DISUSUN OLEH :
Alhamdulillah hirobbil'alamin puji syukur yang yang tidak terhingga atas segala nikmat
yang telah Allah berikan kepada penulis sehingga telah selesai menulis makalah ini. Sholawat
dan salam juga tidak lupa kita kirimkan untuk baginda nabiyuna Muhammad Saw.
Ucapan terimakasih teruntuk kepada dosen pengampu sehingga dengan bimbingan beliau
telah selesai makalah ini ditulis, dan terimakasih kepada segenap orang-orang yang telah
membantu kelancaran penulisan makalah ini, khususnya kepada anggota kelompok yang
berusaha dan berjuang bersama. Berikut kami penulis mempersembahkan makalah dengan judul
“ Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, Pengertian Metodologi, Macam-macam Metode
Pengajaran Bahasa Arab”. Diharapkan sebagai salah satu media untuk memperoleh ilmu dan
nilai dalam memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Ilmu Lugho. Semoga dapat menambah
pengetahuan kita yang membaca. Amin
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................1
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................2
A. Latar Belakang.................................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................3
C. Tujuan..............................................................................................................................................3
D. Pengertian Metodologi.....................................................................................................................4
E. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab...............................................................................................4
F. Macam-Macam Metode Pengajaran Bahasa Arab...........................................................................6
a. Metode Qawaid dan Terjemah (Thariqah al-Qawaid wa Tarjamah)............................................6
b. Metode langsung (Tharīqah al-Mubasyirah)................................................................................7
c. Metode Membaca (Tharīqah al-Qiraah).......................................................................................9
d. Metode audiolingual (Tharīqah as-sam’iyah al-Syafawiyah).....................................................10
e. Metode komunikatif (Tharīqah al-istiqra’iyyah)........................................................................11
f. Metode Eklektik (Tharīqah al-intiqaiyyah)................................................................................12
KESIMPULAN.........................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................14
2
A. Latar Belakang
Pengajaran bahasa pada hakekatnya adalah proses pengembangan pengetahuan
yang mendalam dan mendasar pada siswa untuk menggunakan bahasa di masyarakat.
Tanpa bersandar pada teori-teori linguistik, seorang guru tidak akan mampu memberikan
deskripsi yang cermat tentang bahasa dan situasi penggunaannya. Dalam proses
pengajaran tersebut, semua faktor bergerak secara dinamis dalam suatu rangkaian yang
terarah dalam rangka membawa para siswa/peserta didik untuk mencapai tujuan
pengajaran. Pengajaran merupakan suatu pola yang didalamnya tersusun suatu prosedur
yang direncanakan dan terarah serta bertujuan.
Sedangkan bahasa merupakan alat komunikasi, begitu pula dengan bahasa Arab.
Bahasa Arab adalah kata yang disampaikan oleh orang arab untuk menyampaikan tujuan
mereka.1 Dilihat dari fungsinya bahasa Arab adalah alat komunikasi dan penghubung
pergaulan bangsa Arab sehari-hari baik antar individu dengan individu, individu dengan
masyarakat, maupan masyarakat dengan bangsa tertentudan mencurahkan suatu perasaan
dengan rasa senang, sedih, gembira pada orang lain agar dapat difahami, dimengerti, dan
merasakan yang ia alami.2 Dengan demikian, sangatlah perlu bagi kita untuk mempelajari
kaidah-kaidah bahasa Arab, sebagaimana dalam makalah ini akan menjelaskan mengenai
pendekatan dan metode pembelajaran bahasa Arab.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian metodologi ?
1
Musthofa gholayaini, jami’uddurus al-arabiyah, (Kairo: Makhtabatu as-Syuruqi Daulati,1994), hlm.3
2
H.Tayar Yusuf dan Saiful Anwar, Metodologi pengajaran agama dan bahasa Arab,(Jakarta, Grafindo
Persada,1995), hlm.187
3
3. Apa saja macam-macam metode pengajaran bahasa arab?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian metodologi.
D. Pengertian Metodologi
Metodologi berasal dari bahasa yunani yaitu “methodos” berarti cara atau jalan
dan “logos” bearti ilmu atau bersifat ilmiah. Sedangkan menurut istilah Metodologi
adalah ilmu atau cara yang digunakan untuk memperoleh suatu kebenaran dengan
menggunakan penelusuran dengan urutan atau tata cara tertentu sesuai dengan apa yang
akan dikaji atau teliti secara ilmiah. Sedangkan secara simantik, metodologi adalah ilmu
pegetahuan yang mempelajari tentang cara-cara atau jalan yang ditempuh untuk
mencapai suatu tujuan dengan hasil yang efektif dan efisien.3 Sedangkan secara makna
disampaikan oleh iskandar wassid dan sunendar mengatakan bahwa metode adalah cara
kerja yang sistematis untuk memudahkan pelaksanaan berbagai kegiatan pembelajaraan
untuk mencapai tujuan yang diinginkan atau ditentukan.4
Sementara hamalik dalam bukunya mengatakan bahwa metoe adalah cara atau
seperangkat cara, jalan dan teknik yang digunakan oleh pendidik dalam proses
pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran atau kompetensi
tertentu yang dirumuskan dalam silabus mata pelajaran5. Jadi dapat disimpulkan bahwa
metode adalah cara yang digunakan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan dalam
proses pembelajaran yang dilaksanakan, yang terdiri dari tahapan dan langkah-langkah
yang dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
3
Hermawan, 2011, Metodologi pengajaran bahasa Arab, Surabaya:hlm.35
4
Iskandar wasid dan sunendar,Metodologi penelitian pendidikan dan sosial(kualitataif dan kuantitatif ). Jakarta: GP
Press,hlm.56
5
Hamalik, Oemar. 2013. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT Remaja Rosdakarya..hlm. 57
4
E. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab
Pengajaran bahasa Arab adalah suatu proses pendidikan yang diarahkan untuk
mendorong, membimbing, mengembangkan serta membina kemampuan bahasa Arab,
baik secara aktif maupun pasif serta menumbuhkan sikap positif. Adapun yang dimaksud
dengan berbahasa Arab aktif yaitu kemampuan bekomunikasi dengan baik dan benar
secara lisan, yaitu dalam berkomunikasi atau berbicara dengan orang lain maupun secara
tertulis seperti membuat karangan dan lain sebagainya, sedangkan kemampuan berbahasa
pasif yaitu kemampuan untuk memahami pembicaraan orang lain dan kemampuan
memahami isi bacaan.
Pengajaran merupakan suatu sistem yang luas, yang mengandung dan dilandasi
oleh berbagai dimensi, yakni : (a)Profesi guru, (b)Perkembangan dan pertumbuhan
siswa/peserta didik, (c)Tujuan pendidikan dan pengajaran, (d)Program pendidikan dan
kurikulum, (e)Perencanaan pengajaran, (f)Strategi belajar mengajar, (g) Media
pengajaran, (h)Bimbingan belajar, (i) Hubungan antara sekolah dan masyarakat, dan (j)
Manajemen pendidikan / kelas. Selain itu, pengajaran bahasa (sebagai usaha guru untuk
memindahkan pengetahuan atau keterampilan berbahasa kepada anak didik) haruslah
berurusan dengan ilmu mengenai bahasa yakni linguistik. Oleh karena itu guru bahasa
seharusnya mempelajari linguistik agar tahu sifat serta hakekat bahasa.
6
Wina Sanjaya,2016.Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta: Kencana prenada
media.hlm.147
5
kelompok agar materi pelajaran dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh peserta
didik dengan baik.
Dalam metode pembelajaran bahasa Arab ada banya sekali metode yang bisa
diterapkan dalam proses belajar dan mengajar. Secara umum ada enam metode yang
sering disampaikan oleh Effendy dalam bukunya metodologi pembelajaran bahasa Arab
yaitu : Metode qawaid dan terjemah (Thariqah al-Qawaid wa Tarjamah) , metode
langsung (Tharīqah al-Mubasyirah), Metode membaca (Tharīqah al-Qiraah) Metode
audiolingual (Tharīqah as-sam’iyah al-Syafawiyah) Metode komunikatif (Tharīqah al-
istiqra’iyyah) dan Metode Eklektik (Tharīqah al-intiqaiyyah)7
7
Effendy, Ahmad Fuad. 2012,Metodologi pengajaran bahasa Arab,Malang:Misykat,hlm.41
8
Sudjana,2007. Sejarah pendidikan islam : menelusuri jejak sejarah era rasulullah sampai indonesi. Jakarta:
kencana prenada group,hlm.82
9
Effendy, Ahmad Fuad. 2012,Metodologi pengajaran bahasa Arab,Malang:Misykat,hlm.41
6
kaidah-kaidah bahasa untuk mencapai keterampilan membaca, menulis dan
menterjemahkan. Metode ini dianggap metode yang tertua pada pembelajaran
bahasa kedua yaitu ketika adanya Renaissance di negara-negara Eropa, di mana
adanya pengalihan bahasa Yunani ke dalam bahasa Latin dalam rangka
meningkatkan hubungan antara berbagai negara di Eropa. Pembelajaran bahasa
asing ini digunakan mereka untuk mentransfer dari karya-karya sastra dan artistik
bahasa baru yang kemudian diterjemahkan dan diterbitkan (pada abad ke-15 dan
ke-16 M)10
Metode ini adalah metode gabungan antara metode gramatika dan metode
terjemah. Dengan ciri-ciri sebagai berikut:11
10
Drs. Zulkifli. 2011, Metodologi pengajaran bahasa arab. Pekanbaru: Zanafa publishing,hlm. 9-14
11
Ibid
7
8. Metode qawaid dan terjemah adalah cara belajar bahasa, bahasa
pertama dipertahankan sebagai system acuan dalam perolehan
bahasa kedua)
2. Materi pelajaran berupa : buku teks yang berisi daftar kosa kata dan
penggunaanya dalam kalimat. Kosa kata itu ummumnya konkret dan ada di
8
lingkungan siswa didik cirri buku teksnya adalah "ma...hadza...ma dzalika".
Serta pada umumnya bisa diperagakan
8. Guru dan pelajar sama-sama aktif, tapi guru berperan membe- rikan stimulus
berupa contoh, ucapan, peragaan, dan pertanyaan, sedangkan siswa hanya
merespon dalam bentuk menirukan, menjawab pertanyaan, memeragakan dan
sebagainya.
10. BT digunakan sebagai bahasa pengantar secara ketat, dan peng- gunaan
bahasa ibu pelajar sama sekali dielakkan.
9
membaca, yakni guru mula-mula membacakan topik-topik hacaan, kemudian di
ikuti oleh siswa. (Drs. H. Tayar Yod 1997). Tetapi guru juga bisa menunjuk
langsung kepada anak didik untuk membacakan pelajaran tertentu lebih dulu, dan
siswa lainnya memperhatikan.
Tehnik membaca ini juga dapat dilakukan dengan cara guru langsung
membacakan materi pelajaran dan anak didik diperintah- kan untuk
memperhatikan/mendengarkan bacaan-bacaan gurunys dengan baik, setelah itu
guru menunjuk salah satu di antara siswa untuk membacakannya, dengan cara
bergiliran Menurut Des Juwairiyah Dahlan dalam bukunya yang berjudul Metode
Belajar Mengajar Bahasa Arah beliau mengatakan bahwa metode qira'ah ini
diajarkan hagi sekolah-sekolah yang bertujuan mengajarkan dan melatih
kemahiran membaca dalam bahasa asing Maten pelajaran dibagi menjadi seksi-
seksi pendek, tiap seksi atau bagian ini didahului dengan daftar kata-kata yang
maknanya akan diajarkan melalui konteks, terjemahan atau gambar-gambar.
Berikut beberapa karakteristik metode Qira’ah:
10
atas beberapa asumsi, antara lain bahwa bahasa itu pertama-tama adalah ujaran.
Oleh karena itu pengajaran bahasa harus dimulai dengan memperdengarkan
bunyi-bunyi bahasa dalam bentuk kata atau kalimat kemudian mengucapkannya,
sebelum pelajaran membaca dan menulis. Asumsi lain dari pendekatan ialah
bahwa bahasa adalah kebiasaan. Suatu perilaku akan menjadi kebiasaan apabila
diulangberkali-kali. Oleh karena itu, pengajaran bahasa harus dilakukan dengan
teknik pengulangan atau repetisi. Adapun karakteristik metode Audiolingual (as-
sam'iyyah as- syafaawiyyah) di antaranya sebagai berikut:
3. Model kalimat bahasa asing diberikan dalam bentuk percakapan untuk dihafal.
. pola kalimat dilakukan dengan latihan-larihan, (pattern-practice). Latihan
atau drill mengikuti urutan st. mulus, response, kemudian reinforcemen.
11
7. Penerjemahan dihindari. Pemakaian bahasa ibu apabila sangat diperlukan
untuk penjelasan, diperbolehkan secara terbatas.
8. Gramatika (arti dalam ilmu) tidak diajarkan pada tahap permulaan. Apabila
diperlukan pengajaran gramatika pada tahap tertentu hendaknya diajarkan
secara induktif, dan secara bertahap dari yang mudah ke yang sulit.
9. Pemilihan materi ditekankan pada unit dan pola yang menunjukkan adanya
perbedaan structural antara bahasa asing yang diajarkan dan bahasa ibu
pelajar.
12
1. Tujuan pengajarannya adalah mengembangkan kompetensi pelajar
berkomunikasi dengan bahasa target dalam konteks komunikatif yang
sesungguhnya atau dalam situasi kehidupan yang nyata.
3. Dalam proses belajar mengajar, siswa berperan sebagai kom nikator yang
berperan aktif dalam aktifitas komunikatif yang sesungguhnya Sedangkan
pengajar adalah seorang fasilitator
4. Aktivitas dalam kelas diwarnai secara nyata dan dominan oleh kegiatan-
kegiatan komunikatif.
13
suatu kombinasi pengajaran. Dalam prakteknya metode Intiqaiyah ini dapat
diterapkan oleh seorang gurudalam situasi pengajaran di depan kelas, dengan
persiapan yang baik dan kesungguhan dalam menggunakan metode ini.
KESIMPULAN
Dari penjelasan yang penulis paparkan diatas, dapat simpulkan bahwa metode
pengajaran merupakan cara yang sistematis dalam menyampaikan materi kepada siswa
guna mencapai tujuan yang diinginkan, Memberi jalan untuk mencapai suatu tujuan
pengajaran yang ditempuh oleh guru dan siswa dalam belajar bahasa arab. Adapun
faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam metode pengajaran adalah sebagai berikut :
14
1. Tujuan yang hendak dicapai
2. Kemampuan guru
3. Anak didik
Macam-macam metode pembelajaran dalam bahasa Arab yang dapat digunakan yaitu:
15
DAFTAR PUSTAKA
Remaja Rosdakarya. Efendy, Ahmad Fuad. 2009. Metode Pengajaran Bahasa Arab.
Malang: Misyikat.
16
Sanjaya, Wina. 2016. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana Prenada Media.
Sudjana, N. 2007. Sejarah Pendidikan Islam: Menelusuri Jejak Sejarah Era Rasulullah
Sampai Indonesia. Jakarta: Kencana Prenada Group.
Tayar Yusuf, Drs. Syaiful Anwar,1997, Metodologi pengajaran agama dan bahasa Arab,
Jakarta: Raja Grafindo Persada
17