Anda di halaman 1dari 24

KD 22 LOGIKA MATEMATIKA

A. PERNYATAAN DAN BUKAN PERNYATAAN


1. Pengertian Logika Matematika
Logika berasal dari kata Yunani kuno logosyang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang
diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Dalam komunikasi sehari-hari, logika mutlak
diperlukan. Kalimat atau rangkaian kata-kata yang digunakan untuk komunikasi sehari-hari baik
formal maupun tidak formal haruslah memiliki arti sehingga tujuan berkomunikasi tercapai. Kalimat
yang logis atau masuk akal akan menjadikan komunikasi efektif . dengan logika kita dapat
membuktikan kebenaran atau keabsahan suatu pernyataan. Dapatkah kamu bayangkan apa yang
terjadi jika komunikasi dilakukan dengan kalimat atau pernyataan yang tidak didasari dengan logika?
Sebagai ilmu, logika disebut dengan logika episteme atau ilmu logika yang mempelajari kecakapan
untuk berpikir secara lurus, tepat dan teratur.

2. Kalimat berarti dan Kalimat Terbuka


Kalimat Berarti
Dalam komunikasi sehari-hari baik formal maupun tidak formal, kalimat yang digunakan harus
memiliki arti atau kalimat berarti sehingga maksud yang disampaikandapat diterima dengan baik.
Agar komunikasi menjadi efektif, sebaiknya kalimat yang diungkapkan adalah kalimat berarti yang
lugas dan rasional. Tetapi ada kalanya seseorang menggunakan kalimat atau rangkaian kata-kata yang
tidak memiliki arti dalam berkomunikasi, sehingga komunikasi tidak efektif. Contoh kalimat tersebut
seperti dibawah ini :
 Bulan tersenyum di malam hari yang cerah.
 Gunung Kelud murka sambil memuntahkan laharnya.
Dapat dipahami bahwa kalimat tak berarti mungkin secara denotative tidak memiliki arti tapi secara
konotatif dapat memiliki arti. Biasanya kalimat-kalimat semacam itu digunakan dari segi etika dan
estetika.
Kalimat berarti dalam penggunaannya pada logika matematika terbagi menjadi dua, yaitu kalimat
deklaratif atau pernyataan atau proposisi dan kalimat non deklaratif. Kalimat non deklaratif adalah
kalimat yang tidak dapat ditentukan nilai kebenarannya, dan biasanya berupa kalimat perintah,
kalimat Tanya, kalimat harapan atau kalimat terbuka. Contoh :
 Semoga Tuhan mengampuni dosa-dosa kita.
 Berapakah jumlah SMK di Indonesia?
 Makanlah jika anda lapar.
Sedangkan kalimat deklaratif (pernyataan) adalah kalimat yang mempunyai nilai benar atau salah saja,
dan tidak keduanya pada saat yang sama. Nilai kebenaran kalimat disesuaikan dengan keadaan
sebenarnya. Pernyataan dilambangkan dengan huruf kecil, misalnya p,q,r dan sebagainya. Pernyataan
yang benar memiliki nilai kebenaran benar (B) sedangkan pernyataan salah memiliki nilai kebenaran
salah (S). Contoh:
a. p : Semua bilangan prima adalah ganjil.
b. q : Jumlah titik sudut dalam suatu balok adalah 8.
c. r : Lagu Indonesia Raya diciptakan oleh Kusbini.
d. t : Jika 2x = 6 maka x = 3.
Kalimat b, d, dan e merupakan contoh pernyataan yang bernilai benar, sedangkan kalimat a dan c
merupakan contoh pernyataan yang bernilai salah.
Pada beberapa kasus, suatu pernyataan belum dapat ditentukan nilai kebenarannya. Oleh karena itu
untukmenentukan nilaikebenaran suatu pernyataan kadangkala harus dibuktikan dahulu. Kalimat
deklaratif atau pernyataan yang nilai kebenarannya harus diselidiki dahulu disebut kalimat deklaratif
faktual (pernyataan fakta). Contoh :
 Nyoman adalah salah satu siswa SMK ABC.
 Fulan adalah seorang pemimpin yang demokratis.
 Telah terjadi gempa di Pulau Lombok.
Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa menurut logika matematika skema kalimat adalah
sebagai berikut:

14
Kalimat

Kalimat tak berarti Kalimat berarti

Bukan Pernyataan
Pernyataan/ Kalimat Tanya, terbuka, perintah,
Proposisi/deklaratif harapan

Faktual Bernilai benar (B) Bernilai salah (S)


Perlu pembuktian

Kalimat Terbuka
Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum dapat ditentukan nilai kebenarannya karena masih
mengandung peubah (variabel). Sehingga, jika peubah tersebut diganti dengan suatu konstanta dalam
semestanya, akan dihasilkan suatu pernyataan.
Contoh:
a. 5p – 10 = 15, p ∈ A.
2
b. x +2 x−15>0
c. Patung itu adalah patung proklamator bangsa Indonesia.
d. 3x + 7 = y, x dan y ∈ C
Perhatikan kalimat a, jika p diganti dengan 5, maka kalimat tersebut menjadi pernyataan 25 –
10 = 15, dan pernyataan ini bernilai benar. Tetapi jika p diganti dengan 3, maka akan terbentuk
pernyataan 15 – 10 = 15 yang bernilai salah.

Kalimat tertutup
Kalimat tertutup adalah kalimat yang tidak memuat peubah (variabel) dan dapat ditentukan nilai
kebenarannya.
Contoh :
1. 12 + 5 = 17 (benar).
2. 8 – 15 = 7 (salah).

LEMBAR KEGIATAN SISWA

1. Manakah di antara kalimat-kalimat berikut yang merupakan pernyataan? Jika merupakan


pernyataan, tentukan nilai kebenarannya !
a. Semua bilangan prima adalah ganjil.
b. 236 habis dibagi 9.
c. Mudah-mudahan kita sehat.
d. Ikan paus bernapas dengan paru-paru.
e. Jumlah sudut-sudut dalam segitiga adalah 180°.
f. Kerjakan tugas-tugasmu dengan baik !
g. 15 adalah bilangan prima.
h. x adalah faktor dari 10.

i. Buktikan bahwa 2 adalah bilangan irasional.
j. 3 + 5 – 7 = 8
2. Tentukan kalimat-kalimat berikut yang merupakan kalimat berarti !
a. Hari ini hujan deras.
b. Kursi panas TV menyala.
c. Tanah api hijau melingkar dan apa?
d. Siapakah namamu?
3. Manakah kalimat-kalimat di bawah in yang merupakan pernyataan? Tentukan benar atau salah !
a. Sepuluh adalah bilangan genap.
b. Gajah adalah binatang berkaki dua.
c. Tahun 2020 siswa-siswa bebas membayar SPP.
15
d. Kucing adalah hewan pemakan rumput.
e. Siapa di antara kalian yang tahu rumahnya Pak Budi?
f. Semoga kita selamat.
g. Mudah-mudahan Bu Wiro lekas sembuh.
4. Buatlah tiga buah kalimat yang termasuk kalimat berarti !
5. Buatlah tiga buah kalimat yang termasuk pernyataan !
6. Tentukan kalimat-kalimat di bawah ini yang merupakan kalimat terbuka atau tertutup !
a. 8 + 2 = 10
b. Besok pagi hujan deras.
c. 2x + 17 = 201.
d. Jumlah dan besar sudut pada sebuah persegi panjang adalah 180°.
e. Kerjakan soal-soal di bawah !
7. Buatlah tiga buah kalimat yang termasuk kalimat non-deklaratif !
8. Dari kalimat di bawah ini, manakah yang deklaratif dan non-deklaratif ?
a. Provinsi Jawa Tengah beribukota di kota Semarang.
b. Berapa jauhkah Surabaya dari kota Klaten?
c. Cobalah mengerjakan soal itu !
d. Burung merpati berkaki dua.
e. Bukankah ikan paus melanjutkan keturunan dengan beranak?
9. Buatlah masing-masing tiga buah pernyataan yang bersifat kalimat terbuka dan kalimat tertutup !
10. Tentukan kalimat-kalimat di bawah ini yang merupakan kalimat terbuka !
a. 2x + 7 = 12
2
b. x +2 x+ 17=0
c. 6 + 24 = 30
d. 12 : 4 = 3

B. INGKARAN, KONJUNGSI, DISJUNGSI, IMPLIKASI DAN BIIMPLIKASI


1. Ingkaran (Negasi)
Perhatikan pernyataan “Jakarta adalah ibukota RI”. Bagaimana ingkaran pernyataan itu?
Dengan mudah dapat dijawab “Jakarta bukan ibukota RI” atau “Tidak benar Jakarta ibukota
RI”. Jika pernyataan awal bernilai benar, maka ingkarannya bernilai salah.
Ingkaran atau negasi digunakan untuk menyangkal suatu pernyataan. Ingkaran (negasi)
suatu pernyataan adalah suatu pernyataan baru yang dibentuk dari suatu pernyataan awal
sehingga nilai kebenarannya berubah.
Ingkaran pernyataan p atau negasi p dinyatakan dengan “~p”. Jika p suatu pernyataan
bernilai benar, maka ~p bernilai salah. Sebaliknya, jika p bernilai salah maka ~p bernilai
benar. Cara sederhana yang biasa dilakukan untuk mendapatkan ingkaran suatu pernyataan
adalah menambahkan kata “bukan” atau “tidak benar” pada kalimat.
Contoh:
1) p : Kuala Lumpur ibukota Malaysia (B)
~p : Kuala Lumpur bukan ibukota Malaysia (S)
atau ~p : Tidak benar Kuala Lumpur ibukota Malaysia (S)

2) q : Hari Senin tidak ada tes kompetensi logika matematika.


~q : Hari Senin ada tes kompetensi logika matematika.

3) r : Yusuf seorang manager.


~r : Tidak benar bahwa Yusuf seorang manager.
atau ~ : Yusuf bukan seorang manager.

4) s : 10 – 3 < 5 (S)
~s : Tidak benar bahwa 10 – 3 < 5 (B)
atau ~s : 10 – 3 ≥ 5 (B)
16
Berdasarkan definisi di atas, dapat dibuat table kebenaran untuk ingkaran (negasi) sebagai
berikut:

p ~p
B S
S B

Sesungguhnya penambahan kata “bukan” atau “tidak benar” pada pernyataan semula
tidaklah cukup. Bagaimana negasi dari kalimat “ Semua siswa SMK adalah atlet”? Untuk
menentukan ingkaran atau negasi yang efektif dari pernyataan yang bervariasi, dapat
menggunakan tabel berikut :

Pernyataan Negasi / Ingkaran


Semua . . . . . Ada/Beberapa . . . . tidak . . . .
Ada/Beberapa . . . . . Semua . . . . tidak . . . .
Sama dengan (=) Tidak sama dengan (≠)
Lebih dari (>) Kurang dari atau sama dengan (≤)
Lebih dari atau sama dengan (≥) Kurang dari (<)
Kurang dari (<) Lebih dari atau sama dengan (≥)
Kurang dari atau sama dengan (≤) Lebih dari (>)

Contoh :
Tentukan negasi dari pernyataan di bawah ini :
a. Semua binatang berkaki empat.
b. Ada ikan yang bernafas dengan paru-paru.
c. Ada manusia yang tidak dapat hidup di daerah pegunungan.
d. Semua siswa SMK tidak dapat melanjutkan ke perguruan tinggi.
e. 3 + 12 : 4 < 5

Jawab:
Negasi dari pernyataan-pernyataan di atas adalah sebagai berikut:
a. Ada binatang yang tidak berkaki empat.
b. Semua ikan tidak bernafas dengan paru-paru.
c. Semua manusia dapat hidup di daerah pegunungan.
d. Ada beberapa siswa SMK yang dapat melanjutkan ke perguruan tinggi.
e. 3 +12 : 4 ≥ 5

Pernyataan Majemuk
Pernyataan majemuk adalah suatu pernyataan baru yang diperoleh dari penggabungan
beberapa pernyataan tunggal dengan kata hubung kalimat tertentu, yaitu dan, atau, tetapi,
jika . . . . maka . . . ., . . . . jika dan hanya jika . . . ., dan lain-lain. Berikut beberapa contoh
kalimat majemuk.
a. Sepeda motor merupakan alat transportasi paling murah tetapi dapat
membahayakan pengemudinya.
b. Jika musimhujan, maka di Jakarta terjadi banjir.
c. Saham adalah surat berharga dan diperjualbelikan di bursa efek.
Dalam pelajaran logika (matematika), kata hubung kalimat diterjemahkan sebagai kata
hubung logika yaitu konjungsi, disjungsi, implikasi, dan biimplikasi.
17
2. Konjungsi
Perhatikan kalimat “Bunga melati berwarna putih dan berbau harum”. Kalimat tersebut
berarti “Bunga melati berwarna putih” dan “Bunga melati berbau harum”. Penggabungan
dua pernyataan dengan menggunakan kata hubung “dan” membentuk sebuah kalimat
majemuk, disebut konjungsi.
Konjungsi dari pernyataan p dan q adalah pernyataan majemuk yang dibentuk dari
pernyataan p dan q dengan menggunakan kata penghubung “dan”. Konjungsi dilambangkan
dengan notasi “⋀”. Jika p dan q dua pernyataan, maka p ⋀ q (dibaca : p dan q).
Berikut beberapa contoh kalimat konjungsi.
a. p : Saham adalah surat berharga.
q : Saham diperjualbelikan di bursa efek.
p ⋀ q : Saham adalah surat berharga dan diperjual belikan di bursa efek.
b. p : Empat adalah bilangan komposit.
q : Empat adalah bilangan ganjil.
p ⋀ q : Empat adalah bilangan komposit dan ganjil

Kata hubung “dan” dalam konjungsi dapat diganti dengan kata tetapi, sehingga, walaupun,
maupun, dan kemudian selama artinya tetap sama. Suatu konjungsi tidak diharuskan
adanya hubungan antara komponen-komponennya.
Nilai kebenaran konjungsi pernyataan p dan q bergantung pada nilai kebenaran pernyataan
p dan q, yaitu selalu mengikuti ketentuan “konjungsi p ⋀ q bernilai benar jika p dan q
keduanya bernilai benar, dalam hal lain bernilai salah”. Berikut adalah tabel nilai kebenaran
konjungsi.

p q p⋀q
B B B
B S S
S B S
S S S

Perhatikan contoh berikut :


1. p : Bulan April terdiri dari 30 hari (B)
q : Musim hujan di Indonesi terjadi antara bulan Oktober hingga April. (B))
p ⋀ q : Bulan April terdiri dari 30 hari dan musim hujan di Indonesi terjadi
antara bulan Oktober hingga April.

2. p : Persegi memiliki empat sisi. (B)


q : 2 + 3 = 6. (S)
p⋀q : Persegi memiliki empat sisi dan 2 + 3 = 6. (S)

3. p : Bunga mawar pasti berwarna merah. (S)


q : Hujan tidak akan terjadi di malam hari. (S)
p⋀q : Bunga mawar pasti berwarna merah dan Hujan tidak akan terjadi di
malam hari. (S)

18
3. Disjungsi
Disjungsi dari pernyataan p dan q adalah pernyataan majemuk yang dibentuk dari
pernyataan p dan pernyataan q dengan menggunakan kata penghubung “atau”. Disjungsi
dilambangkan dengan notasi “⋁”. Jika p dan q dua pernyataan maka p⋁q dibaca “p atau q”.
Disjungsi dalam keseharian dapat memiliki arti ganda. Misalkan “Setelah lulus SMP, Andi
akan melanjutkan ke SMA atau SMK”. Pernyataan ini dapat diartikan bahwa Andi setelah
lulus SMP akan melanjutkan ke SMA atau SMK, tetapi tidak mungkin melanjutkan ke dua
sekolah tersebut. Pernyataan majemuk ini disebut disjungsi eksklusif. Perhatikan
pernyataan berikut : “Dua bilangan prima atau genap”. Pernyataan ini dapat diartikan dua
tidak hanya bilangan prima saja atau bilangan genap saja, tetapi dua juga bilangan genap
dan prima. Disjungsi seperti ini disebut disjungsi inklusif. Pada bahasan ini, kita hanya akan
mempelajari disjungsi inklusif. Untuk selanjutnya disjungsi diartikan sebagai dijungsi
inklusif. Berikut beberapa contoh disjungsi inklusif.
a. p : ponsel adalah alat komunikasi.
q : ponsel adalah alat transportasi.
p⋁q : Ponsel adalah alat komunikasi atau transportasi.

b. p : Dua garis yang sejajar mempunyai titik potong.

q : √ 6 merupakan bilangan rasional


p⋁q √
: Dua garis yang sejajar mempunyai titik potong atau 6 merupakan
bilangan rasional.
Nilai kebenaran disjungsi dua pernyataan p dan q dapat dilihat pada table kebenaran
berikut :
p q p⋁q
B B B
B S B
S B B
S S S

Perhatikan beberapa contoh disjungsi berikut :


1. p : 102 = 100 (B)
q : 3 adalah bilangan ganjil (B)
p⋁q : 102 = 100 atau 3 adalah bilangan ganjil (B)

2. p : Ada 7 hari dalam satu minggu (B)


q : Jakarta adalah ibukota Jawa Timur
p⋁q : Ada 7 hari dalam satu minggu atau Jakarta adalah ibukota Jawa Timur
(B).

3. p : 11 adalah bilangan genap (S)


q : Ada 13 bulan dalam satu tahun (S)
p⋁q : 11 adalah bilangan genap atau Ada 13 bulan dalam satu tahun (S)

4. Implikasi
Banyak pernyataan dalamkomunikasi sehari-hari, takterkecuali dalam matematika, yang
merupakan pernyataan bersyarat. Ciri utamapernyataan ini adalah berbentuk
“jika….maka….”. Misalnya,
a. Jika kamu bekerja keras, maka kamu akan berhasil.
b. Andi akan lulus UN jika rajin belajar.
Pernyataan majemuk “jika p maka q” yang dibentuk dari pernyataan p dan q disebut
implikasi dan ditulis p⇒q.
19
Pernyataan p⇒q dapat dibaca:
 Jika p, maka q,
 p berimplikasi q,
 q hanya jika p
 q jika p, atau
 q asal saja p.
Dalam implikasi p⇒q, p disebut anteseden (hipotesis) atau syarat cukup bagi q dan q
disebut konsekuen atau syarat perlu bagi p. seperti halnya konjungsi dan disjungsi, dalam
implikasi juga tidak diharuskan adanya hubungan antara komponen-komponennya.
Perhatikan contoh berikut,
1. p : Hari ini hujan.
q : Setiap hari pada bulan April turun hujan.
p⇒q : Jika hari ini hujan, maka setiap hari pada bulan April turun hujan.

2. p : 23 = 8
q : 11 adalah bilangan prima.
p⇒q : Jika 23 = 8 maka 11 adalah bilangan prima.

Tentu saja sebuah implikasi dapat bernilai benar atau salah. Nilai kebenaran implikasi p⇒q
dapat dilihat pada table kebenaran berikut.

p q p⇒q
B B B
B S S
S B B
S S B

Dari tabel di atas, dapat dikatakan nilai kebenaran implikasi p dan q adalah sebagai berikut:
“Implikasi p⇒q bernilai salah jika p bernilai benar dan q bernilai salah, dalam hal lain
implikasi bernilai benar.

Perhatikan contoh berikut,


1. Tentukan nilai kebenaran dari implikasi di bawah ini:
a. Jika Indonesia Negara maju, maka semua penduduknya sejahtera.
b. Jika ada binatang berkaki empat, maka ayam berkaki empat.
c. 2 bilangan prima hanya jika ada bilangan prima yang genap.

Jawab :
Dengan menggunakan tabel kebenaran implikasi, kita selesaikan contoh di atas.
a. p : Indonesia Negara maju. (Salah)
q : Semua penduduk Indonesia sejahtera. (Salah)
p⇒q : Jika Indonesia Negara maju, maka semua penduduknya sejahtera.
(Salah)

b. p : Ada binatang berkaki empat.(Benar)


q : Ayam berkaki empat.(Salah)
p⇒q : Jika ada binatang berkaki empat, maka ayam berkaki empat. (Salah)
c. p : Ada bilangan prima yang genap.(Benar)
q : 2 merupakan bilangan prima.(Benar)
p⇒q : 2 bilangan prima jika ada bilangan prima yang genap. (Benar)

2. Tentukan nilai x agar implikasi berikut ini bernilai benar!


a. Jika 2x2 – 2 = 10, maka luas lingkaran dengan jari-jari 2 cm adalah 4π cm 2.
b. Jika Semarang ibukota Jawa Tengah, maka x2 – 3x – 28 = 0.

20
Jawab:
a. Konklusi dari implikasi yaitu luas lingkaran dengan jari-jari 2 cm adalah 4π cm 2
merupakanpernyataan yang bernilai benar, agar implikasi tersebut bernilai
benar maka alasan dapat bernilai salah atau bernilai benar, sehingga berapapun
nilai x tidak mempengaruhi nilai kebenaran implikasi.
b. Hipotesis dari implikasi adalah Semarang ibukota Jawa Tengah bernilai benar,
agar implikasi tersebut bernilai benar alasan juga bernilai benar, sehingga:
x2 – 3x – 28 = 0
⇔ (x – 7)(x + 4) = 0
⇔ x = 7 atau x = -4

5. Biimplikasi
Selain pernyataan kondisional (implikasi), seringkali kita menemukan pernyataan majemuk
yang menunjukkan dua peristiwayang terjadi serentak. Dalam logika matematika,
pernyataan majemukyang dibentuk dari dua pernyataan dengan kata hubung “….jika dan
hanya jika….” Disebut biimplikasi. Biimplikasi yang dibentuk dari pernyataan p dan q ditulis
p⇔q. Pernyataan p⇔q dapat dibaca :
 p jika dan hanya jika q
 jika p maka q dan jika q maka p.
Pada biimplikasi p⇔q, p disebut syarat perlu dan cukup bagi q dan q syarat perlu dan
cukup bagi p. Nilai kebenaran pernyataan ini dapat dilihat pada tabel berikut:
p q p⇔q
B B B
B S S
S B S
S S B

Dari tabel di atas, dapat dikatakan: “Biimplikasi p⇔q bernilai benar jika p dan q bernilai
sama, dalam kasus lain biimplikasi bernilai salah”. Perhatikan contoh berikut:
1. Tentukan nilai kebenaran dari biimplikasi berikut :
a. Manusia dapat hidup jika dan hanya jika ada oksigen.
b. Semua bilangan prima ganjil jika dan hanya jika 7 termasuk bilangan prima.
c. 5 < 1 jika dan hanya jika 32 > 9
Jawab:
a. p : Manusia dapat hidup. (Benar)
q : Ada oksigen. (Benar)
p⇔q : Manusia dapat hidup jika dan hanya jika ada oksigen (Benar)
b. p : Semua bilangan prima ganjil. (Salah)
q : 7 termasuk bilangan prima. (Benar)
p⇔q : Semua bilangan prima ganjil jika dan hanya jika 7 termasuk bilangan
prima. (Salah)
c. p : 5 < 1 (Salah)
q : 32 > 9 (Salah)
p⇔q : 5 < 1 jika dan hanya jika 32 > 9 (Benar)
2. Tentukan nilai x agar biimplikasi berikut bernilai benar !
a. x2 – 2x – 15 < 0 jika dan hanya jika Bandung ibukota propinsi Jawa Barat.

b. √7 merupakan bilangan rasional jika dan hanya jika x bilangan asli lebih dari
4

21
Jawab :
a. Biimplikasi dari dua pernyataan akan bernilai benar jika komponennya
mempunyai nilai kebenaran yang sama. “Bandung ibukota propinsi Jawa
Barat” adalah pernyataan yang benar. Agar biimplikasi bernilai benar maka x
harus merupakan penyelesaian x2 – 2x – 15 < 0.
x2 – 2x – 15 < 0
⇔ (x – 5)(x + 3) < 0
⇔ -3 < x < 5

b. √ 7 bilangan rasional adalah pernyataan yang bernilai salah. Agar biimplikasi


bernilai benar maka x haruslah merupakan bilangan asli yang tidak lebih dari
sama dengan 4, sehingga x adalah elemen himpunan bilangan {1,2,3,4}

LEMBAR KEGIATAN SISWA

Kerjakan soal-soal berikut !


1. Buatlah konjungsi dari pernyataan di bawah ini :
a. p : Yudistira anak yang pandai
q : Yudistira anak yang dermawan.
b. p : x ∈ bilangan Asli.
q : x ∈ bilangan bulat positif.
2. Buatlah disjungsi dari pernyataan di bawah ini !
a. p : 7 < 12
q : 6 – 14 = 82
b. p : Hari ini hujan
q : Saya membawa payung.
3. Tentukan nilai kebenaran dari bentuk-bentuk di bawah ini!
a. Matahari terbit dari barat dan singa hewan pemakan rumput.
b. Lagu kebangsaan kita adalah Indonesia Raya dan hari kemerdekaan bangsa kita adalah
30 Februari.
c. Kambing hewan yang dapat bertelur atau ayam hewan yang bertelur.

d. 15 adalah bilangan asli dan jika 7 adalah bilangan irasional.
e. 9 adalah sebuah bilangan real dan 9 bilangan rasional.
f. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan setiap polisi pasti meninggal dunia.

4. Buatlah ingkaran dari pernyataan di bawah ini !


a. Jenderal Sudirman seorang pahlawan revolusi.
b. 78 adalah bilangan yang habis dibagi 2 dan 78 adalah bilangan ganjil.
c. Sungai itu curam dan airnya deras.
d. Amir anak yang pandai atau Amir anak yang rajin.
e. Hari ini di Klaten musim salju.
f. Yuda seorang olahragawan atau Yuda ilmuwan.

5. Susunlah ingkaran dari pernyataan berikut !


a. Arifin anak yang rajin dan pandai.
b. Ronaldinho pemain top dunia dan berasal dari Brazil.

22
6. Buatlah implikasi dari pernyataan berikut ini !
a. p : Gajah berbadan besar.
q : Harimau binatang pemakan rumput.
b. p : Kucing binatang yang bertelur.
q : 2 ⤬ 7 = 49.
7. Buatlah biimplikasi dari pernyataan di bawah ini !
a. p : 5 adalah bilangan asli
q : 5 adalah bilangan real.
b. p : 7 > -5
q : -5 < -7
8. Lengkapilah tabel nilai kebenaran berikut ini !

∼(p⋀q
p q ∼p ∼q p⋀q p⋁q p⇒q p⇔q ∼(p⋁q)
)
B B
B B
S S
S S

9. Tentukan nilai kebenaran dari pernyataan berikut !


a. ABC segitiga sama sisi jika dan hanya jika AB = BC = AC.
b. a + b = 0 ⇒ a = -b.
c. Jakarta ibu kota Jawa Barat dan Candi Borobudur terletak di Jawa Tengah.
d. 23 =8 atau 20 =0
e. Jika 4 adalah bilangan genap, maka 5 bilangan ganjil.
f. 11 bilangan prima atau 3 faktor dari 9.
g. Planet terdekat matahari adalah Merkurius dan bulan adalah satelit Bumi.
h. Andi lulus ujian jika dan hanya jika hari ini hujan.
i. PERSIJA atau PERSITA merupakan kesebelasan sepak bola yang berasal dari Medan.
2
j. 2 ⤬ 3 = 6 ⇔ log 4=2
10. Tentukan x agar pernyataan majemuk berikut bernilai benar !
a. 2 – 4x = 6 dan Indonesia terletak di benua Asia.
b. x adalah bilangan cacah kurang dari 5 dan 2 > 1.
3
c. x −7 x+10=0 dan √ 8 merupakan bilangan rasional.
2

d. 3 < 2 atau x adalah bilangan prima kurang dari 10.

23
C. INGKARAN (NEGASI) DARI PERNYATAAN MAJEMUK

1. Negasi dari suatu Konjungsi


Peerhatikan pernyataan “Saya suka buah dan tidak suka sayur”. Pernyataan tersebut
menyatakan dua keadaan sekaligus, yaitu saya menyukai buah dan saya tidak suka sayur.
Bagaimana ingkaran dari pernyataan ini? Ingkarannya harus menyangkal keadaan
sebenarnya. Sehingga, ingkaran dari pernyataan tersebut adalah “Saya tidak suka buah atau
saya suka sayur”.
Misal, pernyataan di atas ditulis dalam logika matematika.
p : Saya suka buah
q : Saya tidak suka sayur
p⋀q : Saya suka buah dan tidak suka sayur
maka
~(p⋀q) : Saya tidak suka buah atau saya suka sayur.
≡~p⋁~q
Pernyataan ~(p⋀q) ekuivalen dengan ~p⋁~q, jadi secara umum, negasi pernyataan p⋀q
adalah ~p⋁~q, atau ditulis : ~(p⋀q)≡ ~p⋁~q
Kebenaran hasil diatas dapat ditunjukan dengan tabel kebenaran berikut :

p q ~p ~q p⋀q ~(p⋀q) ~p⋁~q


B B S S B S S
B S S B S B B
S B B S S B B
S S B B S B B

Hasil pada dua kolom terakhir adalah sama, sehingga terbukti ~(p⋀q)≡ ~p⋁~q.
Contoh:
Tentukan negasi dari pernyataan berikut :
a. 2 + 3 = 5 dan 5 bilangan prima.
b. Hendri mengkonsumsi vitamin dan berolahraga setiap hari.
c. Semua siswa berada di dalam kelas dan belajar.
Jawab:
a. 2 + 3 ≠ 5 atau 5 bukan bilangan prima.
b. Hendri tidak mengkonsumsi vitamin atau tidak berolah raga setiap hari.
c. Tidak semua siswa berada didalam kelas atau tidak semua siswa belajar.

2. Negasi dari suatu Disjungsi


Perhatikan pernyataan berikut:
p : Rani pergi ke sekolah
q : Rani bermain di rumah Ima
maka p⋁q : Rani pergi ke sekolah atau bermain di rumah Ima.

Keadaan yang dinyatakan disjungsi di atas adalah Rani melakukan salah satu atau kedua
kegiatan tersebut, yaitu Rani pergi ke sekolah atau bermain di rumah Ima. Ingkaran dari
pernyataan ini adalah “Rani tidak pergi ke sekolah dan tidak bermain di rumah Ima”, yang
menyatakan Rani tidak melakukan satu pun dari kegiatan di atas.

Secara umum, negasi pernyataan p⋁q adalah ~p⋀~q, atau ditulis


24
~( p⋁q) ≡ ~p⋀~q.
Kebenaran ekuivalensi kedua pernyataan dapat dtunjukkan table nilai kebenaran berikut:

p q ~p ~q p⋁q ~(p⋁q) ~p⋀~q


B B S S B S S
B S S B B S S
S B B S B S S
S S B B S B B

Nilai kebenaran pada dua kolom terakhir adalah ekuivalen atau setara, sehingga dapat
disimpulkan bahwa negasi dari pernyataan disjungsi p⋁q adalah ~p⋀~q.

Berdasarkan pembahasan pada negasi konjungsi dan negasi disjungsi dapat disimpulkan
bahwa:
 ~(p⋀q)≡ ~p⋁~q
 p⋁q ≡ ~p⋀~q
Kedua aturan tersebut disebut hukum De Morgan.

3. Negasi dari suatu Implikasi


Perhatikan implikasi berikut :
p : Matahari bersinar cerah.
q : Hari ini tidak hujan
p⇒q :Jika matahari bersinar cerah, maka hari ini tidak hujan.

Keadaan yang dinyatakan implikasi di atas adalah jika matahari bersinar cerah terjadi,
maka hariini tidak terjadi hujan. Ingkaran (negasi) pernyataan yang bertentangan dengan
pernyataan ini adalah “Matahari bersinar cerah dan hari ini hujan”.
Secara umum negasi pernyataan p⇒q adalah p⋀~q, atau ditulis p⇒q ≡ p⋀~q.
Nilai kebenarannya dapat dilihat pada table berikut:

p q ~q p⇒q ~(p⇒q) p⋀~q


B B S B S S
B S B S B B
S B S B S S
S S B B S S

4. Negasi dari suatu Biimplikasi


Pernyataan bersyarat ganda seperti “Sudut suatu segitiga sama besar jika dan hanya jika
segitiga itu sama sisi” merupakan pernyataan biimplikasi. Bagaimana negasi dari suatu
pernyataan biimplikasi? Secara umum, negasi pernyataan p⇔q adalah ~p⇔q atau p⇔~q,
ditulis ~(p⇔q)≡~p⇔q atau ~(p⇔q)≡p⇔~q .
Nilai kebenaran ekuivalensi kedua pernyataan ini dapat dilihat pada table berikut:

p q ~p ~q p⇔q ~(p⇔)q ~p⇔q p⇔~q


B B S S B S S S
B S S B S B B B
S B B S S B B B
S S B B B S S S
25
Perhatikan tabel berikut:

~(p⋀q ~(p⋁q ~(p⇒q


~(p⇔q)
) ) )
~ ~ p⋀ p⋁ p⇒ p⇔ (p⋀~q)⋁(q⋀~p
p q ~p⋁~q ~p⋀~q p⋀~q q⋀~p
p q q q q q )
B B S S B S B S B S S B S
B S S B S B B S S B S S B
S B B S S B B S B S B S B
S S B B S B S B B S S B S

Dapat diambil kesimpulan bahwa:


 ~(p⋀q) ≡ ~p⋁~q
 ~(p⋁q) ≡ ~p⋀~q
 ~(p⇒q) ≡q⋀~p
 ~(p⇔q)≡ (p⋀~q)⋁(q⋀~p)

LEMBAR KERJA SISWA 3


Kerjakan soal-soal berikut !
1. Tentukan negasi dari pernyataan majemuk berikut :
2
a. Himpunan penyelesaian dari x −4 x−12=0 adalah 6 atau -2.
b. Mangga mengandung vitamin A dan C.
c. Siswa SMK dapat langsung bekerja dan dapat melanjutkan di perguruan tinggi.
d. Setiap WNI yang berumur 17 tahun atau sudah menikah wajib memiliki KTP.
e. Segitiga sama kaki jika dan hanya jika memiliki panjang sisi yang sama.
f. Jika 3 bilangan prima, maka 3 bilangan ganjil.
g. Jika saya lulus ujian, maka saya langsung bekerja atau kuliah.
h. Jika saya seorang teknisi komputer, maka saya harus memiliki komputer.
i. Jika ada binatang berkaki empat, maka ayam berkaki empat.
j. Mata pencaharian sebagian besar penduduk Indonesia, bertani dan berdagang.
2. Diketahui p adalah pernyataan bernilai benar, q bernilai salah, dan r bernilai benar.
Tentukan nilai kebenaran dari pernyataan berikut :
a. ∼p ⋀ q
b. ∼p ⋀ ∼q
c. (r ⋀ ∼q) ⋁ ∼r
d. (p ⋀ ∼r) ⇔ q
3. Jika p pernyataan bernilai salah, q bernilai benar dan r bernilai benar, tentukanlah nilai
kebenaran dari pernyatan majemuk berikut :
a. ∼(p ⇔ ∼q) ⋀ ∼r.
b. (∼p ⇒ r) ⋀ (p ⋁ ∼q).
c. (q ⋁ ∼p) ⇔ (∼p ⇒ r)
d. {(∼p ⋁ q) ⋁ (∼r ⇒ q)} ⇔ p
e. (r ⇔ ∼q) ⋀ ∼p.

26
D. INVERS, KONVERS DAN KONTRAPOSISI.
Definisi:
Konvers dari implikasi p ⇒ q adalah q ⇒ p
Invers dari implikasi p ⇒ q adalah ~p ⇒ ~q
Kontraposisi dari implikasi p ⇒ q adalah ~q ⇒ ~p
Ingkaran dari implikasi p ⇒ q adalah p ⋀ ∼q

Perhatikan Tabel nilai kebenaran berikut :

implikasi konvers invers kontraposisi ingkaran


p q ~p ~q p⇒q q⇒p ~p⇒~q ~q⇒~p p⋀~q
B B S S B B B B S
B S S B S B B S B
S B B S B S S B S
S S B B B B B B S

ekuivalen

ekuivalen

Saling ingkar

Dari tabel di atas dapat diambil kesimpulan, bahwa:


 Nilai kebenaran implikasi ekuivalen dengan nilai kebenaran kontraposisi,
p⇒q≡~q⇒~p.
 Nilai kebenaran konvers ekuivalen dengan nilai kebenaran invers, q⇒p≡ ~p⇒~q

LEMBAR KERJA SISWA 4


Kerjakan soal-soal berikut !
1. Buatlah konvers dari implikasi berikut :
a. Jika ABCD persegi panjang maka AC = BD.
2
b. Jika x bilangan genap maka x habis dibagi 4.
2. Buatlah invers dari implikasi berikut:
a. Jika guru datang maka semua murid senang.
b. Jika hujan maka matahari tidak bersinar.
3. Buatlah kontraposisi dari implikasi berikut:
a. Jika harga barang naik maka permintaan berkurang.
b. Jika suatu usaha koperasi tidak maju maka SHU yang diterima anggota kecil.
27
4. Tentukan, konvers, invers, kontraposisi dan negasi dari Implikasi berikut :
2
a. Jika a = 2 maka a = 4.
b. Jika semua bilangan prima ganjil, maka 2 bukan bilangan prima.
c. Santi lulus ujian hanya jika dia belajar dengan tekun.
d. 3 + 4 = 7 hanya jika 7 bukan bilangan komposit.
2
e. Jika x −36<0 maka -6 < x < 6.
f. Jika terjadi pemanasan global, maka cuaca di dunia tidak dapat diprediksi.
g. Pembangunan berjalan dengan baik hanya jika setiap orang taat membayar pajak.
2
h. Jika x −6 x+ 8≥0 , maka x ≤ 2 atau x ≥ 4.
i. Jika matahari terbenam, maka hari menjadi gelap.
j. Jika semua siswa naik kelas, maka ada guru yang tidak senang.
5. Tentukan konvers, invers, kontraposisi dan negasi dari implikasi berikut :
a. (p⋁∼r)⇒∼q
b. r ⇒(∼r⇒p)
c. (q⋁r)⇒(∼p⋀∼r)
6. Tentukan pernyataan yang senilai dari implikasi berikut :
a. Jika hari hujan, maka matahari tidak bersinar.
b. Pak Ahmad menonton sepak bola di TV pada malam hari hanya jika ada siaran
pertandingan Piala Dunia.
c. Ketinggian air laut meningkat jika terjadi pemanasan global.
d. Jika permintaan barang meningkat, maka harga barang mahal.
e. Jika 2 bukan bilangan prima, maka semua bilangan prima adalah ganjil.

E. PENARIKAN KESIMPULAN
Penarikan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan adalah bagian penting dalam logika
matematika. Biasanya kita memulai dengan pernyastaan-pernyataan tertentu yang diterima
kebenarannya dan kemudian berargumentasi untuk sampai pada konklusi (kesimpulan)
yang ingin dibuktikan. Pernyataan-pernyataan yang digunakan untuk menarik suatu
kesimpulan diasumsikan benar terjadi dan disebut premis. Suatu premis dapat berupa
aksioma yang diterima kebenarannya tanpa pembuktian, hipotesa, definisi, atau pernyataan
yang telah dibuktikan sebelumnya.
Dalam membuktikan suatu dalil atau menurunkan suatu hasil dari kebenaran-kebenaran
yang diketahui digunakan pola argumentasi, yaitu penarikan kesimpulan atau konklusi dari
beberapa pernyataan atau premis yang diketahui dengan didasarkan atas prinsip-prinsip
logika.
Kesimpulan dapat bernilai valid (sah) dan ada juga yang tidak valid (tidak sah) tergantung
dari premis-premis penyusunnya. Kesimpulan atau konklusi dikatakan berlaku atau sah,
bila konjungsi dari premis-premis berimplikasi konklusi. Sebaliknya, bila konjungsi dari

28
premis-premis tidak berimplikasi, maka kesimpulan dikatakan tidak sah. Sehingga, suatu
kesimpulan dikatakan sah bila premis-premisnya benar, maka konklusinya juga benar.
Untuk menentukan sah atau tidaknya suatu kesimpulan kita dapat menggunakan ketiga
prinsip berikut, yaitu modus ponens, modus tollens, dan silogisme.
1. Modus Ponens
Modus Ponen adalah argumentasi atau penarikan kesimpulan yang disajikan dalam
bentuk sebagai berikut :
Premis 1 : p⇒q
Premis 2 : p _
Konklusi : q
Modus ponens menyatakan apabila diketahui “Jika p maka q” benar dan p benar,
disimpulkan q benar. Keabsahan kesimpulan dari modus ponens dapat diperoleh dengan
membuktikan nilai kebenaran pernyataan “((p⇒q)⋀p)⇒q” dengan tabel nilai kebenaran.

p q p⇒q (p⇒q)⋀p ((p⇒q)⋀p)⇒q


B B B B B
B S S S B
S B B S B
S S B S B

Dapat dilihat pada tabel di atas, pernyataan ((p⇒q)⋀p)⇒q merupakan tautologi


(pernyataan yang selalu bernilai benar untuk berbagai kondisi) sehingga penarikan
kesimpulan dengan modus ponens dikatakan sah.
Contoh :
1. Premis 1 : Jika seorang menjadi pengusaha, maka ia memiliki banyak karyawan.
Premis 2 : Ahmad seorang pengusaha
Konklusi : Ahmad memiliki banyak karyawan.

2. Premis 1 : Jika n bilangan ganjil, maka n2 bilangan ganjil


Premis 2 : 5 bilangan ganjil
Konklusi : 52 merupakan bilangan ganjil

3. Premis 1 : Jika saya giat belajar maka saya lulus ujian


Premis 2 : Saya giat belajar.
Konklusi : Saya lulus ujian.

2. Modus Tollens
Modus Tollens adalah argumentasi yangdisajikan dalam bentuk sebagai berikut:
Premis1 : p⇒q
Premis 2 : ~q _
Konklusi : ~p
Modus Tollens menyatakan apabila diketahui “Jika p maka q” benar dan q tidak benar,
disimpulkan p tidak benar. Keabsahan kesimpulan modus Tollens dapat diperoleh
dengan membuktikan pernyataan “((p⇒q)⋀~q)⇒~p” dengan tabel nilai kebenaran

p q ~p ~q p⇒q (p⇒q)⋀~q ((p⇒q)⋀~q)⇒~p


B B S S B S B
B S S B S S B
S B B S B S B
29
S S B B B B B

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa pernyataan ((p⇒q)⋀~q)⇒~p merupakan


tautologi. Oleh karena itu, penarikan kesimpulan dengan modus Tollens adalah sah.
Contoh :
1. Premis 1 : Jika musim kemarau datang, maka penduduk kekurangan air.
Premis 2 : Penduduk tidak kekurangan air.
Konklusi : Musim kemarau tidak dating

2. Premis 1 : Jika suatu Negara tidak ada korupsi, maka semua penduduknya tidak
miskin.
Premis 2 : Ada penduduk Negara India yang miskin.
Konklusi : Di Negara India ada korupsi.

3. Premis 1 : Jika saya sakit, maka saya berobat ke dokter.


Premis 2 : Saya tidak berobat ke dokter.
Konklusi : Saya tidak sakit

3. Silogisme
Silogisme adalah argumentasi yang disajikan dalam bentuk sebagai berikut :
Premis 1 : p⇒q
Premis 2 : q⇒r
Konklusi : p⇒r
Silogisme menyatakan apabila “jika p maka q” benar dan “jika q maka r” benar,
disimpulkan “jika p maka r” benar. Keabsahan silogisme juga dapat dibuktikan dengan
tabel nilai kebenaran bahwa pernyataan “((p⇒q)⋀ (q⇒r)⇒(p⇒r)” merupakan
tautologi.

((p⇒q)⋀(q⇒r))⇒(p⇒r
p q r p⇒q q⇒r p⇒r (p⇒q)⋀(q⇒r)
)
B B B B B B B B
B B S B S S S B
B S B S B B S B
B S S S B S S B
S B B B B B B B
S B S B S B S B
S S B B B B B B
S S S B B B B B

Dapat dilihat pada tabel, pernyataan ((p⇒q)⋀(q⇒r))⇒(p⇒r) merupakan tautologi.


Oleh karena itu, perhatikan kesimpulan dengan silogisme adalah sah atau valid.

Contoh :
1. Premis 1 : Jika Tina pergi ke rumah nenek, maka Tina kehujanan.
Premis 2 : Jika Tina kehujanan, maka Tina masuk angin.
Konklusi : Jika Tina pergi ke rumah nenek, maka Tina masuk angin.

2. Premis 1 : Jika hari ini hujan, maka maka udara dingin.


Premis 2 : Jika udara dingin, maka saya memakai jaket.

30
Konklusi : jika hari ini hujan, maka saya memakai jaket.

3. Premis 1 : Jika hari ini hari Minggu, maka ayah tidak bekerja.
Premis 2 : Jika ayah tidak bekerja, maka kami pergi bersama.
Konklusi : Jika hari ini hari minggu, maka kami pergi bersama.
4. Premis 1 : Jika malam ini ada siaran pertandingan sepak bola, maka Rizki
menonton sampai selesai.
Premis 2 : Jika Rizki menonton sampai selesai, maka Rizki tidak tidur.
Konklusi : Jika malam ini ada siaran pertandingan sepak bola, maka Rizki tidak
tidur.

Selain argumen-argumen di atas, valid atau tidaknya suatu argument dapat diselidiki
dengan menggunakan tabel nilai kebenaran.
Seperti dijelaskan sebelumnya suatu argument dinyatakan valid jika implikasi dari
konjungsi premis-premisnya dengan konklusi merupakan suatu tautologi.
(P1 ⋀P2) ⇒ Konklusi (tautologi)
Contoh :
1. Selidikilah valid atau tidak argument berikut:
Premis 1 : Jika permintaan barang meningkat, maka harga barang mahal.
Premis 2 : Harga barang mahal.
Konklusi : Permintaan barang meningkat.

Jawab:
Misal, p : “Jika permintaan meningkat” dan q : “Harga barang mahal, maka dapat
ditulis
Premis 1 : p⇒q
Premis 2 : q _
Konklusi : p
Nilai kebenaran argumen atau penarikan kesimpulan di atas dapat dibuktikan
dengan tabel nilai kebenaran dari pernyataan ((p⇒q)⋀q)⇒p.

(p⇒q)⋀
p q p⇒q ((p⇒q)⋀q)⇒p
q
B B B B B
B S S S B
S B B B S
S S B S B

Dengan tabel nilai kebenaran diketahui bahwa ((p⇒q)⋀q)⇒p bukan tautologi,


maka penarikan kesimpulandi atas tidak sah atau tidak valid.

2. Selidikilah valid atau tidak argumen berikut :


Premis 1 : Ibukota Inggris adalah London atau New York.
Premis 2 : Ibukota Inggris adalah London.
Konklusi : Ibukota Inggris bukan New York.

Jawab :
Misal p : Ibukota Inggris adalah London, dan q : Ibukota Inggris adalah New York,
maka dapat ditulis :
31
Premis 1 : p⋁q
Premis 2 : p
Konklusi : ~q

Tabel nilai kebenaran ((p⋁q)⋀p)⇒~q.

p q ~q p⋁q (p⋁q)⋀p ((p⋁q)⋀p)⇒~q


B B S B B S
B S B B B B
S B S B S B
S S B S S B

Dapat dilihat pada tabel di atas, pernyataan ((p⋁q)⋀p)⇒~q bukan tautologi, maka
penarikan kesimpulan di atas tidak valid.

LEMBAR KERJA SISWA


Kerjakan soal-soal berikut !
1. Buatlah kesimpulan yang sah dari premis-premis yang diketahui berikut:
a. P1 : Jika seekor binatang suka makan daging, maka itu binatang buas.
P2 : Buaya suka makan daging.

b. P1 : Jika terjadi bulan purnama, maka permukaan air laut naik.


P2 : Permukaan air laut tidak naik.

c. P1 : Jika lampu merah menyala, maka lalu lintas berhenti.


P2 : Lalu lintas tidak berhenti.

d. P1 : Jika saya lulus SMK, maka saya akan bekerja sebagai tenaga teknisi.
P2 : Saya tidak bekerja sebagai teknisi.

e. P1 : Jika minyak tanah langka, maka harga naik.


P2 : Harga tidak naik.

f. P1 : Jika n bilangan ganjil, maka n2 bilangan ganjil.


P2 : Jika n2 bilangan ganjil maka n2 + 1 bilangan genap.

g. P1 : Setiap perokok tidak sehat.


P2 : Budi tidak sehat.

h. P1 : Jika harga naik, maka barang yang ditawarkan naik.


P2 : Barang yang ditawarkan tidak naik

2. Selidikilah argumen di bawah ini, sah atau tidak dengan tabel kebenaran !
a. P1 : Jika Santi rajin belajar, maka ia akan menjadi pintar.
P2 : Santi pintar
∴ Santi rajin belajar.

32
b. P1 : Jika di Indonesia tidak ada korupsi, maka semua penduduknya tidak miskin.
P2 : Ada penduduknya yang miskin.
∴ Di Indonesia masih ada korupsi.

c. P1 : Jika harga BBM naik, maka harga barang naik.


P2 : Harga barang tidak naik
∴ Harga BBM tidak naik

d. P1 : Jika seorang pecandu rokok, maka badannya tidak sehat.


P2 : Gunawan badannya tidak sehat
⸫ : Gunawan seorang pecandu rokok

e. P1 : p ⇒ q
P2 : ∼q
∴p

f. P1 : ∼p ⋁ q
P2 : p ⇒ q
∴q

g. P1 : p ⇒ ∼q
P2 : ∼q ⇒ ∼r
∴ ∼r

h. P1 : ∼p ⇒ ∼q
P2 : q ⇒ ∼r
∴ ∼p ⇒ ∼r

EVALUASI AKHIR BAB


I. Pilihlah jawaban yang paling tepat !
1. Dari pernyataan berikut yang bernilai logika benar adalah ....
a. 7 + 7 = 14 dan 5 + 5 = 25.
b. Jika 2 + 2 = 4 maka 8 adalah bilangan prima.
c. 4 + 4 = 16 atau Solo ibu kota Jawa Tengah.
d. 2 + 3 = 5 jika dan hanya jika 4 ⤬ 3 = 7.
e. Jika 2 + 5 = 10 maka 7 ⤬ 7 = 49.
2. Pernyataan berikut yang bernilai salah adalah . . . .
a. 6 + 5 = 11 dan 32 = 9
b. 6 merupakan bilangan komposit atau 1 bilangan prima

c. 62 = 36 dan 6 merupakan bilangan irrasional
d. 2 bilangan genap atau 2 bilangan prima
e. Jika 53 = 15 maka 35 juga hasilnya 15
3. Nilai kebenaran tanbel berikut adalah . . . .

p q ∼p → q a. BBSS
b. BBSB 33
c. BSBB
d. BBBS
e. SBBB
B B
B S
S B
S S

4. Diberikan tiga pernyataan masing-masing adalah p, q, dan r. Jika p dan q pernyataan yang
bernilai benar dan negasi dari pernyataan “p →q” benar maka di antara pernyataan berikut
ini yang benar adalah . . . .
a. ∼p → r
b. q → ∼p
c. r ∨ ∼p
d. r →∼p
e. (p ∧ ∼r) ↔ (r ∨ q)
5. Jika p pernyataan bernilai benar dan q bernilai salah, pernyataan majemuk di bawah ini
bernilai benar, kecuali . . . .
a. p ∨ q
b. p ∧ ∼q
c. ∼p ⇒ q
d. ∼p ∧ p
e. ∼(p ⇒ q)
6. Jika p pernyataan bernilai benar dan q juga bernilai benar maka pernyataan berikut yang
bernilai benar adalah . . . .
a. (p ∨ ∼q) → (∼p ∧ ∼q)
b. (p ∧ q) → ∼q
c. (∼p ∨ ∼q) → ∼q
d. (p ∨ q) ∧ ∼q
e. (p ∧ q) → ∼p
7. Jika p : Alfa motor dua tak dan q : Alfa produk Yamaha
Pernyataan yang setara dengan ∼(p ∧ q) adalah . . . .
a. Alfa bukan motor dua tak dan Alfa bukan produk Yamaha
b. Alfa bukan motor dua tak atau Alfa produk Yamaha
c. Alfa motor dua tak atau Alfa bukan produk Yamaha
d. Alfa bukan produk Yamaha jika Alfa bukan motor dua tak
e. Alfa bukan motor dua tak atau Alfa bukan produk Yamaha
8. Ingkaran (negasi) dari pernyataan “Ada montir yang tidak berpendidikan” adalah . . . .
a. Ada montir yang berpendidikan
b. Semua montir tidak berpendidikan
c. Montir kurang berpendidikan
d. Semua montir berpendidikan.
e. Tidak ada montir yang berpendidikan
9. Negasi dari pernyataan “Tidak seorang pun siswa SMK yang tidak prakerin” adalah . . . .
a. Tidak seorang pun siswa SMK prakerin
b. Semua siswa SMK prakerin
c. Semua siswa SMK tidak prakerin
d. Beberapa siswa SMK tidak prakerin
e. Beberapa siswa SMK prakerin
10. Negasi dari pernyataan “Untuk setiap nilai x berlaku x2 = x · x” adalah . . . .
a. Semua nilai x berlaku x2 = x · x
b. Sebagian nilai x berlaku x2 = x · x
c. Setiap nilai x tidak berlaku x2 = x · x
d. Ada nilai x yang tidak berlaku x2 = x · x
e. Ada nilai x yang berlaku x2 = x · x
11. Pernyataan berikut yang bernilai benar adalah . . . .
a. 108 habis dibagi 3 dan 21 bilangan prima
b. 23 < 7 dan 24 = 6

34
c. √ 169 = 12 atau 11 2
= 144
d. Jika 7 bilangan prima maka 4 = 4√
e. Jika belah ketupat mempunyai satu sumbu simetri, maka luas layang-layang sama
dengan diagonal pertama kali diagonal kedua.
12. Negasi dari pernyataan “Jika biaya sekolah gratis, maka semua penduduk Indonesia pandai”
adalah . . . .
a. Biaya sekolah gratis dan semua penduduk Indonesia pandai.
b. Biaya sekolah gratis atau ada penduduk Indonesia yang pandai.
c. Biaya sekolah gratis dan ada penduduk Indonesia yang tidak pandai.
d. Jika sekolah gratis, maka ada penduduk Indonesia pandai.
e. Jika sekolah gratis, maka penduduk Indonesia tidak pandai.
13. Negasi dari pernyataan “Jika x > 2 maka y < 4” adalah . . . .
a. x < 2 dan y < 4
b. x ≤ 2 dan y ≤ 4
c. x > 2 dan y < 4
d. x ≥ 2 dan y ≤ 4
e. x > 2 dan y ≥ 4
14. Invers dari pernyataan “Jika 3 ⤬ 5 = 15 maka 3 + 5 = 8” adalah . . . .
a. Jika 3 + 5 = 8 maka 3 ⤬ 5 = 15
b. Jika 3 + 5 ≠ 8 maka 3 ⤬ 5 = 15
c. Jika 3 + 5 ≠ 8 maka 3 ⤬ 5 ≠ 15
d. Jika 3 ⤬ 5 = 15 maka 3 + 5 ≠ 8
e. Jika 3 ⤬ 5 ≠ 15 maka 3 + 5 =8
15. Konvers dari pernyataan ∼p → r adalah . . . .
a. p → r
b. ∼r → p
c. r → ∼p
d. p → ∼r
e. ∼p → ∼r
2 4
16. Pernyataan di bawah ini yang ekuivalen dengan “Jika log 3=a maka log 81=2 a “
adalah . . . .
2
a. Jika log 3≠a maka 4 log 81≠2 a
4 2
b. Jika log 81=2 a maka log 3=a
4 2
c. Jika log 81≠2 a maka log 3≠a
2
d. log 3=a atau 4 log 81=2 a
4
e. log 81≠2 a atau2 log 3=a
17. Pernyataan majemuk “Eko anak yang rajin dan pandai” ekuivalen dengan pernyataan. . . .
a. Eko anak yang tekun dan disiplin
b. Tidak benar bahwa Eko anak yang tidak rajin atau tidak pandai
c. Eko bukan anak yang rajin atau bukan anak pandai
d. Jika Eko anak yang rajin maka ia pandai
e. Jika Eko pandai maka ia anak yang rajin.
18. Ingkaran untuk kontraposisi dari p ⇒ q adalah . . . .
a. ∼q ∨ p
b. q ∧ p
c. p ∨ ∼q
d. ∼q ∧ p
e. q ⇒ p
19. “Semua siswa SMK Teknik pandai menyetir mobil” ingkarannya adalah . . . .
a. Setiap siswa SMK Teknik tidak pandai menyetir mobil.
b. Tidak benar bahwa siswa SMK Teknik pandai menyetir mobil.
35
c. Ada siswa SMK Teknik yang tidak pandai menyetir mobil
d. Beberapa siswa SMK Teknik yang pandai menyetir mobil
e. Ada siswa SMK Teknik yang pandai menyetir mobil.
20. Perhatikan argumen berikut :
1) p → q (B) 2) p → q (B) 3) p → q (B)
∼p (B) ∼q (B) p (B)
Jadi ∼q (B) Jadi ∼p (B) Jadi ∼q(B)
Dari penarikan argumen di atas yang sah adalah . . . .
a. 1)
b. 2)
c. 3)
d. 1) dan 2)
e. 2) dan 3)

II. Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan tepat !


21. Manakah yang merupakan pernyataan dan bukan pernyataan? Jika pernyataan tentukan
nilai kebenarannya !
a. x + 8 = -2
b. 5(7 – 3) = 20
c. Semua logam adalah benda cair
d. -9 lebih besar dari -2
22. Tentukan nilai kebenaran dari pernyataan-pernyataan berikut :
2
a. Jika x −2 x−3=0 persamaan kuadrat maka akar-akarnya x = -1 dan x = 3
b. 7 bilangan bulat dan -7 bilangan adalah bilangan ganjil
c. Sapi binatang ternak jika dan hanya jika sapi pemakan daging.
23. Carilah konvers, invers, kontraposisi dan negasi dari pernyataan berikut :
a. Jika bilangan berakhir nol, maka bilangan itu habis dibagi 5.
b. Jika dua garis saling tegak lurus, maka dua garis itu membentuk sudut siku-siku.
c. 5 bukan bilangan genap hanya jika 5 bukan bilangan ganjil.
d. Jakarta berada di Jawa Tengah hanya jika Jakarta bukan ibukota Indonesia.
24. Tariklah kesimpulan dari premis-premis berikut:
a. P1 : Jika Edy tinggal di Surakarta maka ia penduduk Jawa Tengah
P2 : Edy tinggal di Surakarta
b. P1 : Jika ada gula maka ada semut
P2 : Tiada seekor semut pun di situ
25. Kajilah sahih tidaknya argumen di bawah ini.
a. p→ q
∼r → ∼q
Jadi, p → r
b. ∼p ∨ q
p .
Jadi , q

36
37

Anda mungkin juga menyukai