Oleh
BC.81
2021-2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan
masih sangat kurang. Oleh karena itu, penulis harapkan kepada pembaca
pada nereka yang telah memberikan bantuan dan dapat menjadikan semua
Penulis
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan ...................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ..............................................................................................................
12
B. Saran ................................................................................................... 12
DAFTAR
PUSTAKA ....................................................................................................... 13
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga sebagai kelompok masyarakat terkecil terbentuk oleh ikatan
dua orang dewasa yang berlainan jenis kelamin, wanita dan pria serta
anak-anak yang mereka lahirkan. Dalam kelompok ini, arus kehidupan di
kemudikan oleh orang tua. Alam mempercayakan pertumbuhan serta
perkembangan anak pada mereka.
Orang tua merupakan figur orang dewasa pertama yang dikenal anak
sejak bayi. Selain kedekatan karena faktor biologis, anak biasanya cukup
dekat dengan orang tuanya karena faktor intensitas waktu yang cukup
banyak ia habiskan bersama mereka. Oleh karena itu orang tua
mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan anak, termasuk dalam
hal pembentukan karakter anak, supaya anak terhindar dari pengaruh
buruk dan kerusakan moral yang sudah membudaya di Negara. Peran
penting orang tua ini memerlukan perencanaan dan tindak lanjut, agar
orang tua dapat melakukan pengasuhan yang patut bagi anaknya. Dalam
hal pembentukan karakter, orang tua juga berperan sangat signifikan
sehingga orang tua perlu belajar tentang pengasuhan yang mampu
mengembangkan atau membentuk karakter anaknya (Mukti Amini,
2008:108).
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Kartini Kartono (1992:19), bahwa
keluarga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan anak, tempat ia
belajar dan menyatakan diri sebagai makhluk sosial. Dalam keluarga
umumnya anak ada dalam hubungan interaksi yang intim. Keluarga
memberikan dasar pembentukan tingkah laku, moral, dan karakter anak.
B. Rumusan Masalah
1. Peranan suatu lembaga pendidikan yang mempengaruhi pendidikan
anak!
BAB II PEMBAHASAN
Hubungan antara keluarga dengan anak harus terjalin dengan baik demi
keberhasilan anak dengan perhatian dan kasih sayang yang cukup bagi anak.
Menurut Hasbullah (2009: 88-89) tanggung jawab keluarga bagi pendidikan anak
adalah sebagai berikut.
Adanya kesadaran akan tanggung jawab mendidik dan membina anak secara
kontinue perlu dikembangkan kepada setiap keluarga agar pendidikan yang
dilakukan sesuai dengan perkembangan zaman yang cenderung selalu berubah.
1. Pemilihan pendidikan
Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan
mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun
rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan
kebudayaan. Atau dengan kata lain bahwa pendidikan dapat
diartikan sebagai suatu hasil peradaban bangsa yang dikembangkan
atas dasar pandangan hidup bangsa itu sendiri (nilai dan norma
masyarakat) yang berfungsi sebagai filsafat pendidikannya atau
sebagai cita-cita dan pernyataan tujuan pendidikan (Ihsan, 2008:
1-2).
Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya mendapatkan
pendidikan yang layak. Orang tua yang memiliki pengetahuan
tentang pendidikan yang luas akan memberikan pendidikan kepada
anaknya yang terbaik. Philip H. Combs dalam Zahara (1984: 5859)
mengklasifikasikan pendidikan, meliputi pendidikan informal,
pendidikan formal, dan pendidikan non formal. a) Pendidikan
Informal
Pendidikan informal adalan proses pendidikan yang
diperoleh seseorang dari kehidupan sehari-hari dengan sadar
atau tidak sadar. Pada umumnya tidak teratur dan tidak
sistematis, sejak seseorang lahir sampai mati. Seperti dalam
keluarga, merupakan pendidikan yang pertama dan utama bagi
setiap manusia. Waktu seseorang lebih banyak dirumah
dibandingkan dengan tempat-tempat yang lain.
b) Pendidikan Formal
Pendidikan formal adalah pendidikan di sekolah yang
teratur dan sistematis, berjenjang dan dibagi dalam waktuwaktu
tertentu yang berlangsung dari taman kanak-kanak (TK)
sampai perguruan tinggi. Walaupun masa sekolah bukan
satusatunya untuk belajar namun kita menyadari bahwa sekolah
adalah tempat dan saat yang strategis bagi pemerintah dan
masyarakat untuk membina seseorang dalam menghadapi masa
depannya.
c) Pendidikan Non Formal
Pendidikan non formal adalah pendidikan yang
diselenggarakan secara sengaja, tertib, terarah, terencana diluar
kegiatan persekolahan. Dalam hal ini tenaga pendidik, fasilitas,
cara penyampaian dan waktu yang dipakai serta komponen
lainnya disesuaikan dengan keadaan peserta didik supaya
menciptakan hasil yang memuaskan.
Manusia sepanjang hidupnya sebagian besar akan menerima pengaruh dari tiga
lingkungan pendidikan yang utama yakni, keluarga, sekolah, dan masyarakat dan
ketiganya biasa disebut dengan tripusat pendidikan (Syarah, Erie Siti, 2009).
Menurut Munib (2007: 75) menyebutkan bahwa salah satu masukan dalam
sistem pendidikan adalah masukan lingkungan. Salah satunya adalah lingkungan
pendidikan meliputi keluarga, sekolah, dan masyarakat.
A. Kesimpulan
Peran keluarga memiliki peranan yang penting, agar proses dalam
setiap jenjang, jalur, dan jenis pendidikan serta berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan bertanggung jawab.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan anak, yaitu terdiri dari
faktor keluarga yang berperan sebagai pendidik dan motivator bagi anak
dan faktor lingkungan, yang meliputi lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah termasuk teman sebayanya, lingkungan sekitar, motivasi anak
serta dari intelegensi anak itu sendiri.
Untuk itu, peran keluarga dalam pendidikan anak sangatlah penting,
karena apa yang akan anak daptkan dan pelajari hanya bisa didapat dari
restu orangtua. Dan apabila orangtua tidak merestui pendidikan anak,
maka anak tersebut tidak akan bebas mendapatkan pendidikan dengan
bebas.
B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat
banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki
makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik
yang membangun dari para pembaca.
Daftar Pustaka
Makhmudah, S. (2018). Penguatan Peran Keluarga dalam Pendidikan Anak.
Martabat, 2(2), 269-286.
Napis, A. D. (2017). Peran keluarga dalam pendidikan. Jurnal Buah Hati, 4(2),
96103. http://journal.walisongo.ac.id/index.php/nadwa
https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/3473/1/SKRIPSI%20TIA%20INDRIA
NI%20NPM.%201601010072.pdf
http://digilib.uinsgd.ac.id/2184/4/4_bab1.pdf