Anda di halaman 1dari 14

“KECEPATAN”

MAKALAH

Ditulis untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Ilmu Melatih

Disusun Oleh:

YUDA HENDRA
NPM. 201025378057

Dosen Pengampu:

CUNDRA BAHAR, S.Pd. M. Pd

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU


KEPENDIDIKAN (STKIP) MUHAMMADIYAH SUNGAI
PENUH LLDIKTI WILAYAH X
TAHUN 2022

i
i

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi
sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru
sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada
terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Kecapatan”. Penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari
berbagai pihak, terutama Bapak Cundra Bahar, S.Pd. M. Pd selaku dosen
matakuliah Ilmu Melatih yang telah memberi pemahaman sehingga makalah ini
dapat disusun, karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya
yang telah memberikan dukungan, dan kepercayaan yang begitu besar.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini dapat lebih bermanfaat bagi
semua pembaca.

Sungai Penuh, Oktober 2022

Penyusun

i
ii

DAFTAR ISI

SAMPUL
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah.................................................. 1
1.2. Identifikasi Masalah......................................................... 2
1.3. Batasan Masalah.............................................................. 2
1.4. Rumusan Masalah............................................................ 2
1.5. Tujuan Penulisan Makalah.............................................. 2
1.6. Manfaat Penulisan Makalah............................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Definisi Prinsip Latihan................................................... 3
2.2. Kecepatan ....................................................................... 6
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan...................................................................... 10
3.2. Saran ............................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 11

ii
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Olahraga adalah kegiatan dalam kehidupan manusia yang tidak hanya

melibatkan aspek jasmani, tetapi juga aspek rohani, aspek social, bahkan aspek

ekonomi. Dengan demikian Olahraga memiliki tujuan yaitu mencapai prestasi

yang setinggi-tingginya dalam olahraga prestasi, namun hakikatnya olahraga

juga meningkatkan sumber daya manusia. Faktor lain yang mendukung atlet

berprestasi yaitu kesehatan. karena kesehatan menjadi faktor utama bagi fisik

atlet untuk menentukan keberhasilan dalam melakukan aktivitas fisiknya.

Dengan demikian Kesehatan olahraga adalah sekumpulan ilmu-ilmu yang

membahas segala permasalahan kesehatan yang berkaitan dengan olahraga.

Artinya dalam ilmu kesehatan olahraga menerapkan ilmu-ilmu kedokteran yang

terkait dengan tujuan memelihara kesehatan atlet.

Sebuah prinsip latihan yaitu roh dari sebuah perkembangan ataupun

perubahan dari setiap sesi latihan yang harus menunjukkan peningkatan secara

signifikan, tetapi pada kenyataannya masih ada ditemukan orang-orang yang

belum mengetahui ilmu melatih, termasuk melatih kecepatan. Sebagai calon

pelatih yang profesional kelak dimasa depan kita harus mengetahui tentang

prinsip latihan. Karena dalam melatih prinsip latihan menjadi pondasi dalam

membangun atlet yang berprestasi. Berhubungan dengan prinsip melatih

tersebut juga termasuk juga melatih kecepatan. Oleh sebab itu makalah ini akan

membahas tentang kecepatan.

1
2

1.2. Identifikasi Masalah

Masih ada orang yang belum menguasai ilmu melatih termasuk

melatih kecepatan.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah maka makalah ini di susun untuk

membahas kecepatan yang merupakan bagian dari ilmu melatih.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah tersebut, maka masalah yang akan

dibahas dalam makalah ini adalah:

1. Bagaimana prinsip latihan kecepatan?

2. Bagaimana model latihan kecepatan?

1.5. Tujuan Penulisan Makalah

Berdasarkan batasan dan rumusan masalah di atas, maka tujuan

penelitian ini untuk mendeskripsikan :

1. Prinsip latihan kecepatan

2. Model latihan kecepatan

1.6. Manfaat Penulisan Makalah

Hasil penelitian ini bermanfaat bagi pembaca untuk menambah

pengetahuan tentang ilmu melatih khusus pada aspek kecepatan.


3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi Prinsip Latihan

Prinsip latihan merupakan suatu pedoman untuk berpikir atau bertindak

yang mencakup keseluruhan proses persiapan yang sistematik dan terjadwal

bagi atlet untuk meningkatkan prestasi. Sebuah prinsip latihan yaitu roh dari

sebuah perkembangan ataupun perubahan dari setiap sesi latihan yang harus

menunjukkan peningkatan secara signifikan. Seorang pelatih harus mampu

mengetahui dan menerapkan prinsip latihan kepada para atletnya.

Prinsip latihan dipaparkan sebagai berikut.

1. Prinsip Beban Berlebih (Overload)

Pemberian beban terhadap tubuh, akan direspon oleh tubuh itu

sendiri. Jawaban dari tubuh merupakan penyesuaian diri terhadap

rangsangan yang diterimanya. Dengan beban berlebih, memaksa otot

untuk berkontraksi maksimal, sehingga merangsang adaptasi fisiologis

yang akan mengembangkan kekuatan dan daya tahan. Dengan pemulihan

yang baik, tubuh akan kembali pada kondisi kebugaran yang lebih tinggi

dari pada sebelum latihan.

2. Prinsip Spesifikasi

Ketika latihan berkaitan dengan unsur biomotorik maka pelatih harus

tahu betul sistim energi apa dan unsur-unsur fisik apa yg paling

dibutuhkan (dominan untuk cabang olahraga yang dilatihnya. Apakah

kapasitas aerobik, anaerobik (laktat atau alaktat), daya tahan, kekuatan,

3
4

power, kelincahan, kecepatan, stamina atau yang lain. Teori SAID

(Specific Adaptation to Improve Demand) dari O'Shea mengatakan bahwa

tubuh hanya beradaptasi secara khusus terhadap beban yang diberikan.

Dengan demikian beban latihan harus disesuaikan dengan tujuan (O'Shea,

1976).

3. Prinsip Pemulihan Asal (Reversibility)

Prinsip ini menggambarkan bahwa apabila tubuh kita diberikan

waktu istirahat yang tertalu lama, maka kemampuan atau kesegaran tubuh

yang sudah dimiliki melalui proses latihan sebelumnya, akan kembali ke

tingkat semula, atau sama seperti ketika tidak melakukan latihan. Efek

latihan akan hilang jika latihan tidak teratur atau bahkan berhenti. Daya

tahan aerobik akan menurun setelah satu minggu tidak latihan, sedangkan

kekuatan otot akan menurun setelah satu bulan tidak latihan

4. Prinsip Individual

Salah satu penyebab ketidak berhasilan seorang pelatih dalam

mempersiapkan atlet atau timnya, dapat disebabkan oleh kurang pahamnya

prinsip indivualisasi ini. Prestasi seseorang atau tim dapat dicapai secara

optimal apabila setiap program latihan apapun yang diberikan mengacu

pada asas individualisasi ini. Beberapa ahli olahraga maupun kedokteran

mengemukakan pendapat yang senada tentang individu sosok manusia.

Mereka mengemukakan bahwa tidak ada satu orangpun yang sama persis

baik keadaan fisiknya maupun psikisnya.


5

Setiap orang akan memberikan respon yang tidak sama terhadap

setiap rangsangan (fisik, teknik, taktik, mental) yang diterimanya. Pada

dasarnya beban latihan harus diberikan sesuai dengan kemampuan dan

keterbatasan seseorang. Dengan demikian melakukan pemeriksaan dan

pengukuran awal merupakan hal yang mutlak.

5. Prinsip Multilateral

Prinsip perkembangan menyeluruh sebaiknya diterapkan pada atlit-

atlit muda. Pada permulaan belajar mereka harus dilibatkan dalam

beragam kegiatan agar memiliki dasar-dasar yang lebih kokoh untuk

menunjang keterampilan spesialisasinya kelak.

6. Prinsip Spesialisasi

Setelah melakukan prinsip Multilateral, dilanjutkan dengan

pengembangan khusus sesuai dengan cabang olahraga yang digelutinya,

dan spesialisasi baru dimulai setelah disesuaikan dengan umur yang cocok

untuk cabang olahraganya.

7. Prinsip Variasi

Pemberian variasi latihan merupakan cara yang baik agar atlit dapat

menikmati latihan dengan senang dan gembira supaya atlit tidak bosan.

8. Prinsip Model dalam Latihan

Model atau imitasi, atau tiruan merupakan suatu simulasi dari

kenyataan yang dibuat dari elemen atau unsur spesifik dari fenomena yang

dicari atau diamati serta mendekati keadaan sebenarnya.


6

9. Prinsip Periodisasi

Prinsip ini menekankan dalam proses pemberian materi latihan harus

secara bertahap, tidak bisa langsung latihan pada tahap pertandingan akan

tetapi kita harus melewati tahap persiapan sebagai modal untuk tahap

selanjutnya.

10. Prinsip Intensitas Latihan

Prinsip fisiologis dan psikologis yang positif hanyalah mungkin

terjadi apabila atlet dilatih melalui suatu program latihan yang intensif,

dimana pelatih secara progresif menambahkan beban kerja, repetisi, serta

kadar intensitas dari repetisi tersebut. Intensitas latihan dapat diukur

dengan menghitung denyut nadi maksimal (DNM).

2.2. Kecepatan

Speed/kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengerjakan

gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dan dalam waktu yang

sesingkat-singkatnya. kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan

secara berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu yang sesing-

singkatnya. Jadi dapat diambil kesimpulan Kecepatan adalah suatu

kemampuan tubuh untuk bergerak dengan kecepatan maksimal atau

menyelesaikan jarak dengan waktu singkat tanpa terjatuh. Memindahkan

posisi tubuh dari satu posisi ke posisi lain secara berturut-turut.


7

2.2.1. Metode Latihan Kecepatan

Metode latihan kecepatan dapat dilakukan oleh pelatih dengan cara

sebagai berikut:

1. Dilakukan pada awal latihan, yaitu pada saat otot dalam keadaan kuat

2. Intensitas latihan pada tingkat sub-maksimal atau maksimal

3. Jarak antara 30-80 meter

4. Jumlah pengulangan antara 10-16 kali

5. Waktu istirahat antara pengulangan 1-3 menit, waktu istirahat tiap set

yaitu 5 menit

2.2.2. Model Latihan Kecepatan

Terdapat beberapa model latihan kecepatan yang dapat diterapkan

pelatih dalam melatih, yaitu:

1. Lari interval yaitu berlari dengan berganti-ganti space, misalkan sprint

dan santai dengan interval tertentu

2. Hill repeat yaitu berlari pada medan dengan kemiringan secrara berulang

dalam satu sesi. Caranya lari menanjak secepatnya, lalu menurun dengan

santai untuk pemulihan

3. empo run mirip dengan intreval namun dengan intensitas rendah tetapi

dengan jangka waktu yang lebih lama

4. Lari 4-5 meter. berlari secepat – cepatnya, tanpa ada aba2, akselerasi

yang meledak. Lakukan repetisi yang banyak, istirahat sampai nadi

kembali ke nadi persiapan latihan (60%)


8

5. Lari 50-60 meter dari posisi berdiri. Berlari secepat-cepatnya (maksimal)

dari posisi berdiri. Dimulai dari posisi apapun (berdiri), berlari secepat –

cepatnya, tanpa ada aba2, kecepatan maksimum. Lakukan repetisi yang

banyak, istirahat sampai nadi kembali ke nadi persiapan latihan (60%)

6. Lari 50-60 meter dari posisi setengah berdiri Berlari secepat-cepatnya

(maksimal) dari posisi setengah berdiri Dimulai dari posisi setengah

berdiri, berlari secepat – cepatnya, tanpa ada aba2, kecepatan maksimum.

Lakukan repetisi yang banyak, istirahat sampai nadi kembali ke nadi

persiapan latihan (60%)

7. Lari 50-60 meter dari posisi jongkok. Berlari secepat-cepatnya

(maksimal) dari posisi jongkok. Dimulai dari posisi jongkok, berlari

secepat – cepatnya, tanpa ada aba2, kecepatan maksimum. Lakukan

repetisi yang banyak, istirahat sampai nadi kembali ke nadi persiapan

latihan (60%)

8. Lari dengan jarak 30 meter.Berlari secepat-cepatnya (maksimal) dari

posisi apapun (berdiri, setengah berdiri, jongkok. Dimulai dari posisi dari

posisi apapun (berdiri, setengah berdiri, jongkok) , berlari secepat –

cepatnya, tanpa ada aba2, lakukan akselerasi maksimal sepanjang jarak

30 meter. Lakukan repetisi yang banyak, istirahat sampai nadi kembali ke

nadi persiapan latihan (60%)

9. ABC running. Lakukan teknik ABC running dengan sebaik-baiknya.

Teknik berlari, meningkatkan frekuensi langkah. Lakukan repetisi yang

banyak
9

10. Innervasi. Lakukan teknik running dengan sebaik-baiknya. Teknik

berlari, meningkatkan frekuensi langkah. Lakukan repetisi yang banyak


10

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Prinsip latihan merupakan suatu pedoman untuk berpikir atau

bertindak yang mencakup keseluruhan proses persiapan yang sistematik dan

terjadwal bagi atlet untuk meningkatkan prestasi. Prinsip latihan dipaparkan

sebagai berikut. Prinsip Beban Berlebih (Overload), Prinsip Spesifikasi,

Prinsip Pemulihan Asal (Reversibility), Prinsip Individual, Prinsip

Multilateral, Prinsip Spesialisasi, Prinsip Variasi, Prinsip Model dalam

Latihan, Prinsip Periodisasi, Prinsip Intensitas Latihan

Kecepatan adalah suatu kemampuan tubuh untuk bergerak dengan

kecepatan maksimal atau menyelesaikan jarak dengan waktu singkat tanpa

terjatuh. Memindahkan posisi tubuh dari satu posisi ke posisi lain secara

berturut-turut. Kecepatan dapat dilatihkan dengan metode dan model latihan

sesuai dengan kebutuhan kondisi fisik yang diinginkan.

3.2. Saran

Semoga makalah in bermanfaat dan mampu memberikan manfaat

yaitu mampu memberikan informasi berupa pengetahuan bagi pembaca.

Sekian terimakasih

10
11

DAFTAR PUSTAKA

Bowers, R.W., 1992. Sports Physiology, 3rd edition, Ohio: Wm.C.Brown


Publisher.

Brooks, G.A., dan Fahey, T.D., 1984. Exercise Physiology, Human


Bioenergetics

Astrand, P.O. dan Rodahl, K., 1986. Textbook of Work Physiology,


Physiological Bases of Exercise, Third edition, New York:
McGraw-Hill Book Company

Golding, L.A., dan Bos, R.R., 1967. Scientific Foundation of Physical


Fitness Programs, Minneapolis: Burgess Publishing Company.

Anda mungkin juga menyukai