Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PERSPEKTIF GLOBAL

“Isu-Isu Global Tentang Pola dan Proses Geografi”

OLEH KELOMPOK 5:

Muhammad Apri Hamdani 23129203


Muthia Almaghfira 23129205
Mutia Afiska 23129206

SEKSI: 23 BB 09

DOSEN PENGAMPU:
Drs. Zuardi, M.Si

DEPARTEMEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASARFAKULTAS ILMU


PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Swt karena rahmat, nikmat serta
kesempatan hidup dan sehat dari-nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini pada mata
kuliah perspektif global tentang Isu-isu Global Tentang Pola dan Proses Geografi” ini dengan
lancar dan tepat waktu.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Drs. Zuardi, M.Si selaku dosen
pengampu dalam mata kuliah ini, yang telah memberikan bimbingan dan pemantapan konsep
materi kepada penulis sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Penulis menyadari dalam penulisan tugas berupa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, karena tentunya masih banyak kekurangan seperti dalam pemilihan kata, tanda
baca, informasi yang dimuat dan sebagainya, sehingga kritik dan saran dari pembaca akan
sangat berguna bagi penulis demikelengkapan tugas ini untuk kedepannya.

Padang, 10 Marer 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................................iii
BAB 1...........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................1
C. Tujuan Makalah.................................................................................................................1
BAB II..........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...........................................................................................................................2
A. Isu-Isu Global tentang Pola dan Proses Geografi..............................................................2
B. Pentingnya Isu Global dalam Pembelajaran dan Kehidupan Sehari-hari..........................7
BAB III.........................................................................................................................................9
PENUTUP....................................................................................................................................9
A. Kesimpulan........................................................................................................................9
B. Saran..................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................10

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Globalisasi telah menjadi pola kehidupan dunia pada abad 21 ini. Isu-isu global
telah menuntut dan merubah tatanan dunia saat ini menuju pola integrasi baik secara
ekonomi, sosial maupun budaya. Salah satu faktor penyebabnya adalah revolusi bidang
teknologi komunikasi. Globalisasi telah memunculkan suatu bentuk hubungan yang
saling tergantung (interdepence) dan kesalinghubungan (interconnection) antar negara-
bangsa dan aktor-aktor transnasional yang terintegrasi secara global.
Perkembangan zaman yang telah memasuki era globalisasi ditandai dengan pesatnya
perkembangan teknologi informasi dapat memberikan kemudahan dalam segala
akses dalam kehidupan manusia. Globalisasi juga membawa bangsa di dunia, masuk
dalam jaringan universal dimana terdapat pusat pertukaran informasi dan nilai yang
berlangsung secara cepat dan penuh dengan dinamika sehingga bisa terjadinya
percampuran nilaikehilangan nilai, dan bisa terkikisnya nilai jati diri bangsa
(Syariyatun 2013:230)Dilatar belakangi dengan inovasi-inovasi seperti alat komunikasi
canggih, transportasi dan kemajuan dalam berbagai bidang seperti: politik, ekonomi,
sosial, dan budaya telah membuat interaksi antar masyarakat dunia secara luas yang
akhirnya saling mempengaruhi satu sama lainnya.
Saling ketergantungan dan kesalinghubungan mempunyai beberapa konsekuensi
penting yaitu: melahirkan suatu persoalan baru bahwa banyak permasalahan tidak dapat
diselesaiakan sendirian oleh masing-masing negara (negara- bangsa)tetapi harus
diselesaikan secara bersama-sama sebagai komunitas warga dunia; perlunya tatanan
dunia baru yang lebih adil antara negara maju dengan negara berkembang, agar
persoalan persoalan global dapat terselesaikan secara komprehensif saling
menguntungkan; terbukanya kerjasama ekonomi, sosial, budaya antar warga negara
atau institusi secara langsung dan cepat (Winarno, Budi, 2011,hlm 31-38). Di masa
lalu, pemahaman tentang pengaruh global ini mungkin hanya penting bagi para
pemimpin bisnis dan pemerintah tetapi saat ini pemahaman geografis semacam itu
menjadi sangat penting bagi semua orang di dunia ini, dengan dua alasan penting yaitu
realitas pragmatis dan pertimbangan etis.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Isu-Isu Global Tentang pola dan proses Geografi
2. Pentingnya Isu Global Dalam Pembelajaran dan Kehidupan Sehari-hari

C. Tujuan Makalah
Tujuan penulisan makalah ini ada dua yaitu tujuan khusus dan tujuan umum. Tujuan
khusus penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
perspektif global, sedangkan tujuan umum dari penulisan makalah ini, untuk menjawab
semua persoalan yang terdapat pada rumusan masalah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Isu-Isu Global tentang Pola dan Proses Geografi


Literasi geografi merupakan salah satu konsep yang belum banyak dipahami
dikenal di lingkungan masyarakat, walaupun sudah dikenalkan oleh Stolman tahun
1984. Namun bersamaan munculnya era permasalahan global dan permasalahan
lingkungan hidup konsep literasi geografi kembali dikembangkan oleh para pakar.
Salah satunya adalah Edelson (2014, hlm 28), mengenalkan konsep literasi geografinya
yang terdiri atas tiga komponen, yaitu interaksi, interkoneksi, dan implikasi. Secara
ringkas Edelson menjelaskan Interaksi merupakan konsep yang menjelaskan saling
keterkaitan antar faktor sosial dan alam yang membentuk karakteristik yang berbeda
antara satu ruang dengan ruang lainnya. Setiap ruang wilayah secara alami saling
terkait dan saling mempengaruhi, demikian pula secara sosial ekonomi karena
sumberdaya yang berbeda disetiap ruang. Kondisi ini mengakibatkan setiap ruang
terjadi saling interkoneksi. Intensitas interaksi antar unsur dalam ruang maupun
intensitas hubungan antar ruang atau wilayah mempunyai dampak positif maupun
negatif, inilah yang disebut implikasi.
Adapun isu global yang berkaitan dengan pola dan proses geografi yaitu:

1. Migrasi (emigration, immigration, refugees)

Migrasi sebagai suatu gerak penduduk yang menjadi masalah global, yaitu
emigrasi (perpindahan penduduk menuju Negara lain yang akan menetap di Negara
baru tersebut), imigrasi (perpindahan penduduk dari suatu Negara ke dalam negeri
tertentu yang diperkirakan akan menetap di negeri terakhir), dan pengungsian
(perpindahan sekelompok penduduk dari suatu kawasan atau Negara ke kawasan
atau Negara lain, karena faktor- faktor tertentu yang mendesak). Faktor yang
menyebabkan mereka melakukan migrasi yaitu:
a. Masalah ekonomi (lapangan kerja, kekurangan bahan pangan)

Masalah ekonomi yang dihadapi penduduk disuatu negara


menyebabkan ia untuk melakukan migrasi dengan harapan ekonomi
mereka akan membaik di negara tersebut. Masalah ekonomi yang umumnya
dihadapi oleh mereka yaitu lapangan pekerjaan, dimanatidak sebandingnya
antara pekerjaan yang ada di negaranya dengan jumlah penduduk yang ada yang
menyebabkan timbulnya persaingan dalam memperebutkan lapangan
3
perkerjaan yang terbatas tersebut. Akibat persaingan dalam pekerjaan ini
mnyebabkan sebgaina orang kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangan
mereka, hal lainnya yaitu uang dari pekerjaan yang mereka tekuni tidak
dapat menutupi kebutuhan pangan mereka sehingga mereka melakukan
migrasi dengan harapan gaji yang diterimanya di negara tersebut dapat
mencukupi kebutuhan pangan mereka.

b. Masalah politik (perang saudara, perbedaan ideologi)

Masalah politik seperti perang saudara mengakibatkan sejumlah orang


melakukan migrasi untuk melindungi dirinya dari efek perang tersebut. Mereka
mencari daerah yini juga menyebabkan orang untuk melakukan migrasi karena
adanya tekanan batin dalam dirinya terhadap ideologi negaranya yang
menurutnya tidak sesuai atau bertentangan dengan apa yang ia pahami.
c. Bencana alam (banjir,kekeringan, wabah)

Bencana alam yang dihadapi oleh suatu negara mendorong


penduduknya untuk melakukan migrasi dalam rangka melindungi diri,menjaga
keselamatan, dan melangsungkan hidupnya. Mereka berusaha untuk mencari
tempat yang tidak mendapatkan bencana alam tersebut.
Sebagai kawasan atau negara yang didatangi, akan mendatangkan
masalah baru yaitu masalah yang berkaitan dengan pemenuhan segala
kebutuhan para pendatang, mulai dari tempat tinggal, pekerjaan, bahan pangan,
kriminalitas, dan kemungkinan wahab penyakit yang mereka bawa. Masalah
tersebut membawa dampak luas dalm berbagai aspek kehidupan di antara dua
belah pihak.oleh karena itu, pada tingkat makro, kenyataan tersebut telah
menjadi masalah global.

2. Kepemilikan bersama secara global

Tiap kawasan dengan kawasan lain, tiap Negara dengan Negara lain
memiliki batas wiliayah berupa darat, perairan, maupun udara yang telah
ditetapkan. Namun dalam konteks dunia (global), khususnya berkenaan dengan
samudra dan udara terbuka, merupakan milik seluruh manusia, yang dapat
dimanfaatkan oleh siapa saja. Pada kenyataannya, baik samudra luas terbuka dan
angkasa luar yang tidak bertuan itu, menjadi sengketa yang dapat menimbulkan
masalah besar. Oleh karena itu, hal-hal yang sesungguhnya menjadi milik bersama
4
umat manusia, tidak dapat diklam oleh pihak manapun, harus diatur bersama secara
global oleh hukum internasional.Salah satu contoh sengketa atas kepemilikian ini
yaitu Pulau Natuna. China, Malaysia, dan Indonesia sama-sama mengklaim hak
kepemilikan atas pulau ini. Namun akhirnya berdasarkan hukum internasional
UNCLOS PBB tahun 1982, Kepulauan Natuna dan Laut Natuna Utara disahkan
sebagai wilayah Indonesia dan menjadi ZEE RI.

3. Penduduk dan keluarga berencana

Masalah penduduk terletak pada tingkat kesejateraan dan kemakmuran yang


rendah sebagai akibat adanya kesenjangan yang besar antara pertumbuhan serta
jumlah penduduk yang terus meningkat dengan pertumbuhan segala kebutuhan
terbatas. Sedangkan upaya-upaya yang dilakukan untuk menyeimbangkan dan
menanggulanginya yaitu progam keluarga berencana yang masih belum berhasil.
4. Pembangunan

Masyarakat dan negara-negara yang miskin yang seharusnya melakukan


pembangunan untuk mengentaskan diri dari kemiskinan, justru tidak mampu
melaksanakannya. Pembangunan sebagai rangkaian kegiatan. perencanaan,
pengkajian, uji kelayakan, pengelolaan, pelaksanaan, evaluasi memerlukan SDM
yang hanpembangunan yang seharusnya menjadi upaya pemecahan masalah, untuk
bangsa- bangsa yang terbelakang dan miskin, justru menjadi masalah. Dalam hal ini
SDM dengan kualitas kemampuannya, menjadi kunci utama.

5. Hak Asasi Manusia

HAM merupakan suatu konsep terhadap etika dengan gagasan pokok


menghargai dan penghormatan terhadap sesama manusia dan kemanusiaan.
Pandangan ini membawa kepada tuntutan moral tentang bagaimana seharusnya
manusia memperlakukan sesamanya. Agar tidak terjadi penindasan sesama manusia
maupun terjadinya kolonialisasi ataupun penjajahan. Walaupun ekspetasinya baik,
namun masih terjadina pelanggaran sampai saat ini seperti khasus: kekerasan
maupun diskriminas terhadap perempuan dengan dalih "kodrat", "budaya" ataupun
"agama", kasus kekerasan maupun diskriminasi terhadap anak, karena anak sering
diposisikan sebagai objek yang bergantung pada orang lain, kasus diskriminast
terhadap orang-orang cacat, mengakibatkan tidak terpenuhi hak-hak mereka sebagai
5
manusia yang sama dengan manusia lamnya.
Setiap orang harus menyadari hak dan kewajiban dan memahami serta
menghormati hak dan kewajiban orang lain. Hal ini akan mengurangi atau
memanimalisir bahkan besar kemungkinan pelanggaran akan hak dan. kewajiban
ini tidak terjadi lagi. Umumnya pelanggaran yang terjadi dialami oleh orang-orang
tertentu, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok oleh pihak-pihak tertentu
yang memiliki kekuasaan atau yang berkuasa.
Kesadaran akan pentingnya HAM muncul bersamaan dengan kesadaran
akan pentingnya menempatkan manusia sebagai titik sentral pembangunan (human
centred development). Konsep berakar pada penghargaan terhadap manusia sebagai
makhluk berharga dan bermartabat. ide ini menempatkan manusia sebagai subjek,
bukan objek dan. memandang manusia sebagai makhluk yang dihargai dan
dihormati tanpa membedakan ras, warna kulit, jenis kelamin, jenis gender, suku
bangsa, bahasa, maupun agamanya. Oleh karena itu, semangat pemahaman hak
asasi manusia adalah semangat kesederajataan yaitu memposisikan semua manusia
dalam kedudukan yang sama, bukan dalam posisi subordinate, bahwa manusia yang
satu memiliki kedudukan lebih tinggi atau lebih rendah dari manusia yang lain.
6. Kelaparan Dan Bahan Pangan

Kelaparan dan keterbatasan persediaan bahan pangan, merupakan masalah


yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan umat manusia, baik local, regional
maupun global. Oleh karena itu peningkatan produksi pangan, khususnya produksi
pertanian bahan pangan menjadi tuntutan untuk memenuhi kebutuhan pangan.
Namun karena berbagai kendala yang meliputi kendala sosial tidak meratanya
kualitas kemampuan SDM, kendala politik dan kekuasaan, panen kendala cuca (El
Nino dan La Nina) yang menyebabkan kegagalan panen, kesenjangan antara
pertumbuhan kebutuhan pangan dengan pertumbuhan persediaan bahannya tidak
dapat dihindarkan. Hal tersebut mengakibatkan kelaparan di berbagai kawasan di
dunia.

6
7. Kemiskinan

Kemiskinan merupakan ancaman bagi kelangsungan hidup manusia..


Kemiskinan merupakan suatu peristiwa yang tidak akan terselesaikan secara tuntas
khususnya di negara berkembang dan setiap negara memiliki program tersendiri
dalam penuntasan kemiskinan atau paling tidak meminimalisir bertambahnya angka
kemiskinan dalam negaraKemiskinan dapat terjadi apabila ditandai adanya ketidak
berdayaan masyarakat dalam hal:
a. Ketidak mampuan memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan dan gizi,
sandang, papan, pendidikan dan kesehatan.
b. Ketidak berdayaan melakukan kegiatan usaha produktif.

c. Ketidak berdayaan menjangkau akses sumber daya sosial dan ekonomi.

d. Ketidak mampuan menentukan nasibnya sendiri serta senantiasa mendapat


perlakuan diskriminatif, mempunyai perasaan ketakutan dan kecurigaan serta
sikap apatif dan fatalistik.
e. Ketidak mampuan membebaskan diri dari mental dan budaya miskin serta
senantiasa merasa mempunyai martabat dan harga diri yang rendah.
Hal ini dapat juga memicu awalnyakriminalitas, baik dalam skalalokal,
nasional, dan global. Yang di tandai dengan sulitnya mencaripekerjaan yang
layak, pendidikan yang cukup dan kondisi lingkunganmaupun geografis yang
dapat berpengaruh. Di tambah lagi seringnyaterjadi PHK secara masal atau di
perusahaan yang ada di Indonesia secaraekonomi sangat berdampak dalam
kehidupan masyarakat pekerja PT.Yang kemudian terjadinya pengangguran
sehingga tidak adanyapemasukan bagi individu sehingga bertambahnya
keluarga – keluargamiskin baru.
Ada beberapa 10 tipe kemiskinan yang sering di alami di belahandunia, seperti

a. Policy Induces Processes: dapat dilestarikan dan dijaga melalui sebuah


kebijakan yang membuat program anti kemiskinan
b. Sosio Economic Dualis: terdapat eks koloni yang menjadi miskin
dikarenakan koloni.
c. Population Growth: adanya pertumbuhan penduduk dicontohkan seperti deret
ukur dan sebagainya.

7
d. Resources Management and The Environment: terdapat mismanagement
seperti sumber daya alam dan lingkungan
e. Natural Cycles and Processes: disebabkan oleh alam seperti tinggal di dekat
rawan bencana banjir, longsor, kekurangan air.
f. The Marginalitation of Woman: menjelaskan bahwa kesetaraan gender
perempuan lebih rendah dari laki-laki.
g. Culture and Etnik Factor: budaya etnik akan eksis dalam kemiskinan seperti
bertani dan nelayan.
h. Exploitative Intermediation: menolong orang lain tetapi ada timbal baliknya

diibaratkan seperti rentenir.

i. Internal Political Fragmentation and Civil Stratfe: kebijakan


lembaga/institute yang bidang politik sehingga membuat rakyat disekitarnya
menjadi miskin.
j. International Processes: adanya kolonialisme dan kapitalisme yang membuat
negara lain menjadi miskin (Nasikun, 2001).
8. Perdamaian dan keamanan

Perdamaian dan keamanan adalah dua aspek sosial psikologis yang sangat
mendasar serta didambakan oleh tiap individu umat manusia. Namun hal ini sangat
sulit terealisasikan secara wajar dalam kehidupan. Kerawanan- kerawanan terhadap
perdamaian keamanan, bermula dari pertentangan etnis ke pertentangan rasial,
pertentangan politik ke ekonomi, dari ambisi gengsi arogansi elit yang berkuasa
tingkat nasional ke tingkat regional sampai ke tingkat global yang meresahkan
perdamaian serta mengganggu keamanan global.

9. Lingkungan hidup dan sumber daya alam

Lingkungan hidup diartikan sebagai suatu tempat tinggal organisme dan


anorganisme berkembang dan melakukan interaksi timbal-balik (Robert 1999:16).
Segala objek termasuk manusia di dalamnya membuat kondisi ini selalu beraktifitas
dalam ruang lingkup yang menjadi tempat tinggal serta dapat memberikan dampak
bagi kelangsungan hidup lainya. Dalam kebijakan publik pemerintah Indonesia,
pengertian lingkungan hidup ditemukan dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun
2009: Kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,
termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan
8
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Adanya
kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan swasta dalam pengelolaan
lingkungan hidup dapat memberikan tanggung jawab sosial secara kolektif yang
berlaku bagi semua komponen yang terlibat dalam pembangunan yang berwawasan
lingkungan. Sehingga dalam pengelolaan lingkungan hidup dan sumber daya
manusia, perlu melakukan gebrakan baru untuk memanfaatkan sumber daya alam
lebih optimal supaya dapat menyejeterahkan masyarakat (Nahruddin 2017).
Beberapa contoh isu-isu permasalahan lingkungan hidup yang dihadapi pemerintah
yaitu (Zulfan 2018:1):
a. Ilegal logging, penebangan hutan secara liar dapat merusak keseimbangan alam,
keanekaragaman hewani dan hayati yang ada dihutan menjadi berkurang,
sumber daya air menurun yang berujung pada kehancuran sumber daya hutan
berimbas kepada aspek ekonomi dan sosial masyarakat yang ada disekitar
hutan.
b. Pertambangan Ilegal, upaya penambangan yang dilakukan oleh oknum-oknum
yang tidak memiliki izin dan terkadang mengabaikan aspek keselamatan dan
tidak berwawasan lingkungan.
c. Pencemaran laut, kondisi laut yang tercemar disebabkan oleh manusia seperti

minyak tertumpah ke laut, pecemaran sampah organik dilaut yang menganggu


ekosistem dan keindahan panorama laut.
d. Alih fungsi lahan pertanian, banyak lahan produktif yang dikonversi menjadi
area industri sehingga berpengaruh pada produktifitas pangan yang dihasilkan
di dalam negeri kasus di atas akan menyebabkan perilaku konsumsi, pola
produksi, dan distribusi sumber daya alam antar negara selalu berubah,
sedangkan kualitas dan kuantitas lingkungan sebagai penyangga kehidupan
manusia juga cenderung menurun

B. Pentingnya Isu Global dalam Pembelajaran dan Kehidupan Sehari-hari

Isu global sangat penting untuk diketahui oleh masyarakat Indonesia karena
dengan begitu akan dapat memperkokoh ketahana Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Kesadaran tentang terjadinya globalisasi adalah sikap/menerim suatu
kenyataan bahwa planet tempat kita berada semakin menyempit dengan adanya
terobosan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Sikap dalam menghadapi

9
globalisasi ini adalah bukan melawan arus globalisasi akan tetapi kita harus dapat
menjinakkan globalisasi itu sendiri. Salah satu faktor yang mendorong kuatnya
globalisasi ini adalah adanya kemajuan yang pesat dalam ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Teknologi merupakan alat dan jalan, yang penggunaannya sangat
tergantungpada orangnya. Apabila digunakan untuk hal yang negatif maka teknologi
menjadisesuatu yang jelek dan menakutkan, sebaliknya apabila digunakan untuk
kepentinganyang positif maka teknologi menjadi sesuatu yang baik dan mengasyikkan.
Disinilahpentingnya kesadaran dan wawasan agar teknologi digunakan untuk
kepentingan yang positif. Di sinilah kita memerlukan kesadaran yang tinggi serta
wawasan yang luas.Dengan kesadaran bahwa kita merasakan adanya kebutuhan
memahami masalah global, serta dengan wawasan yang luas kita dapat memilih dan
memilah inforamasiatau nilai mana yang diperlukan dan mana yang tidak, mana yang
sesuai dengan nilaibudaya kita dan mana yang tidak. Dengan demikian, isu global
sangat penting untuk dipelajari oleh peserta didikmaupun warga negara Indonesia,
karena akan menambah pengetahuan kita danmengetahui tentang masalah global yang
sedang terjadi, sehingga kita tidakketinggalan informasi serta dapat mencari solusi
terhadap masalah tersebut danmembentengi negara agar masalah yang dihadapi itu
tidak terlalu berdampak padacNegara Kesatuan Republik Indonesia.
Terdapat beberapa hal yang menunjukkan betapa pentingnya isu global dalam
kehidupan sehari-hari:

1. Membuat keputusan yang lebih terinformasi


Banyak keputusan yang kita ambil dalam kehidupan sehari-hari, seperti
konsumsi barang dan jasa, berdampak pada isu global. Memahami isu global dan
dampaknya dapat membantu kita membuat keputusan yang lebih terinformasi dan
berkelanjutan.
2. Meningkatkan partisipasi aktif dalam Masyarakat

Isu global seringkali membutuhkan keterlibatan masyarakat. Memahami isu


global dapat mendorong kita untuk ikut serta dalam kegiatan-kegiatan, seperti aksi
kampanye atau pemilihan umum, yang dapat membantu mengatasi masalah tersebut.

10
3. Menjalin hubungan yang lebih baik dengan masyarakat global
Ketika kita memahami masalah yang dihadapi orang lain di seluruh dunia, kita
dapat lebih berempati dan menghargai perbedaan. Hal ini dapat membantu kita
membangun hubungan yang lebih baik dengan masyarakat global.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Isu global merupakan masalah yang dihadapi oleh dunia. Maslah yang berkaitan
dengan geografi ini diantaranya yaitu masalah migrasi, kemiskinan, HAM,
Kepemilikan bersama secara global, pembangunan, perdamaian dan keamanan,
lingkungan hidup, san sebagainya. Isu global sangat penting untuk diketahui oleh
masyarakat Indonesia karena dengan begitu akan dapat memperkokoh ketahana Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Dengan mempelajari dan mengetahui isu global tersebut
akan menambah pengetahuan kita dan mengetahui tentang masalah global yang sedang
terjadi, sehingga kita tidak ketinggalan informasi serta dapat mencari solusi terhadap
masalah tersebut dan membentengi negara agar masalah yang dihadapi itu tidak terlalu
berdampak pada Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Terdapat beberapa hal yang menunjukkan betapa pentingnya isu global dalam
kehidupan sehari-hari, yaitu Membuat keputusan yang lebih terinformasi,
Meningkatkan partisipasi aktif dalam Masyarakat, Menjalin hubungan yang lebih baik
dengan masyarakat global

B. Saran
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan makalah ini

12
DAFTAR PUSTAKA

Sugiarto. 2020. Pengembangan Model Pembelajaran IPS SMP Berbasis Literasi Geografi
untuk Peningkatan Keterampilan Abad 21. Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia.

Widiastuti, Ni Luh Gede Karang. 2019. Modul Perspektof Global dan Problematika
Pendidikan.Bali: Universitas Dwijendra.

Yoga, Fernando Rizqi. 2020. Implementasi Nilai Karakter padaPembelajaran IPS untuk
Mengantisipasi Isu Global di Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Historika. Volume 23
Nomor 1

13
14

Anda mungkin juga menyukai