Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KALIMAT PERNYATAAN DENGAN BUKAN PERNYATAAN


Mata kuliah: Metode pengembangan Sains dan matematika dasar
anak usia Dini

Dosen pengampuh: Nurul Mutmainnah Hasmun, M.Pd

Di susun oleh:

KELOMPOK III

ASHARI S. HAMADI 211050021


IRMA 211050028
NURHIDAYAH 211050035

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI DATOKARAMA PALU
2023
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap rasa syukur yang tiada terhingga atas kehadirat Allah
SWT. Berkat Rahmat dan Inayah-nya juga lah ,Alhamdulillah kami bisa
menyelesaikan makalah ini. Shalawat Serta salam tiada lupa pula terhaturkan
kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, beserta para
keluarga,Sahabat,dan para pengikut-pengikut beliau hingga akhir nanti.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah “ Kalimat
pernyataan dengan bukan pernyataan”, yang diasuh Oleh Nurul Mutmainnah
Hasmun, M.Pd. Dan dengan selesainya makalah ini maka kami sebagai penulis
Mengucapkan banyak terima kasih khususnya kepada Dosen yang mengajar
dalam pembelajaran Mata kuliah ini dan kepada teman-teman semua.
Kami menyadari terdapat begitu banyak Kekurangan dalam penyusunan
makalah ini.Tetapi kami berharap makalah ini dapat diterima Untuk memenuhi
tugas tersebut. Terakhir, semoga makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya
Dan siapapun yang membacanya.

Sigi, 15 September 2023


Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................1
DAFTAR ISI ...........................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
A. LATAR BELAKANG ................................................................................2
B. RUMUSAN MASALAH .............................................................................2
C. TUJUAN ......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................4
A. ANALISIS KALIMAT PERNYATAAN DENGAN BUKAN
PERNYATAAN ............................................................................................5
B. NILAI KEBENARAN SUATU PERNYATAAN ......................................3
C. PERNYATAAN TUNGGAL DAN PERNYATAAN MAJEMUK ...........3
BAB III PENUTUP ................................................................................................4
A. KESIMPULAN .............................................................................................3

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Logika berasal dari kata Yunani kuno yaitu logos yang artinya kata,
ucapan, pikiran. Logika dalam pengertian ini adalah berkaitan dengan argumen-
argumen, yang mempelajari metode-metode dan prinsip-prinsip untuk,
menunjukkan keabsahan (sah atau tidaknya) suatu argumen, khususnya
dikembangkan melalui penggunaan metode-metode matematika dan simbol-
simbol matematika dengan tujuan menghindari makna ganda dari bahasa yang
biasa kita gunakan sehari-hari.

Pada dasarnya, pernyataan logika matematika merupakan suatu kalimat


yang bernilai benar ataupun salah, namun tidak keduanya. Sedangkan, suatu
kalimat dikatakan bukan pernyataan jika kita tidak dapat menentukan apakah
kalimat tersebut benar atau salah atau mengandung pengertian relatif. Terdapat
dua jenis pernyataan, yaitu pernyataan tertutup dan pernyataan terbuka.
Pernyataan tertutup merupakan pernyataan yang sudah bisa dipastikan nilai
kebenarannya, sedangkan pernyataan terbuka yaitu pernyataan yang belum bisa
dipastikan nilai kebenarannya.

Pada materi ini, kita akan mempelajari logika matematika terutama untuk
keahlianmu mengambil kesimpulan suatu pernyataan benar atau sah. Lebih jauh
lagi, logika matematika digunakan untuk melakukan pembuktian.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana kalimat pernyataan dengan bukan pernyataan
2. Apa itu nilai kebenaran suatu pernyataan
3. Bagaimana membedakan pernyataan tunggal dengan pernyataan majemuk
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini untuk mengetahui kalimat
pernyataan dengan bukan pernyataan, nilai kebenaran suatu pernyataan dan
mengetahui perbedaan pernyataan tunggal dengan pernyataan majemuk

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Analisis Kalimat pernyataan dengan bukan pernyataan

Pada bagian ini, kita akan mengkaji apakah sebuah kalimat merupakan
pernyataan ataukah bukan pernyataan. Oleh karena itu,perlu dipahami
pengertian tentang pernyataan dan bukan pernyataan.

Pernyataan (atau kalimat tertutup) adalah suatu kalimat yang memiliki


nilai benar saja atau salah saja, tapi tidak sekaligus bernilai benar dan salah.
Suatu pernyataan biasanya dinotasikan dengan huruf kecil seperti “p, q, r, s, dan
sebagainya”.

Nilai benar atau nilai salah dari suatu pernyataan disebut nilai
kebenaran. Bukan pernyataan (atau kalimat terbuka) adalah suatu kalimat yang
belum dapat ditentukan nilai kebenarannya (benar atau salah) karena
mengandung variabel. Suatu kalimat terbuka dengan variabel x dilambangkan
oleh p(x), q(x), r(x), dan sebagainya.

Contoh:

Berikut ini mana yang merupakan pernyataan dan yang bukan


pernyataan (kalimat terbuka).

a. Antara bilangan 1 sampai dengan 20 terdapat 7 buah bilangan prima

b. 2x + 7 = 15

Penyelesaian:

a. Antara bilangan 1 sampai dengan 20 terdapat 7 buah bilangan


Ayo selidiki terlebih dahulu...
Banyak bilangan prima antara 1 sampai dengan 20 adalah :
{2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19} jumlahnya ada 8.
Kalimat ini merupakan pernyataan bernilai salah, sebab ada 8 buah
bilangan prima antara 1 sampai dengan 20.
b. Kalimat “2x + 7 = 15” belum bisa kita ketahui nilai kebenarannya
(benar atau salah) karena mengandung variabel maka kalimat ini bukan
pernyataan (kalimat terbuka).

2
B. Nilai kebenaran suatu pernyataan

Seperti kita ketahui bahwa suatu pernyataan hanyalah bisa benar saja
atau salah saja. Kebenaran atau kesalahan dari suatu pernyataan disebut nilai
kebenaran dari pernyataan itu. Untuk pernyataan yang mempunyai nilai benar
diberi tanda B (singkatan dari benar), sedangkan kepada pernyataan yang
bernilai salah diberikan nilai kebenaran S (singkatan dari salah).

Dalam modul ini ucapan nilai kebenaran dilambangkan dengan “T ”


(huruf Yunani atau = 300). Nilai kebenaran dari suatu pernyataan p ditulis T(p),
dan jika pernyataan p itu adalah benar maka T(p) = B, sedangkan jika pernyataan
p itu salah maka T(p) = S.

Contoh:

1. Jika p : “5 adalah bilangan genap” maka T(p) = S.

2. Jika q : “5 < 9 maka T(q) = B.

3. Jika r : “Semua bilangan prima adalah ganjil” maka T(r) = S.

Perlu diketahui pula bahwa ada penulis yang memberikan nilai 1 atau
benar atau T (True) kepada pernyataan yang benar dan memberikan nilai 0 atau
salah atau F (False) kepada pernyataan yang salah.

C. Pernyataan tunggal dan pernyataan majemuk

1. Pernyataan Tunggal
Pernyataan Tunggal adalah pernyataan yang berdiri sendiri atau tidak
mempunyai kalimat penghubung.
Contoh :
a. Sepeda motor memiliki dua buah roda.
b. Kota Padang adalah ibukota dari provinsi Sumatera Utara.
2. Pernyataan Majemuk

Pernyataan Majemuk adalah gabungan dari dua atau lebih pernyataan


menjadi pernyataan baru atau mengandung arti yang baru dan memiliki kata
penghubung.
Kata penghubung yang digunakan adalah “dan”, “atau”, “jika ….. maka
.....” dan “jika dan hanya jika”. Lambang kata-kata penghubung tersebut dapat
dilihat pada daftar sebagai berikut :

3
Kata Penghubung Lambang

Dan Λ
atau V
jika-maka =>
jika dan hanya jika <=>

Penggunaan Kata Penghubung yang membentuk Pernyataan Majemuk


adalah sebagai berikut :
a). Negasi atau Ingkaran
Negasi suatu pernyataan adalah suatu pernyataan yang bernilai salah apabila
pernyataan semula bernilai benar, dan bernilai benar apabila pernyataan semula
bernilai salah.
Negasi dilambangkan dengan tanda “~”.
Tabel Negasi.
a ~a ~(~a)
B S B
S B S

Contoh :
1. a = 3 x 5 = 15
~a = Tidak benar 3 x 5 = 15
2. a = Tabung memiliki dua buah lingkaran.
~a = Tidak benar tabung memiliki dua buah lingkaran.

b). Konjungsi
Dua pernyataan a dan b bernilai benar hanya apabila dua pernyataan a dan
b tersebut masing-masing bernilai benar. Jika salah satu atau kedua-duanya
bernilai salah, maka pernyataan tersebut akan bernilai salah.
Konjungsi menggunakan kata hubung “dan” yang dilambangkan “Λ”.
Maka konjungsi pernyataan a dan b adalah aΛb.

4
Tabel Kebenaran Konjungsi
a b aΛb
B B B
B S S
S B S
S S S

Contoh :
1. a = Jakarta adalah ibukota Negara Republik Indonesia. (B)
b = Bandung terletak di pulau Jawa. (B)
aΛb =Jakarta adalah ibukota Negara Republik Indonesia dan
Bandung terletak di pulau Jawa. (B)

2. m = 8 lebih besar dari 19. (S)


n = Matahari terbit dari timur. (B)
mΛn = 8 lebih besar dari 19 dan matahari terbit dari timur. (S)

c). Disjungsi
Dua pernyataan a dan b bernilai salah hanya apabila dua pernyataan a dan
b tersebut masing-masing bernilai salah. Jika salah satu atau kedua-duanya
bernilai benar, maka pernyataan tersebut bernilai benar pula.
Disjungsi menggunakan kata penghubung “atau” yang dilambangkan “V”.
maka disjungsi pernyataan a dan b adalah aVb.
Tabel Kebenaran Disjungsi
a b Avb
B B B
B S B
S B B
S S S

Contoh :
1. u = 5 adalah bilangan prima. (B)
w = 18 terbagi habis oleh 8. (S)

5
uVw = 5 adalah bilangan prima atau 17 terbagi habis oleh 8. (B)
2. p = Sebuah segitiga mempunyai empat sisi. (S)
q = Sebuah segiempat mempunyai lima diagonal. (S)
pVq = Sebuah segitiga mempunyai empat sisi atau sebuah segiempat
mempunyai lima diagonal. (S)
d). Implikasi
Suatu implikasi bernilai salah hanya apabila pendahulunya atau kalimat
sebelumnya bernilai benar dan pengikutnya atau kalimat selanjutnya bernilai
salah.
Implikasi menggunakan kata penghubung “jika….maka….” yang
dilambangkan “=>” , maka implikasi pernyataan a dan b adalah a=>b.

Tabel Kebenaran Implikasi.


a b a=>b
B B B
B S S
S B B
S S B

Contoh :
1. a = 9 adalah suatu bilangan kuadrat. (B)
b = 6 mempunyai dua factor prima. (B)
a=>b = Jika 9 adalah suatu bilangan kuadrat maka 6 mempunyai dua faktor
prima. (B)
2. c = Semarang ibukota provinsi Jawa Tengah. (B)
d = Rian adalah Walikota Palembang. (S)
c=>d = Jika Semarang ibukota provinsi Jawa Tengah maka Rian adalah
Walikota Palembang. (S)
e). Biimplikasi
Nilai kebenaran dari “a<=>b” (biimplikasi) adalah bernilai benar, hanya
apabila nilai kebenaran dari a sama dengan nilai kebenaran dari b, dan bernilai
salah apabila nilai kebenaran dari a berlainan dengan nilai kebenaran dari b.

6
Biimplikasi menggunakan kata penghubung “jika dan hanya jika” yang
dilambangkan “<=>”, maka biimplikasi pernyataan a dan b adalah a<=>b.
Tabel Kebenaran Biimplikasi.
A b a=>b b=>a (a=>b)Λ(b=>a) a<=
>b
B B B B B B
B S S B S S
S B B S S S
S S B B B B

Contoh :
1. a = 8 + 7 = 15. (B)
b = 15 > 2 + 8. (B)
a<=>b = 8 + 7 = 15 jika dan hanya jika 15 >2 + 8. (B)

2. p = 3log125 = 5. (B)
q = 53 = 125. (B)
p<=>q = 3log125=5 jika dan hanya jika 53 = 125. (B)

7
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dalam kehidupan sehari-hari, kita selalu dihadapkan pada berbagai


persoalan yang memerlukan penyelesaian. Untuk menghadapi permasalahan ini
diperlukan pemikiran dengan dasar-dasar yang ada dan bersifat logis.
Istilah pernyataan dan bukan pernyataan yang menjadi dasar dalam logika
matematika satu sama lainnya dibedakan dengan kalimat-kalimat biasa.
Pernyataan adalah kalimat matematika yang sudah jelas, yang sudah pasti
benarnya atau salahnya dan tidak mempunyai dua arti, sedangkan lawannya
adalah bukan pernyataan, yaitu kalimat yang belum mempunyai kepastian benar
atau salah, masih kabur yang kadang-kadang bisa berupa perintah, pertanyaan
atau berupa kalimat yang belum lengkap dan bermakna ganda.
Oleh karena setiap pernyataan hanyalah benar atau salah maka kepada
setiap pernyataan itu diberi nilai kebenaran, yaitu benar (B) dan salah (S). Dalam
hal ini nilai kebenaran itu mencakup pula nilai kebenaran pernyataan tunggal
maupun pernyataan majemuk.
Suatu kalimat dalam matematika dilihat dari nilai kebenarannya dibedakan
menjadi dua bagian, yaitu kalimat tertutup atau pernyataan dan kalimat terbuka.
Kalimat terbuka ialah suatu kalimat yang memuat variabel, dan dapat menjadi
suatu kalimat tertutup setelah variabelnya diganti dengan konstanta yang
merupakan anggota dari himpunan semesta penggantinya.

Anda mungkin juga menyukai