PROFESI PENDIDIKAN
DISUSUN OLEH
TAHUN 2023
1
KATA PENGANTAR
Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, sebab
telah memberikan rahmat dan karuniaNya serta kesehatan kepada saya, sehingga mampu
menyelesaikan tugas “CRITICAL BOOK REVIEW” . Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah
satu mata kuliah saya yaitu “Profesi Kependidikan”.
Tugas critical book review ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan kita semua khususnya dalam hal Profesi kependidikan Saya menyadari bahwa tugas
critical book review ini masih jauh dari kesempurnaan, apabila dalam tugas ini terdapat banyak
kekurangan dan kesalahan, saya mohon maaf karna sesungguhnya pengetahuan dan pemahaman
saya masih terbatas , karna keterbatasan ilmu dan pemahaman saya yang belum seberapa.
Karena itu saya sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya
membangun guna menyempurnakan tugas ini. Saya berharap semoga tugas critical book review
ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi saya khususnya. Atas perhatian nya saya
mengucapkan terima kasih .
Julyanti Sinaga
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................4
A. Rasionalisasi pentingnya CBR.....................................................................................4
B. Tujuan Penulisan CBR................................................................................................4
C. Manfaat CBR................................................................................................................4
D. Identitas Buku..............................................................................................................4
A. BAB I..........................................................................................................................6
B. BAB II.......................................................................................................................10
C. BAB III.......................................................................................................................12
D. BAB IV......................................................................................................................14
E. BAB V........................................................................................................................16
F. BAB VI......................................................................................................................18
BAB IV PENUTUP............................................................................................................23
A. Kesimpulan................................................................................................................23
B. Saran...........................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................24
3
BAB I
PENDAHULUAN
B. Tujuan Penulisan CBR Tujuan dibuat critical book review yaitu untuk:
a. Mengulas isi buku
b. Mencari informasi sebuah buku
c. Menambah : pengetahuan dan wawasan mengenai buku yang telah direview
d. Meningkatkan : ketelitian dengan meringkas pembahasan buku tersebut.
D. Identitas Buku
4
Pengarang : Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd
Penerbit : UNIMED PRESS
Tahun Terbit : 2023
Urutan caetakan : Keduabelas
Kota terbit : Medan
ISBN : 979-602-7938-05-2
Cover Buku :
5
BAB II
a) Pengantar
Di dalam Lingkungan masyarakat guru adalah salah satu pekerjaan yang sudah lama dikenal Dan
tetap akan dibutuhkan. Di dalam masyarakat guru adalah warga yang diinginkan sebagai pemberi
inspirasi penggerak dan pelatih dalam penguasaan kecakapan tertentu bagi anak didik agar siap
membangun hidup beserta lingkungan masyarakatnya . lebih dari itu guru dapat dilihat dari dua sisi ,
Sisi pertama sebagai bidang pekerjaan yang hanya dapat dikerjakan oleh orang yang profesional di
bidang keguruan. di sisi lain sebagai insan atau tenaga pendidik yang telah dinyatakan atau
menyatakan diri memiliki kualifikasi sebagai guru yang profesional.Guru sebagai jabatan atau
pekerjaan adalah jenis pekerjaan yang menuntut setiap orang ingin mengerjakannya memiliki
keahlian, kecakapan, keterampilan di bidang kependidikan dan pembelajaran yang diperoleh melalui
proses pendidikan dan latihan dalam waktu yang relatif lama hingga di tingkat perguruan tinggi
untuk memberikan pelayanan yang profesional kepada peserta belajar.
pekerjaan yang menuntut orang memenuhi kriteria tersebut disebut sebagai “profesi”. berdasarkan
penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa guru sebagai jabatan atau pekerjaan tidak boleh diemban
oleh sembaran orang hanya diperuntukkan bagi mereka yang telah memenuhi persyaratan seperti di
atas. Ada yang beranggapan bahwa dengan bermodalkan penguasaan materi dan cakap
menyampaikan materi kepada siswa sudah cukup seseorang menjadi guru dengan dua kemampuan
tersebut Belumlah profesional karena guru yang profesional Harus Memiliki berbagai keterampilan
kemampuan khusus sikap mencintai pekerjaannya memiliki dan menjaga kode etik guru dan lain
sebagainya
6
telah dilakukan oleh pihak yang berwenang ( misalnya, organisasi profesional , konsorsium), dan
jabatan tersebut mendapat pengakuan dari masyarakat dan negara.
perlu dibedakan pekerjaan profesional dari seorang teknisi di mana kedua pekerja tersebut
dapat saja tampil dengan untuk kerja yang sama tetapi seorang pekerja profesional dituntut
menguasai visi yang mendasari keterampilan yang menyangkut wawasan filosofis, pertimbangan
rasional dan memiliki sikap yang positif dalam melaksanakan serta mengembangkan mutu karyanya.
suatu pekerjaan dikatakan profesi apabila pekerjaan tersebut hanya dapat dikerjakan oleh orang yang
memenuhi persyaratan atau kriteria tertentu yang di mana kriteria tersebut harus melalui pendidikan
tinggi, melibatkan kegiatan mental, menuntut keahlian dan diikat oleh kode etik tertentu
c) Ciri-ciri Profesi dan Profesional
Sanusi mengemukakan beberapa ciri profesi ditinjau dari beberapa segi:
1) segi fungsi dan signifikansi sosial; Suatu profesi merupakan pekerjaan yang memiliki fungsi sosial
yang penting
2) segi keahlian dan keterampilan; untuk mewujudkan fungsi ini dituntut derajat keahlian dan
keterampilan tertentu
3) memperoleh keahlian dan keterampilan yang dilakukan secara rutin serta bersifat pemecahan
masalah atau menangani situasi kritis melalui teori dan metode ilmiah
4) batang tubuh ilmu artinya profesi didasarkan kepada suatu disiplin ilmu yang jelas sistematis dan
eksplisit.
5)Masa pendidikan; membutuhkan masa latihan yang lama dan dilakukan di tingkat perguruan
tinggi.
6) aplikasi dan sosialisasi nilai-nilai profesional; merupakan Wahana untuk sosialisasi nilai
profesional di kalangan mahasiswa.
7) kode etik tertentu dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
8) wewenang atau kekuasaan untuk memberi suatu judgement/ pendapat/ keputusan.
9) tanggung jawab profesional atau otonomi
10) pengakuan dan imbalan titik, sebagai imbalan dari pendidikan dan latihan yang lama Dan seluruh
jasa yang diberikan kepada masyarakat maka seorang profesional mempunyai prestasi yang tinggi
Oleh karena itu wajar mendapatkan imbalan yang layak
10 ciri profesional yang meliputi; 1 bekerja sepenuhnya dalam jam kerja ( full time) 2 pilihan
kerja didasarkan pada motivasi yang kuat, 3 memiliki seperangkat pengetahuan ilmu dan
keterampilan khusus yang diperoleh lewat pendidikan dan latihan yang lama, 4 membuat keputusan
sendiri dalam menyelesaikan pekerjaan atau menangani klien,5 pekerja berorientasi kepada
pelayanan bukan untuk kepentingan pribadi, 6 pelayanan didasarkan pada kebutuhan objektif Klien,
7 memiliki otonomi atau bertindak dalam menyelesaikan persoalan klien, 8 menjadi anggota
organisasi profesional sesudah memenuhi persyaratan atau kriteria tertentu, 9 memiliki kekuatan
dan status yang tinggi sebagai ekspert dalam spesialisasinya, 10 keahliannya itu boleh di
advertensikan untuk mencari klien.
d) Guru Sebagai jabatan Profesional
Berdasarkan persyaratan umum seperti disebutkan sebelumnya jabatan guru telah memenuhi kriteria
7
yang dikemukakan sebelumnya oleh karena itu jabatan guru dapat digolongkan kepada profesi atau
jabatan profesional. kekhususan jabatan guru dari jabatan profesional lainnya dapat disimak Dari
kompetensi keguruan itu. jadi kompetensi guru dapat berarti suatu kewenangan guru dalam
menentukan atau memutuskan suatu permasalahan yang ada dalam suatu lingkup pembelajaran atau
juga dapat diartikan sebagai kemampuan guru dalam menguasai pekerjaan keguruan yang bersifat
operasional dan manajerial.
Guru sebagai jabatan dituntut memiliki tiga kompetensi: kompetensi personal Kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional. kompetensi personal yaitu percakapan pribadi dalam mengembangkan
komunikasi antar personal yang bersifat psikologis kepada siswa-siswa dan teman sejawatnya.
Kompetensi sosial yaitu kemampuan berkomunikasi sosial baik dengan siswa, dengan sesama teman
guru, kepala sekolah , maupun dengan masyarakat lugas . Kemampuan profesional yaitu
kemampuan melaksanakan tugas, dan mengenai batas-batas kemampuannya, serta kesiapan dan
keterbatasan pelaksanaan tugas tersebut.
9
BAB II PROFESIONALISASI JABATAN GURU
A. Pengertian Profesionalisasi
seseorang yang memiliki niat menjadi guru itu harus mengikuti atau mengalami sejumlah
perjalanan yang terancang sedemikian rupa dan dari setiap perjalanan tersebut ia akan mengalami
perubahan-perubahan tertentu yang pada akhirnya dirinya terbentuk menjadi sosok guru yang
profesional sesuai dengan harapan dirinya rumah masyarakat bangsa dan negaranya bahkan
penciptanya untuk menjadi guru seorang harus memiliki tekad dan komitmen mengikuti seluruh
perjalanan pembentukan kepribadian guru yang profesional yang diawali dari adanya keinginan atau
niat yang tulus dari hati yang paling dalam untuk menjadi guru. dari itu seseorang tadi menCari dan
terus mencari hingga menemukan berbagai strategi model, pendekatan, metode, teknik dan kiat untuk
membekali dirinya sejumlah sikap, pengetahuan keterampilan yang dipersyaratkan bagi seorang guru
yang profesional melalui pendidikan formal, non formal dan informal sehingga dengan senang hati
dan komitmen efektif yang tinggi memasuki lembaga pendidikan yang mampu membantu dirinya
menjadi guru yang profesional proses yang dialami atau dijalani seseorang yang memiliki niat
menjadi guru sejak memiliki niat menjadi guru lalu memasuki lembaga pendidikan baik formal
nonformal maupun informal untuk mengalami proses pendidikan dan latihan dalam kurun waktu
tertentu kemudian memperoleh pengakuan sebagai guru yang profesional dapat ijazah sertifikat
sebagai guru kemudian terus belajar belajar dan belajar sampai menemukan sosok guru yang benar-
benar profesional dan akhirnya kembali menyadari bahwa dirinya sudah tidak mampu menjadi guru
lagi karena Sudah pensiun atau sudah tamat riwayat hidupnya itulah yang dimaksud dengan
profesionalisasi guru.
14
ditekankan pada proses pendidikan yang di yakni sangat menuntut output pendidikan.
2. Fungsi Manajemen Pendidikan
Rangkaian kegiatan manajemen pendidikan diawali dengan perumusan tujuan-
perencanaan, lalu dilanjutkan dengan pelaksanaan, dan selama pelaksanaan dilakukan
pengawasan atau penilaian, dan diakhiri dengan pemberian umpan balik/ tindak
lanjut( follow up). rangkaian kegiatan tersebut sering disebut dengan fungsi manajemen
atau proses manajemen. fungsi , artinya kegiatan atau tugas-tugas yang harus dikerjakan
dalam usaha mencapai tujuan.
a. Perencanaan ( Planning)
Perencanaan dianggap sebagai tindakan mempersiapkan sejumlah tindakan untuk masa
yang akan datang dengan jalan membuat keputusan-keputusan sekarang. dengan membuat
keputusan inilah semua tindakan atau aktivitas, cara melakukan aktivitas, sumber daya
yang dibutuhkan, dipikirkan, dipilih dan ditetapkan untuk disikapi dan dijalankan di masa
depan untuk mencapai tujuan. tahapan perencanaan yaitu perumusan tujuan, Perumusan
kebijaksanaan, perumusan prosedur, perencanaan skala kemajuan dan perencanaan yang
bersifat menyeluruh.
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian diartikan sebagai kegiatan pembagian peranan tugas dan tanggung
jawab pada orang atau bagian yang terlibat dalam kerjasama sekolah. pengorganisasian
terdiri atas komponen Penentuan sasaran, pembagian pekerjaan (tugas). Efisiensi dalam
pengorganisasian adalah pengakuan terhadap sekolah pada penggunaan waktu, uang, dan
sumber daya yang terbatas dalam mencapai tujuannya yaitu menentukan alat yang
diperlukan, pengalokasian, waktu, dana dan sumber daya sekolah.
c. Penyusunan Pegawai ( Staffing)
Fungsi staffing dalam konsep manajemen merupakan fungsi yang tidak kalah penting.
tetapi agak berbeda dengan fungsi lainnya penekanan dari fungsi ini lebih difokuskan pada
sumber daya manusia yang akan melakukan kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan
dan diorganisasikan secara jelas pada fungsi perencanaan dan pengorganisasian.
d. Pengarahan (Directing)
Pengarahan diartikan sebagai suatu usaha untuk menjaga agar apa yang telah
direncanakan dapat berjalan seperti yang dikehendaki artinya semua yang telah
direncanakan sebelumnya hendaknya dapat direalisasikan sebagaimana seharusnya. dalam
pelaksanaannya pengarahan ini seringkali dilakukan bersamaan dengan controlling
( pengawasan).
e. Koordinasi (Coordinating)
15
Pengkoordinasian merupakan suatu aktivitas manajer membawa orang-orang yang
terlibat dalam organisasi ke dalam suasana kerjasama yang harmonis. dengan adanya
pengordinasian dapat dihindari kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat dan
kesimpang siuran di dalam bertindak antara orang-orang yang terlibat dalam mencapai
tujuan organisasi.
f. Pencatatan dan Pelaporan ( Recording and Reporting)
Fungsi ini umumnya lebih banyak ditangani oleh bagian ketatausahaan. bagian inilah
yang diharapkan dapat membantu manajer mencatat segala sesuatu yang dilakukan dalam
organisasi mulai dari hal-hal yang paling sederhana/ kecil sampai ke hal-hal yang sangat
kompleks/ besar.
g. Pengawasan (Contolling)
melalui pengawasan yang efektif roda organisasi, implementasi rencana, kebijakan dan
upaya pengendalian mutu dapat dilaksanakan dengan lebih baik. pengawasan merupakan
fungsi administratif yang mengharapkan setiap administrator memastikan bahwa apa yang
dikerjakan sesuai dengan yang direncanakan.
Manajemen Pendidikan adalah alat untuk mencapai tujuan Pendidikan. Sebagai alat,
manajemen pendidikan Harus dijalankan secara efektif dan efisien dengan memperdayakan
sumber daya yang tersedia pada baik Manusia dan non manusia Sehingga semuanya menjadi satu
titik akhir, Guru secara profesional melaksanakan proses pembelajaran agar peserta didik mau dan
dapat belajar hingga mencapai tujuan pendidikan. manajemen pendidikan di sekolah harus
dijalankan sesuai dengan fungsi-fungsinya dan berpegang pada prinsip-prinsip manajemen yang
efektif dan efisien. sebagai bagian tidak terpisahkan dari sistem pendidikan, guru bidang studi
harus memahami dan mampu menjadi bagian yang terintegrasi dalam manajemen pendidikan
dengan melaksanakan segala tugas dan tanggung jawab pada setiap bidang garapan yang dikelola
oleh Kepala Sekolah sebagai manajer pendidikan di Indonesia.
16
supervisor adalah seseorang yang memiliki kelebihan-kelebihan di bidang keguruan, di mana
kelebihan tersebut dapat membuat membantu guru memperbaiki situasi belajar mengajar ke
arah yang lebih baik.
C. Latar Belakang Pentingnya supervisi
Latar belakang pentingnya supervisi bagi guru-guru dan tenaga pendidikan lainnya di
lembaga pendidikan diantaranya: penyelenggaraan pendidikan melibatkan peran sejumlah
orang yang perlu dikendalikan dalam kerjasama pengendalian dimaksud ditujukan dalam
rangka pencapaian tujuan pendidikan yang efektif dan efisien. untuk ini diperlukan pembinaan
yang kontinu dan sistematis terhadap seluruh personal dalam lembaga pendidikan yang
dimaksud. program pembinaan personal seperti ini dalam dunia pendidikan disebut sebagai
supervisi.
D. Tujuan Supervisi Pendidikan
Supervisi pendidikan bukan menyodorkan suatu teori menganjurkan sesuai kebutuhan dan
untuk mengungkapkan beberapa karakteristik esensial teori. dari pandangan para ahli tujuan
supervisi pendidikan yaitu untuk membantu guru-guru dalam mengembangkan proses belajar
mengajar, Lebih memahami mutu, pertumbuhan, dan peranan sekolah untuk mencapai
tujuannya. Jadi dapat ditegaskan bahwa tujuan supervisi adalah untuk meningkatkan situasi
dan proses belajar mengajar berada dalam rangka tujuan pendidikan nasional.
E. Fungsi Supervisi Pendidikan
Supervisi mempunyai fungsi penilaian( evaluation) dengan jalan penelitian( research)
dan merupakan usaha perbaikan( improvement). jadi dapat ditegaskan Fungsi dan spesifikasi
supervisi pengajaran adalah memberikan pelayanan supervisi pengajaran kepada guru untuk
menumbuhkan proses belajar mengajar yang berkualitas baik menyenangkan, inovatif dan
dapat menjaga keseimbangan pelaksanaan tugas staff mengajar.
F. Prinsip Supervisi Pendidikan
Prinsip supervisi pendidikan antara lain adalah ilmiah yang berarti sistematis dilaksanakan
secara tersusun, kontiniu, teratur ,objektif, demokratis, kooperatif, menggunakan alat ,
konstruktif dan kreatif.
G. Permasalahan pada Supervisi Guru
Marsudi W. Kisworo (2013) Menjelaskan bahwa Kompetensi guru mengalami
kemerosotan karena pembinaan yang diabaikan.
H. Pendekatan Supervisi Pendidikan
Ada beberapa model yang berkembang dalam supervisi pengajaran, yaitu supervisi
konvensional, supervisi ilmiah, supervisi klinis dan supervisi artistik. Peningkatan kemampuan
supervisi bagi supervisor tentu dimulai dari kemampuannya melakukan pendekatan supervisi
pengajaran. ada beberapa pendekatan yang berkembang dalam supervisi pengajaran antara
lain; pendekatan direktif ,pendekatan non direktif dan pendekatan kolaboratif.
17
I. Tugas Supervisi Pendidikan
Burton mencatat bahwa seorang supervisor mempunyai tugas; 1 meningkatkan aktivitas
pembelajaran, 2 meningkatkan pelayanan guru, 3 menyeleksi dan mengorganisir materi-materi
Pembelajaran , 4 pengetesan dan pengukuran, dan 5 menentukan peringkat guru.
J. Teknik Supervisi Pendidikan
Teknik supervisi pendidikan yang diterapkan di sekolah sangat ditentukan oleh model dan
pendekatan yang digunakan. teknik tersebut sangat beraneka ragam jenisnya namun secara
garis besar dapat dikelompokkan atas dua bagian besar yakni teknik yang bersifat kelompok
dan teknik yang bersifat Individual. Teknik yang bersifat kelompok terdiri dari pertemuan
orientasi, Rapat guru, studi kelompok antar guru, diskusi sebagai proses kelompok, tukar
menukar pengalaman, lokakarya, diskusi panel, seminar, simposium, demonstrasi mengajar,
perpustakaan jabatan, Buletin supervisi, mem baca langsung, mengikuti kursus, organisasi
ja, laboratorium kurikulum, dan perjalanan sekolah. sedangkan teknik yang bersifat individual
terdiri dari kunjungan kelas, observasi kelas, percakapan pribadi, intervisitasi, dan menilai diri
sendiri.
18
1. Fungsi pemahaman, tugas konselor adalah mengetahui siapa dan bagaimana individu yang
di konseling itu.
2. fungsi pencegahan, merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah
3. fungsi penyaluran, dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah para siswa perlu
dibantu agar memperoleh prestasi yang sebaik-baiknya untuk itu setiap mahasiswa hendak
mendapatkan kesempatan untuk mengembangkannya sesuai dengan keadaan atau potensi
masing-masing dengan dibantunya konseling penyaluran.
4. fungsi penyesuaian, layanan konseling yang berfungsi untuk membantu terciptanya
penyesuaian antar siswa dan lingkungannya .
5. Fungsi perbaikan, meskipun fungsi pemahaman pencegahan penyaluran dan penyesuaian
telah dilaksanakan, namun siswa bersangkutan masih Mungkin mengalami masalah-
masalah tertentu. di sinilah fungsi perbaikan dan pelayanan bimbingan dan konseling
diperlukan.
6. fungsi pengembangan, konseling berfungsi mengembangkan artinya layanan yang
diberikan membantu para siswa dalam mengembangkan keseluruhan secara lebih terarah
dan mantap.
19
Prinsip Pokok Konseling
Secara rinci prinsip-prinsip konseling dijabarkan sebagai berikut:
1. Prinsip umum konseling
2. prinsip khusus yang berhubungan dengan individu( klien)
3. prinsip-prinsip khusus yang berhubungan dengan individu konselor
4. prinsip-prinsip khusus yang berhubungan dengan organisasi dan administrasi konseling.
Pengembangan Program BK
Layanan bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang terencana berdasarkan
pengukuran kebutuhan yang diwujudkan dalam bentuk program bimbingan dan konseling
program bimbingan dan konseling di sekolah dapat disusun secara makro untuk 3 tahun misuh
satu tahun dan mikro sebagai kegiatan operasional dan memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan
khusus.
Program bimbingan dan konseling disusun berdasarkan struktur program dan bimbingan dan
konseling perkembangan.
1. komponen (struktur) program bimbingan dan konseling di sekolah
struktur program bimbingan diklasifikasikan ke dalam empat jenis layanan yaitu a. pelayanan
dasar bimbingan; b. layanan responsi; c. pelayanan perencanaan Individual; dan d pelayanan
dukungan sistem.
2. pengalitanan siswa bermasalah
sesuai dengan asas konseling, seorang guru atau konselor telah mengerahkan segenap
kemampuannya untuk membantu siswa, tetapi siswa itu belum juga mampu menyelesaikan
20
masalah yang dihadapinya, maka guru/ konselor harus mengalikannya kepada petugas atau badan
lain yang lebih ahli
3. pengembangan suasana kondusif
guru mempunyai peranan dan kedudukan penting dalam keseluruhan proses pendidikan/
pendidikan formal, Bahkan dalam keseluruhan pembangunan masyarakat pada umumnya
4. pemantauan pelaksanaan pelayanan konseling
pada pelayanan konseling di sekolah, khususnya peran guru telah diuraikan dalam program dan
pelaksanaan konseling. di samping itu konselor di sekolah mempunyai Tugas, antara lain;
bertanggung jawab tentang pelaksanaan seluruh program konseling di sekolah yang bersangkutan
5. peranan guru dalam konseling di kelas
Untuk melaksanakan tugas sehari-hari, seorang guru menghadapi sejumlah siswa, mungkin
sampai beratus-ratus siswa yang terbagi dalam beberapa kelas yang harus dilayaninya secara
bergiliran, sebelum melakukan tugas mengajar, guru harus mempersiapkan pelajaran secara baik
dan sesudahnya guru harus melakukan berbagai tugas, seperti memeriksa dan memberi angka.
6. konferensi kasus
konferensi kasus adalah pertemuan yang direncanakan untuk membahas keadaan dan masalah
seseorang atau beberapa orang. tujuan utamanya ialah untuk lebih mengenal dan memahami
anak, anak dapat tertolong.
21
BAB III
PEMBAHASAN BUKU
A. KELEBIHAN BUKU
B. KEKURANGAN BUKU
Gagasan yang diajukan oleh penulis pada buku diktat cukup logis namun kurangteratur.
Pembaca merasapenulis/editor berupaya untuk memperbanyak tulisan dalam buku padahal
isikalimat antar paragraf sama saja. Timbul kesan upaya ini dapat menebalkan buku.
Masih terdapat banyak kesalahan pengetikan yang ditemukan pada buku diktat.
22
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan persyaratan umum seperti disebutkan sebelumnya jabatan guru telah memenuhi
kriteria yang dikemukakan sebelumnya oleh karena itu jabatan guru dapat digolongkan kepada
profesi atau jabatan profesional. jadi kompetensi guru dapat berarti suatu kewenangan guru dalam
menentukan atau memutuskan suatu permasalahan yang ada dalam suatu lingkup pembelajaran atau
juga dapat diartikan sebagai kemampuan guru dalam menguasai pekerjaan keguruan yang bersifat
operasional dan manajerial. kompetensi personal yaitu percakapan pribadi dalam mengembangkan
komunikasi antar personal yang bersifat psikologis kepada siswa-siswa dan teman sejawatnya. dalam
masyarakat yang mengalami perubahan tentu saja akan ada pergeseran mengenai persepsi tugas-tugas
guru. Kriteria dan kompetensi guru profesional kriteria untuk menjadi guru yang profesional sangat
beragam namun kriteria utama meliputi tiga yakni harus ahli bertanggung jawab baik intelektual
maupun moral dan memiliki rasa kesejawatan Kompetensi guru yang profesional diartikan sebagai
perangkat tindakan cerdas atau seperangkat tugas dan kewajiban yang melekat pada dirinya dengan
penuh tanggung jawab dan keikhlasan. Mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran
disekolag dan subtansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan
metodelogi keilmuannya.
B. SARAN
23
bagi si pembaca dan diharapkan agar
buku tersebut lebih teliti lagi saat
dalam
pengetikan agar tidak ada kesalahan
serta memudahkan pembaca untuk
mengaplikasikan dalam kehidupan
sehari hari serta perlengkaplah
identitas buku
tersebut
Menurut yang saya baca dari buku
Profesi Kependidikan,buku tersebut
sangat
layak digunakan untuk seorang
mahasiswa seperti kami dan menjadi
reverensi
24
bagi si pembaca dan diharapkan agar
buku tersebut lebih teliti lagi saat
dalam
pengetikan agar tidak ada kesalahan
serta memudahkan pembaca untuk
mengaplikasikan dalam kehidupan
sehari hari serta perlengkaplah
identitas buku
tersebut
Setelah saya baca dari buku profesi kependidikan buku tersebut sangat layak digunakan
untuk mahasiswa seperti saya, dan diharapkan kepada penulis agar lebih teliti dalam pengetikan agar
tidak ada kesalahan .
26
bagi si pembaca dan diharapkan agar
buku tersebut lebih teliti lagi saat
dalam
pengetikan agar tidak ada kesalahan
serta memudahkan pembaca untuk
mengaplikasikan dalam kehidupan
sehari hari serta perlengkaplah
identitas buku
tersebut
Menurut yang saya baca dari buku
Profesi Kependidikan,buku tersebut
sangat
layak digunakan untuk seorang
mahasiswa seperti kami dan menjadi
reverensi
27
bagi si pembaca dan diharapkan agar
buku tersebut lebih teliti lagi saat
dalam
pengetikan agar tidak ada kesalahan
serta memudahkan pembaca untuk
mengaplikasikan dalam kehidupan
sehari hari serta perlengkaplah
identitas buku
tersebut
Menurut yang saya baca dari buku
Profesi Kependidikan,buku tersebut
sangat
layak digunakan untuk seorang
mahasiswa seperti kami dan menjadi
reverensi
28
bagi si pembaca dan diharapkan agar
buku tersebut lebih teliti lagi saat
dalam
pengetikan agar tidak ada kesalahan
serta memudahkan pembaca untuk
mengaplikasikan dalam kehidupan
sehari hari serta perlengkaplah
identitas buku
tersebut
29
DAPTAR PUSTAKA
30