Dosen Pengampu:
Dr. Wisman Hadi, S.Pd., M.Hum
Disusun:
Nama : Yuriska Dewi
NIM : 2161111051
Kelas : Reguler B 2016
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat,
karunia dan hidayah-Nya, sehingga Penyusun mampu menyelesaikan tugas Critical Book
Report (CBR) ini. Critical Book Report (CBR) ini penyusun selesaikan untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas.
Penyusun menyadari bahwa Critical Book Report (CBR) ini masih memiliki banyak
kekurangan. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca terutama kepada Bapak Dr. Wisman Hadi, S.Pd., M.Hum. selaku Dosen Pengampu
mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas. Semoga Critical Book Report (CBR) ini dapat
memberikan manfaat bagi para pembaca dan khususnya bagi penyusun sendiri. Akhir kata,
penyusun mengucapkan terima kasih.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB IV PENUTUP.................................................................................................10
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................10
4.2 Saran...............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
ISI BUKU
Untuk lebih jelas, cermati kasus berikut beserta hipotesis tindakan yang diusulkan.
a. Kasus: Siswa-siswa sangat sulit dalam menganalisis wacana utama sebuah teks
bacaan. Guru menganalisis masalah dan menyimpulkan bahwa siswa tidak mampu
memilah dan memilih pokok kalimat dalam memahami makna bahan bacaannya.
Sedangkan guru sendiri belum memberikan pengalaman belajar yang tepat untuk
mengatasi permasalahan tersebut. Proses belajar mengajar yang dilaksanakan adalah
menugaskan siswa membaca teks dan menceritakan wacana utama dari teks tersebut
dengan bahasa sendiri. Berdasarkan kajian teori, guru mempelajari bahwa kasus
tersebut dapat diatasi
4
b. dengan memberikan perta konsep yang mendeskripsikan tema dan kalimat pendukung
lainnya terkait konteks bacaan.
c. Hipotesis tindakan: Jika pembelajaran analisis wacana teks dilakukan dengan
menggunakan peta konsep yang menggambarkan hubungan tema utama kalimat
dengan kalimat lainnya, maka mereka siswa akan mampu menemukan wacana
sebuah teks bacaan secara cepat. Untuk mensukseskan aktivitas belajar tersebut, guru
juga perlu meningkatkan teknik evaluasi yang dapat memberikan dampak pada
peningkatan pembelajaran siswa.
Rencana tindakan dibuat secara rinci setelah peneliti mengkaji teori dan menetapkan
landasan berfikir serta hipotesis tindakan (bersifat opsional). Perencanaan PTK merupakan
suatu skenario atau program kerja yang akan dilakukan pada saat pelaksanaan PTK.
Perencanaan tindakan meliputi semua langkah tindakan secara rinci, segala keperluan
5
pelaksanaan PTK (materi atau bahan ajar, metode mengajar, serta teknik dan instrumen
observasi), dan perkiraan kendalaan yang mungkin timbul pada pelaksanaan. Perencanaan
yang harus dipersiapkan oleh guru sebagai peneliti berkaitan dengan persiapan: rencana
tindakan yang disusun sebagai RPP, indikator keberhasilan, instrumen penelitian, rencana
diagnosis atau analisis data, dan hal-hal lain yang diperlukan pada saat penelitian.
Secara rinci kegiatan membuat rancangan persiapan PTK meliputi komponen
kegiatan, antara lain:
1. Merancang model/ strategi/ metode/ teknik perbaikan sesuai dengan
permasalahan.
2. Mengatur langkah-langkah tindakan yang akan dilakukan.
3. Mengidentifikasi komponen-komponen pendukung yang diperlukan.
4. Melakukan pengaturan jadwal dan penyusunan jadual kegiatan yang akan
dilaksanakan.
5. Menyusun rincian desain tindakan sesuai dengan rencana jadwal kegiatan
yang akan dilakukan.
Keberhasilan PTK ditentukan oleh kematangan perencanaan yang dibuat untuk
mengatasi permasalahan. Langkah-langkah persiapan yang perlu dilakukan:
1. Menentukan siapa saja yang terlibat dalam kegiatan penelitian.
2. Menentukan tindakan perbaikan program atau gambaran singkat tentang perubahan
khsusu yang dirancang untuk dilakukan.
3. Membuat garis besar rencana secara jelas dan jawal kerjanya
4. Menyusun rumusan mengenai kerja yang akan dilakukan dalam keseluruhan kegiatan
PTK.
5. Mendeskripsikan rencana belajar.
6. Menjabarkan cara melakukan observasi/monitoring pelaksanaan tindakan.
7. Merencanakan metode/teknik analisis data tentang proses dan hasil tindakan.
8. Menentukan bukti yang akan dijadikan sebagai indikator untuk mengukur pencapaian
pemecahan masalah.
9. Mengilustrasikan tentang cara mengumpulkan data dan bagaimana data itu dapat
menjelaskan apa yang telah terjadi dalam tindakan awal dan memberikan umpan balik
pada tahap berikutnya.
6
2.3. Identital Buku II
Judul Buku : Penelitian Tindakan Kelas, Belajar Melakukan PTK dengan Model
Integratif
Penulis : M. Haviz
Penerbit : STAIN Batusangkar Press
Tahun Terbit : 2014
Kota Terbit : Batusangkar
Jumlah Halaman : viii + 69 hlm
BAB III
PEMBAHASAN
9
2 Kemutakhiran isi Buku ini cukup mutakhir Sebaiknya penulis
buku digunakan untuk menyertakan laporan PTK
mempelajari dan termutakhir yang dapat
mengembangkan penelitian dijadikan referensi bagi
tindakan kelas. Buku ini pembaca.
juga dijelaskan dengan
singkat dan padat sehingga
mudah bagi pembaca untuk
memahaminya.
3 Originalitas isi Penulis selalu menuliskan Berdasarkan analisis
sumber ketika mengutip originalitas ini, tidak ada
pendapat ahli dalam suatu kelemahan dalam aspek ini.
buku dan lainnya. Sehingga
dapat dikatakan penulis
mencerminkan sikap tidak
plagiatisme terhadap karya
orang lain.
4 Kelengkapan buku Buku ini dilengkapi dengan Buku ini tidak dilengkapi
bagan-bagan dan langkah dengan pengertian dan
kerja mengerjakan PTK, karakteristik PTK, selain itu
sehingga memudahkan buku ini juga tidak
pembaca belajar membuat dilengkapi dengan contoh
PTK laporan dan proposal PTK.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian praktis yang berorientasi pada
pengkajian masalah-masalah yang dihadapi guru di dalam kelas dan hasilnya dapat segera
diaplikasikan oleh guru sendiri dalam rangka memperbaiki permasalahan belajar mengajar
yang dihadapi. PTK juga bersifat situasional dan kontekstual yang dilakukan dengan tujuan
untuk menentukan tindakan yang tepat dalam rangka pemecahan masalah belajar-mengajar
yang sedang dihadapi guru atau memperbaiki situasi belajar mengajar tertentu dan dalam
konteks yang tertentu pula.
Dari analisis buku I dan buku II berdasarkan aspek keterkaitan antar bab, originalitas
isi buku, kemutakhiran isi buku, dan kelengkapan isi buku dapat disimpukkan bahwa buku I
lebih unggul dari buku II. Sebab buku I memiliki kelengkapan yang tidak dimiliki buku II,
kelengkapan tersebut antara lain pengertian dan karakteristik PTK, contoh proposal PTK, dan
contoh laporan PTK. Kedua buku cukup mutakhir digunakan untuk mempelajari dan
mengembangkan PTK.
4.2. Saran
Baik guru maupun calon guru sangat disarankan untuk membaca buku I dan buku II,
terutama buku I sebab buku tersebut mempermudah pemabaca membuat PTK secara
bertahap. Selain itu buku tersebut memuat hakikat PTK sehingga pembaca akan mengerti
PTK berbeda dengan penelitian-penelitian biasa lainnya.
10
DAFTAR PUSTAKA
Haviz, M. 2014. Penelitian Tindakan Kelas Belajar Melakukan PTK dengan Model Integratif.
Batusangkar: STAIN Batusangkar Press.
Sani, Ridwan Abdullah. 2013. Meningkatkan Profesionalisme Guru Melalui Penelitian Tindakan
Kelas. Bandung: Citapustaka Media Perintis.