Anda di halaman 1dari 54

LAPORAN OBSERVASI

PERKEMBANGAN SOSIAL
EMOSIONAL ANAK USIA
DINI

PAUD ILMI AMALIA


YAYASAN KHAIRUNNISA

Disusun
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Psikologi Perkembangan Anak

Dosen Pengampu:
Jusmiati, S.Psi., M.Psi., Psikolog

Disusun Oleh:
1. Nurul Indah Chairunnisa
2. Ashari S. Hamadi
3. Magfira
4. Sindi Halifa
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Observasi tentang
Penilaian Perkembangan Sosial Emosional Di Paud Ilmi Amaliah Yayasan Khairunnisa.
Laporan observasi ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari

K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIAN DINI (PIAUD)
k
ol FAKULTAS TARBIAH DAN ILMU KEGURUAN
o
gi UNIVERSITAS ISLAM NEGERI DATOKARAMA PALU
P 2022
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembautan laporan ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan laporan ini.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki laporan observasi
ini.
Akhir kata kami berharap semoga laporan observasi tentang Penilaian Perkembangan
Sosial Emosional ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si
k
ol
o
gi
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si
k
ol
o
gi
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
PALU 25 DESEMBER 2022

K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si
k
ol
o
gi
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
Kelompok 4

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si
k
ol
o
gi
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Kegiatan Observasi 3
B. Tujuan Observasi 3
C. Manfaat Observasi 3
D. Sasaran Observasi 3

K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si
k
ol
o
gi
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
BAB II PEMBAHASAN 4
A. Pelaksanaan Observasi 5
B. Deskripsi Hasil Observasi 6
C. Analisis Hasil Observasi 7
D. Hasil Wawancara 7
BAB III PENUTUP 8

K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si
k
ol
o
gi
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
A. Kesimpulan 8
B. Saran 8
DAFTAR PUSTAKA 9
DOKUMENTASI 10

K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si
k
ol
o
gi
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si
k
ol
o
gi
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
BAB 1
PEBDAHULUAN

A. Latar Belakang Kegiatan Observasi

Pendidikan Anak Usia Dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan
yang menitik beratkan pada pelekatan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik
(koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi,
kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta beragama), bahasa dan

K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si
k
ol
o
gi
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
komunikasi,sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia
dini. Taman Kanak-kanak merupakan salah satu bentuk pendidikan anak usia dini pada jalur
pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia empat tahun
sampai enam tahun. Pendidikan di Taman Kanak-kanak yang bertujuan untuk membantu anak
didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai
agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik motorik, kemandirian dan seni untuk siap
memasuki pendidikan dasar.

K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si
k
ol
o
gi
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
Perkembangan sosial emosional pada anak usia dini sangatlah penting, sebab perilaku
emosi-sosial ada hubungannya dengan aktivitas dalam kehidupannya. Semakin kuat emosi
memberikan tekanan, akan semakin kuat mengguncangkan keseimbangan tubuh untuk
melakukan aktivitas tertentu. Jika kegiatan sesuai dengan emosinya maka anak akan senang
melakukannya dan secara mental akan meningkatkan konsentrsai pada aktivitasnya dan secara
psikologis akan positif memberikan sumbangan pada peningkatan motivasi dan minat pada
pembelajaran yang ditekuninya.

K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si
k
ol
o
gi
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
Gardner (1995) juga menyatakan bahwa keadaan positif yang dialami anak, dimana anak
menyukai, menekuni, dan merasa terlibat dengan apa yang dipelajari, akan dapat
mengembangkan kompetisi yang lebih optimal. Dengan membangun ikatan emotional yaitu
menciptakan kesenangan dalam belajar, menjalin hubungan, dan menyingkirkan ancaman dalam
suasana belajar, akan meningkatkan peran aktif siswa dalam kegiatan belajar (DePorter,
Reardon, & Singer-Nourie, 1999 dalam Riana Mashar, 2011) Sosial emosional pada anak
penting dikembangkan. Terdapat beberapa hal mendasar yang mendorong pentingnya
pengembangan sosial emosional tersebu. Pertama, makin kompleksnya permasalahan kehidupan
di sekitar anak, termasuk di dalalmnya perkembangan IPTEK yang banyak memberikan tekanan

K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si
k
ol
o
gi
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
pada anak, dan mempengaruhi perkembangan emosi maupun sosial anak. Kedua, adalah
penanaman kesadaran bahwa anak adalah praktisi dan investai masa depan yang perlu
dipersiapkan maksimal, baik aspek perkembangan emosinya maupun ketrampilan sosialnya,
ketiga karena rentrang usia penting pada anak terbatas. Jadi, harus difasilitasi seoptimal mungkin
agar tidak ada satu fase pun yang terlewatkan, keempat ternyata

anak tidak bisa hidup dan berkembang dengan IQ semata, tetapi EI jauh lebih dibutuhkan
sebagai bekal kehidupan, kelima telah tumbuh kesadaran pada setiap anak tentang tuntutan untuk
dibekali dan memiliki kecerdasan sosial emosional sejak dini. Eli Nugraha,dkk (2007 : 5.15)

K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si
k
ol
o
gi
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
B. Tujuan Observasi

1. Untuk mengetahui pengertian perkembangan sosial emosional dan moral


2. Untuk mengetahui permasalah sosial yang terjadi pada anak usia dini
3. Untuk mengetahui permasalahan emosional yang terjadi pada anak usia dini
4. Untuk mengetahui permasalahan Moral yang terjadi pada anak usia dini

K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si
k
ol
o
gi
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
C. Manfaat Observasi
Untuk bisa memahanmi perkembangan sosial emosional Anak Usia Dini serta untuk
mengevaluasi cara mengajar guru.

D. Sasaran Observasi
Semua murid di PAUD ILMI AMALIAH YAYASAN KHARUNNISA.

K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si
k
ol
o
gi
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Observasi

1. Tempat dan waktu kegiatan observasi


Tempat : Paud Ilmi Almaliya Yayasan Khairunnisa
Jln, Dewi Sartika No, 72 Lorong kenangan, Palu selatan

K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si
k
ol
o
gi
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
Waktu : Rabu, 14 Desember 2022
Jam 08.00

2. Aspek-aspek yang berkaitan dengan observasi


a. Karakteristik anak yang diobservasi
1. Akitif dan Energik
2. Rasa Penasaran
3. Jiwa petualangan

K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si
k
ol
o
gi
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
4. Mahir berkata-kata
5. Sulit di ajak fokus
b. Pelaksanaan pembelajaran
1. Berdoa
2. Mewarnai
3. Bernyanyi
4. Bercerita
5. Menggunting
6. Melukis

K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si
k
ol
o
gi
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
c. Lingkungan sekolah
Halaman bersih, nyaman, dan ruang kelasnya rapi

3. Hambatan dalam melakukan observasi


Tidak ada hambatan sama sekali.

K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si
k
ol
o
gi
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
B. Deskripsi Hasil Observasi

K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si
k
ol
o
gi
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
1. Perkembangan sosial emosional
Perkembangan sosial emosional anak usia dini adalah kemampuan anak untuk
sepenuhnya mengelola dan mengekspresikan emosi baik positif maupun negatif. Anak-anak juga
dapat belajar secara aktif dengan berinteraksi dengan teman sebaya dan orang dewasa di sekitar
mereka dan menjelajahi lingkungan mereka. Perkembangan sosial emosional merupakan proses
dimana anak belajar beradaptasi untuk memahami situasi dan emosi dalam berinteraksi dengan
orang-orang di sekitarnya, mendengarkan, mengamati dan meniru apa yang mereka lihat.
Perkembangan sosial emosional juga sangat sensitif bagi anak-anak untuk memahami perasaan
satu sama lain dengan berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari.

K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si
k
ol
o
gi
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
Karena perkembangan manusia sendiri merupakan proses yang kompleks, yang dapat
dibagi menjadi empat ranah utama, yaitu perkembangan fisik, intelektual yang termasuk kognitif
dan bahasa, serta emosi dan sosial, yang di dalamnya juga termasuk perkembangan moral. Hal
ini merupakan suatu proses dimana anak-anak belajar untuk menyesuaikan diri dengan norma,
moral dan tradisi masyarakat saat ini.

2. Ciri-ciri penampilan emosi pada anak


Adapun ciri-ciri penampilan emosi pada anak menurut Hurlock ditandai oleh intensitas
yang tinggi, sering kali ditampilkan, bersifat sementara, cenderung mencerminkan individualitas,

K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si
k
ol
o
gi
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
bervariasi seiring meningkatnya usia, dan dapat diketahui melalui gejala perilaku. Beberapa pola
emosi yang dijelaskan Hurlock yang secara umum terdapat pada diri anak, yaitu:

1. Rasa Takut
Ketakutan berfokus pada bahaya dengan cara yang sama seperti kita takut pada kegelapan
dan imajinatif  yang terkait dengan kegelapan, kematian atau cedera, kilat guntur, dan karakter
seram yang ditemukan di dalamnya seperti buku dongeng, film, televisi, kartun. Dan anak-anak
memiliki sedikit kesempatan untuk beradaptasi dengan situasi. tapi bersama perkembangan
mental dan bertambahnya usia anak, mereka dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitar.

K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si
k
ol
o
gi
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
2. Rasa Marah
Pada dasarnya kemarahan seseorang dapat disebabkan oleh berbagai rintangan, Misalnya,
hambatan untuk gerakan yang diinginkan anak, hambatan untuk keduanya yaitu berasal dari
orang lain atau dari ketidakmampuan mereka. Seperti, hambatan terhadap kegiatan yang ada, dan
banyak lagi yang dapat menyebabkan kemarahan.
3. Rasa Cemburu
Kecemburuan adalah reaksi normal terhadap hilangnya cinta nyata, imajiner, atau
terancam kehilangan cinta sayang. Kecemburuan dapat dipicu oleh kemarahan yang memicu

K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si
k
ol
o
gi
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
sikap menjadi jengkel dan fokus pada orang lain. sering menjadi pola kecemburuan muncul dari
rasa takut dikombinasikan dengan kemarahan. Adapun yang dapat menyebabkan cemburu yaitu
(1) Dirinnya merasa di abaikan atau diduakan oleh orang yang sedang diajak bicara atau yang dia
sayang, (2) Kondisi lingkungan sekolah juga dapat menyebabkan anak cemburu saat dirinya
dikelas atau lingkugan sekolahnya, (3) Orang lain memiliki barang yang sama dengan yang di
punyai, hal ini seringkali terjadi saat anak merasa iri, marah dan kesal karena barang yang
dimiliknya sama dengan barang temannya.
4. Kesedihan

K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si
k
ol
o
gi
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
Anak dapat merasakan kesedihan itu keadaan yang sudah biasa di alami dan sudah
umum, namun hal ini memiliki beberapa alasan kenapa anak merasakan kesedihan. (1) Para
orangtua, guru, dan orang dewasa lainnya yang berusaha mengamankan anaknya dari bahaya
atau gangguan yang dapat menyelakai dirinya, (2) Anak-anak terutama saat masih kecil karena
daya ingat anak itu sangat tajam namun terkadang mudah terlupakan saat sudah mendapatkan
hadiah atau yang lain, (3) Mengganti suatu barang  yang telah hilang dengan hal ini mungkin
kesedihan anak lebih berkurang karena barang yang hilang sudah di ganti dengan yang baru.
5. Keingintahuan

K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si
k
ol
o
gi
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
Anak-anak biasanya lebih cenderung keingintahuannya karena mungkin anak merasakan
hal aneh dan suatu perilaku yang membuatnya binggung mungkin karena seseorang yang di
dekatnya menyembunyikan sesuatu atau tingkahnya berbeda dan anak tersebut ingin mencari
pengalaman atau ingin bergabung bersama teman lainnya.
6. Kegembiraan
Kegembiraan adalah keadaan pikiran atau perasaan yang ditandai dengan rasa senang,
cinta, kepuasan, kenikmatan, atau kesenangan yang intens dan penuh dengan kebahagiaan.
Namun setiap anak juga berbeda untuk mengekpresikan dirinya yang sedang merasa bahagia.

K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si
k
ol
o
gi
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
7. Kasih Sayang
Kasih sayang adalah reaksi emosional terhadap seseorang atau binatang atau benda. Hal
ini menunjukan perhatian yang hangat dan memungkinkan terwujud dalam bentuk fisik atau
kata-kata verbal (Riris Eka Seriani, 2012 : 31-35).
Ada banyak cara untuk menunjukkan cinta kepada anak-anak. Kita dapat memberikan
waktu untuk memenuhi kebutuhannya akan cinta dan perhatian untuk anak agar anak juga
mendapatkan kasih sayang orangtua, berdasarkan hal tersebut, keluarga memegang peranan
utama karena pengasuhan emosional anak dimulai dari lingkungan rumah. Maka dari itu

K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si
k
ol
o
gi
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
orangtua harus menjaga perilaku dan sikap di depan anak agar anak tidak meniru sikap marah
sehingga anak gampang merasakan emosi.
Dengan perkembangan sosial dan emosional yang positif memudahkan anak untuk
bergaul dan belajar lebih baik, serta kegiatan sosial lainnya. Oleh karena itu, memahami anak-
anak dan membantu mereka memahami perasaan mereka sendiri dan anak-anak lain sangat
penting untuk menumbuhkan rasa hormat dan kepedulian terhadap orang lain.

K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si
k
ol
o
gi
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
C. Analisis Hasil Observasi

Perkembangan yang di observasi : Perkembangan sosial emosional


Usia anak didik yang diobservasi : 4-6 Tahun

STANDAR PENILAIAN
NO INDIKATOR
PERKEMBANGAN YA TIDAK
K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si
k
ol
o
gi
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si
k
ol
o
gi
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
D. Hasil Wawancara

Pertanyaan wawancara
1. Bagaimana peran ibu dalam meningkatkan perkembangan emosional anak?
2. Apa saja permasalahan sosial dan emosional yang sering terjadi pada AUD?
3. Bagaimana cara ibu dalam mengatasi faktor penghambat sosial emosional AUD?
4. Aspek apa saja dari perkembangan sosial emosional yang perlu dikembangkan sejak dini?

K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si
k
ol
o
gi
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
5. Apa hubungan emosional dengan kegiatan bermain anak-anak yang berdampak pada
pemikiran emosi dan bagaimana peran ibu, untuk mengembangkan, mengatur emosi yang
baik pada anak-anak melalui media bermain?

Jawaban wawancara
1) Sebagai penasehat untuk anak, motivator, pendidik, serta fasilitator. Nasihat diberikan pada
siswa dalam mengenali dan mengelola emosi dirinya. Motivasi diberikan pada siswa di kelas
ketika dalam keadaan sedih.

K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si
k
ol
o
gi
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
2) Seperti anak ingin menang sendiri, sok berkuasa, tidak mau menunggu giliran apabila
sedang bermain bersama, agresif dengan cara menyerang anak lain.
3) Mencari akar penyebabnya, membuat anak merasa aman, membantu anak mengatasi
kecemasannya, mengalihkan anak dengan kegiatan lain, dan melakukan hal yang membuat
anak tenang
4) Aspek kesadaran diri, Aspek rasa tanggung jawab untuk diri sendiri dan orang lain serta
Aspek perilaku prososial
5) Kegitan bermain memberikan banyak kesempatan kepada anak untuk mengekspesikan
perasaannya secara bebas, baik perasaan senang, takut, kecewa, sedih, marah dll. Mengajak

K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si
k
ol
o
gi
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
anak bermain Kerata-keretaan, Bermain Bola, Cari dan Temukan Benda, Menggambar dan
Menebak Ekspresi Wajah, dan Menggambar dengan Mata Tertutup.

K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si
k
ol
o
gi
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
BAB III

K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si
k
ol
o
gi
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat di tarik kesimpulan bahwa
Deskripsi perkembangan sosial emosional anak yaitu :
1. Kerjasama, yang dilakukan setiap anak terhadap teman sebaya sudah dapat dilakukan
sehingga dapat menumbuhkan sikap sosial emosional dari mulai anak berinteraksi dengan
orang lain

K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si
k
ol
o
gi
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
2. Simpati, yang dimiliki oleh setiap anak kepada temannya
3. Dan setiap anak-anak Masing -masing memiliki perkembangan sosial emosional yang
berbeda.

B. Saran
Guru harus lebih efektif dalam mengembangkan sosial emosional anak sehingga nantinya
anak mampu berinteraksi di lingkungan sekolah, keluarg, dan masyarakat

K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si
k
ol
o
gi
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si
k
ol
o
gi
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si
k
ol
o
gi
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
DAFTAR PUSTAKA

Azizatul Liyanti

K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si
k
ol
o
gi
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
https://piaud.fitk.uin-malang.ac.id/pentingnya-perkembangan-sosial-emosional-untuk-anak-usia-
dini/

K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si
k
ol
o
gi
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si
k
ol
o
gi
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si
k
ol
o
gi
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si
k
ol
o
gi
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
LAMPIRAN

K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si
k
ol
o
gi
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si
k
ol
o
gi
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si
k
ol
o
gi
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si
k
ol
o
gi
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si
k
ol
o
gi
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si
k
ol
o
gi
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a
K
el
a
s
Pi
a
u
d
II:
L
a
p
o
r
a
n
O
b
s
e
rv
a
si
P
si
k
ol
o
gi
P
e
rk
e
m
b
a
n
g
a

Anda mungkin juga menyukai