LOGIKA MATEMATIKA
DOSEN PENGAMPUH :
Refiona S.Pd,M.Pd
Sartono S.Pd,M.Pd
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG........................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................................................4
C. TUJUAN.............................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................5
A, KESIMPULAN....................................................................................................................13
B. SARAN.................................................................................................................................13
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Suatu kenyataan yang tidak dapat dibantah bahwa logika, penalaran dan
argumentasi sangat sering digunakan dalam kehidupan nyata sehari-hari, didalam
mata pelajaran matematika maupun mata pelajaran lainnya. Dalam arti luas, logika
adalah suatu cabang ilmu yang mengkaji penurunan-penurunan kesimpulan yang
shahih dan yang tidak shahih.
Karenanya logika sangat berguna bagi siswa, disamping dapat meningkatkan
daya nalar atau proses berfikir yang terjadi di saat menurunkan dan menarik
kesimpulan dari pernyataan yang diketahui benar atau dianggap benar, namun dapat
diaplikasikan di dalam kehidupan nyata mereka sehari-hari.
Tujuan pembelajaran logika matematika pada dasarnya adalah agar para siswa
dapat menggunakan aturan-aturan dasar logika matematika untuk penarikan
kesimpulan.
Oleh karena itu, kompetensi yang hendak dicapai adalah agar para siswa
memiliki kemampuan dan keterampilan dalam hal mengembangkan dan
memanfaatkan logika yang dimiliki serta menambah pengetahuan tentang mata
pelajaran ini.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari logika matematika ?
2. Apa saja jenis-jenis logika matematika ?
C. TUJUAN
a. Untuk mengetahui pengertian dari logika matematika.
b. Untuk mengetahui penjelasan dari jenis-jenis logika matematika.
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian proposisi
Proposisi adalah pernyataan yang dapat bernilai benar ataupun salah. Proposisi
adalah pernyataan, sehingga kalimat perintah dan juga pertanyaan tidak termasuk
preposisi.
Contoh proposisi adalah sebagai berikut:
Indonesia adalah negara hukum.
Kucing adalah hewan mamalia dari keluarga Felidae.
Nyamuk Aedes Aegypti menyebabkan penyakit demam berdasar
dengue (DBD).
Proposisi tidak hanya terdiri dari satu kalimat, namun juga bisa terbentuk dari
dua kalimat. Dilansir dari Stanford University, logika matematika dapat menentukan
bagaimana kebenaran dalam satu proposisi ataupun kombinasi proposisi yang
memengaruhi satu sama lain.
Dalam logika matematika, terdapat beberapa tahap yang dibahas, antara lain
pernyataan, negasi , disjungsi , konjungsi , implikasi , biimplikasi,dua pernyataan
yang ekuivalen, kalimat berkuantor, serta penarikan kesimpulan. Simak untuk
mengetahui lebih jelas materi tentang logika matematika dibawah ini:
Keterangan:
B = pernyataan bernilai benar
S = pernyataan bernilai salah
Artinya, jika suatu pertanyaan (p) benar, maka ingkaran (q) akan bernilai salah.
Begitu pula sebaliknya. Nah, negasi ini dilambangkan dengan lambang garis seperti
ini: ~
Contoh negasi dalam matematika yaitu seperti berikut:
p: Besi memuai jika dipanaskan (pernyataan bernilai benar)
~p: Besi tidak memuai jika dipanaskan (pernyataan bernilai
salah). Contoh lain:
p: Semua unggas adalah burung.
~p: Ada unggas yang bukan burung.
1) Konjungsi (𝖠)
Konjungsi adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung "dan”. Sehingga,
notasi “p 𝖠 q” dibaca “p dan q”.
Berikut adalah tabel nilai kebenaran konjungsi
Contoh:
1) p: 3 adalah bilangan prima (pernyataan bernilai benar)
2) q: 3 adalah bilangan ganjil (pernyataan bernilai benar)
3) p 𝖠 q: 3 adalah bilangan prima dan ganjil (pernyataan bernilai benar)
b) Disjungsi eksklusif
Disjungsi eksklusif, yaitu dua pernyataan bernilai benar apabila hanya satu dari
dua pernyataan bernilai benar yang diberi simbol “⊻”. Disjungsi eksklusif dua
pernyataan p dan q ditulis p ⊻ q. Sekarang perhatikan pernyataan sebelumnya lagi,
“Andi seorang siswa yang pintar atau seorang atlit berbakat”. Pernyataan itu akan
menimbulkan penafsiran “Andi seorang siswa yang pintar, atau seorang atlit yang
berbaat, tetapi tidak kedua-duanya (dipilih salah satu)”.
Pernyataan dengan tafsiran seperti itu merupakan contoh disjungsi
eksklusif.
Untuk contoh yang lain perhatikan contoh berikut ini.
1) Adika lahir di Bali atau di Surabaya
2) Dua garis pada satu bidang sejajar atau berpotongan.
Catatan : Jika dalam suatu soal tidak diberikan keterangan, maka disjungsi yang
dimaksudadalah disjungsi inklusif.
Contoh:
Contoh:
6. Invers
Invers adalah lawan dari implikasi. Dalam invers, pernyataan yang terdapat pada
pernyataan majemuk merupakan negasi dari pernyataan pada implikasi.
Misal p => q, maka inversnya adalah ” ~p => ~q”
7. Kontraposisi
Sementara kontraposisi merupakan kebalikan daripada invers sama halnya dengan
konvers, hanya pernyataan majemuknya merupakan negasi atau ingkaran. Misalkan
invers “~p => ~q” . Maka kontraposisi nya adalah “~q => ~p”
8. Kuantor Pernyataan
Pernyataan kuantor yaitu bentuk pernyataan yang didalamnya terdapat konsep
kuantitas. terdapat dua jenis kuantor, yaitu kuantor universal dan kuantor eksistensial.
1) Kuantor universal digunakan dalam pernyataan yang menggunakan konsep
setiap atau semua kuantor-universal
9. Kuantor eksistensial digunakan dalam pernyataan yang mengandung
konsep ada, sebagian, beberapaIngkaran dari pernyataan berkuantor
Pernyataan berkuantor memiliki negasi atau ingkaran. Negasi dari berkuantor
universal adalah kuantor eksistensial begitu juga sebaliknya.
p : beberapa mahasiswa memiliki semangat belajar yang tinggi
∼p : semua mahasiswa tidak memiliki semangat belajar yang tinggi
Kesimpulan: q
Arti Modus Ponens adalah “jika diketahui p → q dan p, maka bisa ditarik
kesimpulan q“.
sebagai contoh :
premis 1 : Jika paman datang ke desa adik akan merasa senang
premis 2 : Paman tidak datang
Kesimpulan: Adik tidak merasa senang
2) Modus Tollens
premis 1 : p →q
premis 2 : ~q ( modus tollens)
Kesimpulan: ~p
Modus Tollens berarti “jika diketahu p → q dan ~q, maka bisa ditarik
kesimpulan ~p“.
sebagai contoh :
premis 1 : Jika hari hujan, maka aku memakai payung
premis 2 : Aku memakai payung
Kesimpulan: p →r
Silogisme berarti “jika diketahu p → q dan q→r, maka bisa ditarik kesimpulan
p→r“.
sebagai contoh :
Premis 1 : Jika harga BBM naik, maka harga bahan pokok naik.
2) Premis 2 : Jika harga bahan pokok naik maka semua orang tidak senang, atau
terdapat. kuantor-eksistensial.
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Logika Matematika atau Logika Simbol ialah logika yang menggunakan bahasa
Matematika, yaitu dengan menggunakan lambang-lambang atau simbol- simbol.
Keuntungan atau kekuatan bahasa simbol adalah: ringkas, univalent/bermakna
tunggal, dan universal/dapat dipakai dimana-mana.
Mata pelajaran Logika Matematika mempelajari beberapa hal yang berkaitan
dengan logika, seperti logika secara kalimat, logika dalam pemrograman dan logika
dalam rangkaian digital. Logika dalam kalimat dinyatakan sebagai proposisi dan pola-
pola argumen/pernyataan logis dengan hukum-hukum logika. Logika dalam
pemrograman diperlihatkan dengan struktur dasar dari pemrograman dan
aliran/kontrol program dengan flow chart. Logika dalam rangkaian digital
diperlihatkan dengan logika biner dan gerbang-gerbang logika serta penyederhanaan
dalam rangkaian.
Di dalam pembelajaran logika matematika ini membahas tentang pernyataan
majemuk beserta negasinya, hukum-hukum logika, kontradiksi, tautologi, ekuivalensi
pernyataan-pernyataan majemuk, dan juga penarikan kesimpulan.
B. SARAN
Penulis dalam menulis makalah ini menyadari masih banyak kekurangan, oleh
karena itu pembaca diharapkan memberikan kritik dan saran jika menemukan
kesalahan dalam penulisan makalah ini.
CONTOH SOAL
A. p Ù q
B. p Ù ~q
C. ~ p Ù q
D. ~ p Ù ~q