Anda di halaman 1dari 19

CRITICAL BOOK REVIEW

Critical Book Review

Mk: Strategi Belajar Mengajar

Prodi: PGSD

Sekor Nilai:

PROFESI KEPENDIDIKAN

(Drs.Perdy Karuru,M.Pd,dkk. 2017)

Disusun oleh:

Nama : Dewi Sinta Elisabet Hutahaean

Nim : 1213311034

Kelas : Reguler J Pgsd 2021

Dosen Pengampu : Laurensia Masri Perangin-Angin,S.Pd.,M.Pd

Matakuliah : Strategi Belajar Mengajar

PROGRAM STUDI PGSD

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGRI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan kasih karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas critical book matakuliah
Strategi Belajar Mengajar. Saya juga berterimakasih kepada Ibu Dosen yang
bersangkutan yang telah memberikan bimbingan dalam penyelesian tugas critical book
ini.

Dalam penyusunan penulisan critical book report ini, penulis banyak


mendapatkan bantuan berupa masukan, arahan dan bimbingan serta kritik dan saran
yang konstruktif dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung.
Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Laurensia Masri Perangin-
Angin,S.Pd.,M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Strategi Belajar Mengajar.

Saya menyadari bahwa critical book review ini masih banyak kekurangannya oleh
sebab itu saya minta maaf dan harap memaklumi apabila terdapat penjelasan dan hal-
hal yang masih belum sempurna. Akhir kata saya ucapkan terimakasih dan semoga
tugas ini bermanfaat bagi pembacanya.

Penulis menyadari dalam penulisan laporan dan ringkasan mata kuliah dalam
bentuk Critical Book Review yang membahas tentang “Profesi Kependidikan”, masih
banyak kekurangan dalam penulisan laporan CBR ini, untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun,untuk kesempurnaan CBR ini.

Penulis juga berharap kiranya laporan CBR ini dapat bermanfaat bagi penulis
maupun pembaca dan mudah-mudahan critical book review ini dijadikan pembelajaran
bagi teman-teman. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan,September 2022

Dewi Sinta Elisabet Hutahaean

1213311034

ii
DAFTAR ISI

Table of Contents
KATA PENGANTAR........................................................................................................................................ ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................................. 1

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR ......................................................................................................... 1

B. Tujuan CBR .............................................................................................................................................. 1

C. Manfaat CBR ............................................................................................................................................ 1

D. Identitas Buku .................................................................................................................................... 2

BAB II RINGKASAN ISI BUKU .................................................................................................................... 4

BAB III PEMBAHASAN ............................................................................................................................... 12

A. Pembahasan Isi Buku ........................................................................................................................ 12

B. Kelebihan Dan Kekurangan Buku ................................................................................................ 13

BAB IV PENUTUP ......................................................................................................................................... 15

A. Kesimpulan ........................................................................................................................................... 15

B. Saran ........................................................................................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................................... 16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR


Rasionalisme Pentingnya resensi buku kritis adalah untuk menguji kemampuan
siswa untuk meringkas, menganalisis, dan membandingkan buku, dan memungkinkan
mereka untuk menemukan kekuatan dan kelemahan dalam sebuah buku. Berdasarkan
tinjauan ini, siswa akan dapat menambah pengetahuan dengan membaca buku yang
diresensi dan buku tersebut akan cocok untuk siswa dan pendidik untuk digunakan
sebagai referensi untuk belajar dan mengajar dalam proses pembelajaran.

Ada beragam karakteristik dari setiap buku yang berbeda. Karena itulah, dari
perbedaan karakteristik dan sajian materi isi buku dilakukan sebuah laporan “critical
book report” sebagai langkah pengembangan kemampuan menilai dan menelaah buku,
sehingga didapat buku-buku yang akan lebih baik dan lebih berkualitas tinggi di
kemudian hari.

B. Tujuan CBR
Tujuan Critical Book Review ini yaitu untuk belajar melalui pemenuhan tugas
mata kuliah Strategi Belajar Mengajar untuk membuat Critical Book Review (CBR)
sehingga dapat menambah pengetahuan untuk melihat atau membandingkan dua atau
beberapa buku yang baik dan yang benar. Setelah dapat membandingkan maka akan
dapat membuat suatu ringkasan karena sudah dapat membandingkan mana buku yang
sudah baik dan mana buku yang masih perlu diperbaiki dan juga karna sudah mengerti
langkah-langkah dari pembutan suatu buku.

C. Manfaat CBR
• Dapat memenuhi tugas mata kuliah Strategi Belajar Mengajar.

• Dapat menambah pengetahuan tentang bagaimana pengembangan profesi


keguruan.

• Mengetahui konsep dasar dan struktur profesi kependidikan.

• Untuk mengetahui peran profesi guru dalam dalam system pembelajaran.

• Peranan profesi guru di bidang layanan bimbingan dan konseling.

• Usaha-usaha pengembangan guru sebagai tenaga pendidik.


1
• Untuk memahami dan mengerti isi buku yang akan dikritik.

D. Identitas Buku
• Buku Utama

1. Judul Buku : Profesi Kependidikan

2. Nama Pengarang : Drs. Perdy Karuru,M.Pd. Dkk.

3. Penerbit : UKI Toraja Press

4. Kota Terbit : Toraja, Jln. Nusantara No. 12 Makale 91811 Tana


Toraja

5. Tahun Terbit : 2017

6. ISBN : 978-602-18328-7-5

• Buku Pembanding

1. Judul Buku : Profesi Kependidikan

2. Nama Pengarang : Tustiyana Windiyani,M.Pd. Dkk.

2
3. Penerbit : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Pakuan

4. Kota Terbit : Bogor, Gedung FKIP Universitas Pakuan Jalan


Pakuan No 1 Ciheuleut, Kelurahan Tegallega,
Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor – 16144

5. Tahun Terbit : 2020

6. ISBN : -

3
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

BAB I Profesi Keguruan

Profesi adalah kata serapan dari bahasa Inggris yaitu "Profess", yang
dalam bahasa Yunani adalah bahwa profesi adalah bidang pekerjaan yang
dilandasi oleh Sedangkan Websters New Wold Dictionery (dalam Oteng: 1983)
menyebutkan bahwa profesi sebagai suatu pekerjaan yang meminta pendidikan
tinggi dalam liberaltas atau sains.

Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan kode etik, serta proses


sertifikasi dan lisensi yang khusus. Contoh profesi adalah bidang
keguruan,hukum,kedokteran,keuangan,militer,Teknik dan desainer. dikatakan
bahwa profesi adalah suatu pekerjaan yang pendidikan khusus yang mesti dilalui
sebagai sebuah jabatan pekerjaan ini tidak dapat dikerjakan oleh sembarang
orang yang tidak memiliki keahlian, karena tidak dilatih prajabatan, atau in-
service training). dan dosen adalah jabatan profesi.

Guru sesungguhnya merupakan suatu jabatan profesional. Untuk


memperoleh pemahaman yang lebih tepat, berikut ini akan dikemukakan
pengertian “profesi” dan kemudian akan “profesi” selalu dikaitkan dengan
pekerjaan atau jabatan yang dipegang oleh seseorang, akan tetapi tidak semua
pekerjaan atau jabatan dapat disebut profesi karena profesi arti bahwa suatu
pekerjaan atau jabatan yang disebut profesi tidak dapat dipegang oleh
sembarang orang, akan tetapi pelatihan yang dikembangkan khusus untuk itu.

Menawarkan jasa atau layanan sesuai dengan protokol dan peraturan


dalam bidang yang dijalaninya dan menerima gaji Orang tersebut juga
merupakan anggota suatu organisasi yang didirikan sesuai dengan seringkali
seseorang yang merupakan ahli dalam suatu bidang juga disebut "profesional"
dalam bidangnya meskipun bukan merupakan anggota sebuah organisasi yang di
dirikan secara sah. Istilah lain dalam profesi yaitu profesionalisme,
profesionalitas, dan profesionalisasi. Profesionalisme berasal dari kata
profesional yang mempunyai makna yaitu berhubungan dengan profesi dan
memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya, (KBBI, 1994).

Ciri-ciri atau karakteristik yang atau karakteristik suatu profesi meliputi:


melalui proses pendidikan dan pelatihan yang cukup . Profesi didukung oleh
suatu disiplin ilmu tertentu,ada kode etik yang dijadikan sebagai satu pedoman
diberikan kepada masyarakat, maka anggota profesi secara perseorangan atau
4
kelompok memperoleh imbalan finansial atau material. Syarat guru untuk
melaksanakan tuganya dengan profesional,efisien dan efektif ialah: Menuntut
adanya keterampilan yang didasarkan konsep dan teori ilmu pengetahuan yang
mendalam dan sesuai dengan bidang profesinya, menuntut adanya tingkat
pendidikan yang memadai,emiliki kode etik sebagai acuan dalam melaksanakan
serta memiliki klien/obyek layanan yang tetap, seperti guru.

Dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Pasal 1)


dinyatakan bahwa: “Guru adalah pendidikan profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan
mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal, pada jenjang
pendidikan dasar dan pendidikan menengah”.

Kode Etik Guru Indonesia

1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia


Indonesia seutuhnya berjiwa Pancasila.

2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran professional.

3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai


bahan melakukan bimbingan dan pembinaan.

4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang


berhasilnya proses belajar mengajar.

5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan


masyarakat sekitarnya untuk membina peran dan tanggung jawab
Bersama terhadap Pendidikan.

6. Guru secara pribadi dan secara bersama-sama mengembangkan dan


meningkatkan mutu dan martabat profesinya.

7. Guru memelihara hubungan profesi semangat kekeluargaan dan


kesetiakawanan nasional.

8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu


organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian.

9. Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang


Pendidikan dalam pembangunan Pendidikan.

BAB 2 Kompetensi Profesi Keguruan

Kompetensi merupakan kepribadian seseorang yang telah tertanam dan


berlangsung lama dan dapat memprediksi perilaku dalam berbagai tugas bahwa
kompetensi menyebabkan atau memprediksi perilaku. Acuan kriteria
5
(criterionreferenced) berarti bahwa kompetensi secara aktual menilai siapa yang
mengerjakan sesuatu dengan dengan baik. pekerja yang memiliki kinerja superior dan
biasa-biasa saja Kinerja profesional konselor sekolah merujuk saat melakukan tugas-
tugas profesional sebagai konselor Konselor (SKPKK). Mutu kinerja konselor sekolah
merujuk indikator kompetensi inti yang ditetapkan di dalam SKPKK. Semakin sesuai
kinerja seseorang konselor sekolah dengan spesifikasi yang ditetapkan dalam SKPKK,
maka semakin bermutu kinerja profesional konselor sekolah yang Mutu kinerja
profesional konselor sekolah.

Tanggung jawab guru lebih khusus yaitu:


a. Tanggung jawab moral; bahwa setiap guru harus dengan moral Pancasila dan
mengamalkannya dalam bahwa setiap guru harus menguasai cara belajar
pembelajaran yang efektif,
b. Menjadi model bagi peserta belajar, dan mengembangkan peserta didik.
c. Tanggung jawab dalam bidang kemasyarakatan; bahwa
d. Tanggung jawab dalam bidang keilmuan; bahwa setiap guru harus turut serta
memajukan ilmu.

Saya ingin menekankan di sini bahwa dalam proses khususnya pembelajaran di


setiap satuan Pendidikan di sekolah dasar, guru memegang peranan penting itu
strategis dan tidak bisa digantikan oleh makhluk. Termasuk teknologi,ada berbagai
upaya kualitas guru harus terus ditingkatkan berkelanjutan dan berkelanjutan,
termasuk pengembangan standar kompetensi dan sertifikasi guru. Dalam dunia
pendidikan, pemberdayaan adalah cara yang sangat praktis dan produktif untuk
menghasilkan uang kepala sekolah (manajer), guru,dan karyawan. Proses yang
menghasilkan hasil terbaik dan paling produktif adalah dengan alokasi tanggung jawab
proporsional untuk guru. Prinsip utama pemberdayaan hal ini untuk melibatkan guru
dalam proses pengambilan keputusan. Keputusan dan tanggung jawab. melalui proses
pemberdayaan yang diharapkan dari guru kemerdekaan.

Dalam standar kompetensi dan sertifikasi guru,pemberdayaan ditujukan untuk


meningkatkan kinerja sekolah melalui kinerja guru untuk mencapai tujuan secara
optimal, efektif, efisien. Disisi lain, perlu memperkuat sekolah memberdayakan
mahasiswa dan masyarakat selain mengubah paradigma pendidikan yang dimiliki oleh
guru dan kepala sekolah. Guru dan kepala sekolah sekolah terlebih dahulu mengetahui
dan memahami alam, manfaat dan proses yang memberdayakan siswa. Bawaan
kompetensi dan sertifikasi guru sebagai suatu proses pemberdayaan adalah cara untuk
bangkit potensi motivasi dan kapasitas guru kendalikan dirimu dan lingkunganmu
kepentingan dalam meningkatkan kesejahteraan.

Pengembangan pribadi dan professional termasuk intuisi keagamaan,


pengembangan kebangsaan kepribadian, sikap, prestasi kembangkan diri, bukan hanya
sikap dan keterampilan profesionalisme dalam pendidikan. Guru beraksi tugas harus
terbuka, kritis dan skeptis kemahiran dan pemahaman konten pembelajaran jalankan

6
sesuai dengan karakteristik siswa pembelajaran pendidikan. Selanjutnya, guru
berdasarkan integritas profesional dan sifat bertanggung jawab pilihan yang memiliki
potensi untuk meningkatkan individualitas kuat dan mandiri.

BAB 3 Peran Profesi Guru Dalam Sistem Pembelajaran

Belajar adalah proses interaksi siswa,pendidik dan sumber belajar dalam satu
lingkungan belajar adalah bantuan yang diberikan pendidik memungkinkan proses
akuisisi pengetahuan,perolehan pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan
pembentukan sikap dan keyakinan siswa.dengan kata lain, belajar membantu siswa
belajar dengan baik.

Kriteria pemilihan bahan pembelajaran yang dikembangkan dalam sistem


pembelajaran dan yang menjadi dasar keputusan strategi pembelajaran. A) Kriteria
tujuan pembelajaran materi pembelajaran yang dipilih harus memenuhi tujuan
pembelajaran. Oleh karena itu, materi harus sesuai dengan tujuan yang telah
dirumuskan. B) Materi pembelajaran yang dikembangkan materi pembelajaran ditulis
menurut rumusan tujuan pembelajaran yang dirumuskan secara khusus, dapat diamati
dan diukur. Artinya ada hubungan yang erat antara goal setting dan learning material
setting. C) relevansi dengan kebutuhan siswa kebutuhan dasar siswa adalah
berkembang sesuai dengan potensinya. Materi pembelajaran yang disajikan harus
sesuai dengan keinginan siswa untuk mengembangkan sepenuhnya pengetahuan, sikap,
nilai, dan keterampilannya. D) Adaptasi dengan kondisi sosial siswa dipersiapkan untuk
menjadi anggota masyarakat yang berguna dan mandiri. Dalam hal ini, materi
pembelajaran yang dipilih harus membantu mereka memiliki pengalaman pendidikan
membantu berkembang menjadi manusia yang mudah beradaptasi. Materi
pembelajaran mengandung dimensi etika. E) Materi pembelajaran yang dipilih harus
memperhatikan perkembangan moral siswa. Pengetahuan dan keterampilan yang
diperoleh dari mata pelajaran tersebut harus ditujukan untuk pengembangan manusia
yang beretika sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. F) Materi
pembelajaran disusun menurut ruang lingkup dan alur yang sistematis dan logis, materi
diedit secara berurutan dengan memperhatikan faktor perkembangan psikologis anak,
sehingga anak lebih mudah menyerap materi dan keberhasilannya langsung terlihat. G)
Bahan ajar berasal dari buku sumber standar, guru mata pelajaran swasta, dan
masyarakat.

Pembelajaran adalah kegiatan yang melibatkan siswa dan guru dengan


menggunakan berbagai sumber belajar baik di lingkungan kelas maupun di luar kelas.
Media yang digunakan untuk pembelajaran tidak persis sama dengan situasi mengajar
dalam pola pengajaran tradisional, tetapi dalam arti bahwa proses pembelajaran
termasuk dalam kegiatan pembelajaran dengan penggunaan media yang lebih besar,
tanpa kehadiran seorang guru. Guru adalah pendidik yang merupakan pribadi, panutan,
dan panutan bagi peserta didik dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus

7
memiliki standar kualitas pribadi tertentu, termasuk tanggung jawab, wewenang,
kemandirian, dan disiplin. Pada Tanggung Jawab; Guru harus berusaha untuk
mengetahui dan memahami nilai, moral dan norma sosial, bertindak dan bertindak
sesuai dengan nilai dan norma tersebut. Guru juga harus bertanggung jawab atas semua
perilaku dalam pembelajaran di sekolah dan kehidupan sosial. Berwibawa; guru harus
memiliki keunggulan dalam mewujudkan nilai-nilai spiritual, emosional, moral, sosial
dan intelektual ke dalam kepribadian, dan harus mengikuti ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni dalam memahami dan mengembangkan disiplin ilmu.

BAB 4 Supervisi Pendidikan

Pengertian supervisi pendidikan secara umum mengacu pada upaya peningkatan


pembelajaran. Namun, tampaknya ada pendapat yang sangat berbeda tentang
penafsiran istilah ini. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat kita simpulkan
bahwa supervisi pedagogis pada hakikatnya dapat diartikan sebagai bimbingan
profesional bagi guru, agar siswa dapat mencapai kemajuan yang lebih baik dalam
memenuhi tugas pokoknya untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajarnya.
Supervisi membantu mengembangkan situasi belajar untuk mencapai kondisi kerangka
kerja yang lebih baik. Meskipun tujuan akhirnya adalah untuk fokus pada hasil belajar
siswa, prioritas supervisi adalah untuk mendukung guru.

Orang tua perlu memahami fungsi pengawasan yang merupakan tanggung jawab
utama pengawasan pendidikan. Tugas utama inspektur jenderal pendidikan adalah:
Melakukan inspeksi sebelum memberikan pelayanan kepada guru, supervisor terlebih
dahulu harus melakukan inspeksi. Pemeriksaan ini dimaksudkan sebagai upaya
menelaah seluruh sistem pendidikan yang ada untuk menemukan permasalahan,
kekurangan, baik pada guru, siswa, fasilitas, kurikulum, tujuan pendidikan, metode
pengajaran, dan perangkat lain yang berkaitan dengan keadaan proses belajar
mengajar. Sebagai fungsi pemantauan, pengujian didasarkan pada data terbaru, bukan
informasi yang ketinggalan zaman. Data hasil penelitian screening data akan diolah dan
dijadikan bahan penelitian. Dengan cara ini, teknik dan prosedur yang efektif dapat
ditemukan untuk mendukung guru sehingga supervisi dapat berhasil sepenuhnya.
Evaluasi kegiatan evaluasi berupa menemukan semua fakta yang mempengaruhi
persiapan, pelaksanaan, dan kelangsungan hasil pembelajaran. Seminar seminar akan
diadakan berdasarkan hasil penelitian. Pelatihan ini dirancang untuk memperkenalkan
anda pada cara-cara baru untuk meningkatkan dan/atau meningkatkan. Ini juga akan
menjadi solusi untuk setiap masalah yang muncul. Pelatihan ini dapat berbentuk
lokakarya, seminar, demonstrasi kelas, simulasi, observasi, peer visit, atau metode lain
yang dianggap efektif. Pembinaan pembinaan atau pengembangan merupakan
kelanjutan dan kegiatan memperkenalkan metode-metode baru. Kegiatan ini bertujuan
untuk menginspirasi, membimbing dan mendorong guru untuk menggunakan metode
baru yang diperkenalkan sebagai hasil temuan penelitian. Dalam hal ini juga termasuk
membantu guru dalam memecahkan kesulitan dalam menggunakan metode baru.
8
BAB 5 Peran Profesi Guru di Bidang Layanan Administrasi

Manajemen pendidikan adalah suatu proses holistik dari kegiatan kolaboratif


dalam bidang Pendidikan meliputi perencanaan, pengorganisasian, pendampingan,
koordinasi, pemantauan, pendanaan dan pelaporan penggunaan atau pemanfaatan
fasilitas yang tersedia,baik personal, material maupun spiritual untuk mencapai tujuan
pendidikan secara efisien dan efektif.

Menurut henri fayol, fungsi administrasi umum itu berlaku pada organisasi
manapun. Fungsi manajemen pada hakikatnya adalah proses pencapaian suatu tujuan
melalui serangkaian upaya tersebut. Oleh karena itu, fungsi administrasi pendidikan
dibahas sebagai rangkaian proses kolaboratif untuk mencapai tujuan pendidikan.
Perencanaan merupakan syarat mutlak untuk kegiatan manajemen, dan jika anda tidak
merencanakan kegiatan anda, anda akan berjuang untuk mencapai tujuan anda dan
bahkan gagal. Ada dua faktor yang perlu dipertimbangkan ketika merencanakan
kegiatan,yaitu, faktor objektif dan faktor fasilitas, baik fasilitas pribadi maupun
material.

Ada dua faktor yang perlu dipertimbangkan ketika merencanakan kegiatan.


Yaitu, faktor objektif dan faktor fasilitas, baik fasilitas pribadi maupun material.
Pengorganisasian sebagai fungsi manajemen pendidikan adalah tugas utama pemimpin
pendidikan, termasuk pemimpin sekolah, terutama dalam kehidupan sehari-hari
sekolah, di mana orang yang berbeda membutuhkan keterampilan dan kemampuan
yang berbeda, serta tanggung jawab materi. Organisasi kemudian harus
mempertimbangkan, antara lain, pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab,
yang harus disesuaikan dengan pengalaman, bakat, minat, pengetahuan, dan
kepribadian setiap orang yang diperlukan untuk melaksanakan tugas.

Administrasi pendidikan bertanggung jawab atas segala kegiatan yang


menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Selanjutnya, menurut sergiovani dan carver,
adalah efektivitas produksi, efisiensi, kemampuan beradaptasi, dan kepuasan kerja.
Tujuan penyelenggaraan pendidikan indonesia di sekolah berangkat dari tujuan
pendidikan nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
seluruh bangsa indonesia, yaitu yang beriman dan bertakwa. Yang maha esa dikaruniai
akhlak mulia, pengetahuan dan kompetensi, kesehatan jasmani dan rohani, kerohanian,
kepribadian yang tangguh dan mandiri, serta rasa tanggung jawab sosial dan
kebangsaan.

BAB 6 Peran Profesi Guru di Bidang Layanan Bimbingan dan Konseling

Bimbingan dan konseling adalah intervensi proaktif dan sistematis untuk


membantu individu mencapai tingkat perkembangan yang optimal, mengembangkan
perilaku yang efektif, mengembangkan lingkungan mereka, dan meningkatkan fungsi
dan manfaat mereka di lingkungan. Ini adalah inisiatif. Semua perubahan perilaku ini

9
adalah proses pengembangan pribadi. Artinya, proses interaksi antara individu dengan
lingkungan melalui interaksi yang sehat dan produktif. Bimbingan dan konseling
memiliki tugas dan tanggung jawab penting untuk mengembangkan lingkungan,
membangun interaksi yang dinamis antara individu dan lingkungan, dan mengajar
individu untuk mengembangkan, mengubah, dan meningkatkan perilakunya.

Orientasi dan konseling merupakan layanan profesional dalam rangka


kemandirian siswa, bukan kegiatan pembelajaran dalam konteks suasana pengajaran
yang cocok bagi guru mata pelajaran. (Naskah Akademik ABKIN, Penyusunan
Pendidikan Profesi Konselor dan Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling pada Jalur
Pendidikan Formal, 2007). Layanan bimbingan dan konseling diharapkan dapat
mendukung kesadaran diri siswa, apresiasi terhadap lingkungannya, pengambilan
keputusan, dan memberikan arahan bagi perkembangan siswa. Tidak hanya untuk
siswa bermasalah, tetapi untuk semua siswa. Penawaran orientasi dan konseling
ditargetkan untuk semua siswa, bukan terbatas pada siswa atau "panggilan" tertentu.

Tujuan dari layanan konseling adalah agar konselor:

(1) merencanakan kegiatan kelulusan, pengembangan karir, dan kehidupan masa


depan; (2) mengembangkan segala kemungkinan dan kekuatan seoptimal mungkin; (3)
Beradaptasi dengan lingkungan pendidikan, sosial dan kerja. (4) Mengatasi hambatan
dan kesulitan belajar serta beradaptasi dengan lingkungan pendidikan, sosial dan
pekerjaan.

Untuk mencapai tujuan ini, harus dapat:

(1) Mengenali dan memahami potensi, kekuatan dan tantangan pembangunan; (2)
Mengenali dan memahami potensi atau peluang yang ada di lingkungan seseorang; (3)
Tujuan dan rencana hidup; (4) Memahami dan mengatasi kesulitan sendiri; (5)
menggunakan keterampilan mereka untuk keuntungan mereka sendiri, kepentingan
institusi tempat mereka bekerja dan masyarakat; (6) beradaptasi dengan kondisi dan
tuntutan lingkungan; (7) Mengembangkan segala kemungkinan dan kekuatan secara
optimal.

Dasar-dasar bimbingan dan konseling pada hakekatnya merupakan faktor-faktor


yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan terutama oleh konselor sebagai praktisi
utama dalam pengembangan layanan bimbingan dan konseling. Tentunya untuk dapat
berdiri tegak dan stabil seperti sebuah bangunan, dibutuhkan pondasi yang kuat dan
kokoh. Jika pondasi bangunan tidak kokoh, maka bangunan akan mudah goyah atau
runtuh. Demikian pula dalam layanan bimbingan dan konseling, jika tidak didasarkan
pada dasar dan bukti yang kuat, maka layanan bimbingan dan konseling itu sendiri akan
gagal, dan orang yang memberikan layanan (klien) akan berisiko. Secara umum,
berdasarkan temuan penelitian dari beberapa sumber, secara teori terdapat empat

10
aspek utama yang mendasari pengembangan layanan konseling. dan jasa konsultasi,
yaitu landasan filosofis, psikologis, sosial budaya dan ilmiah (ilmiah) dan teknis.

BAB 7 Usaha Usaha Pengembangan Guru Sebagai Tenaga Pendidik

Guru sebagai pendidik harus berupaya mengembangkannya sejalan dengan


perkembangan zaman yang semakin canggih. Upaya tersebut adalah:

1. Program pendidikan pra-kerja

Program prasekolah adalah program pendidikan yang dilakukan sebelum calon


guru menduduki jabatan tertentu dalam pendidikan sekolah. Lembaga yang
menyelenggarakan program pendidikan pra kerja adalah perguruan tinggi.

2. Program pendidikan dalam jabatan

Program pendidikan dalam jabatan adalah program pendidikan tentang


keterampilan akademik dan profesional setelah siswa memasuki pekerjaan tertentu.
Individu mengejar sertifikat S-1, S-2, dan S-3 di jurusan tertentu yang relevan untuk
meningkatkan kinerja melalui pendidikan berkelanjutan. Program ini dilaksanakan di
suatu instansi atau instansi dan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan
kompetensi pegawai pada suatu bidang tertentu. Dalam dunia pendidikan, merupakan
program yang dilaksanakan bagi guru yang akan menduduki jabatan setelah
melanjutkan pendidikan.

3. Program Pendidikan Berkelanjutan

Pendidikan lanjutan dalam bahasa Indonesia sering disebut pendidikan


berkelanjutan. Juga digunakan peningkatan atau pendidikan tinggi dan pendidikan
dalam jabatan, yang pada dasarnya memiliki tujuan yang sama. Pelatihan guru in-
service diberikan kepada guru, khususnya di bidang pendidikan, yang diakui perlu
meningkatkan keterampilan dan pengetahuannya sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan.

4. Upgrade

Upgrade adalah upaya atau kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan atau
meningkatkan tingkat pengetahuan dan keterampilan seorang staf, guru atau tenaga
kependidikan lainnya, sehingga keterampilan tersebut lebih luas dan lebih dalam.

11
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pembahasan Isi Buku


Pada buku utama dijelaskan bahwa pengertian profesi adalah pekerjaan yang
diperlukan pengajaran dan perolehan pengetahuan spesial. Profesional biasanya
memiliki asosiasi profesi, kode etik dan proses sertifikasi dan lisensi khusus ke bidang
profesional. Contoh pekerjaan adalah akademik, hukum, medis, keuangan, militer,
teknik, perancang. Sedangkan pada buku pembanding dijelaskan bahwa profesi
didefinisikan sebagai bidang pekerjaan yang didasarkan pada pelatihan untuk
keterampilan khusus (keterampilan teknis, spesialis, dll.). Hal ini menunjukkan bahwa
pekerjaan adalah pekerjaan,tapi tidak semua pekerjaan adalah profesi.

Dalam hal Kompetensi guru profesional pada buku utama kita dapat
menyimpulkan bahwa kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan, nilai tercermin
dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Kemampuan ini adalah bentuk perolehan
pengetahuan dan tindakan seorang profesional yang menjalankan tugas seorang guru.
Dan pada buku pembanding dijelaskan bahwa Kompetensi adalah seperangkat
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai
oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. (UU No 14 tahun
2005 tentang guru dan Dosen, BAB I ketentuan umum). Kompetensi yang harus dimiliki
oleh seorang guru yang professional adalah kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi professional (UU No 14 tentang guru
dan dosen BAB IV pasal 10).

Belajar adalah proses interaksi siswa pendidik dan sumber belajar dalam satu
lingkungan belajar adalah bantuan yang diberikan pendidik memungkinkan proses
akuisisi pengetahuan,perolehan pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan
pembentukan sikap dan keyakinan siswa. Dengan kata lain, belajar membantu siswa
belajar dengan baik. Dan pada buku pembanding dijelaskan bahwa guru mempunyai
tugas pokok atau utama yaitu mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Peraturan pemerintah
republik indonesia nomor 19 tahun 2017 tentang perubahan atas peraturan
pemerintah nomor 74 tahun 2008 tentang guru, pasal 1.

Pengawasan adalah bantuan pembangunan situasi belajar untuk mendapatkan


kondisi yang lebih baik bagus. Bahkan jika tujuan akhirnya adalah hasil belajar siswa,
tetapi terutama pengawas butuh bantuan guru. Pengawasan juga dapat diartikan
sebagai bentuk: Meninjau dan mengembangkan pemimpin dan pengawas sekolah-
sekolah tentang kinerja guru untuk tujuan pengiriman pembinaan untuk
12
memungkinkan guru melakukannya bekerja secara efektif dan efisien. Pada buku
pembanding dijelaskan bahwa pengawasan merupakan kegiatan yang kompleks
yang guru lakukan untuk memahami pengetahuan, Sikap, dan sikap
mengkomunikasikan keterampilan kepada siswa agar proses pembelajaran
berlangsung.

Administrasi pendidikan adalah keseluruhan proses aktivitas bersama dalam


departemen pendidikan, perencanaan, mengatur, mengarahkan, mengkoordinasikan
pemantauan, pendanaan, dan pelaporan penggunaan atau pemanfaatan fasilitas yang
ada; pribadi, material dan spiritual secara efisien dan efektif mencapai tujuan
pendidikan. Fungsi manajemen pendidikan adalah proses mencapai tujuan melalui
serangkaian inisiatif ini. jadi fungsinya administrasi pendidikan sebagai sebuah proses
kolaboratif untuk mencapai tujuan pendidikan. Pada buku pembanding menjelaskan
tentang Sertifikasi guru adalah sebuah upaya pemerintah dalam rangka peningkatan
mutu dan uji kompetensi tenaga pendidik dalam mekanisme teknis yang telah diatur
oleh pemerintah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat, yang
bekerjasama dengan instansi pendidikan tinggi yang kompeten, yang diakhiri dengan
pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang telah dinyatakan memenuhi standar
professional.

B. Kelebihan Dan Kekurangan Buku


• Kelebihan

Buku Utama

1. Desain cover menarik

2. Penulisan karakter rapi

4. Penulisan rapi dan jelas

5. Penggunaan tanda baca yang tepat dan Bahasa yang mudah dipahami

6. Disertakan dengan conntoh yang mudah untuk dipahami

Buku Pembanding

1. Desain cover menarik

3. Penulisan karakter rapi

4. Penulisan rapi dan jelas

13
• Kelemahan Buku

Buku Utama

Biografi Penulis tidak diberitahu.

Buku Pembanding

a. Terlalu banyak bab sehingga membuat pembacanya merasa bosan.

b. Banyak terdapat pengulangan kata

c. Bahasa asing sulit untuk dipahami

d. Pembahasan yang kurang mencakup.

14
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam KBBI (cetakan V) kata professional memiliki 3 makna, yaitu:
bersangkutan dengan profesi, memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya,
dan mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya. Dalam UU NO 14 TAHUN
2005 tentang guru dan dosen pada bab I ketentuan umum disebutkan bahwa
profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi
sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan
yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan
profesi. Kata profesional berasal dari profesi yang artinya menurut syafruddin nurdin
(225), diartikan sebagai suatu pekerjaan yang memerlukan pendidikan lanjut di dalam
science dan teknologi yang digunakan sebagai prangkat dasar untuk diimplementasikan
dalam berbagai kegiatan yang bermanfaat. Istilah "profesional" diadaptasikan dari
istilah bahasa inggris yaitu profession yang berarti pekerjaan atau karir kompetensi
adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki,
dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
(uu no 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, bab i ketentuan umum). Kompetensi
yang harus dimiliki oleh seorang guru yang professional adalah kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi professional (uu no 14
tentang guru dan dosen bab iv pasal 10).

B. Saran
Semoga dengan adanya hasil penulisan critical book review ini,bisa bermanfaat
bagi pembaca maupun penulis mengenai strategi belajar mengajar dan profesi
kependidikan. Dalam melakukan Critical Book Review penulis harus berkontruksi
dalam menyimak kedua buku yang akan di kritik dan penulis harus mempunyai
keahlian dalam menyimak,membaca,berbicara dan menulis,sehingga tidak
menimbulkan salah paham dan mengandung pengertian yang salah. Sebagai manusia
biasa tentu saya menyadari bahwa critical book review ini masih jauh dari kata
sempurna,untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari dosen
dan para pembaca untuk kesempurnaan tugas saya berikutnya. Akhir kata saya ucapkan
banyak terimakasih.

15
DAFTAR PUSTAKA

Drs. Perdy Karuru,M.Pd. Dkk. 2017. Profesi Pendidikan, Toraja: UKI Toraja Press.

Ahamadi, H. A. dan N. Uhbiyati. 1991. Ilmu Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Ali, Mohammad, Dkk, .2007. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, Bandung: Pedagogiana Press.

Bafadal, Ibrahim. 2006. Peningkatan Profesionalisme Guru, Jakarta: Bumi Aksara

Buchori, Muchtar. 1994. Spektrum Problematika Pendidikan di Indonesia, Jakarta:


Rajawali Press.

Danim, Sudarwan. 2006. Agenda Pembaharuan Sistem Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka


Pelajar.

Kunandar. 2007. Guru profesional, Jakarta: Rajawali Press.

Mulyasa, E. 2007. Standard Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Rosda Karya.

Prayitno, dkk. 2004. Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Depdiknas.

Satori, Djam‟an, dkk. 2007. Profesi Keguruan. Jakarta: Universitas Terbuka.

16

Anda mungkin juga menyukai