Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH ILMU MELATIH

KOMPONEN KOMPONEN LATIHAN


Dosen Pengampu : Dr. Oki Candra, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh
Dirmawansyah
176610469

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah Ilmu Melatih.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membimbing kami dalam menulis makalah ini. Demikian, semoga makalah ini dapat
bermanfaat. Terima kasih.
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN .....................................................................................
KATA PENGANTAR ...................................................................................
DAFTAR ISI ..................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................
1.1 LATAR BELAKANG ...............................................................................
1.2 RUMUSAN MASALAH ...........................................................................
1.3 TUJUAN ....................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................
2.1 KOMPONEN KOMPONEN ILMU MELATIH .......................................
BAB III PENUTUP ........................................................................................
3.1 KESIMPULAN ..........................................................................................
3.2 SARAN ......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengertian Latihan. Secara sederhana latihan dapat dirumuskan yaitu segala daya dan
upaya untuk meningkatkan secara menyeluruh kondisi fisik dengan proses yang sistematis
dan berulang-ulang dengan kian hari kian bertambah jumlah beban, waktu atau intensitasnya.
Latihan adalah suatu proses yang sistrematis secara berulang-ulang, secara tetap
dengan selalu memberikan peningkatan beban.
Berbagai macam bentuk latihan / olah raga yang dapat dilakukan dalam meningkatkan
kesegaran jasmani. Seperti :
Senam, berenang, bersepeda, berjalan atau lari dan lain-lain. Salah satu macam latihan yang
kita gunakan adalah latihan lari atau berjalan yang dewasa ini amat populer dengan istilah
aerobic. Aerobic artinya adalah hidup dengan udara ( oksigen) Karena latihannya mudah,
murah dan manfaatnya bagi tubuh amat besar. Tetapi seperti dijelaskan diatas bahwa unsur
kesegaran ini ada beberapa macam. Pada latihan lari unsur yang paling menonjol dilatih
adalah Enndurance pada jantung dan paru-paru. Untuk mencapai tingkat kesegaran
menyeluruh ( Totalfitness ) maka perlu juga diberikan latihan-latihan seperti : Pull Ups, Push
Ups, Sit Ups, Squat-thrush, Vertical Jump atau bila memungkinkan latihan dengan alat dalam
bentuk Circuit-training.

1.2 Rumusan Masalah

 Apa pengertian dari ilmu melatih ?


 Komponen apa saja yang ada didalam ilmu melatih ?

1.3 Tujuan
 Mengetahui pengertian ilmu dalam melatih
 Mengetahui komponen komponen yang ada didalam ilmu melatih
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Komponen Komponen Dalam Ilmu Melatih


1 Intensitas Latihan
Intensitas adalah ukuran yang menunjukkan kualitas suatu rangsang yang diberikan selama
latihan berlangsung (stimulus berupa aktivitas gerak).
Ukuran intensitas latihan dapat ditentukan oleh:
a. One Repetition Maximum (1 RM) Adalah kemampuan melakukan atau mengangkat beban
secara maksimal dalam satu kali kerja.
b. Denyut Jantung Per Menit Dihitung atas dasar usia olahragawan dan denyut jatung istirahat
(dihitung pada saat pagi hari, yaitu setelah tidur) Untuk menentukan intensitas berdasarkan
kenaikan denyut jantung dipergunakan grafik yang disebut Training Zone, yaitu dengan
menghitung berapa % dari denyut jantung maksimum (MHR: Maximum Heart Rate).
c. Kecepatan (WaktuTempuh) Adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan waktu
tertentu untuk menempuh jarak tertentu.
d. Jarak tempuh Adalah kemampuan seseorang dalam menempuh jarak tertentu dengan waktu
tertentu.
e. Jumlah Repetisi (Ulangan) Per Menit Adalah jumlah repetisi (ulangan) yang dapat
dilakukan seseorang dalam waktu satu menit
f. Lama Recovery dan Interval Lama singkatnya pemberian waktu untuk recovery dan
interval pada umumnya digunakan untuk menentukan intensitas latihan teknik.

2 Volume Latihan
Volume adalah beban latihan yang biasa dinyatakan dengan satuan jarak, jumlah beberapa
elemen jenis latihan, total waktu latihan, beban berat yang diangkat, jumlah set dalam
latihan interval dan sirkuit sebagai ukuran rangsangan motorik dalam suatu unit latihan.
Begitu juga menurut Suharto (1997:97) menyatakan bahwa pada dasarnya  volume latihan
meliputi unsur-unsur: waktu atau lama latihan, jarak tempuh atau berat beban, jumlah
ulangan latihan atau unsur teknik yang dilakukan dalam waktu tertentu. Dan unsur tersebut
mencerminkan kwantitas atau banyaknya latihan yang dilakukan pada saat latihan.Ukuran
yang menunjukkan jumlah atau kuantitas derajat besarnya suatu rangsang yang dapat
ditujukan dengan jumlah repetisi, seri atau set, dan panjang jarak yang ditempuh. Dalam
latihan harus diperhitungkan dan dipertimbangkan dua jenis volume (1) volume relatif dan
(2) volume absolut.
Ukuran yang menunjukkan kuantitas (jumlah) suatu rangsang.
Volume latihan dapat ditentukan melalui:
a. Jumlah bobot beban tiap butir (item) latihan
b. Jumlah repetisi per sesi
c. Jumlah set / sesi
d. Jumlah pembebanan per sesi
e. Jumlah seri / sirkuit per sesi.
3. Kepadatan Latihan
 Waktu latihan sebaiknya adalah pendek akan tetapi berisi dan padat dengan kegiatan-
kegiatan yang bermanfaat
 Apabila waktu latihan berlangsung terlalu lama dan terus melelahkan maka
bahayanya adalah bahwa atlet akan memandang setiap latihan sebagai suatu siksaan.

4. Kompleksitas Latihan
 Kerumitan bentuk latihan yang dilaksanakan dalam latihan
 Penguasaan keterampilan yang diperoleh melalui kompleksitas yang tinggi dapat
menjadi sumber keinginan dan tekanan persyarafan

5. Kualitas Latihan
 latihan dan dril-dril yang diberikan memang benar-benar sesuai dengan kebutuhan
atlet
 Koreksi-koreksi yang konstruktif sering diberikan  Pengawasan dilakukan oleh
pelatih sampai kedetail-detail gerakan
 Prinsip-prinsip overload diterapkan, baik dalam segi fisik maupun mental atlet.

6. Variasi dalam Latihan


 Untuk mencegah kemungkinan timbulnya kebosanan berlatih ini, pelatih harus kreatif
dan pandai-pandai mencari dan menerapkan variasi-variasi dalam latihan
 Variasi-variasi latihan yang dikreasi dan diterapkan secara cerdik akan dapat menjaga
terpeliharanya fisik maupun mental atlet
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Selain berguna untuk meningkatkan kesegaran jasmani, latihan kondisi fisik merupakan pro-
gram pokok dalam pembinaan atlet untuk berprestasi dalam suatu cabang olahraga. Atlet
yang memiliki tingkat kesegaran jasmani yang baik akan terhindar dari kemungkinan cedera
yang biasanya Bering terjadi jika seseorang melakukan kerja fisik yang berat.
Kurangnya daya tahan, kelentukan persendian, kekuatan otot, dan kelincahan merupakan
penyebab utama timbulnya cedera olahraga. Hal ini disebabkan program latihan kondisi fisik
yangdilakukan seseorang ticlak sempurna sebelum dia terjun mengikuti pertandingan atau
melaksanakan kegiatan fisik yang lebih berat.
3.2 Saran
Untuk setiap atlet yang berkecimpung di bidang olahragamanapun di harap kan agar bisa
meningkatkan kondisi fisiknya masing – masing, sehingga dalam suatu pertandingan tidak
mengalami kelelahan atau pun cedera pada saat latihan, di era yang kaya akan teknologi dan
pengertian dan pemahaman dalam peningkatan fisik perlu peningkatan mutu gizi juga.
Setiap pelatih dalam setiap bidang olahraga haruskan mengerti dan memahami cara
peningkatan kualitas fisik atlet dan bukan hanya fisik saja yang harus dimengerti oleh
seorang pelatih tetapi juga tentang kebutuhan gizi setiap atlet harus diperhatikan oleh setiap
pelatih. Agar kedepanya para pelatih dapat menciptakan atlet yang mempunyai kualitas fisik
bagus dan sehat.
Daftar Pustaka
http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/196506141990011-
YUNYUN_YUDIANA/TEORI_DAN_METODE_LATIHAN.pdf

http://ilmubuatmu.blogspot.com/2014/07/komponen-komponen-dalam-latihan.html

http://harunteguhfebriana.blogspot.com/2012/12/contoh-makalah-ilmu-kepelatihan.html

Anda mungkin juga menyukai