Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL BOOK REPORT

PROFESI KEPENDIDIKAN

Oleh :

NAMA :ELYA IGNASIA PURBA

NIM :6213121074

PKO C 2021

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadiratan Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan laporan critical book dengan buku “Profesi kependidikan”
untuk memenuhi tugas mata kuliah Profesi kependidikan dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Penulis sangat berharap kiranya critical book ini dapat bermanfaat bagi
pembaca untuk mengetahui isi buku beserta kelebihan dan kekurangan dari
buku tersebut . Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam critical
book ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan critical book
yang telah penulis buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Medan,12 Mei 2022

Elya Ignasia Purba


NIM.6213121074
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .............................................................................................................. i

Daftar Isi ........................................................................................................................ ii

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang Penulisan CBR ........................................................................... 1

B. Tujuan pentingnya CBR ..................................................................................... 1

C. Manfaat Penulisan CBR ..................................................................................... 1

D. Identitas Buku Utama......................................................................................... 2

E.Identitas Buku Pembanding................................................................................. 2

BAB II Ringkasan Isi Buku

A.Buku Utama

a. Bab 1 ............................................................................................................... 3

b. Bab 2 ............................................................................................................... 4

c. Bab 3 ............................................................................................................... 5

d. Bab 4 ................................................................................................................ 5

e. Bab 5 ................................................................................................................ 6

B.Buku Pembanding

a.Bab 1 .................................................................................................................. 6

b.Bab 2 ................................................................................................................... 8

c.Bab 3 ................................................................................................................... 10

BAB III Pembahasan/Analisis Buku

A. Keunggulan dan Kekurangan Buku Utama............................................................. 12

B.Keunggulan dan Kekurangan Buku Pembanding..................................................... 12

BAB IV Penutup

A. Kesimpulan .........................................................................................................
13

B. Saran.................................................................................................................... 13

Daftar Pustaka ................................................................................................................. 13


ii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penulisan CBR
Perkembangan ilmu pengetahuan pada era globalisasi ini, menuntut kita dalam
berkarya baik di media cetak maupun media elektronik. Buku merupakan salah satu
karya hasil dari media cetak yang disusun secara sistematis dan terencana. Penulisan
buku muncul dari berbagai pihak dan penerbit. Kebutuhan masyarakat khususnya
pelajar terhadap buku menjadi tonggak berkembangnya karya penulisan buku.
Dalam hal ini perlu dikaji bahwa, banyak penulisan buku yang tidak sesuai lagi
dengan kaidah yang berlaku. Baik dari susunan kata,penggunaan kalimat serta
penggunaan tanda baca tidak sesuai dengan ejaan yang disempurnakan (EYD). Syarat
utama dari penulisan buku yang baik terletak pada susunan kata dan penggunaan
kaliamat baku/tidak baku serta penggunaan tanda baca yang tepat.Informasi yang
disampaikan dalam buku juga sangat menentukan keberhasilan penulis dalam
menyusun buku tersebut. Informasi serta koherensi antar bab juga harus diperhatikan.
Dalam buku yang penulis kritisi terdapat beberapa kekeriluan penulis dalam
penulisan kalimat efektif dan kata baku/tidak baku. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas
penulisan buku semakin merosot. Sampul atau cover sebuah ukur dapat dirancang
dengan menarik sehingga pembaca yakin bahwa isi buku tersebut juga lengkap.
Namun ,kita sering keliru keberhasilan sebuah buku tidak ditentukan oleh design cover.

B. Tujuan Penulisan CBR


Tujuan penulis dalam mengkritisi serta membuat laporan adalah sebagai berikut:
 Memahami informasi yang ada dalam buku psikologi pendidikan
 Menganalisis buku dari cover,isi dan bagian lainnya
 Memaparkan kelebihan dan kelemahan buku

C. Manfaat Penulisan CBR


Manfaat dari critical book ini adalah sebagai berikut:
 Mengetahui informasi yang dimuat dalam buku yang berjudul psikologi
pendidikan
 Mampu menganalisi kelemahan serta kelebihan dari cover dan bagian lainnya
 Mampu memberikan komentar terhadap kelemahan dan kelebihan buku
 Melalui critical book review ini penulis dapat memperbaiki buku yang akan
diterbitkan di massa yang akan datang.
1

D.Identitas Buku
a.Buku Utama

1. JUDUL BUKU : PROFESI KEPENDIDIKAN

2. PENGARANG : Dr.Yasaratodo Wau,M.Pd.

3. PENERBIT : UNIMED Press

4. TAHUN TERBIT : 2018

5. KOTA TERBIT : MEDAN

6. ISBN : 978-602-7938-05-2

b.Buku Pembanding

1. JUDUL BUKU : Profesi Kependidikan

2. PENGARANG : Prof.Dr.H.Hamzah B.Uno,M.Pd

3. PENERBIT : PT.Bumi Aksara

4. TAHUN TERBIT : 2014

5. KOTA TERBIT : Jakarta

6. TEBAL BUKU : 114 HALAMAN

7. UKURAN : 15 x 21 cm

8. ISBN : 978-979-010-17
2

BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
A.Buku Utama
BAB I HAKIKAT PROFESI KEPENDIDIKAN

A. Konsep Dasar Profesi Kependidikan


1. Pengantar
Pemenuhan kebutuhan bagi manusia merupakan titik awal dalam menjadikan
hidupnya sebagai makhluk individu atau makhluk social, sehingga membuat
manusia harus bekerja untuk memenuhi kebutuhannya.
2. Pengertian Profesional
Secara etimologis isrilah profesi bersala dari bahasa inggris “profession” yang
berakar dari bahasa latin “profeus” yang artnya “mengakui” atau yang
menyatakan mampu atau ahli dalam satu bentuk pekerjaan. Secara semantik
profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian (expertise)
dari para anggotanya.
3. Ciri-ciri Profesi
Sanusi mengungkapkan beberpa ciri profesi ditinjau dari beberapa segi:
1) Segi fungsi dan segi signifikasi sosial.
2) Segi keahlian dan ketrampilan.
3) Memperoleh keahlian dan ketrampilan yang dilakukan secara rutin, serta
bersifat pemcahan masalah atau mengenai situasi kritis melui teori dan
metode ilmiah
4) Batang tubuh lmu.
5) Masa pendidikan.
6) Aplikasi dan Sosialisasi nilai-nilai profesional.
7) Kode etik tertentu dalam memberikan pelayanan pada masyarakat.
8) Wewenang/kekuasaan untuk memberi suatu
3

4. Guru Sebagai Jabatan Profesional


Kata ciri mengacu pda tanda atau gambaran sesuatu yang menjelaskan
bagaimana keutuhan dari sesuatu. Banyak pekerjaan yang dapat dikategorikan
sebagai profesi, namun setiap jabatan tersebut memiliki ciri khas tersendiri.
5. Kriteria dan Kompetensi Guru Profesional
a. Kom[etensi pedagogik
Kemampuan pemahamn terhadap peserta didik, perancang dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik.
b. Kompetensi kepribadian
Kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil,
dewasa, arif dan berwibawa.
c. Kompetensi profesional
Penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam.
d. Kompetensi sosial
Kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan
peserta didik.

BAB 2 PROFESIONALISASI JABATAN GURU

Pekerjaan guru sejak masa awal hingga dewasa ini telah mengalaamiperkembangan
sejajar dengan berkembangannya kemajun di tengah masyarakat. Pekerjaan profesional
dapat diartikan sebagai pekerjaan yang memerlukan pendidikan khusus, memenuhi
persyaratan khusus yang ditetapkan oleh organisasi, dan mendapat pengakuan dari negara.
Satu jenis pekerjaan baru dapat dikategorikan profesional bila memenuhi ciri-ciri dalam
berbagai aspek : fungsi dan signifikasi sosial, keahlian dan keterampilan disiplin ilmu
tertentu, memerlukan pendidikan dan latihan, nilai-nilai profesionalnya dapat diaplikasikan
kepada masyarakat, mempunyai kode etik, mempunyai tanggung jawab tertentu, diakui dan
mendapat imbalan yang layak atas profesinya.

Guru sebagai pekerjaan profesional memerlukan empat komppetensi yang meliputi


kompetensi kepribadian, sosial, pedagogik, dan profesional. Kepemilikan empat kompetensi
4

tersebut memerlikan waktu yang lama. Upaya memperoleh dan mempertahankannya


hingga dinyatakan menjadi guru yang profesional disebut sebagai profesionalisasi guru.
Selama menjalani proses profesionalisasi tersebut kehidupan guru dilengkapi dengan kode
etik guru, yang disusun dan disepakati organisasi guru profesional.

BAB 3 PERAN ORGANISASI DAN PENYIKAPAN PROFESI KEPENDIDIKAN

Sebagai seorng tenaga profesional, guru harus senantiasa proaktif meningkatkan


pengetahuan, sikap, dan keterampilannya ecara terus menerus. Sasaran penikapan itu
meliputi penyikapan terhadap perundang-undangan, organisasi profesi, teman sejaawat,
peserta didik, tempat kerja, pimpinan lenbaga dan lingkungan pekerjaan. Sebagai jabatan
yang harus dapat menjawab tantangan perkembangan masyarakat, jabatan guru harus pula
selalu dikembangkan dan dimutakhirkan. Dalam bersikap guru harus selalu mengadakan
pembaharuan sesuai dengan tuntutan zaman yang melekat dalam tugas-tugasnya.

Penyikapan profesi kependidikan mengandung makna kecenderungan guru atau


tenaga pendidik memandang dan memperlakukan jabatan sebagai profesi. Guru harus
menyadari karena kemauan dan kemampuannya memilih, menentukan dan memutuskan
untuk menjadi guru lah yang mewajibkannya untuk bersungguh-sungguh melaksanakan
keprofesionalannya di bidang keguruan.

BAB 4 Peranan Guru Dalam Manajemen Pendidikan


Manajemen pendidikan adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Sebagai alat,
amanjemen pendidikan harus dijalankan secara efektif dan efesien dengan memberdayakan
segala sumberdaya yang tersedia ada baik manusia dan non manusia sehingga semuanya
mennjadi satu menuju satu titik akhir, guru secara profesional melaksanakan proses
pembelajaran agar peserta didik mau dan dapat belajar hingga mencapai tujuan pendidikan.
Manajemen peddidikan disekolah harus dijalankan sesuai dengan fungsi-fungsinya dan
berpegang pada prinsip prinsip manajemen yang effektif dan efesien. Sebagai bagian tidak
terpisahkan dari sistem pendidikan, guru bidang studi harus memahami dann mampu
menjadi bagian yang terintegrasi dalam manajemen pendidikan dengan melaksanakan
segala tugas dan tanggungjawab pada setiap bidang garapan yang dikelola oleh kepala
sekolah sebagai manajer pendidikan disekolah.

5
BAB 5 Hakekat Supervisi Pendidikan
Secara umum supervis berarti upaya pemberian bantuan kepada guruu agar dapat
membantu peserta didiknya belajar untuk menjadi lebih baik. Namun dalam prakteknya
sering supervisi diartikan sebagai bentuk pengawasan terhadap kinerja guru.
Seorang supervisor adalah seseorang yang memiliki kelebihan-kelebihan (super)
dibidang keguruan, dimana kelebihan tersebut dapat membuatnya membantu guru
memperbaiki situasi belajar mengajar kearah yang lebih baik. Pendekatan supervisi
pendidikan dibagi atas 3 yaitu : Pendekatan Non- directive pendekatan, directive
pendekatan collaborative
Teknik supervisi bersifat kelompok dibagi atas 6 yaitu : pertemuan orientassi, rapat
guru, studi kelompok antarguru, diskuusi sebagai pertukaran pikiran atau pendapat,
workshop(lokakarya), tukar menukar pengalaman (sharing of Experience Teknik supervisi
bersifa individual dibagi atas 5 yaitu: kunjungan kelas, obsevasi kelas, percakapan pibadi,
inter visitasi, menilai diri sendiri.

B.Buku Pembanding
BAB I SUATU URAIAN PENGANTAR PROFESI KEPENDIDIKAN

A.    Berbagai Masalah yang Berpengaruh Pada Pendidikan

Pendidikan sebagai suatu sistem pencerdasan anak bangsa, dewasa,ini dihadapkan


pada berbagai persoalan, baik ekonomi, sosial, budaya maupun politik.  Berkenaan dengan
hal itu, kita pun memiliki agenda masa depan untuk membuat tatanan internal baru dalam
tubuh bangsa Indonesia. Reformasi wujud pertaubatan kita secara total terhadap berbagai
kesalahan yang kita lakukan selama ini.

B.     Isu yang Berkembang di Masyarakat


Desentralisasi, demokrasi, dan otonomi meruipakan isu yang amat popular akhir-
akhir ini. Walaupun isu tersebut telah lama dikemukakan berbarengan dengan keinginan
mengganti system pemerintahan otoriter yang melanda Eropa Tengah dan Timur pada akhir

tahun 989 dan awal 1990. Sekarang ini telh terjadi perubahan paradigm dalam menata
manajemen pemerintahan, termasuk di dalamnya menata manajemen pendidikan. Di dalam
manajamen pendidikan kita harus melihat seberapa jauh kekuasaan pembuatan
kebijaksanaan pendidikan itu tersentralisasi atau terdesentralisasi.

C.     Perubahan Paradigma

1. Perubahan paradigma dan orientasi manajemen pemerintahan yang sarwa Negara


menjadi berorietasi ke pasar.

2 .Perubahan dan orientasi manajemen pemerintahan yang otoritarian menjadi


berorientasi kepada demokrasi.

3.Perubahan paradigm dari sentralisasi kekuasaan menjadi desentralisasi


kewenangan.

4.Perubahan system pemerintahan yang membatasi pada batas dan aturan yang
mengikat suatu Negara yang jelas menjadi tatanan pemerintahan yang cenderung
Boundaryless Organization.

D.    Visi  Pendidikan

Hendaknya diarahkan untuk menyesuaikan terhadap perubahan paradigma


tersebut. Pelaksanaan pendidikan selama ini yang banyak diwarnai dengan pendidikan
sarwa negara (State Driven) dimasa yang akan datang harus berorientasi pada aspirasi
masyarakat (Putting Customers first). Pendidikan harus mengenali siapa pelangannya, dan
dari pengenalan ini pendidikan memahami apa aspirasi dan kebutuhan merek, baru
ditentukan sistem pendidikan, macam kurikulumnya, dan pengajarnya. Dimasa depan
demokrasi dalam bidang pendidikan harus menjadi rujukan bagi praktik demokrasi di
Indonesia. Kita harus mampu hidup dalam suasana schooling and working in democratic
state. Visi ini harus ditempuh melalui system pendidikan kita diwaktu-waktu yang akan
dating. Visi pendidikan yang berikutnya yang perlu pula memperoleh perhatian ialah
meletakan information technology yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam
proses pendidikan.

E.     Keberhasilan Pendidikan Kita Dewasa Ini

Secara kuantitatif kita dapa mengatakan bahwa pendidikan di Indonesia telah


mengalami kemajuan. Indikator keberhasilan pendidikan ini dapat dilihat pada kemampuan
baca tulis masyarakat yang mencapai 67,24%.

F.      Masalah yang Perlu Diatasi

a.Bagaimana memberdayakan lembaga pendidikan agar menjadi lembaga human


investmen?

b.Hal-hal apakah yang perlu dilakaukan agar otonomisasi penyelenggaraan pendidikan


dapat berjalan baik?

BAB 2 PROFESIONALISME GURU

A.    Pendahuluan

Menurut Laurence D. Hazkew dan Jonathan C. Mc lendon (This is Teaching:10)


”Teacher is professional person who conducts classes” yang artinya urur adalah seseorang
yang mempunyai kemampuan dalam menata dan mengelola kelas jadi kesimpulannya Guru
adalah orang dewasa yang secara sadar bertanggung jawab dalam mendidik, mengajar,
membimbing peserta didik.

B.     Hakikat Profesi Guru

Guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang memerlukan
keakhlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar
bidang pendidikan.Beberapa prinsip mengajar agar guru dapat melaksanakan tugasnya
secara profesional, adaah sebagai berikut:

1. Guru harus dapat membangkitkan perhatian peserta didik pada materi pembelajaran
yang diberikan serta dapat menggunakan berbagai media dan sumber belajar
bervariasi.
2. Guru harus dapat membangkitkan minat peserta didik untuk aktif dalam berfikir
serta mencari dan menemukan sendiri pengetahuan.

8
3. Guru harus dapat membuat urutan (sequence) dalam pemberian pelajaran dan
penyesuaian dengan usia dan tahapan tugas perkembangan peserta didik.
4. Guru perlu menghubungkan pelajaran yang diberikan dengan pengetahuan yang
telah dimiliki peserta didik ( kegiatan apersepsi ), agar peserta didik menjadi mudah
dalam memahami pelajaran yang diterimanya.
5. Sesuai dengan prinsip repitisi dalam proses pembelajaran, diharapkan guru dapat
menjelaskan unit pelajaran secara berulang-ulanghinga tahapan peserta didik
menjadi jelas.
6. Guru wajib memerhatikan dan memikirkan korelasi atau hubungan antara mata
pelajaran dan/ atau praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari.
7. Guru harus tetap menjaga konsentrasi belajar para peserta didik dengan cara
memberikan kesempatan berupa pengalaman secara langsung, mengamati,
meneliti/,dan menyimpulkanpengetahuan yang didapatnya.
8. Guru harus mengembangkan sikap peserta didik dalam membina hubungan sosial,
baik dalam kelas maupun luar kelas.
9. Guru harus menyelidiki dan mendalami perbedaan peserta didik secara individual
agar dapat melayani siswa sesuai dengan perbedaannya tersebut.
C.     Guru Sebagai Contoh (Suri Teladan)

1. Memperkecil kebiasaan cara mengajar guru baru yang cepat merasa puas dalam
mengajar apabaila banyak menyajikan informasi dan terlalu mendominasi kegiatan
belajar peserta didik.
2. Guru hendaknya berperan sebagai pengarah, pembimbing, pemberi kemudahan
dengan menyediakan berbagai fasilitas blajar, pemberi bantuan bagi peserta yang
mendapat kesulitan belajar, dan pencipta kondisi yang merangsang dan menantang
peserta untuk berpikir dan bekerja.
3. Mengubah dari sekedar metode ceramah dengan berbagai variasi metode yang lebih
relevan dengan tujuan peembelajaran, memperkecil kebiasaan cara belajar peserta
yang baru merasa blajar dan puas kalau banyak mendengarkan atau mnerima
informasi guru, atau baru belajar kalau ada guru.

9
4. Guru hendaknya mampu menyiapkan berbagai jenis sumber belajar sehingga
peserta ddik dapat belajar secara mandiri dan belkelompok, percaya diri, terbuka
untuk saling member dan menerima pendapat orang lain, serta membina kebiasaan
mencari dan mengolah sendiri informasi.
BAB 3 JABATAN PROFESIONAL DAN TANTANGAN GURU DALAM PEMBELAJARAN

A.    Kegiatan Guru dalam Pembelajaran

Kita perlu menyiapkan landasan bagi pengambilan putusan secara memuaskan


tentang metode pengajaran dan kegiatan belajar yang efektif. Ini perlu untuk menjalin agar
sebagian besar siswa dapat menguasai sasaran pengajaran pada tingkat pencapaian yang
dapat diterima, dalam jangka waktu yang sesuai.

B.     Pola Pembelajaran yang Efektif

Ketiga pola ini (penyajian di kelas, belajar mandiri, dan interaksi guru-siswa) adalah
kategori yang mengelompokkan sebagian besar metode pengajaran dan pembelajaran.
Setiap kegiatan pengajaran, apakah yang ditentukan guru atau yang diperuntukkan bagi
murid untuk belajar mandiri, ada hubungannya dengan salah satu dari ketiga pola ini.kita
tidak dapat menggunakan ketiga pola ini dengan sembarangan ketika merencanakan
program pembelajaran.

C.     Kondisi dan Asas untuk Belajar yang Berhasil

1. Persiapan Sebelum Mengajar


2. Sasaran Belajar
3. Susunan Bahan Ajar
4. Perbedaan Individu
5. Motivasi
6. Sumber Pengajaran
7. Keikutsertaan
D.    Metode Penyajian

1. Keunggulan Metode Penyajian


a. Ceramah/ format penyajian lainnya
b. Diperlukan upaya pemikiran minimal untuk merencanakan penyajian
ceramah

10
c. Berbicara di depan kelas, untuk menambah wibawa
d. Informasi dapat disajikan dengan dengan metode penyajian daripada dngan
metode lainnya
e. Dapat melayani sejumlah siswa dalam waktu yang sama, yang jadi pembatas
hanyalah ukuran ruangan.
2. Kelemahan Metode Penyajian
a. Siswa dibatasi keikutsertaannya
b. Pengajar diwajibkan menyajikan bahan ajrnya dengan cara yang menarik
c. Ketika guru memberikan ceramah, hendaknya siswa memperoleh pengertian
yang sama
d. Apabila ada pertanyaan, pengajaran akan terhenti dan beberapa siswa
terpaksa menunggu sampai pertanyaan itu terjawab
e. Pengajar sulit mendapatkan balikan dari siswa
f. Terbukti, bahan penyajian lisan saja hanya dapat diingat dalam jangka waktu
pendek
g. Penyajian bukan metode yang diterapkan untuk keterampilan psikomotor
3. Penerapan
a. Sebagai pendahuluan
b. Bertujuan untuk memberikan semangat
c. Untuk menyampaikan informasi
d. Untuk memperkenalkan perkembangan mutakhir
e. Sebagai narasumber
f. Untuk memberikan kesempatan kepada siswa menyajikan laporan di depan
kelas
g. Sebagai ikhtisar / rangkuman
4. Rencana Keikutsertaan
a. Interaksi aktif
b. kerja di tempat
c. Kegiatan berpikir lain
d. Belajar Mandiri

11

BAB III
PEMBAHASAN
A.Kelebihan dan Kekurangan Buku Utama
Kekurangan:

1. Gagasan yang diajukan oleh penulis pada buku diktat cukup logis namun kurang
teratur. Seringkali dijumpai pengulangan kalimat yang sama pada paragraph
sebelumnya kembali dituliskan pada paragraf berikutnya.Pembaca merasa
penulis/editor berupaya untuk memperbanyak tulisan dalam buku padahal isi
kalimat antar paragraf sama saja. Timbul kesan upaya ini dapat menebalkan buku.

2. Masih terdapat banyak kesalahan pengetikan yang ditemukan pada buku diktat.

Kelebihan:

1. Pembahasan buku diktat disajikan secara detail, dan menyeluruh oleh penulis.

2. Hubungan antar gagasan yang diajukan oleh penulis disajikan secara naratif dan
analitis.

3. Buku diktat tersebut menyajikan kajian materi yang didukung oleh para pendapat
ahli.

4. Cover Buku sangat menarik.


B.Kelebihan dan Kekurangan Buku Pembanding
Kekurangan:
1.Materi yang ada lebih sedikit daripada buku utama
2.Cover buku kurang menarik
Kelebihan:
1.Materi yang disajikan didukung oleh pendpat para ahli

2.Hubungan antar gagasan yang diajukan oleh penulis disajikan secara naratif dan
analitis.

3.Buku tersebut juga mencantumkan daftar pustaka sebagai referensi, baik dari
dalam negeri maupun luar negeri.

12
BAB IV
PENUTUP

A.KESIMPULAN
Setelah dipaparkan kelebihan dan kekurangan buku, maka dapat saya simpulkan bahwa:
Prfesi kependidikan adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana cara mengajar dan
tugas-tugas utama dari seorang guru. Selain itu didalam buku utama juga dibahas mengenai
kode etik dan metode-metode pembelajaran yang tepat,efektif,dan efisien.Namun
Penulisan buku ini belum sempurna karena masih banyak terdapat kesalahan dalam
penggunaan kata, tanda baca serta kekurangan pada komponen lainnya. Pengkritisi juga
memaparkan perbandingan antara buku utama dengan buku pembanding,maka dapat saya
simpulkan bahwa buku pembanding lebih banyak menggunkan landasan teori dibandingkan
dengan buku utama. Namun buku pembanding lebih banyak mengutip pendapat para
ahli,sehingga penulis mengabaikan pernyataanya sendiri.

B.SARAN
Setelah pengkritisi menguraikan kelebihan,kelemahan dan perbandingan antar buku.
Maka dapat saya simpulkan bahwa buku utama dan buku pembanding perlu untuk
diperbaiki. Dan saya berharap penulis lebih teliti dalam menyusun satiap kata dan tetap
berpedoman pada EYD(Ejaan Yang Disempurnakan).Oleh sebab itu, pengkritisi sangat
berharap adanya perbaikan yang dilakukan oleh penulis terhadap
kekurangan-kekurangan/kesalahan yang terdapat di dalam kedua buku ini. Mungkin akan
jauh lebih baik apabila mengunakan kata-kata yang sederhana mungkin guna mencapai
pemahaman yang lebih.Juga diharapkan agar disertakan juga beberapa tabel atau gambar
penjelas materi.Dan agar ditingkatkan lagi kualitas tulisan dan mutu kertas apabila
berbentuk buku.

DAFTAR PUSTAKA

Wau, Yasaratodo, 2019, Profesi Kependidikan, Medan: UNIMED Press.

B.Uno, Hamzah, 2014, Profesi Kependidikan, Jakarta: PT. Bumu Aksara.

13

Anda mungkin juga menyukai