Anda di halaman 1dari 15

Makalah Dasar Dasar Matematika SD

tentang
“Logika Matematika”

Disusun oleh: kelompok 2:


 Aisyah Gusneli
 Aisyifa Ramadani
 Bella Santika
 Edyva al adzanna
 Finna Nurrahma
 Melfira sarki
 Nabilla putri Rahmatillah
 Noni pratiwi
 Pira Cornelia
 Rafina Suciwanisa
 Raydatul jamila
 Salsa Bila denisa
 Tiara Utari
 Ulfa Ramadhani
 Wahyuni Akmiyanti
 Yenika Khairunisa

Seksi: 20 BB 04
Dosen Pembimbing: Yarisda Ningsih S.pd, M.pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGRI PADANG
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena telah
memberikan kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini.Atas
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesakan makalah yang berjudul “Logika
Matematika”
Makalah Logika Matematika disusun guna memenuhi tugas ibu Yarisda Ningsih
S.Pd,M.Pd pada bidang studi Dasar Dasar Matematika SD di UNIVERSITAS
NEGERI PADANG.Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca tentang makalah ini.
Kami mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada ibu selaku dosen
dasar-dasar matematika sd.Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah ilmu
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang kami tulis.Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Oeh karena itu,
kami menerima kritik dan saran yang akan membangun makalah ini menjadi lebih
baik.

Padang, september 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C.Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Logika Matematika
B.Membedakan Pernyataan dan Bukan Pernyataan
C. Menjelaskan Perbedaan Pernyataan Majemuk dan Pernyataan Tunggal.
D.Menunjukkan Operasi Monar
E.Membedakan Operasi Biner yang Berkenaan Dua Pernyataan
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Suatu kenyataan yang tidak dapat dibantah bahwa logika,argumentasi sangat sering
digunakan dalam kehidupan nyata sehari-hari.di dalam mata kuliah matematika maupun
mata kuliah lainya. Dalam arti luas, logika adalah suatu cabang yang mengkaji penurunan-
penurunan kesimpulan yang shahih. Karenanya logika sangat berguna bagi mahasiswa,
disamping dapat meningkatkan daya nalar atau proses berfikir yang terjadi disaat
menurunkan dan menarik kesimpulan dari pernyataan yang diketahui benar atau dianggap
benar,namun dapat diaplikasikan di dalam kehidupan nyata mereka sehari-hari. Tujuan
pembelajaran logika matematika pada dasarnya adalah agar para mahasiswa dapat
menggunakan aturan-aturan dasar logika matematika untuk menarik kesimpulan.

Oleh karena itu, kompetensi yang hendak dicapai adalah agar kita meiliki kemampuan dan
keterampilan dalam hal mengembangkan dan memanfaatkan logika yang dimilki serta
menambah pengetahuan tentang mata kuliah ini.

B.Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan logika matematika?
2. Apa yang dimaksud dengan pernyataan?
3. Apa yang dimaksud dengan pernyatan majemuk?
4. Apa yang dimaksud dengan pernyataan tunggal?
5. Apa yang di maksud dengan operasi monar(operasi uner)?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian logika
2. Untuk mengetahui pengertian pernyataan
3. Untuk mengetahui pengertian pernyataan majemuk
4. Untuk mengetahui pernyataan tunggal
5. Untuk mengetahui pengertian operasi monar(operasi uner)
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Logika Matematika


Logika matematika merupakan salah satu materi pelajaran matematika yang merupakan
gabungan dari ilmu logika dan ilmu matematika. Logika berasal dari bahasa yunani (logos),
dapat diartikan sebagai hasil pertimbangan akal atau pikiran yang dinyatakan lewat kata atau
bahasa. Sedangkan jika diartikan secara sistematis, logika dapat dianalisis berdasarkan nilai-nilai
kebenaran.
Logika matematika merupakan salah satu ilmu matematika yang banyak di aplikasikian dalam
kehidupan sehari-hari. Seperti contohnya dalam bidang kepolisian, ilmu ini digunakan untuk
menganalisis kasus sedangkan dalam dunia komputer ilmu logika matematika di terapkan
sebagai media penarik kesimpulan.

B.Membedakan pernyataan dan bukan pernyataan

Pernyataan dan bukan pernyataan

Pada dasarnya, pernyataan merupakan suatu kalimat yang bernilai benar atau pun salah, namun
tidak keduanya. Sedangkan, suatu kalimat dikatakan bukan pernyataan jika kita tidak dapat
menentukan apakah kalimattersebut benar atau salah atau mengandung pengertian relatif. Di
dalam logika matematika terdapatdua jenis pernyataan, yaitu pernyataan tertutup dan pernyataan
terbuka. Pernyataan tertutup merupakan pernyataan yang sudah bias dipastikan nilai
kebenarannya sedangkan pernyataan terbuka yaitu pernyataan yang belum bias dipastikan nilai
kebenarannya.

Contoh:

 8 + 2 = 10 (pernyataan tertutup yang bernilai benar)


 4 × 6 = 20 (pernyataan tertutup yang bernilai salah)
 5a + 10 = 40 (pernyataan terbuka, karena harus dibuktikan kebenarannya)
 Jarak Jakarta-Bogor adalahdekat (bukan pernyataan, karena dekat itu relatif)

C.Menjelaskan perbedaan pernyataan majemuk dan pernyataan tunggal

1. Pernyataan Tunggal
Pernyataan Tunggal adalah pernyataan yang berdiri sendiri atau tidak mempunyai
kalimat penghubung.
Contoh :
1. Sepeda motor memiliki dua buah roda.
2. Kota Padang adalah ibu kota dari provinsi Sumatera Utara.

2. Pernyataan Majemuk
Pernyataan Majemuk adalah gabungan dar idua atau lebih pernyataan menjadi
pernyataan baru atau mengandung arti yang baru dan memiliki kata penghubung.
Kata penghubung yang digunakan adalah “dan”, “atau”, “jika…..maka.....” dan “jika dan
hanya jika”. Lambang kata-kata penghubung tersebut dapat dilihat pada daftar sebagai berikut :

Kata Penghubung Lambang


dan Λ
atau V
jika-maka =>
jika dan hanyajika <=>

Penggunaan Kata Penghubung yang membentuk Pernyataan Majemuk adalah sebagai


berikut:

a). Negasi atau Ingkaran


Negasi suatu pernyataan adalah suatu pernyataan yang bernilai salah apabila pernyataan
semula bernilai benar, dan bernilai benar apabila pernyataan semula bernilai salah.
Negasi dilambangkan dengan tanda “~”.
TabelNegasi.
a ~a ~(~a)
B S B
S B S

Contoh :
1. a = 3 x 5 = 15
~a = Tidakbenar 3 x 5 = 15
2. a = Tabungmemilikiduabuahlingkaran.
~a = Tidakbenartabungmemilikiduabuahlingkaran.

b). Konjungsi

Dua pernyataan a dan b bernilai benar hanya apabila dua pernyataan a dan b tersebut
masing-masing bernilai benar. Jika salah satu atau kedua-duanya bernilai salah, maka pernyataan
tersebut akan bernilai salah.
Konjungsi menggunakan kata hubung “dan” yang dilambangkan “Λ”. Maka konjung i
pernyataan a dan b adalah aΛb.

TabelKebenaranKonjungsi
a b aΛb
B B B
B S S
S B S
S S S

c). Disjungsi
Dua pernyataan a dan b bernilai salah hanya apabila dua pernyataan a dan b tersebut
masing-masing bernilai salah. Jika salah satu atau kedua-duanya bernilai benar, maka pernyataan
tersebut bernilai benar pula.
Disjungsi menggunakan kata penghubung “atau” yang dilambangkan “V”. maka
disjungsi pernyataan a dan b adalah aVb.

TabelKebenaranDisjungsi
a b aVb
B B B
B S B
S B B
S S S

Contoh :
1. u = 5 adalah bilangan prima. (B)
w = 18 terbagi habis oleh 8. (S)
uVw = 5 adalah bilangan prima atau 17 terbagi habis oleh 8. (B)
2. p = Sebuah segitiga mempunyai empatsisi. (S)
q = Sebuah segiempat mempunyai lima diagonal. (S)
pVq = Sebuah segitiga mempunyai empat sisi atau sebuah segiempat mempunyai lima
diagonal. (S)

d). Implikasi

Suatu implikasi bernilai salah hanya apabila pendahulunya atau kalimat sebelumnya
bernilai benar dan pengikutnya atau kalimat selanjutnya bernilai salah.
Implikasi menggunakan kata penghubung “jika….maka….” yang dilambangkan “=>” ,
maka implikasi pernyataan a dan b adalah a=>b.

TabelKebenaranImplikasi.

a b a=>b
B B B
B S S
S B B
S S B
Contoh :
1. a = 9 adalah suatu bilangan kuadrat. (B)
b = 6 mempunyai dua factor prima. (B)
a=>b = Jika 9 adalah suatu bilangan kuadrat maka 6 mempunyai dua faktor prima. (B)
2. c = Semarang ibukota provinsi Jawa Tengah. (B)
d = Rian adalah Walikota Palembang. (S)
c=>d = Jika Semarang ibukota provinsi Jawa Tengah maka Rian adalahWalikota Palembang.
(S)

e). Biimplikasi

Nilai kebenaran dari “a<=>b” (biimplikasi) adalah bernilai benar, hanya apabila nilai
kebenaran dari a samadengan nilai kebenaran dari b, dan bernilai salah apabila nilai kebenaran
dari a berlainan dengan nilai kebenarandari b.
Biimplikasi menggunakan kata penghubung “jika dan hanya jika” yang dilambangkan
“<=>”, maka biimplikasi pernyataan a dan b adalah a<=>b.

TabelKebenaranBiimplikasi.
a b a=>b b=>a (a=>b)Λ(b=>a) a<=>b
B B B B B B
B S S B S S
S B B S S S
S S B B B B

Contoh :
1. a = 8 + 7 = 15. (B)
b = 15 > 2 + 8. (B)
a<=>b = 8 + 7 = 15 jika dan hanyajika 15 >2 + 8. (B)

2. p = 3log125=5. (B)
q = 53 = 125. (B)
p<=>q = 3log125=5 jika dan hanyajika 53 = 125. (B)

D. Menunjukkan Operasi Monar (OperasiUner)

Operasi Uner adalah operasi yang hanya berkenaan dengan satu unsur, yaitu pernyataanlah sebagai
unsurnya. Dalam logika matematika terdapat opera siuner (monar) yaitu operasi negasi, atau disebut
pula operasi penyangkalan/ ingkaran. Nilai kebenaran negasi sebuah pernyataan adalah kebalikan dari
nilai kebenaran yang dimiliki oleh pernyataan tersebut.

Contoh negasi operasi uner  p : 4 + 4 = 16, maka∼ p : 4 + 4 ≠ 16 ∼ p : Tidak benar 4 + 4 = 16 τ(p) = S


dan τ(∼ p) = B  q : x2 ≥ 0, x R, maka∼ q : x 2 < 0, x R ∼ q : Tidak benar bahwa x 2 ≥ 0, x R τ(q) = B dan τ(∼
q) = S

E. Membedakan Operasi Biner yang berkenaan dengan dua pernyataan


Operasi biner adalah operasi yang berkenaan dengan dua unsur. Dalam matematika yang termasuk
operasi biner diantaranya ;penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian. Dalam logika
matematika, operasi biner berkenaan dengan dua pernyataan. Ada 4 macam operasi biner yang akan
kitapelajari, yaitu : 1. Operasi Konjungsi 2. Operasi Disjungsi 3. Operasi Implikasi 4. Operasi Biimplikasi

F. Penarikan kesimpulan pernyataan

Penarikan kesimpulan adalah menarik kesimpulan dari premis-premis yang ada sehingga
didapatkan kesimpulan yang bernilai benar secara logika. Dalam ilmu logika informatika /
logikamatematika / matematika diskrit dikenal beberapa cara penarikan kesimpulan, di
antaranya:

1.     Modus Ponens


2.     Modus Tollens
3.     Penambahan Dusjungsi
4.     Penyederhanaan Konjungsi
5.     Silogisme Disjungsi
6.     Silogisme Hipotesis
7.     Dilema

Berikutpenjelasannya:

MODUS PONENS

Modus ponens adalah metode penarikan kesimpulan apabila ada pernyataan "p → q" dan
diketahui "p" maka bias ditarik kesimpulan "q".

    Contoh dalam kalimat:


    p                    : Hari ini hari Senin.
    q                    : Saya belajar Matematika Diskrit.
    p → q            : Jika hari ini hari Senin maka saya belajar Matematika Diskrit.
    p                    : Hari ini hari Senin.
    kesimpulan(q) : Saya belajar Matematika Diskrit.

    Tabel kebenaran modus ponens ((p → q) ʌ p) → q :


tabel 1: tabelkebenaran modus ponens

MODUS TOLLENS

Modus tollens adalah metode penarikan kesimpulan apabila ada pernyataan "p → q" dan
diketahui "-q" maka bias ditarik kesimpulan "-p".

    Contoh dalam kalimat:


    p                     : Hari ini hari Senin.
    q                     : Saya belajar Matematika Diskrit.
    p → q             : Jika hari ini hari Senin maka saya belajar Matematika Diskrit.
    -q                    : Saya tidak belajar Matematika Diskrit.
    kesimpulan(-p) : Hari ini bukan hari Senin.

    Tabel kebenaran modus tollens ((p → q) ʌ -q) → -p:

tabel 2: tabelkebenaran modus tollens

PENAMBAHAN DISJUNGSI
Penarikan kesimpulan dengan menambahkan disjungsi didasarkan pada fakta yakni jika
suatu kalimat dihubungkan dengan "v" maka kalimat itu akan bernilai benar jika sekurang-
kurangnya salah satu komponennya bernilai benar.

    Contoh dalam kalimat:


    p                           : Saya mengambil matakuliah LogikaMatematika.
    q                           : Saya mengambil matakuliah Kalkulus.
    kesimpulan (p v q) : Saya mengambil mata kuliah Logika Matematika atau Kalkulus.
    Tabel kebenaran penambahan disjungsi (p ʌ q) → (p v q)

tabel 3: tabelkebenaranpenambahandisjungsi
  

PENYEDERHANAAN KONJUNGSI

Jika suatu kalimat dihubungkan dengan "ʌ" maka dapat diambil salah satu komponennya
secara khusus.

    Contoh dalam kalimat:


    p ʌ q                     : Saya mengambil mata kuliah Logika Matematika dan Kalkulus.
    kesimpulan1(p)      : Saya mengambil mata kuliah Logika Matematika.
    kesimpulan2(q)      : Saya mengambil mata kuliah Kalkulus.

    Tabel kebenaran penyederhanaan konjungsi (p ʌ q) → p atau (p ʌ q) → q

tabel 4: table kebenaran penyederhanaan konjungsi

SILOGISME DISJUNGSI

Silogisme disjungsi adalah penarikan kesimpulan dimana jika diberikan dua pilihan "p" atau
"q" sedangkan "q" tidak dipilih maka kesimpulannya yang dipilih adalah "p".

    Contoh kalimat:


    p v q              : Bulan ini saya akan mudik ke Yogyakarta atau pergike Bali.
    - q                  : Bulan ini saya tidak pergike Bali.
    kesimpulan(p) : Bulan ini saya mudik ke Yogyakarta.
    Tabel kebenaran silogisme disjungsi ((p v q) ʌ -q) → p  atau ((p v q) ʌ -p) → q

tabel 5: table kebenaran silogis medisjungsi

SILOGISME HIPOTESIS

Silogisme Hipotesis adalah jika diketahui "p → q" dan "q → r" maka kesimpulannya "p →
r".

    Contoh kalimat:


    p                            : Saya belajar.
    q                            : Saya bias mengerjakan soal.
    r                             : Saya lulus ujian.
    p → q                    : Jika saya belajar maka saya akan bias mengerjakan soal.
    q → r                     : Jika saya bias mengerjakan soal maka saya lulus ujian.
    kesimpulan (p → r) : Jika saya belajar maka saya lulus ujian.

    Tabel kebenaran silogisme hipotesis (p → q) ʌ (q → r) → (p → r).

tabel 6: tabelkebenaransilogismehipotesis

DILEMA

Dilema adalah penarikan kesimpulan jika diketahui "p v q" dan "p → r" dan "q → r" maka
kesimpulannya adalah "r".

    Contoh kalimat:


    p                   : Hari ini Rizki ulang tahun.
    q                   : Kemarin Bambang juara LKS nasional.
    r                    : Saya akan ditraktir makan bakso.
    p v q              :  Hari ini Rizki ulang tahun atau Kemarin Bambang juara LKS nasional.
    p → r            : Jika hari ini Rizki ulang tahun maka saya akan ditraktir makan bakso.
    q → r            : Jika kemarin Bambang juara LKS nasional saya akan ditraktir makan bakso.
    kesimpulan(r) : Saya akan ditraktir makan bakso.

    table kebenaran dilema ((p v q) ʌ (p → r) ʌ (q → r)) → r

tabel 7: tabel kebenaran dilema


BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Logika matematika merupakan salah satu materi pelajaran matematika yang merupakan
gabungan dari ilmu logika dan ilmu matematika. Logika berasal dari bahasa yunani (logos),
dapat diartikan sebagai hasil pertimbangan akal atau pikiran yang dinyatakan lewat kata atau
bahasa. Sedangkan jika diartikan secara sistematis, logika dapat dianalisis berdasarkan nilai-nilai
kebenaran.
Pernyataan yaitu kalimat yang mempunyai nilai bener atau salah, tetapi dengan pernyataan
keduanya (benar-salah)
Pernyataan majemuk adalah gabungan dari beberapa pernyataan tunggal yang di hubungkan
dengan kata hubung.
Pernyataan majemuk terbagi empat macam pernyataan, diantaranya sebagai berikut:
 Konjungsi
 Disjungsi
 Implikasi
 Biimplikasi

SARAN

Diharapkan siswa,temen pembaca dapat memahami mata pelajaran logika matematika dan
mengaplikasikanya dalam kehidupan nyata. Kami dalam menulis makalah ini menyadari masih
banyak kekurangan,oleh karena itu pembaca diharapkan memberi kriti dan saran jika
menemukan kesalahan dalam penulisan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA
http://blogditassr.blogspot.co.id/2013/01/logika- matematika-kelas-x-pernyataan.html
http://blajar-pintar.blogspot.co.id/2016/02/pernyataan-majemuk-kojungsi-disjungsi.html
http://extensainside.blogspot.co.id/2012/03/pernyataan-tunggal-dan-pernyataan.html

Anda mungkin juga menyukai