MK.FILSAFAT PENDIDIKAN
PRODI S1 PGSD - FIP
SKOR NILAI:
Jurnal yang berjudul Lingkungan Pendidikan dalam Implementasi Pendidikan Karakter membahas
tentang makna dan peran lingkungan pendidikan dalam pendidikan karakter. Pendidikan karakter
bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada pendidikan karakter
dan akhlak mulia pembelajar secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai dengan standar kompetensi
lulusan pada setiap satuan pendidikan. Saya memilih jurnal ini karena saya melihat jurnal ini sudah cukup
baik untuk digunakan tetapi masih ada beberapa point yang perlu diperbaiki sehingga saya tertarik
menggunakan jurnal ini untuk saya review supaya melihat atau meninjau lebih dalam lagi kelebihan serta
kekurangan dari jurnal ini.
Didalam CJR (Critical Journal Review) ini saya menyampaikan beberapa bab yaitu bab 1
pedahuluan yang berisikan tentang rasionalisasi CJR, tujuan penulisan CJR, serta manfaat CJR, dan
identitas jurnal tersebut. Bab 2 yaitu ringkasan jurnal yang berisikan tentang ringkasan pendahuluan dan
isi jurnal yang diriview dan jurnal pembanding. Dan bab 3 yaitu pembahasan yang pertama yaitu
perbandingan isi jurnal yang diriview dengan jurnal pembanding(ada dua jurnal pembanding) dan yang
kedua tentang kelemahan dan kelebihan jurnal yang diriview. Dan bab 4 tentang kesimpulan dan
rekomendasi.
Critical Journal Review ini akan sangat bermanfaat bagi para pembaca selain untuk menambah
pengetahuan tentang teorinya dan hasil penelitiannya
KATA PENGHANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmatnya saya bisa menyelesaikan
tugas “Critical Journal Review” dari jurnal yang berjudul Lingkungan Pendidikan dalam Implementasi
Pendidikan Karakter. Saya berterima kasih kepada dosen yang bersangkutan yang sudah memberikan
tugas kepada saya.
Penyusunan critical jurnal ini penulis menyadari bahwa kelancaran penulisan critical jurnal adalah
berkat bantuan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam kelancaran penulisan critical book ini.
Dalam penulisan critical jurnal ini, penulis telah berusaha menyajikan yang terbaik. Penulis
berharap semoga critical jurnal ini dapat memberikan informasi serta mempunyai nilai manfaat bagi
semua pihak.
PENDAHULUAN
B. Tujuan
Megkritik Jurnal ( critical journal ) ini dibuat sebagai salah satu referensi ilmu yang
bermanfaat untuk menambah wawasan penulis maupun pembaca dalam mengetahui kelebihan dan
kekurangan suatu jurnal, menjadi bahan pertimbangan, dan juga menyelesaikan salah satu tugas
individu mata kuliah filsafat pendidikan di Universitas Negeri Medan
C. Manfaat
Manfaat yang di dapat dari Critical Journal ini adalah sebagai berikut: 1. Membantu
pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dan sebuah jumal atau hasil karya tulis ilmiah
lainnya secara ringkas. 2. Mengetahui kelebihan dan kelemahan jurnal yang dikritik. 3.
Mengetahui latar belakang dan alasan jurnal tersebut dibuat
D. Identitas Jurnal
Identitas Jurnal Utama
A. PENDAHULUAN
Krisis karakter atau moralitas ditandai oleh meningkatnya kejahatan tindak kekerasan,
penyalahgunaan obat terlarang (narkoba), pornografi dan pornoaksi, serta pergaulan bebas yang sudah
menjadi patologi dalam masyarakat. Demoralisasi ini karena proses pembelajaran cenderung
mengajarkan pendidikan moral dan budi pekerti sebatas tekstual semata dan kurang mempersiapkan
pembelajar untuk menyikapi kehidupan yang kontradiktif tersebut (Zubaedi, 2011: v).
Menangani persoalan tersebut, maka implementasi pendidikan karakter menjadi suatu keniscayaan.
Pendidikan karakter bukanlah suatu topik yang baru dalam pendidikan. Pada kenyataannya,
pendidikan karakter ternyata sudah seumur dengan pendidikan itu sendiri. Berdasarkan penelitian
sejarah dari seluruh negara yang ada di dunia ini, pada dasarnya pendidikan memiliki dua tujuan, yaitu
membimbing para pembelajar untuk menjadi cerdas dan memiliki perilaku berbudi (Lickona, 2013: 7).
Kesuma, Triatna, & Permana (2013: 7) melihat bahwa pendidikan karakter merupakan
pengembangan kemampuan pada pembelajar untuk berperilaku baik yang ditandai dengan perbaikan
berbagai kemampuan yang akan menjadikan manusia sebagai makhluk yang berketuhanan (tunduk
patuh pada konsep ketuhanan), dan mengemban amanah sebagai pemimpin di dunia. Kemampuan
yang perlu dikembangkan pada pembelajar adalah kemampuan untuk menjadi dirinya sendiri,
kemampuan untuk hidup secara harmoni dengan manusia dan makhluk lainnya, dan kemampuan untuk
menjadikan dunia ini sebagai wahana bagi kemakmuran dan kesejahteraan bersama.
B. Metodologi
Model analisis yang digunakan dalam pembahasan topik utama dalam artikel ini menggunakan
model analisis kausal efektual dengan menggunakan pendekatan rasional yang dirangkai berdasarkan
hasil kajian pustaka (literature review). Model analisis yang dikembangkan mengikuti pola yang
disarankan Ramdhani & Ramdhani (2014: 1-9) dan Ramdhani, Ramdhani, & Amin (2014: 47- 56).
Satuan analisis yang digunakan untuk mengkaji setiap pokok bahasan dilakukan dengan meninjau
topik bahasan berdasarkan batasan-batasan definisi yang ditetapkan untuk kemudian dibahas
berdasarkan pendekatan lingkungan.
Individu yang berkarakter baik adalah individu yang dapat membuat keputusan dan siap
mempertanggungjawabkan setiap akibat dari keputusannya. Namun demikian, hakekat pendidikan
karakter memiliki makna lebih tinggi dari pendidikan moral, karena pendidikan karakter tidak hanya
berkaitan dengan masalah benar-salah, tetapi bagaimana menanamkan kebiasaan tentang hal-hal yang
baik dalam kehidupan, sehingga pembelajar memiliki kesadaran, dan pemahaman yang tinggi, serta
kepedulian dan komitmen untuk menerapkan kebajikan dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui pendidikan karakter pembelajar diharapkan mampu secara mandiri meningkatkan dan
menggunakan pengetahuannya, mengkaji, dan menginternalisasikan, serta mempersonalisasikan nilai-
nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari (Mulyasa, 2013: 9).
Pendidikan karakter merupakan upaya pembentukkan karakter yang dipengaruhi oleh lingkungan.
1. Prinsip Pendidikan Karakter
b. Karakter harus dapat dipahami secara komperhensif termasuk dalam pemikiran, perasaan, dan
perilaku
c. Pendidikan karakter yang efektif memerlukan pendekatan yang sungguhsungguh dan proaktif
serta mempromosikan nilai-nilai inti ke semua fase kehidupan
Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter yang meliputi komponen
pengetahuan, kesadaran, kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai, baik terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, maupun lingkungan sehingga menjadi manusia insan
Kamil.
2. Desain Pendidikan Karakter
Pembiasaan
Kebutuhan
a. Pendekatan penanaman nilai Metode pembelajaran yang dapat digunakan saat menerapkan
penanaman nilai pada peserta didik diantaranya melalui keteladanan, pengautan sikap positif dan
negatif,simulasi, bermain peran, tindakan sosial, dan lain-lain
c. Pendekatan klarifikasi nilai Orientasi pendekatan klarifikasi nilai ialah memberikan penekanan
untuk membantu peserta didik mengkaji perasaan dan perbuatannya sendiri, kemudian secara
bertahap ditingkatkan kemampuan kesadaran peserta didik terhadap nilainilai yang didefinisikan
sendiri oleh peserta didik.
d. Pendekatan pembelajaran berbuat Karakteristik pendekatan pembelajaran berbuat berupaya
menekankan pada usaha pendidik untuk memfasilitasi dengan memberikan kesempatan pada
peserta didik untuk melakukan perbuatan-perbuatan moral yang dilakukan secara individual
maupun berkelompok.
Amri, Jauhari, &Elisah (2011: 57) menyatakan bahwa tujuan model pendidikan berbasis karakter
adalah membentukan manusia yang utuh yang berkarakter, yaitu mengembangkan aspek fisik, emosi,
sosial, kreativitas, spiritual, dan intelektual peserta didik secara optimal. Untu kmembentuk manuisa
pembelajar sejati, bisa dilakukan langkah-langkah:
d. Metode pengajaran yang memperhatikan keunikan masing-masing peserta didik, yang menerapkan
seluruh aspek kecerdasan manusia.
Lingkungan pendidikan mencakup segala materiil dan stimuli di dalam dan di luar diri individu,
baik yang bersifat fisiologis, psikologis, maupun sosio-kulutral (Soemanto, 2003: 84).
Pembahasan lingkungan pendidikan pada artikel ini dibatasi pada faktor-faktor penting lingkungan
pendidikan dalam implementasi pendidikan karakter mengadopsi konsep yang dikembangkan oleh Tobing
(2007: 28-32), yang menjelaskan bahwa faktor penting dalam implementasi kegiatan pembelajaran adalah:
a. Manusia
b. Kepemimpinan
c. Teknologi
d. Organisasi
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pembahasan jurnal
Menurut jurnal yang saya riview pendidikan karakter menurut Kesuma, Triatna, & Permana
adalah pengembangan kemampuan pada pembelajaran untuk berprilaku baik yang ditandai dengan
perbaikan berbagai kemampuan yang akan menjadikan manusia sebagai makhluk yang
berkebutuhan, dan mengembangkan amanah sebagai pemimpin di dunia.
Dan sedangkan pada jurnal Implementasi Pendidikan Karakter dalam Mengatasi Krisis Moral di
Indonesia Pendidikan karakter, menurut Ratna Megawangi, sebuah usaha untuk mendidik anak-
anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikannya dalam kehidupan
sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungannya.
Dari ketiga pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah upaya yang
dilakukan dengan sengaja yang tujuannya untuk mengembangkan kepribadian yang baik sehingga
dapat memberikan hal yang positif bagi lingkungan kehidupannya.
Prinsip Pendidikan Karakter
Pada jurnal yang saya review dijelaskan bahwa prinsip menurut Schwartz (2008) dalam Samani
& Hariyanto (2013: 168-175) menguraikan prinsipprinsip pendidikan karakter yang efektif, yaitu:
Pendidikan karakter harus mempromosikan nilai-nilai inti (ethical core values) sebagai landasan
bagi pembentukkan karakter yang baik, Karakter harus dapat dipahami secara komperhensif
termasuk dalam pemikiran, perasaan, dan perilaku, Pendidikan karakter yang efektif memerlukan
pendekatan yang sungguhsungguh dan proaktif serta mempromosikan nilai-nilai inti ke semua fase
kehidupan, Sekolah harus menjadi komunitas yang peduli, Menyediakan peluang bagi para siswa
untuk melakukan tindakan bermoral, Pendidikan karakter yang efektif harus dilengkapi dengan
kurikulum akademis yang bermakna dan menantang, yang menghargai semua pembelajar dan
membantu mereka untuk mencapai sukses, dan Pendidikan karakter harus secara nyata
mengembangkan motivasi pribadi siswa.
Dan pada jurnal Implementasi Pendidikan Karakter dalam Mengatasi Krisis Moral di Indonesia
dijelaskan prinsip-prinsip yang digunakan dalam pengembangan pendidikan nilai atau karakter
bangsa, yaitu: Nilai dapat diajarkan atau memperkuat nilai-nilai luhur budaya bangsa melalui olah
pikir, olah rasa, olah karsa, olah qolbu, dan olah raga dihubungkan dengan objek yang dipelajari
yang terintegrasi dengan materi pelajaran, seperti yang terdapat dalam model-model Biologi dan
ayat kauniyah lainnya, dan Proses perkembangan nilai-nilai /karakter bangsa dilakukan melalui
setiap mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan pembelajaran (intrakurikuler dan ekstrakurikuler)
Kesimpulannya adalah untuk mewujudkan kepribadian anak yang baik harus didasari dengan
prinsip-prinsip yang baik pula dengan adanya itu akan membuat pengembangan karakter anak
akan dapat terarah karena adanya sebagai dasar untuk mengembangan kepribadian anak tersebut
B. Kelebihan Jurnal
Dari aspek ruang lingkup isi artikel yang dipaparkan sudah cukup jelas dan lengkap mengenai
implementasi pendidikan karakter. Begitu juga pada jurnal pembanding isi pembahasannya cukup
jelas dipaparkan
Dari aspek tata bahasa jurnal utama dan pembanding , bahasa yang digunakan cukup rapi dan
sistematika penulisannya juga terlihat bagus.
C. Kekurangan Jurnal
Dari aspek ruang lingkup isi pada jurnal utama dan pembanding artikel yang dipaparkan banyak
memuat pendapat-pendapat para ahli, sehingga para pembaca harus menyimpulkan inti dari
pendapat para ahli tersebut.
Dari aspek penulisannya jurnal utama dan pembanding menggunakan huruf-huruf nya terlalu
kecil dan rapat-rapat, sehingga membuat pembaca harus dengan teliti dalam membacanya.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pendidikan merupakan suatu proses sadar yang dilakukan kepada peserta didik guna
menumbuhkan dan menggembangkan jasmani maupun rohani secara optimal untuk mencapai
tingkat kedewasaan. Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter
yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran, kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan
nilai-nilai, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, maupun lingkungan
sehingga menjadi manusia insane kamil. Dan tujuan adanya pendidikan karakter ini untuk
meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada pendidikan karakter dan
akhlak mulia pembelajar secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai dengan standar
kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan. Melalui pendidikan karakter pembelajar
diharapkan mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya,
mengkaji, dan menginternalisasikan, serta mempersonalisasikan nilai-nilai karakter dan akhlak
mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.
B. REKOMENDASI
Jurnal ini secara struktur sudah cukup baik dan cocok di jadikan sebagai paduan atau pun
sumber informasi mengenai peranan filsafat dibidang pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA