DISUSUN OLEH :
202
KATA PENGANTAR
1
Puji dan Syukur saya ucapkan kepada ALLAH SWT Yang Maha Esa atas
berkat dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan-Nya kepada saya, sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas CBR (Critical Book Review) untuk memenuhi salah satu
tugas matakuliah Profesi Pendidikan dapat selesai dengan tepat waktu.
Dengan segala kerendahan hati, saya sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun agar saya dapat menyusun CBR lebih baik lagi. Semoga
CBR ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, Atas pehatiannya kami mengucapkan
terimakasih.
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
IDENTITAS BUKU......................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................2
ORIENTASI..................................................................................................................2
BAB III..........................................................................................................................3
TAFSIRAN ISI..............................................................................................................3
A. BAB I..................................................................................................................3
B. BAB II................................................................................................................5
C. BAB III...............................................................................................................6
D. BAB IV...............................................................................................................6
E. BAB V................................................................................................................7
F. BAB VI.............................................................................................................10
3
BAB IV........................................................................................................................11
EVALUASI.................................................................................................................11
A. Kelebihan Buku................................................................................................11
B. Kekurangan Buku.............................................................................................11
BAB V.........................................................................................................................12
KESIMPULAN...........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................13
4
BAB I
IDENTITAS BUKU
5
BAB II
ORIENTASI
Pada pengerjaan CBR ini, penulis nantinya akan dilatih dalam meringkas,
menganalisis, membandingkan, dan mengkritik hal-hal yang terkandung dalam
sebuah buku yang dia analisis. Sering sekali kita mengalami kebingungan saat
memilih suatu buku. Ketika kita telah memilih suatu buku, ternyata hasil buku yang
kita temukan dan yang kita baca tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, baik
dari segi bahasa, pembahasan, ataupun penyajiannya. Oleh karena itu saya membuat
CBR ini untuk mempermudah mahasiswa dalam mencari referensi buku yang sesuai
dengan materi yang kita butuhkan terkait profesi kependidikan.
6
BAB III
TAFSIRAN ISI
A. BAB I
HAKIKAT PROFESI PENDIDIKAN
a. Pengertian Profesional
Dalam kehidupan sehari-hari perkataan profesi sering diartikan
sebagai suatu pekerjaan yang dikerjakan dengan terampil dan cakap. Seorang
pekerja yang mengerjakan pekerjaannya dengan baik diberi predikat
"profesional". Dengan demikian dapat disebutkn bahwa pekerjaan yang
digeluti orang yang hidup dan berpengalaman baik menjalankan aktivitasnya
sebagai penarik becak sering disebut sebagai "profesi"( menarik becak sebagai
profesi) sehingga penarikan becak disebut sebagai seorang profesional.
b. Ciri ciri Profesi dan Profesional
1. Segi fungsi dan signifikansi sosial; suatu profesi merupakan pekerjaan
yang memiliki fungsi sosial yang penting.
2. Segi keahlian dan keterampilan; untuk mewujudkan fungsi ini dituntut
derajat keahlian dan keterampilan tertentu.
3. Memperoleh keahlian dan keterampilan yang dilakukan secara rutin, serta
bersifat pemecahan masalah atau menangani situasi kritis melalui teori dan
metode ilmiah.
4. Batang tubuh ilmu; artinya profesi didasarkan kepada suatu disiplin ilmu
yang jelas, sistematis dan eksplisit.
5. Masa pendidikan: upaya mempelajari dan menguasai batang tubuh ilmu
dan keahlian/keterampilan tersebut membutuhkan mass Latihan yang lama
dan dilakukan di tingkat perguruan tinggi.
6. Aplikasi dan sosialisasi nilai-nilai profesional; proses pendidikan tersebut
merupakan wahana untuk sosialisasi nilai profesional dikalangan
mahasiswa.
7. Kode etik tertentu dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
7
8. Wewenang/kekuasaan untuk memberi suatu judgement/pendapat/putusan.
9. Tanggung jawab profesional atau otonomi
10. Pengakuan dan imbalan; sebagai imbalan dari pendidikan dan latihan yang
lama, dan seluruh jasa yang diberikan kepada masyarakat, maka seorang
pekerja profesional mempunyai prestise yang tinggi oleh karena itu wajar
mendapat imbalan yang layak.
c. Guru Sebagi Jabatan Profeional
Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada
jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
d. Hakikat Profesional Guru
Terkait pada uraian terdahulu telah dikemukakan pula bahwa profesi
sebagai suatu pekerjaan pada dasarnya dapat memenuhi kebutuhan hidupnya
sendiri maupun orang lain. Demikian juga halnya dengan jabatan guru.
Maksudnya apabila seorang guru telah memenuhi persyaratan profesi tentu
dapat memenuhi kebutuhan hidupnya secara pribadi dan keluarganya.
e. Kriteria dan Kompetensi Guru Profesional
1. Kompetensi Pendagogik
2. Kompetensi Kepribadian
3. Kompetensi Profesional
4. Kompetensi Sosial
f. Kepala Sekolah dan Konselor sebagai Profesi
Untuk menjadi kepala sekolah harus memiliki kompetensi
kepribadian, manajerial, supervisi, sosial, dan kewirausahaan. Kelima
kompetensi ini tidak dapat dimiliki saat seseorang menjadi guru. Demikian
juga halnya dengan konselor, sebagai tenaga kependidikan, yang perolehan
ilmunya melalui proses pendidikan dan latihan dalam waktu yang relatif lama
hingga tingkat perguruan tinggi.
8
B. BAB II
PROFESIONALISASI JABATAN GURU
a. Pengertian Profesionalisasi
Kata profesionalisasi mengacu pada kata proses. Dengan kata lain proses
adalah sesuatu hal yang terus menerus mengikutI aturan yang lain atau harus
dijalannya hingga sesuatu yang dibawanya berubah bentuk atau wujud tidak
seperti pada awalnya lagi.
Profesionalisasi guna yang diawali dengan adanya niat menjadi guru akan
numbuh dan menemui wujud yang sebenarnya jika ditindak lanjuti dengan usaha
sadar, berencana, bertanggung jawab, dan komitmen yang tinggi dengan
mengikuti proses pendidikan dan latihan yang telah dipersiapkan untuk pekerjaan
tersebut.
Kinerja guru adalah hasil kerja yang dicapai guru dalam melaksanakan tugas-
tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan pada kecakapan, pengalaman,
dan kesungguhannya dalam bekerja.
9
C. BAB III
ORGANISASI DAN SIKAP PROFESI KEPENDIDIKAN
D. BAB IV
PERANAN GURU DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN
Kata manajemen berasal dari bahasa Inggiris dengan istilah dan/atau kuta
dasar “manage" yang berarti kelola. Management berarti pengelolaan, yang berarti
penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Sedangkan
pengelolaan merupakan proses yang memberikan pengawasan terhadap semua hal
yang terlibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian tujuan. Dalam
konteks pendidikan, memang masih ditemukan kontroversi dan inkonsistensi
penggunaan istilah manajemen.
10
Beberapa pihak cenderung menggunakan istilah manajemen, sehingga dikenal
dengan istilah manajemen pendidikan, manajemen sekolah, manajemen kelas, dan
sebagainya. Di lain pihak, tidak sedikit pula yang menggunakan istilah administrasi
sehingga dikenal istilah administrasi pendidikan, administrasi sekolah, administrasi
kelas. Dalam buku ini, istilah yang digunakan cenderung mengidentikkan keduanya,
sehingga kedua istilah tersebut dapat digunakan dengan makna yang sama. Paparan
berikut ini akan mengetengahkan beberapa pengertian umum tentang manajemen dan
administrasi menurut pendapat beberapa ahli dibidang administrasi dan manajemen.
Perkataan stakeholder pada awalnya digunakan dalam dunia usaha, terdiri atas
dua kata; stake dan holder. Stake berarti to give support to: holder berarti pemegang.
Jadi stakeholder pendidikan dapat diartikan sebagai orang yang menjadi pemegang
dan sekaligus pemberi support terhadap pendidikan atau lembaga pendidikan. Kalau
lembaga pendidikan itu berupa sekolah maka stakeholdernya adalah: Birokrasi
Pendidikan (Dinas Pendidikan), Pengawas, Kepala Sekolah, Guru-guru, Orangtua,
Komite sekolah Dewan Sekolah, Masyarakat, Dunia Usaha dan Dunia Industri.
Dengan perkataan lain stakeholders adalah orang-orang, atau badan yang
berkepentingan langsung atau tidak langsung terhadap kegiatan pendidikan di
sekolah.
E. BAB V
HAKEKAT SUPERVISI PENDIDIKAN
11
pada perbaikan pembelajaraan, dan hal ini menurut Sergiovani (1990) menjadi
menyebabkan perhatian terhadap teori tidak banyak digunakan oleh para praktisi.
Mukhtar dan Iskandar (2009) merumuskan Supervisi pembelajaran berarti usaha-
usaha menstimulir, mengkoordinir, dan membimbing pertumbuhan guruguru di
sekolah, baik secara individu maupun kelompok dengan adanya tenggang rasa dan
tindakan-tindakan paedagogis yangefektif sehingga mereka lebi mampu menstimulir
dan membimbing masing- masing pertumbuhan siswa sehingga lebih mampu
berpartisipasi di dalam masyarakat yang demokratis.
Secara umum supervisi berarti upaya pemberian bantuan kepada guru agar
dapat membantu peserta didiknya belajar untuk menjadi lebih baik. Namun dalam
prakteknya sering supervisi diartikan sebagai bentuk pengawasan terhadap kinerja
guru. Konsepsi teori dan praktek tersebut dikategorikan sebagai pengertian supervisi
secara tradisional, yang memandang guru sebagai obyek yang kadang diperlakukan
sebagai tenaga pendidikan yang tidak tahu apa-apa. Dengan pengertian seperti ini,
supervisor di mata guru adalah pihak yang serba tahu dan tidak bolehdibantah karena
segala yang dikatakannya adalah benar adanya. Dampakdari pandangan tersebut
membuat guru selalu menghindar jika mendegar kata supervisi. Apakah mmemang
sperti itu hakikat dari supervisi pendidikan? Perlu ditelusuri dan ddipahami ulasan-
ulasan berikut ini.
12
7) membantu para guru membina reaksi mental atau moral para guru
dalam rangka pertumbuhan pribadi jabatanya;
8) membantu para guru di sekolah sehingga mereka merasa gembira
dengan tugas yang diembannya;
9) membantu para guru agar lebih mudah mengadakan penyesuaian
terhadap masyarakat dan cara-cara menggunakan sumber masyarakat
dan seterusnya; dan
10) membantu para guru agar waktu dan tenaga guru dicurahkan
sepenuhnya dalam membina sekolah.
c. Fungsi Supervisi Pendidikan
1) pengembangan tujuan;
2) pengembangan program:
3) koordinasi dan pengawasan:
4) motivasi;
5) pemecahan masalah;
6) pengembangan profesional; dan
7) penilaian keluaran pendidikan.
13
F. BAB VI
BIMBINGAN KONSELING DAN PERAN GURU
14
bentuk program bimbingan dan konseling.
BAB IV
EVALUASI
A. Kelebihan Buku
1. Penulisan yang jelas, Buku ini ditulis dengan baik, mudah dipahami dan
menarik bagi pembaca.
2. Bahasa yang digunakan dalam buku ini mudah dipahami.
3. Buku ini mengandung kutipan dan contoh yang tepat untuk mendukung
argumen dan membantu memperjelas konsep.
4. Buku ini memiliki struktur yang jelas dan mudah diikuti. Ini
memungkinkan pembaca untuk mengikuti alur pikir dan memahami
konsep secara lebih baik.
B. Kekurangan Buku
1. Buku yang tidak menyediakan referensi yang lengkap atau akurat membuat
pembaca sulit untuk memverifikasi informasi atau melakukan penelitian lebih
lanjut tentang topik yang dibahas.
2. Banyak lembaran kosong .
3. Banyak kesalahan dalam pengetikan hingga membuat pembaca bingung
15
BAB V
KESIMPULAN
16
DAFTAR PUSTAKA
Wau, Y., Lubis, W., Siagian, S., Dewi, R., Simaremare, A., Rangkuti, I., et al. (2023).
17