FILSAFAT PENDIDIKAN
Disusun Oleh :
NIM : 4223121039
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karenapenulis dapat menyelesaikan tugas Critical Jurnal Review (CJR)
ini tepat pada waktunya. Critical Jurnal Review (CBR) ini membandingkan
jurnal 1 dengan jurnal pembanding lainnya.
Adapun tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas Critical Jurnal Review
(CJR) mata kuliah “Filsafat Pendidikan“. Penulis berharap Critical Jurnal
Review(CJR) ini menjadi salah satu referensi bagi pembaca bila mana hendak
membandingkan isi Jurnal tentang Filsafat Pendidikan .Kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sangat penulis harapkan s up aya C J R u nt uk
k e d ep an n ya me n j a d i le bi h b a ik l ag i . Ak hi r k at a ,
p e nu li s mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu yang telah
memberikan tugas CJR Filsafat Pendidikan ini, agar penulis lebih
memahami mengenai tentang Filsafat Pendidikan dari beberapa Jurnal. Dan
penulis mengucapkan terima kasih kepada pembaca atas perhatiannya.
Relasti Padang
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………...…………………………………i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..….ii
DAFTAR ISI……………………………..…………………………………………...…………iii
BAB I PENDAHULUAN……...……………...……..………………………………..…..1
2.1 Jurnal I
2.2 Jurnal II
3.1 Jurnal I
3.2 Jurnal II
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
PENDAHULUAN
Kritik jurnal adalah analisa terhadap suatu jurnal untuk mengamati atau
menilai baik buruknya jurnal secara objektif. Kritik jurnal adalah kegiatan
penganalisisan dan pengevaluasian suatu jurnal dengan tujuan untuk
meningkatkan pemahaman,memperluas apresiasi, atau menganalisis kelebihan
dan kekurangan jurnal dan membantu memperbaiki kesalahan pada jurnal agar
tidak terjadi kekeliruan kembali. Kegiatan mengkritik jurnal sangatlah penting
mengingat bahwa pembaca dituntut untuk memahami suatu jurnal secara kritis.
Setiap jurnal yang dikritik akan menjadi rujukan pembuatan jurnal yang lebih baik
kedepannya. Apabila kegiatan ini tidak dilakukan maka tidak akan terjadi
kemajuan literasi dalam dunia pendidikan terutama di Indonesia. Karena dari
kegiatan ini kualitas jurnal yang baik dapat diketahui secara detail dan mendalam.
Dalam hal ini pengkritik akan mengkritik dua buah jurnal yang berhubungan
dengan Filsafat Pendidikan yang bertemakan Pendidikan Berkebutuhan Khusus.
Demi terwujudnya pemahaman tentang materi pembelajaran Filsafat Pendidikan
bagi Mahasiswa yang akan menjadi seorang pendidik.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengulas isi Jurnal.
2. Untuk mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam Jurnal.
3. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan
oleh Jurnal.
1
BAB II
2.1 Jurnal 1
Identitas Jurnal
Judul : Filsafat Pendidikan Ki Hajar Dewantara (Tokoh Timur)
Pengarang : I Made Sugiarta
Nama Jurnal : Jurnal Filsafat Indonesia
Tahun : 2019
Halaman : 124-136
Volume : 2
ISSN : 2620-7982
Ringkasan Jurnal
Gagasan-gagasan filosofis Ki Hajar Dewantara telah menjadi pondasi
yang cukup kokoh dalam praksis pendidikan di Indonesia, meskipun dalan
pengejewantahannya dewasa ini sering terinfiltrasi oleh determinasi filosofi
Barat. Munculnya degradasi nilai dalam masyarakat sebagai akumulasi
proses pendidikan yang lebih mengedepankan transformasi knowledge dari
pada transformasi value dalam sistem pendidikan, telah menyentakan
pemangku pendidikan di Indonesia untuk meletakkan kembali pilar filosofi
kendidikan yang dicetuskan oleh tokoh-tokoh pendidikan di Indonesia.
Pendidikan merupakan upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi
peserta didik baik potensi fisik maupun potensi cipta, rasa, maupun karsanya
agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan
hidupnya. Dasar pendidikan adalah cita-cita kemanusiaan universal maka
dalam pemecahan masalah-masalah pendidikan yang komplek juga
dibutuhkan filsafah-filsafah agar solusi pemecahan masalah tersebut juga
2
dapat dirasakan manfaatnya bagi semua pihak. Salah satu tokoh yang
memiliki filsafah pendidikan yaitu Ki Hadjar Dewantara, beliau adalah
seorang bangsawan dari lingkungan Kraton Yogyakarta yang peduli dengan
lingkungan pendidikan.
3
atau lebih berpengatahuan. Sedangkan tuladha berarti memberi contoh,
memberi teladan (Ki Muchammad Said Reksohadiprodjo, 1989: 47). Jadi
ing ngarsa sung tuladha mengandung makna, sebagai pendidik adalah orang
yang lebih berpengetahuan dan berpengalaman, hendaknya mampu menjadi
contoh yang baik atau dapat dijadikan sebagai “central figure” bagi siswa
(Among).
b.) Ing Madya Mangun Karsa
Mangun karsa berarti membina kehendak, kemauan dan hasrat untuk
mengabdikan diri kepada kepentingan umum, kepada cita-cita yang luhur.
Sedangkan ing madya berarti di tengahtengah, yang berarti dalam pergaulan
dan hubungannya sehari-hari secara harmonis dan terbuka. Jadi ing madya
mangun karsa mengandung makna bahwa pamong atau pendidik sebagai
pemimpin hendaknya mampu menumbuhkembangkan minat, hasrat dan
kemauan anak didik untuk dapat kreatif dan berkarya, guna mengabdikan
diri kepada cita-cita yang luhur dan ideal (Momong)
c.) Tutwuri Handayani
Tutwuri berarti mengikuti dari belakang dengan penuh perhatian dan
penuh tanggung jawab berdasarkan cinta dan kasih sayang yang bebas dari
pamrih dan jauh dari sifat authoritative, possessive, protective dan
permissive yang sewenang-wenang. Sedangkan handayani berarti memberi
kebebasan, kesempatan dengan perhatian dan bimbingan yang
memungkinkan anak didik atas inisiatif sendiri dan pengalaman sendiri,
supaya mereka berkembang menurut garis kodrat pribadinya (Ngemong).
Cara mendidik menurut Ki Hadjar Dewantara disebutnya sebagai
“peralatan pendidikan”. Menurut Ki Hadjar Dewantara cara mendidik itu
amat banyak, tetapi terdapat beberapa cara yng patut diperhatikan, yaitu
(a) Memberi contoh (voorbeelt),
(b) Pembiasaan (pakulinan, gewoontevorming),
(c) Pengajaran (wulang-wuruk),
(d) Laku (zelfbeheersching). Pengalaman lahir dan batin (nglakoni, ngrasa)
4
2.2 Jurnal II
Identitas Jurnal
Judul : Kurikulum 2013 Dalam Perspektif Filsafat Pendidikan
Progresivisme
Pengarang : Ika Nurma Noviyanti
Nama Jurnal : Journal of Mathematics and Mathematics Education
Tahun : 2019
Halaman : 35-43
Volume : 9
ISSN : 2089-8878
5
dan setiap kompetensi pada peserta didik dinilai secara menyeluruh baik
pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
6
filsafat pendidikan yang menitik beratkan pada sebuah proses, dimana
Kurikulum 2013 secara teori lebih menitik beratkan pada peserta didik.
Kurikulum 2013 menggambarkan jika peserta didik harus mendapatkan
pembelajaran yang sesuai dengan berkembangnya zaman agar melahirkan
generasi pembaharu dan setiap kompetensi pada peserta didik dinilai secara
menyeluruh baik pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
7
BAB III
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL
3.1 Jurnal 1
Kelebihan
Isi jurnal I lebih lengkap dibandingkan dengan jurnal II.
Referensi yang digunakan peneliti sudah cukup baik, dan bahasa yang
digunakan mudah dipahami.
Jurnal ini memaparkan beberapa teori-teori dari referensi.
Kekurangan
Penulisan angka/tiap point-point tersusun kurang rapi.
3.2 Jurnal II
Kelebihan
Penulisan jurnal cukup rapi.
Referensi yang digunakan peneliti sudah cukup baik, dan bahasa yang
digunakan mudah dipahami.
Kekurangan
Penulisan angka/tiap point-point tersusun kurang rapi.
8
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Jurnal tersebut sudah cukup baik bagi para pembaca yang ingin
mengetahui mengenai Filsafat Pendidikan.
Dimana penulis memaparkan isi paparan jurnal dan juga jelas dan
dilandaskan beberapa teori-teori ahli.
4.2 Saran
Semoga apa yang dibahas dalam CJR ini mengenai Filsafat Pendidkan dapat
dipahami agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar.
9
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Mathematics Education.(9).Hlm.35-43.
10