Anda di halaman 1dari 21

“CRITICAL BOOK REVIEW”

ILMU PENDIDIKAN ISLAM

Nama : Aulia Salsabila


NPM : 21411905
Dosen Pengampu : Dr. Rahmat Hidayat, MA
Mata kuliah : Ilmu Pendidikan Islam

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS DHARMAWANGSA
MEDAN
2022

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Dengan nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Puji syukur
saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan
karunia yang dilimpahkan-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan tugas mata
kuliah Ilmu Pendidikan Islam yang diampu oleh Dr. Rahmat Hidayat, MA.

Adapun yang menjadi judul tugas saya adalah “Critical Book Review”. Tugas ini
disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita semua khusunya
dalam hal Penginderaan jauh.

Jika dalam penulisan makalah saya terdapat berbagai kesalahan dan kekurangan
dalam penulisannya, maka kepada para pembaca, penulis memohon maaf sebesar-besarnya
atas koreksi-koreksi yang telah dilakukan. Hal tersebut semata-mata agar menjadi suatu
evaluasi dalam pembuatan tugas ini.

Mudah-mudahan dengan adanya pembuatan tugas ini dapat memberikan manfaat


berupa ilmu pengetahuan yang baik bagi penulis maupun bagi para pembaca.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Medan, 20 Mei 2022

Aulia Salsabila

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI .................................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................. 4
A. Rasionalisasi Pentingnya CBR................................................................................... 4
B. Tujuan Penulilsan CBR ................................................................................................ 4
C. Manfaat CBR..................................................................................................................... 4
D. Identitas Buku ................................................................................................................. 4
BAB II RINGKASAN ISI BUKU ................................................................................................. 7
A. BAB 1 .................................................................................................................................. 7
B. BAB 2 .................................................................................................................................. 8
C. BAB 3……………………………………………………………………..………………………...11
D. dst…………………….….…………………………………………………………………..………13
BAB III PEMBAHASAN .............................................................................................................. 18
A. Pembahasan Isi Buku…………………………………………………………………………....18
B. Kelebihan dan Kekurangan Buku…………………………………………………….…….19
BAB IV PENUTUP .................................................................................................................... 20
A. Kesimpualan..................................................................................................................... 20
B. Rekomendasi.................................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR


Ketrampilan membuat CBR pada penulis dapat menguji kemampuan dalam
meringkas dan menganalisi sebuah buku serta membandingkan buku yang dianalisis dengan
buku yang lain, mengenal dan memberi nilai serta mengkritik sebuah karya tulis yang
dianalisis.
Seringkali kita bingung memilih buku referensi untuk kitabaca dan pahami,
terkadang kita hanya memilih satu buku untuk dibaca tetapi hasilnya masih belum
memuaskan misalnya dari segi analisis bahasa bahasa dan pembahasan, oleh karena itu
penulis membuat CBR Ilmu Pendidikan Islam ini untuk mempermudah pembaca dalam
memilih buku referensi terkhusus pada pokok bahasan tentang bangunan irigasi.
B. Tujuan Penulisan CBR
Mengkritisi atau membandingkan sebuah buku tentang mekanika teknik serta
membandingkan dengan satu buku yang berbeda dengan topic yang berbeda dengan topic
yang sama. Yang dibandingkan dalam buku tersebut yaitu kelengkapan pembahasannya,
keterkaitan antar babnya, dan kelemahan dan kelebihan pada buku-buku yang dianalisis.
C. Manfaat
Manfaat yang dapat kita simpulkan pada hal diatas ialah :
 Menambah wawasan pengetahuan tentang perencanaan dan pelaksanaan konstruksi
irigasi.

4
 Mempermudah pembaca mendapatkan inti dari sebuah buku yang telah di lengkapi
dengan ringkasan buku, pembahasan isi buku, serta kekurangan dan kelebihan buku
tersebut.
 Melatih siswa merumuskan serta mengambil kesimupulan-kesimpulan atas buku-
buku yang dianalisis tersebut.

D. Identitas Buku Pertama

1. Judul Buku : Ilmu Pendidikan Islam


2. Pengarang : Dr. Rahmat Hidayat, MA
3. Penerbit : Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPPI)
4. Tahun Terbit : 2016
5. Kota Terbit : Medan
6. Cetakan : Cetakan-1
7. ISBN : 978-602-60046-1-1
8. Tebal Buku : 282 halaman
9. Ukuran Buku : 24 cm

Identitas Buku Kedua

5
1. Judul Buku : Ilmu Pendidikan Islam
2. Pengarang : Prof. Dr. Syafaruddin, Mpd dkk
3. Penerbit : HIJRI Pustaka Utama
4. Tahun Terbit : 2017
5. Kota Terbit : Jakarta
6. Cetakan : ke-7
7. ISBN : 979-25-9553-8
8. Tebal Buku : 190 halaman
9. Ukuran Buku : 18 cm

6
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

Ringkasan Buku 1
BAB 1 KONSEP DASAR PENDIDIKAN ISLAM
A. Pengertian Pendidkan Islam
Dalam Islam, kata pendidikan dapat bermakna tarbiyah, berasal dari kata kerja rabba.
Disamping kata rabba terdapat pula kata ta’dib, berasal dari kata addaba. Selain itu ada juga
ta’lim. Berasal dari kata kerja allama. Ketiga istilah tersebut akan dibahas secara ringkas satu
persatu sebagai berikut.
1. Tarbiyah
Kata tarbiyah merupakan bentuk mashdar dari rabba yurabbiy tarbiyatan. Menurut Bukhari
Umar bahwa makna kata tarbiyah meliputi 4 unsur:
a. Menjaga dan memelihara fitrah anak menjelang baligh.
b. Mengembangkan seluruh potensi dan kesiapan yang bermacam-macam.
c. Mengarahkan seluruh fitrah dan potensi anak menuju kepada kebaikan dan
kesempurnaan yang layak baginya.
d. Proses ini pendidikan ini dilakukan secara bertahap.
2. Ta’dib
7
Ta‘dib adalah pengenalan dan pengakuan yang secara berangsur-angsur ditanamkan kepada
manusia tentang tempattempat yang tepat dari segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan
sedemikian rupa, sehingga membimbing ke arah pengenalan dan pengakuan kekuasaan dan
keagungan Tuhan di dalam tatanan wujud dan keberadaannya.
3. Ta’lim
Kata allama mengandung pengertian memberi tahu atau memberi pengetahuan, tidak
mengandung arti pembinaan kepribadian, karena sedikit sekali kemungkinan membina
kepribadian Nabi Adam as.

B. Ruang Lingkup Pendidikan Islam


Proses tarbiyah (pendidikan) mempunyai tujuan untuk melahirkan suatu generasi baru
dengan segala cirinya yang unggul dan beradab. Penciptaan generasi ini dilakukan dengan
penuh keikhlasan dan ketulusan yang sepenuhnya dan seutuhnya kepada Allah SWT. Melalui
proses tarbiyah. Melalui proses tarbiyah inilah, Allah SWT. Telah menampilkan pribadi
muslim yang merupakan uswah dan qudwah melalui Muhammad SAW. Peribadinya
merupakan manifestasi dan jelmaan dari segala nilai dan norma ajaran Al-Quran dan sunah
Rasullah.
C. Dasar-Dasar Pendidikan Islam
Dasar pendidikan Islam menurut Abuddi Nata adalah pandangan hidup yang mendasari
seluruh aktivitas pendidikan. Karna dasar menyangkut masalah ideal dan fundamental,
maka diperlukan landasan pandangan hidup yang kokoh dan komperehensif, serta tidak
mudah berubah.
D. Fungsi Pendidikan Islam
Pendidikan Islam mempunyai fungsi yang sangat penting untuk pembinaan dan
penyempurnaan kepribadian dan mental anak, karena pendidikan Islam mempunyai dua
aspek terpenting, yaitu aspek pertama yang ditujukan kepada jiwa atau pembentukan
kepribadian anak, dan kedua, yang ditujukan kepada pikiran yakni pengajaran agama Islam..
E. Visi dan Misi Pendidikan Islam
Kata visi berasal dari bahasa inggris, Vision yang berarti penglihatan, daya lihat,
pandangan, impian, atau bayangan. Secara etimologis bisa juga pandangan disertai

8
pemikiran mendalam dan jernih yang menjangkau jauh kedepan. Visi mengandung arti
kemampuan untuk melihat pada inti persoalan.
F. Tujuan Pendidikan Islam
Salah satu aspek penting dan mendasar dalam pendidikan adalah aspek tujuan.
Merumuskan tujuan pendidikan merupakan syarat mutlak dalam mendefinisikan
pendidikan itu sendiri yang paling tidak didasarkan atas konsep dasar mengenai manusia,
alam, dan ilmu serta dengan pertimbangan prinsip-prinsip dasarnya. Hal tersebut
disebabkan pendidikan adalah upaya yang paling utama, bahkan satu satunya untuk
membentuk manusia menurut apa yang dihendakinya. Karna itu menurut para ahli
pendidikan, tujuan pendidikan pada hakekatnya merupakan rumusan-rumusan dari
berbagai harapan ataupun keinginan manusia.

BAB 2 Unsur-Unsur Dasar Pendidikan Islam


A. Pendidik Dalam Persepektif Pendidikan Islam
Setiap lembaga pendidikan formal membutuhkan tenaga pendidik/guru yang
profesional dalam mengajar, yang akan menghantarkan proses belajar mengajar secara baik
dan berkesinambungan. Seorang pendidik yang baik adalah pendidik yang dapat
menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional, sesuai dengan tuntutan
masyarakat yang semakin mendesak dan berkembang, seiring dengan perkembangan
zaman dewasa ini. Dalam arti khusus dapat dikatakan bahwa pada diri guru terletak
tanggung jawab untuk membawa keberhasilan belajar siswa dimana ia mengajar.
B. Peserta Didik Dalam Perspektif Pendidikan Islam
Pendidik dan peserta didik merupakan komponen penting dalam sistem pendidikan
Islam. Kedua komponen ini saling berinteraksi dalam proses pembelajaran untuk
mewujudkan tujuan pendidikan yang diinginkan. Peserta didik tidaklah hanya sekedar objek
pendidikan, tetapi pada saat-saat tertentu ia akan menjadi subjek pendidikan. Hal ini
membuktikan bahwa posisi peserta didik pun tidak hanya sekedar pasif laksana cangkir
kosong yang siap menerima air kapan dan dimanapun. Akan tetapi peserta didik harus aktif,
kreatif dan dinamis dalam berinteraksi dengan gurunya, sekaligus dalam upaya
pengembangan keilmuannya.
9
C. Kurikulum Pendidikan Islam
Kurikulum memiliki esensi berupa program dalam mencapai tujuan. Sebagai sebuah
rencana, kurikulum mempunyai peran sentral dalam menunjang keberhasilan sebuah
pendidikan, terutama pendidikan Islam yang bertujuanmembentuk generasi yang beriman,
berilmu pengetahuan dan berakhlakul karimah, maka kurikulum yang direncanakan serta
dikembangkan haruslah benar-benar memenuhi kriteria- kriteria yang memungkin
tercapainya tujuan pendidikan Islam.
Antara tujuan pendidikan Islam dengan program (kurikulum) merupakan kesatuan
yang tidak bisa dipisahkan, hal ini disebabkan karena suatu tujuan yang hendak dicapai
haruslah terlukiskan di dalam program (kurikulum), bahkan program itulah yang akan
mencerminkan arah dan tujuan yang diinginkan dalam proses kependidikan.

D. Metode Pendidikan Islam


Metode pendidikan Islam adalah prosedur umum dalam penyampaian materi untuk
mencapai tujuan pendidikan didasarkan atas asumsi tertentu tentang hakikat Islam sebagai
suprasistem. Metode pendidikan merupakan sarana atau jalan menuju tujuan pendidikan,
sehingga segala jalan yang ditempuh oleh seorang pendidik haruslah mengacu pada
dasar-dasar metode pendidikan tersebut. Dasar metode pendidikan Islam itu diantaranya
adalah dasar agamis, biologis, psikologis, dan sosiologis.
E. Alat/Media Pendidikan Islam
Dalam kaitannya dengan usaha mencapai tujuan pendidikan Islam, alat/media
pendidikan atau pengajaran mempunyai peranan yang sangat penting. Alat/media
merupakan sarana yang membantu proses pembelajaran. Adanya alat/media bahkan dapat
mempercepat proses pembelajaran murid karena memudahkan murid untuk tanggap
terhadap pelajarannya, karena tidak hanya mendengarkan guru berceramah, namun melihat
langsung dengan panca indera melalui alat/media pembelajaran tersebut.
F. Evaluasi Pendidkan Islam
Evaluasi dalam proses belajar mengajar merupakan komponen yang penting dan tidak
dapat dipisahkan dari keseluruhan proses. Kepentingan evaluasi tidak hanya mempunyai
makna bagi proses belajar siswa, tetapi juga memberikan umpan balik terhadap program
10
secara keseluruhan. Oleh karena itu, inti evaluasi adalah pengadaan informasi bagi pihak
pengelola proses belajar mengajar untuk membuat keputusan.
Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai ajaran Islam
sebagaimana dalam al-Qur’an dan al-Hadits serta dalam pemikiran para ulama dan dalam
praktik sejarah umat Islam. Dalam pendidikan Islam evaluasi merupakan salah satu
komponen dari sistem pendidikan Islam yang harus dilakukan secara sistematis dan
terencana sebagai alat untuk mengukur keberhasilan atau target yang akan dicapai dalam
proses pendidikan Islam dan proses pembelajaran.

BAB 3 Lingkungan Pendidikan Islam


A. Pengertian Lingkungan Pendidkan Islam
Menurut kamus besar bahasa Indonesia yang dimaksud dengan lingkungan adalah
daerah (kawasan dan sebagainya) yang termasuk didalamnya. Sedangkan Lingkungan
secara umum diartikan sebagai kesatuan ruang dengan segala benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya.
Dalam arti yang luas lingkungan mencakup iklim dan geografis, tempat tinggal, adat
istiadat, pengetahuan, pendidikan dan alam. Dengan kata lain lingkungan ialah segala
sesuatu yang tampak dan terdapat dalam alam kehidupan yang senantiasa berkembang
B. Jenis-Jenis Lingkungan Pendidikan Islam
Adapun jenis-jenis lingkungan pendidikan Islam adalah sebagai berikut :
1. Lingkungan Keluarga
2. Lingkungan Sekolah/Madrasah
3. Lingkungan Masyarakat
C. Fungsi Lingkungan Pendidikan Islam
Lingkungan yang nyaman dan mendukung bagi terselenggaranya suatu pendidikan
sangat dan turut berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan.

11
Demikian pula dalam sistem pendidikan Islam, lingkungan harus diciptakan sedemikian
rupa sesuai dengan karakteristik pendidikan Islam itu sendiri.
Meskipun lingkungan tidak bertanggung jawab terhadap kedewasaan anak didik,
namun lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan dan pengaruhnya sangat
besar terhadap anak didik. Sebab, bagaimanapun seorang anak tinggal dalam suatu
lingkungan, disadari atau tidak, lingkungan tersebut akan mempengaruhi anak tersebut.
Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw. dari riwayat Abu Hurairah:
‫ ُك ُّل َم ْولُو ٍد يُولَ ُد َعلَى ْالف ِْط َر ِة َفأَبـَ َواهُ يـ ُ َه ِّو َدا ِن ِه أَ ْو يـ ُ َنص َِّرا ِن ِه أَ ْو ي ُم َُجِّ َسا ِن ِه‬: ‫َّللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
َّ ‫صلَّى‬
َ ُ ُُِ‫َقا َل ال َّنبي‬
“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan ‘fitrah’. Namun, kedua orang tuanya (mewakili
lingkungan) mungkin dapat menjadikannya beragama Yahudi, Nasrani, atau Majusi.”

D. Pembinaan Lingkungan dalam Pendidikan Islam


Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas, maka ketiga lembaga atau
lingkungan pendidikan yakni lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan
social perlu bekerja sama secara harmonis. Orang tua di tingkat keluarga harus
memperhatikan pendidikan anak-anaknya, terutama dalam aspek keteladanan dan
pembiasaan serta penanaman nilai-nilai. Orang tua juga harus menyadari tanggung
jawabnya dalam mendidik anak-anaknya tidak sebatas taat beribadah kepada Allah semata,
seperti shalat, puasa, dan ibadah-ibadah khusus lainnya, akan tetapi orang tua juga
memperhatikan pendidikan bagi anaknya sesuai dengan tujuan pendidikan yang ada dalam
Islam.

BAB 4 Lembaga Pendidikan Islam


A. Pengertian Lembaga Pendidikan Islam
Secara etimologi lembaga adalah asal sesuatu, acuan, sesuatu yang memberi bentuk
pada yang lain, badan atau organisasi yang bertujuan mengadakan suatu penelitian
keilmuan atau melakukan sesuatu usaha. Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa
lembaga mengandung dua arti, yaitu: 1) pengertian secara fisik, materil, kongkrit, dan 2)
pengertian secara non-fisik, non-materil, dan abstrak.

12
Secara terminologi, Amir Daiem mendefinisikan lembaga pendidikan dengan orang
atau badan yang secara wajar mempunyai tanggung jawab terhadap pendidikan. Rumusan
definisi yang dikemukakan Amir Daiem ini memberikan penekanan pada sikap tanggung
jawab seseorang terhadap peserta didik, sehingga dalam realisasinya merupakan suatu
keharusan yang wajar bukan merupakan keterpaksaan. Definisi lain tentang lembaga
pendidikan adalah suatu bentuk organisasi yang tersusun relatif tetap atas polapola tingkah
laku, peranan-peranan relasi-relasi yang terarah dalam mengikat individu yang mempunyai
otoritas formal dan sangsi hukum, guna tercapainya kebutuhan-kebutuhan social dasar.
B. Jenis-Jenis Pendidikan Islam
1. Pendidikan Islam dalam Keluarga
2. Masjid Sebagai Lembaga Pendidikan Islam
3. Pondok Pesantren Sebagai Lembaga Pendidikan Islam
4. Madrasah Sebagai Lembaga Pendidikan Islam
5. Pendidikan Islam Terpadu Sebagai Lembaga Pendidikan Islam
6. Perguruan Tinggi Sebagai Lembaga Pendidikan Islam

BAB 5 Isu-Isu Aktual Pendidikan Islam


A. Aspek Finansial Pendidikan Islam
Hingga saat ini pendidikan Islam di Indonesia masih dihadapkan pada berbagai
problematika yang tidak ringan. Berbagai komponen pendidikan Islam dari tujuan,
kurikulum, guru, sarana dan prasarana, pembiayaan, dan sebagainya masih dihadapkan
pada permasalahan-permasalahan mendasar yang berakibat pada mutu pendidikan Islam
yang kurang membanggakan.
Permasalahan yang masih kerap menghinggapi lembaga-lembaga pendidikan Islam di
negeri ini terutama adalah terkait dengan pembiayaan pendidikan yang masih minim. Hal
ini berimbas pada hampir semua komponen pendidikan lainnya. Padahal biaya pendidikan
merupakan salah satu komponen masukan instrumental (instrumental input) yang sangat
penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Dalam segala upaya pencapaian tujuan
pendidikan, biaya dan pembiayaan pendidikan memiliki peranan yang sangat menentukan.

13
Hampir tidak ada upaya pendidikan yang dapat mengabaikan peranan biaya, sehingga dapat
dikatakan bahwa tanpa biaya, proses pendidikan tidak akan berjalan secara maksimal.
B. Modernisasi Pendidikan Madrasah
Terlepas setuju atau tidak, tujuan pendidikan adalah untuk meningkatkan kualitas
manusia. Yakni, manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi
pekerti luhur, berkepribadian baik, disiplin, bekerja keras, bertanggung jawab, mandiri,
cerdas, dan terampil serta sehat jasmani maupun rohani. Pendidikan, apapun visi dan
misinya, harus mampu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
seutuhnya, tak terkecuali lembaga pendidikan dengan ciri khas Islam yang bernama
madrasah.
C. Sumbangan Madrasah Bagi Pertumbuhan Dan Perkembangan UIN
Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari system Pendidikan Islam Nasional,
madrasah telah berjasa dalam mengembangkan ilmu pengetahuan keislaman, membentuk
moral bangsa, dan mencetak kader pemimpin bangsa. Dalam hal ini, madrasah merupakan
lembaga yang multi-fungsional, yaitu sebagai lembaga pengajaran ilmu
pengetahuan,lembaga pendidikan moral, dan kawah candradimuka kepemimpinan.
Madrasah adalah hasil perkembangan modern dari pendidikan pesantren yang secara
historis, jauh sebelum Belanda menjajah Indonesia, lembaga pendidikan Islam yang ada
adalah perantren yang memusatkan kegiatannya untuk mendidik para santrinya mendalami
ilmu agama. Ketika pemerintah Belanda memerlukan tenaga terampil untuk membantu
administrasi pemerintah jajahan di Indonesia, maka diperkenalkanlah jenis pendidikan yang
berorientasi pekerjaan.
D. Tantangan dan Peluang Pendidikan Islam di Era Global Village
Masa dan era yang selalu berjalan ke depan dengan demikian cepatnya, telah membawa
berbagai macam perubahan dari berbagai sudut pandang kehidupan umat manusia. Bukan
hanya pada pola kehidupannya akan tetapi lebih spesifik dapat dikatakan telah
mempengaruhi cara berfikir dan etika berfikirnya. Hal ini telah menyajikan kemajuan bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi, yang menuntut umat manusia untuk mengikuti
perkembangannya jika menginginkan keberlangsungan kehidupannya di dunia modern ini.
Sedangkan hal terpenting untuk pencapaian kemajuan dan peradaban tersebut, tak dapat
melepaskan diri dari suatu proses pendidikan yang dapat mengantarkannya mencapai
14
proses pemikiran yang integral atas perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi terapannya. Sebab yang sekarang ini terjadi adalah, siapa yang menguasai sains,
teknologi, dan informasi maka merekalah yang akan mempengaruhi dan menentukan arah
perjalanan masyarakat global. Maka, yang urgen untuk diupayakan untuk diraih dan
diwujudkan oleh umat (Islam) ialah adanya kemampuan yang berkualitas tinggi dari umat
sehingga memiliki kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi secara sehat dalam
pluralisme kultural masyarakat global.

Ringkasan Buku 2
Bab 1 Tauhid Sebagai Landasan Ilmu
Islam yang memeberikan kedudukan yang tinggi kepada akal manusia, Pendapat-pendapat
pakar islam sebagai agama memiliki ajaran-ajaran yang bersumber dari Allah SWT untuk
keperluan masyarakat manusia melalui Nabi Muhammad SAW sebagai rasul, Dimensi
keilmuan pendidikan islam yang menerangkan Allah adalah pendidik yang Maha Agung bagi
Manusia. Dia maha pengasih dan Maha Penyayang kepada semua mahluk-Nya. Ilmu
pendidikan islam dan guru professional, Umat islam yang saat ini telah terlanda penyakit
jumud dan penyakit kemunduran atau penyakit dekadensi, atheism, faham-faham hokum
rimba,dengan label kemajuan. Obat penyembuhan semua penyakit ini dapat diperoleh dari
ajaran islam, bila dipahami cahaya ilmu dan perkembangannya (Al-Djamali,1993:13).
Pendidikan sebagai suatu sistem, sistem yang berarti suatu kesatuan dari komponen-
komponen yang masing masing berdiri sendiri tetapi saling terikat satu dengan yang lain,
sehingga terbentuk suatu kebetulan yang utuh dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

Bab II Konsep Dasar Ilmu Pendidikan Islam


Yang didalamnya akan menjabarkan defenisi pendidikan islam secara menjabar, Ilmu adalah
pengetahuan yang diperoleh secara ilmiah. Dengan kata lain, ilmu adalah pengetahuan yang
diperoleh dengan menggunakan metode tertentu secara sistematis, logis dan objektif. Dasar
dan tujuan pendidikan islam yang menjelaskan sumber utama ajaran islam yang disebutkan
adalah al-qur’an sebagai pedoman hidup umat islam. Dan dasar-dasar ideal pendidikan islam
yang dikembangkan dalam pemahaman para ulama dalam bentuk Al-qur’an, Sunnah Nabi

15
SAW, Kata-kata sahabat Nabi, Kemaslahatan masyarakat, Nilai-nilai dan adat-istiadat
masyarakat (urf), dan Hasil pemikiran muslim (ijtihad).

Bab III Anak didik Pendidikan dan aspek pendidikan islam


Yang menjelaskan didalamnya defenisi Peserta didik yang berarti adalah makhluk yang
sedang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan menurut fitrahnya masing-
masing. Pendidik dalam perspektif islam, Pendidik dalam pendidikan islam adalah setiap
orang dewasa yang karena kewajiban agamanya bertanggung jawab atas pendidikan dirinya
dan orang lain. Aspek aspek pendidikan islam terbagi atas pendidikan keimanan, pendidikan
akhlak, pendidikan intelektual dalam islam, dan pendidikan sosial dalam islam.

Bab IV Kurikulum Pendidikan Islam


Pada mulanya istilah kurikulum digunakan dalam dunia olahraga, yang berasal dari bahasa
latin. Secara istilah, kurikulum berarti a running course or race course especially a chariot
race curse (Nasution,1988:9). Pada bab ini terdapat defenisi kurikulum yang banyak
dipaparkan. Dan didalam bab ini terdapat Peranan dan fungsi kurikulum yang dijelaskan
secara detail dalam isi bab ini terdapat Peranan konservatif, Peranan kreatif, Peranan kritis
dan penilaian. Dan juga terdapat fungsi kurikulum yang telah dikemukakan dalam isi buku
yaitu Fungsi penyesuaian, Fungsi keterpaduan, Fungsi perbedaan, Fungsi persiapan, Fungsi
pemilihan dan Fungsi diagnostic.

Bab V Alat dan Metode Pendidikan Islam


Alat pendidikan adalah segala sesuatu yang berfungsi mendukung tercapainya tujuan
pendidik. Secara sederhana alat pendidikan dipahami bahwa alat yang terkait dengan
perlengkapan dalam pelaksanaan pendidikan. Disekolah misalnya, alat yang berupa buku
teks, alat praga, alat klasikal diantaranya white board,papan tulis dan kapur tulis.

16
Orang yang bertanggung jawab melaksanakan pendidikan islam adalah orang tua dan guru.
Keberadaan guru adalah berperan sebagai manajer dalam pengorganisasian didalam kelas.
Dengan demikian guru bertanggung jawab pembelajaran didalam kelas.

Bab VI Tahapan-Tahapan Dalam Pendidikan Islam


Pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan sebagai suatu proses, tidak hanya berlangsung
pada suatu saat, melainkan harus berlangsung secara bertahap dan berkesinambungan. Dari
sinilah kemudian muncul istilah pendidikan seumur hidup (life long education), dan ada juga
yang menyebutkan dengan pendidikan terus-menerus (continuing education). (Ramayulis,
2004:255).
Pendidikan prantal (Tarbiyah Qabil Al-Wiladah) : Masa Pra Konsepsi dan Masa Pasca
Konsepsi. Pendidikan pasca natal (Tarbiyah Ba’da Al-wiladah) : Pendidikan bayi, Pendidikan
Kanak-kanak, Pendidikan anak-anak, Pendidikan remaja dan Pendidikan dewasa.

Bab VII Lembaga Pendidikan Islam


Eksistensi Keluarga, Keluarga adalah salah satu unit sosial yang sangat menentukan masa
depan anak. Karena dalam keluarga, setiap anak pertama kali mendapat perlindungan,
perhatian, bimbingan dan pendidikan yang mempengaruhi perkembangan kepribadiannya.
Keluarga adalah suatu struktur yang bersifat khusus, satu sama lain dalam keluarga
mempunyai ikatan baik karena hubungan darah maupun karena pernikahan yang
menyebabkan adanya rasa saling harap yang sesuai dengan ajaran islam, memiliki kekuatan
hokum dan memiliki ikatan bathin (Al-Ati,1984:29).
Suatu keluarga akan kokoh berdiri manakala fungsi keluarga dapat berjalan secara optimal
di atas nilai-nilai yang telah digariskan oleh Allah SWT.
Menurut Rahmat (1987:121), bahwa setiap keluarga idealnya memiliki beberapa fungsi,
yakni Fungsi ekonomis, fungsi sosial, fungsi edukatif, fungsi protektif, fungsi religious, fungsi
rekreasi dan fungsi afektif.
Para pendidik, terutama ayah dan ibu mempunyai tanggung jawab sangat besar dalam
mendidik anak-anak dengan kebaikan dan dasar-dasar moral. Tanggung jawab mereka
17
sangat komplek, yaitu perbaikan jiwa mereka, meluruskan kepincangan mereka,
mengangkat mereka dari seluruh kehinaan dan pergaulannya yang baik dengan orang-orang
lain.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pembahasan Isi Buku
Kedua buku sama-sama membahas tentang pentingnya Ilmu Pendidikan Islam. Buku ini
sudah cukup baik dan memberikan pengetahuan yang mendalam dikarenakan banyaknya
dimuat sumber-sumber yang membangun isinya menjadi lebih baik. Namun, pada buku ini
masih kurang dalam segi pembagian-pembagian pada isinya, sehingga sulit apabila kita ingin
mencari informasi-informasi tertentu dari materi ini, sehingga apabila disusun secara rapi
dan terstruktur mungkin buku ini akan menjadi sangat layak untuk digunakan menjadi
sumber pengetahuan. Kedua buku pendidikan islam ini menjadi amat penting untuk dikaji
dan dipelajari, tetapi yang paling pemting lagi adalah mengamalkan isinya dalam kehidupan
sehari-hari.

B. Kelebihan dan Kekurangan Buku


1. Buku Pertama

Kelebihan Buku :
a. Memiliki cover buku yang paduan warnanya sangat cocok, sehingga menambah semangat
para pembaca.
b. Bahasa dan Sistematika penulisan yang ilmiah, sehingga mudah dipahami oleh pembaca.
c. Isi dari buku tersebut sangat bagus karena dapat menambah wawasan tentang bagaimana
hakikat pendidikan menurut islam.
d. Disertai dalil-dalil yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits, sehingga dapat memperkuat
identitas buku.
Kekurangan Buku :
a. Perlu di sertakan gambar atau animasi dalam menghidupakan suasana pendidikan itu.

2. Buku Kedua
18
Kelebihan Buku :
1. Pembahasan yang disampaikan pada buku mudah dipahami.
2. Kelengkapan isi beruntut atau nyambung.
3. Menggunakan kata-kata yang ringan dan mudah dipahami secara tatak letak atau
penyusunan.
4. Pembahasannya diulas secara mendalam.

Kekurangan Buku:
1. Covernya kurang menarik.

BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kedua buku sama-sama membahas tentang pentingnya Ilmu Pendidikan Islam. Buku ini
sudah cukup baik dan memberikan pengetahuan yang mendalam dikarenakan banyaknya
dimuat sumber-sumber yang membangun isinya menjadi lebih baik. Namun, pada buku ini
masih kurang dalam segi pembagian-pembagian pada isinya, sehingga sulit apabila kita ingin
mencari informasi-informasi tertentu dari materi ini, sehingga apabila disusun secara rapi
dan terstruktur mungkin buku ini akan menjadi sangat layak untuk digunakan menjadi
sumber pengetahuan. Kedua buku pendidikan islam ini menjadi amat penting untuk dikaji
dan dipelajari, tetapi yang paling pemting lagi adalah mengamalkan isinya dalam kehidupan
sehari-hari.
B. REKOMENDASI
Saran saya untuk kedua buku ini agar menggunakan uraian-uraian yang mudah dipahami
oleh para pembaca.

19
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Rahmat. 2016. Ilmu Pendidikan Islam. Medan: LPPI.


Syafaruddin, dkk. 2017. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: HIJRI Pustaka Utama.

20
21

Anda mungkin juga menyukai