Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

METODE DAN TEKNIK PEMBELAJARAN BAHASA


Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur
Mata Kuliah Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Rendah
Dosen Pengampu: Muhafidin, M.Pd

Disusun Oleh
Kelompok 3
1. Azka Hilyatunnisa 216223206
2. Dilla Pebrianty 216223098
3. Ica Chairunnisa 216223086
4. Tiara Apryliani 216223102
5. Ryan Sukma Maulana 216223103
PGSD 4C
PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH KUNINGAN
2023
2
KATA PENGANTAR

Puji, syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
kesempatan pada penulis untu menyelesaikan makalah ini. Berkat dan rahmat dan
karunia-nya penulis masih diberikan kesehatan dan kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Metode Dan Teknik Pembelajaran
Bahasa”.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Bapak Muhafidin, M.Pd pada mata
kuliah Pembelajaran B.Indonesia Kelas Rendah di STKIP Muhammadiyah
Kuningan. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca tentang “Metode Dan Teknik Pembelajaran Bahasa”.
Penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Bapak Muhafidin,
M.Pd. selaku dosen mata kuliah Pembelajaran B.Indonesia Kelas Rendah. Penulis
juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima
demi kesempurnaan makalah ini.

Kuningan, 5 Maret 2023

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Metode Pembelajaran Bahasa.......................................................................3
B. Teknik Pembelajaran Bahasa........................................................................9
C. Metode dan Teknik Pengajaran yang Baik.................................................14
BAB III PENUTUP..............................................................................................16
A. Kesimpulan.................................................................................................16
B. Saran............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa sangat penting dalam kehidupan. Dengan bahasa kita dapat
menyampaikan keinginan pendapat dan perasaan. Dengan bahasa pula kita
dapat memahami dan mengetahui apa yang terjadi di dunia dan lingkungan
sekitar. Setiap orang memiliki kemampuan berbahasa.
Pembelajaran mengandung arti adanya kegiatan siswa mempelajari
sesuatu atas petunjuk atau arahan guru. Dalam pembelajaran mengandung
makna bagaimana usaha guru supaya siswanya aktif untuk belajar. Dalam
pembelajaran bahasa, metode dan teknik saling berhubungan dan saling
menentukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar komunikasi. Oleh
karena itu, pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan pebelajar dalam berkomunikasi, baik lisan maupun tulis
(Depdikbud, 1995). Hal ini relevan dengan kurikulum 2004 bahwa
kompetensi pebelajar bahasa diarahkan ke dalam empat subaspek, yaitu
membaca, berbicara, menyimak, dan mendengarkan.
Sedangkan tujuan pembelajaran bahasa, menurut Basiran (1999)
adalah keterampilan komunikasi dalam berbagai konteks komunikasi.
Kemampuan yang dikembangkan adalah daya tangkap makna, peran, daya
tafsir, menilai, dan mengekspresikan diri dengan berbahasa. Kesemuanya
itu dikelompokkan menjadi kebahasaan, pemahaman, dan penggunaan.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran, pembelajaran bahasa harus
mengetahui prinsip-prinsip belajar bahasa yang kemudian diwujudkan
dalam kegiatan pembelajarannya, serta menjadikan aspek-aspek tersebut
sebagai petunjuk dalam kegiatan pembelajarannya. Dan agar pembelajaran
lebih efektif serta efisien diperlukan meode dan teknik dalam
pembelajaran bahasa.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalahnya
yaitu:
1. Bagaimana metode pembelajaran bahasa dalam proses belajar
mengajar?
2. Bagaimana teknik pembelajaran bahasa dalam proses belajar mengajar?
3. Bagaimana metode dan teknik pengajaran bahasa yang baik?
C. Tujuan
Dilihat dari rumusan masalah diatas, maka tujuan dari makalah ini
yaitu untuk:
1. Mengetahui metode pembelajaran bahasa dalam proses belajar
mengajar.
2. Mengetahui teknik pembelajaran bahasa dalam proses belajar
mengajar.
3. Mengetahui metode dan teknik pengajaran bahasa yang baik.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Metode Pembelajaran Bahasa


Metode pembelajaran bahasa ialah rencana pembelajaran bahasa, yang
mencakup pemilihan, penentuan, dan penyusunan secara sistematis bahan
yang akan diajarkan, serta kemungkinan pengadaan remedi dan bagaimana
pengembangannya. Pemilihan, penentuan, dan penyusunan bahan ajar
secara sistematis dimaksudkan agar bahan ajar tersebut mudah diserap dan
dikuasai oleh siswa. Semuanya itu didasarkan pada pendekatan yang
dianut. Melihat hal itu, jelas bahwa suatu metode ditentukan berdasarkan
pendekatan yang dianut; dengan kata lain, pendekatan merupakan dasar
penentu metode yang digunakan.
Metode mencakup pemilihan dan penentuan bahan ajar, penyusunan
serta kemungkinan pengadaan remedi dan pengembangan bahan ajar
tersebut. Dalam hal ini, setelah guru menetapkan tujuan yang hendak
dicapai kemudian ia mulai memilih bahan ajar yang sesuai dengan bahan
ajar tersebut. Sesudah itu, guru menentukan hahan ajar yang telah dipilih
itu, yang sekiranya sesuai dengan tingkat usia, tingkat kemampuan,
kebutuhan serta latar belakang lingkungan siswa. Kemudian, bahan ajar
tersebut disusun menurut urutan tingkat kesukaran, yakni dari yang mudah
berlanjut pada yang lebih sukar. Di samping itu, guru merencanakan pula
cara mengevaluasi, mengadakan remedi serta mengembangkan bahan ajar
tersebut.
Metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia
di antaranya adalah:
1. Metode tata bahasa/terjemahan
Metode ini lebih menekankan grammar atau tata bahasa. Selain tata
bahasa, juga terdapat translate atau alih bahasa yang digunakan untuk
mengajarkan kosakata.

3
2. Metode membaca Dalam membaca permulaan terdapat beberapa
metode pembelajaran, diantaranya:
a. Metode abjad (aplhabet) merupakan pembelajaran membaca
permulaan dengan menggunakan metode abjad dimulai dengan
mengenalkan huruf-huruf secara alphabets. Huruf-huruf tersebut
dapat dilafalkan anak sesuai dengan bunyinya menurut abjad.
b. Metode eja (spelling method) merupakan pembelajaran yang di
mana dimulai dari mengeja huruf demi huruf. Pada pendekatan
yang dipakai dalam metode eja merupakan pendekatan harfiah.
c. Metode suku kata (syllabic method) merupakan sebuah
pembelajaran yang diawali dengan pengenalan suku kata seperti ba,
bi, bu, be, bo, ca, ci, cu, ce, co, da, di, du, de, do dan seterusnya.
Kemudian suku-suku kata tersebut dirangkai menjadi kata-kata
yang bermakna.
d. Metode kata (whole word method) merupakan metode yang diawali
dengan pengenalan kata yang bermakna, fungsional dan
kontekstual.
e. Metode kalimat / global ( syntaxis method) merupakan cara belajar
membaca kalimat secara utuh. Metode global ini didasarkan pada
pendekatan kalimat.
f. Metode SAS (structural, analytic, syntatic) merupakan sebuah
metode belajar dengan urutan struktural, analitik dan sintentik
3. Metode audiolingual
Metode audiolingual adalah metode pembelajaran bahasa yang lebih
menekankan pada menyimak dan berbicara sebelum membaca dan
menulis. Dalam pengertian lain yaitu metode pengajaran bahasa yang
dilakukan dengan mendengarkan bunyi kemudian mengucapkan
sebagaimana mestinya (Tarigan, 1989).
4. Metode reseptif/produktif

4
Metode reseptif produktif adalah penggabungan dua aspek
keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif yaitu membaca-
menyimak, dan yang bersifat produktif yaitu menulis- berbicara.
5. Metode langsung
Direct method atau model langsung yaitu suatu cara mengajikan
materi pelajaran bahasa asing di mana guru langsung menggunakan
bahasa asing tersebut sebagai bahasa pengantar, dan tanpa
menggunakan bahasa anak didik sedikit pun dalam mengajar.
6. Metode komunikatif
Pendekatan komunikatif adalah pembelajaran yang berpusat pada
pendekatan yang tidak hanya mengajarkan penguasaan kaidah bahasa
asing, tetapi juga mengajarkan keterampilan sosial, seperti apa yang
harus dikatakan, bagaimana berbicara, kapan berbicara, dan dimana
berbicara untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
7. Metode integratif
Metode Integratif adalah ancangan (kebijakan) pembelajaran bahasa
dengan menyajikan materi pelajaran secara terpadu yaitu dengan
menyatukan, menghubungkan, atau mengaitkan bahan ajar sehingga
tidak ada yang berdiri sendiri dan terpisah-pisah.
8. Metode tematik
Pembelajaran tematik adalah salah satu model pembelajaran yang
melibatkan siswa secara aktif. Pembelajaran tematik adalah salah satu
model pembelajaran terpadu atau terintegrasi yang melibatkan
beberapa mata pelajaran yang diikat dalam tema-tema tertentu.
Pada umumnya, metode diartikan sebagai cara mengajar. Sebenarnya
pengertian yang tepat untuk cara mengajar adalah teknik mengajar,
sedangkan metode pada hakikatnya adalah suatu prosedur untuk mencapai
suatu tujuan yang telah ditetapkan yang meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Pemilihan bahan
b. Urutan bahan
c. Penyajian bahan

5
d. Pengulangan bahan
Metode-metode yang yang dapat diterapkan di dalam pengajaran
bahasa Indonesia di SD dan menunjang pendekatan yang disarankan oleh
kurikulum bahasa Indonesia yang diberlakukan, yaitu Direct Method,
Natural Method, Reading Method, dan Eclectic Method.
1) Direct Method
Direct Method atau Metode Langsung ialah metode pengajaran
bahasa yang di dalam pelaksanaannya guru langsung menggunakan
bahasa sasaran, yaitu bahasa yang diajarkan. Dari pihak siswa tidak
boleh menggunakan bahasa ibu atau bahasa pertamanya selama
pembelajaran berlangsung. Pada tahap permulaan tidak banyak
diajarka tata bahasa. Kata-kata diajarkan dengan cara langsung
menghubungkan dengan benda-benda, situasi-situasi  dan gerak yang
digambarkan oleh kata itu.
Fungsi Metode Langsung ini bisa dibedakan menjadi dua, yaitu
bagi siswa dan bagi guru. Bagi siswa berfungsi memudahkan siswa
untuk mampu berbahasa (lisan) dengan tepat, memberikan situasi yang
menyenangkan, dan mendorong siswa untuk belajar bahasa.
Sedangkan bagi guru metode ini memudahkan guru untuk mengajar
berbahasa tanpa menggunakanbahasa pengantar bahasa lain selain
bahasa sasaran.
Kegiatan dalam proses belajar mengajar apabila menggunakan
Metode Langsung, sebagai berikut:
a. Guru memulai pelajaran dengan dialog atau humor yang pendek
dalam bahasa sasaran (BI).
b. Guru kemudian mulai menyajikan materi secara lisan dengan
gerakan-gerakan, isyarat-isyarat, dramatisasi-dramatisasi, atau
gambar-gambar.
c. Guru mengadakan tanya jawab dalam bahasa sasaran (BI)
betrdasarkan dialog atau humor yang telah disampaikan.

6
d. Guru mengajarkan tata bahasa secara induktif dengan memberikan
contoh-contoh yang merangsang siswa untuk menyimpulkan
sendiri.
e. Guru memberikan bacaan sastra untuk pemahaman dan
kenikmatan, tetapi tidak sampai menganalisis secara struktural.
f. Guru mengajarkan budaya yang relevan pada aspek-aspek bahasa
secara induktif.
2) Natural Method
Natural Method yang disebut juga Metode Murni atau Metode
Alamiah adalah metode yang dalam pelaksanaannya menggunakan
peraga yang berupa benda-benda, gambar-gambar, atau peragaan
secara langsung dalam aktivitas sehari-hari.
Proses pembelajaran dalam menerapkan metode ini adalah:
a. Pertama-tama guru memperkenalkan bunyi-bunyi bahasa, kata-kata
dan kalimat bahasa yang dipelajari secara lisan dengan
menggunakan alat peraga.
b. Guru menyuruh siswa meniru apa yang diucapkan seperti pada
butir (1).
c. Dalam penyajian materi, guru menggunakan urutan-urutan
berbicara, membaca, menulis, baru mengajarkan tata bahasa.
3) Reading Method
Merupakan metode membaca dipakai di Amerika Serikat pada
tahun 1929-an baik di sekolah menengah maupun di perguruan tinggi.
Tujuannya adalah untuk memberi pelajar/mahasiswankemampuan
dalam memahami teks ilmiah yang mereka perlukan dalam studi islam.
Langkah-langkah penyajian metode ini menurut Rivers (dalam
Subyakto-N, 1988:17-18), seperti berikut:
a. Pemberian kosakata dan istilah-istilah yang dianggap sukar oleh
guru bagi siswanya.
b. Penyajian bacaan dalam kelas yang dibaca secara diam selama
kurang 10-15 menit.

7
c. Diskusi mengenai isi bacaan yang dapat berupa tanya jawab
dengan menggunakan bahasa sasaran.
d. Pembicaraan/keterangan tentang bahasa dapat dilakukan secara
singkat , kalau ini memang dirasa perlu oleh guru.
e. Pembicaraan tentang kosakata yang relevan dengan jalan
memberikan daftar kosakata yang disiapkan sebelumnya.
f. Pemberian tugas, seperti mengarang, membuat denah, skema,
diagram, dan sebagainya (yang berkaitan dengan topik bacaan).
Metode ini dapat juga diterapkan untuk pembelajaran bahasa
Indonesia di SD dengan jalan dimodifikasi disesuaikan dengan
kebutuhan dan tingkat kemampuan siswa. Ada beberapa tujuan khusus
yang ingin dicapai guru dalam metode membaca, yaitu: Mengajar
membaca dengan cepat. Mengajar pemahaman teks tanpa pencurahan
waktu yang terlalu banyak pada latar belakang bacaan. Mengajar
membaca dengan suara keras untuk menunjang keterampilan melafal.
4) Eclectic Method
Lahirnya metode ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa tidak
ada satupun metode pengajaran bahasa yang paling baik karena setiap
metode yang ada ada keuntungan/keunggulan/kebaikan juga ada
kerugian/kelemahan/kejelekannya. Itulah sebabnya guru bebas
memilih metode yang mana yang paling cocok dengan situasi kelas
yang akan diajar.
Eclectic artinya memilih secara bebas. Dalam hubungannya
dengan metode pengajaran bahasa, bebas di sini yang dimaksud adalah
bebas untuk menambah atau mengombinas/mencampur antara metode
yang satu dengan lainnya yang dianggap cocok dan diperkirakan dapat
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Itulah
sebabnya Eclectic method diterjemahkan secara bebas dalam bahasa
Indonesia Metode Campuran.

8
B. Teknik Pembelajaran Bahasa
Teknik adalah upaya guru, usaha-usaha guru, atau cara-cara yang
digunakan guru untuk mencapai tujun langsung dalam pelaksanaan
pembelajaran di dalam kelas pada saat itu. Adapun macam-macam teknik
pembelajaran bahasa (yang dapat juga dijumpai dalam pembelajaran mata
pelajaran lain) sepertiberikut ini (Saliwangi, 1989:56-67).
1. Teknik Ceramah
Sampai sekarang teknik ini masih banyak digunakan guru dalam
proses belajar mengajar. Hal ini disebabkan oleh anggapan bahwa
mengajar itunnadalah menerangkan dengan berbicara/ceramah. Itulah
sebabnya mengapa salah satu fungsi guru sebagai informator.
Teknik ceramah mempunyai keuntungan sebagai berikut:
a. Dapat menghemat waktu.
b. Dapat digunakan dalam kelompok besar.
c. Dapat dipakai sebagai penambah bahan yang sudah dibaca.
d. Dapat dipakai untuk mengulang atau memberi pengantar pada
pelajaran atau aktivitas tertentu.
Disamping keuntungan diatas Teknik Ceramah mempunyai
kekurangan, antara lain sebagai berikut:
a. Tidak semua guru dapat berbicara yang menarik dan baik.
b. Dalam metode ini hanya satu indra yang aktif yaitu pendengaran.
c. Kadar CBSA-nya rendah.
Teknik Ceramah ini dapat digunakan untuk melatih keterampilan
mendengarkan (menyimak). Siswa dilatih untuk membuat intisari dari
ceramah yang didengarna, kemudian menceritakan kembali dengan
bahasanya sendiri.
2. Teknik Tanya Jawab
Pada umumnya teknik ini mengikuti teknik ceramah yang telah
dilakukan. Tujuannya adalah untuk mengesek pemahaman siswa
terhadap ceramah yang baru diberikan atau bisa juga pertanyaan yang
diajukan guru untuk mengecek pemahaman siswa terhadap isi bacaan

9
yang telah mereka baca. Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru
biasanya untuk:
a. Mengetahui hal-hal yang dirasa belum jelas, sekalipun sudah
diterangkan guru.
b. Memperoleh jawaban terhadap permasalahan yang dihadapinya.
c. Memperjelas pendapat yang dirasa bertentangan dengan pendapat
siswa sendiri.
Kebaikan metode tanya jawab secara sistematis yaitu sebagai
berikut:
a. Situasi kelas lebih hidup karena para siswa aktif berpikir dan
menyampaikan buah pikirannya melalui jawaban atas pertanyaan
guru.
b. Sangat positif untuk melatih anak agar berani mengemukakan
pendapatnya dengan lisan secara teratur.
c. Timbulnya perbedaan pendapat di antara para anak didik,
membawa kelas pada situasi diskusi yang menarik.
d. Siswa yang segan mencurahkan perhatian, menjadi berhati-hati dan
secara sungguh-sungguh mengikuti pelajaran.
Menurut Sudirman (1992) bahwa kelemahan metode tanya jawab
dalam proses pembelajaran antara lain:
a. Siswa sering merasa takut, apabila guru kurang dapat medorong
siswa untuk berani dengan menciptakan suasana yang tidak tegang
dan akrab.
b. Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat
berpikir siswa dan mudah dipahami siswa.
c. Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat
menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang.
d. Sering jawaban diborong oleh sejumlah kecil siswa yang
menguasai dan senang berbicara, sedangkan banyak siswa lainnya
tidak memikirkan jawabannya.
3. Teknik Diskusi Kelompok

10
Tujuan digunakannya teknik ini adalah melatih siswa untuk
mengeluarkan pendapat dan mau menerima kritikan kalau pendapatnya
memang kurang benar. Juga melalui diskusi kelompok ini siswa dapat
menguji kebenaran pendapatnya mengenai sesuatu hal.
Keunggulan diskusi kelompok sebagai suatu teknik dalam proses
pembelajaran bahasa Indonesia, antara lain berikut ini:
a. Kadar CBSAnya tinggi.
b. Memberi peluang kepada siswa untuk saling mengemukakan
pendapat.
c. Mendorong terciptanya rasa kesatuan.
d. Dapat memperluas pandangan siswa.
e. Melatih mengembangkan kepemimpinan bagi siswa yang ditunjuk
sebagai moderator.
Selain keunggulan, Teknik Diskusi Kelompok ini mempunyai
kekurangan sebagai berikut:
a. Tidak dapat digunakan secara efektif untuk kelompok yang besar.
b. Kalau kurang terkendali dapat menyimpang dari tujuan.
c. Membutuhkan moderator yang terampil.
d. Adakalanya hanya didominasi oleh siswa yang suka dan berani
bicara.
4. Teknik Pemberian Tugas
Teknik ini disebut juga Resitasi yang dapat diberikan kepada siswa
secara individual atau kelompok. Dengan teknik ini diharapkan siswa
lebih mendalami materi pelajaran yang diberikan guru. Biasanya
pemberian tugas ini diikuti oleh tugas melaporkan hasil kerja siswa
yang disebut resitasi. Itulah sebabnya Teknik Pemberian Tugas ini
disebut juga Resitasi.
Kelebihan dari Metode Pemberian Tugas yaitu:
a. Pengajaran klasikal cenderung untuk menyesuaikan cara dan
kecepatan mengajar terhadap ciri-ciri umum di kelas itu.

11
b. Metode pemberian tugas digunakan untuk melatih aktivitas,
kretivitas, tanggung jawab dan disiplin peserta didik dalam
kegiatan belajar mengajar.
c. Peserta didik mendapat kesempatan untuk melatih diri bekerja
secara mandiri.
d. Dapat merangsang daya pikir peserta didik, karena mereka dituntut
untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dihadapinya.
Disamping kelebihan yang dimilikinya, metode pemberian tugas
juga memiliki beberapa kekurangan , yaitu:
a. Apabila diberikan tugas kelompok, seringkali yang
mengerjakannya hanya peserta didik tertentu saja. Sedangkan yang
lainnya hanya numpang saja.
b. Apabila tugas diberikan diluar kelas, sulit untuk mengontrol peserta
didik bekerja secara mandiri dan menyuruh orang lain untuk
menyelesaikannya.
c. Sering terjadi penyimpangan dalam penggunaan metode pemberian
tugas dari pengajaran menjadi semacam hukuman.
d. Apabila tugas sulit dikerjakan akan menyita waktu peserta didik
untuk kegiatan lainnya.
5. Teknik Ramu Pendapat
Teknik ini merupakan perpaduan dari Teknik Tanya-Jawab dan
Teknik Diskusi. Teknik ini bisa diterapkan dalam pembelajaran sastra
misalnya puisi, cerpen atau novel. Keunggulan teknik ini, antara lain
berikut ini:
a. Dapat membangkitkan pikiran yang kreatif.
b. Dapat merangsang partisipasi siswa.
c. Dapat memancing timbulnya pendapat-pendapat baru.
d. Dapat digunakan dalam kelompok kecil maupun kelompok besar.
e. Hanya sedikit peralatan yang diperlukan.
Kekurangan teknik ini relatif sedikit, misalnya kita tidak dapat
mengendalikan kelas bisa lepas kontrol.

12
6. Simulasi
Simulasi artinya tiruan (imitasi). Teknik simulasi ini tepat sekali
untuk melatih keterampilan berbicara. Dalam pelaksanaannya guru
terlebih dahulu menetapkan peran-peran yang akan dilakukan oleh
siswa dalam permainan simulasi.
Guru memberi pengarahan tentang apa yang akan diperankan oleh
masing-masing siswa yang telah ditunnjuk. Siswa yang kebetulan
belum mendapat giliran ditunjuk untuk memainkan suatu peran,
ditugaskan sebagai penonton yang mencatat kemungkinan adanya
kesalahan bahasa yang dilakukan oleh temannya ketika bermain peran.
Kesalahan-kesalahan itu nantinya didiskusikan setelah permainan
memainkan peran telah selesai. Terdapat beberapa kelebihan dengan
menggunakan simulasi sebagai metode mengajar, diantaranya adalah:
a. Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam
menghadapi situasi yang sebenarnya kelak; baik dalam kehidupan
keluarga, masyarakat, maupun menghadapi dunia kerja.
b. Simulasi dapat mengembangkan kreativitas siswa, karena melalui
simulasi siswa diberi kesempatan untuk memainkan peranan sesuai
dengan topik yang disimulasikan.
c. Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri siswa.
d. Memperkaya pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diperlukan
dalam menghadapi berbagai situasi sosial yang problematis.
e. Simulasi dapat meningkatkan gairah siswa dalam proses
pembelajaran.
Disamping memiliki kelebihan, simulasi juga mempunyai
kelemahan, diantaranya:
a. Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan
sesuai dengan kenyataan di lapangan.
b. Pengelolaan yang kurang baik. Sering simulasi dijadikan sebagai
alat hiburan, sehingga tujuan pembelajaran menjadi terabaikan.

13
c. Faktor psikologis seperti rasa malu dan takut sering mempengaruhi
siswa dalam melakukan simulasi.
C. Metode dan Teknik Pengajaran yang Baik
a. Metode Pengajaran yang Baik
Pembelajaran hakitanya adalah selected sequence of instructional
activities (rangkaian aktifitas pembelajaran selektif) yang dilaksanakan
dalam rangka mengefektifkan pembelajaran. Ungkapan selected
sequence mengandaikan bahwa metode pembelajaran yang digunakan
merupakan pilihan yang diyakini dapat membantu para pebelajar
mempelajari secara efektif pengetahuan atau skill yang dipelajarinya.
Ungkapan ini juga mengisyaratkan bahwa pembelajar harus sungguh-
sungguh mampu memilih metode pembelajaran yang tepat dan efektif.
Dalam konteks inilah, pembelajar hendaknya memahami kriteria
metode pembelajaran yang baik dan efektif.
Metode pembelajaran yang baik dan efektif mutlak memenuhi empat
kriteria dasar yakni;
1) Dapat membangkitkan rasa ingin tahu para pebelajar
2) Dapat membangkitkan optimisme positif dalam diri pebelajar
3) Dapat menumbuhkan kreativitas pebelajar
4) Dapat diaplikasikan secara efektif

b. Teknik Pengajaran yang Baik


Pelajar yang baik tentunya harus belajar yang baik, belajar yang baik
adalah belajar yang menghasilkan peningkatan pengetahuan, sikap dan
atau keterampilannya. Namun apakah belajar sebagai pelajar sudah
efektif dan efisien? Jika belum, inilah contoh teknik atau cara belajar
yang baik yaitu;
1) Buat Suasana Belajar yang Nyaman
2) Merangkum Pokok Pembelajaran
3) Ajarkan untuk Belajar Bersama

14
4) Metode mempersingkat atau memodifikasi menyerupai nama
sesuatu
5) Jadikan Belajar dengan Praktik
6) Belajar rutin tapi jangan terlalu lama
7) Jadikan semua siswa untuk Mengerti Bukan Menghafal

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Metode pembelajaran bahasa ialah rencana pembelajaran bahasa,
yang mencakup pemilihan, penentuan, dan penyusunan secara
sistematis bahan yang akan diajarkan, serta kemungkinan pengadaan
remedi dan bagaimana pengembangannya. macam-macam teknik
pembelajaran bahasa (yang dapat juga dijumpai dalam pembelajaran
mata pelajaran lain) :Teknik Ceramah, Teknik Tanya Jawab, Teknik
Diskusi Kelompok, Teknik Pemberian Tugas, Teknik Ramu Pendapat,
Simulasi. Metode pembelajaran yang baik dan efektif mutlak
memenuhi empat kriteria dasar yakni: dapat membangkitkan rasa ingin
tahu para pebelajar, dapat membangkitkan optimisme positif dalam
diri pebelajar, dapat menumbuhkan kreativitas pebelajar, dapat
diaplikasikan secara efektif.
B. Saran
Sebagai seorang guru diharapkan dapat memahami untuk mencapai
tujuan pembelajaran  bahasa di sekolah dasar, seorang guru
diharuskan mengetahui prinsip-prinsip belajar bahasa yang kemudian
diwujudkan dalam kegiatan pembelajarannya, serta menjadikan aspek-
aspek tersebut sebagai petunjuk dalam kegiatan pembelajarannya. Dan
agar pembelajaran lebih efektif serta efisien diperlukan meode dan
teknik dalam pembelajaran bahasa.

16
DAFTAR PUSTAKA

Ardiyanti, Fatmawati. 2014. Metode Dan Teknik Pembelajaran Bahasa.


Salatiga :Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN).
Rahim, Farida. 2007. Pengajaran Membaca Di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi
Aksara.
Ahlaro. 2020. Kriteria Metode Pembelajaran Yang Baik Dan Efektif. Merauke
Wahdah Nurul Ulfah. 2016. "Pendekatan, Metode Dan Teknik Pembelajaran
Bahasa" Blogger

17

Anda mungkin juga menyukai