Anda di halaman 1dari 58

MAKALAH

ASESMEN KOMUNIKASI PERSONAL

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Pengembangan Asesmen Pendidikan Biologi yang diampu oleh
Dr. Ana Ratna Wulan, M.Pd.

oleh:

Gusni Nugraha As-Syiba


2002046

PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2020
KATA PENGANTAR

Bismillahirohmanirohim,
Alhamdulillahi rabbil a’lamin, segala puji bagi Allah SWT, yang telah
mengangkat derajat umat manusia dengan ilmu dan amal, atas segala limpahan
nikmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas ini dengan
baik. Sahalawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW pemimpin seluruh umat manusia, dan semoga pula tercurahkan
kepada keluarga dan para sahabatnya yang menjadi sumber ilmu dan hikmah, serta
seluruh umatnya terutama kita semua, Amiin.
Akhirnya dengan kemampuan yang amat sangat terbatas penulis dapat
menyelesaikan Makalah dengan b i m b i n g a n , s a r a n d a n n a s e h a t
d a r i Dr. Ana Ratna Wulan, M.Pd dan teman-teman Pascasarjana Pendidikan
Biologi Angkatan 2020. Penulis dapat Menyusun makalah dengan judul Asesmen
Komunikasi Personal. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata
kuliah Pengembangan Asesmen Pendidikan Biologi sekaligus sebagai landasan
diskusi kegiatan perkuliahan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini sangatlah jauh dari
kesempurnaan mengingat keterbatasan waktu, kesempatan serta pengetahuan yang
penulis miliki. Maka dari itu dibutuhkan saran dan masukan yang konstruktif.
Semoga Allah memberikan balasan kebaikan yang berlipat ganda kepada
semuanya, Amiin.

Subang, Desember 2020

Penulis

ii | A s e s m e n K o m u n i k a s i P e r s o n a l
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................2
1.3 Tujuan ........................................................................................................2
1.4 Manfaat ......................................................................................................3
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Komunikasi Personal...............................................................4
2.2 Kegunaan Asesmen Komunikasi Personal ................................................4
2.3 Komunikasi Personala Sebagai Asesemen Dalam Pembelajaran .............8
2.4 Hal-hal Penting dalam Asesmen Komunikasi Personal ............................9
2.5 Tahapan dalam Asesemen Komunikasi Personal ....................................10
2.6 Faktor-Faktor dalam Komunikasi Personal .............................................11
2.7 Bentuk-Bentuk Komunikasi Personal .....................................................13
2.8 Sasaran Komunikasi Personal .................................................................17
2.9 Kelebihan dan Kekurangan Asesmen Komunikasi Personal ....................9

BAB III KESIMPULAN


3.1 Kesimpulan ..............................................................................................20
3.2 Penutup ....................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................22
LAMPIRAN
Lampiran 1. Contoh Asesmen KP Sebelum di Revisi .........................................23
Lampiran 2. Contoh Asesmen KP Setelah di Revisi ..........................................30

iii | A s e s m e n K o m u n i k a s i P e r s o n a l
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebuah konsep asesmen lebih dikenal sebagai penilaian capaian dari proses
belajar. Padahal fungsi dari sebuah asesmen tidak hanya itu. Asesmen juga dapat
meningkatkan kompetensi peserta didik. Selama ini fungsi asesmen lebih
berorientasi pada asesmen sumatif dan assessment of learning. Hal ini telah
mengakibatkan konsep assessment for/as learning menjadi kurang dikenal. (Wulan,
2020). Asesmen dalam Pendidikan berfungsi untuk melihat kemampuan dan
kesulitam yang dihadapi oleh peserta didik saat itu, sebagai bahan untuk
menentukan apa yang sesungguhnya dibutuhkan dalam pembelajaran.
Berdasarkan informasi yang didapatkan dari hasil asesmen, seorang guru
akan dapat menyusun sebuah program pembelajaran yang bersifat realistis sesuai
dengan kenytaan yang obyektif dan peserta didik tersebut. Oleh sebab itu,
kedudukan sebuah asesmen sangat penting dalam proses Pendidikan, karena suatu
program pembelajaran disusun bermula dari potensi yang dimiliki oleh setiap
peserta didik untuk mengarah kepada kompetensi baru yang akan dipelajari
berikutnya.
Bruner (Rustaman, et al. 2003), menyatakan bahwa belajar berkaitan dengan
proses memperoleh informasi baru. Informasi baru ini dalam belajar akan tercapai
salah satunya melalui interaksi dan komunikasi. Dalam pembelajaran komunikasi
dapat diartikan sebagai proses penyampaian dan penerimaan fakta, konsep, prinsip
dan ilmu pengetahuan dalam bentuk audio, visual maupun audio visual (Dimyati
dan Mudjiono, 2002).
Suatu proses pembelajaran akan berlangsung efektif dan dapat mencapai
tujuan pembelajaran jika diimbangi dengan kemampuan komunikasi yang baik.
Kemampuan komunikasi peserta didik dalam pembelajaran sering tidak dinilai, hal
ini menyebabkan kemampuan komunikasi yang dimiliki peserta didik tidak terukur
dan tidak dikembangkan. Guru pada umumnya banyak mendapatkan informasi
berharga tentang peserta didik melalui komunikasi dengan mereka dikelas, tanpa
sadar guru tersebut telah melaksanakan salah satu bentuk asesmen. Beberapa hal

1|Asesmen Komunikasi Personal


yang seringkali terjadi di kelas dan berhubungan dengan bentuk komunikasi
diantaranya sebagai berikut:
a. Bertanya saat berlangsungnya pembelajaran, mendengarkan jawaban, lalu
mengevaluasi hasil jawaban,
b. Tanya jawab dengan peserta didik seputar pencapaian pembelajaran dalam
bentuk konferensi kelas dan lainnya,
c. Mendengarkan dengan seksama masukan yang diberikan peserta didik selama
diskusi kelas berlangsung untuk melihat pemahaman peserta didik,
d. Melakukan tes lisan untuk melihat penguasaan materi yang disampaikan,
e. Diskusi dengan orang lain (peserta didik, guru, dan orang tua) untuk
mendapatkan informasi yang dibutuhkan tentang perkembangan prestasi peserta
didik.
Beberapa kegiatan diatas merupakan bentuk-bentuk kegiatan yang termasuk
dalam satu kategori jenis asesmen, yaitu komunikasi personal (Stiggin, 1994). Oleh
karena itu dalam makalah ini penulis membahas tentang komunikasi personal
dimana hal ini sangat penting bagi guru dan peserta didik dalam kegiatan proses
pembelajaran. Komunikasi personal sebagai bentuk asesmen alternatif yang dapat
digunakan guru untuk melengkapi pengukuran pencapaian peserta didik sehingga
kompetensi sebenarnya dari peserta didik dapat tergambar dengan nyata.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana asesmen komunikasi personal digunakan dalam pembelajaran


dan faktor apa saja yang harus diperhatikan dalam penggunaan asesmen
komunikasi personal?

1.3 Tujuan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan asesmen


komunikasi personal dalam sebuah proses pembelajaran dan berbagai faktor yang
harus diperhatikan dalam penggunaan asesmen komunikasi personal.

2|Asesmen Komunikasi Personal


1.4 Manfaat

Beberapa manfaat dari penulisan makalah ini secara praktis diharapkan dapat
dijadikan bahan untuk penelitian lebih lanjut dan dapat memberikan manfaat bagi :
1) Bagi guru, dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya merencanakan
dan memilih model pembelajaran pada materi Biologi lainnya yang sesuai
dengan kompetensi dan tujuan yang diharapkan, sehingga dapat meningkatkan
keterampilan komunikasi personal peserta didik.
2) Bagi peserta didik, dapat menumbuhkembangkan atau meningkatkan
ketrampilan komunikasi peserta didik dalam pembelajaran biologi.
Secara teoritis, penulisan makalah ini di harapkan :
1) Bagi peneliti, dapat menjadi bahan referensi bagi penelitian selanjutnya.
2) Bagi para pengambil kebijakan pendidikan, dapat dijadikan sebagai sebuah
rujukan dalam meningkatkan kemampuan kompetensi peserta didik.

3|Asesmen Komunikasi Personal


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Komunikasi Personal

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari


kata latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama.
Sama di sini maksudnya adalah sama makna. Komunikasi adalah proses pernyataan
antar manusia, dan yang dinyatakannya itu adalah pikiran atau perasaan seseorang
kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai penyalurnya. Dalam arti
kata bahwa komunikasi itu minimal harus mengandung kesamaan makna antara dua
pihak yang terlibat. Dikatakan minimal karena kegiatan komunikasi tidak hanya
informatif, yakni agar orang lain mengerti dan tahu, tetapi juga persuasif, yaitu agar
orang lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan, melakukan suatu
perbuatan atau kegiatan (Effendi, Onong Uchjana, 1995).
Secara sederhana proses komunikasi oleh Schramm (1977) diartikan sebagai
proses penggunaan pesan oleh dua orang atau lebih, dimana semua pihak saling
berganti peran sebagai pengirim dan penerima pesan, sampai ada saling
pemahaman atas pesan yang disampaikan oleh semua pihak. Oleh karena itu, model
komunikasi tidak lagi bersifat garis-lurus (linier), tetapi bersifat memusat
(convergence). Dalam asesmen, terdapat personal komunikasi yang digunakan
didalam pembelajaran.
Asesmen komunikasi personal merupakan salah satu contoh dari asesmen
alternatif. Asesmen komunikasi personal digunakan untuk memperoleh informasi
penting tentang prestasi peserta didik dengan cara berkomunikasi. Dalam hal ini,
prestasi peserta didik tidak hanya meliputi prestasi belajar semata tetapi juga
prestasi peserta didik dalam proses pembelajaran (Rustaman, 2005).

2.2 Kegunaan Asesmen Komunikasi Personal


Asesmen komunikasi personal dapat digunakan untuk menilai pengetahuan
reasoning, keterampilan dan produk serta afektif peserta didik. Komunikasi
personal merupakan salah satu bentuk asesmen alternatif yang dilakukan dengan

4|Asesmen Komunikasi Personal


komunikasi melalaui peserta didik atau antar peserta didik. Manfaat asesmen ini
dapat digunakan sebagai :
1. Alat cek ganda asesmen lain
2. Memantau apakah kelas/individu berjalan sebagaimana mestinya,
3. Mendorong dan mengevaluasi penalaran dan pemecahan masalah peserta didik
4. Menilai prestasi peserta didik dalam partisipasinya dalam diskusi kelas.
Asesmen melalui komunikasi personal merupakan bentuk asesmen yang bersifat
subjektif, oleh karena itu perlu direncanakan dan dilaksanakan dengan baik
sehingga mampu menjadi jaminan mutu (Rustaman, 2005).
Beberapa guru menggunakan asesmen komunikasi sebagai pengecekan
terhadap bentuk asesmen lain. Beberapa bentuk asesmen komunikasi personal
dapat digunakan untuk mendukung dan mengevaluasi reasoning dan problem
solving peserta didik. Banyak guru yang mencerminkan pencapaian peserta didik
melalui partisipasi dalam diskusi kelas. Ketika menggunakan komunikasi personal
sebagai asesmen, kita tidak dapat dengan mudah memperoleh informasi tentang
tingkat pencapaian peserta didik. Misalnya, penanya yang efektif dapat
menggunakan urutan pertanyaan dengan baik untuk mengukur kemampuan
reasoning peserta didik dan menempatkan peserta didik sesuai dengan kemampuan
pemecahan masalahnya pada saat yang bersamaan. Kemudian, penanya yang
bijaksana dapat menghubungkan asesmen pada pengajaran dengan efisiensi dan
efektifitas yang tinggi. Contohnya, kita dapat mengungkap miskonsepsi peserta
didik dengan cepat dan langsung mengoreksinya (Dimyati, 2002).
Berikut ini beberapa manfaat dari penggunaan komunikasi personal sebagai
metode asesmen, yaitu:
1) Mendapatkan hubungan yang jelas dan lengkap antara arah pertanyaan yang
diberikan dengan fokus pembelajaran. Dengan begitu, saat pembelajaran sedang
berlangsung, pertanyaan-pertanyaan yang diberikan dapat membantu untuk
memahami keadaan para peserta didik dan menyesuaikannya.
2) Respon yang sukar dipahami oleh guru dapat dilanjutkan dengan pertanyaan
yang lebih dalam untuk bisa lebih memahami pemikiran peserta didik lebih baik

5|Asesmen Komunikasi Personal


lagi. Sehingga saat terjadi miskonsepsi, guru bisa langsung meluruskannya saat
itu juga.
3) Asesmen komunikasi personal dapat dilakukan secara spontan, membuat kamu
bisa memanfaatkan kesempatan tak terduga sehingga memberikan peluang
untuk melakukan penilaian. Dengan demikian kita dapat memperoleh informasi
yang lebih baik lagi tentang pemikiran peserta didik.
4) Komunikasi personal hampir memiliki keleluasaan tanpa batas sebagai salah
satu jenis classroom assessment. Komunikasi personal dapat fokus pada nilai
outcomes yang dikehendaki, penilaian pada peserta didik secara individual
ataupun peserta didik secara kelompok. peserta didik dapat merespon dengan
sukarela atau kita menyuruhnya, interaksi dapat secara terbuka atau pribadi, dan
pertanyaan dapat berasal dari peserta didik atau guru.
5) Untuk pengguna asesmen komunikasi personal yang penuh perhatian, reaksi
peserta didik yang nonverbal dapat memberikan arti yang mendalam tentang
sikap dan pencapaian peserta didik terhadap materi yang dipelajari.

Hampir semua asesmen kelas yang menggunakan komunikasi personal


tidak diarahkan untuk dapat diverifikasi pihak luar, maksudnya tidak seorang pun
selain guru itu sendiri yang dapat menilai apakah pekerjaan yang dilakukannya
berjalan dengan baik atau tidak. Jadi standar penilaiannya adalah milik pelaksana
asesmen itu sendiri. Baik peserta didik maupun orang tua peserta didik hanya tahu
bahwa guru memberikan praktek pembelajaran yang terbaik. Berikut ini beberapa
kesalahan atau permasalahan yang seringkali terjadi :
1) Bahasa yang umum
Jika kita menilai menggunakan komunikasi personal, kita harus tahu
bagaimana menyampaikan maksud dalam bahasa dan kultur yang dimiliki
peserta didik. Ketika tidak ada pemahaman, maka kesalahan pengukuran akan
terjadi.
2) Kemampuan verbal
Kelancaran lisan ini tidak sama dengan bahasa yang umum. Peserta didik
harus mampu mengekspresikan diri mereka secara fasih menggunakan lisannya

6|Asesmen Komunikasi Personal


untuk menyampaikan pemahaman yang ia miliki. Jika peserta didik tidak fasih
maka akan terjadi kesalahan interpretasi dan penarikan kesimpulan yang keliru
oleh guru.
3) Kepribadian peserta didik
Peserta didik yang pemalu seringkali tidak bisa mengikuti pembelajaran
dengan tipe asesmen seperti ini, sehingga prestasi yang sebenarnya dari mereka
seringkali tidak nampak. Untuk mengatasinya maka perlu dilakukan diskusi
empat mata dengan suasana yang santai dan komunikatif. Sebaliknya pada
peserta didik dengan kepribadian yang sangat gaul dan agresif dapat mengelabui
guru dengan sikapnya sehingga dapat menyamarkan prestasi mereka yang
sebenarnya.
4) Waktu yang memadai
Jika penilaian dilakukan terhadap masing-masing peserta didik, waktu
yang digunakan harus dipertimbangkan. Ketika cakupan target yang akan dinilai
sempit dan siswanya sedikit, waktu tidaklah menjadi masalah. Satu atau dua
pertanyaan mungkin cukup untuk memberikan pandangan yang sekilas tentang
pencapaian. Akan tetapi jika target meluas dan jumlah siswanya banyak, waktu
menjadi ukuran yang sangat diperhitungkan. Harus ada waktu yang cukup untuk
kita berinteraksi dengan setiap peserta didik yang pencapaiannya akan dinilai.
Jika waktu ini tidak tersedia, lebih baik menggunakan asesmen lain yang tidak
membutuhkan penilaian satu persatu.
5) Lingkungan yang aman
Komunikasi personal akan berjalan baik ketika peserta didik merasa
belajar di lingkungan yang aman. Salah satu cara untuk membuat peserta didik
merasa berada di lingkungan yang aman adalah dengan tidak mempermalukan
peserta didik di depan umum karena kegagalannya. Dalam bentuk belajar
kelompok, dengan bersikap sensitif terhadap peserta didik yang kurang dan terus
mensuport-nya untuk bisa berkembang. Cara lainnya adalah memberikan
kesempatan untuk belajar lebih dan undangan untuk tampil lagi dengan
perjanjian keberhasilan yang dicapai akan lebih baik.

7|Asesmen Komunikasi Personal


6) Pemahaman peserta didik tentang pentingnya kejujuran
Personal komunikasi bekerja dengan baik sebagai asesmen ketika peserta
didik memahami bahwa guru memerlukan jawaban yang jujur dan bukan
mengira-ngira jawaban yang diinginkan guru atau mengeluarkan jawaban yang
mungkin paling benar. Jenis asesmen ini dapat memberikan informasi yang
sangat baik jika hubungan interpersonal terbentuk sangat kuat antara guru dan
peserta didik. Kembali kuncinya ada pada kepercayaan.
7) Catatan yang akurat
Karena tidak ada hasil yang nyata melalui asesmen komunikasi personal
maka catatan pencapaian dapat hilang. Jika peserta didik yang dinilai sedikit
tidak akan menjadi masalah karena guru masih dapat mengingatnya, tetapi jika
jumlah peserta didik banyak, maka kita membutuhkan media penyimpanan
pencapaian peserta didik seperti catatan atau alat perekam dan lainnya.

2.3 Komunikasi Personal Sebagai Asesmen Dalam Pembelajaran


Sejak proses pembelajaran dilaksanakan dalam skala beasar melalui interaksi
personal antara guru dan peserta didik, maka integrasi bentuk assessmen ini
kedalam proses belajar mengajar menjadi tidak sulit. Menggabungkan assessmen
komunikasi personal dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan cara :
1) Minimalkan jumlah pertanyaan yang jawabannya ‘ya’ dan ‘tidak’.
2) Merangsang berbagai reasoning peserta didik, sehingga tidak hanya
pengungkapan kembali fakta.
3) Menunggu respon peserta didik
4) Libatkan seluruh kelas dengan cara menyebut peserta didik yang mau sukarela
5) Usahakan agar seluruh kelas tetap terlibat dengan bertanya pada yang bukan
sukarelawan, mintalah setiap peserta didik untuk menambahkan apa yang
dikatakan orang lain, tanyakan kepada peserta didik apakah ‘setuju’ atau
‘tidak’
6) Pergilirkan tanggung jawab untuk menanyai peserta didik
7) Minta peserta didik untuk menguraikan respons mereka dengan kata-kata
sendiri untuk setiap pertanyaan

8|Asesmen Komunikasi Personal


8) Mintalah peserta didik untuk membahas pertanyaan penting dalam kelompok
kecil, sehingga lebih banyak peserta didik terlibat
9) Beri kesempatan peserta didik untuk menjadi sumber diskusi, melalui
pertanyaan mereka diskusi mulai berjalan
10) Mintalah peserta didik untuk tetap pada tema yang mereka bahas, tidak melebar
dengan mempergunakan tally sheet dan catatan harian
11) Tunjuk satu atau dua peserta didik menjadi pengamat dan pencatat selama
diskusi
12) Libatkan peserta didik dalam penilaian sendiri dan kelompok dalam
penampilan diskusi
13) Agendakan wawancara biasa dengan peserta didik satu persatu atau kelompok
14) Tentukan kapan peserta didik bisa mewawancarai kamu mengenai kesanmu
tentang performansi mereka selama ini, baik secara individu maupun
kelompok.

2.4 Hal-hal Penting dalam Asesmen Komunikasi Personal


Beberapa guru menggunakan asesmen komunikasi sebagai pengecekan
terhadap bentuk asesmen lain. Terkadang guru menggunakan pandangan
pribadinya berdasarkan tanya jawab yang terjadi untuk bisa memonitor apakah
peserta didik masih mengikuti pembelajaran atau tidak. Untuk memperkuat dan
mengevaluasi reasoning dan problem solving peserta didik seringkali digunakan
beberapa bentuk dari asesmen komunikasi personal. Banyak guru yang menjadikan
keaktifan partisipasi peserta didik dalam diskusi kelas sebagai ukuran pencapaian
peserta didik.
Ketika menggunakan komunikasi personal sebagai asesmen dengan benar,
kita dapat memperoleh informasi tentang tingkat pencapaian siswa yang tidak bisa
diperoleh melalui bentuk asesmen lain. Misalnya, penanya yang efektif dapat
menggunakan urutan pertanyaan dengan baik untuk mengukur kemampuan
reasoning peserta didik dan menempatkan peserta didik sesuai dengan kemampuan
pemecahan masalahnya pada saat yang bersamaan. Kemudian, penanya yang
bijaksana dapat menghubungkan asesmen dengan pengajaran secara efektif dan

9|Asesmen Komunikasi Personal


efisien. Misalnya, kita dapat mengungkap miskonsepsi peserta didik dengan cepat
dan langsung mengoreksinya.
Beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam penilaian profesional pada
asesmen komunikasi personal diantaranya:
1. Target pencapaian yang kita rencanakan terhadap siswa.
2. Pertanyaan yang kita ajukan.
3. Kriteria yang kita terapkan dalam mengevaluasi jawaban-jawaban.
4. Record performans yang kita simpan.
5. Cara kita di dalam mendapatkan kembali hasil yang baru digunakan.
6. Membuat interpretasi-interpretasi dari hasil tersebut.
7. Berbagai cara di dalam kita menggunakan hasil tersebut.

2.5 Tahapan dalam Asesmen Komunikasi Personal


Komunikasi personal yang digunakan oleh guru dalam kegiatan pembelaaran
terdapat beberapa tahapan. Diskusi merupakan hal yang seringkali digunakan oleh
guru dalam menilai peserta didik. Secara umum tahapan-tahapan dalam asesmen
komunikasi personal adalah sebagai berikut :
1. Persiapan asesmen :
1) Memberikan informasi mengenai topik yang akan dibahas dalam kegiatan
diskusi.
2) Merumuskan hal apa saja yang akan menjadi poin penilaian (melibatkan
siswa)
2. Diskusi dan proses asesmen. Salkjdsf
3. Umpan balik melalui komunikasi personal: peserta diskusi bertukar pikiran
mengenai hasil diskusi.
Tahapan Asesmen Menggunakan Komunikasi Personal menurut Rustaman
(2003) yaitu :
1. Memberikan informasi mengenai topik yang akan dibahas dalam kegiatan
diskusi
2. Merumuskan hal apa saja yang akan menjadi poin penilaian (melibatkan siswa)
3. Diskusi dan proses asesmen

10 | A s e s m e n K o m u n i k a s i P e r s o n a l
4. Umpan balik melalui komunikasi personal: peserta diskusi bertukar pikiran
mengenai hasil diskusi.

2.6 Faktor-Faktor dalam Komunikasi Personal


Menurut Stiggins (1994) terdapat faktor konteks yang penting untuk
diperhatikan oleh penilai dalam menggunakan komunikasi personal sebagai
asesmen adalah:
1. Faktor pertimbangan lain. Hampir semua assessmen kelas yang menggunakan
komunikasi personal tidak tunduk pada verifikasi luar, maksudnya tidak
seorangpun selain guru yang dapat memeriksa apakah guru melakukan
pekerjaan dengan baik.
2. Bahasa yang umum Jika kita menilai menggunakan komunikasi personal, kita
harus tahu bagaimana menyampaikan maksud dalam bahasa dan kultur peserta
didik. Ketika tidak ada pemahaman, maka kesalahan pengukuran akan terjadi.
3. Kelancaran lisan yang cukup Kelancaran lisan ini tidak sama dengan bahasa
yang umum, peserta didik harus mampu mengekspresikan diri mereka secara
fasih. Jika peserta didik tidak fasih maka akan terjadi kesalahan interpretasi dan
penarikan kesimpulan yang keliru.
4. Kepribadian peserta didik peserta didik yang pemalu tidak dapat menunjukkan
dengan baik prestasi mereka jika menggunakan asesmen komunikasi personal.
Untuk mengatasinya dapat dilaukan dengan cara memasangkan peserta didik
pemalu dengan peserta didik yang lainnya. Sedangkan peserta didik dengan
kepribadian yang sangat ramah dan agresif dapat mengelabui asesor dan
menyamarkan prestasi mereka yang sebenarnya.
5. Waktu yang memadai Jika penilaian dilakukan terhadap masing-masing peserta
didik, waktu yang digunakan harus dipertimbangkan. Ketika cakupan target
yang akan dinilai sempit dan peserta didik nya sedikit, waktu tidaklah menjadi
masalah. Satu atau dua pertanyaan mungkin cukup untuk memberikan
pandangan yang sekilas tentang pencapain. Akan tetapi jika target meluas dan
jumlah peserta didik nya meningkat, waktu menjadi ukuran yang penting. Harus
ada waktu yang cukup untuk kita berinteraksi dengan peserta didik yang

11 | A s e s m e n K o m u n i k a s i P e r s o n a l
pencapainnya akan dinilai dan harus ada waktu yang cukup dengan setiap peserta
didik untuk memperoleh informasi pencapaian yang sesuai. Jika waktu ini tidak
tersedia, lebih baik menggunakan assessmen lain yang tidak membutuhkan
penilain satu persatu.
6. Keamanan lingkungan Komunikasi personal akan berjalan baik ketika peserta
didik merasa belajar di lingkungan yang aman. Salah satu cara untuk membuat
peserta didik merasa berada di lingkungan yang aman adalah dengan tidak
mempermalukan peserta didik di depan umum karna kegagalannya. Cara lainnya
adalah memberikan kesempatan untuk belajar lebih dan tampil lagi kemudian
dengan perjanjian keberhasilan yang dicapai akan lebih baik.
7. Pemahaman siswa Pemahaman peserta didik tentang pentingnya menunjukkan
prestasi yang sebenarnya Personal komunikasi bekerja dengan baik sebagai
asesmen ketika peserta didik memahami bahwa guru memerlukan jawaban yang
jujur dan bukan mengira-ngira jawaban yang diinginkan guru.
8. Catatan yang akurat Karena tidak ada hasil yang nyata melalui asesmen
komunikasi personal maka catatan pencapaian dapat hilang. Jika peserta didik
yang dinilai sedikit tidak akan menjadi masalah karena guru masih dapat
mengingatnya, tetapi jika jumlah peserta didik banyak, maka kita membutuhkan
alat penyimpanan pencapaian peserta didik seperti catatan atau alat perekam
lainnya.
Diperlukan adanya latihan dan pengalaman yang memadai untuk
menggunakan asesmen komunikasi personal. Menurut NRC (1996), implementasi
asesmen komunikasi personal bagi yang berpengalaman mempunyai banyak
keuntungan antara lain :
1. Dapat menempa keterkaitan yang jelas dan lengkap antara strategi bertanya dan
fokus pembelajaran. Meski proses pembelajaran sedang berjalan, beberapa
pertanyaan dapat diberikan untuk membantu guru memonitor dan menyesuaikan
2. Tidak seperti bentuk asesmen lain, kuesioner yang mengejutkan atau
membingungkan siswa dapat diikuti pertanyaan lanjutan untuk menggali lebih
dalam ke dalam pemikiran siswa. Jika ditemukan miskonsepsi, guru dapat
mengambil tindakan untuk segera membetulkannya.

12 | A s e s m e n K o m u n i k a s i P e r s o n a l
3. Komunikasi personal dapat spontan, memungkinkan guru mengambil
keuntungan dari peluang tak terduga untuk menilai dan meningkatkan
pencapaian.
4. Komunikasi personal hampir tidak terbatas fleksibilitasnya dalam penerapan
sebagai asesmen kelas. Dapat difokuskan pada kisaran outcome dicanangkan
baik pada siswa individual, atau siswa sebagai kelompok.
5. Untuk pengguna yang sungguh-sungguh, reaksi nonverbal siswa dapat
memberikan pandangan ke dalam yang berharga dalam pencapaian dan perasaan
mengenai material yang dipelajari (atau tidak dipelajari). Indikator keyakinan,
ketidakpastian, kegembiraan, kebosanan, kenyamanan atau kecemasan dapat
berperan sebagai pemicu yang menuntun guru untuk memeriksa lebih dalam ke
dalam penyebab mendasar. Pemeriksaan persepsi seperti ini dapat dihasilkan
dalam komunikasi siswa/guru, dan tidak dihasilkan melalui alat asesmen lain.

2.7 Bentuk-Bentuk Komunikasi Personal


komunikasi personal yang dapat digunakan guru dengan peserta didik di
sekolah, komunikasi personal dapat menjadi media untuk saling mengenal dan
memahami kesulitan yang dihadapai oleh peserta didik dalam proses pembelajaran.
Berikut ini adalah beberapa bentuk komunikasi personal yang dapat dilakukan
dalam proses pembelajaran.
1. Pertanyaan dan jawaban instruksional
Pada awal proses pembelajaran dikelas, interaksi antara guru dan peserta
didik terjadi dengan saling mengajukan beberapa pertanyaan untuk dijawab oleh
yang lainnya. Kegiatan ini akan mengembangkan cara berfiir dan belajar serta
memberikan informasi tentang pencapaian peserta didik. Kunci keberhasilan
dalam menggunakan bentuk asesmen komunikasi personal adalah sebagai
berikut :
1) Buat kunci jawaban sebelum pengajaran agar sesuai dengan target dan
kemampuan siswa.
2) Bertanya dengan jelas dan singkat akan membantu siswa fokus pada jawaban
yang dapat diterima.

13 | A s e s m e n K o m u n i k a s i P e r s o n a l
3) Memerikasa berbagai macam reasoning, bukan hanya recall faktafakta dan
informasi.
4) Bacakan pertanyaan terlebih dahulu, lalu minya seseorang atau lebih untuk
meresponnya.
5) Panggil responden yang sukarela dan yang tidak sukarela karena hal ini akan
menjaga siswa tetap fokus.
6) Merekam performance bebrapa siswa dalam ingatan pada saat itu aja, untuk
jumlah siswa yang banyak dan dalam periode tertentu maka perekaman
dilakukan menggunakan catatan atau alat rekam lainnya.
7) Mengakui jika respon benar dan mengoreksi respon yang salah.
8) Setelah mengajukan pertanyaan, tunggu beberapa saat untuk memperoleh
respon
Menurut Rowe dalam Stiggins (1994) ada beberapa keuntungan dalam
penggunaan asesmen jenis ini diantaranya :
1) Lama waktu respon siswa meningkat
2) Jumlah dari respon yang tidak diminta tapi sesuai meningkat
3) Kegagalan untuk merespon penurunan
4) Kepercayaan diri siswa meningkat
5) Kejadian respon kreatif, spekulatif meningkat
6) Interaksi berpusat pada siswa meningkat, sementara pengajaran berpusat pada
guru menurun.
2. Pertemuan dan Wawancara
Beberapa pertemuan antara guru dan peserta didik bisa terstruktur ataupun
tidak terstruktur untuk mengaudit hasil pencapaian peserta didik, tujuannya
adalah untuk membicarakan apa yang telah peserta didik pelajari dan yang belum
dipelajari. Guru dan peserta didik berbicara secara langsung dan terbuka tentang
hasil yang dicapai oleh peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung,
kenyamanan dengan materi yang dikuasai, kebutuhan yang spesifik, minat,
keinginan atau pencapaian lainnya yang berhubungan dengan topik, agar tercipta
suasana pembelajaran yang efektif. Pada intinya, kepentingan peserta didik
untuk belajar dan guru dalam pelaksanaan pembelajaran dapat terakomodasi

14 | A s e s m e n K o m u n i k a s i P e r s o n a l
melalui diskusi yang dilakukan. Kunci keberhasilan menggunakan format
penilaian pertemuan dan wawancara adalah :
a. Guru dan peserta didik harus terbuka dan jujur
b. Pertanyaan fokus secara tajam pada tujuan pertemuan dan target hasil
pencapaian peserta didik
c. Pertanyaan dipikirkan dan direncanakan secara matang sebelumnya
d. Rencanakan waktu luang yang cukup agar pertemuan dan diskusi bisa
dijalankan sepenuhnya
e. Akhiri wawancara dengan merangkum pelajaran yang telah didapat dan
implikasinya terhadap kerjasama yang akan dilakukan antara guru dan peserta
didik di masa yang mendatang.
Keunggulan menggunakan bentuk ini terletak pada pengaruhnya yang
dapat membangun suatu hubungan antara siswa dan guru.
3. Diskusi Kelas
Ketika peserta didik berpartisipasi dalam diskusi kelas, beberapa hal yang
mereka katakan merupakan sesuatu hal yang luar biasa tentang pencapaian dan
perasaan mereka. Dalam sebuah diskusi, peserta didik atau guru memimpin
kelompok untuk berinteraksi dimana materi yang akan dikuasi dieksplor dari
berbagai perspektif. Guru mendengarkan interaksi yang terjadi, mengevaluasi
kualitas kontribusi peserta didik, dan menarik kesimpulan tentang pencapaian
peserta didik secara individu atau kelompok. Diskusi kelas dengan jelas dapat
pengaruh yang simultan dalam kemajuan belajar peserta didik dan
kemempuannya untuk menggunakan apa yang mereka ketahui. Kunci
keberhasilan menggunakan diskusi kelas untuk menilai komunikasi personal
siswa adalah :
1. Menyiapkan pertanyaan atau topik diskusi sebelumnya supaya fokus pada
target pencapaian yang diharapkan
2. Melibatkan siswa dalam proses persiapan
3. Menggunakan format debat atau format kelompoknya lainnya untuk
memaksimalkan jumlah peserta didik yang langsung terlibat dalam diskusi
dan berikan perhatian khusus pada peserta didik yang kurang terlibat

15 | A s e s m e n K o m u n i k a s i P e r s o n a l
4. Menyusun format diskusi untuk memperluas peran-peran yang berbeda
5. Menyiapkan gambaran pencapaian siswa berhubungan dengan pencapaian
konsep diri
6. Memberikan kesempatan kepada peserta didik yang pendiam untuk
menunjukan prestasinya
7. Mencatat hasil penampilan hasil partisipasi peserta didik
Kelebihan utama dari diskusi kelas adalah pada kemampuannya untuk
mengungkapkan kedalaman dan kualitas pemikiran peserta didik, kemampuan
menganalisis, membandingkan, menyimpulkan dan mempertahankan
pandangan mereka. Kelemahannya adalah kesulitan dalam sampling capaian
peserta didik.
4. Tes Lisan
Proses asesmen dalam pembelajaran untuk mengukur kemampuan peserta
didik menggunakan tes lisan masih memegang peranan yang penting dalam
penilaian hasil pencapaian proses pembelajaran peserta didik. Guru
merencanakan dan mengajukan latihan kepada peserta didik dimana hal tersebut
dapat menggambarkan dan memberikan respon secara lisan. Guru
mendengarkan dan menginterpretasikan respon tersebut, mengevaluasi kualitas
dan menarik kesimpulan tentang tingkat pencapaian. Untuk keberhasilan
penggunaan format ini dalam asesmen komunikasi personal, dapat digunakan
beberapa kunci berikut ini :
1) Mengembangkan latihan singkat yang fokus pada hasil yang diinginkan
2) Menggunakan latihan yang mengidentifikasi pengetahuan yang menunjang,
tentukan jenis berpikir yang akan digunakan siswa, dan identifikasi standar
yang digunakan dalam menilai respon siswa
3) Mengembangkan kriteria pemberian skor sebelumnya
4) Memastikan pemisahan kriteria antara konten dan hasil berpikir dari
kecakapan dengan ekspresi verbal
5) Menyiapkan waktu untuk mengakomodasi kebutuhan siswa yang mengalami
kesukaran Bahasa

16 | A s e s m e n K o m u n i k a s i P e r s o n a l
6) Membuat daftar cek, skala penilaian / metode lain dalam pencatatan hasil
yang siap digunakan pada saat asesmen
7) Mencatat respon yg muncul untuk re-evaluasi kemudian.
5. Percakapan yang lainnya
Percakapan dengan yang lainnya tentang sebuah pencapaian hasil belajar
peserta didik, akan memberikan informasi tentang pencapaian tersebut. maka hal
ini akan membantu untuk mendapatkan informasi yang tidak ketahui oleh
guru(penilai). Orang-orang yang mungkin dapat dijadikan tempat berbagi
informasi bisa datang dari peserta didik lain, sesama guru, staf sekolah, orang
tua murid, kerabat dan lainnya. Orang-orang tersebut tidak menutup
kemungkinan juga menjadikan peserta didik yang sama sebagai sampel
pengamatan. Dalam menggunakan bentuk ini harus berhati-hati agar diperoleh
informasi yang tepat. Untuk keberhasilan dalam memperoleh informasi tentang
pencapaian dengan bentuk ini, sebaiknya gunakan cara-cara berikut :
1) Menjadi konsumen informasi yang kritis dengan cara mengajukan fakta-fakta
yang ditemukan, pastikan kita berbagi pemahaman yang umum dalam arti
nilai target pencapaian. Dengan kata lain, menanyakan hanya pada orang
yang dalam posisi mengetahui pencapaian siswa.
2) Mengumpulkan informasi lebih dari satu sumber.

2.8 Sasaran Komunikasi Personal


Sasaran komunikasi, Kincald (1979) menjelaskan adanya komponen dasar
dari model komunikasi tersebut yang menekankan pada adanya tiga unsur pokok,
yaitu realita fisik, realita psikologis, dan realita sosial yang akan dihadapi oleh
semua pihak yang berkomunikasi digambarkan dengan tabel 1 berikut :
Realistis Psikologis Realistis Fisik Realistis Psikologis
Interpretasi Informasi Tindakan Interpretasi
Pemahaman Pemahaman
Pengertian-kepercayaan Kesepakatan Bersama Kepercayaan pengertian
pengertian Bersama
realistis sosial

17 | A s e s m e n K o m u n i k a s i P e r s o n a l
Sasaran komunikasi, Kincald (1979) menjelaskan adanya komponen dasar
dari model komunikasi tersebut yang menekankan pada adanya tiga unsur pokok,
yaitu realita fisik, realita psikologis, dan realita sosial yang akan dihadapi oleh
semua pihak yang berkomunikasi digambarkan dengan tabel 1 berikut :
No Target Hal yang perlu dierhatikan
1 Pendidikan • Perlu hati-hati, berpatokan pada batasan-batasan dan isi
domain pengetahuan
• Tidak dapat menanyakan semua pertanyaan karena waktu
yang terbatas untuk jumlah materi yang banyak
2 Penalaran • Merupakan kekuatan yang sebenarnya dari komunikasi
personal
• Guru dapat menggunakan pertanyaan untuk membantu
siswa memahami dan meningkatkan penalaran serta
pemecahan masalah
3 Skill dan • Dapat dilakukan dengan tepat jika guru memiliki
kemampuan “melakukan dan menciptakan” sehingga
Produk
dapat mengukur kemampuan siswa hanya dengan
meminta siswa berbicara melalui kinerja hipotetik
• Perlu diingat bahwa, bicara bukanlah melakukan
4 Pengukuran • Merupakan kekuatan lain dari komunikasi personal
mampu mengungkap sikap, minat, nilai, atau watak
Sikap
emosional
• Kunci keberhasilan asesmen ini adalah kepercayaan dan
keterbukaan dalam komunikasi

2.9 Kelebihan dan Kekurangan Komunikasi Personal


Komunikasi personal dalam pembelajaran memiliki kekurangan dan
kelebihan. (Rustaman, 2003). Kelebihan menggunakan komunikasi personal
sebagai asesmen jika dibandingkan dengan bentuk assesmen lainnya adalah :
1) Asesmen menggunakan komunikasi personal dapat dilakukan secara cepat dan
efisien
2) Koneksi yang cepat dapat terjadi antara asesmen dan pengajaran. • Metodenya
fleksibel
3) Asesmen dapat berupa respon nonverbal
4) Suatu cara paling baik untuk membedakan orientasi dan kelebihan siswa yang
berhubungan dengan sikap, hobi, norma/kecenderungan motivasi dengan cara
bertanya kepada siswa

18 | A s e s m e n K o m u n i k a s i P e r s o n a l
5) Adanya kejujuran antara siswa dan guru.
Sedangkan kekurangan penggunaan komunikasi personal sebagai asesmen
pada kegiatan belajar mengajar dikelas diantaranya:
1) Terkadang bermasalah dengan penyimpanan sampel
2) Kurang cocok untuk menilai keterampilan dan produk yang berupa hasil karya
3) Besarnya pengaruh subjektivitas
4) Kurang cocok untuk menilai keterampilan dan produk yang berupa hasil karya.

19 | A s e s m e n K o m u n i k a s i P e r s o n a l
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari makalah ini diantaranya:


1) Asesmen komunikasi personal digunakan untuk memperoleh informasi penting
tentang prestasi peserta didik dengan cara berkomunikasi dengan peserta didik.
Dalam hal ini, prestasi peserta didik tidak hanya meliputi prestasi belajar semata
tetapi juga prestasi peserta didik dalam proses pembelajaran
2) Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi personal yaitu faktor
pertimbangan lain, bahasa yang umum, kelancaran lisan yang cukup,
kepribadian peserta didik, waktu yang memadai, keamanan lingkungan,
pemahaman peserta didik, dan catatatn yang akurat
3) Bentuk-bentuk dari komunikasi personal yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran yaitu pertanyaan dan jawaban instruksional, pertemuan dan
wawancara, diskusi kelas, tes lisan dan percakapan lainnya. Bentuk-bentuk ini
dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan dan dapat membantu guru dalam
kegiatan di kelas
4) Sasaran dari komunikasi personal dapat mengukur beberapa target, diataranya
pengetahuan, penalaran, keterampilan dan produk, serta afektif. Sasaran tersebut
diantaranya yaitu pengetahuan, penalaran, skill dan produk, dan sikap
5) Interaksi personal antara guru dan peserta didik, maka integrasi bentuk
assessmen ini kedalam proses belajar mengajar menjadi tidak sulit. Komunikasi
personal pada pembelajaran lebih menekankan interaksi antara guru dan peserta
didik yang lebih memfokuskan pada peserta didik, sehingga peserta didik lebih
aktif dalam menjelaskan dibandingkan dengan guru.
6) Terdapat beberapa point penting tentang adanya kelebihan dan kelemahan dalam
menggunakan asesmen komunikasi personal.

20 | A s e s m e n K o m u n i k a s i P e r s o n a l
3.2 Penutup

Sebagai penulis, kami menyarankan kepada para pembaca untuk memberikan


kritik dan saran dalam penulisan makalah ini. Dengan harapan kedepan kami
sebagai penulis dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada dalam penulisan
makalah. Kami sebagai penulis memohon maaf atas kekurangan dalam makalah ini,
terimakasih kami ucapkan kepada pembaca semoga makalah ini dapat bermanfaat.

21 | A s e s m e n K o m u n i k a s i P e r s o n a l
DAFTAR PUSTAKA

Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Effendy, Onong Uchjana, 1995. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung :
PT Remaja Rosdakarya.

Hamidah, Dida dan Tri Jalno. 2007. “Asesmen Komunikasi Personal dan Kartu
Nilai”, dalam Asesmen dalam Pembelajaran Sains. Bandung : Program
Doktor Pendidikan IPA Sekolah Pasca Sarjana UPI.

Kincaid, Lawrence and Wilbur Schramm .1979. Communication Sciences Vol. l,


Noorwood, NJ : Able Publishing Co

NRC. (1996). National Science Education Standards. Washington: National


Academic Press Rustaman, N.,et al. 2003. Strategi Belajar Mengajar Biologi.
Bandung : IMSTEP-JICA.

Rustaman, N., et al. 2005. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: UM Press

Schramm. 1977. Media Pembelajaran. Artikel Pendidikan Indonesian.


(Online):(http://www.infogue.com/viewstory/2011/01/08/pengertian_medi
pembelaran_menurut_pakar_pendidikan/?url=http://zonainfosemua.blogsp
ot.com/20/01/media-berasal-dari-bahasa-latin.html). Diakses pada taggal 20
Desember 2020

Stiggins. 1994. Student Centered Classroom Assesment. Maxmillan College


Publishing Company: New York

Wulan, A.R. (2020). Menggunakan Asesmen Kinerja untuk Pembelajaran Sains


dan Penelitan. Bandung: UPI Press.

22 | A s e s m e n K o m u n i k a s i P e r s o n a l
Lampiran 1. contoh asesmen kominkasi personal sebelum revisi

CONTOH INSTRUMEN ASESMEN KOMUNIKASI PERSONAL


1. Bertanya dan Menjawab

Langkah Kegiatan Apersepsi


Alokasi Waktu
Kegiatan Guru Siswa
Pendahuluan a. Mengucapkan salam Menjawab salam, berdoa dan 15 Menit
b. Melakukan presensi presensi
c. Membangkitkan motivasi
siswa pada situasi Menjawab pertanyaan guru
pembelajaran : “ apakah
kalian pernah pernah
makan emping ?’’
“Dari apakah emping di buat”
d. Menayangkan video
tentang keanekaragaman
Gymnospermae
e. Mengajukan pertanyaan:
1) Tumbuhan apa sajakah Menyaksikan tayangan video
yang di tayangkan dalam
video ?
2) Bagaimana bentuk
percabangan pada
tumbuhan-tumbuhan Menjawab petanyaan guru (siswa
tersebut ? dapat menjawab sesuai
3) Apakah tumbuhan tersebut pengetahuan awal yang
memiliki bunga ? dimilikinya)
4) Apakah tumbuhan tersebut
memiliki biji ?
f. Menuliskan topik
pembelajaran

23 | A s e s m e n K o m u n i k a s i P e r s o n a l
2. Pertemuan dan Wawancara
Contoh 1.

Pedoman Wawancara

Catatan :
➢ Contoh wawancara diambil dari skripsi
➢ Dalam wawancara tidak boleh menyebut kan nama guru yang bersangkutan

24 | A s e s m e n K o m u n i k a s i P e r s o n a l
Contoh 2.
Pedoman Wawancara
A. Tujuan wawancara
Mendapatkan informasi mengenai factor-faktor yang diduga menjadi penyebab terjadinya miskonsepsi
dan kemampuan argumentasi
B. Komponen Wawancara
Faktor Internal, Proses Pembelajaran dan Eksternal
C. Narasumber
Siswa dengan nilai tertinggi di kelas XI MIPA 3 SMA N 1 Pabuaran Angkatan 2018
3 orang siswa dengan kategori nilai “Baik” ( 81 – 100 )
3 orang siswa dengan kategori nilai “Cukup” ( 61 – 80 )
3 orang siswa dengan kategori nilai “Rendah” ( 41 – 60 )
3 orang siswa dengan kategori nilai “Amat Rendah” ( 21 – 40 )

Komponen
No Substansi Pertanyaan Jawaban
Wawancara
1 Prakonsepsi Apakah anda telah mempelajari konsep sistem pencernaan
manusia di Pendidikan sebelumnya?
Bagaimana menurutmu proses pembelajaran tersebut?
2 Penguasaan Berapa nilai hasil tes pada bab sistem pencernaan yang anda
Konsep dapatkan?
Apakah menurut anda, nilai tersebut sudah memenuhi
KKM?
3 Sumber Belajar Sumber belajar apa yang biasanya anda gunakan untuk
memahami konsep sistem pencernaan?
4 Motivasi belajar a. Apakah menurut anda, BAB sistem pencernaan perlu
untuk dipelajari?
b. Seberapa besar motivasi anda dalam mempelajari sistem
pencernaan? Jelaskan dan disertai dengan alas an anda.
5 Strategi belajar Apa tipe belajarmu? Audio, Visual atau audiovisual?
6 Proses a. Menurut anda, apakah proses pembelajaran dikelas
pembelajaran menyenangkan?
b. Proses pembelajaran seperti apa, yang bisa membuat
anda tertarik mempelajari dan memahami sistem
reproduksi?

LEMBAR REKAPITULASI HASIL WAWANCARA


No Komponen Wawancara Hasil Rekapitulasi
1 Prakonsepsi
2 Penguasaan konsep
3 Sumber belajar
4 Motivasi belajar
5 Strategi belajar
6 Proses pembelajaran dikelas

25 | A s e s m e n K o m u n i k a s i P e r s o n a l
3. Diskusi Kelas
Task dan Rubriks
Lembar Penilaian Presentasi Kelompok

Aspek Penilaian
Penjelasan Produk Kemampuan Kemampuan Kerjasama dalam Kemampuan
No Kelompok
menjawab berkomunikasi kelompok menarik
pertanyaan kesimpulan
1
2
3
4
5
6

Rubrik Penilaian Kemampuan Berkomunikasi Lisan Siswa dalam Kelompok

No Aspek Skala
1 Substansi atau 1-4 1. Ide dan gagasan tidak orisinil, tidak didukung oleh data yang lengkap
isi presentasi dan penjelasan yang argumentasi
2. Ide dan gagasan orisinil, namun tidak didukung oleh data yang
lengkap dan penjelasan yang argumentasi
3. Ide dan gagasan tidak orisinil, didukung oleh data yang lengkap dan
penjelasan yang argumentasi
4. Ide dan gagasan orisinil, didukung oleh data yang lengkap dan
penjelasan yang argumentasi

2 Suara 1-4 1. Suara terdengar di seluruh kelas, namun pelafalannya tidak jelas dari
awal sampai akhir, dan tempo bicara sangat cepat
2. Suara terdengar di seluruh kelas, pelafalannya jelas hanya di awal atau
akhir, dan tempo bicara sangat cepat
3. Suara terdengar di seluruh kelas, pelafalannya jelas hanya di awal atau
akhir, dan tempo bicara sedang
4. Suara terdengar di seluruh kelas, pelafalannya jelas dari awal sampai
akhir, dan tempo bicara sedang
3 Penggunaan 1-4 1. Presentasi secara lisan saja dan tidak menggunakan media apapun
media 2. Presentasi secara lisan dan menggunakan tambahan tulisan di papan
tulis
3. Presentasi lisan didukung penggunaan power point namun tidak ada
tabel, gambar, foto dan animasi
4. Presentasi lisan didukung penggunaan power point, terdapat tabel,
gambar, foto dan animasi

26 | A s e s m e n K o m u n i k a s i P e r s o n a l
KISI-KISI RUBRIK PENILAIAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI LISAN SISWA
DALAM KELOMPOK
No Kriteria Aspek
Pernyataan
1 Memberitahukan acuan/Batasan materi yang akan Pengorganisasian presentasi
dipresentasikan
2 Menjelaskanmateri dengan strategis
3 Memfokuskan materi pada penjelasan point-point
penting
4 Memberi kesimpulan di akhir kegiatan presentasi
5 Menyampaikan materi dengan tuntas Penyampaian isi materi presentasi
6 Menggunakan Bahasa/ekspresi tubuh untuk menguatkan Sikap, cara dan ekspresi tubuh
penjelasan dalam menyampaikan materi
7 Menyajikan presentasi dengan cara yang menarik untuk kepada audiens
diikuti
8 Berani berkontak mata dengan audiens
9 Mengecek pemahaman rekan audiens
10 Tidak terkesan membaca saat presentasi Pemanfaatan media presentasi
11 Mampu menggunakan media presentasi dengan terampil
12 Penggunaan media Power Point menambah kejelasan
presntasi
13 Suara terdengar jelas saat presentasi Kejelasan Bahasa dan suara saat
presentasi
14 Menjelaskan secara efisien, tidak melebihi waktu yang Efisiensi waktu
disediakan
15 Memberikan jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan Menanggapi pertanyaan audiens
dan dapat meyakinkan audiens

27 | A s e s m e n K o m u n i k a s i P e r s o n a l
FORMAT PENILAIAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI SISWA
DALAM KELOMPOK

Hari/Tanggal :
Materi Pembelajaran :
Kelompok (Anggota) :

Ketermunculan
No Pernyataan Keterangan
Muncul Tidak
Pengorganisasian presentasi
1 Memberitahukan acuan/Batasan materi yang akan
dipresentasikan
2 Menjelaskan materi dengan strategis
3 Memfokuskan materi pada penjelasan point-point penting
4 Memberi kesimpulan di akhir kegiatan presentasi
Penyampaian isi materi presentasi
5 Menyampaikan materi dengan tuntas
Sikap, cara dan ekspresi tubuh dalam menyampaikan materi kepada audiens
6 Menggunakan Bahasa/ekspresi tubuh untuk menguatkan
penjelasan
7 Menyajikan presentasi dengan cara yang menarik untuk
diikuti
8 Berani berkontak mata dengan audiens
9 Mengecek pemahaman rekan audiens
Pemanfaatan media presentasi
10 Tidak terkesan membaca saat presentasi
11 Mampu menggunakan media presentasi dengan terampil
12 Penggunaan media Power Point menambah kejelasan
presntasi
Kejelasan Bahasa dan suara saat presentasi
13 Suara terdengar jelas saat presentasi
Efisiensi waktu
14 Menjelaskan secara efisien, tidak melebihi waktu yang
disediakan
Menanggapi pertanyaan audiens
15 Memberikan jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan
dan dapat meyakinkan audiens

28 | A s e s m e n K o m u n i k a s i P e r s o n a l
Contoh Tes Lisan

INSTRUMEN PERTANYAAN LISAN

Indikator Pertanyaan Instruksi Jawaban yang diharapkan


Menjelaskan pengertian Jelaskan efek rumah kaca? Efek rumah kaca adalah proses pemanasan alami
efek rumah kaca yang terjadi di atmosfer bumi yang memerangkap
panas
Menjelaskan gas-gas Apa yang menyebabkan Atmosfer mengandung banyak gas, seperti CO2,
penyebab pemanasan gas-gas rumah kaca metana, CFC, HPC, N2O gas-gas tersebut
global meningkat sehingga terjadi memerangkap panas, sehingga panas yang
pemanasan global? dipantulkan oleh permukaan bumi tidak dapat
diteruskan ke angkasa, kenaikan konsentrasi gas-
gas tersebut menyebabkan pemanasan global
mendeskripsikan Jelaskan pengertian Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-
definisi pemanasan pemanasan global? rata atmosfer bumi dan lautan secara bertahap, serta
global sebuah perubahan yang diyakini secara permanen
mengubah iklim bumi
mendeskripsikan Apa dampak yang Temperature bumi menjadi semakin tinggi,
dampak dari pemanasan ditimbulkan dari penguapan, dan curah hujan yang tidak menentu,
global bagi kehidupan di pemanasan global bagi mencairnya glister yang menyebabkan kadar air
bumi kehidupan di bumi? laut meningkat, hilangnya terumbu karang,
kepunahan spesies yang semakin meluas,
kegagalan panen besar-besaran dan penipisan
lapisan ozon

29 | A s e s m e n K o m u n i k a s i P e r s o n a l
REVISI PRESENTASI
1. Penilaian presentasi, buat task dan rubrik, ada tujuan dan indikator.
2. Penilaian tes lisan, tujuan soal dan panduan penskoran.
3. Penilaian bermain peran.

HASIL REVISI
1. PENILAIAN PRESENTASI / KELOMPOK

TASK PRESENTASI KELOMPOK

Hari/Tanggal :
Materi Pembelajaran :
Kelompok (Anggota) :
Semester :
Kelas :

Kompetensi Merencanakan, melaksanakan dan menyajikan hasil analisis data dari berbagai sumber
Dasar (Studi literatur, pengamatan, percobaan dan simulasi) mengenai pengaruh pencemaran
udara emisi gas buang (kendaraan bermotor, asap rokok, kabut asap) dan kelainan pada
struktur serta fungsi jaringan organ pernafasan terhadap Kesehatan.
Tujuan Setelah mempelajari materi ini peserta didik diharapkan mampu menyajikan hasil
Pembelajaran analisis kelainan dan gangguan sistem pernafasan dengan menggunakan media
presentasi
Indikator Menjelaskan kelainan dan gangguan terkait sistem pernafasan
Tugas ➢ Bentuklah kelompok yang terdiri atas 3-4 siswa
Kelompok ➢ Buatlah poster yang menarik tentang kelainan dan gangguan pada sistem
pernafasan yang disebabkan karena adanya pengaruh pencemaran udara emisi gas
buang
➢ Tugas dikumpulkan pada pertemuan berikutnya
➢ Presentasikan hasil kerja kelompok kalian di depan kelas (teman kelas)
➢ Waktu presentasi 15 menit untuk masing-masing kelompok
Aspek Penilaian ➢ Poster (isi atau teks, desain, gambar, ketersampaian isi)
➢ Presentasi kelompok

30 | A s e s m e n K o m u n i k a s i P e r s o n a l
RUBRIK PENILAIAN POSTER

Hari/Tanggal :
Materi Pembelajaran :
Kelompok (Anggota) :
Semester :
Kelas :
Kompetensi Merencanakan, melaksanakan dan menyajikan hasil analisis data dari berbagai sumber
(Studi literatur, pengamatan, percobaan dan simulasi) mengenai pengaruh pencemaran
Dasar
udara emisi gas buang (kendaraan bermotor, asap rokok, kabut asap) dan kelainan pada
struktur serta fungsi jaringan organ pernafasan terhadap Kesehatan.

Tujuan Setelah mempelajari materi ini peserta didik diharapkan mampu menyajikan hasil
analisis kelainan dan gangguan sistem pernafasan dengan menggunakan media
Pembelajaran
presentasi
Indikator Menjelaskan kelainan dan gangguan terkait sistem pernafasan
Aspek / NILAI
Kategori /
25 20 15 10
Kriteria
Isi teks singkat, padat Dua dari kriteria isi / Hanya salah satu Isi teks terlalu
akan informasi, jelas teks yang baik dari kriteria isi / panjang, miskin
keterbacaannya dipenuhi, sementara teks yang baik informasi, tidak
Isi / Teks salah satu kriteria dipenuhi, jelas
tidak dipenuhi sementara dua keterbacaannya
kriteria tidak (seluruh kriteria
dipenuhi tidak terpenuhi
Warna menarik, ukuran Dua dari kriteria Hanya salah satu Warna, ukuran
elemen penyusun desain yang baik dari kriteria elemen penyusun,
proporsional, pesan dipenuhi, sementara desain yang baik pusat perhatian
yang ingin disampaikan salah satu kriteria dipenuhi, tidak
Desain
menjadi pusat perhatian tidak dipenuhi sementara dua menunjukkan
(ketiga kriteria kriteria tidak desain yang baik
terpenuhi) dipenuhi (seluruh kriteria
tidak terpenuhi)
Gambar menarik, Dua dari kriteria Hanya salah satu Gambar tidak
bermakna sebagai gambar yang baik dari kriteria menarik, tidak
penyampai pesan, dan dipenuhi, sementara gambar yang bermakna sebagai
orisinil (ketiga kriteria salah satu kriteria baik dipenuhi, penyampai pesan,
Gambar
terpenuhi) tidak dipenuhi sementara dua dan tidak orisinil
kriteria tidak (seluruh kriteria
dipenuhi desain yang baik
tidak terpenuhi)
Pesan sangat mudah Pesan cukup mudah Pesan sulit Pesan tidak dapat
Ketersampaian
ditangkap pembaca ditangkap pembaca ditangkap ditangkap
pesan
pembaca pembaca

31 | A s e s m e n K o m u n i k a s i P e r s o n a l
Nilai
Kriteria Keterangan
10 15 20 25
Isi /Teks
Desain
Gambar
Ketersampaian Pesan
Nilai Total

Catatan :

➢ Setiap poin yang dievaluasi memiliki skor mulai


10 = Buruk
15 = Cukup
20 = Baik
25 = Sangat Baik
Setelah semua poin dinilai, akan diperoleh total skor. Jika semua poin bernilai sangat baik, maka total
skornya adalah 100. Sebaliknya, jika hasil evaluasi ternyata semua poin dinilai buruk, maka total skornya
20.
➢ Dengan demikian, mengacu pada nilai ekuivalen, dapat dibuat interval skor sebagai berikut :
Interval Nilai Predikat
81 - 100 Sangat Baik
61 - 80 Baik
41 - 60 Cukup
20 - 40 Kurang

32 | A s e s m e n K o m u n i k a s i P e r s o n a l
RUBRIK PENILAIAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI SISWA
DALAM KELOMPOK

Hari/Tanggal :
Materi Pembelajaran :
Kelompok (Anggota) :
Semester :
Kelas :
Kompetensi Dasar Merencanakan, melaksanakan dan menyajikan hasil analisis data dari berbagai sumber
(Studi literatur, pengamatan, percobaan dan simulasi) mengenai pengaruh pencemaran
udara emisi gas buang (kendaraan bermotor, asap rokok, kabut asap) dan kelainan pada
struktur serta fungsi jaringan organ pernafasan terhadap Kesehatan.

Tujuan Setelah mempelajari materi ini peserta didik diharapkan mampu menyajikan hasil
analisis kelainan dan gangguan sistem pernafasan dengan menggunakan media
Pembelajaran
presentasi

Indikator Menjelaskan kelainan dan gangguan terkait sistem pernafasan

Nilai
No Pernyataan Keterangan
5 1 4 3 2
Pengorganisasian presentasi
1 Memberitahukan acuan/Batasan materi yang akan
dipresentasikan
2 Menjelaskan materi dengan strategis
3 Memfokuskan materi pada penjelasan point-point penting
4 Memberi kesimpulan di akhir kegiatan presentasi
Penyampaian isi materi presentasi
5 Menyampaikan materi dengan tuntas
Sikap, cara dan ekspresi tubuh dalam menyampaikan materi kepada audiens
6 Menggunakan Bahasa/ekspresi tubuh untuk menguatkan
penjelasan
7 Menyajikan presentasi dengan cara yang menarik untuk
diikuti
8 Berani berkontak mata dengan audiens
9 Mengecek pemahaman rekan audiens
Pemanfaatan media presentasi
10 Tidak terkesan membaca saat presentasi
11 Mampu menggunakan media presentasi dengan terampil
12 Penggunaan media Power Point menambah kejelasan
presntasi
Kejelasan Bahasa dan suara saat presentasi
13 Suara terdengar jelas saat presentasi
Efisiensi waktu
14 Menjelaskan secara efisien, tidak melebihi waktu yang
disediakan
Menanggapi pertanyaan audiens
15 Memberikan jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan
dan dapat meyakinkan audiens
TOTAL POINT
33 | A s e s m e n K o m u n i k a s i P e r s o n a l
Catatan :

➢ Setiap poin yang dievaluasi memiliki skor mulai


1 = Sangat Kurang Baik
2 = Kurang Baik
3 = Cukup
4 = Baik
5 = Sangat Baik
Setelah semua poin dinilai, akan diperoleh total skor. Jika semua poin bernilai sangat baik, maka total
skornya adalah 75. Nilai ini ekuivalen dengan nilai 100 dalam penilaian dengan interval 0 – 100.
➢ Sebaliknya, jika hasil evaluasi ternyata semua poin dinilai sangat buruk, maka total skornya 15. Nilai ini
ekuivalen dengan nilai 0 dalam penilaian dengan interval 0 – 100.
➢ Dengan demikian, mengacu pada nilai ekuivalen, dapat dibuat interval skor sebagai berikut :

Interval Nilai Predikat Keterangan


Sangat Baik Anda adalah presenter yang excellent dan pertahankan kemampuan
60 – 75
anda.
Baik Potensi anda untuk menjadi penyaji materi dan presenter cukup
45 – 59
besar.
Cukup Gunakan hasil skor untuk memperbaiki poin-poin yang menjadi
30 – 44
kekurangan anda.
15 – 29 Kurang Terus berlatih adalah hal yang harus sering anda lakukan.
Sangat Kurang Harus belajar lagi dasar-dasar membuat presentasi yang menarik
< 15
Baik dan public speaking.

34 | A s e s m e n K o m u n i k a s i P e r s o n a l
2. PENILAIAN TES LISAN

INSTRUMEN
TASK DAN RUBRIK PENILAIAN TES LISAN

TASK PENILAIAN

Hari/Tanggal :
Materi Pembelajaran :
Kelompok (Anggota) :
Semester :
Kelas :

Kompetensi Merencanakan, melaksanakan dan menyajikan hasil analisis data dari berbagai sumber
(Studi literatur, pengamatan, percobaan dan simulasi) mengenai pengaruh pencemaran
Dasar
udara emisi gas buang (kendaraan bermotor, asap rokok, kabut asap) dan kelainan pada
struktur serta fungsi jaringan organ pernafasan terhadap Kesehatan.

Tujuan Setelah mempelajari materi ini peserta didik diharapkan mampu menyajikan hasil
analisis kelainan dan gangguan sistem pernafasan dengan menggunakan media
Pembelajaran
presentasi

Indikator Menjelaskan kelainan dan gangguan terkait sistem pernafasan

PERATURAN TES LISAN :


➢ Setelah semua siswa / kelompok mempresentasikan hasil kerjanya, guru mengadakan tes lisan untuk
menilai kemampuan siswa dalam memahami materi yang sudah di bahas
➢ Pelaksanaan tes lisan akan di laksanakan pada pertemuan berikutnya
➢ Guru akan memberikan 3 pertanyaan kepada siswa
➢ Soal yang akan di ujikan merupakan materi tentang kelainan dan gangguan pada sistem pernafasan
➢ Setiap 1 pertanyaan guru akan memberikan waktu 2 menit untuk siswa menjawab pertanyaan tersebut
➢ Jika siswa tidak bisa menjawab soal nomor 1 dan waktu masih cukup (belum lewat 2 menit), guru akan
melanjutkan ke soal berikutnya, dan akan mengulang kembali soal nomor 1 saat waktu masih ada.
➢ Total waktu untuk menjawab tes lisan setiap siswa adalah 6 menit untuk 3 pertanyaan

35 | A s e s m e n K o m u n i k a s i P e r s o n a l
RUBRIK PENILAIAN

Kompetensi Merencanakan, melaksanakan dan menyajikan hasil analisis data dari berbagai sumber
(Studi literatur, pengamatan, percobaan dan simulasi) mengenai pengaruh pencemaran
Dasar
udara emisi gas buang (kendaraan bermotor, asap rokok, kabut asap) dan kelainan pada
struktur serta fungsi jaringan organ pernafasan terhadap Kesehatan.

Tujuan Setelah mempelajari materi ini peserta didik diharapkan mampu menyajikan hasil
analisis kelainan dan gangguan sistem pernafasan dengan menggunakan media
Pembelajaran
presentasi

Indikator Menjelaskan kelainan dan gangguan terkait sistem pernafasan


Teknik Penilaian Tes Tulis

Instrumen Penilaian Tes Lisan


No Pertanyaan Instruksi Jawaban yang diharapkan
1 jelaskan hasil diskusi kelompok (Karya Memaparkan hasil diskusi kelompok (karya/isi poster)
Kelompok/Poster) yang anda kerjakan dengan jelas
Bersama kelompok anda?
2 Apa dampak yang ditimbulkan dari Dampak dari adanya pencemaran udara adalah masalah
kebiasaan buruk, seperti merokok di tempat Kesehatan manusia, pemanasan global, hujan asam,
umum dan adanya peningkatan jumlah eutrofikasi, Efek negative pada satwa liar, penipisan
kendaraan yang menyebabkan terjadinya lapisan ozon.
pencemaran udara?
3 Di kota-kota besar, pabrik dan jumlah Cara mengurangi dan mencegah polusi udara dimulai
kendaraan semakin meningkat, hal tersebut dari diri sendiri dan lingkungan, diantaranya adalah :
mempunyai andil dalam kontribusi 1. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor
terhadap pencemaran udara. Upaya atau 2. Hemat energi
Tindakan apa yang anda lakukan untuk 3. Membeli produk daur ulang
mengurangi pencemaran udara yang ada 4. Menggunakan produk yang sustainable
dilingkungan tempat tinggal anda? 5. Menanam pohon
6. Berjalan, bersepeda atau memanfaatkan transportasi
umum
7. Makan produk lokal dan organic
8. Mengurangi makan daging
9. Berkebun
10. Meningkatkan kesadaran
4 Tidak sedikit yang menjadi perokok aktif Terdapat banyak dampak perokok aktif (remaja)
adalah remaja, apakah resiko negative yang diantaranya : paru-paru akan berhenti berkembang,
diterima oleh remaja yang merokok, dan gejala penyakit jantung dan pembuluh darah, kerusakan
Tindakan apa yang akan anda lakukan jika gigi, masalah otot dan tulang, kanker, dan rasa yang terus
anda melihat teman anda sedang merokok? menerus ingin merokok (kecanduan).
Saat melihat teman yang merokok, Tindakan yang harus
dilakukan adalah menegur dan mengingatkan bahwa
merokok dapat merugikan diri sendiri dan orang lain,
bahkan mahluk hidup lainnya.
5 Buatlah suatu aturan tentang kapan dan Mengacu pada Peraturan pemerintah republik Indonesia
dimana orang dapat merokok! 109 tahun 2012 Tentang Pengamanan bahan yang
mengandung zat adiktif Berupa produk tembakau bagi
kesehatan

36 | A s e s m e n K o m u n i k a s i P e r s o n a l
Skor
No Soal Bobot Ctatan Guru
(Max 100)
1 jelaskan hasil diskusi kelompok (Karya 20 % 60
Kelompok/Poster) yang anda kerjakan
Bersama kelompok anda?
2 Apa dampak yang ditimbulkan dari 20 % 80
kebiasaan buruk, seperti merokok di
tempat umum dan adanya peningkatan
jumlah kendaraan yang menyebabkan
terjadinya pencemaran udara?
3 Di kota-kota besar, pabrik dan jumlah 20 % 90
kendaraan semakin meningkat, hal
tersebut mempunyai andil dalam
kontribusi terhadap pencemaran udara.
Upaya atau Tindakan apa yang anda
lakukan untuk mengurangi pencemaran
udara yang ada dilingkungan tempat
tinggal anda?
4 Tidak sedikit yang menjadi perokok 20 % 80
aktif adalah remaja, apakah resiko
negative yang diterima oleh remaja
yang merokok, dan Tindakan apa yang
akan anda lakukan jika anda melihat
teman anda sedang merokok?
5 Buatlah suatu aturan tentang kapan dan 20 % 70
dimana orang dapat merokok!
TOTAL 100% 380

Catatan :
Untuk menghitung nilai akhir dengan rumus = Skor Total x 100 : 5
= 380 x 100 /5
= 76

37 | A s e s m e n K o m u n i k a s i P e r s o n a l
3. PENILAIAN BERMAIN PERAN

TASK BERMAIN PERAN

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah


Kelas/Semester : X/1 dan 2
Mata Pelajaran : Biologi

Kompetensi Dasar Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan tumbuhan ke dalam divisio
berdasarkan pengamatan dan metagenesis tumbuhan serta mengaitkan
peranannya dalam kelangsungan kehidupan di bumi

Tujuan Setelah mempelajari materi ini peserta didik diharapkan mampu


➢ Mengklaifikasikan jenis-jenis tumbuhan
Pembelajaran
➢ Menjelaskan manfaat dari berbagai macam jenis tumbuhan untuk
keberlangsungan hidup mahluk hidup

Indikator Mengkasifikasikan berbagai jenis tumbuhan dan menjelaskan peranan atau fungsi
dari masing-masing tumbuhan tersebut untuk keberlangsungan hidup mahluk
hidup

Nama Kelompok :
Petunjuk!
1. Guru membagi siswa dalam kelompok (2-3 orang siswa)
2. Guru dan siswa melakukan tanya jawab dengan siswa seputar teks percakapan
3. Guru menugaskan siswa untuk membuat naskah/teks percakapan tentang manfaat dari berbagai jenis
tumbuhan
4. Kemudian coba peragakan percakapan berikut dengan teman sebangkumu (kelompok)!
5. Mainkanlah peran dalam tokoh teks percakapan dengan teman sekelompok anda di depan kelas!
6. Kriteria penilaian :
➢ Partisipasi ➢ Ekspresi verbal (pemilihan kata yang
➢ Penghayatan peran tepat)
➢ Kerjasama antar anggota kelompok ➢ Kesesuaian tema
➢ Ekspresi fisik ➢ Pemahaman pengetahuan pendukung
➢ Ekspresi suara gagasan
➢ Ekspresi verbal ➢ Keutuhan alur fikir
➢ Keakuratan materi

38 | A s e s m e n K o m u n i k a s i P e r s o n a l
Contoh Teks Drama
“Khasiat Bunga Matahari untuk Kesehatan”

Selama ini bunga matahari banyak dimanfaatkan untuk tanaman hias dan bijinya sebagai camilan. Padahal
bunga matahari juga bermanfaat untuk kesehatan.

Andi : "Selamat sore, Bu Dina."


Bu Dina : "Selamat sore Andi ... silakan masuk."
Andi : "Begini Bu, saya ingin bertanya tentang manfaat dari bunga matahari. Karena di taman Ibu
banyak sekali bunga matahari. Apakah boleh, Bu?"
Bu Dina : "Oh ... begitu ya. Tentu saja boleh, Andi."
Andi : "Bagian yang paling banyak dimanfaatkan dari bunga matahari itu mana, Bu?"
Bu Dina : " Bagian yang paling banyak dimanfaatkan dari tanaman ini adalah bijinya. Selain itu, akar,
bunga, dan daun juga mempunyai khasiat tersendiri."
Andi : "Apa Ibu berkenan untuk menjelaskan satu-persatu manfaat dari tiap-tiap bagian tanaman
ini?"
Bu Dina : "Tentu saja, Andi." "Pertama-tama kita mulai dari daunnya, daun yang diremas atau
dilumatkan dapat digunakan mengobati borok, bengkak, dan gigitan serangga.
Seduhan daun ini mempunyai khasiat mengobati demam tinggi. Rebusan dari akarnya dapat
dipakai untuk mengatasi rematik dan rasa nyeri. Bunganya dapat digunakan sebagai pewarna
karena mengandung bahan pewarna kuning."
Andi : "Bagaimana dengan bijinya? Apa hanya digunakan sebagai snack?"
Bu Dina : Tentu saja tidak." "Selain dimakan sebagai snack, digunakan dalam salad atau sandwich.
Selain itu, penderita tekanan darah tinggi atau biji bunga matahari dapat membantu penurunan
tekanan darah."
Andi : "Wah, banyak sekali ya manfaatnya!". Kalau begitu saya juga akan menanam bunga matahari
di halaman rumah."

39 | A s e s m e n K o m u n i k a s i P e r s o n a l
RUBRIK PENILAIAN BERMAIN PERAN

Skor Presentase
Unsur Yang Di Jumlah
No 1 2 3 4 (Jlm Skor : Skor
Nilai Skor
maksimal x 100)
1 Partisipasi
2 Penghayatan peran
3 kerjasama
4 Ekspresi fisik
5 Ekspresi suara

6 Ekspresi verbal
7 Kesesuaian tema
8 Pemahaman
pengetahuan
pendukung gagasan
9 Keutuhan alur pikir
10 Keakuratan materi
Jumlah Skor

Keterangan skor penilaian :


Skor 1 jika ketrampilan siswa buruk
Skor 2 jika ketrampilan siswa cukup
Skor 3 jika ketrampilan siswa baik
Skor 4 jika ketrampilan siswa baik sekali

Skor maksimal adalah 10 x 4 = 40


Skor Perolehan
Nilai = ————————— x 100
Skor Maksimal

Kriteria penilaian dapat dilakukan sebagai berikut :


o 1 Jika seorang siswa memperoleh persentase 90%-100% dapat dikategorikan baik sekali.
o 2 Jika seorang siswa memperoleh persentase 80%-89% dapat dikategorikan baik.
o 3 Jika seorang siswa memperoleh persentase 70%-79% dapat dikategorikan cukup baik.
o 4 Jika seorang siswa memperoleh persentase kurang dari 70% dapat dikategorikan kurang

40 | A s e s m e n K o m u n i k a s i P e r s o n a l
ASESMEN
KOMUNIKASI
PERSONAL

Gusni Nugraha As Syiba


(2002046)
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Pengertian Komunikasi
Proses penggunaan pesan oleh dua orang atau lebih, dimana
semua pihak saling berganti peran sebagai pengirim dan
penerima pesan, sampai ada saling pemahaman atas pesan
yang disampaikan.
(Schraam, 1977 )
Asesmen Komunikasi Personal
Salah satu dari contoh dari asesmen alternatif, digunakan
untuk memperoleh informasi penting tentang peristiwa
siswa dengan cara berkomunikasi dengan siswa. Dalam
hal ini, prestasi siswa tidak hanya meliputi peristiwa
belajar semata tetapi juga prestasi siswa dalam proses
pembelajaran.
(Rustaman, 2005)
Komunikasi personal merupakan salah satu
bentuk asesmen alternatif yang dilakukan
dengan komunikasi melalui siswa atau antar
siswa.
Tujuan Komunikasi Personal

Asesmen komunikasi personal digunakan


untuk memperoleh informasi penting tentang
prestasi siswa dengan cara berkomunikasi
dengan siswa. Dalam hal ini, prestasi siswa
tidak hanya meliputi prestasi belajar semata
tetapi juga prestasi siswa dalam proses
pembelajaran
Manfaat asesmen KP

▪ Alat cek ganda asesmen lain


▪ Memantau apakah/Individu berjalan
sebagai mestinya
▪ Mendorong dan mengevaluasi penalaran
dan pemecahan masalah siswa
▪ Menilai prestasi siswa dalam
partisipasinya dalam diskusi kelas
Target Penilaian dengan asesmen personal

Penalaran

Target Skill dan


Pengetahuan Produk
KP

Penilaian
Afektif
Pedoman dalam penilaian professional pada asesmen komunikasi personal

Target pencapaian yang kita Cara kita di dalam mendapatkan


1 rencanakan terhadap siswa
5 Kembali hasil yang baru di gunakan

Pertanyaan yang kita ajukan


2 6 Membuat interpretasi dari hasil
tersebut

Kriteria yang kita terapkan dalam Berbagai cara didalam kita


3 mengevaluasi jawaban-jawaban
7 menggunakan hasil tersebut

Record performans yang kita


4 simpan
• Faktor konteks yang penting untuk diperhatikan oleh
penilai dalam menggunakan KP Menurut Stiggins
(1994)
▪ Faktor pertimbangan lain
▪ Bahasa yang umum
▪ Kelancaran lisan yang cukup
▪ Kepribadian siswa
▪ Waktu yang memadai
▪ Kemanan lingkungan
▪ Pemahaman siswa
▪ Catatan yang akurat
Bentuk Komunikasi Personal

1. Pertanyaan dan jawaban intruksional

2. Pertemuan dan wawancara

3. Diskusi Kelas

4. Tes lisan

5. Percakapan lainnya
Tahapan pengembangan Perangkat
Asesmen Komunikasi Personal

1. Memulai dengan visi yang jelas mengenai


outcome yang akan di capai
2. Menerjemahkan visi ke dalam pertanyaan
yang jelas dan terfokus
3. Menggunakan Bahasa yang sama dan
membuka komunikasi dengan siswa
4. Mengambil sampel performa secara
representatif
Tahap Pelaksanaan Komunikasi Personal

Tiga tahapan yang dilakukan yaitu :


1. Tahap persiapan (menyusunindikator, skoring)
2. diskusi dan proses
asesmen (membagikelompok, seting kelas,
menilai), dan
3. umpan balik (melakukanrefleksi, identifikasi
proses, evaluasi hasil, dan diskusi kritis,)
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Asesmen

• Subjektivitas
• Kesesuaian metode dengan target
• Faktor-faktor konteks
• Sampling
Teknik pembuatan asesmen KP

Bahasa yang sama Lingkungan yang aman


1 5

Kefasihan verbal yang


2 6 Siswa memahami kebutuhan
memadai akan kejujuran

Karakteristik personal yang Alat untuk menyimpan record


3 sesuai
7 yang akurat

Waktu yang cukup


4
Kelebihan dan Kekurangan KP

Dapat dilakukan dengan


secara cepat dan efisien 1
1. Terkadang bermasalah dengan
Koneksi yang cepat dapat terjadi penyimpanan sampel
antara asesmen dan pengaaran 2
2. Kurang cocok untuk menilai
keterampilan dan produk yang
berupa hasil karya
Metodenya fleksibel 3

Cara paling baik untuk membedakan orientasi dan


kelebihan siswa yang berhubungan dengan sikap,
hobi, kecendrungan motivasi
4

Asesmen dapat berupa


respon nonverbal 5

Adanya kejujuran antar siswa


dan guru 6
Standar Kualitas Komunikasi Personal Sebagai Asesmen

Atribut Kualitas Pertanyaan yang menetapkan


Target pencapaian yang Apakah pertanyaan saya merefleksikan pencapaian target yang
jelas dan spesifik saya inginkan dari siswa?

Tujuan yang jelas Mengapa menggunakan komunikasi personal sebagai


asesmen? Bagaimana hasilnya dapat digunakan?

Menjamin penyajian target Dapatkah target yang diinginkan dicapai melalui komunikasi
yang representasi personal langsung dengan siswa?

Performansi sampel Apakah saya punya bukti-bukti yang cukup?


bagus
Mengontrol gangguan Apa saya sadar dengan sumber potensial terjadinya bias, dan
yang tidak diinginkan sudahkah saya meminimalisir pengaruh personal dan
profesional filters?
Terima Kasih….

Anda mungkin juga menyukai