Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL BOOK REVIEW

EVALUASI PEMBELAJARAN
PRODI PENDIDIKAN BISNIS B

SKOR NILAI

“KONSEP DASAR EVALUASI PEMBELAJARAN”

(Drs.Asrul,M.Si,2022)

NAMA : CANTIKA ELIZABETH

NIM : 7213143015

DOSEN PENGAMPU : Dra. GARTIMA SITANGGANG,M.Si

MATA KULIAH : EVALUASI PEMBELAJARAN

KELAS : B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BISNIS


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
T.A 2022
1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala kasih
karunianya penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report yang berjudul “Konsep
Dasar Evaluasi Pembelajaran”. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan dalam menyempurnakan
makalah ini. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf
yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen
matakuliah Teaching and Learning kami yang telah membimbing dalam penulisan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Medan,Oktober 2022

Cantika Elizabeth

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................... 2

DAFTAR ISI .................................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang............................................................................................... 4


1.2 Tujuan ........................................................................................................... 4
1.3 Manfaat ......................................................................................................... 4
BAB II IDENTITAS BUKU ........................................................................................... 5
2.1 Identitas Buku ................................................................................................ 5
2.2 Ringkasan Buku ............................................................................................. 7
BAB III KELEMAHAN DAN KELEBIHAN ................................................................. 11
3.1 Kelebihan Buku ............................................................................................. 11
3.2 Kelemahan Buku............................................................................................ 11
BAB IV KESIMPULAN ................................................................................................. 12
4.1 Kesimpulan .................................................................................................... 12
4.2 Saran.............................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 13

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Critical Book Report adalah hasil kritik atau bandingan tentang suatu topik materi yang
pada umumnya di perkuliahan terhadap buku yang berbeda. Penulisan Critical Book ini pada
dasarnya adalah untuk membandingkan buku dengan dua buku yang akan dijadikan sumber
referensi. Setiap buku yang dibuat oleh penulis tertentu pastilah mempunyai kekurangan dan
kelebihan masing-masing.

Kelayakan suatu buku dapat kita ketahui jika kita melakukan resensi terhadap buku itu
dengan perbandingan terhadap buku lainnya. Suatu buku dengan kelebihan yang lebih dominan
dibandingkan dengan kekurangannya artinya buku ini sudah layak untuk dipakai dan dijadikan
sumber referensi bagi khalayak ramai.

1.2 Tujuan
1. Menganalisis kelebihan dan kekurangan dari 2 buku Evaluasi Pembelajaran dengan
pengarang yang berbeda.
2. Menganalisis kelayakan buku sebagai bahan referensi pembelajaran.
3. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi dari kedua buku.
4. Untuk memenuhi tugas matakuliah “EVALUASI PEMBELAJARAN”.

1.3 Manfaat
1. Dapat menyarankan kepada para pembaca buku mana yang baik digunakan oleh
pembaca.
2. Dapat mengambil kesimpulan dari kedua buku yang telah di review.
3. Dapat menambah ilmu pengetahuan mengenai Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran.

4
BAB II
RINGKASAN BUKU
2.1 Identitas Buku
2.1.1 Identitas Buku I
Judul : Evaluasi Pembelajaran
Penulis : Drs. Asrul,M.Si , Rusydi Ananda, M.Pd dan Dra. Rosnita, MA
Penerbit : Citapustaka Media
Tahun : 2015
2.1.2 Identitas Buku II
Judul : Evaluasi Pembelajaran
Penulis : Drs.Zainal Arifin
Penerbit : Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI
Tahun : 2012
2.2 Ringkasan Isi Buku
2.2.1 Ringkasan Isi Buku 1
Istilah evaluasi pembelajaran sering disamaartikan dengan ujian. Meskipun saling berkaitan,
akan tetapi tidak mencakup keseluruhan makna yang sebenarnya. Ujian ulangan harian yang
dilakukan guru di kelas atau bahkan ujian akhir sekolah sekalipun, belum dapat
menggambarkan esensi evaluasi pembelajaran, terutama bila dikaitkan dengan penerapan
kurikulum 2013. Sebab, evaluasi pembelajaran pada dasarnya bukan hanya menilai hasil belajar,
tetapi juga proses-proses yang dilalui pendidik dan peserta didik dalam keseluruhan proses
pembelajaran. Istilah tes, pengukuran (measurement), penilaian (assesment) dan evaluasi sering
disalahartikan dan disalahgunakan dalam praktik evaluasi. Secara konsepsional istilah-istilah
tersebut sebenarnya berbeda satu sama lain, meskipun mempunyai keterkaitan yang sangat erat.

Tes adalah pemberian suatu tugas atau rangkaian tugas dalambentuk soal atau perintah/suruhan
lain yang harus dikerjakan olehpeserta didik. Hasil pelaksanaan tugas tersebut digunakan untuk
menarik kesimpulan-kesimpulan tertentu terhadap peserta didik.

Pengukuran (measurement) adalah suatu proses untuk menentukan kuantitas daripada sesuatu.
Sesuatu itu bisa berarti peserta didik, starategi pembelajaran, sarana prasana sekolah dan
sebagainya. Untuk melakukan pengukuran tentu dibutuhkan alat ukur. Dalam bidang

5
pendidikan, psikologi, maupun variabel-variabel sosial lainnya, kegiatan pengukuran biasanya
menggunakan tes sebagai alat ukur. Sedangkan penilaian (assesment) adalah suatu proses atau
kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses
dan hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan-keputusan berdasarkan kriteria
dan pertimbangan tertentu

(Arifin, 2013:4). Dalam buku Measurement and Evaluation in Education and Psychology ditulis
William A. Mohrens (1984:10) istilah tes, measurement, evaluation dan assesment dijelaskan
sebagai berikut:

Tes, adalah istilah yang paling sempit pengertiannya dari keempat istilah lainnya, yaitu
membuat dan mengajukan sejumlah pertanyaan yang harus dijawab. Sebagai hasil jawabannya
diperoleh sebuah ukuran (nilai angka) dari seseorang.

Measurement, pengertiannya menjadi lebih luas, yakni dengan

menggunakan observasi skala rating atau alat lain yang membuat kita dapat memperoleh
informasi dalam bentuk kuantitas. Juga berarti pengukuran dengan berdasarkan pada skor yang
diperoleh.

Evaluasi, adalah proses penggambaran dan penyempurnaan informasi yang berguna untuk
menetapkan alternatif. Evaluasi bisa mencakup arti tes dan measurement dan bisa juga berarti di
luar keduanya. Hasil Evaluasi bisa memberi keputusan yang professional. Seseorang dapat
mengevaluasi baik dengan data kuantitatif maupun kualitatif.

Assesment, bisa digunakan untuk memberikan diagnosa terhadap problema seseorang. Dalam
pengertian ia adalah sinonim dengan evaluasi. Namun yang perlu ditekankan disini

bahwa yang dapat dinilai atau dievaluasi adalah karakter dari seseorang, termasuk kemampuan
akademik, kejujuran, kemampuan untuk mengejar dan sebagainya.

Proses Evaluasi Dalam Pendidikan

6
Apabila sekolah diumpamakan sebagai tempat untuk proses produksi, dan calon peserta didik
diumpamakan sebagai bahan mentah, maka lulusan dari sekolah itu hampir sama dengan pruduk
hasil olahan yang sudah siap digunakan disebut juga dengan ungkapan transformasi.

-Input : adalah bahan mentah yang dimasukkan kedalam transformasi. Dalam dunia sekolah
maka yang dimaksud dengan bahan mentah adalah calon peserta didik yang baru akan
memasuki sekolah. Sebelum memasuki sesuatu tingkat sekolah (institusi) calon peserta didik itu
dinilai dahulu kemampuannya. Dengan penelitian itu diketahui apakah kelak akan mampu
mengikuti pelajaran dan melaksanakan tugas-tugas yang akan diberikan kepadanya. - Ouput:
Adalah bahan jadi yang dihasilkan oleh transformasi. Yang dimaksud dalam pembicaraan ini
adalah peserta didik lulusan sekolah yang bersangkutan untuk dapat menentukan apakah peserta
didik berhak lulus atau tidak, perlu diadakan kegiatan penilian. - Transformasi: adalah mesin
yang bertugas mengubah bahan mentah menjadi bahan jadi. Dalam dunia sekolah, sekolah
itulah yang dimaksud dengan transformasi. Sekolah itu sendiri terdiri dari beberapa mesin yang
menyebabkan berhasil atau gagalnya sebagai tranformasi. Bahan jadi yang diharapkan dalam
hal ini peserta didik lulusan sekolah ditentukan oleh beberapa faktor sebagai akibat
pekerjaannya unsur-unsur yang ada.

2.2.2 Ringkasan Isi Buku 2


Dalam sistem pembelajaran (maksudnya pembelajaran sebagai suatu sistem), evaluasi
merupakan salah komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui
keefektifan pembelajaran. Hasil yang diperoleh dapat dijadikan balikan (feed-back) bagi guru
dalam memperbaiki dan menyempurnakan program dan kegiatan pembelajaran. Di sekolah,
sering mendengar bahwa guru sering memberikan ulangan harian, ujian akhir semester, ujian
blok, tagihan, tes tertulis, tes lisan, tes tindakan, dan sebagainya. Istilah-istilah ini pada dasarnya
merupakan bagian dari sistem evaluasi itu sendiri.

Istilah tes berasal dari bahasa latin “testum” yang berarti sebuah piring atau jambangan
dari tanah liat. Istilah tes ini kemudian dipergunakan dalam lapangan psikologi dan selanjutnya
hanya dibatasi sampai metode psikologi, yaitu suatu cara untuk menyelidiki seseorang.
Penyelidikan tersebut dilakukan mulai dari pemberian suatu tugas kepada seseorang atau untuk
menyelesaikan suatu masalah tertentu.

7
Sebagaimana dikemukakan Sax (1980 : 13) bahwa “a test may be defined as a task or series of
task used to obtain systematic observations presumed to be representative of educational or
psychological traits or attributes”. (tes dapat didefinisikan sebagai tugas atau serangkaian tugas
yang digunakan untuk memperoleh pengamatanpengamatan sistematis, yang dianggap mewakili
ciri atau aribut pendidikan atau psikologis). Sementara itu, S. Hamid Hasan (1988 : 7)
menjelaskan “tes adalah alat pengumpulan data yang dirancang secara khusus. Kekhususan tes
dapat terlihat dari konstruksi butir (soal) yang dipergunakan”.

Dengan demikian, tes pada hakikatnya adalah suatu alat yang berisi serangkaian tugas
yang harus dikerjakan atau soal-soal yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur
suatu aspek perilaku tertentu. Artinya, fungsi tes adalah sebagai alat ukur. Dalam tes prestasi
belajar, aspek perilaku yang hendak diukur adalah tingkat kemampuan peserta didik dalam
menguasai materi pelajaran yang telah disampaikan.

Ahmann dan Glock dalam S.Hamid Hasan (1988 : 9) menjelaskan ‘in the last analysis
measurement is only a part, although a very substansial part of evaluation. It provides
information upon which an evaluation can be based… Educational measurement is the process
that attempt to obtain a quantified representation of the degree to which a trait is possessed by a
pupil’. (dalam analisis terakhir, pengukuran hanya merupakan bagian, yaitu bagian yang sangat
substansial dari evaluasi.
Pengukuran menyediakan informasi, di mana evaluasi dapat didasarkan. Pengukuran pendidikan
adalah proses yang berusaha untuk mendapatkan representasi secara kuantitatif tentang sejauh
mana suatu ciri yang dimiliki oleh peserta didik). Dengan demikian, dapat dikemukakan bahwa
pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas daripada sesuatu.

Istilah penilaian merupakan alih bahasa dari istilah assessment, bukan dari istilah evaluation.
Dalam proses pembelajaran, penilaian sering dilakukan guru untuk memberikan berbagai
informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil yang telah dicapai
peserta didik. Artinya, penilaian tidak hanya ditujukan pada penguasaan salah satu bidang
tertentu saja, tetapi bersifat menyeluruh yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, sikap
dan nilai-nilai.

Guba dan Lincoln (1985 : 35), mendefinisikan evaluasi sebagai “a process for describing an
evaluand and judging its merit and worth”. (suatu proses untuk menggambarkan evaluan (orang
8
yang dievaluasi) dan menimbang makna dan nilainya). Sax (1980 : 18) juga berpendapat
“evaluation is a process through which a value judgement or decision is made from a variety of
observations and from the background and training of the evaluator”. (evaluasi adalah suatu
proses dimana pertimbangan atau keputusan suatu nilai dibuat dari berbagai pengamatan, latar
belakang serta pelatihan dari evaluator). Dari dua rumusan tentang evaluasi ini, dapat kita
peroleh gambaran bahwa evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk
menentukan kualitas (nilai dan arti) daripada sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan kriteria
tertentu untuk membuat suatu keputusan.

Berdasarkan rumusan pengertian tentang tes, pengukuran, penilaian dan evaluasi yang telah
penulis kemukakan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa ada jenis evaluasi atau penilaian
yang mempergunakan tes secara intensif sebagai alat pengumpulan data, seperti penilaian hasil
belajar. Walaupun dalam perkembangan terakhir tentang jenis evaluasi atau penilaian seperti ini
menunjukkan bahwa tes bukan satu-satunya alat pengumpul data. Namun demikian harus diakui
pula, bahwa tes merupakan alat pengumpul data evaluasi dan penilaian yang paling tua dan
penting.

Tes bukanlah evaluasi, bahkan bukan pula pengukuran. Tes lebih sempit ruang lingkupnya
dibandingkan pengukuran, dan pengukuran lebih sempit dibandingkan evaluasi.

Kedudukan Evaluasi dalam Pembelajaran

Kata dasar “pembelajaran” adalah belajar. Dalam arti sempat pembelajaran dapat
diartikan sebagai suatu proses atau cara yang dilakukan agar seseorang dapat melakukan
kegiatan belajar. Sedangkan belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku karena interaksi
individu dengan lingkungan dan pengalaman. Perubahan tingkah laku tersebut bukan karena
pengaruh obat-obatan atau zat kimia lainnya dan cenderung bersifat permanen. Istilah
“pembelajaran” (instruction) berbeda dengan istilah
“pengajaran” (teaching). Kata “pengajaran” lebih bersifat formal dan hanya ada di dalam
konteks guru dengan peserta didik di kelas/madrasah, sedangkan kata
“pembelajaran” tidak hanya ada dalam konteks guru dengan peserta didik di kelas secara formal,
tetapi juga meliputi kegiatan-kegiatan belajar peserta didik di luar kelas yang mungkin saja tidak
dihadiri oleh guru secara fisik.

9
Kata “pembelajaran” lebih menekankan pada kegiatan belajar peserta didik (child-
centered) secara sungguh-sungguh yang melibatkan aspek intelektual, emosional, dan sosial,
sedangkan kata “pengajaran” lebih cenderung pada kegiatan mengajar guru (teacher-centered)
di kelas. Dengan demikian, kata “pembelajaran” ruang lingkupnya lebih luas daripada kata
“pengajaran”. Dalam arti luas, pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis
dan sistemik, yang bersifat interaktif dan komunikatif antara pendidik (guru) dengan peserta
didik, sumber belajar dan lingkungan untuk menciptakan suatu kondisi yang memungkinkan
terjadinya tindakan belajar peserta didik, baik di kelas maupun di luar kelas, dihadiri guru secara
fisik atau tidak, untuk menguasai kompetensi yang telah ditentukan.

Prestasi belajar

Kata “prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa
Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Istilah “prestasi belajar” (achievment)
berbeda dengan “hasil belajar” (learning outcome). Prestasi belajar pada umumnya berkenaan
dengan aspek pengetahuan, sedangkan hasil belajar meliputi aspek pembentukan watak peserta
didik. Kata prestasi banyak digunakan dalam berbagai bidang dan kegiatan antara lain dalam
kesenian, olah raga, dan pendidikan, khususnya pembelajaran.

Sebagaimana telah dikemukakan di atas, bahwa pembelajaran sebagai suatu sistem


memiliki berbagai komponen yang saling berinteraksi, berinterelasi dan berinterdependensi.
Salah satu komponen pembelajaran adalah evaluasi. Begitu juga dalam prosedur pembelajaran,
dimana salah satu langkah yang harus ditempuh guru adalah evaluasi. Dengan demikian, dilihat
dari berbagai konteks pembelajaran, evaluasi mempunyai kedudukan yang sangat penting dan
strategis karena evaluasi merupakan suatu bagian yang tak terpisahkan dari pembelajaran itu
sendiri.

10
BAB III
KELEMAHAN DAN KELEBIHAN

1.1 Kelebihan Buku


Pada buku utama memiliki dari segi fisik cover buku sudah bagus, berwarna dan menarik
untuk dibaca, buku ini juga memiliki materi dan informasi yang lengkap mengenai konsep
dasar-dasar evaluasi pembelajaran. Materi pada buku ini dipaparkan secara jelas dan
berkesinambungan sehingga memudahkan kita dalam membaca dari materi penjelasan secara
umum sampai penjelasan secara khusus. Dari dalam buku terdapat soal-soal latihan dan daftar
pustaka yang dapat lebih meningkatkan pengetahuan mengenai konsep dasar evaluasi
Pada buku pembanding memiliki cover yang berbeda pada buku utama, buku pembanding
memiliki cover yang lebih polos dan biasa saja sehingga cover sedikit kurang menarik namun
tetap bagus. Memiliki rangkuman pada akhir setiap bab. Hal ini memudahkan pembaca
menemukan hal-hal penting yang ada didalam buku.

1.2 Kelemahan Buku


Pada buku utama kelemahannya yaitu buku ini tidak memiliki daftar gambar sehingga
menyulitkan pembaca untuk mencari materi yang dicarinya, isi pada buku ini tidak selengkap
buku utama jadi tidak semua dibahas di buku ini, tidak ada rangkuman disetiap babnya dan
dalam saran bacaan sebaiknya tidak mencantumkan blog-blog situs internet, karena isi yang
terdapat dalam blog-blog situs internet belum teruji kebenaraannya.
Pada buku pembanding buku juga tidak memiliki daftar gambar dan dalam buku tidak
langsung pada inti pembahasan namun sedikit betele-tele. Hal ini dalam mendapatkan informasi
memiliki kesulitan untuk mengambil informasi yang tengah dicari.

11
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan kelebihan dan kekurangan Critical Book diatas, maka penulis
menyimpulkan bahwa setiap buku memiliki kelebihan dan kekurangannya masing masing.
Buku utama memiliki cover yang berwarna dan menarik dan materi yang dipaparkan juga
sangat baik dalam menambah informasi mengenani evaluasi pembelajaran dan memiliki
latihan soal yang dapat dipakai untuk melatih para pembaca dalam meningkatkan
pengetahuan. Pada buku pembanding atau buku ke2 memiliki cover yang biasa saja namun
tetap bagis dan materi yang disampaikan juga bagus namun memiliki kata-kata yang
berlebihan. Maka penulis menyarankan buku pertama sebagai referensi atau buku pegangan
dalam mempelajari evaluasi pembelajaran.

4.2 Saran
Untuk pembaca yang ingin mnggali informasi tentang evaluasi pembelajaran kami sarankan
untuk membacabuku utama dan buku pembanding yang dapat menambah wawasan
mengenai evaluasi seperti ciri,tujuan,metode,hasil dan hal-hal yang berhubungan dengan
evaluasi.

12
DAFTAR PUSTAKA

Asrul, Ananda, R., Rosnita, 2015, Evaluasi Pembelajaran, Citapustaka Media, Bandung
Arifin, Z., 2012, Evaluasi Pembelajaran, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Jakarta pusat

LAMPIRAN
BUKU 1

BUKU 2

13

Anda mungkin juga menyukai