Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

EVALUASI PEMBELAJARAN MEMBACA

Dosen Pengampu: Zulfadli Hamdi, M. Pd

Oleh:

HAYATUL BAITI
210102267

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Pembelajaran Membaca dan Menulis

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN (FIP)
UNIVERSITAS HAMZANWADI
2022
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirahim
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur khadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia serta taupik
dan hidayah-Nya. Sholawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan alam Nabi besar
Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya dari alam jahiliyah menuju alam yang
Islamiyah.
Pertama penulis ucapkan terimakasih kepada Bapak dosen pengampu mata kuliah
“Evaluasi Pembelajan Membaca”, yang telah memberikan penulis tugas makalah ini,
sehingga penulis dapat mengetahui, serta paham akan “Evaluasi Pembelajaran Membaca”
untuk menjadi bekal ketika sudah terjun kepada masyarakat kelak, karena pada hakikatnya
ilmu itu semata-mata untuk diamalkan.
Dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca supaya penulis bisa lebih baik lagi
kedepannya. Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis, umumnya bagi
pembaca.

Pancor, 05 Desember 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I..................................................................................................................................
PENDAHULUAN..............................................................................................................
A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
C. Tujuan...................................................................................................................... 2
D. Manfaat.................................................................................................................... 2
BAB II.................................................................................................................................
PEMBAHASAN.................................................................................................................
A. Evaluasi................................................................................................................... 3
1. Pengertian evaluasi............................................................................................ 3
2. Tujuan dan fungsi evaluasi................................................................................ 5
B. Pembelajaran........................................................................................................... 8
1. Pengertian pembelajaran.................................................................................... 8
2. Tujuan pembelajaran......................................................................................... 10
3. Materi pembelajaran.......................................................................................... 11
4. Metode pembelajaran........................................................................................ 12
5. Alat pembelajaran.............................................................................................. 13
C. Membaca ................................................................................................................ 14
1. Pengertian membaca.......................................................................................... 14
2. Pengertian penilaian membaca.......................................................................... 16
3. Jenis jenis penilaian membaca........................................................................... 16
BAB III...............................................................................................................................
PENUTUP..........................................................................................................................
A. Kesimpulan.............................................................................................................. 19
B. Saran........................................................................................................................ 19
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 20

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Evaluasi merupakan salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar.

Sebagai suatu komponen, maka evaluasi tidak dapat dipisahkan dari komponen-

kompenen yang lain. Artinya setiap kali kegiatan itu diselenggarakan maka evaluasi juga

diadakan.

Salah satu faktor penting untuk mencapai tujuan pendidikan adalah proses

pembelajaran yang dilakukan, sedangkan salah satu faktor penting untuk efektifitas

pembelajaran adalah faktor evaluasi baik terhadap proses maupun hasil pembelajaran.

Evaluasi dapat mendorong siswa untuk giat belajar secara terus menerus dan juga

mendorong guru untuk lebih meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan juga

mendorong sekolah untuk lebih meningkatkan fasilitas dan kualitas manajemen sekolah.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka di dalam pembelajaran dibutuhkan guru

yang tidak hanya mampu mengajar dengan baik tetapi juga dapat melakukan evaluasi

dengan baik. Kegiatan evaluasi sebagai bagian dari program pembelajaran perlu lebih

dioptimalkan. Evaluasi tidak hanya bertumpu pada penilaian hasil belajar tetapi juga

perlu penilaian terhadap input, output, maupun kualitas proses pembelajaran itu sendiri.

Manfaat utama dari evaluasi adalah meningkatkan kualitas pembelajaran dan selanjutnya

akan terjadi peningkatan kualitas pendidikan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan evaluasi.?

2. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran.?

3. Apa yang dimaksud dengan membaca.?

1
C. Tujuan

1. Menjelaskan pengertian evaluasi

2. Menjelasan pengertian pembelajaran

3. Menjelasakan pengertian membaca

D. Manfaat

Manfaat dalam penulisan makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman dan

wawasan yang lebih luas lagi kepada penulis maupun pembaca dalam upaya

meningkatkan kemampuan untuk mengevaluasi pembelajaran membaca untuk diri

sendiri.dan juga dapat memberikan berbagai informasi tentang materi evaluasi

pembelajaran membaca yang belum atau sudah diketahui pembaca.

2
3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Evaluasi

1. Pengertian evaluasi

Menuarut pengetian Bahasa kata evaluasi berasal dari Bahasa inggris

evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran (Jhon M. Echola san Hasan

Shadily: 1983).

Menurut Stufflebeam, dkk (1971) mendefinisikan evaluasi menjadi “the

process of delineating, obtaining, and providing useful information for judging

decision alternatives”, adalah penilaian adalah proses menggambarkan, memperoleh,

serta menyajikan gosip yang bermanfaat buat merumuskan suatu alternatif

keputusan.

Sedangkan, Rooijackers Ad mendefinisikan evaluasi sebagai "setiap

perjuangan atau proses pada menentukan nilai". Secara spesifik penilaian atau

penilaian pula diartikan sebagai proses hadiah nilai sesuai data kuantitatif yang akan

terjadi pengukuran buat keperluan pengambilan keputusan. dan menurut Anne

Anastasi (1978) mengartikan evaluasi menjadi "a systematic process of determining

the extent to which instructional objective are achieved by pupils".

Evaluasi secara etimologi berasal asal bahasa Inggris evaluation yg bertarti

value, yg secara secara harfiah dapat diartikan sebagai penilaian. namun, dari sisi

terminologis ada beberapa definisi yg bisa dikemukakan, yakni:

Suatu proses sistematik buat mengetahui taraf keberhasilan sesuatu.

Kegiatan untuk menilai sesuatu secara bersiklus, sistematik dan terarah

sesuai atas tujuan yg kentara.

4
Proses penentuan nilai sesuai data kuantitatif yang akan terjadi pengukuran

buat keperluan pengambilan keputusan.

Evaluasi merupakan proses penilaian yg sistematis mencakup hadiah nilai,

atribut, apresiasi, serta sosialisasi perseteruan serta pemberian solusi-solusi atas

konflik yang ditemukan

Penilaian bersifat analitik serta kooperatif dengan obyek evaluasi

(evaluatan), sedangkan audit lebih menekankan di pengujian-pengujian bukti dan

independen terhadap obyek audit (auditan). Keduanya permanen mengedepankan

obyektivitas evaluator/auditor.

Tidak ada satupun guru yang tidak ingin berhasil dalam proses mengajar,

tentunya semua guru sangat mengharapkan sekali keberhasilan belajar mengajar itu,

guru yang masa bodoh terhadap anak didiknya adalah cermin kurang tanggung

jawabnya seorang guru menjabat sebagai profesinya, guru yang tidak mau tahu

dengan perkembangan pendidikan anak didiknya adalah tanda guru yang tidak

peduli taerhadap tantangan zaman yang terus merongrong anak didiknya.

Walaupun ada terobosan baru metode belajar yang bagus, seperti yang di

pelopori oleh bobby de porter dalam quantum learningnya, tetapi itu saja tidak

cukup, metode yang bagus saja tidak cukup tanpa evaluasi, maka evaluasi sangat  di

butuhkan sekali dalam pendidikan.

 Dalam sebuah buku yang berjudul teknik evaluasi pendidikan karya

M.chabib thoha, beliau mengatakan bahwa Evaluasi berasal dari

kata evaluation yang berarti suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai

sesuatu, apakah sesuatu itu mempunyai nilai atau tidak. Menurut istilah evaluasi

berarti kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan

5
menggunakan instrument dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur tertentu

guna memperoleh kesimpulan.

Evaluasi atau penilaian dalam bidang pengajaran dapat diartikan sebagai

suatu proses untuk mengukur kadar pencapaian tujuan. Tuckman (1975:12)

mengartikan penilaian sebagai suatu proses untuk mengetahui/menguji apakah suatu

kegiatan, proses kegiatan, keluaran suatu program telah sesuai dengan tujuan atau

criteria yang telah ditentukan. Pengertian evaluasi berkaitan erat dengan pengertian

pengukuran (measurement).

Orang sering mencampuradukkan kedua pengertian ini. Untuk dapat

memberikan penilaian secara tepat, misalnya tentang kemampuan pembaca

memahami teks argumentasi, pengajar memerlukan data-data tentang kemampuan

pembaca dalam hal itu. Untuk mendapatkan data tersebut, misalnya skor, pengajar

memerlukan kegiatan yang disebut pengukuran. Jadi, pengukuran itu merupakan

proses mengukur yang berfungsi sebagai alat evaluasi. Ia berhubungan dengan data-

data kuantitatif saja misalnya berupa skor-skor pembaca. Dari kegiatan pengukuran

ini proses evaluasi dimulai. Data kuantitatif yang didapat dari pengukuran diubah

menjadi pernyataan kualitatif yang berupa penilaian. Misalnya, skor 40, 60, 80 dari

hasil pengukuran dapat dinilai sebagai kurang mampu, cukup mampu, dan sangat

mampu

2. Tujuan dan fungsi evaluasi

Evaluasi merupakan salah satu kegiatan utama yang harus dilakukan oleh

seorang guru dalam kegiatan pembelajaran. Dengan penilaian, guru akan

mengetahui perkembangan hasil belajar, intelegensi, bakat khusus, minat, hubungan

sosial, sikap dan kepribadian pembaca atau peserta didik.

6
Evaluasi pendidikan memberikan manfaat baik bagi pembaca/peserta

pendidikan, pengajar maupun manajemen. Dengan adanya evaluasi, peserta didik

dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan yang telah digapai selama mengikuti

pendidikan. Pada kondisi dimana pembaca mendapatkan nilai yang mernuaskan

maka akan memberikan dampak berupa suatu stimulus, motivator agar pembaca

dapat lebih meningkatkan prestasi.

Pada kondisi dimana hasil yang dicapai tidlak mernuaskan maka pembaca

akan berusaha memperbaiki kegiatan belajar, namun demikian sangat diperlukan

pemberian stimulus positif dari guru/pengajar agar pembaca tidak putus asa. Dari

sisi pendidik, hasil evaluasi dapat digunakan sebagai umpan balik untuk menetapkan

upaya upaya meningkatkan kualitas pendidikan.

Ada beberapa tujuan dan atau fungsi penilaian dalam pengajaran di sekolah,

yaitu:

1. Untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan pengajaran yang telah ditetapkan telah

tercapai dalam kegiatan pembelajaran.

2. Untuk memberikan objektivitas pengamatan kita terhadap perilaku hasil belajar

pembaca.

3. Untuk mengetahu kemampuan pembaca dalam bidang/topik tertentu.

4. Untuk menentukan kelayakan pembaca, misalnya naik kelas, lulus.

5. Untuk memberikan umpan balik bagi kegiatan pembelajaranyang dilakukan.

Evaluasi memiliki beberapa fungsi yaitu: 

1. Fungsi normatif, yaitu berfungsi untuk perbaikan sistem pembelajaran

2. Fungsi diagnostik, yaitu untuk mengetahui faktor kesulitan pembaca dala proses

pembelajaran

7
3. Fungsi sumatif, yaitu berfungsi untuk mengetahui tingkat kemampuan peserta

didik.

4. Fungsi penempatan

Penilaian hasil belajar pada dasarnya adalah mempermasalahkan, bagaimana

pengajar (guru) dapat mengetahui hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Pengajar

harus mengetahui sejauh mana pebelajar (learner) telah mengerti bahan yang telah

diajarkan atau sejauh mana tujuan/kompetensi dari kegiatan pembelajaran yang

dikelola dapat dicapai. Tingkat pencapaian kompetensi atau tujuan instruksional dari

kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan itu dapat dinyatakan dengan nilai.

Dalam konteks pelaksanaan pendidikan, evaluasi memiliki beberapa tujuan,

antara lain sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kemajuan belajar pembaca setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.

2. Untuk mengetahui efektivitas metode pembelajaran.

3. Untuk mengetahui kedudukan pembaca dalam kelompoknya.

4. Untuk memperoleh masukan atau umpan balik bagi guru dan pembaca dalam

rangka perbaikan.

Selain fungsi di atas, penilaian juga dapat berfungsi sebagai alat seleksi,

penempatan, dan diagnostik, guna mengetahui keberhasilan suatu proses dan hasil

pembelajaran. Penjelasan dari setiap fungsi tersebut adalah:

1. Fungsi seleksi. Evaluasi berfungsi atau dilaksanakan untuk keperluan seleksi,

yaitu menyeleksi calon peserta suatu lembaga pendidikan/kursus berdasarkan

kriteria tertentu.

2. Fungsi Penempatan. Evaluasi berfungsi atau dilaksanakan untuk keperluan

penempatan agar setiap orang (peserta pendidikan) mengikuti pendidikan pada

8
jenis dan/atau jenjang pendidikan yang sesuai dengan bakat dan kemampuannya

masing-masing.

3. Fungsi Diagnostik. Evaluasi diagnostik berfungsi atau dilaksanakan untuk

mengidentifikasi kesulitan belajar yang dialami peserta didik, menentukan faktor-

faktor yang menyebabkan terjadinya kesulitan belajar, dan menetapkan cara

mengatasi kesulitan belajar tersebut.

B. Pembelajaran

1. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran pada hakikatnya artinya suatu proses, yaitu proses mengatur,

mengorganisasi lingkungan yang ada pada lebih kurang siswa sebagai akibatnya bisa

menumbuhkan serta mendorong siswa melakukan proses belajar. Pembelajaran juga

dikatakan sebagai proses menyampaikan bimbingan atau bantuan kepada siswa pada

melakukan proses belajar. kiprah dari guru menjadi pembimbing bertolak dari

banyaknya peserta didik yang bermasalah. pada belajar tentunya banyak berbeda-

beda, mirip adanya siswa yang mampu mencerna materi pelajaran, terdapat juga

peserta didik yang lambah dalam mencerna bahan ajar. ke 2 berbeda-bedaanbhineka

inilah yg mengakibatkan pengajar mampu mengatur strategi pada pembelajaran yang

sinkron dengan keadaan setiap peserta didik. sang karena itu, Jika hakikat belajar

merupakan perubahan, maka hakikat pembelajaran artinya pengaturan.

Dari Undang-undang Republik Indonesia angka 20 tahun 2003 tantang

Sistem Pendidikan Nasional, bahwa pembelajaran artinya proses hubungan pendidik

dengan peserta didik serta asal belajar yang berlangsung dalam suatu lingkungan

belajar. Secara Nasional pembelajaran dilihat sebagai suatu proses interaksi yang

melibatkan komponen-komponen utama, yaitu peserta didik, pendidik, dan asal

belajar yg berlangsung pada suatu lingkungan belajar, maka yg dikatakan

9
menggunakan proses pembelajaran adalah suatu system yang melibatkan satu

kesatuan komponen yang saling berkaitan dan saling berinteraksi buat mencapai

suatu yang akan terjadi yg diharapkan secara optimal sesuai menggunakan tujuan yg

sudah ditetapkan.

Proses pembelajaran ditandai dengan adanya hubungan edukatif yg terjadi,

yaitu hubungan yg sadar akan tujuan. hubungan ini berakar dari pihak pendidik

(pengajar) serta kegiatan belajar secara paedagogis pada diri siswa, berproses secara

sistematis melalui tahap rancangan, aplikasi, serta penilaian. Pembelajaran tidak

terjadi seketika, melainkan berproses melalui tahapantahapan tertentu. dalam

pembelajaran, pendidik menfasilitasi siswa supaya bisa belajar menggunakan baik.

menggunakan adanya interaksi tersebut maka akan Rohmah, Belajar dan

Pembelajaran… 197 membentuk proses pembelajaran yg efektif sebagaimana yang

telah diharapkan.

Menurut Trianto (2009), pembelajaran adalah aspek aktivitas yg kompleks

serta tak bisa dijelaskan sepenuhnya. Secara sederhana, pembelajaran bisa diartikan

menjadi produk interaksi berkelanjtan antara pengembangan serta pengalaman

hayati. pada hakikatnya, Trianto berkata bahwa pembelajaran adalah perjuangan

sadar berasal seseorang guru buat membelajarkan peserta didiknya (mengarahkan

interaksi peserta didik dengan asal belajar lain) menggunakan maksud agar

tujuannya bisa tercapai. asal uraiannya tersebut, maka terlihat kentara bahwa

pembelajaran itu ialah hubungan 2 arah berasal pendidik serta peserta didik, diantara

keduanya terjadi komunikasi yang terarah menuju pada target yg sudah ditetapkan.

Pola pembelajaran yang terjadi waktu ini tak jarang masih bersifat transmisif,

yaitu peserta didik secara pasif menyerap struktur pengetahuan yang diberikan guru

atau yang ada pada buku pelajaran saja. Adapun berdasarkan Hudojo, menyatakan

10
bahwa system pembelajaran dalam pandangan konstruktivis menyampaikan

berbeda-bedaanbhineka yang nyata. ciri-cirinya artinya siswa terlibat aktif pada

belajarnya, peserta didik belajar materi secara bermakna menggunakan bekerja dan

berpikir, dan gosip baru harus dikaitkan dengan informasi sebelumnya sehinya

menyatu dengan pengetahuan yg dimiliki sang siswa.

Bisa disimpulkan bahwa aktivitas pembelajaran ini dilakukan sang 2 orang

pelaku, yaitu pengajar dan siswa. perilaku pengajar ialah mengajar serta perilaku

peserta didik merupakan belajar. perilaku mengajar serta sikap belajar tadi tidak

terlepas asal bahan pelajaran. dengan demikian, pembelajaran intinya merupakan

aktivitas terencana yg mengkondisikan atau merangsang seorang supaya dapat

belajar dengan baik, sehingga aktivitas pembelajaran ini bermuara di 2 kegiatan

pokok, yaitu bagaimana orang melakukan tindakan perubahan tingkah laris melalui

aktivitas belajar serta bagaimana orang melakukan tindakan penyempaian ilmu

pengetahuan melalui aktivitas mengajar. sang karena itu, makna pembelajaran ialah

tindakan eksternal dari belajar, sedangkan belajar merupakan tindakan internal asal

pembelajaran.

2. Tujuan Pembelajaran

Tujuan merupakan komponen yg bisa mensugesti komponen pengajaran

lainnya, seperti bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, pemilihan metode, alat,

asal serta alat penilaian. sang karena itu, maka seorang guru tak dapat mengabaikan

dilema perumusan tujuan pembelajaran bila hendak memprogramkan pengajarannya.

Bila dicermati dari sisi ruang lingkupnya, tujuan pembelajaran bisa dibagi sebagai

dua bagian, yaitu:

a. Tujuan yg dirumuskan secara khusus sang guru yg bertolak asal materi

pelajaran yg akan disampaikan.

11
b. Tujuan Pembelajaran umum , yaitu tujuan pembelajaran yang sudah

tercantum dalam garis-garis besar pedoman pedagogi yg dituangkan dalam

planning pedagogi yg disiapkan oleh guru. Tujuan spesifik yang dirumuskan

sang seseorang guru harus memenuhi kondisi-kondisi, yaitu:

a. Secara khusus menyatakan sikap yg akan dicapai

b. Membatasi dalam keadaan mana pengetahuan perilaku diharapkan dapat

terjadi (syarat perubahan perilaku)

c. Secara spesifik menyatakan criteria perubahan perilaku dalam arti

mendeskripsikan stanndar minimal sikap yang dapat diterima menjadi

akibat yang dicapai.

3. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran ialah substansi yg akan disampaikan pada proses belajar

mengajar. Tanpa adanya materi pembelajaran proses belajar mengajar tidak akan

berjalan. sang sebab itu, pengajar yang akan mengajar absolut memiliki dan

menguasai materi pelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik. bahan ajar

artinya satu asal belajar bagi siswa. Materi yang disebut menjadi asal belajar ini

adalah sesuatu yg membawa pesan buat tujuan pembelajaran. Suharsimi Arikunto

memandang bahwa bahan ajar merupakan unsur inti yg ada pada pada kegiatan

belajar mengajar, karena bahan pelajaran itulah yg diupayakan buat dikuasai sang

peserta didik. Maka, seseorang pengajar ataupun pengembang kurikulum seharusnya

tidak boleh lupa wajib memikirkan sejauh mana bahan-bahan yg topiknya tertera

yang berafiliasi menggunakan kebutuhan peserta didik pada usia tertentu dan pada

lingkungan eksklusif jua.

Pada biasanya, aktivitas peserta didik akan berkurang Jika bahan ajar yang

diberikan oleh pengajar tak menarik perhatiannya disebabkan cara mengajar yang

12
mengabaikan prinsip-prinsip mengajar. seringkali sekali guru merasa telah

menguasai bahan ajar menggunakan memakai bahasa yg tak sinkron menggunakan

perkembangan bahkan jiwa siswa, menggunakan begitu maka pengajar akan

mengalami kegagalan dalam menyampaikan materi dan kebalikannya jua, peserta

didik akan mengalami kegagalan pada mendapatkan pelajaran.

Materi pembelajaran pula perlu dipilih menggunakan sempurna agar bisa

membantu siswa buat mencapai standar kompetensi serta kompetensi dasar. pada

hakikatnya, jenis materi pembelajaran memerlukan seni manajemen, media serta

cara evaluasi yang. Ruang lingkup dan kedalaman materi pembelajaran sangat perlu

diperhatikan agar sesuai menggunakan tingkat kompetensinya. Urutan materi

pembelajaran perlu diperhatikan supaya pembelajaran menjadi terarah. Adapun cara

mengajarkan/ menyampaikan materi pembelajaran jua perlu dipilih secara sempurna

agar tidak galat mengajarkannya.

Sebab itu, lebih baik menyampaikan bahan ajar sesuai dengan perkembangan

peserta didik. dengan demikian, materi pembelajaran artinya komponen yang tidak

bias diabaikan dalam pembelajaran, karena materi merupakan inti asal proses belajar

mengajar yg disampaikan kepada siswa.

4. Metode Pembelajaran

Berdasarkan J.R David pada Teaching Strategies for College class Room yg

dikutip sang Abdul Majid, mengatakan bahwa pengertian metode artinya cara buat

mencapai sesuatu. buat melaksanakan suatu seni manajemen digunakan seperangkan

metode pedagogi eksklusif. pada pengertian demikian ini, maka metode

pembelajaran menjadi ssalah satu unsure dalam seni manajemen belajar mengajar.

Metode pembelajaran dipergunakan sang pengajar buat membentuk

lingkungan belajar serta mengkhususkan kegiatan guru dan siswa terlibat selama

13
proses pembelajaran. Metode pembelajaran didefinisikan menjadi cara yg digunakan

guru dalam menjalankan manfaatnya serta artinya indera buat mencapai tujuan

pembelajaran. Metode pembelajaran dengan tekhnik merupakan dua hal yg berbeda.

Metode pembelajaran lebih bersifat procedural, yaitu berisi tahapantahapan tertentu,

sedangkan tekhnik artinya cara yg digunakan serta bersifat implementatif. dengan

istilah lain, metode dapat sama, tapi tekhniknya berbeda.

Metode pembelajaran suatu cara yg digunakan pada mencapai tujuan yg

sudah ditetapkan. pada aktivitas belajar mengajar, metode sangat diharapkan sang

guru, penggunaan metode bisa dilakukan secara bervariasi sinkron menggunakan

tujuan yg ingin dicapai. Penggunaan metode pembelajaran yg bervariasi akan

menyampaikan suasana belajar yg menarik, serta tidak membosankan bagi siswa.

tapi, mampu saja penggunaan metode yg bervariasi mengakibatkan aktivitas belajar

tidak menguntungkan Jika penggunaan metode variasinya tidak tepat. sang sebab

itulah, pada memakai metode pembelajaran dibutuhkan kompetensi pengajar untuk

menentukan metode yg sempurna.

Adapun faktor-faktor yang bisa menghipnotis penggunaan metode

pembelajaran artinya menjadi berikut:

a. Tujuan yang macam-macam jenis serta fungsinya

b. Siswa yang banyak sekali bermacam-macam taraf usianya

c. Situasi yang bermacam-macam beragam keadaannya

d. Fasilitas yg aneka bermacamberagam beragam kualitas dan kuantitasnya

e. Langsung pengajar dan kemampuan profesionalnya yang berbeda-beda.

5. Alat Pembelajaran

Alat pembelajaran adalah media yg berfungsi sebagai alat bantu buat

memperlancar penyelengaraan pembelajaran aga lebih efisien dan efektif dalam

14
mencapai tujuan pembelajaran. indera atau media pembelajaran bisa berupa orang,

makhluk hayati, benda-benda, serta segala sesuatu yang dapat dipergunakan pengajar

menjadi perantara untuk menyajikan bahan pelajaran. pada dasarnya, setiap alat

pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan. Hal itu sejalan dengan fungsi dari

alat tersebut dalam setiap penggunaannya. sang sebab itu, pada memakai indera

pembelajaran, perlu mempertimbangkan beberapa hal berikut:

a. Indera pendidikan wajib cocok atau sesuai dalam mencapai tujuan pembelajaran

tertentu.

b. Pendidik memahami menggunakan baik peranan alat pembelajaran yg digunakan

serta dapat memanfaatkannya aik sesuai menggunakan bahan/bahan ajar dan

tujuan pembelajaran yang telah ditentukasecara bn.

c. Peserta didik dapat mendapatkan dengan baik penggunaan indera pembelajaran

sinkron dengan kondisi dan latar belakang usianya, dan bakat-bakatnya.

d. Alat pembelajaran haruslah menyampaikan akibat atau akibat yg baik dan tidak

mengakibatkan akibat negatif terhadap perkembangan akhlak agamanya, juga

terhadap perkembangan fisik serta psikologisnya.

Penggunaan media dalam pembelajaran haruslah diubahsuaikan menggunakan

syarat yang sedang berlangsung. Media atau alat pembelajaran yg dipergunakan harus

sesuai dengan materi yg diajarkan, menggunakan adanya media atau indera

pembelajaran ini telah seharusnya dapat memudahkan guru dalam memberikan

pembelajaran sehingga tujuan berasal materi yang disampaikan bisa dicapai sang

siswa.

C. Membaca

1. Pengertian membaca

15
Membaca merupakan suatu aktivitas yg bersifat reseptif,dalam proses

membaca si pembaca akan mendapat pandangan baru-ilham dan gosip yang

dituangkan oleh penulis dalam tulisannya tersebut. Setiap orang mempunyai

kemampuan membaca yang tergantung faktor-faktor lain yg mempengaruhinya.

Begitu pula minat baca yg dari Tarigan, Membaca artinya suatu proses yang

dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca buat memperoleh pesan yg disampaikan

penulis melalui istilah-istilah atau bahasa tulis.

Pengertian membaca menurut para ahli :

1. Menurut Ny. Aliah Abdullah. Membaca artinya proses menyusun pulang pola-

pola kalimat yg terletak pada page dimana ilham-pandangan baru infomasi dan

pesan itu dituangkan oleh penulis agar simpel dimengerti.

2. Dari Rizanur Gani. Membaca yaitu suatu aktifitas yang komplek, yang

merupakan perjuangan buat mendapatkan yang ingin kita ketahui, menyelidiki

yang ingin kita lakukan atau mendapatkan kesenangan dan pengalaman.

3. Dari Tarigan. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan dan dipergunakan

oleh pembaca buat memperoleh pesan yang disampaikan penulis melalui

istilah-istilah atau bahasa tulis.

4. Berdasarkan Harjasujana. Membaca merupakan kegiatan yang komplek, yg

menyebabkn terjadinya interaksi pribadi melainkan bersifat komunikatif.

Pembaca akan berusaha mencari makna dan lambang goresan pena.

5. Berdasarkan Hafni. Membaca adalah tahu bahasa tulisan tanpa melafalkan dan

menanggap pesan yang disampaikan oleh penulis, namun terjadi komunikasi

antara pembaca serta penulis, walaup bagaimanapun mahirnya seseorang

melafalkan maka tidak terjadi komunikasi eksklusif.

16
6. Berdasarkan Nurhadi. Membaca artinya aktivitas yg kompleks serta rumit yg

melibatkan pikiran untuk mengingat, memahami, membhinekakan, dan

menerapkan apapun yg terkandung pada bacaan itu.

2. Pengertian penilaian Membaca

Evaluasi pembelajaran membaca artinya suatu aktivitas buat memperoleh

berita wacana hasil pembelajaran membaca, lalu memasak dan menafsirkannya

dengan tolok ukur eksklusif.

3. Jenis-Jenis penilaian Membaca

Indera evaluasi yang digunakan buat mengukur kemampuan membaca dapat

digolongkan menjadi dua bagian. Pertama, tes membaca permulaan yang digunakan

buat mengukur kemampuan siswa (sekoah dasar) pada mengenali serta menyuarakan

lambang-lambang suara menggunakan intonasi yang sahih pada kalimat. Tes ini

bersifat individual serta ditekankan pada kemampuan teknis membaca seperti, lafal,

frasing, kelancaran, perhatian terhadap indikasi baca, serta intonansi. buat dapat

menilai dipergunakan teknik nontes contohnya lembar observasi. alat evaluasi yang

ke 2, disebut dengan tes membaca lanjut atau tes memahami bacaan.

Ada dua jenis yang dapat dipergunakan pada pengukuran kemampuan

membaca :

1. Tes pemahaman kalimat

Tes pemahaman kalimat dipergunakan buat siswa yang belum dapat

membaca secara lancar. terdapat 2 teknik yang dapat pada tes pemahaman

kalimat yaitu dengan menyampaikan gambar atau menyajikan istilah. Frase dan

17
pilihan jawaban. pada tes ini biasanya diukur kemampuan peserta didik dalam

menguasai kosa istilah serta tata bahasa.

2. Tes Pemahaman

Tes pemahaman tentang ialah tes kemampuan membaca yg intergratif

atau terpadu. pada tes ini banyak kemampuan yang mampu diukur mirip, struktur,

kosa kata, pemahaman isi bacaan, gagasan, gaya penulisan bacaan, paragraf. Tes

ini bisa diberikan kepada siswa tingkat keterbacaan yang tentang yg diinginkan

taraf kesulitan soal. tingkat keterbacaan yang rendah dapat diberikan pada peserta

didik pemula.

Terdapat 2 bentuk tes pemahaman wacana :

a. Tes pilihan ganda biasa.

Tes pilihan ganda harus diperhatikan panjangnya perihal yang

dipergunakan umumnya 35-75 istilah untuk perihal pendek dan 100

sampai 300 istilah buat tentang panjang. buah pertanyaan yg dirancang

dapat berkaitan menggunakan topic ihwal, jenis tentang, judul perihal,

informasi perihal, topic paragraf, kalimat topic, jenis paragraf, kosa

istilah, serta struktur.

b. Tes rumpang

Merupakan tes yg didalamnya terdapat kata-kata yg

dirumpangkan. peserta didik bisa mengisi bagian yang dihilangkan itu

Bila tahu semua ihwal. Penghilangan istilah bisa diatur menggunakan

jarak yg sama atau tidak tetap mengatur jarak kata yg dirumpangkan.

Mengaplikasikan penilaian Membaca dalam suatu proses pembelajaran,

keterampilan membaca dapat diaplikasikan pada beberapa metode diantaranya:

a. Metode eja

18
Metode eja merupakan awal pada pembejaran membaca yg

pengajarannya dimulai menggunakan pengenalan huruf-alfabet secara

alfbetis. lalu anak diajak buat berkenalan menggunakan suku istilah

dengan cara merangkaikan beberapa huruf yg telah dikenalnya. Proses

selanjutnya artinya sosialisasi kalimat-kalimat sederhana.

b. Metode bunyi

Prinsif dasar berasal proses pembelajaran pada metode bunyi tak

jauh tidak selaras menggunakan metode eja atau abjad.

c. Metode suku istilah

Metode ini diawali dengan sosialisasi suku istilah, seperti: ba, bi,

bu, be, bo dan seterusnya. lalu suku-suku kata tadi dirangkai sebagai

istilah-kata yang bermakna.

d. Metode kata

Metode istilah merupakan metode yg menjadikan istilah menjadi

dasar buat sosialisasi suku istilah atau alfabet .

e. Metode global

Metode dunia merupakan metode pada pengajaran bahasa

Indonesia buat mengajarkan membaca serta menulis permulaan dengan

menyajikan satuan bahasa secara untuh serta menyeluruh sehingga peserta

didik dapat mengenal serta menyalinnya secara keseluruhan. misalnya

memperkenalkan gambar.

19
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Evaluasi adalah proses penilaian yang sistematis mencakup pemberian nilai,

atribut, apresiasi, dan pengenalan permasalahan serta pemberian solusi-solusi atas

permasalahan yang ditemukan jadi dapat di katakana bahwa Evaluasi pembelajaran

membaca itu sendiri adalah suatu kegiatan untuk memperoleh informasi tentang hasil

pembelajaran membaca, kemudian mengolah dan menafsirkannya dengan tolok ukur

tertentu.

Dalam evaluasi membaca pun memiliki dua jenis yang dapat digunakan dalam

pengukuran kemampuan membaca diantaranya. Yang pertama, Tes pemahaman kalimat.

tes pemahaman kalimat yaitu dengan memberikan gambar atau menyajikan kata. Frase

dan pilihan jawaban. Yang kedua Tes pemahaman wacana merupakan tes kemampuan

membaca yang intergratif atau terpadu.

Dalam evaluasi juga dapat kita aplikasikan keterampilan membaca dengan

beberapa metode yaitu metode eja, metode bunyi, metode suku kata, metode global dan

metode kata.

B. Saran

20
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna untuk itu kritik dan saran untuk membangun

sangat diharapkan dari para pembaca sekalian demi tercapainya kesempurnaan dari

makalah ini kedepannya

DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, oemar. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013.


Hasibuan dan Mudjono. Proses Belajaran Mengajar, Bandung: PT Remaja Rrosdakarya,
2012.
Purwanto, Ngalim. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rrosdakarya Offset,2011.
Saondi dan Aris Suherman. Etika Propesi Keguruan. Bandung: PT Refika Aditama, 2012.
Wina Sanjaya. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar proses Pendidikan. Jakarta:
Kencana, 2010.

21

Anda mungkin juga menyukai