Anda di halaman 1dari 16

EXCECUTIVE SUMMARY

Artikel yang direview ini mengenai pendidikan karakter menurut

kemendikbud (telaah pemikiran atas kemendikbud) yang m e m b a h a s t e n t a n g

pendidikan karakter menurut kemendikbud (telaah pemikiran atas

kemendikbud).

Saya memilih jurnal ini karena saya melihat jurnal ini sudah cukup

baik untuk digunakan tetapi memang masih ada beberapa point yang perlu

diperbaiki sehingga saya tertarik menggunakan jurnal i n i u n t u k s a y a

revi ew s upay a melihat atau meninjau lebih dalam lag i k elebihan

serta kekurangan dari jurnal ini.

Critical Journal Review ini akan sangat bermanfaat bagi pembaca

selain untuk menambah pengetahuan tentang teorinya d a n hasil

penelitiannya yaitu pendidikan karakter, pembaca juga akan dapat

melakukan hal yang sama yaitu melakukan critical journal review untuk

jurnal-jurnal yang ingin di review supaya melihat apakah jurnal tersebut

sudah baik atau masih perlu diperbaiki.

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,

karena penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Jurnal Review (CJR)

ini tepat padawaktunya. Critical Jurnal Review (CBR) ini membandingkan

jurnal 1 dengan jurnalpembanding lainnya.

Adapun tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas Critical Jurnal Review

(CJR) mata kuliah “Filsafat Pendidikan“. Selain itu, Critical Jurnal Review (CJR)

ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi

penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Demmu Karo Karo,

M.Pd. yang telah bersedia membimbing dan mengerahkan penulis dalam

penyusunan tugas ini.

Penulis menyadari bahwa Critical Journal Review ini masih jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun demi penyempurnaan tugas ini.

ii
DAFTAR ISI

EXCECUTIVE SUMMARY.....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB I..................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
A. Merasionalkan Pentingnya CJR..............................................................................................1
B. Tujuan Penulisan CJR.............................................................................................................1
C. Manfaat CJR...........................................................................................................................1
D. Identitas Artikel dan Jurnal yang diriview..............................................................................2
BAB II.................................................................................................................................................3
RINGKASAN ISI ARTIKEL.....................................................................................................................3
BAB III................................................................................................................................................8
PEMBAHASAN/ANALISIS...................................................................................................................8
BAB IV..............................................................................................................................................10
PENUTUP.........................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................11
Jurnal yang direview :......................................................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Merasionalkan Pentingnya CJR

Mengkritik Jurnal (CriticalJournalReport) merupakan kegiatan mengulas

suatu jurnal agar dapat mengetahui dan memahami apayang disajikan dalam

suatu jurnal. Kritik jurnal sangat penting karena dapa tmelatih kemampuan kita

dalam menganalisis dan mengevaluasi pembahasan yang disajikan peneliti.

Sehingga menjadi masukan berharga bagi proses kreatif kepenulisan

lainnya. Critical Journal Report yang berbentuk makalah ini berisi tentang

kesimpulan dari jurnal yang sudah ditentukan dengan judul

“Pendidikan Karakter Menurut Kemendikbud (Telaah Pemikiran atas

Kemendikbud)”Semoga u s a h a i n i d a p a t b e r m a n f a a t b a g i p e m b a c a

u m u m n y a d a n b a g i p e n u l i s khususnya.

B. Tujuan Penulisan CJR

Alasan dibuatnya CJR ini adalah sebagai salah satu persyaratan

penyelesaian tugas kuliah, khususnya mata kuliah Filsafat Pendidikan,

serta  untuk  menambah wawasan yang luas akan pengetahuan khususnya di

bagian metode dalam peneltian. Meningkatkan daya kritis serta menguatkan

materi tentang Pendidikan Karakter.

C. Manfaat CJR

1. Dapat menambah wawasan yang luas, khususnya tentang materi

Pendidikan Karakter.

2. Penulis dapat lebih berpikir kritis lebih dari yang ia tahu.

3. Pembaca dapat mengetahui bahwa ada kekurangan dan kelebihan dari


jurnal yang di kritisi oleh penulis.

1
D. Identitas Artikel dan Jurnal yang diriview

Judul Artikel Pendidikan Karakter Menurut

Kemendikbud (Telaah Pemikiran atas

Kemendikbud)
Nama Journal Jurnal Pendidikan
Edisi Terbit Vol. 1, No. 2, Oktober 2017
Pengarang Artikel Achmad Dahlan Muchtar dan Aisyah

Suryani
Penerbit Edumaspul
Kota Terbit Enrekang
Nomor ISSN 2548-8201
Alamat Situs https://ummaspul.e-journal.id/maspuljr/

article/download/142/91

BAB II

2
RINGKASAN ISI ARTIKEL

A. Pendahuluan

Eksistensi suatu bangsa sangat ditentukan oleh karakter yang dimiliki.

Hanya bangsa yang memiliki karakter kuat yang mampu menjadikan dirinya

sebagai bangsa yang bermartabat dan disegani oleh bangsa-bangsa lain. Oleh

karena itu, menjadi bangsa yang berkarakter adalah keinginan kita semua.

Keinginan menjadi bangsa yang berkarakter sesunggungnya sudah lama tertanam

pada bangsa Indonesia. Para pendiri negara menuangkan keinginan itu dalam

Pembukaan UUD 1945 alinea ke-2 dengan pernyataan yang tegas, “mengantarkan

rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia yang

merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur”. Para pendiri negara menyadari

bahwa hanya dengan menjadi bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan

makmurlah bangsa Indonesia menjadi bermartabat dan dihormati bangsa-bangsa

lain.

Pendidikan juga merupakan usaha masyarakat dan bangsa dalam

mempersiapkan generasi mudanya bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat

dan bangsa yang lebih baik di masa depan Elihami & Syahid (2018).

Keberlangsungan itu ditandai oleh pewarisan budaya dan karakter yang telah

dimiliki masyarakat dan bangsa. Dalam proses pendidikan budaya dan karakter

bangsa, secara aktif peserta didik mengembangkan potensi dirinya (Syarif &

Rahmat, 2018), melakukan proses internalisasi, dan penghayatan nilai-nilai

Elihami& Firawati (2017) menjadi kepribadian mereka dalam bergaul

dimasyarakat, mengembangkan kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera, serta

mengembangkan kehidupan bangsa yang bermartabat.

Pendidikan karakter seharusnya membawa peserta didik ke pengenalan

nilai secara kognitif, penghayatan nilai secara afektif, dan akhirnya ke

3
pengamalan nilai secara nyata. Inilah rancangan pendidikan karakter (moral)

yang oleh Thomas Lickona disebut moral knowing, moral feeling, dan moral

action (Lickona, 1991).

B. Deskripsi Isi

1. Konsep Pendidikan Karakter Kemendikbud

Teori pendidikan karakter sebenarnya merupakan teori pendidikan yang sudah

sejak lama mengakar dalam sejarah umat manusia. Bahkan sebelum adanya

lembaga pendidikan formal yang bernama sekolah, orang tua dengan berbagai

cara telah berusaha mendidik anak-anak mereka menjadi anak yang baik,

menurut normanorma yang berlaku dalam budaya mereka masing-masing (Tim

Pakar Yayasan Jati Diri Bangsa, 2011). Pada dasarnya istilah ‘pendidikan karakter’

ini berasal dari dua buah kata yang terpisah, yaitu “pendidikan” dan “karakter”.

Untuk memahaminya, perlu diterjemahkan satu persatu agar tidak terjadi ambigu

dalam memaknai istilah tersebut. Sebab pendidikan sendiri bisa dimaknai sebagai

suatu proses pembentukan karakter, sedangkan karakter adalah hasil yang

hendak dicapai melalui proses pendidikan. Abudin Nata, menjelaskan, bahwa

dalam bahasa Arab, kata pendidikan terambil dari beberapa kata, yaitu tarbiyah,

ta’dib, ta’lim, tadris, tadzkiyah, dan tadzkirah. Kata-kata tersebut menghimpun

makna kegiatan membina, memelihara, mengajarkan, menyucikan jiwa, dan

mengingatkan seseorang terhadap hal-hal yang baik (Abudin Nata, 2003).

Sedangkan karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau juga kepribadian

seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan yang diyakini

dan mendasari cara pandang, berpikir, sikap, dan cara bertindak orang tersebut.

Kebajikan tersebut terdiri atas sejumlah nilai, moral, dan norma seperti jujur,

berani bertindak, dapat dipercaya, hormat kepada orang lain (Kementrian

Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum,

2010). Jadi, pendidikan karakter adalah suatu sistem pendidikan dengan

4
penanaman nilai-nilai sesuai dengan budaya bangsa dengan komponen aspek

pengetahuan (cognitive), sikap perasaan (affectionfelling), dan tindakan, baik

terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME) baik untuk diri sendiri, masyarakan dan

bangsanya.

2. Strategi Implementasi Pendidikan Karakter

Strategi implementasi pendidikan karakter mencakup:

a) sosialisasi,

b) pengembangan regulasi,

c) pengembangan kapasitas,

d) implementasi dan kerja sama, serta

e) monitoring dan evaluasi.

1. Sosialisasi

Tujuan sosialisasi adalah untuk membangun kesadaran yang solid tentang

pentingnya pendidikan karakter pada seluruh ketenagaan pendidikan di jajaran

Dinas Pendidikan di tiap-tiap kabupaten/kota. Sosialisasi juga bertujuan untuk

melakukan gerakan kolektif dan pencanangan pendidikan karakter untuk semua,

dengan melibatkan seluruh potensi kependidikan yang ada di tiap-tiap provinsi.

Sosialisasi dioptimalkan melalui kegiatan sarasehan, kegiatan olahraga, kegiatan

seni, pesta rakyat, penyebaran leaflet, booklet (buku kecil), iklan layanan

masyarakat, poster, film, serta berbagai mediamedia sosialisasi yang lainnya.

2. Pengembangan

5
Regulasi Regulasi diperlukan untuk memberikan payung hukum yang

kuat bagi implementasi pendidikan karakter lingkup kerja Dinas Pendidikan di

tiap-tiap kabupaten/kota. Regulasi juga berarti merupakan bentuk penetapan

status pendidikan karakter, serta pengaturan-pengaturan fungsi dan peran

peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan dalam pelaksanaan pendidikan

karakter di lingkup Dinas Pendidikan di tiap-tiap kabupaten/kota. Bentuk regulasi

yang diperlukan berupa kebijakankebijakan, panduan, serta pedoman teknis,

petunjuk pelaksanaan, maupun petunjuk teknis yang mensinkronkan antara

kebijakan nasional dengan peraturan-peraturan daerah.

3. Pengembangan Kapasitas

Pengembangan kapasitas bertujuan untuk meningkatkan peran dan fungsi

organisasi, sistem dan perorangan dalam pelaksanaan penelitian dan

pengembangan pendidikan karakter di lingkup Dinas Pendidikan di tiaptiap

kabupaten/kota. Pengembangan kapasitas tersebut ditempuh dengan pelatihan,

workshop, penyusunan modul self learning/self instructional (contoh-contoh

pelaksanaan penelitian dan pengembangan pendidikan karakter), dan

pengembangan inspirasi melalui best practices (Muliyadi, dkk, 2017).

4. Implementasi dan Kerjasama

Tujuan strategi ini adalah untuk mensinergikan berbagai hal yang terkait

dengan pelaksanaan pendidikan karakter antara pusat, provinsi, kabupaten/kota.

Implementasi dan kerjasama juga diperlukan untuk memelihara kesinambungan

implementasi hasil pendidikan karakter yang pernah dilakukan. Implementasi

dan kerjasama juga bermanfaat untuk meminimalkan adanya tumpang tindih

serta untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan pendidikan

karakter di tiap-tiap kabupaten/kota.

6
5. Monitoring dan Evaluasi

Strategi ini dilakukan untuk mengontrol, mengendalikan pelaksanaan

pendidikan karakter di lingkup Dinas Pendidikan di tiap-tiap kabupaten/kota.

Kontrol dan pengendalian dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas proses dan

hasil pendidikan karakter di tiap-tiap kabupaten/kota.

BAB III

PEMBAHASAN/ANALISIS

7
A. Pembahasan Isi Journal

1. Pengertian Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter menurut artikel yang saya review adalah suatu sistem

pendidikan dengan penanaman nilai-nilai sesuai dengan budaya bangsa dengan

komponen aspek pengetahuan (cognitive), sikap perasaan (affectionfelling), dan

tindakan, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME) baik untuk diri sendiri,

masyarakan dan bangsanya.

Pendidikan karakter menurut artikel “Mengapa Pendidikan Karakter? (Ajat

Sudrajat)” adalah sebagai segala usaha yang dapat dilakukan untuk

mempengaruhi karakter siswa.

Pendidikan karakter menurut artikel “Penguatan Pendidikan Karakter Bagi

Siswa Sekolah Dasar Melalui Kearifan Lokal (Putri Rachmadyanti)” adalah

pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budaya bangsa itu sendiri dalam

rangka membina kepribadian generasi penerus bangsa.

Berdasarkan ketiga pendapat di atas, pendidikan karakter adalah bentuk

kegiatan manusia yang di dalamnya terdapat suatu tindakan yang mendidik

diperuntukkan bagi generasi selanjutnya.

2. Strategi Implementasi Pendidikan Karakter

Strategi implementasi pendidikan karakter menurut artikel yang saya

review adalah sosialisasi, pengembangan regulasi, pengembangan kapasitas,

implementasi dan kerja sama, serta monitoring dan evaluasi.

Strategi implementasi pendidikan karakter menurut artikel “Strategi dan

Implementasi Pelaksanaan Pendidikan Karakter Peserta Didik (Mepri Yanti

Pandiangan)” adalah pengintegrasian nilai dan etika pada mata pelajaran,

internalisasi nilai positif yang di tanamkan oleh semua warga sekolah (kepala

8
sekolah, guru, dan orang tua), pembiasaan dan latihan, pemberian contoh dan

teladan, penciptaan suasana berkarakter di sekolah, dan pembudayaan.

Strategi implementasi pendidikan karakter menurut artikel “Mengapa

Pendidikan Karakter? (Ajat Sudrajat)” adalah pembelajaran (teaching),

keteladanan (modeling), penguatan (reinforcing), dan pembiasaan (habituating).

Berdasarkan ketiga pendapat di atas, strategi implementasi pendidikan

karakter adalah pengintegrasian nilai dan etika pada mata pelajaran, internalisasi

nilai positif yang di tanamkan oleh semua warga sekolah (kepala sekolah, guru,

dan orang tua), pembiasaan dan latihan, pemberian contoh dan teladan,

penciptaan suasana berkarakter di sekolah, dan pembudayaan.

B. Kelebihan dan kekurangan isi Artikel Journal

1. Dari aspek ruang lingkup isi artikel:

Cakupan ruang lingkup dari artikel tersebut kurang luas, artikel tersebut

hanya membahas beberapa materi saja tentang pendidikan karakter.

2. Dari aspek tata bahasa, artikel tersebut adalah

Bahasa yang digunakan pada artikel tersebut mudah dimengerti dan tidak

berbelit-belit.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

9
Pada dasarnya istilah ‘pendidikan karakter’ ini berasal dari dua buah kata

yang terpisah, yaitu “pendidikan” dan “karakter”. Jadi, pendidikan karakter

adalah bentuk kegiatan manusia yang di dalamnya terdapat suatu tindakan yang

mendidik diperuntukkan bagi generasi selanjutnya.

Strategi implementasi pendidikan karakter mencakup: pengintegrasian

nilai dan etika pada mata pelajaran, internalisasi nilai positif yang di tanamkan

oleh semua warga sekolah (kepala sekolah, guru, dan orang tua), pembiasaan dan

latihan, pemberian contoh dan teladan, penciptaan suasana berkarakter di

sekolah, dan pembudayaan.

B. Rekomendasi

Dari segi aspek ruang linkup artikel harus diperbaiki lagi agar jurnal dapat

menjadi sumber referensi yang relevan.

DAFTAR PUSTAKA

Pandiangan, M. Y. (2019). Strategi dan Implementasi Pelaksaan Pendidikan


Karakter Peserta Didik. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 157-
165.

10
Rachmadyanti, P. (2017). Peguatan Pendidikan Karkater Bagi Siswa Sekolah Dasar
Melalui Kearifan Lokal. Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar, 201-214.

Sudrajat, A. (2011). Mengapa Pendidikan karakter? Jurnal Pendidikan Karakter, 47-


58.

Suryani, A. D. (2017). Pendidikan Karakter Menurut Kemendikbud (Telaah


Pemikiran atas Kemendikbud) . Jurnal Pendidikan , 50-57.

Jurnal yang direview :

11
12

Anda mungkin juga menyukai