Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KONSEP DASAR MATEMATIKA


LOGIKA MATEMATIKA

Kelompok 7

Oleh : - Karmala (204220215)


- Kenny Regan (204220072)
- Mila Etika Purnama Sari (204220227)

Dosen Pengampu : Cahyo Dwi Andita, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS PGRI SILAMPARI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berisikan tentang “Logika Matematika ”
tepat pada waktunya.

Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi para
pembaca dan dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses pembelajaran.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya karena pengetahuan yang
saya miliki cukup terbatas.Oleh karena itu, saya berharap kritik dan saran dari pembaca yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih.

Lubuklinggau, 23 September 2022

                                                                                                Tim penyusun                    

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……........................……..........................................................................i
DAFTAR ISI……………………...……….........................………..……………….……….....ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1
1.1. Latar Belakang...........................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah......................................................................................................1
1.3. Tujuan........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... ......2
2.1 Pengertian Logika Matematika ..................................................................................2
2.2 Pernyataan dan Kalimat Terbuka................................................................................2
2.3. Operasi Logika...........................................................................................................3
2.4. Ekuivalensi.................................................................................................................6
2.5. Validias Pembuktian..................................................................................................9
BAB III PENUTUP ..................................................................................................................13
3.1. Kesimpulan..............................................................................................................13
3.2. Saran........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang

Melalui logika kita dapat mengetahui kebenaran suatu pernyataan dari suatu kalimat
dan mengetahui apakah pernyataan pertama sama maknanya dengan pernyataan kedua.
Misalkan, apakah pernyataan “Jika sekarang adalah hari Minggu maka sekolah libur.” sama
artinya dengan “Jika sekolah libur maka sekarang adalah hari Minggu.”? Untuk menjawab
pertanyaan ini tentu kita perlu mengetahui aturan-aturan dalam logika.
Banyak hal yang perlu kita ketahui mengenai logika. Dengan logika, kita juga dapat
mengetahui apakah suatu pernyataan bernilai benar atau salah. Hal terpenting yang akan
didapatkan setelah mempelajari logika matematika adalah kemampuan atau keahlian
mengambil kesimpulan dengan benar atau sah. Logika matematika memberikan dasar bagi
sebuah pengambilan kesimpulan dan dapat digunakan dalam banyak aspek kehidupan.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun masalah yang akan di bahas dalam makalah ini adalah


1. Apa yang dimaksud  logika Matematika,pernyataan dan kalimat terbuka?
2. Apa yang dimaksud dengan konsep negasi?
3. Apa yang dimaskud dengan disjungsi, konjungsi, implikasi dan blimplikasi?
4. Apa itu ekuivalensi?
6. Bagaimana cara menarik kesimpulan?

1.3.    Tujuan.

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah  untuk mengetahui nilai kebenaran dari


suatu pernyataan, dan kalimat terbuka. Mengetahui konsep negasi, konsep disjungsi,
konjungsi, implikasi dan blimplikasi. Mengetahui konsep ekuivalensi serta mengetahui cara
menarik kesimpulan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.     Pengertian Logika Matematika

Logika Matematika atau Logika Simbol  ialah logika  yang menggunakan bahasa
Matematika, yaitu dengan menggunakan lambang-lambang atau simbol- simbol.
Keuntungan atau kekuatan bahasa simbol adalah: ringkas, univalent/bermakna tunggal, dan
universal/dapat dipakai dimana-mana.

2.2.    Pernyataan dan Kalimat Terbuka

A. Pernyataan
Pernyataan adalah kalimat yang mempunyai nilai benar saja atau salah saja, tetapi
tidak sekaligus benar dan salah. Kebenaran atau kesalahan sebuah pernyataan dinamakan
nilai kebenaran dari pernyataan tersebut. Suatu pernyataan biasanya dilambangkan dengan
huruf kecil, misalnya p, q, r, dan seterusnya. Setiap pernyataan adalah kalimat, tetapi tidak
semua kalimat merupakan pernyataan.
Contoh :
a. Palembang adalah ibu kota Provinsi Sumatera Selatan.
b. 9 adalah bilangan genap.
c. Kemana anda pergi?
Kalimat (a) merupakan pernyataan yang bernilai benar, kalimat (b) merupakan pernyataan
yang bernilai salah dan kalimat (c) bukan merupakan pernyataan, karena tidak bernilai benar
atau salah.
Kalimat-kalimat yang tidak termasuk pernyataan, adalah:
a. Kalimat perintah
b. Kalimat pertanyaan
c. Kalimat keheranan
d. Kalimat harapan

B. Kalimat Terbuka
Kalimat terbuka adalah kalimat yang masih memuat perubahan (variabel), sehingga
belum dapat ditentukan nilai benar atau salahnya. Variabel adalah simbol untuk menunjukkan
suatu anggota yang belum spesifik dalam semesta pembicaraan. Untuk memahami pengertian
kalimat terbuka, perhatikan contoh berikut.

2
a. 3x +  5 = 14
b. y – 7 < 10
c. Kota itu bersih, indah dan teratur.
Kalimat-kalimat di atas merupakan kalimat terbuka karena belum dapat ditentukan
benar atau salahnya. Pada kalimat (a), jika kita ganti variabel x dengan 5 maka kalimat
(a) tidak lagi berupa kalimat terbuka, sekarang (a) adalah suatu pernyataan yang bernilai
salah tetapi jika kita ganti variabel x dengan 2 maka (a) adalah suatu pernyataan yang bernilai
benar. Jika kita ganti variabel “itu” pada kalimat (c) dengan Palembang, maka (c) belum
menjadi pernyataan karena tetap harus diselidiki nilai kebenarannya.

2.3. Operasi Logika

A. Negasi
Negasi (ingkaran) adalah suatu pernyataan baru yang dapat dibentuk dari pernyataan
semula sehingga bernilai benar jika pernyataan semula salah dan bernilai
salah Maka pernyataan semula benar.
Jika pada suatu pernyataan p, diberikan pernyataan lain yang disebut negasi p,
dilambangkan oleh ~p, maka dapat dibentuk dengan menuliskan “Tidak benar…” di depan
pernyataan p atau jika mungkin, dengan menyisipkan kata “tidak” atau “bukan”di dalam
pernyataan p.
Nilai kebenaran negasi suatu pernyataan memenuhi sifat berikut ini: Jika p benar,
maka ~p salah; jika p salah maka ~p benar. Jadi, nilai kebenaran negasi suatu pernyataaan
selalu berlawanan dengan nilai kebenaran pernyataan semula. Sifat tersebut dapat dituliskan
dalam bentuk tabel berikut ini.

p ~p
B S
S B
Contoh:
A . p   :  Semua wanita mengenakan hijab.
  ~p   :  Tidak benar bahwa semua wanita di Indonesia mengenakan hijab.
    ~p   :  Ada wanita di Indonesia yang mengenakan hijab.
b.   q   :  3 x 5 = 20
    ~q   :  Tidak benar 3 x 5 = 20
    ~q   :  3 x 5 = 15

3
B. Konjungsi
Konjungsi adalah pernyataan gabungan dari dua pernyataan dengan menggunakan
kata hubung “dan”. Konjungsi dari pernyataan p dan q dinotasikan oleh “p ^ q”.

Nilai kebenaran konjungsi p ^ q memenuhi sifat berikut ini: jika p benar dan q benar,
maka p ^ q benar; sebaliknya, jika salah satu p atau q salah serta p salah dan q salah, maka
p ^ q salah. Dengan perkataan lain, konjungsi dua pernyataan akan bernilai benar hanya bila
setiap pernyataan bagiannya bernilai benar. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel berikut.

p Q p ^ q
B B B
B S S
S B S
S S S

Contoh :
a. p          :  1 x 4 = 4 (benar)
    q          :  4 adalah bilangan genap (benar)
    p ^ q    :  1 x 4 = 4 dan 4 adalah bilangan benar (benar)
b. p          :  20 habis dibagi 2 (benar)
    q          :  14 habis dibagi 3 (salah)
    p ^ q    :  20 habis dibagi 2 dan 14 habis dibagi 3 (salah)
C. Disjungsi
Disjungsi adalah pernyataan gabungan dari dua pernyataan dengan menggunakan kata
hubung “atau”. Disjungsi dari pernyataan p dan q dinotasikan oleh “p v q”.
Nilai kebenaran disjungsi p v q memenuhi sifat berikut ini: jika p benar dan q benar serta
salah satu diantara p dan q benar, maka p v q benar. Jika p dan q dua-duanya salah maka
p v q salah. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel berikut.
p Q p v q
B B B
B S B
S B B
S S S

4
Contoh :
a. p         :  3 + 8 = 11 (benar)
    q         :  11 adalah bilangan ganjil (benar)
    p v q   :  3 + 8 = 11 atau 11 adalah bilangan ganjil (benar)
b. p         :  3 + 8 = 10 (salah)
    q         :  10 bukan bilangan genap (salah)
    p v q   :  3 + 8 = 10 atau 10 bukan bilangan genap (salah)

D. Implikasi
Implikasi (pernyataan bersyarat/kondisional) adalah pernyataan majemuk yang
disusun dari dua buah pernyataan dengan menggunakan kata hubung logika “jika . . .
maka . . .”. Implikasi dari pernyataan p dan q dinotasikan oleh “p → q”, dapat dibaca “jika p
maka q”.
Nilai kebenaran implikasi p → q memenuhi sifat berikut: jika p benar dan q salah,
maka p → q dinyatakan salah. Dalam kemungkinan yang lainnya p → q dinyatakan benar.
Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel berikut.
p Q p → q
B B B
B S S
S B B
S S B

Contoh :
a. p          :  8 x 2 = 16 (benar)
    q          :  16 adalah bilangan genap (benar)
    p → q  :  jika 8 x 2 = 16 maka 16 adalah bilangan genap (benar)
b. p          :  8 x 2 = 16 (benar)
    q          :  8 adalah bilangan ganjil (salah)
    p → q  :  jika 8 x 2 = 16 maka 16 adalah bilangan ganjil (salah)
  
E. Biimplikasi
Jika dua pernyataan p dan q dirangkai dengan menggunakan dengan kata hubung “…
jika dan hanya jika …”, maka diperoleh pernyataan baru yang berbentuk “p jika dan hanya
jika q” yang disebut biimplikasi. Biimplikasi dari pernyataan p dan q dinotasikan oleh
“p ↔ q”.

5
Nilai kebenaran biimplikasi p ↔  q memenuhi sifat berikut: p ↔  q dinyatakan benar jika p
dan q mempunyai nilai kebenaran yang sama. p ↔  q dinyatakan salah jika mempunyai nilai
kebenaran yang tidak sama. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel berikut.

p q p ↔  q
B B B
B S S
S B S
S S B

Contoh:
a. p          :  6 + 3 = 9 (benar)
    q          :  3 < 9 (benar)
    p ↔  q  : 6 + 3 = 9 jika dan hanya jika 3 < 9 (benar)
b. p          :  6 + 3 = 9 (benar)
    q          :  3 > 9 (salah)
    p ↔  q  :  6 + 3 = 9 jika dan hanya jika 3 > 9 (salah)

2.4 Ekuivalensi

Dua pernyataan majemuk dikatakan ekuivalen atau setara dalam logika (berekivalensi
logis) jika memiliki nilai kebenaran yang sama. Jika pernyataan majemuk X dan Y ekuivalen,
ditulis X≡Y, maka nilai kebenaran pernyataan majemuk X dan Y sama. Dapat kita tulis :
p⇒q≡∼p∨q≡∼q⇒∼p.
Ekuivalen secara umum dinyatakan dalam arti mempunyai nilai/ukuran/makna yang
sama atau seharga. Kondisi ini bukan berarti bahwa ekuivalen dan sama dengan adalah hal
yang sama. Pengertian sama dengan mengarah pada kondisi yang menunjukkan sama dan
setara. Sedangkan ekuivalen memiliki kondisi lebih luas dari pengertian sama dengan.
Misalkan nilai beras dengan berat dan jenis yang sama akan memiliki nilai yang sama dengan
beras dan jenis yang sama pula. Sedangkan ekuivalen lebih cocok untuk menggambarkan
nilai yang sama/seharga. Misalnya harga 1 kilogram beras ekuivalen dengan 1 kilogram
singkong. Notasi yang digunakan untuk menyatakan bentuk ekuivalen pernyataan majemuk
adalah ≡ (dibaca: identical to/setara).
Kedua pernyataan tersebut terlihat berbeda, namu sebenarnya memiliki pernyataan
yang sama. Contoh lain pada pernyataan majemuk: Jika saya pergi ke sekolah naik bus maka
saya sampai sekolah tepat waktu dan Jika saya tidak sampai sekolah tepat waktu maka saya
pergi ke sekolah tidak naik bus atau. Dua pernyataan tersebut merupakan bentuk ekuivalen
pernyataan majemuk.

6
Bentuk Ekuivalen Pernyataan Majemuk
p →q : jika saya pergi ke sekolah naik bus maka saya
akan sampai sekolah tepat waktu.
=
~q →~p : jika saya tidak sampai sekolah tepat waktu
Maka saya pergi ke sekolah tidak naik bus.
Dua contoh pernyataan majemuk di atas merupakan implikasi dan bentuk kontraposisinya.
Sebagaimana diketahui bahwa suatu implikasi ekuivalen dengan bentuk kontraposisinya.

a. Ekuivalen Pernyataan Majemuk

Sebuah pernyataan majemuk bisa jadi memiliki lebih dari satu pernyataan yang
ekuivalen. Perhatikan kembali contoh pernyataan majemuk Jika saya pergi ke sekolah naik
bus maka saya sampai sekolah tepat waktu. Bentuk ekuivalen dari pernyataan majemuk
tersebut adalah Jika saya tidak sampai sekolah tepat waktu maka saya pergi ke sekolah tidak
naik bus atau. Selain itu, terdapat bentuk ekuivalen lain untuk contoh pernyataan majemuk
tersebut. Contoh bentuk ekuivalen lain untuk contoh tersebut adalah Saya pergi kesekolah
tidak naik bus atau saya sampai sekolah tepat waktu.
Dalam simbol logika matematika, pernyataan – pernyataan tersebut diberikan seperti
daftar berikut.
 p : Saya pergi ke sekolah naik bus.
 q : Saya sampai sekolah tepat waktu.
 Jika saya pergi ke sekolah naik bus maka saya sampai sekolah tepat waktu.
(p → q)
 Jika saya sampai sekolah tidak tepat waktu maka saya pergi ke sekolah tidak naik
bus. (~q → ~p)
Saya pergi ke sekolah tidak naik bus atau saya sampai sekolah tepat waktu. ~p ∨ q

7
C. Cara Membuktikan Ekuivalen Pernyataan Majemuk

Dua pernyataan dikatakan ekuivalen (sama) jika kedua pernyataan majemuk tersebut
mempunyai nilai kebenaran yang sama. Sehingga, untuk melihat keabsahan dua pernyataan
majemuk yang saling ekuivalen dapat dilihat melalui tabel kebenaran. Sebagai contoh akan
diselidiki tiga pernyataan majemuk yang menjadi contoh sebelumnya.

Diberikan dua proposisi tunggal p = Saya pergi ke sekolah naik bus dan q : Saya
sampai sekolah tepat waktu.
Akan diselidiki ekuivalensi dari tiga pernyataan majemuk berikut.
 p → q : Jika saya pergi ke sekolah naik bus maka saya sampai sekolah tepat
waktu.
 ~q → ~p : Jika saya sampai sekolah tidak tepat waktu maka saya pergi ke sekolah
tidak naik bus saya.
 ~p ∨ q : Saya pergi kesekolah tidak naik bus atau saya sampai sekolah tepat waktu.

Hukum proposisi berikut akan bermanfaat untuk membuktikan ekuivalensi dua buah
proposisi.
1. Hukum Involusi: ~(~𝑝) ≡ 𝑝
2. Hukum De Morgan:
∼ ( 𝑝 ∨ 𝑞) ≡ ∼ 𝑝 ∧ ∼ 𝑞 ∼ ( 𝑝 ∧ 𝑞) ≡ ∼ 𝑝 ∨ ∼ 𝑞
3. Hukum Identitas:
𝑝∨𝑆≡𝑝
𝑝∧𝐵≡𝑝
4. Hukum Absorpsi:
𝑝 ∨ ( 𝑝 ∧ 𝑞) ≡ 𝑝
𝑝 ∧ (𝑝 ∨ 𝑞) ≡ 𝑝
5. Hukum Null (Dominisasi):
𝑝∧𝑆≡𝑆
𝑝∨𝐵≡𝐵
6. Hukum Komutatif:
𝑝∨𝑞≡𝑞∨𝑝

8
𝑝∧𝑞≡𝑞∧𝑝
7. Hukum Negasi:
𝑝 ∧∼ 𝑝 ≡ 𝑆
𝑝 ∨∼ 𝑝 ≡ 𝐵
8. Hukum Asosiatif:
𝑝 ∨ ( 𝑞 ∨ 𝑟) ≡ (𝑝 ∨ 𝑞) ∨ 𝑟
𝑝 ∧ ( 𝑞 ∧ 𝑟) ≡ (𝑝 ∧ 𝑞) ∧ 𝑟
9. Hukum Idempoten:
𝑝∨𝑝≡𝑝
𝑝∧𝑝≡𝑝
10. Hukum Distributif:
𝑝 ∨ ( 𝑞 ∧ 𝑟) ≡ ( 𝑝 ∨ 𝑞) ∧ (𝑝 ∨ 𝑟)
𝑝 ∧ ( 𝑞 ∨ 𝑟) ≡ ( 𝑝 ∧ 𝑞) ∨ (𝑝 ∧ 𝑟)
Ekuivalensi pernyataan majemuk lainnya:
1. p → q ≡ ~p ∨ q
2. p → q ≡ ~q → ~p
3. ~(p → q) ≡ p ∧ ~q
4. p → (q → r) ≡ (p ∧ q) → r
5. p ↔ q ≡ (p → q) ∧ (q → p)
6. p ↔ q ≡ (~p ∨ q) ∧ (~q ∨ p)
7. p ↔ q ≡ (p ∧ q) ∨ (~p ∧ ~q)
8. ~(p ↔ q) ≡ p ↔ ~q

2.5 Validitas Pembuktian ( Menarik Kesimpulan )


A. Premis dan Argumen
Pernyataan-pernyataan yang digunakan untuk menarik suatu kesimpulan disebut
premis, sehingga suatu premis dapat berupa aksioma, hipotesa, definisi atau pernyataan yang
sudah dibuktikan sebelumnya.
Sedangkan yang dimaksud dengan argumen adalah kumpulan kalimat yang terdiri
atas satu atau lebih premis yang mengandung bukti-bukti (evidence) dan suatu (satu)
konklusi. Konklusi ini selayaknya (supposed to) diturunkan dari premis-premis.

9
B. Validitas Pembuktian
Modus ponens, modus tollens dan silogisme adalah metode atau cara yang digunakan
dalam penarikan kesimpulan. Proses penarikan kesimpulan terdiri atas beberapa pernyataan
yang diketahui nilai kebenarannya (disebut premis). Kemudian dengan menggunakan prinsip-
prinsip logika dapat diturunkan pernyataan baru (disebut kesimpulan/konklusi) yang
diturunkan dari premis-premis semula. Penarikan kesimpulan seperti itu sering juga disebut
argumentasi.
Suatu argumentasi disusun dengan cara menuliskan premis-premisnya baris demi
baris dari atas ke bawah, kemudian dibuat garis mendatar sebagai batas antara premis-premis
dengan konklusi. Misalkan pernyataan-pernyataan yang diketahui (premis-premis)
adalah a dan b, konklusinya c, maka argumentasi tersebut dapat disajikan dalam susunan
berikut.
a. ……. premis 1
b. ……. premis 2
c. ……. kesimpulan/konklusi
Pernyataan a sebagai premis 1, pernyataan b sebagai premis 2, dan pernyataan c sebagai
kesimpulan/konklusi. Tanda \ dibaca “jadi” atau “oleh karena itu”.

1. Modus Ponens
Misalkan diketahui premis-premis p  q dan p. Dari premis-premis itu dapat diambil
konklusi q. Pengambilan kesimpulan dengan cara seperti itu disebut modus ponens atau
kaidah pengasingan. Modus ponens disajikan dalam susunan sebagai berikut.
p → q ……. premis 1
p ……. premis 2
\ q    ……. kesimpulan/konklusi
Contoh :
Diketahui:
Premis 1 : Jika saya jujur, maka usaha saya berhasil
Premis 2 : Jika usaha saya berhasil, maka hidup saya bahagia
Dari premis-premis tersebut dapat ditarik kesimpulan yang sah adalah … Jika saya jujur,
maka hidup saya bahagia

10
2. Modus Tollens
Misalkan diketahui premis-premis p → q dan ~q. Dari premis-premis itu dapat
diambil konklusi ~p. Pengambilan kesimpulan dengan cara seperti itu disebut modus tollens
atau kaidah penolakan akibat. Modus tollens disajikan dalam susunan sebagai berikut.
p → q ……. premis 1
~q    ……. premis 2
\ ~p  ……. kesimpulan/konklusi
Contoh :
Premis 1 : Jika semua harta benda Andi terbawa banjir, maka ia menderita
Premis 2 : Andi tidak menderita
Kesimpulan yang sah dari premis-premis tersebut adalah …
Misalkan :        p = semua harta benda Andi terbawa banjir
            q = ia menderita
~q = Andi tidak menderita
Premis 1       : p → q
Premis 2       :      ~q
Kesimpulan  : \ ~p
Semua harta benda Andi tidak terbawa banjir
3.      Silogisme
Misalkan diketahui premis-premis p → q dan q → r. Dari premis-premis itu dapat diambil
konklusi p → r. Pengambilan kesimpulan dengan cara seperti itu disebut kaidah silogisme.
Silogisme disajikan dalam susunan sebagai berikut.
p → q     ……. premis 1
q → r      ……. premis 2
\ p → r ……. kesimpulan/konklusi
Contoh
Diketahui:
Premis 1 : Jika Adi rajin belajar maka Adi lulus ujian
Premis 2 : Jika Adi lulus ujian maka Adi dapat diterima di PTN
Penarikan kesimpulan dari premis–premis tersebut adalah…
Misalkan :        p = Adi rajin belajar
q = Adi lulus ujian
r = Adi dapat diterima di PTN

11
Premis 1       : p → q
Premis 2       : q → r
Kesimpulan  : \ p → r
\ Jika Adi rajin belajar maka Adi dapat diterima di PTN

BAB III

12
PENUTUP
3.1. Kesimpulan

Secara etimologis, logika berasal dari kata Yunani ‘logos’ yang berarti kata, ucapan,
pikiran secara utuh, atau bisa juga berarti ilmu pengetahuan (Kusumah, 1986). Logika adalah
suatu cabang ilmu yang mengkaji penurunan-penurunan kesimpulan yang sahih (tidak valid).

Dalam logika matematika ada dua kalimat yang penting, yaitu kalimat pernyataan dan
kalimat terbuka serta terdapat juga operasi logika, yaitu negasi (ingkaran), konjungsi,
disjungsi, implikasi dan biimplikasi. Dari suatu implikasi dapat dibentuk implikasi lain, yaitu
konvers, invers dan kontraposisi. Metode atau cara yang digunakan dalam penarikan
kesimpulan, yaitu modus ponens, modus tollens dan silogisme.

3.2. Saran

Penulis menyadari jika makalah ini masih jauh dari sempurna. Kesalahan ejaan,
metodologi penulisan dan pemilihan kata serta cakupan masalah yang masih kurang adalah
diantara kekurangan dalam makalah ini. Karena itu saran dan kritik membangun sangat kami
butuhkan dalam penyempurnaan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

13
Lipschutz, Seymour dan George G. hall. 1988. Matematika Hingga. Jakarta: Penerbit
Erlangga
Jusmawati,S.Pd., M.Pd.Matematika Dasar. Makassar : 2014
https://idschool.net/sma/bentuk-ekuivalen-pernyataan-majemuk/, diakses 22 September 2022
www.konsep-matematika.com, diakses 22 September 2022
https://www.zenius.net, diakses 22 September 2022
https://passinggrade.co.id, diakses 22 September 2022
https://brainly.co.id, diakses 22 September 2022

14

Anda mungkin juga menyukai