Anda di halaman 1dari 15

CRITICAL BOOK REVIEW

MK. PROFESI KEPENDIDIKAN


PRODI S1 PENDIDIKAN BK-FIP

SKOR NILAI:

PROFESI KEPENDIDIKAN

(Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd.)

NAMA MAHASISWA : HEIDIYA MUHYINA

NIM : 1212451010

DOSEN PENGAMPU : DR. YASARATODO WAU, M.Pd.

MATA KULIAH : PROFESI KEPENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PSIKOLOGI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

FEBRUARI 2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah Mata Kuliah Profesi Kependidikan. Kemudian shalawat beserta salam kita
sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman
hidup yakni Al-Qur’an dan Sunnah untuk keselamatan ummat di dunia.

Makalah ini merupakan salah satu tugas CBR (Critical Book Review) Mata
Kuliah Profesi Kependidikan Program Studi S1 PPB/BK di UNIVERSITAS NEGERI
MEDAN. Selanjutnya saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan
Makalah ini.

Saya menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam


penulisan makalah ini, maka dari itu saya mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 27 Februari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................... i


Daftar Isi ..................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi Pentingnya CBR ............................................................... 1
B. Tujuan Penulisan CBR ........................................................................... 1
C. Manfaat CBR .......................................................................................... 1
D. Idenitas Buku yang Direview ................................................................. 1

BAB II RINGKASAN ISI BUKU


A. Bab I........................................................................................................ 3
B. Bab II ...................................................................................................... 5
C. Bab III ..................................................................................................... 6
D. Bab IV ..................................................................................................... 7
E. Bab V ...................................................................................................... 7
F. Bab IV ..................................................................................................... 8

BAB III PEMBAHASAN


A. Kelebihan Buku ...................................................................................... 10
B. Kekurangan Buku ................................................................................... 10

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................. 11
B. Saran ...................................................................................................... 11

Daftar Pustaka ............................................................................................ 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR

Keterampilan membuat CBR pada penulis dapat menguji kemampuan


dalam meringkas, menganalisis, membandingkan, mengkritik dan memberi nilai-
nilai yang terkandung dalam sebuah buku yang dianalisis. Sering kita bingung
memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami, terkadang kita hanya memilih
satu buku untuk dibaca tetapi hasilnya masih belum memuaskan. Misalnya dari
segi analisis bahasa dan pembahasan, oleh karena itu penulis membuat CBR
Profesi Kependidikan ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih buku
referensi terkhusus pada pokok pembahasan tentang Profesi Kependidikan.

B. Tujuan Penulisan CBR

1. Mengulas isi buku.

2. Mengetahui informasi sebuah buku.

3. Membandingkan isi buku utama dengan buku pembanding.

4. Melatih individu agar berfikir kritis dalam mencari informasi yang di


disetiap buku.

5. Melatih mahasiswa untuk teliti meriview buku dalam dua gaya Bahasa.

C. Manfaat CBR

1. Menambah wawasan pengetahuan tentang Profesi Kependidikan.

2. Untuk melatih mahasiswa berpikir kritis dalam mencari informasi yang


disajikan dalam buku setiap babnya.
3. Melatih kemampuan mahasiswa untuk menganalisa sebuah buku.

D. Idenitas Buku yang Direview:

1. Judul : Profesi Kependidikan

2. Penulis : Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd.

1
3. Penerbit : Unimed Press Universitas Negeri Medan

4. Kota Terbit : Medan

5. Tahun Terbit : 2019

6. ISBN : 978-602-7938-05-2

Buku Pembanding 1:

1. Judul : Profesi Pendidikan

2. Penulis : Prof. Dr. H. Hamzah B. Uno, M.Pd.

3. Penerbit : PT. Bumi Aksara

4. Kota Terbit : Jakarta

5. Tahun Terbit : 2009

6. ISBN : 979-010-171-6

Buku Pembanding 2:

7. Judul : Etika Profesi Guru Pendidikan Agama Islam

8. Penulis : Dr. Siswanto, M.Pd.I

9. Penerbit : Pena Salsabila

10. Kota Terbit : Surabaya

11. Tahun Terbit : 2013

12. ISBN : 978-602-9045-47-5

2
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

A. BAB I HAKIKAT PROFESI KEPENDIDIKAN

1. KONSEP DASAR PROFESI KEPENDIDIKAN

a) Pengantar

Pekerjaan yang menuntut orang memenuhi kriteria-kriteria ini disebut


sebagai “profesi”. Dengan demikian dikatakan bahwa guru adalah salah satu
profesi, yang mewajibkan pengembangannya “profesional”.

Guru sebagai tenaga pendidik adalah insan atau personal yang


sebenarnya (idealnya) sejak kecil sudah memiliki cita cita untuk melayani
orang lain. Oleh karena itu dalam bahasa lain disebutkan bahwa guru adalah
“tenaga pendidik profesional” dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar,
dan pendidikan menengah (Perber Mendiknas & Ka BKN 2010).

Oemar hamalik (2001), menyatakan bahwa guru profesional harus


memiliki persyaratan yang meliputi 1. Memiliki keahlian sebagai guru 2.
Memiliki keahlian yang baik dan terintegrasi 3. Memiliki mental yang sehat 4.
Berbadan sehhat 5. Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas 6. Guru
adalah manusia berjiwa pancasila, dan 7. Guru adalah seorang warga negara
yang baik.

b) Pengertian Profesional

Secara etimologis istilah profesi berasal dari Bahasa Inggris


“profession” yang berakaar dari Bahasa Latin “profeus” yang artinya
“mengakui” atau “menyatakan mampu atau ahli dalam suatu bentuk
pekerjaan”. Seacara semantuk profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan
yang menuntit keahlian (expertise) dari para anggotanya. Artinya, pekerjaan
atau jabatan tersebut hanya dapat dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki
keahlian yang dituntut oleh pekerjaan itu sendiri. Keajlian yang dimaksud

3
bukan sekedar keterampilan semata melainkan menyangkut kemampuan,
sikap, kecakapan, dan kemampuan yang diperoleh melalui proses dan latihan
tertentu.

c) Ciri-Ciri Profesi

Ciri profesi dari beberapa segi:

1) Segi fungsi dan signifikansi sosial.

2) Segi keahlian dan keterampilan.

3) Memperoleh keahlian dan keterampilan yang dilakukan secara rutin.

4) Batang tubuh ilmu.

5) Masa pendidikan.

6) Aplikasi dan sosialisasi nilai nilai profesional.

7) Kode etik tertentu dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

8) Wewenang/ kekuasaan untuk memberi suatu judggement/ pendapat/


putusan.

9) Tanggung jawab profesional atau otonomi

10) Pengakuan dan imbalan.

d) Guru Sebagai Jabatan Profesional

Para ahli pendidikan pada umumnya memasukkan jabatan guru


sebagai pekerjaan profesional, yaitu pekerjaan yang hanya dapat dilakukan
oleh mereka yang khusus dipersiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan yang
dilakukan oleh mereka yang karena tidak dapat memperoleh pekerjaan lain.

Kompetensi sosial,yaitu kemampuan berkomunikasi sosial baik dengan


siswa,dengan sesama teman guru, kepala sekolah, maupun dengan
masyarakat lugas.

2. CIRI-CIRI PROFESIONAL GURU

4
Dengan berpedoman pada gejala-gejala perkembangan ilmu
pengetahuan, teknnologi, dan sosial, ada pihak berpendapat bahwa
cirikeprofsionalan guru terletak pada kemampuan 1. Menguasai subyek
(kandungan kurikulum), 2. Memiliki kemahiran dan keterampilan pedagogik (
mengajar dan mengajarkan) 3. Memahami perkembangan dan menyaingi
peserta didik 4. Memahami counseling pembelajaran (cognitve psychology) 5.
Mahir menggunakan teknologi terkini.

1) Kompetensi Pedagogik

Adalah kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan


dan pelaksanaan ipembelajaran, evaluasi hasil belajar dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimilikinya.

2) Kompetensi Kepribadian

Adalah kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang


mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi
peserta didik, dan berakhlak mulia.

3) Kompetensi Profesional

Adalah penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam,


yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran
disekolag dan subtansi keilmuan yang menaungi materinya, serta
penguasaan terhadap struktur dan metodelogi keilmuannya.

4) Kompetensi Sosial

Adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara


efektif dengan peserta didik, tenaga kependidikan , orangtua/wali
peserta didik, dan masyarakat sekitar.

B. BAB II PROFESIONALISASI GURU

Kata profesionalisasi mengacu pada kata proses. Kata proses mengandung arti
runtutan perubahan (peristiwa) diperkembangan sesuatu, kemajuan sosial berjalan
terus, rangkaian tindakan, pembuatan atau pengolahan yang menghasilkan produk
5
(KKBI 1999) yang dapat diartikan sebagai pergerakan dari sesuatu yang bergerak
terus menerus menurut aturan yang lazim atau harus dijalankan.

Guru sebagai pekerjaan profesional memerlukan emmpat kompetensi yang


meliputi kompetensi kepribadian, sosial, pedagogik, profesional. Kepemilikan empat
kompetensi tersebut memerlukan waktu yang relatif lama (hingga tingkat perguruan
tinggi). Upaya memperoleh dan mempertahankan keempat kompetensi itu hingga
dinyatakan menjadi guru yang profesional disebut sebagai profesionalisasi guru.
Selama menjalani profesionalisasi tersebur kehidupan guru diperlengkapi dengan
kode etik guru, yang disusun dan disepakati organisasi guru profesonal.

Dan agar guru sebagai profesi aman dalam statusnya, perlu mendapat
perlindungan yang mencakup; perlindungan terhadap LPTK sebagai satu satunya
lembaga pelatih dan pendidik guru, guru hanya boleh dijabat oleh lulusan LPTK,
organisasi guru, seperti PGRI, dilibatkan dalam memberi pertimbangan dalam hal hal
yang menyangkut status, pengembangan, pemberhentian, dan hak guru serta
pengawasan terhadap kode etik profesi guru.

C. BAB III ORGANISASI DAN SIKAP PROFESI KEPENDIDIKAN

Organisasi profesi adalah suatu wadah perkumpulan orang-orang yang


memiliki keahlian khusus yang merupakan ciri khas dari keahlian tersebut.
Organisasi profesional bertujuan untuk mengikat, mengawasi, dan meningkatkan
kesejahteraan para anggotanya. Para anggota di kalangan suatu profesi
dapat berkumpul dalam satu wadah dan dapat saling tukar pengalaman antara sesa
ma anggota dalam melaksanakan praktik profesi.

Penyikapan profesi kependidikan, tenaga profesional tentunya menuntut


sikap yang profesional. Sikap ini terdiri dari kognitif dan afektif. Standar pendidik dan
tenaga Kependidikan diatur dalam Peraturan Pemerintah RI No 19 Tahun
2005 tentang Standar Pendidikan Nasional yang diatur pada bab VI pasal 28 dan 29.
Polatingkah laku guru yang profesional harus bersikap komitmen yang utuh
terhadap peraturan perundangundangan, organisasi profesi, teman sejawat, peserta
didik, profesi guru, pimipinan dan pekerjaan. UU RI No 14 Tahun 2005 pasaal 41 ayat
3 menyebutkan “Guru wajib menjadi anggota Organisasi Profesi”.

6
Penyikapan profesi kependidikan mengandung makna kecenderungan guru atau ten
aga pendidik memandang dan memperlakukan guru sebagai profesi.

D. BAB IV PERANAN GURU DALAM MANAJEMEN KEPENDIDIKAN

Kata manajemen berasal dari kata “manage”


berarti kelola, yang artinya penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai
tujuan. Usman (2006) menyatakan manajemen pendidikan adalah seni dan ilmu
mengelola sumber daya pendidikan untuk mewujudkan suasana dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara efektif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.

Terdapat fungsi manajemen dalam pendidikan salah satunya menurut


“Williem H. Newman yaitu: Planning/ perencanaan, Organizing/ Pengorganisasian,
Supervising/ pengendalian, Controling/ pengawasan.

Sedangkan, Fungsi atau peranan guru disini melakukan proses pembelajaran


sesuai dengan tujuan pendidikan, dimana guru dapat memahami dan mampu menjadi
bagian yang terintegrasi dalam manajemen pendidikan dengan melaksanakan segala
tugas dan tanggung jawab pada setiap bidang garapan yang dikelola oleh kepala
sekolah sebagai manajer pendidikan disekolah.

E. BAB V HAKIKAT SUPERVISI KEPENDIDIKAN

Secara umum supervisi berarti upaya pemberin bantuan kepada guru dapat
membantu pesrta didiknya belajar untuk menjadi lebih baik. Namun
dalam prakteknya sering supervisi diartikan sebagai bentuk pengawasan terhadap
kinerjaguru. Seorang supervisior adalah seorang yang memiliki kelebihan-kelebihan
di bidang keguruan, dimana kelebihan tersebut dapat membuatnya membantu guru
memperbaiki situasi belajar mengajar kearah yang lebih baik. Hal yang
melatar belakangi pentingnya supervisi bagi tenaga pendidik adalah :

1. Penyelenggaraan pendidikan melibatkan peran sejumlah orang yang perlu di


kendalikan dalam kerjasama.

7
2. Pada umumnya, semua petugas pendidikan memiliki potensi yang lebih
besardaripada apa yang ditampilkannya saat ini (saat melaksanakan tugas)

3. Para pengajar tidak mungkin selalu dapat melaksanakan tugasnya dengan


baik.

4. Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta perkembangan


tuntunan masyarakat yang semakin kompleks.

Tujuan supervisi pendidikan adalah mengukur dan menjamin terpenuhinya


kualitas penyelengaraan pendidikan maupun pembelajaran. Fungsi
supervisi pendidikan adalah mengkoordinir semua usaha sekolah, memperlengkapi
kepemimpinan sekolah, memperkuat pengalaman-pengalaman guru,
menstimulasiusaha usaha yang kreatif, memberikan fasilitas dan penilaian,
menganalisasituasi belajar mengajar, membantu meningkatkan kemampuan belajar
sertamengintegrasikan tujuan pendidikan

F. BAB VI BIMBINGAN KONSELING DAN PERAN GURU

Bimbingan dan konseling (BK) merupakan suatu proses pertemuan langsung


antara konselor dan konseli yang bermasalah dimana pembimbing membantu
konseling mengusahakan perubahan sikap dan tinglah laku.

Terdapat tujuan Konseling yaitu: memahami dirinya dengan baik, memahami


lingkungannya, membuat pilihan dan keputusan yang bijaksana, mengatasi masalah
yang dihadapi.

Sedangkan, fungsi konseling antara lain : Fungsi Pemahaman Individu, Fungsi


upaya Pencegahan terhadap timbulnya masalah, Fungsi Penyaluran kegiatan atas
program yang dapat menunjang tercapainya perkembangan yang optimal, Fungsi
Penyesuaian membantu terciptanya penyesuaian antar siswa dan lingkungannya,
Fungsi Perbaikan membantu siswa yang masih mengalami masalah, Fungsi
Pengembangan membantu siswa dalam mengembangkan keseluruhan secara mantap
dan terarah.

Terdapat beberapa peranan guru dalam keseluruhan program konseling,


yaitu: Sesungguhnya semua guru telah melakukan tugas rangkap yaitu mengajar dan
membimbing. Adalah benar bahwa guru perlu mempelajari bagaimana sebaiknya
8
memberi dan mendalami teori konseling itu memerlukan waktu. Banyaknya jumlah
siswa di sekolah merupakan salah satu masalah yang sering dijadikan alasan oleh
guru untuk tidak melakukan tugas konseling.

9
BAB III

PEMBAHASAN

A. Kelebihan Buku

1. Kelebihan Buku Utama

a. Isi buku lebih lengkap tentang profesi kependidikan penulis ini juga
membuat rangkuman pada setiap akhir bab.

b. Dari segi Bahasa pada buku ini mudah untuk dipahami dan dimengerti.

c. Buku ini juga dilengkapi dengan berbagai contoh.

d. Banyak mengungkapkan pendapat para ahli seperti pada halaman 79 dan


94.

2. Kelebihan Buku Pembanding

a. Pada buku ini terdapat Latihan soal-soal pada akhir setiap bab.

b. Penulis juga membuat kesimpulan pada setiap akhir bab.

c. Isi buku disertai dengan gambar dan tabel.

d. Pada halaman 1—terdapat banyak defenisi tentang pendapat para ahli.

e. Buku ini juga disertai dengan berbagai contoh-contoh.

B. Kekurangan Buku

1. Kekurangan Buku Utama

a. Gambar atau tabel tidak disertai dengan warna sehingga menjadi tidak
menarik.

2. Kekurangan Buku Pembanding

a. Penulisan Bahasa buku ini sulit untuk dimengerti

10
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari buku yang saya bandingkan adalah menurut saya buku yang
sangat lengkap dan mudah dipahami isi materinya adalah buku yang pertama karya
Bapak Dr. Yasaratodo Wau, M. Pd karena isi buku yang lengkap dengan penjelasan-
penjelasan yang mudah dimengerti dan disertai dengan gambar dan tabel. Buku yang
pertama ini juga ada pada setiap babnya lengkap dengan contoh dan rujukan dari
beberapa pendapat para ahli. Sedangkan buku yang kedua atau pembanding ini
system penulisan sudah baik namun Bahasa yang ada apada buku ini sulit untuk
dipahami karena pada setiap bab sangat ringkas dan rujukan dari beberapa ahli juga
tidak banyak dituliskan.

B. Saran

Penulis menyarankan kepada mahasiswa untuk membaca kedua buku ini,


khususnya bagi mahasiswa ilmu pendidikan. Mengingat materi yang disampaikan
cukup lengkap dan kedua buku yang saling melengkapi.

Dalam Critical Book Report ini saya sempat mengalami kesulitan dalam
menyusun dan menentukan topic dari setiap bab oleh sebab itu saya mengharapkan
ada penjelasan dan masukan dari teman dan terlebih-lebih dosen pengampu mata
kuliah Profesi Kependidikan.

11
Daftar Pustaka

Dr. Siswanto, M. (2013). ETika Profesi Guru Pendidikan Agama Islam.


Surabaya: Pena Salsabilla.

Prof. Dr. H. Hamzah. B. Uno, M. (2009). Profesi Kependidikan. Jakarta: PT.


Bumi Aksara.

Wau, D. Y. (2019). Profesi Kependidikan. 2018: Unimed Press.

12

Anda mungkin juga menyukai