Anda di halaman 1dari 15

Critical Book Report

Profesi Kependidikan
Dosen Pengampu : YUSRA NST, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :
Ribka Putri Marisa Br Tambunan (7203344026)

PRODI ADMINISTRASI PERKANTORAN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmatnya saya dapat menyelesaikan makalah ini yang dimana makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Profesi Kependidikan dengan judul “Critical Book Report
Profesi Kependidikan”.
Dalam pembuatan makalah ini, saya banyak mengalami hambatan-hambatan
seperti Kurangnya buku-buku referensi sebagai penunjang kesempurnaan isi dari makalah
ini. Namun saya berusaha semampunya untuk menyukseskan isi dari makalah ini agar
dapat menjadi pelajaran bagi saya maupun bagi para pembaca.
Saya menyadari makalah ini belum layak dikatakan sempurna karena masih banyak
terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari ibu YUSRA NST, S.Pd., M.Pd. selaku dosen serta para pembaca
agar saya dapat membentuk sebuah makalah lain yang jauh lebih baik tentunya.
Akhir kata saya mengucapkan terimakasih dan semoga makalah ini mendapatkan hasil
yang memuaskan bagi saya maupun bagi para pembaca.

Medan, 19 Februari 2021

Ribka Putri Marisa Br Tambunan

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................................2

Daftar Isi...............................................................................................................................3

Bab I Pendahuluan
1. Rasionalisasi Pentingnya
CBR..........................................................................................................................4
2. Latar Belakang........................................................................................................4
3. Tujuan dan Manfaat CBR.....................................................................................5
4. Identitas Buku.....................................................................................................5-6

Bab II Ringkasan Buku Utama....................................................................................7-11

Bab III Pembahasan


1. Perbandingan Buku Utama dan
Pembanding...........................................................................................................12
2. Kelebihan dan Kelemahan
Buku.......................................................................................................................13

Bab IV Penutup
1. Kesimpulan...........................................................................................................14
2. Saran.....................................................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR


Melakukan Critical Book Review pada suatu buku dengan membandingkan nya
dengan buku lain sangat penting untuk dilakukan, dari kegiatan ini lah kita dapat
mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu buku. Dari mengkritik inilah kita jadi
mendapatkan informasi yang kompeten dengan cara menggabungkan informasi dari
buku yang lain. Hal ini adalah salah satu upaya KKNI untuk benar benar menjadikan
mahasiswa yang unggul dalam segala hal, salah satu nya yaitu mengkritik buku.

B. LATAR BELAKANG

Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan untuk mempersiapkan peserta


didik menjadi manusia yang mandiri dan mampu mengoptimalisasikan segala aspek minat,
bakat, dan keahliannya melalui suatu proses pembelajaran. Pendidikan dapat dijadikan acuan
sejauh mana suatu bangsa telah berkembang, karena pendidikan menggambarkan kualitas dari
bangsa tersebut. Tanpa adanya pendidikan maka suatu bangsa tidak akan pernah bisa bertahan
di dalam era globalisasi dan era intelektual ini. Dalam pelaksanaan pendidikan pastilah ada
pelaku pendidikan yang sangat menentukan keberhasilan pendidikan itu yaitu guru.
Guru merupakan pelaksana pendidikan yang sangat penting dalam hal keberhasilan
pendidikan itu. Guru Indonesia merupakan insan yang adil, makmur, dan beradab yang
berusaha mengabdi untuk meningkatkan kecerdasan bangsa. Guru Indonesia selalu tampil
secara profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, dan menilai hasil dari evaluasi pendidikan.
Guru Indonesia merupakan insan yang patut ditiru dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Peranan
guru semakin penting dalam era globalisasi ini, karena hanya dengan bimbingan seorang guru
yang profesional setiap siswa akan menjadi sumber daya manusia yang berkualitas,
kompetitif, dan mampu menjawab segala tantangan zaman, yang merupakan aset terbesar
yang dimiliki bangsa Indonesia sebagai calon pemimpin masa depan.

4
B. TUJUAN CRITICAL BOOK REPORT
1. Memahami hakikat profesi kependidikan.
2. Mengetahui bagaimana profesionalisme seorang guru.
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi profesi guru.
4. Memahami peranan guru dalam manajemen pendidikan.

C. MANFAAT
1. Agar para pembaca memahami hakikat profesi kependidikan.
2. Agar para pembaca mengetahui bagaimana profesionalisme seorang guru.
3. Agar pembaca memahami peranan guru dalam manajemen pendidikan.

D. IDENTITAS BUKU

1. Buku Utama

1. Judul Buku : Profesi Kependidikan


2. Pengarang : Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd.
3. Penerbit : Unimed Press
4. Tahun Terbit : 2017
5. Kota Terbit : Medan
6. Tebal Buku : 353 halaman
7. Ukuran : 16 x 24 cm
8. ISBN : 978-602-7938-05-2

5
2. Buku Pembanding

1. Judul buku : Profesi Kependidikan “Perspektif Guru Profesional”


2. Pengarang : Drs. Ahmad Suriansyah, M.Pd. Ph.D., Dr.Hj.Aslamiah
Ahmad, M.Pd., Ph.D. dan Sulistiyana, S.Pd., M.Pd.
3. Penerbit : PT Raja Grafindo Persada
4. Tahun terbit : 2015
5. Kota terbit : Jakarta
6. Tebal buku : 221 halaman
7. Ukuran : 16 x 24 cm
8. ISBN : 978-979-769-914-7

6
BAB II
RINGKASAN BUKU UTAMA

BAB I Hakikat Profesi Kependidikan

Secara etimologis, profesi berasal dari bahasa inggris “profesion” yang berakar dari
bahasa latin “profeus” artinya mengakui atau menyatakan mampu atau ahli dalam
satu bentuk pekerjaan. Secara semantik, profesi adalah jabatan atau pekerjaan yang
menuntut keahlian dari para anggotanya. Adapun ciri-ciri dari profesi adalah
(schein, 2005) :

1. bekerja sepenuhnya dalam jam kerja


2. pilihan kerja didasarkan pada motivasi yang kuat
3. memiliki seperangkat ilmu pengetahuan dan ketrampilan khusus yang diperoleh
lewat pendidikan dan proses yang lama
4. membuat keputusan sendiri dalam menyelesaikan pekerjaan
5. pekerja berorientasi pada pelayanan bukan kepentingan pribadi
6. memiliki otonomi untuk bertindak dalam menyelesaikan persoalan klien
7. menjadi anggota organisasi profesional sesudah memenuhi persyaratan atau
kriteria tertentu
8. memiliki kekuatan dan status yang tinggi sebagai ekspert dalam spesialisasinya
9. keahliannya boleh diadvertensikan untuk mencari klien

Guru sebagai jabatan profesional dituntut memiliki tiga kompetensi yaitu


kompetensi personal, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Sedangkan untuk
kompetensi guru profesional pada UU No. 14 Tahun 2005 terdiri atas kompetensi
Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Profesional dan Kompetensi Sosial.

BAB II Profesionalisasi Jabatan Guru

Keprofesionalan seseorang terbentuk melalui proses yang harus dijalani dalam


waktu yang lama. Profesionalan tidak diawali dengan oleh keluarnya surat pengangkatan
(SK) sebagai guru sebagai lulusan LPTK, tetapi dimulai sejak ada “niat menjadi guru”,
menjadi pelayan manusia yang bertujuan untuk memanusiakan manusia. Berbagai wahana
untuk
7
meningkatkan keprofesionalan guru adalah PKG, KKG, dll. Dalam pelaksanaannya,
menurut Pidarta (1986), faktor yang dapat mempengaruhi kinerja guru adalah
kepemimpinan kepala sekolah, fasilitas kerja, harapan harapan, dan kepercayaan personalia
sekolah. Penilaian kinerja guru menurut Siswanto dalam Lamatenggo (2001) memiliki
unsur unsur yaitu :

1. Kesetiaan
2. Kejujuran
3. Prestasi kerja
4. Kerja Sama
5. Tanggungjawab
6. Prakarsa
7. Ketaatan
8. Kepemimpinan
Unsur pendidikan yang dapat dilihat sebagai angka kredit dalam kenaikan pangkat
guru adalah mengikuti pendidikan formal dan memperoleh ijazah/gelar meliputi (100)
untuk ijazah S-1/D-IV; (2)150 ijazah untuk S-2 dan (3) 200 ijazah untuk S-3 dan mengikuti
pelatihan prajabatan dan program induksi. Profesi guru juga memiliki perlindungan yang
diatur dalam perundang-undangan.

BAB III Peran Organisasi dan Penyikapan Profesi Kependidikan

Organisasi profesi adalah suatu wadah perkumpulan orang-orang yang memiliki


keahlian khusus yang merupakan ciri khas dari keahlian tersebut. Organisasi profesional
berfungsi sebagai pengendali keseluruhan profesi baik secara sendiri maupun secara
bersama sama dengan pihak lain yang relevan. Dalam profesi kependidikan, UU tentang
Sistem Pendidikan Nasional sangat penting guna mengatur dan melindungi keberadaannya.
Selain itu, guru juga memiliki kode etik yaitu ketentuan atau aturan yang berkenaan
dengan tata susila dan akhlak. Kode etik guru terdiri dari dua yaitu Kode Etik Guru
Indonesia dan Kode Etik Jabatan Guru.

Tenaga profesional tentunya menuntut sikap yang profesional. Sikap ini terdiri dari
kognitif dan afektif. Standar pendidik dan tenaga Kependidikan diatur dalam Peraturan
Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional yang diatur pada
bab VI pasal 28 dan 29. Pola tingkah laku guru yang profesional harus bersikap komitmen
yang utuh terhadap peraturan perundang-undangan, organisasi profesi, teman sejawat,

8
peserta didik, profesi guru, pimpinan dan pekerjaan. UU RI Nol 14 Tahun 2005 pasal 41
ayat 3 menyebutkan “Guru wajib menjadi anggota Organisasi Profesi”. Penyikapan profesi
kependidikan mengandung makna kecenderungan guru atau tenaga pendidik memandang
dan memperlakukan guru sebagai profesi.

BAB IV Peranan Guru Dalam Manajemen Pendidikan

Manajemen berarti pengelolaan yang berarti penggunaan sumber daya secara


efektif untuk mencapai sasaran. Usman (2006) menyatakan manajemen pendidikan adalah
seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan untuk mewujudkan suasana dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara efektif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Administrator adalah seseorang yang memiliki kemampuan menjalankan proses


sekelompok kerja sama individu dibidang tertentu dengan memberdayakan seluruh sumber
daya mencapai tujuan yang ditetapkan bersama. Dalam melakukan administrasi maka
diperlukan manajemen. Di Indonesia, faktor utama pentingnya penerapan manajemen
berbasis sekolah adalah :

1. Pelaksanaan kebijakan dan penyelenggaraan pendidikan nasional yang


menggunakan pendekatan education production function atau input-out analisys
2. Penyelenggaraan pendidikan yang terfokus pada birokratik-sentralistik
3. Peran serta warga sekolah dan masyarakat yang selama ini dirasakan sangat minim
Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pendidikan, guru bidang studi harus
mampu memahami dan menjadi bagian yang terintegrasi dalam manajemen pendidikan
dengan melaksanakan tugas dan Tanggungjawab pada setiap garapan yang dikelola kepala
sekolah sebagai manajer di sekolah.

BAB V Hakekat Supervisi Pendidikan

Secara umum Supervisi berarti upaya pemberian bantuan kepada guru agar dapat
membantu peserta didiknya belajar untuk menjadi lebih baik. Namun dalam praktekna
sering

9
supervisi diartikan sebagai pengawasan terhadap kinerja guru. Hal yang melatarbelakangi
pentingnya supervisi bagi tenaga pendidik adalah :

1. Penyelenggaraan pendidikan melibatkan peran sejumlah orang yang perlu


dikendalikan dalam kerja sama
2. Pada umumnya, semua petugas pendidikan memiliki potensi yang lebih besar
daripada apa yang ditampilkannya saat ini (saat melaksanakan tugas)
3. Para pengajar tidak mungkin selalu dapat melaksanakan tugasnya dengan baik
4. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan tuntunan
masyarakat yang semakin kompleks.
Tujuan supervisi pendidikan adalah mengukur dan menjamin terpenuhinya kualitas
penyelenggaraan pendidikan maupun pembelajaran. Fungsi supervisi pendidikan adalah
mengkoordinir semua usaha sekolah, memperlengkapi kepemimpinan sekolah,
memperkuat pengalaman-pengalaman guru, menstimulasi usaha-usaha yang kreatif,
memberikan fasilitas dan penilaian, menganalisa situasi belajar mengajar, membantu
meningkatkan kemampuan belajar serta mengintegrasikan tujuan pendidikan

BAB VI Bimbingan Konseling dan Peran Guru

Secara umum Konseling diartikan sebagai bantuan. Konseling merupakan suatu


proses pertemuan langsung antara konselor dan konseli yang bermasalah dimana
pembimbing membantu konseling mengusahakan perubahan sikap dan tinglah laku.
Tujuannya adalah memahami dirinya dengan baik, memahami lingkungannya, membuat
pilihan dan keputusan yang bijaksana, mengatasi masalah yang dihadapi. Sedangkan
fungsinya adalah :

1. Fungsi Pemahaman : mengetahui siapa dan bagaimana individu yang dikonseling itu
2. Fungsi Pencegahan : upaya pencegahan terhadap timbulnya masalah
3. Fungsi Penyaluran : membantu penyaluran kearah kegiatan atas program yang dapat
menunjang tercapainya perkembangan yang optimal
4. Fungsi Penyesuaian : untuk membantu terciptanya penyesuaian antar siswa dan
lingkungannya
5. Fungsi Perbaikan : membantu siswa yang masih mengalami masalah

10
6. Fungsi Pengembangan : membantu siswa dalam mengembangkan keseluruhan
secara mantap dan terarah
Landasan yang ada dalam bimbingan konseling adalah:
1. Landasan filosofis, berkenaan dengan mencari jawaban “apakah manusia itu?” Dan
akan dijawab dengan adanya filsafat
2. Landasan psikologis, berupa motif dan motivasi, pembawaan dan lingkungan,
perkembangan individu, belajar, dan kepribadian
3. Landasan sosial budaya : landasan yang memberikan pemahaman kepada konselor
tentang dimensi kesosialan dan dimensi kebudayaan sebagai faktor yang
mempengaruhi terhadap perilaku individu.

11
BAB III

PEMBAHASAN

A.PERBANDINGAN BUKU UTAMA DAN BUKU PEMBANDING

Dalam hal ini ada dua buku, dimana buku utama (buku Profesi Kependidikan
karangan Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd.) dan buku pembanding (buku Profesi
Kependidikan “Perspektif Guru Profesional” karangan Drs. Ahmad Suriansyah,
M.Pd, Ph.D, Dr. Hj. Aslamiah Ahmad, M.Pd., Ph.D. dan Sulistiyana, S.Pd., M.Pd).
Kedua buku ini membahas tentang bagaimana profesionalisme seorang guru serta
hakikat profesi guru dalam mengembangkan pendidikan. Profesionalisme guru
memiliki tahapan serta hal – hal yang memengaruhi sehingga jabatan sebagai seorang
guru dijadikan sebagai suatu profesi. Dalam kedua buku tersebut juga dijelaskan hal
yang demikian sehingga dapat diketahui bagaimana tahapan serta proses dari
profesionalisme guru itu. Berdasarkan isi, kedua buku lebih banyak mengutarakan
pendapat-pendapat para ahli. Perbedaan kedua buku terletak dari materi yang
dijabarkan dan bagaimana caranya menjabarkan isi materi tersebut serta penulisan dan
pemaparan materi dalam buku, dimana:
Dalam buku Profesi Kependidikan karangan Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd
dijelaskan mulai dari pengertian dan hakikat profesi seorang guru, jabatan
profesionalisme guru dalam pendidikan, peranan guru dalam manajemen pendidikan,
hakikat Suvervisi dalam pendidikan dan bagaimana bimbingan yang dibentuk dalam
pendidikan berupa bimbingan konseling.
Dalam buku Psikologi Profesi Kependidikan “Perspektif Guru Profesional”
karangan Drs. Ahmad Suriansyah, M.Pd, Ph.D, Dr. Hj. Aslamiah Ahmad, M.Pd, Ph.D
dan Sulistiyana, S.Pd., M.Pd, dijelaskan mulai dari hakikat guru profesional,
bimbingan dan konseling, bagaimana administrasi yang terjadi di sekolah, supervisi
dan pembinaan

12
setiap guru yang ada di setiap sekolah dalam menunjang keprofesionalannya serta
bagaimana perkembangan dan manajemen dari sekolah serta kondisi yang mendukung
implementasi di sekolah.
Terdapat juga perbedaan antara kedua buku profesi kependidikan tersebut yaitu
mengenai cakupan materi yang dimuat dalam kedua buku. Dimana dalam buku
terdapat materi yang tidak ada pada buku pembanding yaitu pada pembahasan
mengenai peran organisasi dan Penyikapan profesi kependidikan.

B. KELEBIHAN
Dalam buku Profesi Kependidikan karangan Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd, terdapat
beberapa kelebihan berdasarkan buku pembanding, yaitu :
1. Materi dalam buku ini dijelaskan secara beruntut sehingga terlihat keterikatan yang
jelas antara materi pada bab berikut dengan bab sebelumnya.
2. Materi yang dijabarkan dalam setiap bab merupakan materi yang cukup banyak dan
lengkap.
3. Aspek-aspek pengetahuan mengenai pengertian profesi dan bagaimana
profesionalisme guru dijelaskan secara detail.
4. Bahasa yang digunakan dalam buku ini mudah dimengerti sehingga bagi siapa saja
yang membacanya akan lebih mudah memahaminya.
5. Penulisan dalam buku sesuai dengan aturan EYD.
6. Cover buku yang menarik, membuat adanya ketertarikan pembaca untuk membaca
buku tersebut.
7. Buku ini juga dilengkapi dengan lampiran – lampiran yang sangat bermanfaat bagi
pembaca karena berisi undang-undang tentang guru dan dosen sehingga kita dapat
lebih memahami hal-hal yang mendasari dan melatarbelakangi profesionalisme
seorang guru.

C. KELEMAHAN
Dalam buku Profesi Kependidikan karangan Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd,
terdapat beberapa kelemahan berdasarkan buku pembanding, yaitu :
1. Tidak disajikan contoh dalam buku ini dalam menjelaskan materi tentang sesuatu
yang aplikatif sehingga tidak tampak efek dari profesionalisme seorang guru dalam
pengajaran di sekolah.

13
2. Tidak diberikan contoh instrument untuk menyelidiki guru yang mengalami
kesulitan dalam meningkatkan keprofesionalannya, misalnya instrument untuk
observasi, interview dan lain-lain.
3. Penulisan yang sesuai dengan EYD, namun masih tidak begitu bagus dalam format
penulisan karena tidak menarik serta tidak disertai dengan gambar atau diagram-
diagram yang menggambar suatu data sehingga lebih relevan data atau penjelasan
yang disampaikan dalam setiap materi pada buku tersebut.

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas, mengenai pembahasan isi dalam buku Profesi
Kependidikan karangan Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd, maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan, yaitu pengertian profesi adalah jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian
dari para anggotanya. Profesionalisme guru sangat diperlukan untuk mengembangkan dan
meningkatkan mutu pendidikan. Hal ini dikarenakan guru merupakan faktor utama yang
sangat berperan dalam pelaksanaan pendidikan.

Kode etik profesi adalah norma yang mengatur segala tingkah laku dari anggota
organisasi profesi yang sifatnya mengikat ke dalam, fungsinya adalah untuk memberikan
pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan,
sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan, mencegah campur
tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi.
Tujuan dari adanya kode etik profesi ini adalah Menjunjung tinggi martabat profesi ,
Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggotanya, Pedoman berperilaku,
Untuk meningkatkan pengabdian anggota profesi, Untuk meningkatkan mutu profesi,
Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.

C. SARAN

Menurut yang saya baca dari buku Profesi Kependidikan, buku tersebut sangat layak
digunakan untuk seorang mahasiswa seperti kami dan menjadi referensi bagi si pembaca
dan diharapkan agar buku tersebut lebih teliti lagi saat dalam pengetikan agar tidak ada

14
kesalahan serta memudahkan pembaca untuk mengaplikasikan dalam kehidupan sehari
hari serta pelengkap identitas buku tersebut.
semoga kita semua kelak menjadi guru yang Professional dibidangnya, serta mematuhi
kode etik yang telah ditetapkan. Karena keberhasilan seorang tenaga didik dalam
melahirkan generasi bangsa tergantung pada pendidiknya. Profesi memiliki konsekuensi,
bukan saja kompetensi akademik, sosial, atau kompetensi kompetensi lainnya. Melainkan
juga melekat apa yang disebut sebagai kaum profesional.

15

Anda mungkin juga menyukai