spesialisasi dalam bidang pendidikan dan pengajaran.
c. Efisiensi Pendidikan dilakukan dalam program yang tertentu dan sistematis, juga
jumlah anak didik dalam jumlah besar akan memberikan efisiensi bagi pendidikan
anak dan juga bagi orang tua.
d. Sosialisasi, yaitu proses perkembangan individu menjadi makhluk sosial yang
mampu beradaptasi dengan masyarakat.
e. Konservasi dan transmisi kultural, yaitu pemeliharaan warisan budaya. Dapat
dilakukan dengan pencarian dan penyampaian budaya pada anak didik selaku
generasi muda.
f. Transisi dari rumah ke masyarakat. Sekolah menjadi tempat anak untuk melatih
berdiri sendiri dan tanggung jawab anak sebagai persiapan untuk terjun ke
masyarakat.

Sedangkan Peranan : Sekolah sebagai lembaga yang membantu lingkungan keluarga


maka sekolah bertugas mendidik dan mengajar serta memperbaiki dan memperhalus
tingkah laku anak didik yang dibawa dari keluarga.Peranan sekolah dengan melalui
kurikulum , antara lain sebagai berikut:

 Tempat anak didik belajar bergaul, baik sesamanya, dengan guru dan dengan
karyawan.
 Tempat anak didik belajar menaati peraturan-peraturan sekolah.
 Mempersiapkan anak didik untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna
bagi agama, bangsa dan negara

Tanggung Jawab sekolah.

- Sebagai pendidikan yang bersifat formal, sekolah menerima fungsi pendidikan


berdasarkan asas tanggung jawab berikut.
- Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengtan fungsi dan tujuan yang ditetapakan
menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku.
- Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi,, tujuan dan tingkat pendidikan yang
di percayakan kepadanya oleh masyarakat dan bangsa.
-  Tanggung jawab fungsional, ialah tanggung jawab professional pengelola dan pelaksana
pendidikan yang menerima ketetapan ini berdasarkan ketentuan –ketentuan jabatannya.

3.  Lembaga Pendidikan Masyarakat


Masyarakat merupakan lembaga ketiga setelah keluarga dan sekolah. Pendidikan
dalam masyarakat dampaknya lebih luas. Masyarakat memiliki peranan yang besar
dalam pelaksanaan pendidikan nasional. Peranan masyarakat itu antara lain menciptakan
suasana yang dapat menunjang pelaksanaan pendidikan nasional, ikut
menyelenggarakan pendidikan non pemerintah (swasta) dan yang lainnya. Membantu
pengadaan sarana dan prasarana serta menyediakan lapangan kerja.
Peran dan fungsi pendidikan kemasyarakatan:
a. Memberikan kemampuan professional untuk mengembangkan karir melalui kursus
penyegaran, penataran, lokakarya, seminar, konperensi ilmiah dan sebagainya.
b. Memberikan kemampuan teknis akademik dalam suatu system pendidikan nasional
seperti sekolah terbuka, kursus tertulis, pendidikan melalui radio, dan televisi  dan
sebagainya.
c. Ikut serta mengembangkan kemampuan kehidupan beragama melalui pesantren,
pengajian,  pendidikan agama di surau/langgar, biara, sekolah minggu dan
sebagainya.
d. Mengembangkan kemampuan kehidupan sosial budaya melalui bengkel seni, teater,
olahraga, seni bela diri, lembaga pendidikan spiritual dan sebagainya.
e. Mengembangkan keahlian dan keterampilan melalui sistem magang untuk menjadi
ahli bangunan, muntir, dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Tripusat  pendidikan (Keluarga, Sekolah, Masyarakat) ini saling berhubungan dan
saling terkait yang masing-masing memiliki fungsi dan peran tersendiri dengan satu
tujuan yaitu menolong pertumbuhan dan perkembangan peserta didik secara
optimal, untuk mencapai tujuan pendidikan yaitu menjadikan manusia seutuhnya,
berjatidiri, memiliki integritas, dan bermartabat.
Untuk itu agar fungsi dan peran pendidikan dapat tercapai dengan baik, harus terjadi
kerjasama yang harmonis antara keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sejalan dengan UU
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menggariskan peran serta
masyarakat dalam pendidikan, dengan saling menopang kegiatan yang sama secara
sendiri-sendiri maupun bersama-sama. Dengan kata lain, pendidikan yang dilakukan oleh
orang tua terhadap anak juga dilakukan oleh sekolah dengan memperkuatnya serta
dikontrol oleh masyarakat sebagai lingkungan bagi lingkungan sosial anak.
B. SARAN
Perlu adanya keseriusan dan kesungguhan para pendidik dalam semua tingkatan lembaga
pendidik dalam semua tingkatan lembaga pendidikan sebagai usaha untuk pendewasaan
diri yang optimal. Seharusnya masing-masing lembaga pendidikan menyadari akan tugas
dan tanggung jawabnya dalam usaha serta mencerdaskan kehidupan bangsa.
Penulisan makalah ini tidak luput dari kesalahan dan keliruan,oleh karena itu kritik dan
saran yang sifatnya membangun demi menyempurnakan makalah ini sangatlah
diharapkan.
Daftar Pustaka

1. Amir Daien Indrakusuma. Pengantar Ilmu Pendidikan. (Surabaya: Usaha Nasional,


1973)., hal.109
2. Djumberansyah Indar, Filsafat Pendidikan.(Surabaya: Karya Abditama, 1994)., hal. 16
3. Hasbullah. 2005. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada
4. Idris, Zahara. 1981. Dasar-dasar Kependidikan. Bandung: Angkasa
5. Indar, Djumberansyah. 1994. Filsafat pendidikan. Surabaya: Karya Abditama
6. Zahra Idris. Dasar-dasar Kependidikan. (Bandung: Angkasa, 1981)., hal. 69
7. http://id.wikipedia.org/wiki/Lembaga
8. http://zikripunya.blogspot.com/2010/10/lingkungan-pendidikan.html

Anda mungkin juga menyukai