LOGIKA MATEMATIKA
PENYUSUN
BIRO PENDIDIKAN
PONDOK PESANTREN NURUL JADID
MODUL
IDENTITAS
Mata Pelajaran : Matematika
Semester : Ganjil
Materi Pokok : Logika Matematika
A.Kegiatan
KOMPETENSI
Belajar DASAR
:4
KOMPETENSI DASAR
Menganalisis masalah kontekstual yang berkaitan dengan logika matematika
(pernyataan sederhana, negasi pernyataan, sederhana, pernyataan majemuk,
negasi pernyataan majemuk, dan penarikan kesimpulan)
INDIKATOR PENCAPAIAN
1. Memahami perbedaan antara pernyataan dan kalimat terbuka
2. Menentukan negasi/ingkaran dari suatu pernyataan
3. Menganalisis perbedaan pernyataan majemuk konjungsi, disjungsi, implikasi, dan
biimplikasi
4. Menentukan nilai kebenaran berbagai jenis pernyataan
5. Menentukan kesimpulan yang valid
DESKRIPSI
Modul ini membantu kalian untuk menerapkan aturan logika matematika dalam
pemecahan masalah, diantaranya dengan mendeskripsikan pernyataan dan bukan
pernyataan (kalimat terbuka), ingkaran pernyataan, konjungsi, disjungsi, implikasi,
biimpilkasi, dan ingkarannya, mendeskripsikan invers, konvers, kontraposisi, serta
menerapkan modus ponens, modus tollens, dan silogisme dalam menarik kesimpulan.
Modul ini terdiri dari 4 kegiatan pembelajaran, yaitu:
Kegiatan pembelajaran 1: Pernyataan dan kalimat terbuka
Kegiatan pembelajaran 2: Pernyataan Majemuk
Kegiatan pembelajaran 3: Pernyataan Berkuantor
Kegiatan pembelajaran 4: Penarikan Kesimpulan
PETA KONSEP
Logika Matematika
GLOSARIUM
TUJUAN
Setelah kegiatan pembelajaran ini, kalian diharapkan mampu memahami tentang
pernyataan dan kalimat terbuka, termasuk di dalamnya memberikan contoh masing-masing
dan menentukan ingkarannya.
Kegiatan Pendahuluan
Sebelum membahas lebih lanjut tentang pernyataan dan kalimat terbuka, silahkan cobalah
kerjakan soal-soal berikut.
1. Buatlah tiga pernyataan yang bernilai benar
2. Buatlah tiga pernyataan yang bernilai salah
3. Tentukan lawan/penyangkalan dari kalimat berikut
a. 2 + 5 = 7
b. Semua santri Nurul Jadid berasal dari pulau Jawa
4. Tentukan nilai kebenaran dari pernyataan berikut.
a. Everest adalah gunung tertinggi di dunia
b.
5. Tentukan himpunan penyelesaian dari soal-soal berikut.
a. 2 + 3x = 5
b. n adalah bilangan prima genap
Mari Membaca
A. Pernyataan (Proposisi)
Sebelum Anda mempelajari definisi pernyataan, perhatikanlah beberapa contoh
berikut.
Manusia adalah makhluk hidup
Air sungai mengalir dari hulu ke hilir
Indonesia terletak di kutub utara
2+2=5
4,5 adalah bilangan asli
Kalimat pertama dan kedua merupakan kalimat yang bernilai benar, sedangkan
kalimat ketiga, keempat, dan kelima bernilai salah. Kalimat-kalimat dalam logika
haruslah mengandung nilai kebenaran, baik itu bernilai benar ataupun salah. Jadi,
pernyataan dapat didefinisikan sebagai berikut.
Suatu pernyataan (atau proposisi) adalah suatu kalimat yang bernilai benar saja
atau salah saja. Dengan kata lain, tidak sekaligus kedua-duanya.
B. Kalimat Terbuka
Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum dapat ditentukan nilai kebenarannya.
Kalimat terbuka selalu mengandung peubah-peubah atau variabel-variabel. Perhatikan
beberapa kalimat berikut.
bilangan real.
, x dan y bilangan real.
B dijuluki kota hujan.
Kalimat-kalimat tersebut tidak dapat ditentukan benar atau salahnya, sehingga
kalimat-kalimat itu belum dapat dikatakan sebagai pernyataan. Kalimat yang belum
dapat ditentukan nilai kebenarannya disebut “Kalimat Terbuka”. Ciri kalimat terbuka
adalah adanya peubah atau variabel.
Pada x + 2 < 4, variabelnya adalah x. Untuk y = 2x + 1 memiliki 2 variabel, yaitu x
dan y. Adapun untuk "B dijuluki kota hujan" variabelnya adalah B. Kalimat terbuka
dapat diubah menjadi suatu pernyataan jika peubah-peubah atau variabel-variabel
dalam kalimat tersebut diganti dengan suatu nilai (dapat berupa bilangan, nama kota,
C. Ingkaran (Negasi)
Suatu pernyataan yang diperoleh dari suatu pernyataan awal dan mempunyai nilai
kebenaran yang berlawanan dengan pernyataan awal tersebut disebut dengan ingkaran
atau negasi. Ingkaran dari suatu pernyataan diperoleh dengan menambahkan kata
"bukan", “tidak”, atau sejenisnya pada pernyataan awal. Berikut adalah definisi
ingkaran.
Jawab:
a. p: Ibukota Jawa Barat adalah Surabaya.
~p: Ibukota Jawa Barat bukan Surabaya.
τ(p) = S, τ(~p) = B
b. q: Pinguin bukan burung.
~q: Pinguin adalah burung.
τ(q) = S, τ(~q) = B
c. t: Semua bilangan cacah adalah bilangan real.
~t: Ada bilangan cacah yang bukan bilangan real.
τ(t) = B, τ(~t) = S
Latihan
2 Pernyataan Majemuk
TUJUAN
Setelah kegiatan pembelajaran ini, kalian akan memahami tentang pernyataan majemuk
dan bentuk-bentuknya, menentukan nilai kebenarannya, serta menentukan bentuk
negasinya.
Mari Membaca
A. Konjungsi
Konjungsi adalah pernyataan majemuk yang dibentuk dari dua pernyataan yang
dihubungkan dengan kata "dan", “tetapi”, “walaupun”, “namun”, dan yang sejenisnya.
Kata "dan" dilambangkan dengan “ ”. Jika p dan q pernyataan tunggal maka konjungsi
dari p dan q dinyatakan dengan p q.
Pada Contoh Soal 1.4 tampak nilai kebenaran p ~q sama dengan nilai kebenaran
~q p dan nilai kebenaran p q sama dengan nilai kebenaran q p. Dengan demikian,
telah diuji bahwa pada konjungsi berlaku hukum komutatif.
a. dan
b. dan ,
Jawab:
B. Disjungsi
Disjungsi adalah pernyataan majemuk yang dibentuk dari dua pernyataan tunggal yang
dihubungkan dengan kata "atau". Kata atau dilambangkan dengan " ". Jika p dan q
pernyataan tunggal maka disjungsi dari p dan q dinyatakan dengan p q.
Perhatikan beberapa pernyataan disjungsi berikut.
1. Timor Leste terletak di Timur Tengah atau di Asia Tenggara.
2. Air adalah zat cair atau padat.
3. Akar dari adalah –2 atau 2
Seperti juga konjungsi, terdapat 4 kemungkinan komposisi dari p dan q pada suatu
disjungsi p q. Tabel kebenaran untuk keseluruhan kemungkinan tersebut adalah
sebagai berikut.
τ(p) τ(q) τ(p q)
B B B
B S S
S B S
S S S
Lantas, menurut kalian, apa nilai kebenaran untuk ketiga pernyataan disjungsi di atas?
Cobalah mendiskusikannya dengan teman.
Seperti halnya pada konjungsi, hukum komutatif berlaku pula pada disjungsi.
b. atau
Jawab:
a. Ingat, bahwa disjungsi bernilai benar jika setidaknya salah satu dari dua pernyataan
penyusunnya bernilai benar. Oleh karena sudah bernilai benar, maka kita
dapat memasukkan nilai berapapun pada , agar disjungsi
atau menjadi bernilai benar. Jadi, himpunan penyelesaiannya dapat
dituliskan dengan:
C. Implikasi
Implikasi adalah pernyataan majemuk yang dibentuk dari dua pernyataan yang
dihubungkan dengan “jika … maka …”. Implikasi dilambangkan dengan “ ”. Jika p dan
q adalah pernyataan, maka implikasi “jika p maka q” ditulis “p q”. Berikut ini adalah
beberapa contoh pernyataan implikasi.
1. Jika harga barang naik, maka permintaan terhadap barang tersebut turun.
2. Jika , maka
3. Jika 2 faktor dari 6, maka 6 bilangan genap
Contoh 1.8
Jika pernyataan p benar dan q salah, tentukan nilai kebenaran darp pernyataan-
pernyataan implikasi berikut.
a. c.
b. d.
Jawab
a. p benar dan q salah, maka τ(p q) = S
b. p benar dan ~q benar, maka τ(p ~q) = B
D. Biimplikasi
Biimplikasi adalah pernyataan majemuk yang dibentuk dari dua pernyataan tunggal
yang dihubungkan dengan kata “… jika dan hanya jika …”. Kata hubung biimplikasi
dilambangkan dengan “ ”. Berikut ini beberapa contoh pernyataan biimplikasi.
1. jika dan hanya jika
2. jika dan hanya jika
3.
Uji Pemahaman
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan teliti dan tepat!
1. Jika suku
Evaluasi Diri
Setelah Kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 1 sampai 4
tentang barisan dan deret bilangan, silahkan isi dengan tanda √ pada tabel di bawah ini
dengan jujur.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka tinjau dan pelajari
kembali materi tersebut dalam kegiatan belajar yang sekiranya perlu kalian ulang dengan
bimbingan guru atau teman sejawat. Jangan putus asa untuk mengulang lagi, ya! Jika
kalian menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka kalian siap untuk menjalani tes
formatif materi ini.