Anda di halaman 1dari 16

1

PROPOSAL DISERTASI

MANAJEMEN KURIKULUM PONDOK PESANTREN DALAM


MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN KARAKTER
(Studi di Pondok Pesantren Al Khoziny, MIS Sarang dan Salafiyah Bangil)

Dalam rangka sebagai persyaratan dalam mengajukan program beasiswa 5000


doktor KEMENAG RI dengan tujuan UIN sunan Ampel Surabaya

Oleh :

Moh. Khoiruddin

2015
2

PROPOSAL DISERTASI

MANAJEMEN KURIKULUM PONDOK PESANTREN DALAM


MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN KARAKTER
(Studi di Pondok Pesantren Al Khoziny, MIS Sarang dan Salafiyah Bangil)

A. Latar Belakang.

Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional pada bab II pasal 3 yang mengatakan 1 bahwa Pendidikan Nasional

berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab. Sebagai bekal menghadapi tantangan

zaman, diperlukan adanya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang

berkualitas dan berdaya saing tinggi. Oleh karena itu dunia pendidikan dituntut

untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Era reformasi telah berlangsung sejak tahun 1998 memberikan

keterlibatan langsung maupun tidak langsung dalam sector pendidikan. Tampak

bahwa sumber-sumber belajar di luar sekolah lebih banyak mewarnai perilaku

peserta didik, karena itu perilaku pendidikan perlu melakukan perubahan

mendasar baik pada proses maupun output pendidikan. Untuk mencapai tujuan

1
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Jakarta: Sinar Grafika, 2003),
3

yang baik harus dipandu dengan kurikulum yang baik, adaptif dan mampu

menghasilkan output yang siap menghadapi tantangan internal dan eksternal

globalisasi, serta memliki akhlakul karimah.

Proses kelahiran era reformasi ditengarahi dengan krisis yang

berkepanjangan sekalipun telah berhasil mempertegas keberadaan tantangan

bangsa mengenai arti pentingnya sumber daya manusia yang tangguh,

berwawasan luas, terampil dan unggul. Sumber daya yang dimaksud hanya dapat

dicapai melalui system pembangunan pendidikan nasional yang mantap.

Pembangunan pendidikan nasional harus mengalami dinamika baik

menyangkut kurikulum, format materi, sarana dan prasarana, maupun system

dengan penyempurnaan yang continue. Elastisitas dalam pengembangan

pendidikan nasional lebih banyak menggunakan instrument kurikulum ketimbang

komponen lainnya. Munculnya sekolah unggulan, teladan, terpadu, internasional

sebagai fenomena baru dalam dunia pendidikan yang mengharuskan adanya

pengembangan kurikulum yang di satu sisi memberatkan peserta didik dan di sisi

lain tidak diserta kontribusi dan kontinuitas. Pengembangan kurikulum

diharuskan memiliki kepekaan yang tinggi terhadap perubahan alam sekitar,

perubahan perilaku, politik, ekonomi dan social, perkembangan budaya,

perkembangan ilmu, dan teknologi serta kehidupan keimanan dan ketaqwaan.

Upaya peningkatan kualitas pendidikan terus menerus dilakukan baik

secara konvensional maupun inovatif. Hal tersebut lebih terfokus setelah

diamanatkan oleh pemerintah, dalam hal ini Menteri Pendidikan Nasional pada
4

tanggal 2 Mei 2002 mencanangkan Gerakan Peningkatan Mutu Pendidikan.

Namun demikian, dari berbagai indicator mutu pendidikan belum menunjukkan

peningkatan yang berarti. Meskipun sebagian sekolah, terutama di kota-kota,

telah menunjukkan peningkatan mutu pendidikan yang cukup menggembirakan,

namun sebagian besar lainnya masih memprihatinkan.

Pendidikan karakter merupakan upaya untuk membantu perkembangan

jiwa anak-anak baik lahir maupun batin, dari sifat kodratinya menuju kea rah

peradaban yang manusiawi dan lebih baik. Ki Hajar dewantara pernah

mengemukakan beberapa hal yang harus dilaksanakan dalam pendidikan

karakter, yakni ngerti-ngerso-nglakoni (menyadari, menginsyafi dan

melakukan).2

Dalam sejarah Islam, sekitar 1400 tahun yang lalu, Muhammad SAW,

sang Nabi terakhir dalam ajaran Islam, menegaskan misi utamanya dalam

mendidik manusia adalah untuk menyempurnakan akhlak dan mengupayakan

membentuk karakter yang baik (good character). Berikutnya ribuan tahun

sesudahnya itu, rumusan utama tujuan pendidikan tetap pada wilayah serupa,

yakni pembentukan kepribadian manusia yang baik. 3

Pendidikan memiliki fungsi yang hakiki dalam mempersiapkan sumber

daya manusia yang akan menjadi actor-aktor dalam menjalankan fungsi dari

2
E. Mulyasa, Manajemen Pendidikan Karakter, (Jakarta : Bumi Aksara, 2011), hal. 1
3
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam, (Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2001), hal. 2
5

berbagai bidang kehidupan. Pendidikan merupakan bagian terpenting dari

kehidupan yang sekaligus membedakan manusia dengan makhluk lainnya.

Pandangan klasik tentang pendidikan pada umumnya dikaitkan sebagai

pranata yang dapat menjalankan 3 fungsi sekaligus. Pertama, menyiapkan

generasi muda untuk memegang peranan-peranan tertentu dalam masyarakat di

masa datang. Kedua, mentransfer pengetahuan sesuai peranan yang diharapkan.

Ketiga, mentransfer nilai-nilai dalam rangka memelihara keutuhan dan kesatuan

masyarakat sebagai prasyarat bagi kelangsungan hidup (survive) masyarakat dan

peradaban.4

Sejak zaman perkembangan dunia pendidikan Islam di Indonesia, pondok

pesantren menjadi salah satu lembaga pendidikan yang paling urgen. Sehingga

keberadaan pondok pesantren di seluruh pelosok nusantara, memberikan

kontribusi yang besar dalam perkembangan pendidikan Islam di Indonesia.

Realitas kwantitas sosial menunjukkan, bahwa mayoritas penduduk di Indonesia

terdiri dari umat Islam. Bahkan realitas ini juga menjadi pandangan dunia, bahwa

umat muslim terbesar di dunia ada di negara Indonesia.

Pesantren sebagai lembaga pendidikan keagamaan, merupakan realitas

yang tak dapat dipungkiri. Sepanjang sejarah yang di laluinya, pesantren terus

menekuni pendidikan tersebut dan menjadikannya sebagai fokus kegiatan. Dalam

mengembangkan pendidikan, pesantren telah menunjukkan daya tahan yang

4
A. SyafiI, dkk, pendidikan Islam di Indonesia, (Yogyakarta : Tiara Wacana, 1991), hal. 27
6

cukup kokoh, sehingga mampu melewati berbagai zaman dengan beragam pula

masalah yang di hadapinya. 5

Berdasarkan uraian di atas, penulis perlu dan tertarik untuk meneliti dan

mengetahui tentang Manajemen Kurikulum Pondok Pesantren dalam

Meningkatkan Pendidikan Karakter (Studi di Pondok Pesantren Al Khoziny,

Pondok Pesantren MIS Sarang dan Pondok Pesantren Salafiyah bangil).

B. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang yang telah penulis paparkan di atas, dan berangkat

dari hasil data-data yang telah dikumpulkan peneliti di lapangan serta

memperhatikan kondisi khusus yang tergambar pada konteks penelitian.

Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui dan memahami serta menelaah

manajemen kurikulum pondok pesantren dalam meningkatkan pendidikan

karakter yang dilakukan oleh pondok pesantren Al Khoziny, Pondok Pesantren

MIS Sarang serta pondok pesantren Salafiyah Bangil.

C. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah di atas maka penulis merumuskan

masalah yang ingin dikaji dan diteliti dalam disertasi ini antara lain :

1. Bagaimana kurikulum di Pondok Pesantren Al Khoziny, MIS Sarang dan

Pondok Pesantren Salafiyah Bangil ?


5
Abd Ala, Pembaharuan Pesantren, (Pustaka Pesantren, Yogyakarta, 2006) 15
7

2. Bagaimana manajemen kurikulum Pondok Pesantren Al Khoziny, MIS Sarang

dan Pondok Pesantren Salafiyah Bangil !

3. Bagaimana Pendidikan Karakter di Pondok Pesantren Al Khoziny, MIS

Sarang dan Pondok Pesantren Salafiyah Bangil ?

4. Bagaimana Kurikulum Pondok Pesantren dalam Meningkatkan Pendidikan

Karakter di Pondok Pesantren Al Khoziny, MIS Sarang dan Pondok Pesantren

Salafiyah Bangil ?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini antara lain :

1. Untuk mengetahui kurikulum di Pondok Pesantren Al Khoziny, MIS Sarang

dan Pondok Pesantren Salafiyah Bangil.

2. Untuk mengetahui manajemen kurikulum Pondok Pesantren Al Khoziny,

MIS Sarang dan Pondok Pesantren Salafiyah Bangil.

3. Untuk mengetahui pelaksanaan pendidikan kurikulum di Pondok Pesantren

Al Khoziny, MIS Sarang dan Pondok Pesantren Salafiyah Bangil.

4. Untuk mengetahu manajemen kurikulum pondok pesantren dalam

meningkatkan pendidikan karakter di Pondok Pesantren Al Khoziny, MIS

Sarang dan Pondok Pesantren Salafiyah Bangil.

E. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini memiliki kegunaan atau manfaat secara teoritis dan secara

praktis yaitu sebagai berikut :


8

1. Manfaat secara Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu

tambahan khazanah ilmu pengetahuan tentang manajemen kurikulum

dalam meningkatkan pendidikan karakter di Pondok Pesantren Al

Khoziny, MIS Sarang dan Pondok Pesantren Salafiyah Bangil.

b. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi pemikiran

bagi kajian lebih lanjut tentang manajemen kurikulum dan pendidikan

karakter.

c. Diharapkan bagi pemerintah dan praktisi pendidikan, hasil penelitian

dapat dijadikan rujukan dalam menerapkan kebijakankebijakan dalam

dunia pendidikan.

2. Manfaat secara Praktis

a. Penelitian ini akan dapat memberikan kontribusi bagi lembaga yang

bersangkutan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan agar tujuan

yang diharapkan dapat tercapai secara maksimal.

b. Menjadi sumber informasi bagi peneliti lain dan semua pihak yang

berkepentingan.

c. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi

yayasan terutama bagi kepala pondok pesantren dalam usaha

peningkatan kualitas pendidikan.

3. Manfaat Bagi Peneliti


9

a. Dapat mendukung keilmuan dan pengetahuan sebagai mahasiswa

program pascasarjana program doktor;

b. Mengetahui jawaban dari keingintahuan peneliti manajemen kurikulum

pesantren dalam meningkatkan pendidikan karakter di Pondok Pesantren

Al Khoziny, MIS Sarang dan Pondok Pesantren Salafiyah Bangil.

F. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dimana desain

penelitian ini mengkaji setiap peristiwa yang terjadi dan konsep-konsep

pemikiran tentang manajemen kurikulum pondok pesantren dalam

meningkatkan pendidikan karakter di pondok pesantren Al Khoziny, MIS

Sarang dan Salafiyah Bangil secara mendalam serta berupaya menganalisis

setiap kasus sesuai dengan fokus yang diteliti.

Penggunaan desain ini dikarenakan; (1) untuk memberikan batasan latar

penelitian, (2) penelitian ini menyajikan secara mendalam dan komprehensif

tentang manajemen kurikulum pondok pesantren dalam meningkatkan

pendidikan karakter di pondok pesantren Al Khoziny, MIS Sarang dan

Salafiyah Bangil secara deskriptif, (3) data penelitian yang diperoleh

dianalisa secara induktif, dan (4) makna yang esensial dalam penelitian ini

merupakan hal yang paling pokok.


10

2. Kehadiran Peneliti

Peneliti dalam penelitian ini mempunyai peran yang sangat besar

dengan multi fungsi, yakni sebagai perencana, pelaksan pengumpul data,

penganalisis dan pelapor data. Dengan demikian peneliti sebagai instrumen

yang mutlak diperlukan kehadirannya di lokasi penelitian. Sesuai dengan

peran peneliti sebagai instrumen, maka data dalam penelitian ini adalah

ucapan dan prilaku yang dapat diamati dari orang-orang dalam aktivitas

madrasah. Bogdan dan Biklen6 menyatakan bahwa sebagai instrumen kunci,

peneliti harus dapat mengungkap makna dan dapat berinteaksi terhadap

nilai-nilai lokal, karena tidak mungkin dapat dilakukan jika hanya

menggunakan kuessioner.

3. Subyek Penelitian

Yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah manajemen

kurikulum pondok pesantren dalam meningkatkan pendidikan karakter di

pondok pesantren Al Khoziny, MIS Sarang dan Salafiyah Bangil yang di

dalamnya terdapat Pak Kyai, Bu Nyai, Ustadz, santri, wali santri, dan

masyarakat sekitar yang juga terkait di dalamnya.

4. Lokasi Penelitian

6
Bogdan dan Biklen, Qualitative Research for Education an Intruction to Theory and
Methods, (Boston; Allyn and Bacon, inc, 1982)
11

Penelitian ini akan dilaksanakan di Pondok Pesantren Al Khoziny

Buduran sidoarjo, Pondok Pesantren MIS Sarang Jawa Tengah dan Pondok

Pesantren Salafiyah Bangil Pasuruan.

5. Tehnik Pengumpulan Data

Data penelitian ini diperoleh dari sumber data dengan menggunakan

metode pengumpulan data; (1) wawancara mendalam, (2) observasi atau

pengamatan berperan serta, dan (3) dokumentasi.

6. Analisa Data

Analisa data dilakukan berulang-ulang dan berkesinambungan antara

pengumpulan dan analisa data, baik selama pengumpulan data di lapangan

maupun sesudah data terkumpul. Dalam hal ini Owen7 menyatakan bahwa

dalam penelitian kualitatif analisa data dilakukan bersamaan dengan

pengumpulan data agar hasilnya nanti lebih bermakna. Dalam penelitian ini

analisa data menggunakan tiga prosedur yakni; reduksi data, penyajian data,

dan penarikan kesimpulan.

7. Pengecekan Keabsahan Data

Ada tiga kriteria yang akan dipergunakan dalam penelitian ini untuk

pengecekan keabsahan data yaitu; kredibilitas data, dependabilitas, dan

konfirmanilitas.

a. Kredibilitas

7
Owens, R.G. Organizational Behavior In Edocation. 4th Ed. (Boston: Allyn & Bacon, 1984)
12

Untuk memenuhi tingkat kepercayaan, maka ditempuh tujuh cara

sebagaimana yang disarankan oleh Lincoln dan Guba 8 yaitu; (1)

memperpanjang waktu tinggal di lokasi penelitian, (2) mengadakan

pengamatan lebih tekun, (3) menguji secara triagulasi, (4) mengadakan

diskusi dengan teman sejawat, (5) mengadakan analisa kasus negatif, (6)

mengadakan kecukupan referensi, dan (7) mengadakan pengecekan

anggota. Dalam penelitian ini peneliti hanya akan menggunakan empat

saja dari ketujuh cara tersebut, yakni; mengadakan pengamatan lebih

tekun, menguji secara triagulasi, mengadakan diskusi dengan teman

sejawat, dan mengadakan kecukupan referensi.

b. Depandabilitas

Sebagai upaya untuk megurangi dan menanggulangi terjadinya

kesalahan di dalam mengkonseptualisasi rencana penelitian,

pengumpulan data, interpretasi data, maka penelitian melibatkan

berbagai pihak yang mempunyai keahlian di dalam penelitian. Pihak-

pihak yang dimaksud antara lain; dosen pembimbing, dosen lainnya di

lingkungan program pascasarjana, teman-teman dosen, dan orang-orang

yang bisa diajak untuk diskusi terkait dengan judul penelitian yang

peneliti lakukan.

c. Konfirmabilitas

8
Abusiri, 2008, Op. Cit.
13

Konfirmabilitas dimaksudkan untuk menilai hasil penelitan

sehingga menjadi suatu keterkaitan antara data dan informasi serta

interpretasi dalam organisasi pelaporan tesis ini didukung oleh materi-

materi (data) yang tersedia. Pelaksanaan konfirmabilitas bersamaan

dengan dependabilitas audit. Perbedaannya adalah kalau konfirmabilitas

audit digunakan untuk proses penelitian.

G. Penelitian Terdahulu

1. Bukhori Akhmad, 2013, Penerapan Manajemen Pendidikan Karakter

Berbasis Pesantren Dalam Meningkatkan Mutu Belajar Siswa di Madrasah

Tsanawiyah Plus Nurul Ikhlas Sepande

Penelitian ini berhasil mengungkap berhasil mengungkap manajemen

pendidikan karakter berbasis pesantren dalam meningkatkan mutu belajar

siswa di Mts Plus Nurul Ikhlas Sepande.

H. Sistematika Penulisan

Disertasi ini terdiri dari enam bab, antara bab yang satu dengan bab

yang lain merupakan satu kesatuan. Adapun sistematika penulisan disertasi ini

adalah sebagai berikut;

Bab I : Pendahuluan yang terdiri dari; Latar Belakang Masalah,

Identifikasi Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan

Penelitian, Penelitian Terdahulu, Metodologi Penelitian dan Sistematika

Penulisan.
14

Bab II : Tinjauan Pustaka yang terdiri dari; Pengertian Kurikulum,

karakteristik kurikulum, asas-asas dan teori kurikulum, jenis dan model

kurikulum, pengembangan kurikulum, model pengembangan kurikulum,

prinsip-prinsip pengembangan kurikulum, manajemen kurikulum, pendidikan

karakter.

Bab III : Metode Penelitian terdiri dari; Pendekatan dan Jenis

Penelitian, Instrumen Penelitian, Data dan Sumber Data, Tehnik Pengumpulan

Data, Analisa Data dan Pengecekan Keabsahan Data.

Bab IV : Paparan Data dan Temuan Penelitian yang terdiri dari :

biografi Pondok Pesantren Al Khoziny, pondok pesantren MIS Sarang dan

Pondok Pesantren Salafiyah Bangil, Struktur Pengurus Pondok Pesantren Al

Khoziny, pondok pesantren MIS Sarang dan Pondok Pesantren Salafiyah

Bangil, kurikulum Pondok Pesantren Al Khoziny, pondok pesantren MIS

Sarang dan Pondok Pesantren Salafiyah Bangil,

Bab V : Analisis Data dan Pembahasan

Bab VI : Penutup yang terdiri dari; Kesimpulan dan saran-saran.


15

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, Jakarta : Gaya Media,
1999
Ahmadi, Rulam, Memahami Metodologi Penelitian Kualitatif, Cet-1, Malang:
Penerbit Universitas Negeri Malang, 2005
Andayani, dian dan Majid, Pendidikan Karakter Perspektif Islam, Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2011
Bikken SK, & Bogdan RC, Qualitative Research for Education an Intruction to
Theory and Methods, Boston; Allyn and Bacon, inc 1982
Bogdan & Tailor, Inruction to Qualitative Research Metods, Phenomenological
Aproach to The Social Sciences. (New York : Jhon Wiley & Sons, 1975)
Ditjen pendidikan Islam, Booklet Statistik Pendidikan Agama dan Keagamaan Tahun
Pelajaran 2004-2005, 2005
Ditjen pendidikan Islam, Penyelenggaraan Wajar Dikdas Sembilan Tahun 2004-
2005, 2009
Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Jawa Timur, Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006.
Koesoema A, Doni, 2010, Pendidikan Karakter; Strategi Mendidik Anak di Zaman
Global, Jakarta : Grasindo
Moleong, L.J. 1991, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung,Remaja, Rosdakarya.
2005
Muhammad Ali, Guru dalam proses belajar mengajar Bandung: Sinar Algensindo,
1987
Muhammad Joko Susilo, KTSP (Manajemen Sekolah dan Kesiapan Sekolah
Menyongsongnya), Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2008

Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. (Bandung : Tarsito) 1988


Owens, R.G. Organizational Behavior In Edocation. 4th Ed. Zboston Allyn & Bacon.
1984
S. Nasution, Kurikulum dan Pengajaran, Bandung : Bumi Aksara, 2006
16

Sagala,Saiful Prof. Dr. H., Manajemen Strategik Dalam Peningkatan Mutu


Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2010
Saleh, Abdul Rahman, Pendidikan Agama Dan Keagamaan: Visi, Misi, Dan Aksi,
Edisi Revisi, Jakarta: Gemawindu Pancapekasa, 2001
Tim Dosen FIP-IKIP Malang, Pengantar Dasar-Dasar Kependidikan (Surabaya:
Usaha Nasional, 1988), 89
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan
Nasional Jakarta: Sinar Grafika, 2003
Wiersman. William, Research Methods in Education: an Introduction, Boston:
London Sydney Toronto, Allyn and Bacon. Inc. 1986

Anda mungkin juga menyukai