Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ILMU PENDIDIKAN
“PERANAN KELUARGA DAN MASYARAKAT DALAM
PENDIDIKAN”
Dosen Pengampu : Ibermarza, S.Pd.I., M.Pd.

Disusun oleh kelompok 5:

1. Bili Nabila Putri : NIM.PM.02.221.1009


2. Efa Nita Fariyani : NIM.PM.02.221.1023
3. Isma Dina Aslamiah : NIM.PM.02.221.1039

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM YASNI BUNGO
TAHUN AJARAN
2023/4A2
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur alhamdulillah penulis ucapkan ke hadirat Allah Subhanahu


Wa Ta’ala Tuhan seluruh alam yang maha rahman dan rahim karena atas berkat
rahmat dan kasih sayang-Nya makalah yang berjudul "Peranan Keluarga dan
Masyarakat Dalam Pendidikan" terselesaikan dan terimakasih penulis sampaikan
kepada dosen pengampu mata kuliah Ilmu Pendidikan, bapak Ibermarza, S.Pd.I.,
M.Pd yang telah mengarahkan dan membimbing pembuatan makalah yang baik
dan benar.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat


banyak kekurangan, walaupun penulis telah berusaha menyajikan yang terbaik
bagi pembaca. Oleh karena itu, kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah
ini dengan senang hati penulis terima. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca. Aamiin.

Muara Bungo, 26 Maret 2023

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ii


DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
A. Peranan Keluarga Dalam Pendidikan..........................................................3
B. Kerjasama Antara Keluarga dan Sekolah....................................................4
C. Hubungan Serta Peran Masyarakat Dalam Pendidikan...............................6
BAB III PENUTUP.............................................................................................10
A. Kesimpulan .................................................................................................10
B. Saran............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................11

iii
2

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.


Tujuan umum pendidikan merupakan tujuan yang menjiwai pekerjaan
mendidik dalam segala waktu dan keadaan, sedangkan salah satu tujuan
khususnya yaitu perbedaan lingkungan keluarga atau masyarakat, misalnya:
tujuan khusus untuk masyarakat pertanian berbeda dengan masyarakat perikanan.
Latar belakang keluarga yang berbeda akan mempengaruhi karakter dan
pendidikan anaknya.1
Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam
keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan didikan dan bimbingan. Juga
dikatakan lingkungan yang utama, karena sebagian besar dari kehidupan anak
adalah di dalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak diterima oleh
anak adalah dalam keluarga. Oleh karena itu, peranan orang tua sangatlah penting
untuk mendukung kelangsungan pendidikan anak. Seperti dalam Undang-Undang
nomor 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS bahwa pendidikan berlangsung
seumur hidup dan dilaksanakan dalam lingkungan rumah tangga, sekolah dan
masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan menjadi tanggung jawab bersama.
Karena keluarga mempunyai peranan yang sangat penting dalam pendidikan
anak, maka tingkat pendidikan orang tua sangat mempengaruhi perkembangan
pendidikan anaknya. Orang tua yang memiliki tingkat pendidikan tinggi biasanya
memiliki cita-cita tinggi pula terhadap pendidikan anak-anaknya. Mereka
menginginkan agar pendidikan anak-anaknya lebih tinggi atau setidaknya sama
dengan pendidikan orangtua mereka, cita-cita dan dorongan ini akan
mempengaruhi sikap dan keberhasilan anaknya.
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan masa yang
akan datang karena dengan pendidikan yang lebih baik dapat diharapkan
mendapatkan pekerjaan yang lebih baik sehingga mampu dalam mengembangkan

1
Irwana, Heni Mulya. Peranan Keluarga Dalam Pendidikan Anak. (Semarang: UNNES, 2011). Hal.
2.
2

taraf hidupnya. Oleh karena itu, tingkat pendidikan sangat besar pengaruhnya
terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat.

B. Rumusan masalah.
Dari latar belakang masalah di atas dapat kita ketahui bahwa rumusan
masalah yang akan di bahas dalam makalah ini adalah:
1. Apa saja peran keluarga dalam pendidikan?
2. Apa saja kerjasama antara keluarga dan sekolah?
3. Apa saja hubungan serta peran masyarakat dalam pendidikan?

C. Tujuan.
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Agar kita dapat mengetahui peran keluarga dalam pendidikan.
2. Agar kita dapat mengetahui kerjasama antara keluarga dan
sekolah.
3. Agar kita dapat mengetahui hubungan serta peran masyarakat
dalam pendidikan.
9

BAB II
PEMBAHASAN

A. Peran Keluarga Dalam Pendidikan.


Menurut para ahli psikologi, lingkungan yang banyak
memberikan sumbangan dan besar pengaruhnya terhadap proses
belajar maupun perkembangan anak adalah lingkungan keluarga.
Karena lingkungan keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua,
bersifat informal yang pertama dan utama yang dialami oleh anak.
Ahmadi menyebutkan “keluarga adalah kelompok sosial kecil
yang umumnya terdiri dari ayah, ibu dan anak yang mempunyai
hubungan sosial relatif tetap dan didasarkan atas ikatan darah,
perkawinan dan atau adopsi”. Keluarga dilihat dari segi pendidikan
merupakan satu kesatuan hidup (sistem sosial), dan keluarga
menyediakan situasi belajar. 2
Sebagai satu kesatuan hidup bersama (sistem sosial) keluarga
yang terdiri dari ayah, ibu dan anak mempunyai ikatan yang kuat
dan saling kerja sama, dan saling memberi kasih sayang. Keluarga
menyediakan situasi belajar berarti bahwa anak membutuhkan
bimbingan orang tua dalam kelangsungan pendidikannya. Karena
orang tua memegang peran utama dari anak sejak kecil yang meniru
apa yang diajarkan oleh orang tua.
Peranan keluarga (orang tua) dalam pendidikan anaknya tidak
hanya memberikan sebatas pendidikan saja atau memberikan uang
yang cukup, tetapi juga dengan pengasuhan dari orang tua, dengan
memberi perhatian, kasih sayang, kepedulian dan dukungan dari
anggota keluarga. Ada beberapa orang tua yang hanya memberikan
anak berupa materi saja, mungkin karena kesibukan mereka bekerja
mencari nafkah. Hal ini tergantung dari masingmasing orang tua
dalam mendidik anak, semua akan berjalan dengan baik apabila

2
Ibid, hal 12.
9

orang tua mampu membagi waktu, dalam mendidik serta memberi


pendidikan dan perhatian yang cukup bagi anak.
Hubungan antara keluarga dengan anak harus terjalin dengan
baik demi keberhasilan anak dengan perhatian dan kasih sayang
yang cukup bagi anak. Menurut Hasbullah tanggung jawab keluarga
bagi pendidikan anak adalah sebagai berikut. 3
1. Memelihara dan membesarkannya, tanggung jawab ini merupakan
dorongan alami untuk dilaksanakan karena si anak memerlukan
makan, minum dan perawatan agar dia dapat hidup secara
berkelanjutan.
2. Melindungi dan menjamin kesehatannya, baik secara jasmaniah
maupun rohaniah dari berbagai gangguan penyakit atau bahaya
lingkungan yang dapat membahayakan dirinya.
3. Mendidiknya dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan
yang berguna bagi kehidupannya kelak sehingga bila ia telah
dewasa mampu berdiri sendiri dan membantu orang lain.
4. Membahagiakan anak untuk dunia dan akhirat dengan memberinya
pendidikan agama sesuai dengan ketentuan Allah SWT, sebagai
tujuan akhir hidup muslim.
Adanya kesadaran akan tanggung jawab mendidik dan
membina anak secara kontinue perlu dikembangkan kepada setiap
keluarga agar pendidikan yang dilakukan sesuai dengan
perkembangan zaman yang cenderung selalu berubah.
Keluarga mempunyai peranan yang penting dalam pendidikan
anak. Peranan itu dapat dilakukan oleh orang tua secara langsung
kepada anak dengan mendampingi serta membimbing anak dalam
belajar. Selain itu juga dapat dilakukan dengan cara tidak
berinteraksi secara langsung dengan anak, yaitu menyediakan
fasilitas-fasilitas yang mendukung pendidikan anak, penyediaan

3
Irwana, Heni Mulya. Peranan Keluarga Dalam Pendidikan Anak. (Semarang: UNNES, 2011). Hal.
13.
9

sarana-prasarana, pemilihan pendidikan, menanyakan nilai rapor,


pemberian kasih sayang, serta mendorong anak untuk melanjutkan
ke pendidikan yang lebih tinggi.

B. Kerjasama Antara Keluarga dan Sekolah.


Ada beberapa bentuk dan cara kerjasama yang dapat dilakukan
untuk mempererat hubungan antara sekolah (guru) dan orang tua
siswa antara lain: 4
1. Kunjungan ke Rumah Murid.
Mengunjungi rumah murid merupakan salah satu cara yang dapat
dilakukan guru dalam rangka menjalin kerjasama dengan orang tua
siswa. Kompri mengatakan bahwa: “Kunjungan ke rumah murid
dilakukan untuk melihat latar belakang kehidupan murid di rumah.
Penerapan metode ini akan mempererat hubungan antara sekolah
dengan orang tua murid, di samping dapat menjalin silaturahmi
antara guru dengan orang tua murid”. Selain itu kunjungan guru ke
rumah murid juga bisa dilakukan “untuk membicarakan kesulitan-
kesulitan yang dialami di sekolah terhadap anak-anaknya atau
mengunjungi murid yang sembuh dari sakitnya untuk memberi
hiburan”.
Dengan demikian adanya kunjungan ke rumah murid, maka secara
tidak lansung orang tua akan merasa senang dan dekat dengan
guru. Sehingga orang tua secara terbuka memberikan informasi
tentang kehidupan anak-anaknya di rumah. Hal tersebut sangat
membantu guru dalam memberikan bimbingan di sekolah.
2. Diundangnya Orang Tua ke Sekolah.
Selanjutnya cara yang dapat dilakukan sekolah dalam menjalin
kerjasama dengan orang tua selain mengunjungi rumah murid
adalah dengan mengundang orang tua ke sekolah. Sekolah dapat

4
Zulkifli. Kerjasama Sekolah dan Orang Tua Dalam Menumbuhkan Karakter Siswa Di SDN
Lambaro Angan Aceh Besar. (Aceh: UIN Ar-Raniry, 2018). Hal. 15.
9

mengundang orang tua dalam rangka menghadiri berbagai


kegiatan. Seperti kegiatan peringatan Hari Besar Islam, pameran
hasil karya siswa, perlombaan-perlombaan dan sebagainya. Selain
itu sekolah juga dapat melakukan pertemuan dengan orang tua
ketika memasuki tahun ajaran baru. Yaitu saat orang tua
mendaftarkan anaknya masuk ke sekolah. Hal tersebut merupakan
kesempatan bagi kepala sekolah dalam melakukan kerjasama
dengan orang tua siswa.
3. Case Conference.
Dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik
pihak sekolah perlu mengadakan Case conference dengan orang
tua. sebagaimana Hasbullah menjelaskan bahwa :
Case conference merupakan rapat atau konferensi tentang kasus.
Biasanya digunakan dalam bimbingan konseling. Peserta
konferensi ialah orang yang betul-betul mau ikut berbicara
masalah anak didik secara terbuka dan sukarela, seperti orang tua
anak didik, guru-guru, petugas bimbingan yang lain, dan para ahli
yang ada sangkut pautnya dengan bimbingan sosial seperti worker
dan sebagainya.
Dengan mengadakan Case conference dengan orang tua siswa
maka pihak sekolah dan orang tua akan menemukan jalan keluar
yang paling tepat dari permasalahan yang dihadapi oleh anak.
Sehingga permasalahan yang dihadapi siswa dalam proses belajar
dapat diatasi dan diminimalisir.
4. Mengadakan Surat Menyurat Antara Sekolah dan Keluarga.
Surat menyurat antara sekolah dan orang tua sangat diperlukan
pada saat-saat tertentu dalam rangka memperbaiki pendidikan
anak. Novan Ardy Wiyani mengatakan bahwa: “Surat menyurat itu
perlu diadakan sebagai media komunikasi untuk menyampaikan
program-program sekolah serta berbagai hal yang terkait dengan
proses pendidikan di sekolah”. Surat dapat berupa kiriman dari
9

pihak sekolah kepada orang tua maupun sebaliknya orang tua yang
mengirimkan surat ke sekolah. Pihak sekolah dapat mengirim surat
kepada orang tua ketika ada siswa yang sering melanggar
peraturan sekolah seperti: bolos, malas belajar, berkelahi di
sekolah, dan sebagainya. Maksud surat tersebut adalah sebagai
teguran bagi orang tua untuk mengingatkan anak-anaknya di
rumah. Selain itu surat yang dikirmkan juga bisa bertujuan untuk
menyampaikan informasi kepada orang tua tentang prestasi belajar
anak di sekolah.
Sementara surat yang datang dari orang tua ke sekolah dapat
berupa surat pemberitahuan seperti surat pemberitahuan bahwa
anak-anaknya tidak bisa hadir ke sekolah karena sakit, minta izin
dikarenakan ada sesuatu hal dan sebagainya. Selain itu surat yang
ditujukan ke sekolah juga bisa berupa surat permintaan keterangan
baik dari kepala sekolah maupun guru mengenai perkembangan
anak-anaknya di sekolah.
5. Badan Pembantu Sekolah.
Badan pembantu sekolah atau yang sering disebut dengan komite
sekolah juga berfungsi sebagai penghubung antara orang tua dan
sekolah. Organisasi yang dibentuk di sekolah yang terdiri dari
orang tua murid atau wali murid dan guru. “Secara organisatoris,
semua lembaga pendidikan Islam perlu memantafkan fungsi dan
memberdayakan komite sekolah atau Majelis Madrasah sebagai
wahana penghubung dengan masyarakat”.
Dengan adanya badan pembantu sekolah maka hubungan
kerjasama sekolah dan orang tua akan semakin mudah dilakukan.
Karena orang tua sudah memiliki perwakilan khusus yang
ditempatkan di sekolah untuk mengatur dan menjalin kerjasama
dengan sekolah dalam rangka keberlangsungan dan perbaikan
kualitas pendidikan.
6. Adanya Daftar Nilai atau Raport.
9

Laporan hasil belajar siswa dapat dijadikan sebagai media dalam


menjalin hubungan sekolah dengan orang tua. Eka Prihatin
menjelaskan bahwa “buku rapor merupakan alat untuk melaporkan
prestasi belajar peserta didik kepada orangtua/wali atau kepada
peserta didik itu sendiri”.
Dengan laporan hasil belajar siswa tersebut orang tua dapat
mengetahuai perkembangan belajar anaknya di sekolah. Selain itu
melalui raport, guru juga dapat memberi masukan dan saran
kepada orang tua apabila anak memiliki nilai yang kurang
memuaskan. Dengan demikian kerjasama antara sekolah (guru)
dengan orang tua tetap berjalan dengan baik dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan Nasional.

C. Hubungan Serta Peran Masyarakat Dalam Pendidikan.


Pengelolaan hubungan sekolah dengan masyarakat sebagai salah satu
aktivitas yang mendapat kedudukan setara dengan kegiatan pengajaran,
pengelolaan keuangan, pengelolaan kesiswaan dan sebagainya (ingat
substansi kegiatan manajemen sekolah) juga harus direncanakan, dikelola
dan di evaluasi secara baik. Tanpa perencanaan dan pengelolaan serta
evaluasi yang baik, tujuan yang hakiki dari kegiatan hubungan sekolah
dengan masyarakat tidak akan tercapai.
Elsbree dan Mc Nally seperti dikutip oleh Suriansyah menyatakan bahwa
kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat bertujuan untuk: 5
1. To improve the quality of children’s learning and growing.
2. To rise community goals and improve the quality of community
living.
3. To develop understanding, enthusiasm and support for community
program of public educations.

5
Suriansyah, Ahmad . Manajemen Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat. (Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada, 2015). Hal. 54.
9

Dari pendapat ini terlihat bahwa yang ingin dicapai dalam kegiatan
hubungan sekolah dengan masyarakat ini tidak hanya sekadar mendapat
bantuan keuangan dari orangtua murid, tetapi lebih jauh dari hal tersebut
yaitu pengembangan kemampuan belajar anak dan peningkatan kualitas
kehidupan masyarakat, yang pada akhirnya dapat menumbuhkan dukungan
mereka akan pendidikan.
Hubungan sekolah/lembaga pendidikan dengan masyarakat sebenarnya
bertujuan untuk meningkatkan: 6
1. Kualitas pembelajaran. Kualitas lulusan sekolah dalam aspek
kognitif, afektif maupun psikomotor hanya akan dapat tercipta
melalui proses pembelajaran di kelas maupun di luar kelas yang
berkualitas. Tidak akan ada kualitas lulusan yang baik tanpa
proses pembelajaran yang baik. Kualitas proses pembelajaran
ditentukan oleh berbagai aspek tidak hanya oleh guru semata tetapi
merupakan akumulasi dari berbagai faktor termasuk faktor
orangtua murid.
2. Kualitas hasil belajar siswa. Kualitas belajar siswa akan tercapai
apabila terjadi kebersamaan persepsi dan tindakan antara sekolah,
masyarakat dan orangtua siswa. Dengan demikian dukungan
mereka akan semakin besar. Besarnya dukungan orangtua terhadap
proses pendidikan dan pembelajaran ini akan dapat memberikan
kontribusi kepada sekolah dalam mengatasi masalah-masalah
pembelajaran yang dihadapi sekolah. Karena itu peningkatan
kemitraan sekolah dengan orangtua murid dan masyarakat
merupakan prasyarat yang tidak dapat ditinggalkan dalam konteks
peningkatan mutu hasil belajar.
3. Kualitas pertumbuhan dan perkembangan peserta didik.
Pertumbuhan dan perkembangan peserta didik akan dapat optimal
apabila ditangani secara bersama antara sekolah dengan orangtua
murid. Karena banyak hal khususnya data dan informasi tentang

6
Ibid, hal 55.
9

anak yang diperlukan untuk membantu pertumbuhan dan


perkembangan anak justru berada di orangtua. Tanpa informasi
yang tepat dan akurat, maka upaya bantuan yang diberikan akan
sangat mungkin tidak tepat.
4. Kualitas masyarakat (orang tua murid) itu sendiri. Kualitas
masyarakat akan dapat dibangun melalui proses pendidikan dan
hasil pendidikan yang handal. Lulusan yang berkualitas merupakan
modal utama dalam membangun kualitas masyarakat di masa
depan.
Ini berarti segala program yang dilakukan dalam kegiatan hubungan
sekolah dengan masyarakat (school public relation) harus mengacu pada
peningkatan kualitas tersebut di atas. Apabila hal tersebut dapat kita
lakukan, maka persepsi masyarakat tentang sekolah akan dapat dibangun
secara optimal.
Peran masyarakat dalam pendidikan tercantum dalam Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 8 dan 9 yang menyatakan bahwa masyarakat
berhak berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan
evaluasi program kerja pendidikan serta berkewajiban memberikan
dukungan sumber daya dalam penyelenggaraan pendidikan. 7
Peran serta masyarakat dalam madrasah untuk mutu pendidikan:
1. Peran serta dengan menggunakan jasa pelayanan yang tersedia.
Jenis iniadalah jenis yang paling umum pada tingkatan masyarakat
hanya memanfaatkan jasa madrasah untuk mendidik anak-anak
mereka.
2. Peran serta dengan memberikan kontribusi dana, bahan, dan
tenaga. Jenis ini masyarakat berpartisipasi dalam perawatan dan
pembangunan fisik sekolah dengan menyumbangkan dana, barang,
atau tenaga.

7
Sada, Heru Juabdin. Peran Masyarakat Dalam Pendidikan Perspektif Pendidikan Islam.
(Lampung: UIN Raden Intan Lampung, 2017). Hal. 119.
9

3. Peran serta secara pasif. Masyarakat dalam tingkatan ini


menyetujui dan menerima apa yang diputuskan pihak madrasah
(komite sekolah), misalnya komite sekolah memutuskan agar
orang tua membayar iuran bagi anaknya yang bersekolah dan
orang tua menerima keputusan itu dengan mematuhinya.
4. Peran serta melalui adanya konsultasi. Pada tingkatan ini, orang
tua datang ke sekolah untuk berkonsultasi tentang masalah
pembelajaran anaknya.
5. Peran serta dalam pelayanan. Orang tua/masyakarat terlibat dalam
kegiatan madrasah, misalnya orang tua ikut membantu madrasah
ketika ada kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka, kegiatan
keagamaan, dsb.
6. Peran serta sebagai pelaksana kegiatan. Misalnya meminta orang
tua/masyarakat untuk memberikan penyuluhan pentingnya
pendidikan, masalah gender, gizi, dsb. Dapat pula misalnya
berpartisipasi dalam mencatat anak usia sekolah di lingkungannya
agar madrasah dapat menampungnya, serta menjadi narasumber,
guru bantu, dsb.
7. Peran serta dalam pengambilan keputusan. Orang tua/masyarakat
terlibat dalam pembahasan masalah pendidikan baik akademis
maupun non akademis, dan ikut dalam proses pengambilan
keputusan dalam rencana pengembangan madrasah.
III
PENUTUP

A. Kesimpulan.
Kesimpulan yang dapat saya sampaikan adalah:
Peranan keluarga (orang tua) dalam pendidikan anaknya tidak hanya
memberikan sebatas pendidikan saja atau memberikan uang yang cukup, tetapi
juga dengan pengasuhan dari orang tua, dengan memberi perhatian, kasih sayang,
kepedulian dan dukungan dari anggota keluarga.
Peran masyarakat dalam pendidikan tercantum dalam Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 8 dan 9 yang menyatakan bahwa masyarakat berhak
berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi
program kerja pendidikan serta berkewajiban memberikan dukungan sumber daya
dalam penyelenggaraan pendidikan.

B. Saran.
Saran yang dapat pemakalah sampaikan adalah pagi orangtua, masyarakat
dan guru harus lebih peka lagi akan lingkungan dan peserta didik agar seluruh
tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa benar-benar terwujud.
Demikianlah makalah ini dibuat, tentunya masih banyak kekurangan dan
kesalahan di dalam penulisan maupun pengambilan referensi, oleh sebab itu
selaku penyusun makalah ini menerima kritik dan saran agar untuk pembuatan
makalah kami ke depan menjadi lebih baik. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
kita semua. Aamiin.

10
DAFTAR PUSTAKA

Irwana, Heni Mulya. Peranan Keluarga Dalam Pendidikan Anak. Semarang:


UNNES, 2011.
Sada, Heru Juabdin. Peran Masyarakat Dalam Pendidikan Perspektif Pendidikan
Islam. Lampung: UIN Raden Intan Lampung, 2017.
Suriansyah, Ahmad Manajemen Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat. Jakarta:
PT. RajaGrafindo Persada, 2015.
Zulkifli. Kerjasama Sekolah dan Orang Tua Dalam Menumbuhkan Karakter
Siswa Di SDN Lambaro Angan Aceh Besar. Aceh: UIN Ar-
Raniry, 2018.

11

Anda mungkin juga menyukai