Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL JOURNAL

REVIEW
MK.FILSAFAT PENDIDIKAN
PRODI S1-PGSD
FIP
SKOR NILAI :

(FILSAFAT SEBAGAI WAHANA PENDIDIKAN MENUJU KEMANDIRIAN


BANGSA
ALI MUDHOFIR,2013)

NAMA MAHASISWA :- ABDULLAH MUNAWIR NASUTION (1213311125)

- LASRUMATA IDA NABABAN (1213311143)

- RAHMA AULIA (1213311121)

- ROMAITO B. PARDEDE (1213311167)

DOSEN PENGAMPU : SUSI SUSANTI S.Pd,M.Pd

MATA KULIAH : FILSAFAT PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

OKTOBER 2021
EXECUTIVE SUMMARY

Pendidikan merupakan rangkaian proses tanpa akhir untuk mendewasakan


manusia. pendidikan mngisyaratkan bahwa anak yang terdidik dengan baik akan
memberi warna kebaikan bagi dirinya sendiri, keluarga dan masyarakat.
Kesadaran itu sejatinya telah dipahami masyarakat indonesia, namun berbagai
tantangan dan godaan dunia merontokkan benteng kepribadian. Kemandirian
bangsa dapat diraih melalui pendidikan yang baik melalui tataran formal,
nonformal dan informal. Pemahaman mengenai filsafat pada esensinya adalah
memaknai hidup dengan menghargai orang lain dan lingkungannya. Namun,
pemahaman ini seolah luntur karena memahami filsafat sebatas dasar ilmu bukan
aplikasinya dalam kehidupan.
Sosok kemandirian bangsa sesungguhnya adalah karakter individu yang
tergambar dalam perilakunya. Filsafat mendasari gerak langkah kehidupan
manusia dalam pendidikan dengan harapan dapat mengembangkan kemandirian
dan berimplikasi pada keteraturan dan kebaikan disekitarnya. Filsafat diharapkan
mendasari seluruh aspek pendidikan, karena salah satu esensi yang terkandung
didalamnya adalah kejujuran dan keadilan.

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mengenai

Critical Jurnal Review.

Dalam penyusunan CJR ini, penulis banyak mengalami hambatan dan

kesulitan . Namun berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak , CJR ini

dapat terselesaikan. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan karya ini masih

jauh dari sempurna, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat

membangun untuk meningkatkan mutu penulisan selanjutnya . Akhir kata

semoga tugas CJR ini bermanfaat untuk kalangan umum maupun pendidikan

Medan, 15 Oktober 2021

Kelompok 6

ii
DAFTAR ISI

EXECUTIVE SUMMARY ................................................................................................i

KATA PENGANTAR......................................................................................................ii

DAFTAR ISI .....................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................1

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR .............................................................................1

B. Tujuan Penulisan CJR ..........................................................................................1

C. Manfaat CJR...........................................................................................................1

D. Identitas jurnal ......................................................................................................2

BAB II RINGKASAN ISI JURNAL..............................................................................3

BAB III PEMBAHASAN ................................................................................................6

A. Pembahasan Isi Jurnal ..........................................................................................6

B. Kelebihan dan Kelemahan Jurnal.......................................................................7

BAB IV PENUTUP...........................................................................................................10

A. Kesimpulan ............................................................................................................10

B. Rekomendasi .........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................12

LAMPIRAN ......................................................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR


Filsafat sering dikatakan sebagai ilmu pengetahuan yang membingunkan.

Padahal, sebagai ilmu pengetahuan yang usianya yang sudah sangat tua, filsafat

banyak diminati para pemikir atau tidak sedikit penggemar dan pencintanya.

Usia filsafah sudah sepuh, perjalananya telah memberikan bentuk bentuk

pemikiran yang bervariasi, juga telah melahirkan berbagai aliran dan paham

yang mengidologis. Seluruh disiplin ilmu diciptakan oleh filsafat dan memiliki

landasan filosofisnya . oleh karena itu , tidak heran jika ada filsafat diseluruh

disiplin ilmu. Misalnya, filsafat social, filsafat ekonomi, filsafat agama, filsafat

sejarah, filsafat negara, filsafat politik, filsafat psikologi, filsafat etika, filsafat

tasawuf, filsafat manajemen, filsafat administrasi, dan filsafat pendidikan Sebagai

salah satu bentuk penugasan dalam proses perkuliahan adalah critical journal

review mahasiswa diajak untuk menguji pemikiriran dari pengarang maupun

penulis berdasarkan sudut pandang yang akan dibangun oleh setiap mahasiswa

berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang mereka miliki.

B. Tujuan Penulisan CJR

1. Memenuhi tugas pada mata kuliah Filsafat Pendidikan;

2. Mencari dan mengetahui informasi yang terdapat dalam jurnal;

3. Mengasah kemampuan dalam mengkritik dan menganalisis jurnal.

C. Manfaat CJR

1. Menambah wawasan penulis mengenai filsafat pendidikan

2. Penulis menjadi lebih terlatih dalam mengkritisi jurnal

1
D. Identitas Jurnal

 Jurnal Utama
Nama Pengarang : Ali Mudhofir
Tahun terbit : 2013
Judul jurnal : Filsafat Sebagai Wahana Pendidikan Menuju
Kemandirian Bangsa .
Nama jurnal : Jurnal Ilmiah Pendidikan .

Kota terbit : Yogyakarta

Volume : 32 (2) : 240-249

Alamat situs : https://journal.uny.ac.id/index.php/cp/article/view/1482

 Jurnal Pembanding

Nama Pengarang : Henricus Suparlan


Tahun terbit : 2015
Judul jurnal : Filsafat Pendidikan Ki Hadjar Dewantara danSumbangannya
bagi pendidikan
Kota terbit : Yogyakarta
Volume : 25 (1) : 56 – 74
Alamat situs : http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/62962

2
BAB II

RINGKASAN ISI JURNAL

1. Jurnal Utama

Kemandirian suatu bangsa tidak dapat dicapai tanpa proses pendidikan.

Kemandirian dapat dicapai melalui suatu proses panjang yang berbasis pada

pemahaman yang utuh terhadap realitas, untuk mengubahnya menjadi suatu

peradaban mulia yang menjunjung tinggi akal sehat dan menghormati

keanekaragaman dan perikemanusiaan (As’arie, 2012:22). Kehidupan masyarakat

saat ini dihiasi dengan berbagai peristiwa yang kompleks yang antara lain

berlatar belakang ideologi, politik, sosial, ekonomi, dan budaya. Kehidupan

masyarakat bergayut dengan harmoni. Harmoni adalah kehidupan yang

damai, sejahtera, dan kental nuansa kekeluargaannya. Bangsa Indonesia saat ini

menghadapi masalah yang berkaitan dengan kejujuran dan integritas.

Rendahnya pemahaman masyarakat terhadap pentingnya kesadaran diri

mengakibatkan semakin menurunnya kualitas kehidupan. Pendidikan

merupakan salah satu sarana untuk memahami diri dan lingkungannya secara

komprehensif karena pendidikan berlangsung di keluarga, masyarakat, dan

sekolah. Pendidikan yang hanya mengedepankan salah satu atau beberapa aspek

pengembangan diri tanpa mempelajari secara utuh. Pendidikan mampu

mengubah masa depan karena ia membentuk seluruh sendi kehidupan secara

komprehensif.

3
Berdasar penggolongannya ilmu filsafat termasuk dalam golongan ilmu

kerohanian. Setiap ilmu mempunyai tujuan yang ingin dicapai oleh ilmu

tersebut. Studi filsafat semakin menjadikan orang mampu untuk menangani

pertanyaan-pertanyaan mendasar manusia yang tidak terletak dalam wewenang

metode ilmu-ilmu khusus. Jadi, filsafat membantu untuk mendalami pertanyaan-

pertanyaan asasi manusia tentang makna realitas (filsafat teoretis) dan

lingkungan tanggung jawabnya (filsafat praktis) (Magnis Suseno,1991:21).

4
2. Jurnal Pembanding

Globalisasi yang dipengaruhi oleh kepentingan pasar menyebabkan pendidikan

tidak sepenuhnya dipandang sebagai upaya mencerdaskan bangsa dan proses

pemerdekaan manusia tetapi mulai bergeser menuju pendidikan sebagai

komoditas (Saksono,2010:76). Globalisasi telah mengakibatkan pergeseran tujuan

pendidikan nasional dari tingkat dasar sampai tingkat tinggi yang tidak lagi

hanya untukk mencerdaskan kehidupan bangsa, tetapi lebih berfokus untuk

menghasilkan lulusan yang menguasai scientia. Bangsa Indonesia saat ini

dihadapkan pada krisis karakter yang cukup memprihatinkan. Untuk menangkal

model pendidikan semacam itu, maka konsep pendidikan Ki Hadjar Dewantara

ditawarkan sebagai solusi terhadap distorsi distorsi pelaksanaan pendidikan di

indonesia dewasa ini.

Ki hadjar dewantara mengatakan bahwa olah gendhing dan seni tari adalah

untuk memperkuat dan memperdalam rasa kebangsaan. Ki hadjar dewantara

mengajukan beberapa konsep pendidikan untuk mewujudkan tercapainya

tujuan pendidikan, yaitu Tri pusat pendidikan : (1) pendidikan keluarga (2)

pendidikan dalam alam perguruan (3) pendidikan dalam alam pemuda atau

masyarakat. Sebagai bagian akhir dari hasil pendidikan, menurut Ki hadjar

dewantara adalah menghasilkan manusia yang tangguh dalam kehidupan

masyarakat. Menurut Ki hadjar dewantara, pendidikan adalah usaha kebudayaan

yang bermaksud memberikan bimbingan dalam hidup tumbuhnya jiwa raga

anak didik agar dalam garis garis kodrat pribadinya serta pengaruh pengaruh

lingkungan, mendapat kemajuan hidup lahir batin. Menurut Ki hadjar dewantara

pendidikan merupakan salah satu usaha pokok untuk memberikan nilai nilai

kebatinan yang ada dalam hidup masyarakat yang berkebudayaan kepada tiap

tiap turunan baru.

5
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pembahasan Isi Jurnal

Ilmu pengetahuan adalah kumpulan dari berbagai pengetahuan. Namun,

tidak dapat dibalik bahwa kumpulan pengetahuan adalah ilmu pengetahuan yang

harus memenuhi beberapa syarat, dua diantaranya adalah objek material dan

objek formal. Timbulnya filsafat karena manusia merasa kagum, heran dan takjub

terhadap fenomena yang terjadi.

Terdapat beberapa orang yang menyatakan bahwa tidak begitu penting

mempersoalkan apa yang perlu diyakini oleh seseorang, yang terpenting adalah

selalu melakukan hal yang baik dan menuai hasil yang baik pula. Filsafat sebagai

suatu ide juga dapat memberikan sumbangan bagi kehidupan manusia baik

dalam kehidupan sehari-hari maupun kehidupan yang alamiah. Kehidupan

akademis dan moral dalam masyarakat membutuhkan filsafat dan itu menjadi

salah satu batu loncatan menuju kemandirian, dimana semua elemen mampu

menempatkan diri sesuai tugas dan perannya.

Berfilsafat adalah berpikir, namun tidak dapat dibalik bahwa berpikir itu

merupakan berfilsafat. Berpikir lebih luas daripada berfilsafat. Misalnya seorang

mahasiswa berpikir bagaimana caranya agar mendapatkan IP yang tinggi atau

seorang pegawai negeri memikirkan berapa jumlah gaji yang akan didapat di

bulan yang akan datang. Ada beberapa ciri berpikir secara kefilsafatan yang

berbeda dengan berpikir secara ilmiah, yaitu sebagai berikut :

 Berfilsafat adalah berpikir secara radikal yang artinya berpikir dengan cara

sedalam-dalamnya sampai ke akar-akarnya.

6
 Berfilsafat adalah berpikir secara universal yang artinya berpikir secara

umum tentang hal-hal dan proses-proses.

 Berfilsafat adalah berpikir secara koheren yang artinya berpikir

berdasarkan prinsip yang sesuai dengan kaidah-kaidah atau hukum logika.

 Berfilsafat adalah berpikir secara konsisten, yang artinya berpikir secara

terkonsep atau bentuk uraian yang didalamnya tidak mengandung

kontradiksi (pertentangan yang menyisihkan).

 Berfilsafat adalah berpikir secara sistematik yang artinya saling

berhubungan dan sesuai dengan tata aturan untuk mencapai suatu peranan

tertentu.

 Berfilsafat adalah berpikir secara komprehensif yang artinya berpikir itu

mencakup keseluruhan atau tidak setengah-setengah,

 Berfilsafat adalah berpikir secara bebas yang artinya bebas dari prasangka-

prasanka sosial, historis, kultural dan religius.

B. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal

1. Kelebihan Jurnal

1. Kegayutan antar elemen

Pada jurnal 1 secara keseluruhan membahas tentang filsafat pendidikan

sebagai wahana pendidikan menuju kemandirian bangsa. Pendidikan

mengisyratkan bahwa anak yang terdidik akan memberi kebaikan kepada diri

sendiri, keluarga,masyarakat dan untuk bangsa Indonesia. Dalam jurnal ini

juga dibahas sudut pandang filsafat, yaitu cara meninjau yang dilakukan oleh

seorang pemikir terhadap objek serta prinsip yang digunakan. Manfaat filsafat

dalam kemandirian bangsa dan bagaimana filsafat itu sendiri membangun

karakter bangsa.

7
Pada jurnal yang ke 2 secara keseluruhan membahas tentang bagaimana

pendapat Ki Hadjar Dewantara dan sumbangsi nya di dalam pendidikan

indonesia. Bagaimana konsep pendidikan menurut Ki hadjar dewantara dan

dalam tinjauan filsafat pendidikan. Pandangan Ki Hadjar Dewantara tentang

pengalaman pengetahuan, tentang belajar.

Dapat disimpulkan bahwa kedua jurnal tersebut membahas tentang filsafat

pendidikan namun dengan cara pandang yang berbeda yaitu secara umum dan

individu. Tetapi isi dan elemen kedua nya saling berhubungan.

2. Originalitas temuan

Jurnal 1 memiliki kekhasan tentang pembahasan nya yang secara umum

yang meliputi : sudut pandang filsafat pendidikan, manfaat filsafat dalam

keamanan bangsa, filsafat dan karakter bangsa, pendidikan menuju masyarakat

sejahtera.

Jurnal 2 memiliki kekhasan tentang pembahasan nya tentang bagaimana Ki

hadjar dewantara memberikan sumbangsi peikiran nya terhadap pendidikan

Indonesia. Konsepsinya dan pandangan nya dalam tinjauan filsafat pendidikan.


3. Kemutakhiran masalah
Masalah yang terdapat dalam kedua jurnal ini sangat penting untuk

dibahas karena menyangkut dunia pendidikan di Indonesia. Karena seiring

perkembangan jaman, pendidikan pun sangat dibutuhkan untuk mencerdaskan

anak bangsa. Karena sebagai penerus bangsa, mereka harus menerima

pendidikan yang layak. Agar tidak tertindas oleh canggihnya jaman. Nilai nilai

budaya dalam pendidikan adalah nilai budaya yang maju tetapi tetap

berkepribadian indonesia.

8
4. Kohesi dan koherensi isi penelitian

Kohesi atau persamaan bentuk dari kedua jurnal berbeda, dimana jurnal 1

membahas keseluruhan filsafat pendidikan di Indonesia sedangkan jurnal 2

membahas secara spesifik yaitu menurut pandangan Ki hadjar Dewantara.

Koherensi atau persamaan makna dari kedua jurnal sama, yakni sama sama

membahas tentang filsafat pendidikan di Indonesia.

2. Kelemahan Jurnal

1. Kegayutan antar elemen, Setiap elemen yang ada pada jurnal tersebut saling

berhubungan, jadi dari segi kegayutan antar elemen tidak memiliki kekurangan.

2. Originalitas temuan, Kelemahan dari jurnal kedua adalah isi dari temuan

itu bukan lah hal yang baru karena setiap isi nya hasil analisa atau ulasan

kembali mengenai pendapat Ki hadjar Deewantara.

3. Kemuthahiran masalah, Pada jurnal kedua masalah yang dibahas tidaklah

terlalu penting karena tidak memberi tambahan ilmu pengetahuan yang baru dan

tidak memberi perubahan.

9
BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Filsafat mendasari gerak kehidupan dalam berbagai aspek yang ada

meskipun masih terdapat pemahaman yang belum pas terhadap filsafat sehingga

memunculkan sikap spekulatif. Sifat spekulatif memahami secara keliru bahwa

filsafat berkaitan dengan fakta. Filsafat jelas tidak dapat meninggalkan fakta,

namun persoalan yang dikaji filsafat berusaha melampaui fakta tersebut.

Sumbangan filsafat bagi kemandirian bangsa diwujudkan antara melalui

berbagai penanganan pendidikan yang baik. Sudah semestinya filsafat diangkat

sebagai peletak dasar pendidikan mengingat pihak-pihak yang terlibat dengan

pendidikan belum sadar sepenuhnya tentangesensi ilmu yang dipelajari oleh

anak- anak didiknya. Di dalam keluarga perlu memahami filsafat dalam ragam

yang lebih aplikatif untuk memberikan bimbingan dan pendampingan yang

maksimal bagi anak- anaknya dengan mengedepankan kejujuran dan keadilan

sesuai esensi dari filsafat tersebut.

Kemandirian bangsa terwujud melalui suatu pola pendidikan yang

sistematis dan terencana dengan mengedepankan unsur-unsur yang lebih luas

meliputi kedewasaan berpikir, bersikap, dan bertindak. Pendidikan saat ini

cenderung berorientasi pada kekuatan kuantitatif yang mengedepankan

persaingan dan kompetisi antara anak satu dengan lainnya. Elemen utama filsafat

dalam pendidikan adalah menghadirkan sinergitas unsur secara utuh,

bukan sepotongsepotong sehingga memunculkan suatu kedewasaan bangsa

yang berkontribusi bagi kehidupan yang lebih luas.

10
B. Rekomendasi

Jurnal ini sebenarnya menarik. Setelah kami membaca isi jurnal, jurnal ini

termasuk ke dalam jurnal yang sangat baik. Namun setelah memandang dari

sudut kelemahan jurnal, ada baiknya jika jurnal ini lebih memperhatikan sistem

penulisan. Contohnya saja jurnal ini tidak memiliki ISSN yang membuat jurnal ini

sulit untuk ditemukan. Jadi, sangat disarankan agar materi yang dituangkan ke

dalam jurnal itu lebih bervariasi lagi sehingga itu akan menjadi nilai plus untuk

jurnal ini.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. 2013. Filsafat Sebagai Wahana Pendidikan Menuju Kemandirian Bangsa.

Yogyakarta : Cakrawala Pendidikan.

Henricus, S. 2015. Filsafat Pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan Sumbangannya

Bagi Pendidikan Indonesia. Yogyakarta : Universitas Sarjanawiyata

Tamansiswa. Jurnal Filsafat, Vol. 25, No.1

12
LAMPIRAN

13

Anda mungkin juga menyukai