Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

METODE PEMBELAJARAN BAHASA ARAB PADA ANAK USIA DINI

DOSEN PENGAMPUH

Ufiyah Ramlah, S.Pd.I.,M.S.I

DISUSUN OLEH

Ashari S. Hamadi (211050021)

Nurhidayah (211050035)

Irma (211050028)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI DATOKARAMA PALU

2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang sudah melimpahkan rahmat,
taufik, dan hidayah- Nya sehingga kami bisa menyusun tugas Makalah ‘Pembelajaran bahasa
arab anak usia dini’ ini dengan baik serta tepat waktu. Seperti yang sudah kita tahu“Metode
pembelajaran bahasa arab anak usia dini” itu sangat itu sangat penting untuk anak bangsa dari
mulai dini. Semuanya perlu dibahas pada makalah ini kenapa Metode pembelajaran itu sangat
diperlukan serta layak dijadikan bagaikan modul pelajaran.

Tugas ini kami buat untuk memberikan ringkasan tentang keberadaan Metode
pembelajaran bahasa arab anak usia dini untuk kemajuan bangsa. Mudah-mudahan makalah yang
kami buat ini bisa menolong menaikkan pengetahuan kita jadi lebih luas lagi. Kami menyadari
kalau masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini.

Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna
kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dosen mata Kuliah
pembelajaran Bahasa arab untuk anak usia dini. Kepada pihak yang sudah menolong turut dan
dalam penyelesaian makalah ini. Atas perhatian serta waktunya, kami sampaikan banyak terima
kasih.

Palu, 13 Maret 2022

Penulis

2
Daftar isi

Sampul .............................................................................................................................................1
Kata Pengantar .................................................................................................................................2
Daftar Isi ..........................................................................................................................................3
Bab I Pendahuluan ........................................................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah .................................................................................................................4
C. Tujuan....................................................................................................................................4
D. Manfaat .................................................................................................................................4
Bab II Pembahasan ........................................................................................................................5
A. Metode Pembelajaran bahasa arab ........................................................................................5
B. Metode pembelajaran bahasa arab dan Mengaplikasikan pada AUD ...................................6
Bab III Penutup............................................................................................................................10
A. Kesimpulan .........................................................................................................................10
B. Kesan ...................................................................................................................................10
Daftar Pustaka .............................................................................................................................11

3
BAB I

PENDAHALUAN

A. Latar Belakang Masalah


Walaupun dianggap sebagai bahasa asing oleh bangsa Indonesia, bahasa arab
tidak asing di telinga mereka, terutama umat Islam. Sayangnya, sebagian besar mereka
masih beranggapan bahwa bahasa Arab hanyalah bahasa agama sehingga
perkembangannya terbatas di lingkungan kaum muslimin yang memperdalam ilmu-ilmu
agama. Hanya lingkungan kecil saja yang menyadari betapa bahasa Arab merupakan
bahasa multidimensi yang digunakan oleh para cendekiawan dalam memproduksi karya-
karya besar di berbagai bidang disiplin ilmu seperti sejarah, filsafat, matematika, fisika,
sastra, dan lain-lain. Karena itu, tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa bahasa Arab
merupakan peletak dasar pertumbuhan ilmu pengetahuan modern yang berkembang cepat
dewasa ini.
Sikap dan pandangan masyarakat islam Indonesia yang pasif tersebut
menyababkan pendidikan dan pengajaran bahasa arab di tanah air berjalan sangan lambat
dan tidak bayak mengalami perubahan yang mendasar. Meskipun Usaha-usaha
pengembangannya di tanah air bukan masalah baru, namun metode dan sistem yang di
gunakan kebanyakan masih sangat tradisional, dengan pola-pola yang digunakan masa
lalu. Realitas ini sedikit banyak berdampak pada tingkat perkembangan pendidikan dan
pengajaran bahasa arab di tanah air. Padahal jika kita melihat peningkatan kebutuhan
masyarakat Indonesia terhadap bahasa Arab, mestinya program pendidikan bahasa Arab
menjadi prioritas di semua lembaga pendidikan.

B. Rumusan Masalah
Untuk menghidari meluasnya pembahasan, maka penulis merumuskan masalah
pada : Metode pembelajaran bahasa arab pada anak usia dini?

C. Tujuan
1. Menjelaskan metode pembelajaran bahasa arab pada AUD
2. Menyebutkan metode-metode pembelajaran bahasa arab pada AUD
3. Menguraikan metode-metode dan mengaplikasikan pada pembelajaran bahasa arab
pada AUD

D. Manfaat
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang metode pembelajaran bahasa
arab pada anak usia dini.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Metode Pembelajaran Bahasa Arab


1. pengertian metode pembelajaran
Pendidikan modern menganggap bahwa metode pembelajaran merupakan unsur
yang sangat penting dalam proses pendidikan. Para ahli pendidikan sejak dulu hingga
sekarang tidak berhenti meneliti metode-metode untuk mengembangkan dan
meningkatkan proses pembelajaran dalam segala bidang bahasa, eksak, agama, maupun
social. Bahkan pembicaraan mereka tentang metode mengajar hamper mengisi sebagian
besar isi buku pendidikan. Dalam sejarah perkembangan pendidikan, sangat terlihat
bahwa dari waktu ke waktu selalu ada upaya yang berkesinambungan untuk
menghasilkan metode mengajar yang baik. Upaya tersebut dilakukan berdasarkan pada
anggapan bahwa metode merupakan salah satu rukun penting dalam proses
pembelajaran (Abdul Alim Ibrahim, 1973:31).
Metode pembelajaran bahasa ialah rencana pembelajaran bahasa, yang
mencangkup pemilihan, penentuan, dan penyusunan secara sistematis bahan yang
diajarkan, serta kemungkinan pengadaan remedial dan berbagai pengembangannya.
Sementara menurut Edward Antony dalam Douglas Brown (1994:48), metode adalah:
an overall plan for systematic presentation of language base upon a selected
approach,” yaitu rencana yang menyeluruh untuk pengajaran bahasa secara sistematik
berdasarkan pendekatan yang di pilih.
Pemilihan, penentuan, dan penyusunan bahasa ajar secara sistematis,
dimaksudkan agar bahan ajar tersebut mudah diserap dan dikuasai oleh anak. Semua itu
berdasarkan pada pendekatan yang dianut, dengan kata lain, pendekatan merupakan
penentu metode yang digunakan.
2. Pemilihan metode pembelajaran
Pemilihan metode pembelajaran ada beberapa hal yang harus diperhatikan
antara lain sebagai berikut:
1. Metode yang dapat mengantarkan pembelajaran pada tujuan yang ditetapkan
dalam waktu yang singkat dan denga usaha yang ringan dan mudah;
2. Metode yang dapat meningkatkan perhatian dan minat belajar siswa, serta
memotivasi siswa untuk melakukan kegiatan yang positif, kreatif, dan
komunikatif;
3. Metode memberikan dorongan kepada siswa untuk berfikir bebas dan
membuat keputusan yang mandiri, sebagaimana dituntut dalam pembelajaran
ta’bir (khitobah dan insya) dan memberikan (tadzawwuq adaby);

5
4. Metode yang memberikan dorongan kepada siswa untuk bisa bekerja sama
secara kolektif, dan mengurangi dominasi guru terhadap siswa atau dominasi
orang dewasa terhadap siswa yang masih kecil;
5. Metode yang lentur dan bervariasi.

B. Metode-metode Pembelajaran Bahasa Arab Dan Mengaplikasikan Pada AUD

1. Metode Hafalan

Aktifitas yang dilakukan dalam metode hafalan ini adalah ayat-ayat Al-
qur’an dalam surat pendek dan bacaan Shalat. Langkah pertama yang dilakukan
guru yaitu surat pendek dan meminta anak menghafal di rumah. Guru akan
berkomunikasi orang tua anak dengan cara mengirim SMS tentang tugas hafalan
tersebut. Waktu yang diberikan untuk menyetor ayat tergantung pada panjang
pendeknya surat. Apabila surat pendek tersebut terdiri dari beberapa ayat yang
panjang maka waktu yang diberikan untuk menghafal selama 2 (dua) sampai 3
(tiga) minggu, tetapi bila surat tersebut terdiri dari beberapa ayat pendek seperti
surat Al-Ikhlas, maka waktu yang diberikan untuk menghafal cukup selama 1
(satu) minggu sampai 2 (dua) minggu saja (Hasil Observasi, 19 April 2016).

Selain menghafal di rumah, setiap pagi guru beserta anak akan mengulang
bacaan surat pendek selama 2 (dua) sampai 3 (tiga) minggu sampai anak benar-
benar hafal, kemudian bagi anak yang sudah mampu menghafal diminta untuk
menyetor ayat kedepan kelas dan dikasih reward berupa pujian. Bagi anak yang
belum bisa menghafal surat pendek tersebut sampai batas waktu yang telah
ditentukan, guru tidak pernah memaksa untuk menghafalnya sampai bisa, tetapi
guru berkomunikasi kembali dengan orang tua untuk membimbing anak di rumah.
Guru juga tidak lepas tanggung jawab begitu saja, melainkan guru berusaha
merangkul anak dan membujuk untuk mengulang hafalannya di sela-sela waktu
bermain anak (Hasil Wawancara dengan Nelna Amri, S.Pd, 19 April 2016).

Selain untuk menghafal ayat-ayat Al-Quran, metode hafalan ini juga


dipakai untuk membimbing anak dalam menghafal bacaan shalat. Anak diajarkan
mulai dari niat shalat, bacaan dalam shalat, sampai pada salam untuk beberapa
kali pertemuan. Ketika anak sudah hampir menguasai bacaan tersebut, guru
mengajak anak untuk langsung praktek shalat agar anak mengetahui setiap
gerakan shalat dan bacaan apa saja yang dibaca pada setiap gerakan. Praktek
shalat dilakukan di kelas saja karena PAUD Permata Bunda belum memiliki
Mushalla (Hasil Wawancara dengan Nelna Amri, S.Pd, 18 April 2016).Menurut
Amri (Hasil Wawancara, 18 April 2016)

6
2.. Metode Bermain

Metode Bermain merupakan salah satu kegiatan yang sangat digemari


anak-anak. Bagi anak, permainan merupakan wahana belajar yang sangat penting
sebagai proses pendewasaan diri, membantu menjaga stabilitas emosi, mendorong
perilaku prososial. Pada hakikatnya, permainan merupakan suatu aktifitas untuk
memperoleh suatu keterampilan dengan cara yang menggembirakan.
Kegembiraan yang diperoleh dalam suatu permainan tetapi selama permainan itu
berlangsung kita memperoleh kegembiraan dan juga melatih keterampilan-
keterampilan tertentu. Dalam metode bermain terdapat batasan-batasan atau
karakteristik yang dapat membedakan antara bermain dengan tipe-tipe perilaku
manusia yang juga biasa membuat aspek menyenangkan serta keterampilan.
Seperti yang disebutkan oleh B.E.F. Montolalu, dkk.26 Antara lain:

a) Bermain adalah suka rela

Dikatakan sukarela karena kegiatan bermain ini didorong oleh motivasi dari
diri siswa sehingga ia melakukan apa yang dapat memuaskan dirinya.

b) Bermain adalah kegiatan yang menyenangkan

Siswa merasa gembira dan senang dalam melakukan aktifitas bermain, bukan
menjadi tegang dan stres. Namun kegembiraan tersebut harus dalam lingkup
tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

c) Bermain adalah simbolik

Bermain tidak harus selalu menggambarkan hal yangsebenarnya, melalui


kegiatan bermain anak akan mampu menghubungkan pengalaman mereka
dengan kenyataan dalam kehidupan mereka. Misalnya dalam metode
sosiodrama dimana dalam bermain peran tersebut siswa memerankan individu
yang lain.

d) Bermain adalah aktif melakukan kegiatan

Dalam bermain siswa bereskplorasi, bereksperimen, menyelidiki serta bertanya


tentang manusia, benda, peristiwa. Misalnya dalam bermain peran siswa aktif
berinteraksi satu dengan yang lain, juga dengan alat-alat yang disediakan.
Metode bermain dalam tatanan sekolah dapat juga digambarkan sebagai suatu
rangkaian kesatuan yang pada akhirnya berujung pada bermain bebas, bermain
dengan bimbingan dan bermain dengan diarahkan.

Manfaat dan Tujuan Metode bermain merupakan suatu metode yang


mengedepankan suasana gembira dan menyenangkan. Namun demikian karena

7
bermain ini dilakukan dalam suatu proses pembelajaran maka harus sesuai
dengan tujuan pembelajaran. Metode bermain diterapkan bukan sekedar
bermain, tetapi juga untuk mendapatkan keterampilan berbahasa yang menjadi
tujuan dalam pebelajaran.

3. Metode Bernyanyi

Melaksanakan pembelajaran dengan metode bernyanyi atau lebih tepatnya


dengan pendekatan bernyanyi biasa dilakukan tanpa harus mempertanyakan
menyanyi dalam pembelajaran itu termasuk metode atau bukan. Yang penting
pembelajaran berlangsung ,menyenangkan, menginspirasi dan juga efektif.
Peserta didik dapat dengan mudah dan cepat mencapai tujuan pembelajaran secara
maksimal, karena tugas guru dalam pembelajaran sesungguhnya membuat sulit
menjadi mudah, yang rumit menjadi sederhana, dan menguatkan siswa sehingga
mereka dapat mencapai tujuan pembelajaran.
Penerapan metode bernyanyi dalam pendidikan anak usia dini sudah tidak
asing lagi ditelinga, dikarenakan metode ini sangatlah cocok untuk merangsang
anak dalam menyerap materi-materi yang diajarkan, dan dengan metode
bernyanyi sangat berpengaruh terhadap anak dan juga menghilangkan ketegangan
dan kejenuhan peserta didik ketika kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung.

Kelebihan metode bernyanyi antara lain:

Dapat meningkatkan motivasi anak untuk belajar, anak-anak biasanya


sangat senang bernyanyi, sehingga pembelajaran melalui metode bernyanyi
sangat disukai anak-anak. Tidak membutuhkan media yang sulit didapat, metode
ini dapat dilakukan dengan tanpa musik ataupun dengan musik. Dapat pula
dengan melihat gambar dalam VCD.

4. Metode Membaca (muthalaah)

Metode membaca yaitu dengan cara menyajikan pelajaran dengan cara


membaca baik dengan bersuara keras maupun dengan suara pelan. Dengan
metode ini diharapkan siswa dapat melafalkan kata-kata dalam bahasa arab
dengan fasih, lancer dan benar. Tujuan metode ini adalah melatih siswa untuk
trampil membaca huruf arab dan al-Quran dengan fasih lancar dan benar. Tujuan
metode ini adalah melatih siswa untuk trampil membaca huruf arab dan Al-
Qur’an dengan fasih lancer dan benar.

8
Adapun ciri-ciri metode ini metode ini adalah:

1) Kegiatan pembelajaran berbasis pada pemahaman isi bacaan


dengan didahului oleh makna kosa-kata kemudian membahas
isinya secara bersamaan.
2) Tata bahasa tidak dibahas secara panjang dan lebar namun dipilih
yang sesuai dengan fungsi maknanya.
5. Metode Imla

Metode imla disebut juga metode mendikte atau menulis. Dalam hal
iniseorang guru membacakan pelajaran dengan menyuruh siswa untuk menuliskan
kembali di buku masing-masing materi yang dibacakan guru.Tujuan metode imla
disini adalah melatih semua panca indera siswa (peserta didik) untuk menjadi
aktif, agar siswa terampil dalam menulis kat-kata dalam kalimat bahasa Arab,
serta menguji kemampuan siswa tentang penulisan kata-kata yang telah dipelajari.
Metode imla adalah menggabungkan kemampuan mendengar, mengucapkan, dan
membaca, kemudian menyatakan dalam bentuk tulisan.

Dalam pembelajaran ini seorang guru menyuruh kepada siswa nya untuk:

a. Mencontohkan tulisan yang ditulis di papan tulis.

b. Menulis kata-kata yang di dikte, baik yang sudah dipersiapkan maupun


yang belum dipersiapkan sebelumnya.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pembelajaran bahasa arab untuk anak yang di maksud dalam pembahasan ini
adalah pembelajaran bahasa arab sebagai bahasa asing. Artinya sebagai bahasa tambahan
yang di pelajari oleh seseorang diluar bahasa asli yang menjadi bahasa komunikasinya
sehari-hari. Belajar bahasa asing saat dewasa sangat berbeda dengan belajar saat kecil.
Karena belajar sejak kecil akan memudahkan mereka untuk lebih cepat memahami
pelajaran-pelajaran yang akan mereka terima, oleh karena itu metode-metode ini sangat
di perlukan dalam proses pembelajaran.

B. Saran
Untuk membekali seorang anak dipendidikan selanjutnya, bekalilah mereka
dengan pengetahuan-pengetahuan sejak dini terutama bahasa asing agar mereka tidak
kaget dengan pelajaran-pelajaran tersebut. Karena makin sulit bagi seorang pelajar untuk
belajar bahasa apabila tidak bekali sejak dini.

10
Daftar Pustaka

Wahyudin Dedih, 2020. Metodologi pembelajaran bahasa Arab. Bandung: PT REMAJA


ROSKARYA.
Asyrofi Syamsuddin dan Pransiska toni, 2021. Permainan edukatif pembelajaran bahasa arab.
Yogyakarta: PUSTAKA ILMU.
Sriwahyuni Eci dan Asvio Nova. 2017. Metode pembelajaran yang digunakan Paud (pendidikan
anak usia dini) Permata Bunda. Jurnal Inovasi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal. 4(1):44
Zulfa Aslkha Anidza, 2020. Metode pembelajaran bahasa arab pada anak usia dini di TPA
(Taman pentipan anak) Ar-reefat Islamic School Purwokerto. Skripsi. Purwokerto: Institut
Agama Islam Negeri Purwokerto.

11

Anda mungkin juga menyukai