Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL BOOK REVIEW

DISUSUN OLEH :

Nama : Huala Samuel Manurung


Nim : 4221131038
Kelas : PSPK 2022 E
Dosen : Masta Marselina Sembiring S. Pd, M. Pd
Matkul : Profesi Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAM ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

202

KATA PENGANTAR

1
Puji dan Syukur saya ucapkan kepada ALLAH SWT Yang Maha Esa atas
berkat dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan-Nya kepada saya, sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas CBR (Critical Book Review) untuk memenuhi salah satu
tugas matakuliah Profesi Pendidikan dapat selesai dengan tepat waktu.

Tujuan disusunnya CBR ini agar pembaca khususnya Mahasiswa dapat


memperluas ilmu dan pengetahuan tentang “Profesi Pendidikan”. Ucapan terimakasih
saya ucapkan kepada Ibu Masta Marselina Sembiring S. Pd, M. Pd selaku dosen
pengampu mata kuliah Profesi Pendidikan yang telah membimbing saya dalam
menyelesaikan tugas ini.

Dengan segala kerendahan hati, saya sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun agar saya dapat menyusun CBR lebih baik lagi. Semoga
CBR ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, Atas pehatiannya kami mengucapkan
terimakasih.

MEDAN, 10 APRIL 2023

Huala Samuel Manurung

DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR....................................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................................ii

BAB I.............................................................................................................................1

IDENTITAS BUKU......................................................................................................1

BAB II...........................................................................................................................2

ORIENTASI..................................................................................................................2

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR...........................................................................2

B. Tujuan Penulisan CBR.......................................................................................2

C. Manfaat Penulisan CBR.....................................................................................2

BAB III..........................................................................................................................3

TAFSIRAN ISI..............................................................................................................3

A. BAB I..................................................................................................................3

HAKIKAT PROFESI PENDIDIKAN.......................................................................3

B. BAB II................................................................................................................5

PROFESIONALISASI JABATAN GURU...............................................................5

C. BAB III...............................................................................................................6

ORGANISASI DAN SIKAP PROFESI KEPENDIDIKAN.....................................6

D. BAB IV...............................................................................................................6

PERANAN GURU DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN.................................6

E. BAB V................................................................................................................7

HAKEKAT SUPERVISI PENDIDIKAN.................................................................7

F. BAB VI.............................................................................................................10

BIMBINGAN KONSELING DAN PERAN GURU..............................................10

3
BAB IV........................................................................................................................11

EVALUASI.................................................................................................................11

A. Kelebihan Buku................................................................................................11

B. Kekurangan Buku.............................................................................................11

BAB V.........................................................................................................................12

KESIMPULAN...........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................13

4
BAB I

IDENTITAS BUKU

1. Judul Buku : Profesi Kependidikan


2. Penuls : Dr. Yasaratodon Wau, M.Pd., Prof. Dr. Wildansyah
Lubis, M.Pd., Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd., Prof. Dr.
Rosmala Dewi, M.Pd., Dr. Aman Simaremare, MS.,
Dr. Irsan Rangkuti, M.Pd., Drs. Robenhart Tamba,
M.Pd.
3. Penerbit : Unimed Press
4. Kota Terbit : Medan
5. Tahun Terbit : 2023
6. Jumlah Halaman : 307 halaman
7. ISBN : 978-602-7938-05-2

5
BAB II

ORIENTASI

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR

Pada pengerjaan CBR ini, penulis nantinya akan dilatih dalam meringkas,
menganalisis, membandingkan, dan mengkritik hal-hal yang terkandung dalam
sebuah buku yang dia analisis. Sering sekali kita mengalami kebingungan saat
memilih suatu buku. Ketika kita telah memilih suatu buku, ternyata hasil buku yang
kita temukan dan yang kita baca tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, baik
dari segi bahasa, pembahasan, ataupun penyajiannya. Oleh karena itu saya membuat
CBR ini untuk mempermudah mahasiswa dalam mencari referensi buku yang sesuai
dengan materi yang kita butuhkan terkait profesi kependidikan.

B. Tujuan Penulisan CBR

Penulisan CBR ini bertujuan untuk untuk memperluas wawasan dan


pengetahuan tentang Profesi Kependidikan serta untuk memenuhi tugas mata kuliah
Profesi Kependidikan.

C. Manfaat Penulisan CBR

Penulisan CBR ini bertujuan untuk untuk memperluas wawasan dan


pengetahuan tentang Profesi Kependidikan serta untuk memenuhi tugas mata kuliah
Profesi Kependidikan.

6
BAB III

TAFSIRAN ISI

A. BAB I
HAKIKAT PROFESI PENDIDIKAN

a. Pengertian Profesional
Dalam kehidupan sehari-hari perkataan profesi sering diartikan
sebagai suatu pekerjaan yang dikerjakan dengan terampil dan cakap. Seorang
pekerja yang mengerjakan pekerjaannya dengan baik diberi predikat
"profesional". Dengan demikian dapat disebutkn bahwa pekerjaan yang
digeluti orang yang hidup dan berpengalaman baik menjalankan aktivitasnya
sebagai penarik becak sering disebut sebagai "profesi"( menarik becak sebagai
profesi) sehingga penarikan becak disebut sebagai seorang profesional.
b. Ciri ciri Profesi dan Profesional
1. Segi fungsi dan signifikansi sosial; suatu profesi merupakan pekerjaan
yang memiliki fungsi sosial yang penting.
2. Segi keahlian dan keterampilan; untuk mewujudkan fungsi ini dituntut
derajat keahlian dan keterampilan tertentu.
3. Memperoleh keahlian dan keterampilan yang dilakukan secara rutin, serta
bersifat pemecahan masalah atau menangani situasi kritis melalui teori dan
metode ilmiah.
4. Batang tubuh ilmu; artinya profesi didasarkan kepada suatu disiplin ilmu
yang jelas, sistematis dan eksplisit.
5. Masa pendidikan: upaya mempelajari dan menguasai batang tubuh ilmu
dan keahlian/keterampilan tersebut membutuhkan mass Latihan yang lama
dan dilakukan di tingkat perguruan tinggi.
6. Aplikasi dan sosialisasi nilai-nilai profesional; proses pendidikan tersebut
merupakan wahana untuk sosialisasi nilai profesional dikalangan
mahasiswa.
7. Kode etik tertentu dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

7
8. Wewenang/kekuasaan untuk memberi suatu judgement/pendapat/putusan.
9. Tanggung jawab profesional atau otonomi
10. Pengakuan dan imbalan; sebagai imbalan dari pendidikan dan latihan yang
lama, dan seluruh jasa yang diberikan kepada masyarakat, maka seorang
pekerja profesional mempunyai prestise yang tinggi oleh karena itu wajar
mendapat imbalan yang layak.
c. Guru Sebagi Jabatan Profeional
Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada
jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
d. Hakikat Profesional Guru
Terkait pada uraian terdahulu telah dikemukakan pula bahwa profesi
sebagai suatu pekerjaan pada dasarnya dapat memenuhi kebutuhan hidupnya
sendiri maupun orang lain. Demikian juga halnya dengan jabatan guru.
Maksudnya apabila seorang guru telah memenuhi persyaratan profesi tentu
dapat memenuhi kebutuhan hidupnya secara pribadi dan keluarganya.
e. Kriteria dan Kompetensi Guru Profesional
1. Kompetensi Pendagogik
2. Kompetensi Kepribadian
3. Kompetensi Profesional
4. Kompetensi Sosial
f. Kepala Sekolah dan Konselor sebagai Profesi
Untuk menjadi kepala sekolah harus memiliki kompetensi
kepribadian, manajerial, supervisi, sosial, dan kewirausahaan. Kelima
kompetensi ini tidak dapat dimiliki saat seseorang menjadi guru. Demikian
juga halnya dengan konselor, sebagai tenaga kependidikan, yang perolehan
ilmunya melalui proses pendidikan dan latihan dalam waktu yang relatif lama
hingga tingkat perguruan tinggi.

8
B. BAB II
PROFESIONALISASI JABATAN GURU

a. Pengertian Profesionalisasi

Kata profesionalisasi mengacu pada kata proses. Dengan kata lain proses
adalah sesuatu hal yang terus menerus mengikutI aturan yang lain atau harus
dijalannya hingga sesuatu yang dibawanya berubah bentuk atau wujud tidak
seperti pada awalnya lagi.

b. Profesionalisasi Jabatan Guru

Profesionalisasi guna yang diawali dengan adanya niat menjadi guru akan
numbuh dan menemui wujud yang sebenarnya jika ditindak lanjuti dengan usaha
sadar, berencana, bertanggung jawab, dan komitmen yang tinggi dengan
mengikuti proses pendidikan dan latihan yang telah dipersiapkan untuk pekerjaan
tersebut.

c. Pengembangan Kinerja Guru

Kinerja guru adalah hasil kerja yang dicapai guru dalam melaksanakan tugas-
tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan pada kecakapan, pengalaman,
dan kesungguhannya dalam bekerja.

d. Faktor Penentuan dan Penilaian Kinerja Guru

Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi kinerja guru


dalammelaksanakan tugasnya yaitu:

1) kepemimpinan kepala sekolah,


2) fasilitas kerja,
3) harapan- harapan, dan
4) kepercayaan personalia sekolah.

9
C. BAB III
ORGANISASI DAN SIKAP PROFESI KEPENDIDIKAN

a. Organisasi Profesi Keguruan

Organisasi profesi keguruan adalah suatu wadah yang menghimpun tenaga


kependidikan yang memiliki pekerjaan dan keahlian sebagai seorang garu,
berkewenangan menjadi guru yang diperoleh melalui pendidika khusus. PGRI adalah
wadah organisasi profesi keguruan di Indonesia yang bermula organisasi serikat
sekerja lahir tanggal 25 Nopember 1945. PGRI diresmikan pada Kongres XIII tahun
1973 di Jakarta.

b. Sikap Profesional Kependidikan

Sebagai seorang tenaga profesional, guru harus senantiasa proaktif meningkatkan


pengetahuan, sikap, dan keterampilannya secara terus menerus. Penyikapan profesi
kependidikan mengandung makna kecenderungan guru atau tenaga pendidik
memandang dan memperlakukan jabatan sebagai profesi. Guru harus menyadari
karena kemauan dan kemampuannya memilih, menentukan dan memutuskan untuk
menjadi guru lah yang mewajibnya untuk sungguh-sungguh melaksanakan tugas
keprofesionalannya di bidang keguruan.

D. BAB IV
PERANAN GURU DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN

a. Hakikat Manajemen Pendidikan

Kata manajemen berasal dari bahasa Inggiris dengan istilah dan/atau kuta
dasar “manage" yang berarti kelola. Management berarti pengelolaan, yang berarti
penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Sedangkan
pengelolaan merupakan proses yang memberikan pengawasan terhadap semua hal
yang terlibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian tujuan. Dalam
konteks pendidikan, memang masih ditemukan kontroversi dan inkonsistensi
penggunaan istilah manajemen.

10
Beberapa pihak cenderung menggunakan istilah manajemen, sehingga dikenal
dengan istilah manajemen pendidikan, manajemen sekolah, manajemen kelas, dan
sebagainya. Di lain pihak, tidak sedikit pula yang menggunakan istilah administrasi
sehingga dikenal istilah administrasi pendidikan, administrasi sekolah, administrasi
kelas. Dalam buku ini, istilah yang digunakan cenderung mengidentikkan keduanya,
sehingga kedua istilah tersebut dapat digunakan dengan makna yang sama. Paparan
berikut ini akan mengetengahkan beberapa pengertian umum tentang manajemen dan
administrasi menurut pendapat beberapa ahli dibidang administrasi dan manajemen.

b. Hubungan Kemitraan Stakeholders

Perkataan stakeholder pada awalnya digunakan dalam dunia usaha, terdiri atas
dua kata; stake dan holder. Stake berarti to give support to: holder berarti pemegang.
Jadi stakeholder pendidikan dapat diartikan sebagai orang yang menjadi pemegang
dan sekaligus pemberi support terhadap pendidikan atau lembaga pendidikan. Kalau
lembaga pendidikan itu berupa sekolah maka stakeholdernya adalah: Birokrasi
Pendidikan (Dinas Pendidikan), Pengawas, Kepala Sekolah, Guru-guru, Orangtua,
Komite sekolah Dewan Sekolah, Masyarakat, Dunia Usaha dan Dunia Industri.
Dengan perkataan lain stakeholders adalah orang-orang, atau badan yang
berkepentingan langsung atau tidak langsung terhadap kegiatan pendidikan di
sekolah.

E. BAB V
HAKEKAT SUPERVISI PENDIDIKAN

a. Pengertian Supervisi Pendidikan

Sesungguhnya konsep supervisi pada awalnya adalah adanya kebutuhan akan


landasan pembinaan situasi pembelajaran dengan cara membimbing guru dalam
memilih metode mengajar yang tepat, dan pentingnya mempersiapkan guru yang
mampu melaksanakan tugasnya dengan kreativitas yang tinggi yang didasari oleh
otonom sebagai guru, sehingga pertumbuhan jabatan guru terus berlangsung. Secara
historis teori supervisi memiliki pengembangan landasan teori yang kurang fokus

11
pada perbaikan pembelajaraan, dan hal ini menurut Sergiovani (1990) menjadi
menyebabkan perhatian terhadap teori tidak banyak digunakan oleh para praktisi.
Mukhtar dan Iskandar (2009) merumuskan Supervisi pembelajaran berarti usaha-
usaha menstimulir, mengkoordinir, dan membimbing pertumbuhan guruguru di
sekolah, baik secara individu maupun kelompok dengan adanya tenggang rasa dan
tindakan-tindakan paedagogis yangefektif sehingga mereka lebi mampu menstimulir
dan membimbing masing- masing pertumbuhan siswa sehingga lebih mampu
berpartisipasi di dalam masyarakat yang demokratis.

Secara umum supervisi berarti upaya pemberian bantuan kepada guru agar
dapat membantu peserta didiknya belajar untuk menjadi lebih baik. Namun dalam
prakteknya sering supervisi diartikan sebagai bentuk pengawasan terhadap kinerja
guru. Konsepsi teori dan praktek tersebut dikategorikan sebagai pengertian supervisi
secara tradisional, yang memandang guru sebagai obyek yang kadang diperlakukan
sebagai tenaga pendidikan yang tidak tahu apa-apa. Dengan pengertian seperti ini,
supervisor di mata guru adalah pihak yang serba tahu dan tidak bolehdibantah karena
segala yang dikatakannya adalah benar adanya. Dampakdari pandangan tersebut
membuat guru selalu menghindar jika mendegar kata supervisi. Apakah mmemang
sperti itu hakikat dari supervisi pendidikan? Perlu ditelusuri dan ddipahami ulasan-
ulasan berikut ini.

b. Tujuan Supervisi Pendidikan


1) membantu para guru melihat dengan jelas tujuan- tujuan pendidikan;
2) membantu para guru dalam membimbing pengalaman belajar;
3) membantu para guru menggunakan sumber-sumber pengalaman
belajar;
4) membantu para guru dalam memenuhi kebutuhan belajar murid;
5) membantu para guru dalam menggunakan alat-alat, metode, dan model
mengajar;
6) membantu para guru dalam menilai kemajuan murid-murid dan hasil
pekerjaan guru itu sendiri;

12
7) membantu para guru membina reaksi mental atau moral para guru
dalam rangka pertumbuhan pribadi jabatanya;
8) membantu para guru di sekolah sehingga mereka merasa gembira
dengan tugas yang diembannya;
9) membantu para guru agar lebih mudah mengadakan penyesuaian
terhadap masyarakat dan cara-cara menggunakan sumber masyarakat
dan seterusnya; dan
10) membantu para guru agar waktu dan tenaga guru dicurahkan
sepenuhnya dalam membina sekolah.
c. Fungsi Supervisi Pendidikan
1) pengembangan tujuan;
2) pengembangan program:
3) koordinasi dan pengawasan:
4) motivasi;
5) pemecahan masalah;
6) pengembangan profesional; dan
7) penilaian keluaran pendidikan.

Lebih lanjut Swearingen merinci fungsi supervisi sebagai berikut ;

1) mengoordinasikan semua usaha sekolah;


2) memperlengkapi kepemimpinan kepala sekolah;
3) memperluas pengalaman guru;
4) menstimulir usaha-usaha yang kreatif dalam pengajaran:
5) memberikan fasilitas dan penilaian yang terus menerus;
6) menganalisis situasi belajar mengajar.
7) memberikan pengetahuan dan skill kepada setiap anggota staff; dan
8) mengintegrasikantujuan pendidikan dan membantu meningkatkan
kemampuan guru mengajar

13
F. BAB VI
BIMBINGAN KONSELING DAN PERAN GURU

a. Landasan Bimbingan dan Konseling

Landasan dalam bimbingan dan konseling pada hakekatnya merupakan faktor-


faktor yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan khususnya oleh konselor selaku
pelaksana utama dalam mengembangkan layanan bimbingan dan konseling.

b. Orientasi Layanan Konseling

Dalam kegiatan pelayanan konseling, meskipun berupa kegiatan kelompok selalu


berusaha untuk membina satu atau beberapa, kemampuan pribadi individu yang
dibimbing itu dalam berbagai aspeknya, yaitu aspek akademik, social, emosional,
sikap, keterampilan dan sebagainya.

c. Prinsip Pokok Konseling


1) Prinsip umum Konseling
2) Prinsip khusus yang berhbungan dengan individu (klien)
3) Prinsip Prinsip khusus yang berhubungan dengan individu konselor
4) Prinsip-prinsip khusus yang berhubungan dengan organisasi dan
administrasi konseling
d. Azas-azas Pokok Konseling
1) Azas Kerahasiaan
2) Azas Kesukarelaan
3) Azas Kekinian
4) Azas Kemandirian.
e. Pengembangan Program BK di Sekolah

Layanan bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang terencana


berdasarkan pengukuran kebutuhan (need asessment) yang diwujudkan dalam

14
bentuk program bimbingan dan konseling.

BAB IV

EVALUASI

A. Kelebihan Buku

1. Penulisan yang jelas, Buku ini ditulis dengan baik, mudah dipahami dan
menarik bagi pembaca.
2. Bahasa yang digunakan dalam buku ini mudah dipahami.
3. Buku ini mengandung kutipan dan contoh yang tepat untuk mendukung
argumen dan membantu memperjelas konsep.
4. Buku ini memiliki struktur yang jelas dan mudah diikuti. Ini
memungkinkan pembaca untuk mengikuti alur pikir dan memahami
konsep secara lebih baik.

B. Kekurangan Buku

1. Buku yang tidak menyediakan referensi yang lengkap atau akurat membuat
pembaca sulit untuk memverifikasi informasi atau melakukan penelitian lebih
lanjut tentang topik yang dibahas.
2. Banyak lembaran kosong .
3. Banyak kesalahan dalam pengetikan hingga membuat pembaca bingung

15
BAB V

KESIMPULAN

Berdasarkan kelebihan-kelebihan yang terdapat pada buku tersebut,


dapat disimpulkan bahwa buku ini memiliki kualitas penulisan yang baik dan
mudah dipahami. Bahasa yang digunakan dalam buku ini juga mudah
dipahami oleh pembaca. Dalam hal struktur, buku ini memiliki alur pikir yang
jelas dan mudah diikuti sehingga pembaca dapat memahami konsep dengan
lebih baik. Selain itu, buku ini juga didukung oleh kutipan dan contoh yang
tepat, yang membantu memperjelas argumen dan memudahkan pemahaman
pembaca.
Di sisi lain, terdapat juga beberapa kekurangan pada buku tersebut.
Salah satu kekurangan utama adalah kurangnya referensi yang lengkap atau
akurat, sehingga sulit bagi pembaca untuk memverifikasi informasi atau
melakukan penelitian lebih lanjut tentang topik yang dibahas. Selain itu,
terdapat juga banyak lembaran kosong dan kesalahan dalam pengetikan yang
dapat membuat pembaca bingung dan mengganggu pengalaman membaca.
Oleh karena itu, meskipun buku ini memiliki banyak kelebihan, pembaca
harus mempertimbangkan kekurangan-kekurangan yang ada sebelum
memutuskan untuk membacanya.

16
DAFTAR PUSTAKA

Wau, Y., Lubis, W., Siagian, S., Dewi, R., Simaremare, A., Rangkuti, I., et al. (2023).

Profesi Kependidikan. Medan: Unimed Press.

17

Anda mungkin juga menyukai