Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Thuruq Tadris Lughoh ‘ Arobiyah
Kelompok 3
Disusun oleh :
BANDUNG
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hid
ayah- Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “R
AGAM METODE PEMBELAJARAN BAHASA ARAB” tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penyusunan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Kurikulum Bahasa Arab. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untu
k menambah wawasan mengenai pengertian dan beberapa landasan dalam pengem
bangan kurikulum bahasa Arab.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah me
mbantu dalam proses penyusunan makalah, sehingga kami dapat menyelesaikan t
ugas makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan makalah ini mas
ih banyak kesalahan. Maka dari itu kami memohon maaf atas kesalahan dan ketid
aksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Kami juga mengharapk
an adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan dalam m
akalah ini.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................2
PEMBAHASAN.....................................................................................................2
BAB III....................................................................................................................2
PENUTUP...............................................................................................................2
A. Kesimpulan..................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Para ahli pembelajaran bahasa arab telah memberikan perhatian pada meto
de bahasa Arab dengan melakukan beberapa penyelidikan dan penelitian untuk m
emastikan kemanjuran dan keberhasilan berbagai metode pembelajaran.
Secara khusus, strategi menjadi sangat penting untuk mempelajari bahasa
asing, khususnya bahasa Arab. Karena cara atau metode yang digunakan dalam pe
mbelajaran untuk memudahkan seseorang dalam memperoleh pengetahuan bahasa,
maka keberhasilan pembelajaran ini sangat terkait dengan berbagai faktor penduk
ung, khususnya faktor antara siswa dan guru. Namun, ada kalanya seseorang men
dapat masalah jika pembelajarannya tidak sesuai dengan karakteristik metode atau
tidak tepat sasaran.
Dengan demikian, topik harus diperiksa melalui pendekatan pengajaran ya
ng tepat. Bahasa Arab seperti yang kita tahu adalah bahasa yang disertakan dalam
rumpun bahasa Semit lanjutan, di mana bahasa Arab juga menjadi bahasa Alquran.
Selain itu, kosakata bahasa Indonesia juga banyak menyerap dari bahasa Arab.
Bahasa arab juga dapat didefinisikan sebagai berikut : الطريقة اهم من المادةjug
a berarti metode lebih penting daripada substansi; Pada hakikatnya metode lebih p
enting dari pada materi (substansi), pepatah ini menarik untuk diserap dan dianalis
is, karena akan berimplikasi jelas pada model metode pembelajaran kita. khususny
a metode pembelajaran bahasa Arab. Fakta ini menunjukkan bahwa seseorang yan
g cukup pintar dan menguasai ilmu tertentu seringkali ternyata menemui kendala
dalam menyampaikan ilmu Efektif. Titik awal metode terletak pada cara atau cara
melakukannya dalam menyajikan pelajaran atau mata pelajaran tertentu agar mud
ah diterima dan dihayati oleh siswa.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Metode Audiolingual
1. Pengertian Metode Audiolingual
B. Metode Membaca
1. Konsep Dasar Metode Membaca
a. Pengertian Metode Qira’ah
Metode qirā’ah adalah cara menyajikan pelajaran dengan cara
membaca, baik membaca dengan bersuara maupun membaca dalam
hati. Metode Qirā’ah di dalam prakteknya dimulai beserta peserta
didik dengan latihan bersuara, dalam minggu-minggu awal
membiasakan latihan yang lengkap dan komprehensif dengan teknik
bunyi bahasa, dan membiasakan mendengarkan kalimat yang
sederhana, lalu mengkomunikasikannya. (hidayatul khoiriyah, 2020)
b. Latar Belakang Metode Qira’ah
Munculnya metode membaca (qirā’ah) sesungguhnya
merupakan reaksi atas metode langsung yang memprioritaskan
keterampilan berbicara, dan mengabaikan tiga keterampilan
lainnya (mendengar, membaca, dan menulis).
Pada tahun 1929 Professor Coleman mengemukakan sebuah
realistis bahwa pembelajaran bahasa yang memfokuskan kepada
keterampilan membaca adalah “metode membaca”. Metode ini
diaktualisasikan pada lembaga pendidikan formal dan perguruan
tinggi Amerika serta lembagalembaga pendidikan lainnya di
Eropa.13 Kendati metode ini populer dengan terminologi metode
membaca, bukan berarti keterampilan berbahasa yang lain
diabaikan, akan tetapi dalam porsi yang minimal. Latihan menulis
dan berbicara juga diberikan meskipun dengan porsi yang terbatas .
(hidayatul khoiriyah, 2020)
2. Karakteristik Metode Qirā’ah
a. Tujuan utamanya adalah kemahiran membaca
b. Materi pelajaran berupa buku bacaan utama dengan supelemen
daftar kosa kata dan pertanyaan-pertanyaan isi bacaan, buku
bacaan penunjang untuk perluasan (extensif reading/ مواسعة قراءة,
(buku latihan mengarang terbimbing dan percakapan.
c. Basis kegiatan pembelajarannya adalah memahami isi bacaan,
didahului oleh pengenalan kosa kata pokok dan maknanya,
kemudian mendiskusikan isi bacaan dengan bantuan guru.
d. Membaca diam (silent reading/ راءةrrامتة قrr( صlebih diutamakan
daripada membaca keras (loud-reading/ جهرية قراءة.(
e. Kaidah bahasa diterangkan seperlunya tidak boleh
berkepanjangan. (hidayatul khoiriyah, 2020)
3. Urgensi Metode Qira’ah
a. Membaca merupakan kunci untuk membuka khazanah
pengetahuan kebudayaan Islam
b. Long life education tidak akan terwujud kalau yang
melakukannya tidak dapat membaca
c. Memahami khazanah intelektual klasik dan modern.
4. Langkah-langkah Pembelajaran Metode Membaca
a. Pelajaran dimulai dengan pemberi kosakata dan istilah yang
dianggap sulit dan penjelasan maknanya dengan defenisi dan
contoh dalam kalimat.
b. Siswa membaca teks acaan secara diam selama kurang lebih 25
menit. Diskusi mengenai isi bacaan yang dapat berupa tanya-
jawab dengan menggunakan bahasa ibu pelajar.
c. Pembicaraan mengenai tata bahasa secara singkat kalau dianggap
perlu.
d. Mengerjakan tugas-tugas yang ada dalam buku suplemen, yaitu
menjawab pertanyaan tentang isi bacaan, latihan menulis, dsb.
e. Bahan bacaan perluasan dipelajari di rumah dan dilaporkan
hasilnya pada pertemuan berikutnya. (Muh Alwi , 2017)
5. Kelebihan dan Kekurangan Metode Membaca
1. Kelebihan
a. Mahasiswa terlatih memahami bacaan dengan analisis, tidak
melalui penerjemahan.
b. Mahasiswa menguasai kosa-kata dengan baik
b. Mahasiswa memahami penggunaan tata bahasa
2. Kekurangan
a. Mahasiswa lemah dalam keterampilan membaca nyaring
(pelafalan, intonasi dan seterusnya)
b. Mahasiswa tidak trampil dalam menyimak dan berbicara.
c. Mahasiswa kurang trampil dalam mengarang bebas.
d. Karena kosa-kata yang diperkenalkan hanya yang berkaitan
dengan bacaan, maka mahasiswa lemah dalam memahami teks
yang berbeda (Sri Dahlia , 2013).
C. Metode Ekleltik
1. Konsep Dasar Model Eklektik
a. Setiap model mempunyai kelebihan dalam pengajaran yang
dimanfaatkan dalam pengajaran bahasa Indonesia.
b. Tidak ada model yang sempurna atau tidak ada model yang salah,
tetapi semuanya mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-
masing. Dari model tersebut, kelebihan itu bisa dimanfaatkan
untuk mengefektifkan pengajaran.
c. Setiap model memiliki latar belakang, karakteristik, dasar yang
rilek, dengan tema kegiatan sehari-hari fikiran dan peruntukan
yang berbeda, bahkan bisa menjadi suatu model yang muncul
karena menolak model sebelumnya.
d. Tidak ada model yang sesuai engan tujuan, semua murid, guru,
dan semua program pengajaran bahasa Indonesia.
e. Yang terpenting dalam pengajaran adalah memberi perhatian
kepada para
2. Karakteristik Metode Eklektik
a. Pengajaran bahasa harus bermakna dan nyata.
b. Penerjemahan adalah kemampuan bahasa khusus dan tidak tepat
untuk pelajar pemula.
c. Pengajaran bahasa harus diterapkan dengan menggunakan bahasa
target
3. Langkah-langkah Model Eklektik
a. Pendahuluan
b. Memberikan materi berupa dialog-dialog pendek secara
berulang-ulang.
c. Para pelajar diarahkan untuk disiplin menyimak dialog-dialog
tersebut, lalu menirukan dialog-dialog yang disajikan sampai
lancar.
d. Para pelajar dibimbing menerapkan dialog-dialog itu dengan
temantemannya secara bergiliran.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode pendengaran lisan adalah metode yang memantapkan
dirinya pada input komposisi Ada dua pendekatan teori yang mendasari
pengajaran bahasa, yaitu Teori tradisional dan teori structural.
DAFTAR PUSTAKA
Muna Wa. 2011. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Teori % Aplikasi),
Rosdakarya