DOSEN PENGAMPU:
OLEH :
MARET 2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas lindungan dan
berkat Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Critical Journal Review pada mata kuliah
“PERSPEKTIF GLOBAL”. Dengan adanya tugas critical journal report ini saya lebih
memahami akan mereview dan membandingkan beberapa jurnal yang berkaitan dengan mata
kuliah ini dengan baik. Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Sujarwo S.Pd., M.Pd ,
selaku dosen pengampu mata kuliah “PERSPEKTIF GLOBAL” yang telah memberikan
tugas ini untuk penambahan ilmu pengetahuan saya dalam penyelesaian laporan.
Harapan penulis semoga critical book review ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Dan untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi critical book review ini agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman menulis, penulis yakinmasih banyak kekurangan dalam critical
ini. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan critical journal review ini.
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................. 3
B. Jurnal pembanding.......................................................................................................... 8
A. Kesimpulan .................................................................................................................... 12
3
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan dari penulisan CJR ini yaitu karena sebagai salah satu pemenuhan dari tugas
yang diberikan oleh dosen pengampu, sebagaimana CJR ini dibuat untuk menambah
pemahaman isi artikel jurnal dengan cara mereview point – point yang terpenting saja, dan
meningkatkan kesadaran para pembaca mengenai materi yang bersangkutan serta
menguatkan pemahaman akan isi dari artikel jurnal tersebut dan juga untuk membudayakan
kebiasaan membaca artikel, jurnal maupun buku.
C. Manfaat CJR
CJR ini bermanfaat bagi pembaca, karena CJR ini membantu kita untuk memahami
suatu artikel jurnal dengan cara yang mudah, mengetahui isi sebuah artikel jurnal dengan
lebih mendalam, dan juga dapat sebagai perbandingan artikel lain yang relevan terhadap satu
mata kuliah.
Jurnal Pembanding
4
3. Penerbit : FFKIP, Universitas Sanata Dharma
5
BAB II
RINGKASAN ISI JURNAL
A. Jurnal Utama
Beberapa waktu belakangan ini, pengembangan pendidikan karakter yang berisi
nilainilai moral dan keagamaan semakin disadari sebagai kebutuhan mendesak mengingat
kecerdasan kognitif saja tidak menjamin keberhasilan seseorang. Membangun keseimbangan
antara aspek kognitif, afektif dan psikomotor secara berkesinambungan merupakan nilai
pendidikan yang paling tinggi. Dalam pandangan Zamroni (2002: 81-82) pendidikan
merupakan proses yang berkaitan dengan upaya untuk mengembangkan pada diri seseorang
tiga aspek dalam kehidupannya yakni pandangan hidup, sikap hidup dan ketrampilan hidup.
Mata kuliah Perspektif Global merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi
mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah FIS UNY. Melalui mata kuliah ini mahasiswa
diperkenalkan dengan wacana seputar globalisasi dan dampaknya dalam kehidupan
masyarakat. Mata kuliah ini bertujuan agar mahasiswa mampu memandang dan berfikir dari
sudut kepentingan dan perspektif global terhadap suatu masalah, kejadian, atau kegiatan di
sekitarnya. Berdasarkan pemahaman dan wawasan global tersebut, harapannya mahasiswa
dapat berpikir global dan mampu bertindak secara lokal (think globally, act locally) ketika
menghadapi suatu permasalahan. Hal ini penting mengingat globalisasi memang tidak dapat
dihindari, kultur global pasti akan kita hadapi, maka satu-satunya upaya yang dapat kita
lakukan adalah dengan membekali generasi muda kita dengan nilai-nilai karakter yang
berbasis pada kearifan lokal.
Pentingnya internalisasi nilai-nilai budaya dan kearifan lokal didasari karena budaya
dan kearifan lokal adalah dasar terbentuknya kepribadian marusia. Dari budaya dan kearif an
lokal tersebut dapat terbentuk identitas seseorang, identitas suatu masyarakat dan identitas
suatu bangsa. Dengan budaya dan kearifan lokal itu pulalah seseorang akan memasuki
budaya global dalam dunia terbuka dewasa ini. Pendidikan adalah suatu proses menaburkan
benihbenih budaya dan peradaban marusia yang hidup dan dihidupi oleh nilai-nilai atau visi
yang berkembang dan dikembangkan di dalam suatu masyarakat (HAR. Tilaar, 2002:9).
Inilah pendidikan sebagai suatu proses pembudayaan. Kebudayaan bukanlah suatu yang statis
tapi suatu proses. Artinya kebudayaan selalu berada di dalam proses transformasi. Budaya
yang tidak mengalami transformasi melalui proses pendidikan adalah budaya yang mati yang
berarti pula suatu masyarakat yang mati.
6) membangun marusia melalui kearifan lokal harus melibatkan fisik, akal, dan hati;
7) membangun marusia melalui kearifan lokal, maka nilai-nilai budaya itu harus
menyatu dengan dirinya menjadi nuansa batinnya, menjadi sikap dan perilakunya
serta menjadi dasar cara berpikirnya;
7
politik, sosial, pengetahuan, susila, dan sebagainya tidak bisa dilepaskan dari agama
dan kearifan lokal yang ada dalam masyarakat. Perspektif Global.
Perspektif global merupakan pandangan yang timbul dari kesadaran bahwa dalam
kehidupan ini segala sesuatu selalu berkaitan dengan isu global. Orang sudah tidak
memungkinkan lagi bisa mengisolasi diri dari pengaruh global. Marusia merupakan bagian
dari pergerakan dunia, oleh karena itu harus memperhatikan kepentingan sesama warga dunia.
Tujuan umum pengetahuan tentang perspektif global adalah selain untuk menambah
wawasan juga untuk menghindarkan diri dari cara berpikir sempit, terkotak oleh batas-batas
subyektif, primordial (lokalitas) seperti perbedaan warna kulit, ras, nasionalisme yang sempit,
dan sebagainya.
B. Jurnal pembanding
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, komunikasi, dan transportasi yang
sedemikian pesat, tata pergaulan dunia di satu sisi semakin terbuka dan di sisi lain semakin
penuh persaingan. Semakin banyak orang “terdesak” oleh fenomena kehidupan yang
merangsang tumbuhnya kesadaran bahwa mereka merupakan bagian dari umat manusia di
bumi yang tunggal. Muchtar Lubis (1970) pernah mengatakan bahwa kita semua (penduduk
bumi) bersama-sama menuju pada satu budaya, yakni “budaya dunia” atau “budaya global”.
Ini semua membawa implikasi bagi dunia pendidikan, bahwa semua manusia perlu saling
belajar dan tidak membiarkan diri berfikir sempit dan terkotak-kotak (Iffah: 2011).
Bagaimanapun, kesadaran baru tentang segala konsekuensi dan dampak globalisasi tidak
dapat tumbuh tanpa proses belajar yang konstruktif. Pendidikan sekolah merupakan tempat
paling tepat untuk menumbuhkan perspektif global pada anak-anak sejak usia dini, yang
menurut Iffah (2011) harus dirancang sedemikian rupa agar memungkinkan bagi peserta
didik untuk mengembangkan potensi yang dimiliki secara alamiah dan kreatif dalam suasana
penuh kebebasan, kebersamaan, dan tanggung jawab.
9
BAB III
PEMBAHASAN
Terdapat dua prinsip utama dalam kearifan lokal Yogyakarta yang berbasis pada etika
Jawa yaitu prinsip kerukunan dan prinsip hormat. Keadaan rukun terdapat dimana semua
pihak berada dalam keadaan damai satu sama lain, suka bekerja sama, saling menerima,
dalam suasana tenang dan sepakat. Selain prinsip kerukunan, yang memainkan peranan besar
dalam mengatur pola interaksi dalam masyarakat Jawa ialah prinsip hormat. Prinsip itu
mengatakan bahwa setiap orang dalam cara bicara dan membawa diri selalu harus
menunjukkan sikap hormat terhadap orang lain, sesuai dengan derajat dan kedudukannya.
Ruang lingkup cakupan materi yang dibahas sudah relevan dan actual. Dari aspek tata
Bahasa menggunakan Bahasa yang lugas dan mudah di mengerti, Pembahasan didalam
materi yang dibahas dalam jurnal tersebut didasari dengan pendapat para ahli sehingga materi
tersebut tidak asal didapat tetapi merupakan materi yang akurat.
Jurnal Pembanding
Dari aspek penulisan, jurnal ini sudah dikategorikan jurnal yang bagus penulisannya,
dari aspek tata Bahasa juga sudah baik selain itu cakupan materi yang dibahas sangatlah luas
yang disertakan pendapat beberapa ahli dan juga dilengkapi dengan data yang akurat yang
dapat membantu pembaca lebih gampang dalam memahami isi dari jurnal ini.
Pada kedua jurnal terdapat beberapa kesalahan dalam menuliskan beberapa kata
(salah ketik) sehingga dapat membuat para pembaca salah perspektif.
11
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perspektif global merupakan pandangan yang timbul dari kesadaran bahwa dalam
kehidupan ini segala sesuatu selalu berkaitan dengan isu global. Orang sudah tidak
memungkinkan lagi bisa mengisolasi diri dari pengaruh global. Marusia merupakan bagian
dari pergerakan dunia, oleh karena itu harus memperhatikan kepentingan sesama warga dunia.
Tujuan umum pengetahuan tentang perspektif global adalah selain untuk menambah
wawasan juga untuk menghindarkan diri dari cara berpikir sempit, terkotak oleh batas-batas
subyektif, primordial (lokalitas) seperti perbedaan warna kulit, ras, nasionalisme yang sempit,
dan sebagainya.
Globalisasi pada hakikatnya merupakan sebuah proses yang ditimbulkan oleh dari
kegiatan atau prakarsa yang dampaknya bekelanjutan melampaui batas-batas kebangsaan
(nation-hood) dan kenegaraan (state-hood). Globalisasi sebagai sebuah proses yang
menggejala sebagai peristiwa yang melanda dunia secara lintas-budaya (transcultural). Dalam
gerak lintas-budaya ini terjadi berbagai pertemuan antarbudaya (cultural encounters) yang
sekaligus mewujudkan proses saling pengaruh antar-budaya, yang kemungkinan besar satu
fihak lebih besar pengaruhnya dibandingkan fihak lainnya. Kondisi tersebut tentu saja perlu
diwaspadai oleh seluruh warga bangsa jika masih menginginkan ciri khas bangsanya tetap
ada.
Setelah membaca dan memahami pembahasan yang terdapat dalam jurnal ini, saya
dapat menyarankan pada jurnal kedua (pembanding) masih perlu menambah pembahasan
lebih banyak dan dalam lagi agar para pembaca dapat memperoleh lebih banyak inforrmasi
dari jurnal ini. Saya juga menyarankan jurnal ini kepada para pembaca yang hendak mencari
referensi tentang perspektif global.
12
DAFTAR PUSTAKA
13