Anda di halaman 1dari 19

CRITICAL JURNAL REVIEW (CBR)

PROFESI KEPENDIDIKAN

(Dosen Pengampu: Suyit Ratno, S.Pd.,M.Pd.)

DISUSUN OLEH :
NAMA : RIKHA MALIKA MANIK
NIM : (4223111038)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan tugas CRITICAL JURNAL REVIEW, mata kuliah Profesi
kependidikan. Penulis juga berterima kasih kepada Bapak Dosen (Suyit Ratno, S.Pd.,M.Pd.)
selaku dosen pengampu mata kuliah Profesi Kependidikan.
Penulis sangat berharap kiranya critical jurnal ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk
mengetahui isi buku beserta kelebihan dan kekurangan dari buku tersebut . Penulis juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam critical book ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
critical book yang telah penulis buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih, semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah
pengetahuan bagi pembaca.

Medan, Februari 2023

Rikha malika manik

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................1
1.2 Tujuan.....................................................................................................................1
1.3 Manfaat...................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................2
2.1 Identitas Buku.........................................................................................................2
2.1.1 Identitas Buku Utama (1)...........................................................................2
2.1.2 Identitas Buku Pembanding (2)..................................................................2
2.2 Ringkasan Buku......................................................................................................3
2.2.1 Ringkasan Buku Utama (1)........................................................................3
2.2.2 Ringkasan Buku Pembanding (2)..............................................................7
2.3 Kelebihan dan Kelemahan Buku............................................................................13
BAB III PENUTUP...........................................................................................................14
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................14
3.2 Saran.......................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


2 Critical Journal Review (CJR) merupakan suatu hal yang penting bagi mahasiswa karena
mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada. Terdapat beberapa hal
penting sebelum kita mereview jurnal, seperti menemukan jurnal yang sesuai dengan topik
yang diangkat, membaca keseluruhan dari isi jurnal dan mencoba untuk menuliskan kembali
dengan bahasa sendiri pengertian dari jurnal tersebut.
3 Jurnal memiliki beberapa cirri-ciri, seperti dibatasi sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh
organisasi penerorganisasi yang memuat jurnal ilmiah:memiliki judul dan nama penulis serta
alamat email dan asal organisai penulis:terdapat abstrak yang berisi ringkasan dari isi jurnal,
introduction, metodologi yang diusulkan, implementasi, kesimpulan, dan daftar pustaka.
4 Langkah penting dalam mereview sebuah jurnal, yaitu mengemukakan bagian
pendahuluan, mengemukakan bagian diskusi, mengemukakan bagian kesimpulan. Hal-hal
yang perlu ditampilkan dalam critical journal review, yaitu mengungkapkan beberapa
landasan teori yang digunakan oleh peneliti sebagai acuan dalam penelitiannya dan tujuan
apa yang ingin dicapai:mengungkapkan metode yang digunakan, subjek penelitian, teknik
pengumpulan data, alamat pengumpul data, dan analisis data yang digunakan:mengambil
hasil dari penelitian yang telah dilakukan dengan memberikan deskripsi secara singkat, jelas,
dan padat:serta menyimpulkan isi jurnal.
Perkembangan ilmu pengetahuan pada era globalisasi ini, menuntut kita dalam berkarya
baik di media cetak maupun media elektronik. Jurnal merupakan salah satu karya hasil dari
media cetak yang disusun secara sistematis dan terencana. Penulisan jurnal muncul dari
berbagai pihak dan penerbit. Kebutuhan masyarakat khususnya pelajar terhadap jurnal
menjadi tonggak berkembangnya karya penulisan jurnal.
Dalam hal ini perlu dikaji bahwa, banyak penulisan jurnal yang tidak sesuai lagi dengan
kaidah yang berlaku. Baik dari susunan kata,penggunaan kalimat serta penggunaan tanda
baca tidak sesuai dengan ejaan yang disempurnakan (EYD). Syarat utama dari penulisan
buku yang baik terletak pada susunan kata dan penggunaan kaliamat baku/tidak baku serta
penggunaan tanda baca yang tepat.Informasi yang disampaikan dalam buku juga sangat
menentukan keberhasilan penulis dalam menyusun buku tersebut. Informasi serta koherensi
antar bab juga harus diperhatikan.
Dalam buku yang penulis kritisi terdapat beberapa kekeriluan penulis dalam penulisan
kalimat efektif dan kata baku/tidak baku. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas penulisan
buku semakin merosot. Sampul atau cover sebuah ukur dapat dirancang dengan menarik
sehingga pembaca yakin bahwa isi buku tersebut juga lengkap. Namun ,kita sering keliru
keberhasilan sebuah buku tidak ditentukan oleh design cover.

4.1 Tujuan

1
Adapun yang menjadi tujuan dalam pembuatan Critical Book Review ini ialah:
1. Memahami informasi yang ada dalam buku psikologi pendidikan
2. Menganalisis buku dari cover,isi dan bagian lainnya
3. Memaparkan kelebihan dan kelemahan buku

4.2 Manfaat
Adapun yang menjadi manfaat dalam pembuatan Critical Book Riview ini ialah:
1. Mengetahui informasi yang dimuat dalam buku yang berjudul psikologi pendidikan
2. Mampu menganalisi kelemahan serta kelebihan dari cover dan bagian lainnya
3. Mampu memberikan komentar terhadap kelemahan dan kelebihan buku
4. Melalui critical book review ini penulis dapat memperbaiki buku yang akan diterbitkan di
massa yang akan datang.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Identitas Buku
2.1.1 Identitas Buku Utama (1)
Judul Buku : Profesi Kependidikan
Pengarang : Dr.Yasaratodo Wau,M.Pd.
Penerbit : Unimed press
Tahun Terbit : 2018
Kota Terbit : Medan
Bahasa : Indonesia
ISBN : 978-602-7938-05-2

2.1.2 Identitas Buku Pembanding (2)


Judul Buku : Profesi Kependidikan
Pengarang : Prof.Dr.H.Hamzah B.Uno,M.Pd
Penerbit : PT.Bumi Aksara
Tahun Terbit : 2014
Kota Terbit : Jakarta
Tebal Buku : 114 HALAMAN
Ukuran : 15 x 21 cm
ISBN : 978-979-010-17

3
2.2 Ringkasan Buku

2.2.1 Ringkasan Buku Utama (1)


BAB 1

HAKIKAT PROFESI KEPENDIDIKAN

A. Konsep Dasar Profesi Kependidikan


1. Pengantar
Pemenuhan kebutuhan bagi manusia merupakan titik awal dalam menjadikan
hidupnya sebagai makhluk individu atau makhluk social, sehingga membuat manusia
harus bekerja untuk memenuhi kebutuhannya.
2. Pengertian Profesional
Secara etimologis isrilah profesi bersala dari bahasa inggris “profession” yang
berakar dari bahasa latin “profeus” yang artnya “mengakui” atau yang menyatakan
mampu atau ahli dalam satu bentuk pekerjaan. Secara semantik profesi adalah suatu
jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian (expertise) dari para anggotanya.
3. Ciri-ciri Profesi
Sanusi mengungkapkan beberpa ciri profesi ditinjau dari beberapa segi:
1) Segi fungsi dan segi signifikasi sosial.
2) Segi keahlian dan ketrampilan.
3) Memperoleh keahlian dan ketrampilan yang dilakukan secara rutin, serta
bersifat pemcahan masalah atau mengenai situasi kritis melui teori dan metode
ilmiah
4) Batang tubuh lmu.
5) Masa pendidikan.
6) Aplikasi dan Sosialisasi nilai-nilai profesional.
7) Kode etik tertentu dalam memberikan pelayanan pada masyarakat.
4. Wewenang/kekuasaan untuk memberi suatu Guru Sebagai Jabatan Profesional
Kata ciri mengacu pda tanda atau gambaran sesuatu yang menjelaskan bagaimana
keutuhan dari sesuatu. Banyak pekerjaan yang dapat dikategorikan sebagai profesi,
namun setiap jabatan tersebut memiliki ciri khas tersendiri.
5. Kriteria dan Kompetensi Guru Profesional

4
a. Kom[etensi pedagogik
Kemampuan pemahamn terhadap peserta didik, perancang dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik.
b. Kompetensi kepribadian
Kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil,
dewasa, arif dan berwibawa.
c. Kompetensi profesional
Penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam.
d. Kompetensi sosial
Kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta
didik.

BAB 2
PROFESIONALISASI JABATAN GURU
Pekerjaan guru sejak masa awal hingga dewasa ini telah mengalaamiperkembangan
sejajar dengan berkembangannya kemajun di tengah masyarakat. Pekerjaan profesional dapat
diartikan sebagai pekerjaan yang memerlukan pendidikan khusus, memenuhi persyaratan khusus
yang ditetapkan oleh organisasi, dan mendapat pengakuan dari negara. Satu jenis pekerjaan baru
dapat dikategorikan profesional bila memenuhi ciri-ciri dalam berbagai aspek : fungsi dan
signifikasi sosial, keahlian dan keterampilan disiplin ilmu tertentu, memerlukan pendidikan dan
latihan, nilai-nilai profesionalnya dapat diaplikasikan kepada masyarakat, mempunyai kode etik,
mempunyai tanggung jawab tertentu, diakui dan mendapat imbalan yang layak atas profesinya.

Guru sebagai pekerjaan profesional memerlukan empat komppetensi yang meliputi


kompetensi kepribadian, sosial, pedagogik, dan profesional. Kepemilikan empat kompetensi
tersebut memerlikan waktu yang lama. Upaya memperoleh dan mempertahankannya hingga
dinyatakan menjadi guru yang profesional disebut sebagai profesionalisasi guru. Selama
menjalani proses profesionalisasi tersebut kehidupan guru dilengkapi dengan kode etik guru,
yang disusun dan disepakati organisasi guru profesional.

5
BAB 3

PERAN ORGANISASI DAN PENYIKAPAN PROFESI KEPENDIDIKAN

Sebagai seorang tenaga profesional, guru harus senantiasa proaktif meningkatkan


pengetahuan, sikap, dan keterampilannya ecara terus menerus. Sasaran penikapan itu meliputi
penyikapan terhadap perundang-undangan, organisasi profesi, teman sejaawat, peserta didik,
tempat kerja, pimpinan lenbaga dan lingkungan pekerjaan. Sebagai jabatan yang harus dapat
menjawab tantangan perkembangan masyarakat, jabatan guru harus pula selalu dikembangkan
dan dimutakhirkan. Dalam bersikap guru harus selalu mengadakan pembaharuan sesuai dengan
tuntutan zaman yang melekat dalam tugas-tugasnya.

Penyikapan profesi kependidikan mengandung makna kecenderungan guru atau tenaga


pendidik memandang dan memperlakukan jabatan sebagai profesi. Guru harus menyadari karena
kemauan dan kemampuannya memilih, menentukan dan memutuskan untuk menjadi guru lah
yang mewajibkannya untuk bersungguh-sungguh melaksanakan keprofesionalannya di bidang
keguruan.

BAB 4
PERANAN GURU DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN
Manajemen pendidikan adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Sebagai alat,
amanjemen pendidikan harus dijalankan secara efektif dan efesien dengan memberdayakan
segala sumberdaya yang tersedia ada baik manusia dan non manusia sehingga semuanya
mennjadi satu menuju satu titik akhir, guru secara profesional melaksanakan proses
pembelajaran agar peserta didik mau dan dapat belajar hingga mencapai tujuan pendidikan.
Manajemen peddidikan disekolah harus dijalankan sesuai dengan fungsi-fungsinya dan
berpegang pada prinsip prinsip manajemen yang effektif dan efesien. Sebagai bagian tidak
terpisahkan dari sistem pendidikan, guru bidang studi harus memahami dann mampu menjadi
bagian yang terintegrasi dalam manajemen pendidikan dengan melaksanakan segala tugas dan
tanggungjawab pada setiap bidang garapan yang dikelola oleh kepala sekolah sebagai manajer
pendidikan disekolah.

6
BAB 5

HAKEKAT SUPERVISI PENDIDIKAN

Secara umum supervis berarti upaya pemberian bantuan kepada guruu agar dapat
membantu peserta didiknya belajar untuk menjadi lebih baik. Namun dalam prakteknya sering
supervisi diartikan sebagai bentuk pengawasan terhadap kinerja guru.
Seorang supervisor adalah seseorang yang memiliki kelebihan-kelebihan (super) dibidang
keguruan, dimana kelebihan tersebut dapat membuatnya membantu guru memperbaiki situasi
belajar mengajar kearah yang lebih baik. Pendekatan supervisi pendidikan dibagi atas 3 yaitu :
Pendekatan Non- directive pendekatan, directive pendekatan collaborative
Teknik supervisi bersifat kelompok dibagi atas 6 yaitu : pertemuan orientassi, rapat guru,
studi kelompok antarguru, diskuusi sebagai pertukaran pikiran atau pendapat,
workshop(lokakarya), tukar menukar pengalaman (sharing of Experience Teknik supervisi
bersifa individual dibagi atas 5 yaitu: kunjungan kelas, obsevasi kelas, percakapan pibadi, inter
visitasi, menilai diri sendiri.

7
2.2.2 Ringkasan Buku Pembanding (2)

BAB 1
SUATU URAIAN PENGANTAR PROFESI KEPENDIDIKAN

A. Berbagai Masalah yang Berpengaruh Pada Pendidikan


Pendidikan sebagai suatu sistem pencerdasan anak bangsa, dewasa,ini dihadapkan pada
berbagai persoalan, baik ekonomi, sosial, budaya maupun politik.  Berkenaan dengan hal itu,
kita pun memiliki agenda masa depan untuk membuat tatanan internal baru dalam tubuh
bangsa Indonesia. Reformasi wujud pertaubatan kita secara total terhadap berbagai kesalahan
yang kita lakukan selama ini.

B. Isu yang Berkembang di Masyarakat


Desentralisasi, demokrasi, dan otonomi meruipakan isu yang amat popular akhir-akhir
ini. Walaupun isu tersebut telah lama dikemukakan berbarengan dengan keinginan
mengganti system pemerintahan otoriter yang melanda Eropa Tengah dan Timur pada akhir
tahun 989 dan awal 1990. Sekarang ini telh terjadi perubahan paradigm dalam menata
manajemen pemerintahan, termasuk di dalamnya menata manajemen pendidikan. Di dalam
manajamen pendidikan kita harus melihat seberapa jauh kekuasaan pembuatan kebijaksanaan
pendidikan itu tersentralisasi atau terdesentralisasi.

C. Perubahan Paradigma
 Perubahan paradigma dan orientasi manajemen pemerintahan yang sarwa Negara
menjadi berorietasi ke pasar.
 Perubahan dan orientasi manajemen pemerintahan yang otoritarian menjadi
berorientasi kepada demokrasi.
 Perubahan paradigm dari sentralisasi kekuasaan menjadi desentralisasi kewenangan.
 Perubahan system pemerintahan yang membatasi pada batas dan aturan yang
mengikat suatu Negara yang jelas menjadi tatanan pemerintahan yang cenderung
Boundaryless Organization.

D. Visi  Pendidikan
Hendaknya diarahkan untuk menyesuaikan terhadap perubahan paradigma tersebut.
Pelaksanaan pendidikan selama ini yang banyak diwarnai dengan pendidikan sarwa negara

8
(State Driven) dimasa yang akan datang harus berorientasi pada aspirasi masyarakat (Putting
Customers first). Pendidikan harus mengenali siapa pelangannya, dan dari pengenalan ini
pendidikan memahami apa aspirasi dan kebutuhan merek, baru ditentukan sistem pendidikan,
macam kurikulumnya, dan pengajarnya. Dimasa depan demokrasi dalam bidang pendidikan
harus menjadi rujukan bagi praktik demokrasi di Indonesia. Kita harus mampu hidup dalam
suasana schooling and working in democratic state. Visi ini harus ditempuh melalui system
pendidikan kita diwaktu-waktu yang akan dating. Visi pendidikan yang berikutnya yang
perlu pula memperoleh perhatian ialah meletakan information technology yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dalam proses pendidikan.

E. Keberhasilan Pendidikan Kita Dewasa Ini


Secara kuantitatif kita dapa mengatakan bahwa pendidikan di Indonesia telah mengalami
kemajuan. Indikator keberhasilan pendidikan ini dapat dilihat pada kemampuan baca tulis
masyarakat yang mencapai 67,24%.
F. Masalah yang Perlu Diatasi
 Bagaimana memberdayakan lembaga pendidikan agar menjadi lembaga human
investmen?
 Hal-hal apakah yang perlu dilakaukan agar otonomisasi penyelenggaraan pendidikan
dapat berjalan baik?

BAB 2
PROFESIONALISME GURU

A. Pendahuluan
Menurut Laurence D. Hazkew dan Jonathan C. Mc lendon (This is Teaching:10)
”Teacher is professional person who conducts classes” yang artinya urur adalah seseorang
yang mempunyai kemampuan dalam menata dan mengelola kelas jadi kesimpulannya Guru
adalah orang dewasa yang secara sadar bertanggung jawab dalam mendidik, mengajar,
membimbing peserta didik.

9
B. Hakikat Profesi Guru
Guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keakhlian
khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang
pendidikan.Beberapa prinsip mengajar agar guru dapat melaksanakan tugasnya secara
profesional, adaah sebagai berikut:

1. Guru harus dapat membangkitkan perhatian peserta didik pada materi pembelajaran yang
diberikan serta dapat menggunakan berbagai media dan sumber belajar bervariasi.
2. Guru harus dapat membangkitkan minat peserta didik untuk aktif dalam berfikir serta
mencari dan menemukan sendiri pengetahuan.
3. Guru harus dapat membuat urutan (sequence) dalam pemberian pelajaran dan
penyesuaian dengan usia dan tahapan tugas perkembangan peserta didik.
4. Guru perlu menghubungkan pelajaran yang diberikan dengan pengetahuan yang telah
dimiliki peserta didik ( kegiatan apersepsi ), agar peserta didik menjadi mudah dalam
memahami pelajaran yang diterimanya.
5. Sesuai dengan prinsip repitisi dalam proses pembelajaran, diharapkan guru dapat
menjelaskan unit pelajaran secara berulang-ulanghinga tahapan peserta didik menjadi
jelas.
6. Guru wajib memerhatikan dan memikirkan korelasi atau hubungan antara mata pelajaran
dan/ atau praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari.
7. Guru harus tetap menjaga konsentrasi belajar para peserta didik dengan cara memberikan
kesempatan berupa pengalaman secara langsung, mengamati, meneliti/,dan
menyimpulkanpengetahuan yang didapatnya.
8. Guru harus mengembangkan sikap peserta didik dalam membina hubungan sosial, baik
dalam kelas maupun luar kelas.
9. Guru harus menyelidiki dan mendalami perbedaan peserta didik secara individual agar
dapat melayani siswa sesuai dengan perbedaannya tersebut.

C. Guru Sebagai Contoh (Suri Teladan)


Memperkecil kebiasaan cara mengajar guru baru yang cepat merasa puas dalam mengajar
apabaila banyak menyajikan informasi dan terlalu mendominasi kegiatan belajar peserta didik.

10
1) Guru hendaknya berperan sebagai pengarah, pembimbing, pemberi kemudahan
dengan menyediakan berbagai fasilitas blajar, pemberi bantuan bagi peserta yang
mendapat kesulitan belajar, dan pencipta kondisi yang merangsang dan
menantang peserta untuk berpikir dan bekerja.
2) Mengubah dari sekedar metode ceramah dengan berbagai variasi metode yang
lebih relevan dengan tujuan peembelajaran, memperkecil kebiasaan cara belajar
peserta yang baru merasa blajar dan puas kalau banyak mendengarkan atau
mnerima informasi guru, atau baru belajar kalau ada guru.
3) Guru hendaknya mampu menyiapkan berbagai jenis sumber belajar sehingga
peserta ddik dapat belajar secara mandiri dan belkelompok, percaya diri, terbuka
untuk saling member dan menerima pendapat orang lain, serta membina
kebiasaan mencari dan mengolah sendiri informasi.
4) Menurut Crow and crow, Psikologi pendidikan adalah penerapan prinsip-prinsip
ilmiah tentang reaksi tingkah laku manusia yang mempengaruhi proses
pembelajaran.
BAB 3
JABATAN PROFESIONAL DAN TANTANGAN GURU DALAM PEMBELAJARAN

A. Kegiatan Guru dalam Pembelajaran


Kita perlu menyiapkan landasan bagi pengambilan putusan secara memuaskan tentang
metode pengajaran dan kegiatan belajar yang efektif. Ini perlu untuk menjalin agar sebagian
besar siswa dapat menguasai sasaran pengajaran pada tingkat pencapaian yang dapat diterima,
dalam jangka waktu yang sesuai.
B. Pola pembelajaran yang efektif
Ketiga pola ini (penyajian di kelas, belajar mandiri, dan interaksi guru-siswa) adalah
kategori yang mengelompokkan sebagian besar metode pengajaran dan pembelajaran. Setiap
kegiatan pengajaran, apakah yang ditentukan guru atau yang diperuntukkan bagi murid untuk
belajar mandiri, ada hubungannya dengan salah satu dari ketiga pola ini.kita tidak dapat
menggunakan ketiga pola ini dengan sembarangan ketika merencanakan program pembelajaran.
C. Kondisi dan asas untuk belajar yang berhasil
 Persiapan Sebelum Mengajar
 Sasaran Belajar
 Susunan Bahan Ajar
 Perbedaan Individu

11
 Motivasi
 Sumber Pengajaran
 Keikutsertaan
D. Metode penyajian
1. Keunggulan Metode Penyajian
a. Ceramah/ format penyajian lainnya
b. Diperlukan upaya pemikiran minimal untuk merencanakan penyajian ceramah
c. Berbicara di depan kelas, untuk menambah wibawa
d. Informasi dapat disajikan dengan dengan metode penyajian daripada dngan
metode lainnya
e. Dapat melayani sejumlah siswa dalam waktu yang sama, yang jadi pembatas
hanyalah ukuran ruangan.
2. Kelemahan Metode Penyajian
a. Siswa dibatasi keikutsertaannya
b. Pengajar diwajibkan menyajikan bahan ajrnya dengan cara yang menarik
c. Ketika guru memberikan ceramah, hendaknya siswa memperoleh pengertian yang
sama
d. Apabila ada pertanyaan, pengajaran akan terhenti dan beberapa siswa terpaksa
menunggu sampai pertanyaan itu terjawab
e. Pengajar sulit mendapatkan balikan dari siswa
f. Terbukti, bahan penyajian lisan saja hanya dapat diingat dalam jangka waktu
pendek
g. Penyajian bukan metode yang diterapkan untuk keterampilan psikomotor
3. Penerapan
a. Sebagai pendahuluan
b. Bertujuan untuk memberikan semangat
c. Untuk menyampaikan informasi
d. Untuk memperkenalkan perkembangan mutakhir
e. Sebagai narasumber
f. Untuk memberikan kesempatan kepada siswa menyajikan laporan di depan kelas
g. Sebagai ikhtisar / rangkuman

12
4. Rencana Keikutsertaan
a. Interaksi aktif
b. kerja di tempat
c. Kegiatan berpikir lain
d. Belajar Mandiri

13
2.3 Kelebihan dan Kelemahan Buku

Buku Kelebihan Kekurangan


Utama (1)  Pembahasan buku diktat  Gagasan yang diajukan
disajikan secara detail, dan oleh penulis pada buku
menyeluruh oleh penulis.
diktat cukup logis namun
 Hubungan antar gagasan
yang diajukan oleh penulis kurang teratur. Seringkali
disajikan secara naratif dan dijumpai pengulangan
analitis.
kalimat yang sama pada
 Buku diktat tersebut paragraph sebelumnya
menyajikan kajian materi
yang didukung oleh para kembali dituliskan pada
pendapat ahli. paragraf
 Cover Buku sangat menarik. berikutnya.Pembaca merasa
penulis/editor berupaya
untuk memperbanyak tulisan
dalam buku padahal isi
kalimat antar paragraf sama
saja. Timbul kesan upaya ini
dapat menebalkan buku.

 Masih terdapat banyak


kesalahan pengetikan yang
ditemukan pada buku diktat.

Pembanding  Materi yang disajikan  Materi yang ada lebih sedikit


(2) didukung oleh pendpat para ahli daripada buku utama
 Hubungan antar gagasan yang  Cover buku kurang menarik
diajukan oleh penulis disajikan .
secara naratif dan analitis.
 Buku tersebut juga
mencantumkan daftar pustaka
sebagai referensi, baik dari
dalam maupun luar negeri.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Setelah dipaparkan kelebihan dan kekurangan buku, maka dapat saya simpulkan bahwa:
Prfesi kependidikan adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana cara mengajar dan
tugas-tugas utama dari seorang guru. Selain itu didalam buku utama juga dibahas mengenai
kode etik dan metode-metode pembelajaran yang tepat,efektif,dan efisien.Namun Penulisan
buku ini belum sempurna karena masih banyak terdapat kesalahan dalam penggunaan kata,
tanda baca serta kekurangan pada komponen lainnya. Pengkritisi juga memaparkan
perbandingan antara buku utama dengan buku pembanding,maka dapat saya simpulkan
bahwa buku pembanding lebih banyak menggunkan landasan teori dibandingkan dengan
buku utama. Namun buku pembanding lebih banyak mengutip pendapat para ahli,sehingga
penulis mengabaikan pernyataanya sendiri.

4.2 Saran
Setelah pengkritisi menguraikan kelebihan,kelemahan dan perbandingan antar buku.
Maka dapat saya simpulkan bahwa buku utama dan buku pembanding perlu untuk diperbaiki.
Dan saya berharap penulis lebih teliti dalam menyusun satiap kata dan tetap berpedoman
pada EYD(Ejaan Yang Disempurnakan).Oleh sebab itu, pengkritisi sangat berharap adanya
perbaikan yang dilakukan oleh penulis terhadap kekurangan-kekurangan/kesalahan yang
terdapat di dalam kedua buku ini. Mungkin akan jauh lebih baik apabila mengunakan kata-
kata yang sederhana mungkin guna mencapai pemahaman yang lebih.Juga diharapkan agar
disertakan juga beberapa tabel atau gambar penjelas materi.Dan agar ditingkatkan lagi
kualitas tulisan dan mutu kertas apabila berbentuk buku.

15
DAFTAR PUSTAKA

Wau, Yasaratodo, 2019, Profesi Kependidikan, Medan: UNIMED Press.

B.Uno, Hamzah, 2014, Profesi Kependidikan, Jakarta: PT. Bumu


Aksara.

16

Anda mungkin juga menyukai