Anda di halaman 1dari 18

SEKOLAH SEBAGAI LINGKUNGAN

PENDIDIKAN

Makalah ini disusun Untuk Melengkapi Tugas Mata Pelajaran Sosiologi

Oleh :
Erick Pirmansyah

MA AL-MA'UN

2024/2025
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT atas segala rah-
matNya, kelompok kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam senantiasa terlimpah karena Nabi Besar Muhammad SAW,
serta keluarganya dan para sahabatnya. Makalah ini kami susun dalam guna me-
menuhi tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan oleh Dosen Pengampu Bu Maqoosh-
idul Falaasifah Syamsud, M.Pd. Tentang Sekolah Sebagai Lingkungan Pendidikan
. Kami ucapkan terimakasih kepada beliau atas bimbingan dan saran sehingga
terwujudnya makalah ini. Tak ada yang sempurna didunia ini kecuali Tuhan Yang
Maha Esa. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun kami
harapkan agar terciptanya pendekatan kepada taraf yang sempurna. Dan semoga
apa yang disajikan dalam makalah ini berguna bagi pembaca pada umumnya.

Cianjur, 10 Januari 2024

Penulis, erik pirmansyah

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN KATA PENGANTAR .......................................................... ii

HALAMAN DAFTAR ISI ........................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1


B. Rumusan Masalah ....................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ......................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan ................................................................ 3


B. Pengertian Sekolah ..................................................................... 3
C. LembagaPendidikan Sekolah ..................................................... 4
D. Ciri-ciri Khusus Pendidikan Sekolah .......................................... 5
E. Tanggung Jawab Sekolah ........................................................... 5
F. Sifat-sifat Lembaga Pendidikan Sekolah .................................... 6
G. Fungsi dan Peranan Sekolah ....................................................... 7
H. Macam-macam Sekolah .............................................................. 9
I. Sumbangan Khas Sekolah sebagai Lembaga Pendidikan........... 11
BAB III PENUTUP

A. Simpulan ..................................................................................... 12
B. Saran ........................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 15

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam undang undang No. 20 Tahun 2003 di jelaskan bahwa Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, dan keterampilan yang di perlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dalam dunia pendidikan peran pihak
pihak yang ahli sangatlah menentukan bagaimana dan kemana arah pendidi-
kan akan di bawa.
Di antara pihak pihak yang berperan penting dalam mendidik dan
mengarah kan setiap peserta didik menuju arah yang jelas dan benar adalah
keluarga sekolah dan masyarakat. Tiga unsur ini di kenal dengan nama tri-
pusat pendidikan. Setiap lingkungan tersebut mempunyai tugas dan fungsi
masing masing yang berperan penting dalam pembentukan perilaku dan
pribadi dalam peserta didik. Selain memiliki tugas dan fungsinya masing
masing, unsur unsur lingkungan tersebut memiliki hubungan yang sangat erat
dalam menentukan peserta didik.
Pendidikan tidak terlepas dari sekolah, suatu tempat yang dijadikan se-
bagai tempat berkumpul para peserta didik untuk menemukan ilmu dari pros-
es pendidikan itu sendiri. Sekolah sebagai lingkungan yang utama setelah
keluarga diharapkan mampu menjadi penyambung tangan orang tua sebagai
pendidik yang utama dan pertama

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pendidikan ?
2. Apa yang dimaksud dengan sekolah ?
3. Apa yang dimaksud lembaga pendidikan sekolah?
4. Apa ciri-ciri khusus pendidikan sekolah?
5. Apa saja tanggung jawab sekolah?
6. Bagaimana sifat-sifat lembaga pendidikan sekolah ?
7. Apa saja fungsi dan peranan sekolah ?
8. Apa saja macam-macam sekolah ?
9. Apa saja sumbangan khas sekolah sebagai lembaga pendidikan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu pendidikan
2. Untuk mengetahui apa itu sekolah
3. Untuk mengetahui yang dimaksud lembaga pendidikan sekolah
4. Untuk mengetahui ciri-ciri khusus pendidikan sekolah
5. Untuk mengetahui tanggung jawab sekolah
6. Untuk mengetahui sifat-sifat lembaga pendidikan sekolah
7. Untuk mengetahui fungsi sekolah dan peranan sekolah
8. Untuk mengetahui macam- macam sekolah
9. Untuk mengetahui sumbangan khas sekolah sebagai lembaga pendidikan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan
Menurut Purwanto (1995:3) Pedadogik atau ilmu pendidikan ialah ilmu
pengetahuan yang menyelidiki, merenungkan tentang gejala-gejala perbuatan
mendidik. Pedagogik berasal dari kata Yunani paedagogia yang berarti per-
gaulan dengan anak-anak. Paedagogos berasal dari kata Paedos (anak) dan
agoge (saya membimbing, pempimpin).
Pendidikan ialah segala usaha orang dewasa dalam pergaulannya dengan
anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya kearah
kedewasaan.
Pendidikan ialah pimpinan yang diberikan dengan sengaja oleh orang de-
wasa kepada anak-anak dalam pertumbuhan (jasmani dan rohani) agar
berguna bagi diri sendiri dan masyarakat.

B. Pengertian Sekolah
Sekolah adalah suatu lembaga atau ltempat untuk belajar seperti membaca,
menulis dan belajar untuk berperilaku yang baik. Sekolah juga merupakan
bagian integral dari suatu masyarakat yang berhadapan dengan kondisi nyata
yang terdapat dalm masyarakat pada masa sekarang. Sekolah juga merupakan
lingkungan kedua tempat anak-anak berlatih dan menumbuhkan
kepribadiaannya. (Zanti Arbi, 1997 :171)
Menurut Daryanto (1997:544) Sekolah adalah bangunan atau lembaga
untuk belajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran.
Sekolah adalah sistem interaksi sosial suatu organisasi keseluruhan terdiri
atas interaksi pribadi terkait bersama dalam suatu hubungan organik. (Wayne
dalam buku Soebagio Atmodiwiro, 2000:37)

3
C. Lembaga Pendidikan Sekolah
Pada dasarnya pendidikan di sekolah merupakan bagian dari pendidikan
dalam keluarga, yang sekaligus juga merupakan lanjutan dari pendidikan da-
lam keluarga. Disamping itu, kehidupan disekolah adalah jembatan bagi anak
yang menghubungkan kehidupan dalam keluarga dengan kehidupan dalam
masyarakat kelak.

Yang dimaksud dengan pendidikan sekolah disini adalah pendidikan yang


diperoleh seseorang di sekolah secara teratur, sistematis, bertingkat, dan
dengan mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat (mulai dari Taman kanak-
kanak sampai perguruan tinggi)

Ada beberapa karakteristik proses pendidikan yang berlangsung disekolah


ini, yaitu sebagai berikut :

1. Pendidikan diselenggarakan secara khusus dan dibagi atas jenjang


yang memiliki hubungan hierararkis
2. Usia anak didik di suatu jenjang pendidikan relative homogen
3. Waktu pendidikan relative lama sesuai dengan program pendidikan
yang harus diselesaikan
4. Materi atau isi pendidikan lebih banyak bersifat akademis dan umum
5. adanya penekanan tentang kualitas pendidikan sebagai jawaban ter-
hadap kebutuhan diamsa yang akan dating. (Wens Tanlain dalam buku
Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, 1989:44)

Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah yang lahir dan berkembang


secara efektif dan efisien dari dan oleh serta untuk masyarakat, merupakan
perangkat yang berkewajiban memberikan pelayanan kepada masyarakat da-
lam mendidik warga negara. Sekolah dikelola secara formal, hierarkis dan
kronologis yang berhaluan pada falsafah dan tujuan pendidikan nasional.

4
D. Ciri-ciri Khusus Pendidikan Sekolah
1. Diselenggarakan secara khusus dan dibagi atas jenjang yang memiliki
hubungan hierarkis
2. Usia siswa (anak didik) disuatu jenjang relatif homogen
3. Waktu pendidikan relatif lama sesuai dengan program pendidikan yang
harus diselesaikan
4. Isi pendidikan (materi) lebih banyak yang bersifat akademis dan umum
5. Mutu pendidikan sangat ditekankan sebagai jawaban terhadap kebutuhan
di masa yang akan datang. (Hasbullah dalam Dasar-dasar Ilmu
Pendidikan, 2009:35)

E. Tanggung Jawab Sekolah


Sebagai pendidikan yang bersifat formal, sekolah menerima fungsi
pendidikan berdasarkan asas-asas tanggung jawab berikut :
1. Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan
yang ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku, dalam hal
ini undang-undang pendidikan; UUSPN No. 20 Tahun 2003
2. Tanggung ajawab keilmuan berdasarkan bentuk , isi, tujuan dan ting-
kat pendidikan yang dipercayakan kepadanya oleh masyarakat dan
bangsa
3. Tanggung jawab fungsional, ialah tanggung jawab profesional
pengelola dan pelaksana pendidikan yang menerima ketetapan ini ber-
dasarkan ketentuan-ketentuan jabatannya. Tanggung jawab ini
merupakan pelimpahan tanggun jawab dan kepercayaan orang tua
(masyarakat) kepada sekolah dari para guru. (Hasbullah dalam Dasar-
dasar Ilmu Pendidikan, 2009:47)

5
F. Sifat – Sifat Lembaga Pendidikan Sekolah
Sekolah merupakam lembaga pendidikan kedua setelah pendidikan
keluarga, bersifat formal namun tidak kodrati. Dengan demikian banyak
orang tua (dengan berbagai alasan) menyerahkan tanggung jawab pendidikan
anaknya kepada sekolah.
Dari kenyataan-kenyataan tersebut, sifat-sifat pendidikan sekolah tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Tumbuh sesudah keluarga (pendidikan kedua)
Dalam keluarga tidak selamanya tersedia kesempatan dan
kesanggupan memberikan pendidikan kepada anaknya, sehingga
keluarga menyerahkan tanggung jawabnya kepada sekolah. Disekolah
anak-anak memperoleh kecakapan-kecakapan seperti membaca,
menulis, berhitung, menggambar serta ilmu-ilmu yang lain.
Disamping itu juga diberikan pelajaran menghargai keindahan,
membedakan benar dan salah serta pendidikan agama. Materi-materi
tersebut jelas sangat sulit diselenggarakan di lingkungan keluarga.
2. Lembaga pendidikan formal
Dinamakan lembaga pendidika formal, karena sekolah mempunyai
bentuk yang jelas, dalam arti memiliki program yang telah di rencana-
kan dengan teratur dan di tetap kan dengan resmi missal nya di
sekolah ada rencana pembelajaran, jam pelajaran dan peraturan lain
yang menggambarkan bentuk dari program sekolah secara
keseluruhan.
3. Lembaga pendidikan yang tidak bersifat kodrati
Lembaga pendidikan didirikan tidak atas dasar hubungan darah an-
tara guru dan murid seperti halnya di keluarga, tetapi berdasarkan
hubungan yang bersifat kedinasan. (Hasbullah dalam Dasar-dasar
Ilmu Pendidikan, 2009:48)

6
G. Fungsi dan Peranan Sekolah
Di dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pa-
da Pasal 13 ayat (1) disebutkan bahwa jalur pendidikan terdiri atas pendidikan
formal, non formal dan informal yang dapat saling melengkapi dan mem-
perkaya.

Peranan sekolah sebagai lembaga yang membantu lingkungan keluarga,


maka sekolah bertugas mendidik dan mengajar serta memperbaiki dan mem-
perhalus tingkah laku anak didik yang dibawa dari keluarganya. Sementara
itu, dalam perkembangan kepribadian anak didik, peranan sekolah dengan me-
lalui kurikulum, antara lain sebagai berikut :

1. Anak didik belajar bergaul sesama anak didik, antara guru dengan
anak didik, dan antara anak didik dengan orang yang bukan guru (kar-
yawan)
2. Anak didik belajar menaati peraturan-peraturan sekolah
3. Mempersiapkan anak didik untuk menjadi anggota masyarakat yang
berguna bagi agama, bangsa dan negara. (Zahara Idris dalam buku
Dasar-dasar Kependidikan, 1981:69)

Fungsi sekolah menurut Suwarno dalam bukunya Pengantar umum pen-


didikan adalah sebagai berikut :

1. Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan


Di samping bertugas untuk mengembangkan pribadi anak didik
secara menyeluruh, fungsi sekolah yang lebih penting sebenarnya
adalah menyampaikan pengetahuan dan melaksanakan pendidikan
kecerdasan. Fungsi sekolah dalam pendidikan intelektual dapat di sa-
makan dengan fungsi keluarga dalam pendidikan moral.
2. Spesialisasi
Sekolah mempunyai fungsi sebagai lembaga sosial yang
spesialisasi nya dalam bidang pendidikan dan pengajaran.

7
3. Efisiensi
Terdapat nya sekolah sebagai lembaga sosial yang berspesialisasi
di bidang pendidikan dan pengajaran, maka pelaksanaan pendidikan
dan pengajaran dalam masyarakat menjadi lebih efisien dengan alasan
sebagai berikut :
a. Seumpama tidak ada sekolah, dan pekerjaan mendidik hanya
harus dipikul oleh keluarga, maka hal ini tidak akan efisien,
karena orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaannya, serta
banyak orang tua tidak mampu melaksankan pendidikan yang
dimaksud.
b. Pendidikan sekolah dilaksanakan dalam program yang tertentu
dan sistematis
c. Disekolah dapat dididik sejumlah besar anak secara sekaligus
4. Sosialisasi
Sekolah mempunyai peranan yang penting di dalam proses sosial-
isasi, yaitu proses membantu perkembangan individu menjadi ma-
khluk sosial, makhluk yang dapat beradaptasi dengan baik di
masyarakat.
5. Konservasi dan transmisi cultural
Fungsi lain dari skolah adalah memelihara warisan budaya yang
hidup dalam masyarakat dengan jalan menyampaikan warisan ke-
budayaan tadi (transmisi cultural) kepada generasi muda
6. Transisi dari rumah ke masyarakat
Ketika berada di keluarga kehidupan anak serba menggantungkan
diri kepada orang tua, maka memasuki sekolah di mana ia mendapat
kesempatan untuk melatih berdiri sendiri dan tanggung jawab sebagai
persiapan sebelum ke masyarakat. (Suwarno dalam buku Pengantar
Umum Pendidikan, 1985:70)

8
H. Macam-macam sekolah
Sekolah sebagai lembaga pendidikan sebenarnya mempunyai banyak
ragamnya, dan hal ini tergantung dari segi mana melihatnya.
1. Ditinjau dari segi mengusahakan
a. Sekolah Negeri
Yaitu sekolah yang diusahakan oleh pemerintah baik dari segi
pengadaan fasilitas, keuangan, maupun pengadaan tenaga pengajar.
Penyelenggaraan pendidikan oleh pemerintah ini ditetapkan dida-
lam Pasal 31 UUD 1945, yang pengaturan penyelenggarannya dia-
tur menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Na-
sional.
Instansi penyelenggara pada umumnya adalah Departemen Pen-
didikan dan Kebudayaan (Depdikbud) untuk sekolah-sekolah
umum, dan Departemen Agama untuk sekolah yang berciri khas
Agama Islam.
b. Sekolah Swasta
Yaitu sekolah yang diusahakan oleh selain pemerintah, yaitu
badan-badan swasta. Hal ini sebagai mana dinyatakan UU No. 2
Tahun 1989 Pasal 47 Ayat 1 yaitu :
“Masyarakat sebagai mitra pemerintah berkesempatan yang
seluas-luasnya untuk berperan serta dalam penyelenggaraan pen-
didikan nasional”. Dilihat dari statusnya, sekolah swasta ini terdiri
dari :
1. Disamakan
2. Diakui
3. Terdaftar
4. Tercatat

Sedangkan untuk pendidikan tinggi sekarang baik PTN maupun


PTS menggunakan sistem akrditasi. Dengan sistem akreditasi ini
memungkinkan perguruan tinggi swasta lebih leluasa

9
mengembangkan lembaganya dengan standar-standar yang sudah
diatur dalam ketentuan yang berlaku.

2. Ditinjau dari sudut tingkatan


Menurut UU No. 20 Tahun 2004, jenjang pendidikan formal terdiri
atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.
a. Pendidikan Dasar, terdiri dari :
1) Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah
2) SMP / MTS
b. Pendidikan Menengah, terdiri dari
1) SMA dan MA
2) SMK dan MAK
c. Pendidikan Tinggi, terdiri dari
1) Akademi
2) Institut
3) Sekolah Tinggi
4) Universitas
Selain jenjang pendidikan tersebut, ada juga diselenggarakan anak
usia dini yaitu suatu penyelenggaraan pendidikan yang diperuntukan bagi
anak sebelum memasuki pendidikan dasar.
3. Ditinjau dari sifatnya
a. Sekolah Umum
Sekolah umum adalah sekolah yang belum mempersiapkan anak
dalam spesialisasi pada bidang pekerjaan tertentu. Sekolah ini
penekanannya adalah persiapan mengikuti pendidikan lebih tinggi
tingkatannya. Termasuk dalam hal ini adalah SD/MI, SMP/MTS,
SMA/MA.
b. Sekolah Kejuruan
Sekolah kejuruan adalah lembaga pendidikan sekolah yang mem-
persiapkan anak untuk menguasai keahlian-keahlian tertentu seperti

10
SMEA, MAK, SMKK, STM dan sebagainya. (Hasbullah dalam buku
Dasar-dasar Pendidikan, 2009:53)

I. Sumbangan Khas Sekolah sebagai Lembaga Pendidikan


Sebagaimana yang dikemukakan bahwa sekolah merupakan lembaga
pendidikan kedua setelah keluarga, yang berdifat tidak kodrati. Meskipun
demikian, sekolah berperan besar dalam pengembangan berbagi aspek dari
anak didik, apalagi dengan kondisi seperti sekarang, yaitu untuk
pengembangan kualitas sumber daya manusia, tentu saja sekolah menjadi
ujung tombak dan punya peran sangat strategis.
Berikut ini dikemukakan beberapa sumbangan sekolah bagi pendidik anak,
diantaranya :
1. Sekolah melaksanakan tugas mendidik maupun mengajar anak, serta
memperbaiki, memperluas tingkah laku si anak didik yang di bawa
dari keluarga.
2. Sekolah mendidik maupun mengajar anak didik menjadi pribadi de-
wasa susila, sekaligus warga negara dewasa susila.
3. Sekolah mendidik maupun mengajar anak didik menerima dan mem-
iliki kebudayaan bangsa.
4. Lewat bidang pengajaran, sekolah membantu anak didik
mengembangkan kemampuan intelektual dan ketrampilan kerja se-
hingga anak didik memiliki keahlian untuk bekerja dan ikut mem-
bangun bangsa dan Negara. (Hasbullah dalam buku Dasar-dasar
Pendidikan, 2009:54)

11
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Dengan demikian, dapat kami disimpulkan bahwa:
1. Pengertian Pendidikan
Pendidikan ialah segala usaha orang dewasa dalam pergaulannya
dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan
rohaninya kearah kedewasaan.
Pendidikan ialah pimpinan yang diberikan dengan sengaja oleh orang
dewasa kepada anak-anak dalam pertumbuhan (jasmani dan rohani) agar
berguna bagi diri sendiri dan masyarakat.
2. Pengertian Sekolah
Sekolah adalah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa atau
murid di bawah pengawasan guru
3. Lembaga Pendidikan Sekolah
Pendidikan sekolah disini adalah pendidikan yang diperoleh seseorang
di sekolah secara teratur, sistematis, bertingkat, dan dengan mengikuti
syarat-syarat yang jelas dan ketat (mulai dari Taman kanak-kanak sampai
perguruan tinggi)
4. Ciri-Ciri Khusus Pendidikan Sekolah
a) Diselenggarakan secara khusus dan dibagi atas jenjang yang
memiliki hubungan hierarkis
b) Usia siswa (anak didik) disuatu jenjang relatif homogen
c) Waktu pendidikan relatif lama sesuai dengan program pendidikan
yang harus diselesaikan
d) Isi pendidikan (materi) lebih banyak yang bersifat akademis dan
umum

12
e) Mutu pendidikan sangat ditekankan sebagai jawaban terhadap
kebutuhan di masa yang akan datang
5. Tanggung Jawab Sekolah
a. Tanggung jawab formal kelembagaan
b. Tanggung ajawab keilmuan
c. Tanggung jawab fungsional
6. Sifat-sifat Lembaga Pendidikan Sekolah
a. Tumbuh sesudah keluarga (pendidikan kedua)
b. Lembaga pendidikan formal
c. Lembaga pendidikan yang tidak bersifat kodrati
7. Fungsi dan Peranan Sekolah
a. Peranan Sekolah
Peranan sekolah sebagai lembaga yang membantu lingkungan
keluarga, maka sekolah bertugas mendidik dan mengajar serta mem-
perbaiki dan memperhalus tingkah laku anak didik yang dibawa dari
keluarganya.
b. Fungsi Sekolah
1) Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan penge-
tahuan
2) Spesialisasi
3) Efisiensi
4) Sosialisasi
5) Konservasi dan transmisi cultural
6) Transisi dari rumah ke masyarakat
b. Macam-macam Sekolah
a. Ditinjau dari segi mengusahakan
1) Sekolah Negeri
2) Sekolah Swasta
b. Ditinjau dari sudut tingkatan
1) Pendidikan Dasar, terdiri dari
a) Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah

13
b) SMP / MTS
2) Pendidikan Menengah, terdiri dari
a) SMA dan MA
b) SMK dan MAK
3) Pendidikan Tinggi, terdiri dari
a) Akademi
b) Institut
c) Sekolah Tinggi
d) Universitas
c. Ditinjau dari sifatnya
1) Sekolah Umum
2) Sekolah Kejuruan
8. Sumbangan Khas Sekolah sebagai Lembaga Pendidikan
a. Sekolah melaksanakan tugas mendidik maupun mengajar anak, serta
memperbaiki, memperluas tingkah laku si anak didik yang di bawa
dari keluarga.
b. Sekolah mendidik maupun mengajar anak didik menjadi pribadi
dewasa susila, sekaligus warga negara dewasa susila.
c. Sekolah mendidik maupun mengajar anak didik menerima dan
memiliki kebudayaan bangsa.
d. Lewat bidang pengajaran, sekolah membantu anak didik
mengembangkan kemampuan intelektual dan ketrampilan kerja se-
hingga anak didik memiliki keahlian untuk bekerja dan ikut mem-
bangun bangsa dan negara.

B. Saran
Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang mampu memberikan
keteladanan dalam hal berperilaku, memberikan fasilitas dalam hal
mengembangkan dan melaksanakan kegiatan pendidikan dan semua itu harus
ditunjang dengan lingkungan pendidikan yang kondusif.

14
DAFTAR PUSTAKA

Drs.Purwanto, M. Ngalim, MP.,1995, Ilmu Pendidikan Teoritis Dan


Praktis, Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Suwarno, 1985, Pengantar Umum Pendidikan Jakarta : Aksara Baru

Hasbullah,2009, Dasar – Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: Raja Gravindo


Persada

Tanlain Wens, dkk., 1989, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta : Grame-


dia

Idris, Zahara, 1981, Dasar-dasar Kependidikan, Bandung : Angkasa,

15

Anda mungkin juga menyukai