D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LHOKSEUMAWE
2020
KATA PENGANTAR
Allah Swt. karena hanya dengan lindungan, rahmat dan karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Ilmu dan Adab Dalam Islam tepat pada
waktunya. Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai salah satu tugas kami sebagai
mahasiswa pascasarjana dalam mata kuliah Filsafat Ilmu. Shalawat dan salam kepada
junjungan alam Nabi Besar Muhammad saw. beserta keluarga, sahabat, dan orang-
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Keberhasilan penulisan makalah ini tidak
terlepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, terutama bapak Dr.
Hamdani, AG, S.Pd.I.,M.A selaku dosen pengampu mata kuliah tesebut sekaligus
penulis meyakini bahwa dalam penulisan makalah ini masih belum sempurna. Oleh
karena itu, sangat diharapkan kepada pembaca untuk memberikan kritik dan saran
yang bersifat inovatif dalam rangka menyempurnakan makalah ini. Semoga Allah
Swt. senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, Amin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Ilmu dan Adab ........................................................................................... 3
2.2 Pengertian Ilmu dan Adab .......................................................................... 5
2.2.1 Pengertian Ilmu .................................................................................. 5
2.2.2 Pengertian Adab ................................................................................. 7
2.3 Akhlak Muslim Dalam Menuntut Ilmu ...................................................... 9
2.4 Adab Dalam Menuntut Ilmu .................................................................... 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Islam diturunkan sebagai rahmatan lil ‘alamin. Maka diutuslah Rasulullah saw
manusia pada derajat yang tinggi, yaitu orang-orang yang berilmu. Ilmu yang dipandu
ketaqwaan kepada Allah SWT. Dengan pendidikan yang baik, tentu akhlak manusia
Masalah mendasar yang sedang dihadapi umat sekarang ini adalah masalah
ilmu dan adab, ilmu sudah mulai dijauhkan, bahkan dihilangkan dari nilai-nilai adab,
akibatnya terjadilah suatu keadaan hilangnya adab dalam peradaban. Efek buruk dari
fenomena ini adalah terjadinya kebingungan dan kekeliruan persepsi mengenai ilmu
akhirnya adalah ditandai dengan lahirnya generasi yang tidak mempunyai kompetensi
Dunia pendidikan tentunya memiliki peran untuk menyebarkan ilmu dan adab
dalam kehidupan. Pelakunya tentu pendidik dan peserta didik atau secara khusus ada
ilmuwan dan penuntut ilmu. Para pelakunya tentunya harus mempunyai adab dalam
menjalankan praktek pendidikan sebagai syarat agar ilmu yang didapat akan
1
2
bermanfaat untuk dirinya, orang lain dan lingkungan. Dan hasil akhir yang
muslim.
Al- Qur’an dan hadis sebagai pedoman hidup, ia menjadi dasar dalam
Ilmu dan adab adalah dua hal yang saling terintegrasi, keduanya ibarat sebuah
koin yang tak terpisahkan dan kebermaknaan yang satu tergantung pada yang lainnya.
Ilmu tanpa adab ibarat pohon tanpa buah, adab tanpa ilmu ibarat orang yang berjalan
tanpa petunjuk arah. Berilmu tanpa adab adalah dimurkai, sementara beradab tanpa
ilmu yang bermanfaat, sebagaimana berikut: “Dari Abu Hurairah r.a bahwa
Rasulullah saw senantiasa membaca do’a: “ya Allah berikanlah manfaat terhadap
apa yang telah engkau ajarkan kepadaku, dan ajari aku apa yang bermanfaat bagiku,
3
4
dan tambahilah aku ilmu. Segala puji hanya milikmu atas segala keadaan dan aku
Ilmu nafi’ akan mendatangkan iman, realisasi iman akan membawa pada
amal saleh, integrasi keduanya akan membawa ke jalan yang lurus (sirath mustaqim),
dengan demikian bila ilmu didapat tetapi tidak diikuti dengan amal saleh, bias
Ilmu yang bermanfaat akan mendatangkan rasa takut kepada Allah sehingga
disebut alim atau ulama. Hal ini sesuai dengan firman-Nya dalam surah al-Fathir ayat
28, berikut:
Para ulama salaf terdorong untuk melahirkan karya-karya abadi tentang ilmu
dan adab, yang dari kajiannya tersebut dapat disimpulkan bahwa adab memiliki peran
sentral dalam dunia pendidikan, tanpa adab dunia pendidikan berjalan tanpa ruh dan
makna. Lebih dari itu, salah satu penyebab utama hilangnya keberkahan dalam dunia
4
5
Ibn Jama’ah mengatakan, “Mengamalkan satu bab adab itu lebih baik
daripada tujuh puluh bab ilmu yang hanya sekedar dijadikan sebagai pengetahuan.”
Ilmu berasal dari bahasa Arab yaitu ilmu jamaknya ulum yang berarti
Dari akar kata tersebut juga berarti tanda, bukti, alamat, ilmu pengetahuan, sains.2
Dari kata ‘alamah ditarik pula pengertian yaitu tanda, penunjuk, indikasi
yang dengannya sesuatu atau seseorang dikenal; kognisi atau label; ciri-ciri;
indikasi; tanda-tanda. Sejak dahulu umat Islam menganggap ‘ilm adalah ilmu
pengetahuan berarti al- Qur’an; syariat, sunnah; Islam; iman; ilmu spiritual, hikmah;
ma’rifah atau sering juga disebut cahaya (nur); pikiran (fikrah); sains (khususnya
ilmu yang kata jamaknya ‘ulum) dan pendidikan yang kesemuanya menghimpun
semua hakikat ilmu.3 Kini umat Isalam menyadari begitu luas cakupan ilmu
Ilmu adalah apa yang kamu tahu. Dalam hal ini arti ilmu dapat dilihat:
1
A.W. Munawwir, Kamus al-Munawwir Arab IndonesiaTerlengkap, Yogyakarta, 1984, h.965-
966.
2
Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus al- ‘Ashry Arab Indonesia, Yogyakarta, 1996,
3
Adian Husaini, et.al, Filsafat Ilmu Perspektif Barat dan Islam, Jakarta: Gema Insani, h. 61.
4
Adian Husaini, et.al, Filsafat Ilmu…
5
6
c) Kesadaran atau kebiasaan yang didapat melalui pengalaman akan sesuatu fakta
atau keadaan.5
a) Al-Ragib al- Isfahani (w.443/1060) dalam karyanya Kamus Istilah Quran, ilmu
pandangan filosofis bahwa setiap zat terdiri atas essence dan accidents. Essence
adalah apa yang membuat sesuatu sebagai dirinya, sesuatu darinya akan tetap
satu dan sama sebelumnya, semasa, setelah perubahan, maka disebut sebagai
hakekat. Ilmu adalah segala hal yang menyangkut hakekat yang tak berubah.
sesuatu atas dirinya“. Definisinya disini untuk tahu sesuatu, berarti sesuatu itu
sekaligus tibanya jiwa pada makna. Ilmu adalah tentang makna. benda, fakta.
baginya”.
5
Adian Husaini, et.al, Filsafat Ilmu…, h. 72.
6
Adian Husaini, et.al, Filsafat Ilmu , h. 75-77.
6
7
Kata Adab berasal dari bahasa Arab dengan akar kata adaba. Dari akar kata
ini dapat melahirkan arti yang banyak. Adab bisa berarti mengadakan jamuan
Dari aspek bahasa kata adab diungkapkan dari berbagai makna sesuai
Pada abad ke 3 Hijriyah pengertian Adab lebih luas yaitu Adab mencakup
segala ilmu, bukan hanya sebatas yang berkaitan dengan Arab, tetapi adab meliputi
Litterature yang dimiliki Perancis pada masa modern. Pada abad ke 20 kata adab ini
menjadi dikenal sebagai bahasa yang indah dari syi’ir dan prosa.9
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa pengertian adab secara bahasa
7
Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus al-‘Ashry Arab Indonesia, Yokyakarta: 1996,
h.64.
8
Arif Karkhi Abu Hudhuri, Tadris al-Adab al-Arabiy li Gairi al-Arab, Kairo: Maktabat al-
Adab, 2010, h.14.
9
Arif Karkhi Abu Hudhuri, Tadris al-Adab al-Arabiy…
7
8
mengandung makna yang bermacam macam yang kesemuanya tidak terlepas dari
adanya nilai-nilai yang tinggi dari muatan makna yang dikandungnya. Seperti akhlak,
pendidikan, moral, mengadakan jamuan dan lain-lain. Kata adab ini pula mengalami
dinamika dalam aspek makna sebagaimana dapat dilihat di atas dari perkembangan
zaman. Sebagai contoh pada masa Abbasiyah adab diartikan sebagai peradaban
karena ketika itu perkembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan serta kesusastraan
Pengertian adab menurut Ibn Qayyim bahwa kata adab berasal dari kata
ma’dubah yang berarti jamuan atau hidangan. Dalam tradisi Arab kuno merupakan
Kata ta’dib atau al-adab dipopulerkan oleh Imam al-Bukhari dalam kitab
Adab al- Mufrad, al- Mawardi dalam kitabnya Adab al- Dunya wa al- Din, Ibn
Baghdadi dalam al-Jami’ Lii al-Akhlak al-Rawi wa Adab al-Sami’ serta Ibn Jam’ah
Muta’allim.11
istilah yang khas dalam Islam. Adab terkait iman dan ibadah dalam Islam bukan
hanya sekedar sopan santun, baik budi bahasa tetapi lebih dari itu adab mengangkat
10
Adian Husaini, et.al, Filsafat Ilmu , h. 193.
11
Adian Husaini, et.al, Filsafat Ilmu...., h. 194.
8
9
mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu. Ilmu merupakan sarana
utama menuju kebahagiaan abadi. Ilmu merupakan pondasi utama sebelum berkata-
kata dan berbuat. Dengan ilmu, manusia dapat memiliki peradaban dan kebudayaan.
Dengan ilmu, manusia dapat memperoleh kehidupan dunia, dan dengan ilmu pula,
“Uthlubu al-’ilma min al-mahdi ila al-llahdi” artinya : tuntutlah ilmu dari buaian
Allah SWT menganjurkan umatnya untuk menuntut ilmu karena ilmu itu
memang sangatlah penting seperti yang difirmankan Allah SWT pada ayat di atas
12
Adian Husaini, et.al, Filsafat Ilmu...., h. 219-
220.
9
10
dengan ilmu derajat kita akan terangkat baik dimata Allah ataupun di mata manusia.
Baik atau buruknya sebuah ilmu bukan karena ilmunya melainkan karena niat atau
tujuan si pemilik ilmu, ibarat pisau, tergantung siapa yang memilikinya. Jika pisau
dimiliki oleh orang jahat, maka pisau itu bisa digunakan untuk membunuh,
merampok atau mencuri. Tetapi jika dimiliki oleh orang baik, maka pisau itu bisa
digunakan untuk memotong hewan qurban, mengiris bawang atau membelah ikan.
akademik ialah Ibn Jama’ah. Nama lengkapnya Muhammad bin Ibrahim bin
Sa’dullah bin Jama’ah bin Ali bin Jama’ah bin Hazim bin Shakhr. Konsep akademik
Menurut Ibn Jama’ah seorang ilmuwan harus syarat dengan adab sebab tanpa
adab dirinya akan terjatuh dalam celaan dan ilmu yang ada pada dirinya tidak
beranggapan bahwa adab ini perlu bagi para ilmuwan sehingga dengan adab tersebut
melahirkan ilmuwan yang berkepribadian yang patut di contoh dan dijadikan teladan
10
11
a. Seorang ilmuwan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dan merasa
b. Ia juga senantiasa menjaga ilmunya tidak menukar ilmu dengan hal-hal yang
kepentingan duniawi.
seperti sebagai tukang bekam, tukang cuci dan sejenisnya, menjauhi tempat judi
i. Hendaknya setiap ilmuwan mensucikan dirinya dari segala hal yang tercela.
k. Setiap ilmuwan tidak segan untuk belajar kepada orang yang di bawahnya, baik
11
12
masyarakat luas.
yaitu:
a. Hendaknya setiap lmuan member salam dan membuka majelis dengan basmalah
Ibn Jamaah berpendapat ada14 butir adab yang harus diamalkan yaitu:
memperolehnya.
didiknya.
12
13
kejiwaan mereka.
h. Hendaknya ilmuwan mengatur waktu tertentu untuk menguji hapalan atau hal-
k. Bersikap adil.
a. Menyucikan hati dari segala sifat-sifat tercela, agar mudah menyerap ilmu,
meluruskan niat dan ikhlas mencari ilmu, menghargai waktu, memiliki sifat
memperhatikan makanan yang dikonsumsi harus dari yang halal, bersifat wara’,
13
14
hafalan, mengurangi waktu tidur dan menjaga pergaulan hanya bergaul dengan
orang-orang saleh yang memiliki antusias dan cita-cita yang tinggi dalam ilmu.
b. Adab penuntut ilmu terhadap gurunya : memilih guru yang berkualitas dan
guru, menjaga hak-hak gurunya dan mengingat jasa-jasanya semasa hidup dan
perlakuan guru dan tidak berburuk sangka terhadap guru, menunjukkan rasa
terima kasih yang tak terhingga terhadap guru, meminta izin terlebih dahulu
kepada guru jika ingin mengunjunginya atau duduk di majlisnya, duduk sopan
dihadapan guru dan tenang serta penuh perhatian terhadap penjelasan guru,
berkomunikasi dengan guru secara santun dan lemah lembut. Ketika guru
menyampaikan pembahasan yang telah didengar atau sudah dihafal oleh murid
Al Qur’an adalah pondasi dasar dan pusat dari semua ilmu. Bagi para pemula
14
15
di majlis dan menjaga adab. Penuntut ilmu tidak boleh malu bertanya namun
tetap menjaga adab dalam mengajukan pertanyaan, menjaga giliran atau antrian
sehingga tidak mendahului orang lain kecuali dengan persetujuan mereka. Ketika
tiba giliran untuk membaca hendaknya ia mulai dengan basmalah, besalawat atas
nabi saw kemudian mendoakan guru, orang tua dan hadirin setelah itu ia
senantiasa antusias dalam proses pencarian ilmu karena dapat menghilangkan rasa malas dan
d. Adab penuntut ilmu terhadap buku sebagai alat ilmiah: Hendaknya para penuntut
ilmu berupaya keras untuk memperoleh buku yang dibutuhkannya dengan cara
dirinya dalam keadaan suci dari hadas dan suci pakaian dan tempat dan
15
16
agar mudah dibaca dan dipahami. Hendaknya bagi penuntut ilmu memastikan
keshihan rujukan yang diambil dalam sebuah kitab dan memberi catatan kaki,
yang satu dengan terbitan yang lain sehingga dapat diketahui kekurangan dan
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa seseorang yang berilmu hendaklah
mengetahui adab akademik sebagai seorang yang memiliki karakter yang beradab
sebagai ciri seorang ilmuwan dan penuntut ilmu yang bermanfaat untuk dirinya,
16
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
sebagai berikut:
1. Ilmu dari segi bahasa berarti tanda, petunjuk, ciri-ciri, indikasi. Ilmu adalah
pendidikan,
jamuan, hidangan.
3. Ilmu dan adab adalah dua kata yang saling berkaitan, hal ini dapat dilihat
4. Dengan ilmu dan adab yang dimiliki manusia ia dapat mengemban tugas
moral, sopan santun, berdisiplin, tertib. Jika hal ini teraktualisasi dalam diri
17
18
kekurangan dan kekeliruan, yang menjadi sorotan adalah bagaimana makalah ini
dapat disusun setidaknya mendekati kata sempurna dan dapat mencakup substansi
materi yang ingin disampaikan sehingga tujuan pembelajaran pun dapat terpenuhi.
segala saran, kritik dan pengayaan yang bersifat membangun dan dapat diberikan
landasan pijakan dari teori yang akan kami tambahkan demi kesempurnaan
Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus al- ‘Ashry Arab Indonesia,
Yogyakarta, 1996.
Adian Husaini, et.al, Filsafat Ilmu Perspektif Barat dan Islam, Jakarta: Gema
Insani, h. 61.
Atabik Ali, Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus al-‘Ashry Arab Indonesia,
Yokyakarta: 1996.
Arif Karkhi Abu Hudhuri, Tadris al-Adab al-Arabiy li Gairi al-Arab, Kairo:
Maktabat al-Adab, 2010.
Rohiman Notowidagdo, Ilmu Budaya Dasar Bersdasarkan al-Qur’an dan Hadis,
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2002.
Tahir, Gustia, Sinergitas Ilmu dan Adab Dalam Perspektif Islam, Jurnal Adabiyah
Vol. XV Nomor 1/2015
https://khafidhotulamaliah.wordpress.com/2013/05/17/6/
https://nilaernila.blogspot.com/2019/10/filsafat-ilmu-ilmu-dan-adab-dalam-
islam.html
19