Disusun Oleh:
IMRAN
NIM. 2020530909
1
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, karena tak
ada gading yang tak retak. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran
dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini berguna
dan bermanfaat bagi kita semua.
Imran
i
i
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
ii
i
BAB I
PENDAHULUAN
D. Manfaat Makalah
Semoga dengan adanya materi makalah tentang Konsep Evaluasi Dalam
Pendidikan bisa memberikan pemahaman kepada pembaca khususnya bagi
penulis.
i
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Evaluasi
Secara harfiah evaluasi berasal dari bahasa Inggris, evaluation yang berarti
penilaian dan penaksiran.1 Dalam bahasa Arab, dijumpai istilah imtihan yang
berarti ujian, dan khataman yang berarti cara menilai hasil akhir dari proses
kegiatan.
1
Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta; Gaya Media Pratama, 2005), Cet Ke-1, Hal.
183.
2
Oemar Hamalik, Pengajaran Unit, (Bandung: Alumni, 1982), Hal. 106.
3
Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), Cet I,
Hal. 307.
i
keputusan.4 Dan edwind Wandt berpendapat evaluasi adalah suatu tindakan atau
apakah program yang telah ditentukan sesuai dengan tujuan semula. Evaluasi juga
merupakan suatu proses untuk menilai kinerja pelaksanaan suatu pendidikan. yang
1. Evaluasi tidak akan terjadi kecuali telah mengetahui tujuan yang akan
dicapai.
2. Untuk mencapai tujuan tersebut harus diperiksa hal-hal yang telah dan
sedang dilakukan.
suatu proses dan tindakan yang terencana untuk mengumpulkan informasi tentang
pendidikan, sehingga dapat disusun penilaiannya yang dapat dijadikan dasar untuk
menilai sesuatu yang terencana, sistematik dan bedasarkan tujuan yang jelas. Jadi
4
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1990), Hlm 3.
5
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, Tt ), Hal. 338
6
Oemar Hamalik, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2007), Hal. 253.
i
kegiatan, dan kemudian kita dapat menetukan alternatif dan keputusan untuk
tindakan berikutnya.
penilaian terhadap tingkah laku anak didik berdasarkan standar perhitungan yang
spiritual religius, karena manusia bukan saja sosok pribadi yang tidak hanya
beramal dan berbakti kepda Tuhan dan masyarakat. Seperti dalam hadist
عن اىب, عن نافع, حدثنا عبد اهلل, حدثنا اىب,حدثنا حممد بن عبد اهلل بن منري
وانا ابن اربع, عرضىن رسول اهلل صلى اهلل عليه وسلم يوم احد ىف القتال,عمر قال
(رواه. ف أجزاىن, وان ا بن مخس عش رة س نة, وعرض ين ي وم اخلن دق, ف ام جيوين,عش ره
.)البخاري
Artinya :
Menceritakan kepada Muhammad ibn ‘Abdullah ibn Numair,
menceritakan kepada kami ayahku, menceritakan kepada kami ‘Abdullah dari
Nafi’, dari ibn Imar berkata, “ Rasulullah SAW menguji kemampuanku
berperang pada hari perang uhud, ketika aku berusia empat belas tahun, lalu
beliau tidak mengizinkanku, dan beliau mengujiku kembali pada perang khandaq
ketika aku berusia lima belas tahun, lalu beliau mengizinkanku. (HR. Muslim)
i
Selain istilah evaluasi, terdapat pula istilah lain yang hampir sama, yaitu
kata tersebut sebagai suatu pengertian yang sama. Dan untuk memahami apa
1. Apabila ada orang yang akan memberi sebatang pensil kepada kita dan
kita disuruh memilih antara dua pensil yang tidak sama panjang, maka
tentu kita akan memilih yang panjang. Kita tidak memilih yang pendek
jeruk yang kecil, hijau dan kulitnya agak kasar, biasanya rasanya
masam.
kita pilih. Dalam contoh pertama kita memilih pensil yang lebih panjang,
sedangkan pada contoh kedua kita menentukan dengan perkiraan kita atas jeruk
7
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1993), Hal. 1.
i
Dua langkah kegiatan yang dilalui sebelum mengambil barang untuk kita,
itulah yang disebut mengadakan evaluasi, yakni mengukur dan menilai. Kita tidak
dan menilai.
kata lain, evaluasi pendidikan adalah mengukur dan menilai terhadap sesuatu yang
إن اهلل: قال رسول اهلل صلى اهلل عليه وسلم: عن أيب هريرة رضي اهلل عنه قال
ال ينظ ر إىل اجس امكم وال اىل ص وركم ولكن ينظ راىل قل وبكم واعم الكم (رواه
.)مسلم
Artinya:
i
“Sesungguhnya Allah tidak memandang dan menilai dari tubuh dan gambarmu
(kuantitas), akan tetapi Allah memandang dan menilai dari hati dan amalmu”
(HR. Muslim).
sebuah aktifitas termasuk pendidikan, evaluasi dapat dilakukan ketika aktifitas itu
berproses dan aktifitas itu berakhir, dengan adanya evaluasi atau penilaian semua
kegiatan termasuk kegiatan pendidikan akan terkentrol, terukur dan teramati dan
disekolah mencakup tiga komponen8, yang mana tiga komponen ini diperlukan
yaitu :
8
Sudaryono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, ( Jakarta: Lentera Ilmu Cendekia, 2014), Hal. 8-9.
i
mencakup:
berlangsung.
membutuhkannya
berlangsung
Tujuan evaluasi dalam pendidikan terdapat dua tujuan yaitu tujuan umum
dan tujuan khusus. Adapun bentuk tujuan umum evaluasi pendidikan adalah :
i
tujuan diantaranya:
tanpa evaluasi, tidak mungkin timbul kegairahan pada diri siswa untuk
Dari beberapa tujuan di atas ada lagi tujuan evaluasi lain dalam Islam yaitu
peserta didik. Hal ini juga dijelaskan oleh Rasyidin bahwa tujuan evaluasi
9
Sitiatava Rizema Putra, Desain Evaluasi Belajar Berbasis Kinerja, (Yogyakarta: Diva Press,
2013) , Hal. 83.
10
Sitiatava Rizema, Desain Evaluasi..., Hal. 83
i
di muka bumi.
Dari penjelasan di atas maka tuuan dari evaluasi dalam pendidikan Islam
adalah untuk mengukur dan menilai sejauh mana peserta didik dalam
maupun psikomoriknya.
yaitu:
1) Untuk memberikan umpan balik (feed back) kepada guru sebagai dasar
murid yang antara lain diperlukan kenaikan kelas dan penentuan lulus
tidaknya murid.
3) Untk menentukan murid dalam situasi belajar mengajar yang tepat, sesuai
11
Al-Rasyidin, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Ciptapustaka, 2008), Hal. 86.
12
Shaleh, Pendidikan Agama dan Keagamaan, (Jakarta: Gema Windu Pasca Perkasa, 2000), Hal.
76.
i
murid yang telah selesai mengikuti pelajaran dalam satu catur wulan,
pendidikan Islam, klasifikasi jenis evaluasi di atas tidak kita temukan secara
eksplisit, namun dalam praktek dapat diketahui bahwa pada prinsipnya jenis
evaluasi seperti ini sering sekali ditemukan. Disamping itu, di dalam pendidikan
Islam kita bisa saja mengadopsi hal-hal yang positif yang datang dari luar untuk
diterapkan pula dalam pendidikan Islam selama yang diadopsi itu tidak
kepada kita bahwa pekerjaan evaluasi terhadap manusia didik adalah merupakan
suatu tugas penting dalam rangkaian tugas pendidikan yang dilaksanakan oleh
terhadap perilaku manusia yang beriman dan tak beriman secara umum telah pula
sifat atau watak manusia mukmin adalah bila shalat mereka khusyu,
melaksanakan perintah zakat, menjaga kemaluan terhadap wanita yang bukan istri
Terjemahannya:
27).
peserta didik sejak dari awal mula mengikuti program pendidikan yang
mereka tempuh.
karena dengan berpegang pada prinsip ini keputusan yang diambil oleh
yaitu prinsip ini ada tiga aspek yang harus diungkapi yaitu aspek kognitif,
berfikir, sikap atau nilai dan aspek keterampilan yang kesemuanya melekat
sasaran evaluasi.
3. Prinsip objektivitas.
dan shahih.
maksimal.
14
Tasrani Rusyan, dkk, Pendekatan dalam Proses Belajar mengajar, (Jakarta: Gramedia, 1989),
hal 211.
15
Tasrani Rusyan, dkk, Pendekatan dalam Proses..., hal 212.
i
c. Adil dan objektif. Penilaian harus adil terhadap semua siswa dan
tersebut dalam Islam termasuk dalam ajaran akhlak yang mulia. Dalam akhlak
yang mulia seseorang harus bersifat objektif, jujur, mengatakan sesuatu sesuai
dengan apa adanya. Orang yang menilai demikian dalam agama Islam dikenal
عن ابن مسعود رضي اهلل عنه عن النيب صلى اهلل عليه وسلم قال إن الصدق
Sejalan dengan sikap objektif dan jujur tersebut, maka seorang yang
tidak boleh menilai sesuatu yang belum diketahui dengan pasti atau masih
“Tinggalkan apa yang kau ragu-ragu, kepada apa yang tidak engkau
yaitu berbentuk test dan bukan berbentuk test (non test) 16. Tipe evaluasi yang
pertama adalah test, tekhnik test adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian
yang berbentuk suatu tugas atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh
belajarnya, yang dapat dibandingkan dengan nilai yang dicapai oleh peserta didik
lainnya atau dengan nilai standar yang ditetapkan. Tes tertulis juga dapat
16
Tim Dosen Iain Sunan Ampel Malang, Dasar-Dasar Kependidikan Islam, (Surabaya: Karya
Abditama, 1996), Hal. 269-270.
i
Tes ini disebut juga alat evaluasi guna mengungkap atau menghafal
kembali dan mengenal materi yang telah diberikan. Tes objektif ini ada dua
macam, yaitu jenis isian (supply type) dan jenis pilihan ganda (selection type).
Tes objektif jenis isian juga mencakup tiga macam tes, yaitu tes jawaban
bebas atau jawaban terbatas, tes melengkapi, dan tes asosiasi. Tes objektif jenis
pilihan ganda dikatakan lebih efektif oleh sebagian ahli penilaian, terutama untuk
mengukur beberapa hasil belajar peserta didik. Tes ini bervariasi dari yang
sampai pada item tes pilihan ganda yang dapat digunakan untuk mengukur hasil
belajar kompleks.17
berbeda, yaitu jawaban terbatas dan jawaban luas. Evaluasi yang dibuat dengan
evaluasi pendidikan dalam bentuk lain, yaitu non test. Teknik no test adalah alat
17
M. Sukardi, Evaluasi Pendidikan; Prinsip Dan Operasionalnya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),
Hal 117.
18
M. Sukardi, Evaluasi Pendidikan..., Hal 94.
i
penilaian yang dilakukan tanpa melalui tes, adapaun teknik non-test ini antara
lain:
gejala-gejala yang diselediki. Observasi dapat mengukur atau menilai hasil dari
proses belajar, misalknya tingkah laku peserta didik pada waktu guru pendidikan
menyampaikan pelajaran dikelas, tingkah laku peserta didik pada waktu jam-jam
2). Wawancara
muka bertujuan untuk menyaring data dan informasi murid dengan jalan bertanya
secara lisan kepada nara sumber (murid) ataupun kepada orang lain. Wawancara
3). Angket
Angket juga dapat digunakan sebagai alat bantu dalam rangka penilaian
hasil belajar. Angket dapat diberikan langsung kepada peserta didik ataupun orang
tuanya. Tujuan utama dalam menggunakan angket yaitu untuk memperoleh data
19
M. Sukardi, Evaluasi Pendidikan; Prinsip Dan Operasionalnya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),
Hal 118
20
M. Sukardi, Evaluasi Pendidikan..., Hal 118.
i
mengenai latar belakang peserta didik sebgai salah satu bahan dalam menganalisis
tingkah laku dan proses belajar mereka. Disamping itu juga, untuk memperoleh
surga.
seseorang tidak mengerjakan tugas atau soal dengan baik, nilai yang
tugas dan memberikan jawaban yang benar, maka bobotnya tentu lebih
evaluasinya menggembirakan.
Hal 119.
i
Jika dilihat dari teori taksonomi Benjamin S. Bloom, maka jelaslah bahwa
yang dijadikan sasaran evaluasi Tuhan dan Nabi adalah sebagai berikut:
kefakiran.
tidak akan menyalahi aturan yang telah ditetapkan sehingga tidak ada orang yang
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pelaksanaan evaluasi agar akurat dan bermanfaat baik bagi peserta didik,
yaitu :
dimilikinya.
kesulitan belajar.
yaitu berbentuk test dant non test. Teknik test dilakukan melalui test objek
dan test essai, sedangkan teknik non test dilakukan melalui test
B. Saran
terdapat berbagai kekeliruan baik dari segi penulisan maupun pembahasan yang
termuat dalam makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan masukan dan
kritikan dari para peserta diskusi mata kuliah Hadist Tematik, sehingga makalah
Daftar Pustaka
Perkasa, 2000.