Anda di halaman 1dari 12

REKAYASA IDE

DASAR-DASAR VOLI

DISUSUN OLEH :
CHRISTEVEN SILALAHI (6211121020)
DIMAS IMAM FADHILLAH(6211121021)
ILHAM ARIBA(6211121038)
MUHAMMAD IDRIS (6212121011)
NALYA DITA ASSYFA(6212121025)
TUA WILSON HUTABALIAN(6211121030)

KELAS : PKO E
MATA KULIAH : DASAR-DASAR VOLI
DOSEN PENGAMPU : Dewi endriani,S.Pd.,M.Pd. dan MHD.Fahmi S.Pd.,M.Pd.

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


MEDAN 2022

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk menyelesaikan Rekayasa Ide ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih
kepada Ibu Dewi endriani S,PD Mpd, selaku dosen mata kuliah yang telah memberikan tugas
dan bimbingan sehingga menambah wawasan dalam situasi sekarang ini.
Makalah ini disusun oleh penulis dengan tujuan memenuhi tugas wajib mata Dasar-dasar
volly yang diberikan oleh Ibu Dewi endriani,S.Pd.,M.Pd. Mpd Dan Bapak
MHD.Fahmi,S.Pd.,M.Pd.Pada kegiatan ini, tim menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca.

Medan, Juni 2022

Tim Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................


DAFTAR ISI ..............................................................................................................................
RINGKASAN/ABSTRAK
BAB IPENDAHULUAN ...........................................................................................................
A. Latar Belakang RI............................................................................................................
B. Tujuan RI .........................................................................................................................
C. Manfaat RI .......................................................................................................................
BAB IIKERANGKA PEMKIRAN ..........................................................................................
BAB III METODE
PELAKSANAAN.....................................................................................................
BAB IV
PEMBAHASAN..........................................................................................................................
BAB V PENUTUP .....................................................................................................................
Kesimpulan ..................................................................................................................................
Saran ............................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................

3
RINGKASAN/ABSTRAK

Tujuan :
Penelitian ini bertujuan untuk agar kita bisa membuat program latihan mental untuk atlet
maupun bukan atlet.
Subjek dan Metode :
Dalam penelitian ini subjek yang diteliti adalah Teon tentang latihan mental bagi atlet
BulutangkisMetode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kualitatif
dengan pendekatan observasi dan meneliti.
Hasil Penelitian:
Hasil yang kami dapat dari penlitian membuat program latihan mental adalah yang pertama
perbanyak latihan sparing dengan lawan yang senior atau lebih kuat dari atlet tersebut dan yang
kedua melakukkan jogging di jalan dengan bersama para atlet bulutangkis lainnya sambil
menyanyikan yel yel.

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan
lingkungannya, mulai dari perilaku sederhana sampai yang kompleks. Perilaku manusia
ada yang disadari, namun ada pula yang tidak disadari, dan perilaku yang ditampilkan
seseorang dapat bersumber dari luar ataupun dari dalam dirinya sendiri.
Ilmu psikologi diterapkan pula ke dalam bidang olahraga yang dikenal sebagai psikologi
olahraga. Penerapan psikologi ke dalam bidang olahraga ini adalah untuk membantu agar
bakat olahraga yang ada dalam diri seseorang dapat dikembangkan sebaik-baiknya tanpa
adanya hambatan dan faktor-faktor yang ada dalam kepribadiannya.
Olahraga psikologi adalah kedisiplinan untuk memahami hambatan mental pada atlet
yang dapat mempengaruhi prestasi yang diinginkan. Prinsipprinsip dalam psikologi
olahraga didasarkan pada hubungan pikiran dan tubuh. Dari prinsip-prinsip psikologi
olahraga, muncul konsep persiapan mental untuk olahraga. Konsep persiapan mental
dalam olahraga benar-benar sangat penting demi tercapainya prestasi yang diharapkan.
Kondisi yang terjadi dilapangan berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara penulis
dengan para pelatih cabang olahraga, latihan keterampilan mental belum dilakukan secara
seksama dan spesifik dalam proses latihan. Kondisi inilah yang harus segera dibenahi
sebab jika pelatih masih memiliki pemikiran yang salah dalam melatih, misalnya selalu
fokus pada melatih kemampuan fisik, teknik, taktik saja, akan terjadi ketimpangan pada
diri atlet. Untuk dapat meningkatkan prestasi atau performa seorang atlet maka atlet perlu
memiliki mental yang tangguh, sehingga ia dapat berlatih dan bertanding dengan
semangat tinggi, dedikasi total, pantang menyerah,tidak mudah terganggu oleh masalah-
masalah non-teknis atau masalah pribadi. Dengan demikian ia dapat menjalankan
program latihannya dengan sungguh-sungguh, sehingga ia dapat memiliki fisik prima,
teknik tinggi dan strategi bertanding yang tepat, sesuai dengan program latihan yang
dirancang olehpelatih.

B. Tujuan
 Penelitian ini bertujuan untuk menambahkan wawasan-wawasan pada sipembaca dan
pembuat

5
 Penelitian ini juga bertujuan untuk agar kita bisa membuat program latihan mental
untuk atlet maupun bukan atlet.
C. Manfaat
 Manfaat dari rekayasa ide ini mendapatkan pengetahuan-pengetahuan yang belum kita
ketahui
 Manfaat penelitian ini juga agar kita bisa mengetahui dan bisa membuat program latihan
mental untuk atlet maupun bukan atlet

6
BABII

KERANGKAPEMIKIRAN

Munculnya pengertian mental training berawal dari konsep mental itu sendiri yang diungkapkan
oleh Drever (1971) yaitu “mental adalah keseluruhan struktur dan proses-proses kejiwaan, baik
yang disadari maupun tidak, dari bagian dalam psyche yang terorganisir”. Ungkapan lain
muncul dari Unestahl pada tahun 1988 mengenai pengertian mental training ini. Unestahl
berpendapat bahwa “Mental training is a systematic and long-term training to develop and
leam, to control: 1. behavior, 2. performance, 3. emotion and mood state, 4. bodily processes”.

Demi dapat meningkatkan prestasi atau performa olahraganya, seorang atlit perlu memiliki
mental tangguh. Sehingga ia dapat berlatih dan bertanding dengan semangat tinggi, dedikasi
total, pantang menyerah, tidak mudah terganggu oleh masalah-masalah pribadi. Untuk dapat
memiliki mental yang tangguh tersebut, atlit perlu melakukan latihan mental yang sistematis.
Jika kemampuan atlit menurun karena faktor kesalahan teknik, maka persepsi atlit terhadap
kemampuan dirinya juga akan berkurang. Jika masalah kesalahan ini tidak teridentifikasi dan
tidak segera diperbaiki, maka dampaknya akan menetap. Akibatnya, kemampuan atlit tidak
meningkat dan hal tersebut lama kelamaan bisa menimbulkan sikap negatif (misalnya kecewa)
terhadap prestasi olahraganya. Berikut adalah beberapa jenis latihan mental atau mental training
yang dapat dilakukan seorang atlit:

1. Membuat catatan harian mental (mental log)

Catatan lathan mental merupakan catatan harian yang ditulis setiap atlit selesai melakukan
latihan, pertandingan, atau acara lain yang berkaitan dengan olah raganya. Dalam buku catatan
latihan mental ini dapat dituliskan pikiran, bayangan, ketakutan, emosi, dan hal lain-lain yang
dianggap penting dan relevan oleh atlit. catatan ini semestinya dapat menceritakan bagaimana
atlit berpikir, bertindak, bereaksi, juga merupakan tempat untuk mencurahkan segala perasaan
negatif jika melakukan kegagalan atau tampil buruk.

2. Penetapan Sasaran (goal setting)

Penetapan sasaran (goal setting) perlu dilakukan agar atlit memilki arah yang harus
dituju. Penetapan sasaran ini sedapat mungkin harus bisa diukur agar dapat melihat
perkembangan dari pencapaian sasaran yang ditetapkan. Sasaran ini sebaiknya dikonsultasikan

7
juga dengan pelatuh. Sasaran tersebut harus membuat atlit tertantang tetapi tidak boleh terlalu
mudah atau terlalu sulit agar dapat berfungsi juga sebagai pembangkit motivasi.

3. Latihan Relaksasi

Tujuan daripada latihan relaksasi seperti latihan manajemen stress adalah untuk mengendalikan
ketegangan, baik itu ketegangan fisik maupun psikologis. Ada berbagai macam bentuk latihan
relaksasi, namun yang paling mendasar adalah latthan relaksasi otot secara progresif. Tujuan
daripada latihan ini adalah agar atlit dapat mengenali kapan saatnya harus nleks dan
membedakannya dengan keadaan tegang.

4. Latihan visualisasi (mental imagery)

Latihan visualisasi (mental imagery) merupakan suatu bentuk latihan mental yang berupa
pembayangan diri di dalam pikiran. Manfaat daripada latihan imajeri antara lain adalah untuk
mempelajari teknik baru, memperbaiki Teknik yang masih salah atau belum sempuma, latihan
simulasi dalam pikiran, dan latihan bagi atlit yang sedang rehabilitasi cedera. Di dalam imajeri
si atlit bukan hanya „melihat‟ dirinya melakukan teknik-teknik, tapi juga memfungsikan indera
pendengaran, perabaan, penciuman dan pengecapan. Untuk dapat menguasai latihan imajeri,
seorang atlit harus dapat mahir dulu dalam melakukan latihan relaksasi.

5. Latihan Konsentrasi

Konsentrasi merupakan suatu keadaan dimana kesadaran seseorang tertuju kepada suatu objek
tertentu dalam waktu tertentu. Dalam olahraga, masalah yang paling sering timbul akibat
terganggunya konsentrasi adalah berkurangnya akurasi lemparan, pukulan, tendangan, atau
tembakan sehingga tidak mengenai sasaran.

8
BAB III
METODE PENELITIAN

Dalam suatu penelitian tentulah ada metode atau bagaimana cara melakukan penelitian ini.
Dan disini saya akan memaparkan suatu metode dalam penelitian ini baik dari subjek
penelitian, metode apa yang digunakan dan bagaimana pengumpulan datanya.
a) SUBJEK PENELITIAN
Dalam penelitian ini subjek yang diteliti adalah Teori tentang latihan mental bagi atlet
Bulutangkis
b) METODE PENELITIAN
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kualitatif
dengan pendekatan observasi dan meneliti
c) TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data ialah dengan mengobservasi dan meneliti teori latihan mental
traning bagi atlet bulutangkis

9
BAB IV
PEMBAHASAN
Program Latihan Mental atau Mental Training yang kami lakukkan bagi atlet bulutangkis
adalah, sebagai berikut :

A. Yang pertama ialah melatih mental bagi atlet bulutangkis dilapangan ialah dengan
melawan atau sparing dengan senior yang lebih bagus permainanya dari mereka, latihan
ini berfungsi melatih mental atlet ketika berjumpa dengan lawan yang lebih baik dari dia
agar mental anak tersebut tidak jatuh dan terus berusaha untuk menang. Dan tidak hanya
melatih mental tetapi melatih permainan atlet tersebut agar lebih baik lagi semakin
banyak lawan sparing kuat yang dilawan maka semakin baik pula mental dan
permaianan atlet tersebut.
B. Pada Jatihan kali ini kita akan melatih mental seorang atlet bulutangkis. Disini kita akan
melatih kepercayaan diri atlet bulutangkis dengan melakukan latihan berlari sambil
bernyanyi iyel-iyel. Dalam latihan ini kita membutuhkan lapangan yang luas atau bisa
juga belari disekitaran komplek perumahan. Para atlet bulutangkis dikumpullkan
menjadi dua barisan. Selanjutnya pelatih mengarahkan langsung para atlet untuk berlari
dan bemmyanyi iyel — iyel. Tujuan dani latihan ini adalah untuk meningkatkan
keercayaan diri atlet apabila pada saat bertandingan mengalami tekanan yang kuat dari
para penonton sehingga dengan latihan ini atlet tersebut dapat lebih percaya diri.
Kepercayaan din didapat pada saat mereka mampu melakukan berlari sambil bemyanyi
dikeramaian orang tanpa ada rasa malu, maka hal tersebut dapat meningkatkan
kepercayaan diri dan dapat membentuk mental atlet tersebut.

1
0
BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Dapat disimpulkan bahwa dari program latihan mental atlet yang kami buat ialah
yang pertama perbanyak latihan sparing dengan lawan yang senior atau lebih kuat dari
atlet tersebut dan yang kedua melakukkan jogging di jalan dengan bersama para atlet
bulutangkis lainnya sambil menyanyikan yel yel.

B. Saran
Terdapat beberapa saran yaitu dalam meningkatkan mental anak tidak hanya dari luar
saja tetapi yang paling penting ialah dari dalam diri si atlet ia harus meyakinkan din bahwa di
jauh lebih kuat dan harus terus berusaha

1
1
DAFTARPUSTAKA
http://www.hiithighintensityintervaltraining.ga/2017/06/pengertian-mental-training-dalam-
olahraga.html

http://simbolonbermanhot.blogspot.co.id/2013/08/latihan-mental-bagiatlet.html
http://andifirdayanti21.blogspot.com/2018/

1
2

Anda mungkin juga menyukai