Disusun oleh:
Kelompok 4
Puja puji beserta syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, karena dengan rahmat
dan karunianya penulis masih diberi kesempatan untuk menyesaikan makalah ini dengan tepat
Shalawat beserta salam tidak lupa penulis haturkan kepada nabi akhirul zaman yang
rahmatallilalamin Nabi Muhamad SAW, karena beliaulah yang telah membawa penulis dari alam
Penulis ucapkan terimakasih kepada bapak dosen pengampu mata kuliah”Zulfadli hamdi,
M.Pd”, yang telah memberikan tugas makalah ini, sehingga penulis dapat mengetahui, serta
paham”pelaksanaan pembelajaraan membaca” untuk mejadi bekal ketika sudah menjadi guru
Tidak dapat dipungkiri, penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
banyak kekurangan dan kesalahan terlebih penulis masih dalam tahap pembelajaran. Oleh karena
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari bapak atau ibu dosen
dan pembaca. Semoga penulis dan pembaca dapat mengambil hal yang baik dan membuang hal
Halaman depan...........................................................................................................................
Kata pengantar............................................................................................................................
Daftar isi.....................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan masalah.....................................................................................................
C. Tujuan.......................................................................................................................
D. Manfaat.....................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
1. Membaca permulaan.....................................................................................
2. Membaca pemahaman...................................................................................
3. Strategi membaca..........................................................................................
4. Teknik membaca...........................................................................................
A. Kesimpulan...............................................................................................................
B. Saran ........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
peserta didik memperoleh kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik, yaitu membaca,
menulis, berbicara, dan menyimak dalam berbagai aspek berbahasa. buat itu, guru dan siswa
target serta bisa menaikkan kemampuan berbahasa siswa. Termasuk pada dalamnya
berbahasa siswa.
Melalui kegiatan membaca peserta didik bisa memperoleh banyak pengetahuan. sang
karena itu, guru usahakan mempunyai perhatian khusus pada kompetensi membaca ini karena
selain fungsinya yg akbar bagi peserta didik, membaca juga merupakan aktivitas yg
bahwa membaca adalah sebuah proses yang kompleks serta rumit. Kompleks adalah dalam
proses membaca terlibat faktor internal dan faktor eksternal pembaca. Faktor internal bisa
berupa intelegensi (IQ), minat, sikap, bakat, motivasi, tujuan membaca, dan sebagainya.
Faktor eksternal mampu dalam menghasilkan wahana membaca, teks bacaan (sederhana-
berat, mudah-sulit), faktor lingkungan, atau faktor latar belakang social ekonomi, kebiasaan,
buat mengunjungi perpustakaan. Selain memiliki dampak akbar dalam perkembangan minat
serta kemampuan membaca siswa, perpustakaan pula artinya cara lain yang efektif dan
efisien. Perpustakaan menjadi rumah kedua pada mana kita mampu asyik membaca tanpa
mengeluarkan biaya . oleh sebab itu, tidaklah berlebihan Bila perpustakaan disebut menjadi
Pada sekolah, guru serta komite sekolah bisa bekerja sama memanfaatkan
perpustakaan sekolah menjadi fasilitas pada upaya peningkatan akibat pembelajaran. sesuai
yang diselenggarakan di sekolah baik taraf Sekolah Dasar juga Sekolah Lanjutan guna
menunjang proses belajar mengajar pada sekolah, maka perpustakaan bisa digunakan sinkron
Pemanfaatan perpustakaan tadi jua harus memperhatikan suasana dan kondisinya supaya
mampu menarik minat baca peserta didik. berdasarkan pendapat Rosidi (2009), yang perlu
dilakukan sang pihak sekolah buat menaikkan minat baca siswa yaitu penciptaan atmosfir
kelas yang mendukung menggunakan melekat pajangan hasil karya siswa menggunakan rapi
dan slogan-slogan ajakan supaya peserta didik getol membaca, penyediaan buku-kitab
bacaan yang memadai, baik dari segi kuantitas judul kitab juga kualitas buku di
perpustakaan serta setiap ruang kelas, rak kitab yg dipajang rapi dan menarik buat
dieksplorasi isinya dengan ditampilkan laksana “gedung bioskop” atau “gedung teater”, serta
ada display/pajangan atau isu kitab -buku baru dan bestseller dengan gaya yang atraktif
pada perpustakaan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan
C. Tujuan
PEMBAHASAN
1. Membaca Permulaan
Membaca permulaan bertitik tolak asal peserta didik duduk di kelas I, karena
mereka baru pertama kali duduk pada bangku Sekolah Dasar. kemudian tugas
mengajarkan membaca pada siswa ada di pengajar. pada membaca permulaan diharapkan
aneka macam pendekatan membaca secara tepat, seperti dengan menggunakan metode
eja, metode suara, metode suku istilah serta metode istilah, metode global, serta metode
banyak sekali simbol alfabet , mulai dari simbol huruf /a/ sampai dengan /z/. Caranya
bergantung teknik pendekatan yang dipergunakan guru, yaitu dapat dimulai berasal
pengolahan istilah dari sebagian buat seluruh atau berasal seluruh lalu dicerai menjadi
mengidentifikasikan bahwa terdapat 4 kelompok ciri siswa yang kurang bisa membaca
a. Kebiasaan membaca,
d. Gejala-tanda-tanda serbaneka.
Siswa yg sulit membaca sering menunjukkan norma serta tingkah laris yg tidak
kening, gelisah, irama suara meninggi,menggigit bibir, Adanya perasaan tidak safety
yang ditandai dengan perilaku menolak buat membaca, menangis, atau mencoba
melawan pengajar.
Tanda-tanda tadi muncul dampak dari kesulitan siswa dalam membaca. Indikator
kesulitan peserta didik pada membaca permulaan, diantaranya: siswa tidak mengenali
huruf, peserta didik sulit membedakan alfabet , siswa kurang yakin menggunakan huruf
yang dibacanya itu sahih, dan siswa tidak mengetahui makna istilah atau kalimat yang
dibacanya.
2. Membaca Pemahaman
kebutuhan serta harapan penulisnya. Selain itu, Faris menyatakan bahwa membaca
pemahaman terdiri atas tiga bagian, yakni (1) suatu proses konstruktif dan aktif; (dua)
suatu proses berpikir sebelum, selama, dan sesudah membaca; serta (3) suatu interaksi
a. Pemahaman Literal
pribadi dalam teks bacaan. Khususnya, bagian berasal paragraf atau bab yg
dinyatakan secara eksplisit yg memuat informasi dasar, mirip rincian yg
pertanyaan menggunakan kata tanya: apa, siapa, pada mana, kapan, bagaimana,
serta mengapa.
literal teks. Pemahaman literal-teks berdasarkan pada proses berpikir taraf tinggi,
dampak, dan analisis bacaan mirip menemukan tujuan pengarang menulis bacaan.
dan urutan ketika, pembaca kritis harus menjadi pembaca aktif bertanya, meneliti
c. Pemahaman kreatif
menuntut pembaca buat berpikir ketika mereka membaca serta menuntut mereka
menggunakan khayalan mereka. menggunakan membaca mirip itu, pembaca akan
dengan kata membaca teliti. namun, kita kita tidak memakai istilah membaca teliti
mengingat ada kesan bahwa membaca teliti selalu dilakukan menggunakan lambat.
Padahal, pada membaca pemahaman kecepatan membaca yang kita gunakan mungkin
bervariasi, tergantung pada bahan bacaan yg kita baca. Konsep membaca pemahaman ini
tidak sama persis dengan cakupan konsep membaca dalam hati yg dikemukakan oleh
a. Prabaca (previewing)
bahan bacaan yang dihadapi. Selain itu menurut Mikulecky, kegiatan prabaca
dengan bahan bacaan yang kita akan kita baca. aktivitas prabaca yang perlu kita
Bacalah page buku dan halaman copyright. Temukan nama pengarang buku
Bacalah daftar isi. Amati organisasi buku, meliput bab serta subbabnya.
Lakukan skimming terhadap terhdap bab terakhir sebab umumnya bab terakhir
Pendugaan (predicting)
Setelah selesai melakukan prabaca, sebaiknya kita menduga-duga isi bacaan yang
akan kita baca. contohnya, saat membaca judul buku sejarah pendidikan Indonesia kita
Jenis bahan bacaan yang kita akan baca, apakah berupa laporan penelitian
Apa yang sudah kita ketahui serta apa yg belum mengenai isi bacaan
Seberapa teliti kita harus membaca suatu bahan bacaan. Apakah kita perlu
saja kita perlu melakukan scanning buat menerima info eksklusif ?. Apakah
kita hanya perlu membaca buat tujuan bersenang-suka saja tanpa perlu
3. Strategi Membaca
a. Membaca memindai
sesuatu kesan awal atau buat menemukan sesuatu yg kita cari yg mungkin ada
skimming. kedua jenis kegiatan membaca ini sangat penting bagi kita. oleh sebab itu,
pada samping kita perlu berlatih supaya menguasai kedua jenis ketrampilan membaca
tersebut, para anak didik pun perlu kita latih supaya bisa memanfaatkan ke 2 jenis
Scanning
dengan demikian, dalam kegiatan membaca jenis ini kita tidak perlu membaca
secara teliti holistik bahan bacaan yg kita hadapi guna menemukan isu yang
spesifik yg kita butuhkan. yang kita perlukan artinya kemampuan mata kita
kita cari.
menandai berita yang kita cari. contohnya, kita ingin menemukan gosip mengenai
dilema pendidikan pada suatu surat liputan, kita tinggal memindai judul-judul
informasi di halaman-halaman surat berita tadi dengan dengan berbekal kata kunci
pendidikan.
Skimming
berikut.
suatu teks. tidak selaras menggunakan itu, skimming menuntut pembaca memilki
umum tentang teks tadi. sesuai isu yg diperoleh melalui skimming, pembaca
dapat mengambil keputusan apakah akan terus membaca bahan bacaan tersebut
cepat dengan berbekal kemampuan jangkauan mata yang luas dan beralih dengan
Kegiatam membaca yang bertujuan buat mengetahui ilustrasi umum isi serta
ruang lingkup bahan bacaan, membaca survei merupakan aktivitas membaca misalnya
b. Membaca sekilas
memperhatikan bahan tertulis buat mencari dan mendapatkan informasi secara cepat
c. Membaca dangkal
bacaan yg kita baca. Bahan bacaannya artinya bahan bacaan yg ringan sebab
d. Membaca nyaring
utama membaca pada hati (silent reading) merupakan buat memperoleh isu(Tarigan
2008:30).
f. Membaca kritis
g. Membaca teliti
h. Membaca pemahaman
bacaan secara tepat serta cepat. Aspek-aspek yang dibutuhkan pada membaca
Pada hakikatnya, metode terdiri atas empat langkah yaitu seleksi, gradasi,
presentasi, dan repetisi. Unsur seleksi serta gradasi materi pelajaran ialah unsure yang
tidak terpisahan dengan unsure presentasi serta repetisi dalam membentuk suatu metode
mengajar (Mackey dalam Subana, 20, 20). Metode pembelajaran bahasa Membaca
a. Metode Eja/Abjad
Metode ini merupakan metode yg sudah sangat tua. Pelajaran pertama dimulai
dengan pengenalan abjad “a”, “be”, “ce”, “de”, dan seterusnya. guru seringkali
mengajarkannya melalui lagu ABC. Lagu ini ada pada banyak sekali bahasa sehabis
dengan alfabet vokal menjadi sukukata. Suku-suku istilah dirangkai menjadi kata,
serta istilah-istilah dirangkaikan menjadi kalimat. Penggunaan metode ini kerap kali
Ba - du dilafalkan badu
b. Metode bunyi
Metode ini juga adalah metode yang telah sangat tua. Pelaksanaannya hampir
sama menggunakan metode abjad. tetapi, alfabet -huruf tidak disebut menggunakan
nama abjadnya, melainkan nama bunyinya. Jadi, alfabet “m” tidak diucapkan
menjadi [ɛm] atau [ɚm] melainkan [m]. suara-suara konsonan dirangkai dengan
bunyi vokal sehingga membentuk suku istilah. Suku istilah dirangkai menjadi kata,
dan akhirnya kata-kata dirangkai menjadi kalimat. Baik metode abjad juga metode
ma – ma ru – sa
ma – na ra – si
na – ma dan seterusnya.
i – na
a – na
ni – na
Metode ini diawali menggunakan pengenalan suku istilah,seperti ba, bi, bu,
be, bo, ca, ci, cu, ce, co, dan seterusnya. Suku kata tadi kemudian dirangkaikan
menjadi istilah-kata bermakna. menjadi contoh, berasal daftar suku istilah tadi, guru
bisa menghasilkan banyak sekali variasi paduan suku istilah sebagai istilah-kata
bermakna. misalnya:
Ba – bi cu – ci da – da ka–ki
ba – bu ca – ci du – da ku–ku
bi – bi ci – ca da – du ka–ku
ba – ca ka – ca du – ka ku–da
ka – ki ku – da
ba – ca bu – ku
cu – ci ka – ki (serta seterusnya)
asal kalimat ke pada istilah serta kata ke dalam suku-suku kata. Proses pembelajaran
lain buat metode ini, yakni Metode Rangkai Kupas. Jika kita simpulkan, langkah-
proses “pengupasan” serta “perangkaian”. oleh sebab itu, metode ini dikenal pula
sebagai “Metode Kupas Rangkai”. Sebagian orang menyebutnya “Metode istilah” atau
d. Metode global
Global mempunyai arti secara utuh atau bulat. yang tersaji pertamakali dalam
metode global kepada murid artinya kalimat seutuhnya. Kalimat tersebut dituliskan di
bawah gambar yg sinkron menggunakan isi kalimatnya. Gambar itu ditujukkan buat
kali membaca, murid bisa membaca kalimat-kalimat itu secara dunia tanpa gambar.
menjadi model, pada bawah ini bahan ajar buat MMP yang memakai metode global.
Ini mama
ini mama
i-ni ma-ma
i-n-i m-a-m-a
Metode SAS diawali dengan ta’aruf struktur kalimat pada anak. kemudian
anak diajak buat melakukan proses analitik buat mengenal konsep istilah.kalimat utuh
yang diperkenalkan pada anak buat pertama kali akan diuraikan ke dalam satuan-
satuan bahasa yg lebih kecil di sebut istilah hingga hingga di wujud satuan bahasa
terkecil yg tidak mampu diuraikan lagi yakni huruf. Bila dituliskan proses
Metode SAS ini berperan baik untu siswa. Berpikir secara analisissintesis
dapat memberikan arah pada pemikiran yg sempurna sebagai akibatnya murid bisa
mengetahui kedudukan dirinya dalam hubungannya dengan rakyat dan alam kurang
lebih. Selain itu metode SAS sejalan dengan prinsip linguistik yg memandang satuan
bahasa terkecil yang bermakna untuk berkomunikasi menjadi kalimat. Kalimat dibuat
oleh satuan-satuan bahasa pada bawahnya yaitu istilah, suku istilah, fonem
(hurufhuruf). Metode ini juga menyajikan bahan pelajaran yang sesuai dengna
perkembangan dan pengalaman bahasa peserta didik yang selaras dengan situasi
lingkungannya. Metode ini sesuai dengan prinsip inkuiri sehingga peserta didik akan
Berikut pada bawah ini cara-cara proses membaca yang baik, mencakup :
a. Bertanya
Bertanyalah ihwal hal-hal yg kurang dipahami pada bacaan. Bila terdapat kata
sulit. Bila maksud bacaan tidak praktis buat dipahami, tanyakan kepada orang yang
lebih ahli atau jika perlu tanyakan kepda penulisnya. dengan begitu, akan semakin
b. Lanjutkan
Saat membaca, usahakan buat tidak mengulangi kalimat yg baru saja dibaca.
Itu akan mengurangi kecepatan membaca. Nah, buat mengantisipasi hal ini, kita wajib
berkonsentrasi di bacaan.
c. Pilih
Pilihlah kitab yang akan dibaca dengan bijak. Lihatlah judul kitab , tulisan
pada sampul belakang, daftar isi, kalimat pembuka, dan baca sekilas isinya. Ini perlu
dilakukan supaya tidak menyesal membeli atau meminjam kitab itu berasal
d. Diskusikan
Diskusikanlah buku yg akan dibaca menggunakan teman-teman yg pula
sedang membaca kitab tersebut. menggunakan begitu, kita bisa saling bertukar
e. Cari
gangguan dari sahabat atau orang-orang pada kurang lebih Anda. tidak persoalan Bila
f. Simpulkan
Simpulkanlah apapun yg baru kita bisa sehabis membaca satu bab kitab . Bila
perlu, kita mampu menyimpulkannya sehabis membaca satu sub bab. Ini bertujuan
buat menguji pemahaman dan memastikan bahwa kita menerima sesuatu setelah
membaca.
lomba membaca tingkat Sekolah Dasar. Hanya membunyikan bacaan dengan cepat
tidak akan membentuk kita memahami bacaan tadi. istilah-kata yang dibaca hanya
Jika ingin cepat, bacalah konklusi asal bacaan tersebut. Caranya artinya
dengan melihat kalimat yg diawali dengan kata mirip, “dengan demikian, …”; “saya
ingin menyarankan bahwa …”; “kesimpulannya, …”. dengan begitu, kita akan
memahami inti sari dari bacaan tersebut. Cari topik yang menurutnya paling menarik
atau berguna pada daftar isi. menggunakan begitu, kita tidak perlu membaca holistik
isi kitab.
dengan berpaku di satu kata. Apalagi dengan berpaku di ejaan. dengan begitu,
j. Catat
untuk memahami bacaan. Apalagi kita mencatatnya sesaat sesudah membaca buka
itu dengan tidak membuka buku itu lagi. Catat jua apapun yg kita bisa asal kitab itu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Membaca permulaan bertitik tolak dari siswa duduk di kelas I, karena mereka baru
pertama kali duduk di bangku Sekolah Dasar. Kemudian tugas mengajarkan membaca
kepada siswa ada pada guru. Dalam membaca permulaan diperlukan berbagai pendekatan
membaca secara tepat, seperti dengan menggunakan metode eja, metode bunyi, metode suku
kata dan metode kata, metode global, serta metode Struktural Analitik dan Sintetik (SAS).
Pada tahap membaca permulaan siswa mulai diperkenalkan dengan berbagai simbol
huruf, mulai dari simbol huruf /a/ sampai dengan /z/. Caranya bergantung teknik pendekatan
yang digunakan guru, yaitu dapat dimulai dari pengolahan kata dari sebagian untuk seluruh
atau dari seluruh kemudian dicerai menjadi bagian-bagian huruf yang terkecil.
B. Saran
Rajinlah dalam belajar dan membaca, karena ilmu tidak bisa di dapatkan dengan
rebahan dan tidur saja, jangan malas untuk belajar karena ilmu adalah harta yang bisa kita
bawa kemanapun tanpa membebani kita. Sukses hanya bisa diraih melalui gigih belajar,
kerja keras, dan do’a yang ikhlas. Bukan hanya dengan lamunan.
DAFTAR PUSTAKA
Surya, wahyu. 2012. Pengertian, Jenis dan Tujuan Membaca. (Online) URL:
Aditama.
Sumber internet:
…….http://nazama.blogspot.co.id/2014/05/mmp-membaca-dan-menulis-permulaan.html
…….http://srihendrawati.blogspot.co.id/2010/05/metode-metode-membaca-menulis-
permulaan.html
…….file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND…/Modul_MMP.pdf