Dari ‘Aisyah Ummul Mukminin ra. berkata: “Wahai Merupakan perintah Allah
Rasul, apakah kami tidak boleh ikut berperang dan
berjihad bersama kalian?”. Maka Beliau menjawab: Memberikan pertolongan pada orang lain
“Akan tetapi (buat kalian) jihad yang paling baik dan
paling sempurna adalah haji, yaitu haji mabrur”. Maka
Mendapatkan pahala berlipat ganda
‘Aisyah ra. berkata; ”Maka aku tidak pernah
meninggalkan haji sejak aku mendengar keterangan ini
dari Rasul saw.” H.R.al-Bukhari.No. 1728. Dihilangkan kesedihan dan kesusahan
Dijanjikan surga
Jihad menuntut ilmu Keutamaan Jihad
Mendapatkan rezki meskipun wafat
Dari Anas bin Malik dia berkata; Rasul saw. bersabda:
“Barangsiapa keluar dalam rangka menuntut ilmu maka Diampuni dosanya
dia berada di jalan Allah sampai dia kembali.” H.R.at-
Tirmizi. No. 2571.
Diselamatkan dari siksa kubur
Jihad mengatakan yang benar di hadapan penguasa Jenis Jihad Aman di hari kiamat
zalim
Dari Abu Sa’id Al-Khudri ia berkata, “Rasul saw. Memberi syafaat bagi 70 anggota keluarganya
bersabda:”Jihad yang paling utama adalah
menyampaikan kebenaran kepada penguasa yang Dinikahkan dengan bidadari surga
zalim, atau pemimpin yang zalim.” H.R.Abu Dawud. No.
3781.
Perbuatan dan sifap lemah, selain kontraproduktif Lakukan apa yang kita katakan ingin kita lakukan
serta tidak akan membawa pada keberhasilan, juga
sama saja dengan membuka amal perbuatan setan
karena pintu amal setan tidak lain adalah sikap lemah Langkah-langkah menhindari lemah Jangan lagi minta diyakinkan
sehingga mereka termasuk kepada orang yang paling
merugi. Hal ini dikarenakan lemah merupakan kunci Jadilah orang yang jujur kepada orang lain
segala bencana. Seperti, perbuatan maksiat sudah
pasti terjadi karena lemahnya keimanan dan ketakwaan
seseorang sehingga berani melanggar larangan agama. Katakan "ya" pada banyak hal, tetapi jangan takut bilang
Bahaya Lemah "tidak
Jadi, dia menambahkan, seorang hamba yang memiliki
sifat lemah, berarti ia tidak mampu melaksanakan amal
perbuatan ketaatan serta tidak bisa melakukan hal-hal Berikan empati
yang bisa membentengi dirinya dari godaan perbuatan
jahat maupun maksiat.