Anda di halaman 1dari 23

HALUSINASI

Pengertian
Halusinasi adalah suatu gejala gangguan jiwa dimana klien mengalami gangguan

Penyebab
1. Faktor biologis: genetic
Ketidak seimbangan neotros..
2. Faktor psikososial : konflik dari keluarga
3. Disingkirkan dari lingkungan
4. Kehilangan / kegagalan
5. Kemiskinan
6. Pola asuh tidak adekuat

Jenis halusinasi :
1. H. dengar
2. H. penghidu
3. H. pengecapan
4. H. perabaan

Tahap-tahaop halusinasi
1. Tahap 1: menyenangkan
2. Tahap 2 : anti[pati / menjijikkan
3. Tahap 3 : mengontrol
4. Tahap 4 : larut dalam halusinasi

Tanda dan gejala halusinasi


Jenis halusinasi DO DS
H. Dengar a. bicara /tertawa sendiria. mendengar suara kegaduhan
b. marah2 tanpa sebab b. mendengar suara bercakap-
c. menyambungkan telinga cakap
kea rah tertentu c. mendengar suara menyuruh
d. menutup telinga melakukan sesuatu yang
berbahaya
H. Penglihatan a. menunjukkan kearah a. Melihat bayangan
tertentu sendiri, bentuk
b. ketakutan pada sesuatu geometris, bentuk
yang tidak jelas karton, melihat hantu/
monster
H. penghidu a. menghidu seperti sedang a. membau busuk seperti bau
menghidu bau2an tertentu dara, urine, feses dan kadang-
b. menutup hidung kadang bau ini menyenangkan

H. pengecapan a. sering meludah dan muntah Merasakan seperti darah,


urine, feses
H. Perabaan Menggaruk-garuk permukan a. Mengatakan ada
kulit serangga di permukaan
kulit
b. Merasakan seperti
tersengat listrik

Proses Terjadinya halusinasi


Faktor penyebab→perasaan diancam oleh lingkungan→individu mencoba mengingkari
ancaman→memproyeksikan fikiran pada linglungan →perasaan, pikiran dan keinginan negative
tidak dapat diterima sebagai bagian internal→HALUSINASI
Prinsip tindakan keperawatan
1. Validasi halusinasi klien dan tidak memfasilitasi halusinasi klien
2. Adakan kontrak sering tapi singkat
3. Terima halusinasi dan ungkapan realita perawat
4. Bantu klien mengontrol halusinasi

Pohon masalah
Resiko PK

gg. persepsi sensori : halusinasi

ISOS

Dx keperawatan
gg. persepsi : Halusinasi

SP 1 Pasien
a. Indentifikasi halusinasi… frekuensi, waktu terjadi, situasi pencetus, perasaan, respon
b. Latih mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
c. Masukkan latihan menghardik pada jadwal kegiatan

SP 2
a. Evaluasi jadwal kegiatan harian
b. Latih cara mengontrol halusinasi dengan minum obat
c. Masukkan kedalam jadwal kegiatan harian

SP 3
a. Evaluasio jadwal kegiatan harian
b. Latih cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap
c. Masukkan kedalam jadwal kegiatan harian

SP 1 Keluarga
a. Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien
b. Jelaskan konsep halusinasi
c. Jelaskan cara merawat halusinasi
d. Latih cara merawat halusinasi hardikl
e. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan beri pujian

SP 2
a. Evaluasi jadwal kegiatan keluarga dalam melatih pasien menghardik
b. Jelaskan 6 benar cara memberikan obat
c. Latih cara minum obat
d. Anjurkan cara membantu pasien sesuai dengan jadwal dan beri pujian

SP 3
a. Evaluasi jadwak kegiatan keluarga dalam melatih menghardik dan minum obat
b. Jelaskan cara bercakap-cakap
c. Latih dan sediakan waktu bercakap-cakap dengan pasien
d. Anjurkan cara membantu pasien sesuai dengan jadwal dan beri pujian

SP 4 :
a.Evaluasi kegiatan keluarga dalam melatih pasien menghardik, minum obat dan bercakap-cakap
a. Jelaskan follow up ke PKM, tanda kambuh dan rujukan
b. Anjurkan cara membantu pasien sesuai dengan jadwal dan beri pujian
ISOS
1. Pengertian
Keadaan dimana seorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak
mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya.

2. Penyebab ISOS
 Kegagalan dalam perkembangan
 Struktur otak yang abnormal
 Hubungan interpersonal yang tidak harmonis

3. Tanda dan Gejala ISOS


 Klien menceritakan perasaan kesepian / ditolak oleh orang lain
 Klien merasa tidak aman berada dengan orang lain
 Tidak memiliki teman dekat
 Menarik diri
 Tidak ada kontak mata
 Tampak sedih, afek tumpul

4. Proses Terjadinya ISOS


 Kegagalan dalam perkembangan → individu tidak percaya pada orang lain, tidak mau
berkomunikasi → ISOS
 Atau sesuaikan dengan pohon masalah

5. Prinsip Tindakan Keperawatan pada ISOS


 Bina hubungan saling percaya
 Bantu pasien menyadari penyebab isos
 Motivasi pasien berhubungan dengan orang lain dengan mendiskusikan keuntungan
berhubungan dengan orang lain
 Bantu pasien berinteraksi dengan orang lain secara bertahap

6. Pohon Masalah ISOS


Resiko gangguan persepsi sensori : Halusinasi

ISOS

HDR
7. Dx Keperawatan ISOS
Isolasi Sosial

PASIEN

SP 1 :
 Mengkaji penyebab isos
 Menjelaskan keuntungan punya teman dan bercakap-cakap
 Menjelaskan kerugian tidak punya teman dan tidak bercakap-cakap
 Latih cara berkenalan orang atau keluarga
 Masukkan pada jadwal harian untuk latihan berkenalan

SP 2 :
 Evaluasi kegiatan berkenalan
 Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian (latih 2 kegiatan )
 Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan berkenalan 2-3 orang berbicara saat
melakukan kegiatan harian

SP 3 :
 Evaluasi kegiatan harian berkenalan beberaapa orang
 Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian (2 kegiatan baru)
 Masukkan dalam jadwal kegiatan untuk latihan berkenalan 4-5 orang berbicara saat
melakukan 4 kegiatan harian

SP 4 :
 Evaluasi jadwal kegiatan latihan berkenalan bicara saat melakukan 4 kegiatan harian
 Latih cara bicara sosial
 Masukkan pada jadwal kegiatan harian untuk latihan berkenalan > 5 orang . orang baru,
berbicara saat melakukan kegiatan harian
KELUARGA
SP 1 :
 Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien
 Jelaskan konsep teori isos
 Latih cara merawat dalam berkenalan
 Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan beri pujian

SP 2 :
 Evaluasi kegiatan keluarga dalam melatih pasien berkenalan berbiacara saat melakukan
kegiatan harian
 Jelaskan kegiatan RT yang dapat melibatkan pasien berbicara (makan,sholat bersama)
 Latih cara membimbing pasien berbicara
 Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal beri pujian

SP 3 :
 Evaluasi kegiatan keluarga dalam melatih pasien berkenalan, berbicara saat melakukan
kegiatan dan RT
 Jelaskan cara melatih pasien melakukan kegiatan sosial seperti belanja meminta sesuatu dll
 Latih keluarga mengajak pasien berbelanja
 Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal harian dan beri pujian

SP 4 :
 Evaluasi kegiatan keluarga dalam meltih pasien berkenalan, berbicara, saat melakukan
kegiatan harian RT berbelanja
 Jelaskan follow up ke PKM tanda kambuh dan rujukan
 Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan beri pujian.
HDR (Harga Diri Rendah)

Pengertian HDR
Perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi negatif
terhadap diri sendiri dan kemampuan diri.
Penyebab HDR
 Pengalaman masa kanak-kanak yang tidak menyanangkan, seperti: kurang kasih sayang,
perlakuan kasar, dll.
 Pertolakan/kurang perhargaan dari orang lain.
 Pola asuh yang tidak tepat
 Kegagalan dalam hidup
 Kemauan yang tidak di dukung

Tanda gejala HDR


 Mengakhiri diri sendri
 Perasaan tidak mampu
 Pandangan hidup pesimis
 Kurang memperhatikan perawatan diri
 Berpakaian tidak rapi
 Selera makan kurang
 Lebih banyak menunduk
 Bicara lembut dengan nada suara lemah

Proses terjadinya HDR


 Terjadinya trauma, perasaan negatif pada diri →klien berfikir negatif→persepsi→negatif
terhadap dirinya →HDR.
 Atau sesuaikan dengan pohon masalah

Prinsip tindakan keperawatan HDR


 Beri reinfocement positif setiap keberhasilan klien
 Berikan kegiatan disukai klien yang dapat meningkatkan harga dirinya
 Gali aspek positif klien

Pohon masalah HDR


ISOS

HDR

Keputusasaan, berduka, kegagalan peran, ideal diri negatif
Dx keperawatan HDR : HDR
PASIEN
SP 1 :
- identifikasi kemampuan melakukan kegiatan aspek positif pasien (buat daftar
kegiatan).
- Bantu klien menilai kegiatan yang dapat dilakukan saat ini (pilih dari daftar kegiatan )
buat daftar kegiatan yang dapat dilalukan saat ini.
- Bantu klien memilih salah satu kegiatan yang dapat dilakukan saat ini untuk dilatih.
- Latih kegiatan yang dipilih ( alat dan caranya ).
- Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan 2×/hari.

SP 2 :
- evaluasi kegiatan pertama yang telah dilatih.
- Bantu pasien memilih kegiatan kedua yang akan dilatih.
- Latih kegiatan kedua (alat dan caranya)
- Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan kedua kegiatan masing-masing 2×/hari.

SP 3 :
- evaluasi kegiatan pertama dan kedua yang telah dilatih.
- Bantu pasien memilih kegiatan ketiga yang akan dilatih.
- Latih kegiatan ketiga (alat dan caranya)
- Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan tiga kegiatan masing-masing 2×/hari.

SP 4 :
- evaluasi kegiatan pertama, kegiatan ketiga yang telah dilatih.
- Bantu pasien memilih kegiatan keempat yang akan dilatih.
- Latih kegiatan keempat (alat dan caranya )
- Masukkan pada jadwal kegiatan latihan : empat kegiatan masing-masing 2×/hari.

KELUARGA
SP 1 :
- diskusikan masalah yang dirasakan merawat pasien.
- Jelaskan konsep tiori HDR
- Jelaskan cara merawat HDR turut memberi pujian semua hal yang positif pada pasien.
- Latih keluarga memberi tanggung jawab kegiatan yang dipilih pasien bimbing beri
pujian
- anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan beri pujian

SP 2 :
- evaluasi kegiatan keluarga dalam membimbing pasien melaksanakan kegiatan
kebersihan diri, beri pujian.
- Bersama keluarga melatih pasien dalam melakukan kegiatan kedua yang dipilih
pasien.
- Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan beri pujian.

SP 3 :
- evaluasi kegiatan keluarga dalam membimbing pasien melaksanakan kegiatan yang
telah dilatih.
- Bersama keluarga melatih pasien melakukan kegiatan ketiga yang dipilih
- Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan beri pujian.

SP 4 :
- evaluasi kegiatan keluarga dalam membimbing pasien melaksanakan kegiatan
- Bersama keluarga melatih pasien melakukan kegiatan keempat yang dipilih
- Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan beri pujian
RESIKO BUNUH DIRI
Pengertian
Adalah suatu tindakan yang secara sadar dilakukan oleh pasien untuk mengakhiri kehidupan .
Tanda dan gejala
- Mempunyai ide untuk bunuh diri
- Mengungakapkan keinginan untuk mati
- Mengungkapkan rasa bersalah
- Memiliki riwayat percobaan bunuh

Proses terjadinya
Factor biologis
- Penyakit fisik , riwayat mengalami gg.jiwa , riwayat penggunaan napza, riwayat nyeri
kronik, factor hereditas, penyakit criminal.

Factor psikologis
- Riwayat kekerasan masa kanak-kanak
- Riwayat keluarga bunuh diri
- Homoseksual saat remaja,perasaan bersalah, kegagalan dalam mencapai harapan

Social
- Perceraian, perpisahan, hidup sendiri,tidak bekerja

Factor presipitasi
- Perasaan marah
- Keputusasaan
- Perasaan terisolasi
- Kehilangan hubungan interpersonal atau gagal melakukan hubungan yang berarti
- Kegagalan beradaptasi sehingga tidak mampu menghadapi stress

Macam perilaku diri


Tindakan bunuh diri ditunjukkan dengan berperilaku secara tidak langsung ingin bunuh diri, dan
meninggalkan pesan tolong jaga anak karenasaya akan pergi jauh, segala sesuatu akan lebih baik
tanpa saya

Pada umumnya mengungkapkan


-rasa bersalah,sedih ,marah, putus asa ,tidak berdaya,
Diagnose keperawatan
RBD
Ancaman bunuh diri
- Ancaman bunuh diri umumnya diucapkan oleh pasien berisi dengan rencana mengakhiri
kehidupan dan persiapan dilakukan untuk menyiapkan rencana tersebut
- Secara aktif pasien telah memikirkan rencana bunuh diri namun tidak langsung disertai dg
percobaan bunuh diri

Percobaan bunuh diri


- Percobaan bunuh diri adalah tindakan pasien mencederai atau melukai diri untuk
mengakhiri kehidupannya
- Pd kondisi ini pasien aktif mencoba bunuh diri dg gantung diri, minum racun, memotong
urat nadi, atau menjatuhkan diri dari tempat yang tinggi

Tindakan keperawatan
a. Isyarat bunuh diri
PASIEN
- Mendiskusikan cara mengatasi keinginan bunuh diri
- Meningkatkan harga diri
- Menignkatkan kemmapuan pasien dalam menyelesaikan masalah
KELUARGA
- Melakukan pendidikan kesehatan
ttg cara merawat anggota keluarga yg ingin bunuh diri
b. Ancaman bunuh diri
c. Percobaan bunuh diri

PASIEN
Melindungi pasien

KELUARGA
Melibatkan keluarga untuk megawasi pasein dg ketat

Pohon masalah
Bunuh diri
Resiko bunuh diri
Isos
Hdr

PASIEN
Sp 1: - identifikasi beratnya masalah RBD isyarrat, ancaman bunuh diri percobaan bunuh diri
Buat daftar aspek positif yg dimiliki
Masukan pd jadwal harian
Sp 2:
- evaluasi kegiatan berfikir positif ttg diri sendiri, beri pujian,kaji ulang RBD
- latih cara mengendalikan diri dr dorongan bunuh diri :buat daftar aspek positif keluarga
dan lingkungan
- masukkan dalam jadwal harian berpikir positif ttg diri ke;uarga dan lingkungan

sp 3
- evaluasi kegiatan berfikir positif, ttg diri keluarga dan lingkungan beri pujian
- diskusikan cara mencapai harapan dan masa depan
- latih cara mencapai harapan masa depan secara bertahap
- masukan dalam jadwal harian berpikir positing ttg diri sendiri keluarga lingkungan dan
tahapan kegiana lainnya

sp 4
- evaluasi kegiana berpikir positifi ttg diri keluarga lingkungan dan kegiatain lainnya beri
pujian
- latih tahap kedua kegiatan mencapai masa depan
- masukkan dalam jadwal harian berpikir positing ttg diri sendiri keluarga lingkungan dan
tahapan kegiana lainnya

KELUARGA
Sp 1
- diskuasikan masalah yg dirasakan dalam merawat pasine’jelaskan konsep teori merawat
rbd
- jelaskan cara merawat rbd
- latih cara memberikan pujian hal positif [asien , member dukungan , pencapaian masa
depan
- anjurkan membantu pasien sesuai jadwal n beri pujian

sp 2
- evaluasi kegiana keluarga dlm memberikan pujian dan pengharagaan atas keberhasilan dan
aspek positif [asien
- latih cara member penghargaan pd pasien n menciptakan suasana positif dalam keluarga
- anjurkan membantu pasien sesuai jadwal n beri pujian

sp 3
- evaluasi kegiatan keluarga dalam memberikan pujian pasein serta menjelaskan aspek
positif dalam keluarga berdiskuskan dg pasien
- tentang masa depan serta langkah mencapainya
- anjurkan membantu pasien sesuai jadwal n beri pujian

sp 4
- evaluasi kegiatan keluarga dalam member pujian penghargaan
menciptakan suasana keluarga yg positif n kegaiatan awal dalam mencapai harapan masa
depan
- bersama kelaurga berdiskusikan untuk mencapai garapan masa drpan
- jelaskan foloe up tanda kambuh dan rujukan
- anjurkan membantu pasien sesuai jadwal n beri pujian
-
RPK ( Risiko Perilaku Kekerasan)

1. Pengertian
Suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk melukai seseorang secara fisik maupun
psikologis.
2. Penyebab
a. Frustasi
b. Hilangnya harga diri atau perasaan di tolak /dianiaya
c. Masa kanak-kanak yang tidak menyenangkan
d. Sering mengobservasi kekerasan dirumah/diluar rumah
e. Budaya tertutup/control sosial yang tidak pasti
3. Tanda Gejala
a. Muka merah/tegang
b. Pandangan tajam
c. Mengatupkan rahang dengan kuat
d. Menggepalkan tangan
e. Jalan mondar-mandir
f. Bicara kasar
g. Suara tinggi, menjerit atau berteriak
h. Mengancam secara verbal atau fisik
i. Melempar atau memukul orang
j. Merusak benda
k. Tidak mempunyai kemampuan
4. Proses terjadinya PK
5. Prinsip tindakkan Keperawatan PK
6. Pohon masalah

Mencederai diri, orang lain, dan lingkungan

PK

HDR

SP 1 Pasien
1. Identifikasi penyebab, tanda gejala yang dilakukan akibat PK
2. Latih cara mengontrol PK fisik 1 dan 2 (tarik nafas dalam dan pukul bantal/kasur)
3. Masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian

SP 2
1. Evaluasi jadwal kegiatan harian
2. Latih pasien mengontrol PK dengan minum obat secara teratur
3. Masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian

SP 3
1. Evaluasi jadwal kegiatan harian
2. Latih cara mengontrol PK secara verbal, mengungkapkan, meminta dan menolak
dengan baik
3. Masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian

SP 4
1. Evaluasi jadwal kegaiatan harian
2. Latih cara mengontrol PK secara spiritual
3. Masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian
SP Keluarga
SP 1
1. Diskusikan maslah yang dirasakan dalam merawat pasien
2. Jelaskan teori PK
3. Jelaskan cara merawat PK
4. Latih cara merawat PK : fisik 1 & 2
5. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan beri pujian

SP 2
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam melatih fisik 1 &2
2. Jelaskan cara minum obat
3. Latih cara memberikan minum obat
4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan beri pujian

SP 3
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam melatih fisik 1 ,2, dan minum obat
2. Jelaskan cara membimbing verbal/bicara
3. Latih cara membimbing kegiatan spiritual
4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan beri pujian

SP 4
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam melatih pasien fisik 1, 2, minum obat, verbal, dan
spiritual
2. Jelaskan follow up ke PKM, tanda kambuh, rujukkan
3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan berikan pujian

Waham
a. Pengertian
Suatu keyakinan yang salah yang dipertahankan secara kuat dan teryus menerus namun tidak
sesuai dengan kenyataan

b. Macam- macam dan tanda gejala waham


1. Waham kebesaran
Meyakini bahwa dia memiliki kebesaran / kekuasaan khusus diucapkan berulang kali tetapi
tidak sesuai dengan kenyataan
Contoh : “ saya ini pejabat depkes “
“ saya punya tambang emas”
2. Waham curiga
Meyakini bahwa ada seseorang / sekelompok orang yang berusaha merugikan/ menciderai
dirinya, diucapkan berulang kali dan tidak sesuai dengana kenyataan

Contoh : “saya tau seluruh keluarga saya ingin menghancurkan hidup saya karena
mereka iri dengan kesuksesan saya “

3. Waham agama
Memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan diucapkan berulangkali tetapi
tidak sesuai dengna kenyataan
Contoh : “kalau saya ingin masuk surga saya harus mengenakan pakaian putih setiap
hari “

4. Waham somatik
Meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu/ terserang penyakit, diucapkan
berullang kali dan tidak sesuai dengan kenyataan
Contoh : “ saya kanker otak “

5. Waham nihilistik
Meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada didunia lagi atau meninggal diucapkan berulang
kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
Contoh : “ saya ini sudah meninggal yang berbicara sekarang ini roh saya “

c. Proses terjadinya waham


 Faktor penyebab → perasaan diancam oleh lingkungan/ cemas → individu mencoba
mengingkari ancaman → memproyeksikan fikiran internal pada lingkungan→ perasan
pikiran dan keinginan negataif tidak dapat diterima sebagai bagian eksternal→waham
 Atau sesuaikan dengan pohon masalah

d. Prinsip tindakan keperawatan pada waham


 Tidak membantu / mendukung waham klien
 Bantu klien mengembalikan ke realita

e. Pohon masalah

Resiko perilaku kekerasan / hambatan komunikasi verbal


Gangguan proses fikir : Waham


Harga diri rendah

f. Dx Keperawatan : gangguan proses fikir : Waham


PASIEN
SP 1
 identifikasi tanda dan gejala waham
 bantu orientasikan ke realita
 diskusikan kebutuhan pasien yang tidak terpenuhi
 membantu pasien memenuhi kebutuhan yang realitis
 masukkan pada jadwal kegiatan pemenuhan kebutuhan

SP 2
 evaluasi kegiatan pemenuhan kebutuhan pasien dan beri pujian
 diskusikan kemampuan yang dimiliki
 latih kemmpuan yang dipilih dan berikan puijian
 masukkan pada jadwal pemenuhan kebutuhan, dan kegiatan yang telah dilatih

SP 3
 evaluasi kegiatan pemenuhan kebutuhan pasien kegiatan yang dilakukan pasiendan
berikan pujian
 jelaskan tentang obat yang diminm (prinsip 6 benar) dan tanyakan manfaat yang
dirasakan pasien
 masukkan pada jadwal pemenuhan kebutuhan, dan kegiatan yang telah dilatih dan cara
minum obat yang baik

SP 4
 evaluasi kegiatan yang relah dilatih minum obat
 diskusikan kebutuhan dan memenuhinya
 diskusikan kemampuan dan memilih yang akan dilatih
 masukkan pada jadwal pemenuhan kebutuhan, dan kegiatan yang telah dilatih dan cara
minum obat yang baik

KELUARGA
SP 1
 diskusikan maslah dalam merawat pasien
 jelaskan pengertian tanda gejala penyebab proses terjadinya waham
 jelaskan cara merawat : mengembalikan ke realita
 latih cara mengetahui kebutuhan yang belum terpenuhi dan mengetahui kemauan pasien
 menganjurkan membantu pasien dalam jadwal harian dan beri pujian
SP 2
 evaluasi kegiatan keluarga membimbing pasien memenuhi kebutuhan dan beri pujian
 latih cara memenuhi kebutuhan
 latih cara melatih kemmpuan yang dimiliki pasien
 menganjurkan membantu pasien dalam jadwal harian dan beri pujian

SP 3
 evaluasi kegiatan keluarga dalam membimbing memnuhi kebutuhan dan dan membimbing
pasien melaksanakan kegiatan yang telah dilatih dan beri pujian
 jelaskan obat yang dimunum pasien dan cara membimbingnya
 menganjurkan membantu pasien dalam jadwal harian dan beri pujian

SP 4
 evaluasi kegiatan keluarga dalam membimbing memnuhi kebutuhan dan dan membimbing
pasien melaksanakan kegiatan yang telah dilatih, minum obat dan beri pujian
 jelaskan follow up ke PKm jika ada tanda tanda kekambuhan dan rujukan
 menganjurkan membantu pasien dalam jadwal harian dan beri pujian

DEFISIT KEPERAWATAN DIRI (DPD)


A. Pengertian
Ketidakmampuan merawat kebersihan makan secara mandiri, berhias, dan
berdandan secara mandiri dan toileting (BAB dan BAK) secara mandiri.
B. Tanda dan Gejala
a. kebersihan diri ditandai dengan rambut kotor, gigi kotor, kulit berdaki
dan bau, kuku panjang dan kotor.
b. ketidakmampuan berhias dan berdandan ditandai dengan rambut acak-
acakan, pakaian kotor dan tidak rapi, pakaian tidak sesuai, pada klien
laki-laki tidak bercukur, pada klien perempuan tidak berhias/berdandan.
c. ketidakmampuan makan secara mandiri ditandai dengan
ketidakmampuan mengambil makan sendiri, makan berceceran, dan tidak
makan pada tempatnya.
d. ketidakmampuan BAB dan BAK secara mandiri, ditandai dengan BAB
dan BAK tidak pada tempatnya, tidak membersihkan lagi dengan baik
setelah BAB dan BAK.
C. Proses Terjadinya DPD
Kurangnya perawatan diri klien dengan gangguan mengakibatkan adanya
perubahan proses fikir, sehingga kemampuan untuk melakukan aktivitas
perawatan diri terganggu sehingga terjadi gangguan peliharaan kesehatan.
D. Pohon Masalah DPD

Gangguan pemeliharaan
kesehatan

DPD

Gangguan proses fikir

E. Diagnosa Kep dpd : DPD (defisit perawatan diri).

SP PASIEN
A. Sp 1
 Identifikasi masalah perawatan diri, seperti: kebersihan diri,
berdandan, makan/minum, BAB/BAK.
 Jelaskan pentingnya kebersihan diri.
 Jelaskan cara dan alat untuk kebersihan diri.
 Latih cara menjaga kebersihan diri, ganti pakain, sikat gigi, cuci
rambut dan potong kuku.
 Masukan pada jadwal kegiatan untuk mandi, sikat gigi 2x/hari,
cuci rambut 2x/minggu, potong kuku 2x/minggu.
B. Sp 2
 Evaluasi kegiatan kebersihan diri.
 Jelaskan cara dan alat untuk berdandan (laki-laki:
cukur(kumis,jenggot), minyak rambut. perempuan: bedak,sisir).
 latih cara berdandan setelah kebersihan diri.
 Masukan pada jadwal kegiatan untuk kebersihan diri dan
berdandan.
C. Sp 3
 Evaluasi kegiatan kebersihan diri dan berdandan.
 Jelaskan cara dan alat untuk makan/minum.
 latih cara makan/minum yang baik.
 Masukan pada jadwal kegiatan untuk makan/minum yang baik.

D. Sp 4
 Evaluasi kegiatan kebersihan diri, berdandan, makan/minum yang
baik.
 Jelaskan cara BAB/BAK ynag baik.
 Latih cara BAB/BAK yang baik
 Masukan pada jadwal kegiatan untuk kebersihan diri, berdandan,
makan/minum dan BAB/BAK yang baik.

SP KELUARGA
A. SP 1
 Diskusikan masalah yang direncanakan dalam merawat pasien.
 Jelaskan pengertian, tanda gejala, proses terjadinya DPD.
 Jelaskan cara merawat DPD.
 Latih cara merawat: kebersihan diri
 Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan beri pujian.
B. Sp 2
 Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat pasien kebersihan diri.
 Bimbing keluarga membantu pasien berdandan.
 Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan beri pujian.
C. Sp 3
 Evaluasi kegiatan keluarga dalam melatih pasien kebersihan diri
dan berdandan.
 Bimbing keluarga membantu makan dan minum yang baik pada
pasien.
 Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan berikan pujian.
D. Sp 4
 Evaluasi kegiatan keluarga dalam melatih pasien kebersihan diri,
berdandan, makan/minum yang baik.
 Bimbing keluarga merawat BAB/BAK yang baik pada pasien.
 Jelaskan follow up ke PKM, tanda kambuh, rujukan.
 Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal kegiatan pasien.

Anda mungkin juga menyukai